Pada sesi analisis sistem informasi ini, akan dibahas tentang deteksi masalah sistem yang
meliputi bahasan-bahasan sebagai berikut:
Permasalahan sistem
Information systems backlog
Laporan awal masalah
Permasalahan Sistem
Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang meliputi tanggapan
terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke sistem. Maintenance programming
mencakup 60 sampai 90 persen dari programming budget dan menunjukkan apakah sistem informasi
yang memburuk perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil (minor).
1. Relevansi (relevancy).
2. Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness),
kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
3. Ketepatan waktu (timeliness).
4. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan
biaya (cost).
5. Efisiensi (eficiency).
6. Dapat dipercaya (reliability).
7. Kegunaan (usability).
Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen ditingkat
operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak
diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah sistem
informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi, maka
sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
Kebenaran (correctness)
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan secara
benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain :
Keamanan (security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan keamanan
adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada
pemakai yang tidak sah.
Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu. Meskipun
ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik Banyak hal yang
menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan
pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan
sebagai programmer atau analis selama proyek.
Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi untuk jangka
panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan sistem informasi yang
didapat.
Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam
proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk sistem
inventory. Penjualan mengalami kenaikan
$100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut.
Efisiensi dari sistem tersebut adalah :
100.000
——- = 20%
500.000
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya
bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.
Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata karyawan
bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.
Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi, barangkali
satu jam atau empat minggu.
Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.
Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat
diprediksi, sehingga perlu menguranginya.
Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika
sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem.
Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara lain :
Terdapat 5 alasan mengapa sebuah tumpukan masalah sistem informasi dapat terjadi :
Rekomendasi ini dimulai dari system development life cycle. Detail analisis memutuskan
apakahsistem saat ini perlu diganti dengan sistem informasi yang baru.
Daftar Pustaka
Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan
Publishing Company, New York, 1991
Sesi 2
9 Votes
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life
Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses
pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer
atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem
perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning), analisis (analysis), desain
(design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja
untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan
perangkat lunak.
Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup
sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life
cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life
cycle).
Tahap-Tahap SDLC
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sestem informasi apa yang
akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta
mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakan.
Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan dan diidentifikasikan secara rinci Misalnya, pada
pembangunan SI permasalahan-permasalahan yang melingkupinya didefinisikan, seperti
penciptaan alur data dan informasi yang efisien, prosedur transaksi dan penyajian informasi
secara komunatif pada layar monitor. Selanjutnya, perlu merumuskan tentang kasus-kasus
bisnis yang ingin diselesaikan dan total investasi TI yang akan disediakan. Setelah itu,perlu
disusun rencana aksi yang konkret termasuk perencanaan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan,
pembangunan dan penyebarannya
Pembangunan SI harus diarahkan pada peningkatan keunggulan kompetitif.
Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besaran-besaran di dalam organisasi.
Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi tenaga kerja di dalam
organisasi.
Untuk pengembangan sistem yang relatif besar, biasanya dibentuk suatu tim yang terdiri dari
manajemen, user, dan staf ahli teknologi informasi. Tim tersebut ada yang berfungsi sebagai tim
pengarah (steering committee) yang berfungsi untuk menyetujui atau menolak suatu proyek
pengembangan system informasi.
Perencanaan sistem dimulai setelah adanya usulan baik dari intern maupun ekstern, kemudian
dilanjutkan dengan keputusan manajemen. Bila manajemen menyetujui rencana atau usulan
tersebut akan disusun suatu kerangka acuan kerja dan anggaran. Setalah kerangka acuan kerja
dan anggaran telah ditetapkan, akan ditunjuk konsultan pelaksana (intern atau ekstern) untuk
mengajukan proposal. Proposal ini akan dievaluasi untuk mengetahui apakah proyek tersebut
layak atau tidak untuk dilanjutkan.
Usulan
Adanya permasalahan yang dihadapi sistem yang lama seperti biaya operasional yang tinggi.
Pembuatan order yang sering terlambat dan laporan yang tidak up to date.
Penyempurnaan terhadap sistem yang ada seperti efisiensi atau kontrol.
Keputusan Manajemen
Usulan-usulan tersebut harus mendapat persetujuan dari manajemen karena menyangkut biaya,
perubahan system kerja (uraian kerja dan tanggung jawab), keamanan data, hubungan dengan
pelanggan .
Setelah mendapatkan persetujuan dari manajemen, selanjutnya akan dibentuk tim yang dapat
terdiri dari devisi-devisi yang terkait untuk menyusun kerangka acuan kerja yang menyangkut :
latar belakang
Maksud dan tujuan
Sasaran proyek
Ruang lingkup pekerjaan
Jangka waktu pelasanaan
Prioritas pekerjaan
Anggaran (Dana)
Berdasarkan kerangka acuan kerja diatas , disusunlah anggaran / dana untuk hardware, software,
pelatihan SDM, pemeliharaan dan cadangan untuk keperluan yang tidak terduga.
Setelah semua kegiatan diatas diketahui, selanjutnya diputuskan apakah pengembangan sistem
informasi akan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pihak konsultan. Setelah menetapkan
pelaksana, diminta untuk memasukkan proposal pelaksanan sistem informasi sesuai dengan
kerangka acuan kerja. Proposal tersebut akan dievaluasi untuk menetapkan apakah proyek
tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Penilaian kelayakan proyek mencakup kelayakan operasional, teknis dan ekonomis. Dalam
praktek, yang dominan dinilai umumnya aspek ekonomisnya (dana).
Kelayakan Operasional
Menyangkut apakah secara operasional sistem yang baru dapat dilaksanankan dengan sumber
daya manusia yang tersedia dan metode training yang ditawarkan, pelayanan purna jual /
pemeliharaan serta efisiensi dan efektifitas system baru
Kelayakan Teknis
Menyangjut apakah radware / software yang akan dikembangkan tersedia, jadwal pelaksanaan
serta sistem keamanan data.
Kelayakan ekonomis
Menyangkut biaya untuk membuat dan menjalankan sistem baru serta keuntungannya yang
akan diperoleh dari sistem tersebut.
Tahap Analisis
Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya
Mengidentifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan
masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan.
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada
berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan
melakukan penelitian terhadap sitem.
Menganalisis Sistem
Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah
dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan
Membuat Laporan
Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah sebagai bukti
secara tertulis tentang hasil analisa yang sudah dilakukan.
Pada tahap ini tim pembuat sistem akan menganalisis permasalahan lebih mendalam dengan
menyusun suatu studi kelayakan. Menurut Mc. Leod terdapat 6 dimensi kelayakan :
1. Kelayakan teknis adalah menganalisis k etersediaan perangkat keras, perangkat lunak dan
organisasi untuk melaksanakan proses yang diperlukan.
2. Pengembalian ekonomis adalah menganalisis manfaat, penggunaan dan potensi pengembalian
secara ekonomis dari pembangunan sistem itu. Dengan memantau sejauh mana penghematan
dapat dilakukan, maka peningkatan pendapatan dan kemampulabaan dapat diperoleh sehingga
perusahaan dapat merasakan manfaat nyata dari pembangunan SI tersebut.
3. Pengembalian non-ekonomis adalah menganalisis manfaat, penggunaan, potensi dan
keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur secara finansial, seperti ketersediaan informasi
yang akurat dan up to date setiap saat, citra perusahaan, moral karyawan, layanan konsumen
yang semakin memikat dan penguatan posisi perusahaan terhadap para pesaingnya.
4. Hukum dan etika adalah menganalisis apakah sistem yang dibuat akan beroperasi dengan
batasan hukum dan etika pada umumnya dan kultur perusahaan pada khususnya.
5. Operasional adalah menganalisis apakah sistem dapat diimplementasikan. Hal ini menyangkut
analisis terhadap tempat lingkungan dan sumber daya manusia yang akan mengoperasikannya.
Untuk memperoleh informasi yang tepat dari para pemakai, baik dari sisi perusahaan maupun
dari sisi konsumen, fapat digunakan model kuesioner. Hal-hal yang berkaitan langsung dengan
para pemakai antara lain model antarmuka yang interaktif dan komunikatif, prosedur
pengoperasian dan lain sebagainya.
6. Jadwal adalah menganalisis apakah mungkin dalam keterbatasan waktu yang ada, sistem
tersebut dapat disusun dan diselesaikan
Studi Kelayakan juga harus dilakukan terhadap Faktor-faktor berikut ini agar pemodelan sistem
informasi dapat digunakan dalam lingkup yang tepat:
Desain Sistem
Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what ?
Desain berkonsentrasi pada bagaimana sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis
Manfaat desain sistem adalah memberikan gambaran rancang bangun (blue print) yang lengkap, sebagai
penuntun (guideline) bagi programmer dalam membuat aplikasi
Pemodelan sistem
Desain Basis data
Desain Aplikasi
Desain Perangkat Keras/Jaringan
Desain Jabatan/Deskripsi Pengguna
Pembuatan Sistem
Buatlah aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat Selain aplikasi, buatlah juga buku panduan
penggunaan aplikasi agar mudah saat melakukan training pada saat implementasi.
Testing performa
Testing program logic / sintaks
Testing implementasi bisnis rules
Testing faktor manusia
Testing bisnis proses / prosedur
Testing efisiensi input
Testing ouput
Implementasi Sistem
Sebelum implementasi, lakukanlah persiapan secara matang mengenai perangkat keras, perangkat
lunak, ruangan dan fasilitas pendukung lainnya.
Beberapa hal yang juga penting diperhatikan dalam implementasi sistem adalah:
Konversi
Biasanya diperlukan konversi dari sistem lama ke sistem baru, apalagi jika sebelumnya juga telah
menggunakan aplikasi terkomputerisasi
Pelatihan
Lakukan pelatihan secara menyeluruh untuk setiap pihak yang menggunakan. Jangan lupa
lakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam sistem namun tidak menggunakan
aplikasi sistem secara langsung.
Testing Penerimaan
Lakukan testing selama periode tertentu sebagai proses belajar.
Pemeliharaan Sistem
Tahapan pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin
kelangsungan, kelancaran, dan
Pemantauan pengoperasian
Libatkan tim pengembang untuk memantau secara langsung pada waktuwaktu tertentu
mengenai bagaimana pihak-pihak pengguna mengoperasikan sistem yang dibuat.
Antisipasi gangguan kecil (bug)
Biasanya selalu ada gangguan kecil dalam suatu aplikasi yang baru dikembangkan.
Lakukan penyempurnaan
Antisipasi faktor-faktor luar
Virus, kerusakan/kehilangan data, atau sistem diakses oleh pihak luar
Sesi 3
Materi Analisis Sistem Informasi membahas tentang pengertian, kelebihan dan kelemahan
Teknik Observasi sebagai salah metode pengumpulan data.
1. Lokasi kantor
2. Penempatan meja pembuat keputusan
3. Alat tulis kantor Analisis Sistem 4. Properti seperti komputer dan kalkulator
4. Jurnal dagang dan koran
5. Pencahayaan dan warna
6. Cara berpakaian oleh pembuat keputusan
Sesi 4
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, sering kali rapat-rapat diadakan baik oleh team
pengembangan sistem sendiri atau rapat antara team pengembangan sistem dengan pemakai
sistem dan manajer. Rapat (meeting) dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu sebagai hasil
diskusi yang di pimpin oleh pemimpin rapat. Tujuan-tujuan dari rapat dalam pengembangan
sistem diantaranya adalah untuk:
Mendefinisikan permasalahan
Mengumpulkan ide-ide
Memecahkan permasalahan-permasalahan
Menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
Menganalisis kemajuan proyek
Mengumpulkan data atau fakta
Perundingan-perundingaan
Kemampuan analisis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat merupakan
hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem. Analisis sistem merupakan
orang yang banyak terlibat langsung dalam rapat-rapat ini, baik sebagai anggota rapat maupun
sebagai pimpinan rapat, sehingga harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang teknik-
teknik rapat.
Pertemuan yang berjalan baik adalah cara terbaik agar orang dapat sepakat. Orang dapat
membicarakan tuntas suatu masalah, menyatakan pendapat, melihat keuntungan dan kerugian
melakukan banyak hal melalui berbagai cara. Akhirnya, dengan pengarahan yang benar, mereka
dapat mencapai kesepakatan.
Menyampaikan informasi yang mendesak
Cara yang paling efektif untuk menyampaikan informasi yang urgen adalah melalui rapat. Rapat
dapat diadakan dengan cepat dan informasi diberikan dalam beberapa menit. Pertanyaan dan
keraguan dapat diangkat dan dijawab seketika itu sehingga tidak ada kesalahpahaman.
Rapat adalah salah satu cara terbaik untuk melaporkan atau meninjau kembali dan mengevaluasi
suatu peristiwa. Masukan diperoleh dari semua orang yang berhubungan dengan kejadian
sehingga dapat cepat terbentuk pandangan bersama.
Situasi darurat dapat ditangani dengan cepat dan efektif melalui rapat. Fakta dapat langsung
diberikan dan tindakan disetujui pada saat itu untuk menangani situasi.
Tentukan terlebih dahulu tujuan rapat, Mengapa rapat harus diadakan? Setiap rapat harus
mempunyai tujuan yang terdefinisi dengan baik dan cukup beralasan.
Tentukan peserta dari rapat. Siapa yang harus mengikuti rapat ini? Semakin banyak peserta
rapat, semakin besar biaya dari rapat. Rapat harus dihadiri oleh orang-orang yang mempunyai
kepentingan saja. Bila rapat juga di hadiri oleh oarang-orang yang tidak mempunyai kepentingan
dengan rapat ini, maka rapat menjadi tidak efektif, apalagi mereka tidak memahami maslahnya,
tetapi ikut berkomentar.
Aturlah jadual dari rapat, Setelah jumlah dari peserta rapat telah diketahui, selanjutnya jadual
dari rapat dapat dibuat. Hari dan jam rapat merupakan hal yang penting dalam penentuan
jadual. Yang perlu diperhatikan terhadap penentuan hari rapat adalah sebagai berikut ini.
o sedapat mungkin jangan pada hari yang sama dengan rapat yang lain, karena peserta
rapat akan lelah pemikiran peserta rapat akan bercabang
o Sedapat mungkin jangan pada hari sebelum dekat libur, karena pikiran peserta rapat
akan tidak berkonsentrasi di rapat, tetapi mungkin pada rencana berlibur.
o Sedapat mungkin jangan pada hari yang pendek, karena Rapat akan tergesa-gesa
diselesaikan Penyelesaian rapat dapat tertunda
Siapkan agenda
Agenda harus disusun dan dikirim kepada orang-orang yang menghadiri rapat sebelum rapat itu
diselenggarakan. Agenda itu akan menyebutkan semua topik yang akan dibahas pada rapat dan
harus memberi tempat di bagian akhir untuk “urusan lain”, sehingga orang yang menghadiri
dapat mengangkat masalahnya tersendiri.
Tentukan siapa yang harus menghadiri rapat. Hanya orang-orang yang dapat memberikan
sumbangan bermanfaat yang seharusnya hadir. Undanglah orang-orang ini ke rapat.
Negosiasikan hari dan jamnya jika perlu. Peringatkan secara tertulis jika perlu.
Sebelum rapat berlangsung, ada baiknya untuk membahas isu yang penting secara perorangan.
Ini akan menjamin bahwa topik pembahasan tercakup secara keseluruhan pada rapat karena
orang tersebut mempunyai waktu untuk memikirkan topik ini dan mempersiapkan apa yang akan
dikatakan.
Atur agar ada seseorang yang mencatat risalah rapat. Orang yang melakukan ini harus
mempunyai pengertian mengenai topik pembahasan.
Jangan biarkan orang-orang duduk menunggu orang yang terlambat datang. Mulailah pertemuan
anda tepat pada waktunya. Orang yang datang terlambat harus belajar untuk datang tepat waktu
atau mereka tidak akan mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusinya.
Jelaskan agenda
Jelaskan maksud pertemuan itu dan sebutkan agendanya secara singkat, dengan menjelaskan
segala hal yang masih ada keraguan. Kemudian tangani agendanya satu per satu.
Meskipun anda harus memberi waktu yang cukup untuk membahas setiap pokok masalah pada
agenda, anda harus mencegah adanya penyimpangan dari masalah. Kendalikan rapat dengan
berpindah dari satu pokok masalah ke pokok masalah berikutnya. Tentukan apakah anda akan
diatur oleh waktu atau meneruskan diskusi sampai tercapainya kesepakatan.
Buat ringkasan secara tetap
Ringkaskan hasil dan keputusan secara teratur sewaktu rapat berlangsung sehingga semua orang
sepenuhnya mengetahui keputusan yang dibuat dan kemajuan yang dicapai.
Setelah semua agenda yang ditentukan telah ditangani, tanyakan apakah masih ada masalah lain
dan bahaslah topik yang timbul itu.
Delegasikan tanggung jawab dan batas waktu kepada orang-orang untuk tindak lanjut yang
diperlukan sebagai hasil dari keputusan yang diambil oleh rapat.
Pastikan bahwa anda menyelesaikan rapat pada waktunya. Urusan yang belum terselesaikan
dapat ditangani pada rapat lain. Usahakan agar semua agenda diliputi dalam batas waktu yang
ditentukan.
Bagikan risalah rapat sesegera mungkin . Juga beritahu orang lain secepat mungkin mengenai
keputusan yang ada pengaruhnya terhadap mereka.
Risalah rapat dapat dibuat oleh orang trampil yang ditunjuk untuk maksud itu. Atau dapat
direkam dengan alat perekam kecil dan dibuat transkripnya kemudian.Bagikan hasil notulen
dengan segera
Hasil notulen harus dibagikan kepada semua orang yang menghadiri rapat itu. Juga akan berguna
untuk memberi salinan kepada staf lain yang ingin mengetahui apa yang diputuskan pada rapat.
Notulen harus disimpan di arsip yang sesuai sehingga terdapat catatan permanen mengenai rapat
itu untuk referensi mendatang.
Bila rapat terpaksa dilakukan pada waktu sore, maka seapat mungkin jangan terlalu malam,
karena;
o Waktu rapat akan tergesa-gesa
o Penyelesaian rapat dapat tertund
o Peserta rapat akan cemas pulang terlalu malam dan rasa cemas ini dapat terbawa dalam
rapat.
Ukuran dari ruangan rapat. Ruangan yang terlalu kecil akan mengganggu jalanya rapat.
Temperatur ruangan rapat. Ruangan yang terlalu panas akan membuat peserta rapat tidak
nyaman.
Penerangan ruangan.
Suara dari luar ruangan.
Perlengkapan ruangan, seperti misalnya OHP (Overhead Projector), PC Viewer, papan tulis,
spidol, kapur dan lain sebagainya.
Pengaturan tempat duduk. Bila yang diperlukan adalah interaksi langsung antara pemimpin
rapat dengan anggota rapat, maka kursi pimpinan rapat dapat berhadap-hadapan langsung
dengan semua kursi anggota rapat. Bial interaksi anggota rapat lebih dipentingkan, maka kursi
anggota rapat termasuk kursi pimpinan rapat dapat ditur berhadap-hadapan, misalnya secara
melingkar.
Pada waktu rapat dijalankan, hal yang perlu diperhatikan sewaktu rapat berlangsung adalah sebagai
berikut ini.
Tetapkan batas waktu untuk semua tugas sesuai keputusan yang dibuat dalam rapat.
Anda harus melihat kembali catatan rapat secara teratur sampai selesainya semua batas waktu.
Periksa apakah keputusan sudah dilaksanakan – atau setidaknya apakah pekerjaan sudah dimulai.
Dapatkan laporan kemajuan sampai semua keputusan telah dilaksanakan.
Berikan pengakuan
Ketika setiap keputusan dilaksanakan, catatlah pada salinan hasil notulen dan beri pengakuan
kepada orang yang bersangkutan.
Sesi 5
3 Votes
Pengertian Wawancara
Kelebihan Teknik Waawancara
Kekurangan Teknik wawancara.
Pertanyaan Dalam Wawancara
Struktur-struktur pertanyaan dalam Wawancara
Persiapan Waawancara
Melakukan Wawancara
Tindak Lanjut Pewawancara
Wawancara (interview)
Pengertian Wawancra
Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta (fact finding) dan
banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah salah satu teknik
pengumpulan data secara tatap muka langsung dimana pewawancara (interviewer) secara
interaktif melakukan tanya jawab dengan orang yang diwawancarai (interviewee)
Kebaikan Wawancara
Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang
diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
yang diajukan.
Kejelekan Wawancara
Membutuhkan waktu yang sangat lama, secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik
lainnya.
Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan
hubungan antar manusia.
Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat yang tertentu, misal dilokasi yang
ribut dan ramai.
Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya
sangat terbatas.
Pertanyaan yang digunakan untuk wawancara.
Persiapan Wawancara
Mengatur pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai.
Mengutarakan maksud dari wawancara.
Mengatur waktu untuk wawancara supaya tidak mengganggukerja dari orang yang kita
wawancarai.
Membuat jadwal wawancara terlebih dahulu.
Membuat suatu panduan wawancara (interview guide)supaya wawancara dapat berjalan
dengan lancar.
Melakukan Wawancara
Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa sebenarnya anda.
Menjelaskan tujuan dari wawancara dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang sedang
dikembangkan.
Menjelaskan peranan-peranan yang akan diberikan oleh oarang yang diwawancarai dari hasil
wawancara.
Pewawancara harus meninggalkan kesan “menginterogasi”
Selama wawancara,pewawancara harus mendengarkan degan teliti, jangan banyak berbicara
dibandingkan dengan mendengarkan.
Menjaga suasana wawancara tetap santai tetapi terarah.
Jangan memotong pembicaraan orang yang diwawancarai.
Mintalah pendapat-pendapat atau ide-ide tambahan yang belum diungkapkan.
Jangan membuat asumsi jawaban yang tidak berdasar.
Jangan menggunakan istilah-istilah yang tidak dimengerti.
Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara.
Ucapkan terimakasih bila wawancara sudah selesai.
Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons.
Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.
Beberapa contoh pertanyaan terbuka:
Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di perusahaan Anda ?
Apa tujuan terpenting departemen Anda ?
Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses ?
Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ?
Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce ?
Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti
dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban,
namun tidak punya
kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri. Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah
pertanyaan dua pilihan.
Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih
salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.
Beberapa contoh pertanyaan tertutup:
Struktur Corong
Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu
membatasi respons dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.
Contoh:
Menunjukkan kalau menjawab pertanyaan dengan kra-kira atau menebak-nebak saja tanpa
fakta.
Setelah wawancara, validasi semua jawaban yang mencurigakan.
Berusaha memberi jawaban hanya untuk memuaskan pewawancara tanpa dilandasi dengan
fakta yang benar.
Hindari pertanyaan yang dapat menjurus kejawaban yang seperti ini. Validasi jawaban-jawaban
yang mencurigakan
Menunjukkan jawaban yang tidak masuk akal.
Dengan akrab, arahkan kembali jawaban kearah pokok permasalahan.
Berhenti berbicara pada waktu pewawancara mulai menuliskan hasilnya di catatan.
Dengan terpaksa jangan gunakan catatan.
Terlihat tergesa-gesa dalam menjawab pertanyaan karena segera ingin mengakhiri wawancara.
Usulkan menunda wawancara untuk diganti dengan hari yang lain.
Memperlihatkan sikap puas terhadap keadaan sistem sekarang dan tidak menginginkan
perubahan-perubahan.
Motivasilah dengan menguraikan dan menjelaskan keadaan situasi yang ada dan cobalah beri
pertanyaan-pertanyaan yang lebih terinci.
Menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan.
Bersikaplah ramah, tunjukkanlah bahwa anda menghargai kesediaannya serta jelaskanlah
sumbangan-sumbangannya atas hasil wawancara ini.
Menunjukkan sikap menyimpan sesuatu data karena takut mengungkapnya.
Jelaskanlah bahwa wawancara ini untuk perbaikan sistem yang ada dan yakinkanlah bahwa
anda tidak akan memojokkannya.
Menolak memberi jawaban tanpa alasan.
Jangan memaksa terus tetapi meminta kesediaanya untuk membenarkan dengan mencari
jawaban ditempat lain.
Terlalu bersemangat dalam wawancara ini dengan melontarkan ide-ide yang muluk-muluk.
Dengarkanlah dengan sabar dan jangan mengkritiknya dan jangan ikut terbawa secara
emosional.
Pertanyaan Tinjauan
1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan wawancara dibandingkan teknik pengumpulan data yang
lain.
Sesi 6
15 Votes
Pada materi Analisis Sisitem Informasi (ASI) ini akan dibahas tentang :
Pengertian/Definisi Flowchart
Jenis-jenis Flowchart
Bagan alir sistem (systems flowchart).
Bagan alir dokumen (document flowchart).
Bagan alir skematik (schematic flowchart)
Bagan alir program (program flowchart)
Bagan alir proses (process flowchart).
Simbol-simbol flowchart
Pedoman membuat Flowchart
Pengertian/Definisi Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program
atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi
dan untuk dokumentasi.
Jenis-jenis Flowchart
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4. Bagan alir program (program flowchart).
5. Bagan alir proses (process flowchart).
System Flowchart
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di
dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan
arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir
sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir
skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-
gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar
ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-
simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit
dan lama menggambarnya.
Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci
langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir
sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program
logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program
flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di
dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis
sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer
terinci (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-
instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.
Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik
industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam
suatu prosedur.
Simbol/Notasi Flowchart
Dipakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses di dalam program
dipakai untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan symbol lainnya
Symbol Off-line Connector ( Simbol untuk keluar/masuk prosedure atau proses dalam
lembar/halaman yang lain)
Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program)
Symbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini
akan disimpan)
–
Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line
keyboard)
Input-output symbols
menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa
tergantung dengan jenis peralatannya)
Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau
output disimpan ke pita magnetic)
Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output
ditulis ke kartu)
Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk
atau output disimpan ke disk)
Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu
layar, plotter, printer, dan sebagainya)
Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam
bentuk kertas atau output dicetak ke kertas)
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri kekanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat
dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harusditelusuri dengan hati-hati.
Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu
digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya
diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak
berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
Contoh-contoh Flowchart
Contoh Flowchart Program
Flowchar Sistem untuk predefined process yang diberi nama Check shipment untuk Flowchart
diatas
Sesi 7
50 Votes
Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow
Diagram(DFD) dengan Bahasan:
Pengertian DFD
Latar Belakang DFD
Manfaat DFD
Tujuan DFD
Notasi/Simbol DFD
Langkan membuat/mengambar DFD
Kesalahan dalam menggambar DFD
Tips dalam membuat DFD
Contoh kasus DFD (Perpustakaan)
Pengertian DFD
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan
alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama
Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
Tujuan DFD
Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak
melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data
Manfaat DFD
Manfaat DFD adalah :
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem
untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu
sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-
fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang
dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Simbol DFD
Terminator/Kesatuan luar (External Entity)
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan
lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan
luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya
yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989).
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi,
atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.
Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi
dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses
(Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini
menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Arus Arus data data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :
Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem
Output dilayar komputer
Masukan untuk komputer komputer
Komunikasi ucapan
Surat atau memo
Data yang dibaca atau atau direkam di file
Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda
Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain
Proses (process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar
dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat
persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database
di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan
manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan
mudah
2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage
yang sama)
8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu
parameter untuk mengaktifkan report
12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan
persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel
dalam program.
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem
dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan
konsep keseimbangan.
Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
Hindari perpotongan arus data.
Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses
sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2
Level dalam DFD
Sesi 8
4 Votes
Pengembangan suatu sistem informasi merupakan suatu investasi sepertihalnya investasi proyek
lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber- sumber daya untuk mendapatkan manfaat
dimasa mendatang. Investasi untuk mengembangkan sistem informasi juga membutuhkan
sumber-sumber daya. Sebagai hasilnya, sistem informasi akan memberikan manfaat-manfaat
yang dapat berupa penghematan-penghematan atau manfaat-manfaat yang baru. Jika manfaat
yang diharapkan lebih kecil dari sumber-sumber daya yang dikeluarkan, maka sistem informasi
ini dikatakan tidak bernilai atau tidak layak. Oleh karena itu, sebelum sistem informasi
dikembangkan, maka perlu dihitung kelayakan ekonomisnya. Teknik untuk menilai ini disebut
dengan analisis biaya/keuntungan (cost/benefit analysis). Analisis biaya/keuntungan disebut juga
dengan analisis biaya/efektivitas (cost/ effectivenss analysis). Keuntungan dari pengembangan
sistem informasi tidak semuanyamudah diukur secara langsung dengan nilai uang, seperti
misalnya keuntungan pelayanan kepada langganan yang lebih baik. Keuntungan yang sulit
diukur langsung dengan nilai uang ini selanjutnya jika ingin ditentukan dalam bentuk nilai uang,
maka dapat menaksir efektivitasnya.
Terdapat beberapa metode untuk melakukan analisis biaya/manfaat, diantaranya sebagai berikut :
Metode periode pengembalian (payback period), Metode ini menilai proyek investasi dengan
dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Metode ini
tidak memasukkan faktor bunga kedalam perhitungannya.
Metode pengembalian investasi (return on investment/ROI). Metode ini digunakan untuk
mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkannya.
Metode nilai sekarang bersih (net present value/NPV), Metode payback period dan ROI tidak
memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money) atau time preference of money).
Satu rupiah nilai uang sekarang lebih berharga dari satu rupiah nilai uang dikemudian hari. NPV
merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku
bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arusdari uangnya. NPV dapat dihitung
dari selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi dengan total proceed tiap-tiap tahun yang
dinilai uang ke tahun awal dengan tingkat bunga diskonto.
Metode tingkat pengembalian internal (internal rate of return/IRR), Merupakan metode yang
memperhatikan nilai waktu dari uang. Pada metode NPV, tingkat bunga yang diinginkan telah
ditetapkan sebelumnya, sedang pada metode IRR justru tingkat bunga tersebut yang akan
dihitung. Tingkat bunga yang akan dihitung ini merupakan tingkat bunga yang akan menjadikan
jumlah nilai sekarang dari tiap-tiap proceed yang didiskontokan dengan tingkat bung tersebut
sama besarnya dengan nilai sekarang dari initial cash outflow (nilai proyek). Atau dengan kata
lain tingkat bunga ini adalah merupakan tingkat bunga persis investasi bernilai impas, yaitu tidak
menguntungkan dan juga tidak merugikan
Sesi 9
8 Votes
Pada materi kuliah analisis sistem ingormasi ini, akan dibahas tentang Ganttcahrt dengan pokok
bahasan: definisi, karakteristik, keuntungan, kelemahan dan contoh pemanfaatan Gantt chart.
(Klik Ganda untuk melihat detail/animasinya)
Gantt Chart dapat membantu penggunanya untuk memastikan bahwa (Heizer, Jay dan Render,
Barry,2006):
Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah diterapkan oleh para
manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktu dimulai dan
selesainya tugas-tugas dan sub- sub tugas dari proyek.
Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan antara tugas-tugas maka
semakin besar kecenderungan dan keinginan untuk memodifikasi gantt chart.
Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what if” saat melihat kesempatan-
kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu terhadap kebutuhan.
Sesi 10
Prosedur yang paling utama dari teknik penjadwalan proyek ini dikenal sebagai PERT (Program
Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method), yang diantara keduanya
terdapat perbedaan penting. Namun kecenderungan pada dewasa ini adalah menggabungkan
kedua pendekatan tersebut menjadi apa yang biasa dikenal dengan PERT-type system.
Gantt Chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antar aktivitas dan bagaiman
satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga
perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt Chart. Untuk itu dikembangkan teknik baru yang bisa
mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada Gantt Chart. Cara baru itu dikenal sebagai
jaringan kerja atau Network.
Pengertian PERT
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan,
mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada di
dalam suatu proyek (Setianingrum, 2011).
PERT juga merupakan suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimal mungkin) mengurangi
adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun rintangan dan perbedaan-
perbedaan, mengkoordinasikan dan menyelaraskan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan
pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek-proyek (Nurhayati, 2010).
Karakteristik PERT
Proyek yang kompleks menggunakan metode PERT (Program Evaluation Review
Technical), maka akan diketahui :
Perkiraan Waktu
Untuk setiap aktivitas, model biasanya mencakup tiga perkiraan waktu (Soeharto,
2002):
Waktu Optimis, yaitu perkiraan waktu yang paling singkat bagi penyelesaian
aktivitas
Waktu Perkiraan Paling Mungkin, waktu penyelesaian yang memiliki probabilitas
tertinggi (berbeda dengan : waktu yang diharapkan), dan
Waktu Pesimis, yaitu waktu terpanjang yang mungkin diperlukan suatu kegiatan.
PERT “menimbang” ketiga perkiraan waktu ini untuk mendapatkan waktu kegiatan
yang diharapkan (expected time) dengan rumusan :
(Waktu Optimis + (4 x Waktu Perkiraan Paling Mungkin) + Waktu Pesimis )
6
Bagan Jaringan
Panah (arrow) yang diggunakan untuk mewakili suatu kegiatan
Simpul atau (kode) digunakan untuk mewakili suatu kejadian
Contoh
Keterangan:
Tidak ada 2 kegiatan yang ditunjukkan oleh ekor kejadian dan kepada kejadian
yang sama.
Untuk mengatasi masalah seperti di atas dibuat kegiatan dummy : (tidak ada)
Untuk menyakinkan hubungan urutan yang benar maka buat daftar pertanyaan :
o Kegiatan apa yang harus selesai terlebih dahulu sebelum kegiatan ini
dilakukan ?
o Kegiatan apa yang harus mengikuti kegiatan-kegiatan ini ?
o Kegiatan apa yang harus dikerjakan serentak ?
Jalur kritis
Jalur kritis adalah jalur yang menunjukkan kegiatan dari awal sampai dengan
akhir kegiatan pada diagram jaringan
Kegiatan kritis adalah kegiatan yang apabila ditunda akan mempengaruhi
waktu penyelesaian proyek.
Contoh
Jalur A,D,H = 10 + 22 + 8 = 40
Jalur A,D,J = 10 + 22 + 15 = 47
Jalur B,E,H = 8 + 27 + 8 = 45
Jalur B, E, J = 8 + 27 + 15 = 50 → Jalur kritis
Jalur B,F,J = 8 + 27 + 20 = 35
Jalur B,G,J = 8 + 15 + 15 = 35
Jalur C,G,J = 12 + 15 + 15 = 42
Kelebihan PERT
PERT memiliki asumsi bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah baru,
tidak ada contoh sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi dari metode PERT
adalah mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan belum menekankan soal minimisasi
biaya. Oleh karena belum ada pengalaman sebelumnya, maka waktu penyelesaian pekerjaan
tertentu yang ada dalam proyek bersifat probabilistik.
PERT mencoba mengestimasi waktu aktivitas ini dengan formula. Bahkan,
PERT juga mencoba mencari suatu ukuran tentang variabilitas waktu penyelesaian paling awal.
PERT dapat bekerja dengan ketidakpastian melalui penggunaan waktu probabilitas (Ma’arif,
Syamsul Mohammad dan Tanjung, Hendri, 2003). Bila waktu
kegiatan individual acak, maka waktu proyek juga akan acak. Bila waktu kegiatan
tidak pasti, lintasan kritis pun bersifat acak. Hanya saja, karena bekerja dengan
ketidakpastian, maka lintasan kritis penyelesaian proyek pun menjadi tidak pasti.
Inilah gambaran dari metode PERT, yaitu risiko ketidakpastian.
Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan seperti
menit, jam, hari, minggu atau bulan adalah unit umum yang biasa digunakan waktuuntuk
penyelesaian suatu kegiatan. Sebuah fitur yang membedakan PERT adala kemampuannya untuk
menghadapi ketidakpastian di masa penyelesaian kegiatan.
Sesi 11
2 Votes
Jika dua individu dengan kemampuan yang sederajat bersaing untuk suatu posisi senior tertentu
dalam sebuah perusahaan, biasanya individu yang memiliki ketermpilan berkomunikasi yang
lebih baik lah yang akan meraih posisi tersebut. Informasi serta kemampuan untuk
menyampaikanya merupakan kekuatan.
Tetapi komunikasi tidak hanya berbentuk pidato saja. Komunikasi dapat berlangsung dalam
banyak bentuk-dengar, pandang, raba-melalui suara , kesan, dan impuls fisik. Ini meliputi
berbicara , mendegar, melihat, menyentuh, merasakan, mencium, bertindak, dan masih banyak
lagi.
Komunikasi juga dapat mencakup penyampaian pesan melalui foto, poster, buku, surat kabar,
majalah, televisi, radio, kaset rekaman, kaset video, komputer, mesin faksimili, dan bentuk
telekomunikasi elektronik lainya.
Apapun yang Anda lakukan dan semua yang ada di sekitar Anda mengkomunikasikan pesan-
pesan. Ada banyak sekali cara untuk mengatur gagasan-gagasan Anda dan
mengkomunikasikanya dengan orang lain.
Saat ini, kita mengalami suatu ledakan informasi dan komunikasi. Beberapa tahun yang lalu kita
masih dapat memberi perhatian penuh pada semua berita atau gagasan penting apa pun yang kita
dengar atau lihat setiap hari. Dulu hanya ada beberapa stasiun televisi saja yang dapat dipilih ,
demikian pula halnya dengan media cetak bulanan, majalah populer serta buku-buku terbitan
baru dalam setiap minggunya.
Sekarang, pilihan kita terbatas.
Semakin banyak buku dan majalah yang dapat di baca, film dan program televisi yang dapat di
tonton serta seminar-seminar dan perkuliahan yang dapat diikuti dibandingkan denagan yang
dapat kita nikmati beberapa waktu yang lalu.
Lihat saja di toko-toko buku , perpustakaan , tempat penjualan kaset video, atau sejumlah mata
kuliah yang di tawarkan di perguruan tinggi. Kita betul-betul kebanjiran “kesempatan
berkomunikasi “, sehingga kita tidak sanggup lagi untuk menyerap seluruh pesan yang
disampaikan.
Terdapat begitu banyak komunikasi yang berlangsung di dunia kita, sehingga sangat sulit bagi
kita untuk memutuskan apa yang sebaiknya kita perhatikan. Kita harus menentukan pilihan-
pilihan tersebut dengan cepat untuk tetap dapat mengimbangi arus data yang di beberkan kepada
kita. Untuk mengatasinya, kita cenderung memberikan perhatian terutama pada gagasan-gagasan
yang “menarik” karena gagasan-gagasan tersebut memang di sampaikan secara kreatif untuk
menarik minat kita.
Karena terjadinya ledakan informasi ini, kita harus belajar bersaing denagan semua pesan-pesan
yang ada. Dan kita harus dapat berkomunikasi secepat dan seefektif mungkin.
Tantangan jaman sekarang ini adalah bagaimana merebut perhatian orang lain, mengalihkan
konsentrasi mereka dari orang lain dan memfokuskannya pada kita serta pada gagasan-gagasan
kita.
Komunikasi mengarah
pada usaha penyampaian gagasan kepada orang lain. Komunikasi efektif terjadi ketika pesan
yang Anda sampaikan kepada orang lain dengan cara tertentu dapat diterima dengan jelas.
Orang-orang yang melakukan komunikasi secara efektif dapat (Peter Urs Benders):
Melaksanakan kepemimpinan
Memberi inspirasi kepada staf dan rekan untuk bertindak
Memperoleh kepercayaan dan rasa hormat
Lebih mudah bergaul
Membuat orang lain lebih percaya pada diri sendiri
Menyampaikan informasi secara mudah dan akurat
Mencapai sasaran-sasaran mereka
Meraih tujuan-tujuan mereka
Pengertian Presentasi
Komunikasi langsung antara penyaji/presenter dengan sekelompok pendengar/audience dalam situasi
teknis, saintifik atau professional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan
media yang
Jenis-jenis Presentasi
Presentasi Teks (Reading Presentation)
Bentuk penyajian dimana penyaji sepenuhnya menggunakan teks (membaca kata demi kata yang
tertuang dalam kertas penyajian)
Penyajian langsung informal tanpa persiapan yang matang dipihak pembicara, Contohnya; pertemuan
khusus anda diminta memberi sambutan karena kapasitas dan posisi anda.
Penyajian dengan kartu berisi uraian penyajian sesuai nalar pendengar, namun inti sajian tetap
disesuaikan dengan tujuan penyajian. Teknik penyajian bebas, natural, dipersiapkan dengan matang dan
sesuai tingkat respon pendengar.
TujuanPresentasi
Presentasi merupakan alat komunikasi tangguh dalam usaha untuk menyampaikan laporan atau
keterangan mengenai apa saja yang merupakan tanggung jawab seseorang, baik itu merupakan
barang ataupun jasa.
Manfaat Presentasi
Akhir-akhir ini banyak yang membicarakan kunci-kunci kemajuan dalam dunia bisnis. Hal
mendasar apakah yang menentukan keberhasilan Anda di masa datang?
Pengetahuan,keterampilan teknis,pengalaman dan kemampuan organisasi,semuanya penting bagi
kemajuan karier Anda.
Walaupun demikian ,ada faktor yang lebih penting, yakni komunikasi. Seberapa baik komunikasi
Anda dengan para staf, rekan-rekan. para manager, atau dengan kelompok manapun yang Anda
tuju,merupakan kunci untuk meningkatkan karier Anda
Presentasi juga dapat digunakan untuk menunjukkan kemampuan, karena dari cara seseorang
memberikan presentasi dapat dinilai seberapa jauh ia menguasai bidang yang dikelola.
Dewasa ini, aplikasi pembuatan presentasi terbagi dalam beberapa kategori. Perbedaan utama
yang dimiliki masing-masing jenis aplikasi umumnya terletak pada output file yang dihasilkan
dan media penyajian presentasi yang diakomodasi oleh aplikasi terkait. Kategori jenis, output
file, dan media penyajian presentasi antara lain meliputi :
Aplikasi Office
Penggunaan aplikasi office disarankan bagi pembuatan dokumen presentasi secara cepat dan
praktis, dengan materi presentasi yang singkat dan ringkas. Integritas aplikasi office
memungkinkan penyajian grafik, tabel, dan data dapat dilakukan secara mudah. Fleksibilitas
penyajian output file sangat tinggi, mengingat secara umum setiap komputer memiliki aplikasi
office di dalamnya. Microsoft PowerPoint merupakan contoh aplikasi yang sangat lazim
digunakan untuk kebutuhan ini.
Aplikasi Multimedia
Penggunaan aplikasi multimedia disarankan bagi pembuatan dokumen presentasi yang interaktif,
otomatis, dan berdaya tarik. Penggunaan efek, animasi, objek grafis, serta materi audio dan video
menjadi lebih optimal jika dirangkai melalui aplikasi jenis ini. Flesibilitas penyajian output
presentasi sedikit terbatas. Umumnya output file yang dihasilkan memerlukan aplikasi bantu
tertentu untuk menunjang penyajiannya. Hal ini dapat diatasi penyaji dengan selalu menyiapkan
source player multimedia pada kemasan modul presentasinya. Macromedia Flash, merupakan
contoh aplikasi yang lazim digunakan untuk kebutuhan ini.
Aplikasi Dokumentasi
Penggunaan aplikasi dokumentasi disarankan bagi pembuatan dokumen presentasi dengan materi
detail dan komprehensif. Aplikasi jenis ini mampu mempertahankan konsistensi presisi tampilan
dan menyediakan fasilitas proteksi pada content dokumen. Fleksibilitas penyajian output file
sangat tinggi, bahkan bersifat multi platform (dapat diakses dari berbagai sistem operasi). Selain
itu, output file dapat dipertukarkan dan disajikan secara aman melalui beberapa metode
(misalnya via internet). Tool PDF Maker seperti Adobe Acrobat, atau HTML Editor seperti
Microsoft FrontPage merupakan beberapa alternatif aplikasi yang dapat Anda gunakan.
Berdasarkan output dan media presentasi yang didukung oleh jenis aplikasi presentasi di atas,
Anda dapat memperkirakan aplikasi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan pembuatan
dokumen presentasi Anda.
Perencanaan dokumen presentasi merupakan hal paling mendasar yang perlu Anda persiapkan.
Beberapa di antaranya adalah :
Meskipun Anda dimungkinkan menyusun satu dokumen presentasi dengan kandungan yang
sangat komprehensif untuk berbagai keperluan, namun hal ini tidak disarankan. Pastikan Anda
memiliki dokumen presentasi tersendiri dengan tema, tujuan dan misi, serta target audience
penyajian presentasi yang spesifik.
Ibarat merencanakan sebuah karya tulis yang dituangkan dalam sebuah kerangka karangan, maka
presentasi yang baik juga harus memiliki kerangka materi yang dituangkan dalam poin-poin
presentasi. Susun poin-poin utama presentasi, estimasikan jumlah dan koherensi slide-slide
Anda, temasuk pertimbangan perlunya referensi-referensi pendukung.
Kumpulkan Materi Utama dan Pendukung
Pengumpulan materi dapat Anda persiapkan dari awal. Anda dapat mulai merangkum sumber-
sumber materi yang akan Anda tuangkan. Pilih koleksi file gambar, audio, atau video sebagai
objek pendukung. Siapkan tabel, grafik, dan data pendukung jika diperlukan.
Berdasarkan perencanaan, kerangka, dan kumpulan materi yang telah Anda siapkan di awal,
maka Anda dapat memilih aplikasi pembuat presentasi yang tepat bagi penuangan materi
presentasi Anda. Baca kembali tip pada bagian awal untuk memastikannya.
Inovasi di bidang perangkat lunak dewasa ini sangat beragam. Anda dapat memanfaatkan
aplikasi tertentu untuk keperluan tertentu. Pada dasarnya, output akhir yang Anda persiapkan
melalui aplikasi penunjang selalu dapat Anda integrasikan ke dalam slide presentasi. Di samping
memanfaatkan aplikasi penunjang bagi penyusunan materi, Anda sebaiknya juga melengkapi diri
dengan berbagai aplikasi bantu bagi penyajian presentasi.
Selain menguasai aspek pembuatan sebuah dokumen presentasi melalui aplikasi tertentu, akan
lebih ideal jika Anda juga memahami berbagai hal berkaitan dengan aspek teknis seputar
penyajian presentasi. Beberapa di antaranya adalah tentang perangkat-perangkat yang diperlukan
dalam menyajikan sebuah presentasi, perangkat pendukung yang dapat Anda pilih, serta teknik-
teknik penggunaannya. Beberapa hal yang sebaiknya Anda pahami atara lain :
Peran komputer penyaji sangat dominan bagi kelancaran sebuah sesi presentasi. Pertimbangan
pemilihan perangkat komputer antara lain mengenai spesifikasi teknis komputer, jenis atau tipe
komputer, kelengkapan perangkat teknologi yang terpasang, serta sistem operasi dan aplikasi
penunjang yang ada di dalamnya.
Media simpan tidak hanya terbatas pada harddisk yang ada di dalam PC Anda. Pertimbangkan
segi portabilitas, flesibilitas, dan mobilitas media simpan bagi dokumen presentasi Anda.
Pertimbangkan pemakaian keping optical disk, USB Flash Memory, atau bahkan server jaringan
atau hosting internet.
Perangkat display presentasi tidak hanya terbatas pada OHP. Pertimbangkan penggunaan LCD
Projector, DLP Projector, atau Dual / Multi Monitor untuk berpresentasi. Tentukan juga jenis
screen yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Sound system yang memadai adalah syarat mutlak bagi penyajian presentasi. Tentukan jenis
perangkat sound system yang fleksibel namun berkemampuan optimal. Pertimbangkan juga
pemakaian laser pointer untuk mendampingi sesi presentasi Anda. Sediakan camera pada ruang
presentasi untuk keperluan dokumentasi Anda, terlebih jika Anda ingin mendistribusikan
kembali moment-moment presentasi yang cukup penting untuk kolega Anda.
Sebagus apapun materi presentasi Anda, selengkap apapun perangkat presentasi yang tersedia,
semua akan sia-sia jika teknik penyajian presentasi Anda tidak menarik. Beberapa tip yang kami
berikan antara lain :
Jika perlu, gunakan fasilitas Timer yang tersedia pada aplikasi penyaji presentasi untuk
memastikan ketepatan waktu pemaparan setiap slide presentasi Anda.
Anda dapat mencetak dan mendistribusikan lembar handout, membagikan CD materi presentasi,
atau bahkan menyertakan materi pendukung bagi audience. Hal ini dapat meminimalkan
pecahnya perhatian audience karena harus mencatat poin-poin dan paparan Anda, menghindari
tidak tertangkapnya sebagian materi presentasi yang Anda sajikan, dan tentunya menjadi salah
satu media penyebaran bagi visi dan misi penyajian presentasi Anda.
Persiapan Bahan Presentasi
Dengan kemajuan teknologi, bahan presentasi dapat dikemas lebih menarik dan tidak
membosankan (tapi jangan norak ya). Anda dapat menggunakan bahan presentasi yang
sederhana tetapi canggih menggunakan media powerpoint atau menggunakan bahan presentasi
yang lebih interaktif dengan multimedia builder (bisa pake flash). Tujuan bahan presentasi
adalah semata-mata sebagai guiden (panduan) agar materi presentasi tidak keluar dari bahan
yang telah kita tetapkan. Seorang presenter yang pandai berbicara seringkali kita lupa dan lepas
dari materi yang seharusnya dipresentasikan dan tidak sesuai dengan alur presentasi yang
disiapkan. Oleh karena itu sampaikan bahan yang akan disampaikan dalam media presentasi
pokok-pokok pikiran untuk menjaga alur presentasi (biasanya berupa pointer-pointer bahasan).
Pada penggunaan media Powerpoint, usahakan jangan terlalu banyak menggunakan animasi dan
sound yang tidak perlu, karena audience akan menganggap anda pamer media presentasi.
Gunakan animasi dan sound seperlunya hanya diperlukan (misalnya jika menjelasakan proses
perubahan grafik, gunakan animasi gerak yang menunjukkan proses perubahan tersebut). Please,
don’t do that: menggunakan animasi dan sound yang tidak berhubungan dengan materi
presentasi.
Gunakan theme yang simple (kalau bisa bermakna sesuai dengan tema presentasi). Penggunaan
warna theme yang mencolok tidak dianjurkan (walaupun anda ingin menampilkan kesan ceria).
Gunakan juga gradasi warna yang kontras antara background dengan tulisan, sehingga audience
dapat dengan mudah menangkap (membaca) presentasi anda. Usahakan menggunakan font tidak
lebih kecil dari 24 (tergantung juga pada jenis font-nya).
Gunakan animation effect seperlunya saja pada tampilan presentasi. Jangan menggunakan
animation effect pada seluruh tampilan, karena hal tersebut seolah-olah anda menuntun (bahkan
lebih ekstremnya “memaksa”) audience untuk membaca sebaris demi baris kata-kata pada
presentasi anda (Audience lebih cerdas dari pada yang anda bayangkan). Kadang-kadang
audience menginginkan melihat keseluruhan slide secara utuh secara langsung daripada
penampilan baris-perbaris.
Akhirnya uji penampilan presentasi anda kepada teman atau saudara anda dari segi penampilan
dan konsistensi penulisan. Kalau perlu ada uji pada tampilannya pada slide projector (LCD)
untuk meyakinkan anda bahwa tampilan animasi, sound, theme dan warna dapat ditangkap
dengan jelas dan sesuai dengan tema presentasi.
Ketika Presentasi
Siapkan diri anda. Penampilan anda mencerminkan keberhasilan presentasi anda. Gunakan
pakaian dan asesoris diri sesuai dengan tema presentasi (jangan sampai salah kostum!!!).
Gunakan pakaian terbaik yang anda punya (jangan hargai anda terlalu rendah!!!). Pastikan
pakaian anda maching (bawahan dan atasan yang sesuai/kecuali anda harus menggunakan
official cup), pastikan official cup anda rapi dan tidak kusut (termasuk sepatu yang sesuai dan
rapi). Yang tak kalah penting dari penampilan diri anda adalah tampilan yang rapi pada rambut
anda (cut your hair, men!!!).
Menghindari Stress
Warming Up. Anda dapat melakukan sedikit warming up untuk menghindari stress akibat
tekanan yang terjadi ketika tampil di depan publik. Gunakan trik berikut:
Tarik perhatian audience. Joke adalah cara yang paling efektif untuk hal tersebut. Tetapi jika
anda tidak pengalaman atau anda bukan seorang yang terbiasa melakukannya, jangan
dipaksakan.
Ada cara lain yang dapat dilakukan yaitu merubah intonasi suara dari yang semula datar-datar
saja menjadi intonasi yang meledak-ledak. Atur intonasi tersebut beberapa kali sampai audience
tersadar perhatiannya.
Atau, buat gerakan yang tidak terduga misalnya, mendekati audience untuk mencari perhatian
lebih. Jika perlu buat gerakan tersebut beberapa kali sampai perhatian audience kembali kepada
presentasi anda.
Dan banyak trik yang dapat anda gunakan dengan menyesuaikan suasana presentasi.
Menerima Telpon (HP) pada saat presentasi. Disarankan mematikan HP atau menggunakan
mode meeting, sehingga tidak mengganggu konsentrasi audience (kecuali dengan sengaja anda
menginginkan perubahan yang monoton pada presentasi anda).
Menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti audience. Maksud anda ingin mengesankan
kepada audience bahwa anda seorang yang canggih, internasionalis, dan smart, tetapi beberapa
audience akan memberikan kesan anda seorang yang sombong dan angkuh. Jadi, pilih jalan yang
aman…..
Memperhatikan slide presentasi di dinding projector sehingga anda membelakangi audience.
Jika ingin melihat alur presentasi, gunakan layar laptop anda. Jika terpaksa anda melakukannya,
palingkan kepala secara singkat untuk melihat bagian-bagian presentasi tanpa harus membaca
keseluruhan materi presentasi.
Berbicara seperti orang mengguman yang sebenarnya anda sendiri tidak yakin maksudnya.
Jelaskan dengan bahasa sederhana dengan intonasi yang normal (jangan terlalu cepat seperti
orang dikejar kereta, atau terlalu lambat).
Setiap orang pasti melakukan paling tidak salah satu di antaranya, tetapi pengakuan adalah kunci
kemajuan! Hanya dengan melihat tabel “pantangan”ini saja, dengan mudah dapat di lihat bahwa
pesan bukanlah hal penting saat Anda berkomunikasi secara verbal.
Apa gunanya jika seorang pun dapat memahami atau bahkan mendengarkan Anda?Apa gunanya
bila gaya Anda membuat para pendengar Anda menjadi merasa asing?
Ada beberapa trik yang dapat dilakukan untuk menambah percaya diri dalam melakukan
presentari (Rosihan):
Biasakan berbicara secara ilmiah dengan teman (dekat). Biasanya dengan teman kita jarang
melakukan pembicaraan serius, atau bahkan hanya pembicaraan yang tidak bermakna dan
berguna. Oleh karena itu biasakan mengemukakan argumentasi sebuah topik penelitian atau
rancangan penelitian anda untuk dapat dikomentari teman dekat.
Biasakan mendekati teman yang belum dikenal untuk memperkenalkan diri. Latihan ini
dimaksudkan untuk memupuk percaya diri terhadap kemampuan berbicara dengan orang lain.
Untuk perkenalan tidak terlalu perlu untuk dilalukan diskusi, tetapi manambah teman baru akan
memberikan semangat dan percaya diri ketika yang hadir pada presentasi kita adalah teman-
teman yang telah kita kenal.
Pakai Jurus SKSD (Sok Kenal Sok Dekat). Biasakan menyapa teman satu angkatan, satu program
studi, satu jurusan, satu fakultas sampai seterusnya, walaupun mereka tidak anda kenal, tetapi
potensial untuk anda kenal. Jika yang anda hadapi adalah teman-teman sendiri (termasuk anda
“merasa” bahwa mereka adalah teman sendiri), maka ketika anda berbicara di depan mereka,
beban (merasa dipermalukan) akan berkurang.
Sodorkan materi presentasi kepada teman untuk mendapat masukan dan perbaikan materi
presentasi yang akan anda tampilkan.
Selanjutnya anda perlu mengulang-ulang trik diatas sampai anda mempunyai percaya diri yang
tinggi seperti Bung Karno memberikan orasi (merdeka).
Desain Presentasi
Langkah-langkah menjadi desainer :
Latihan mendesain
Latihan ketajaman mata
Latihan aplikasi grafis
Konsisten, belajar dan mencoba.
Prinsip Desain
Keseimbangan
Kontras
Konsisten
Ruang Kosong
Slide Judul
Slide Isi
Huruf (Font)
Cukup jelas, Cukup besar (2,5 % dari dari tinggi image area)
Paling kecil ukuran 14 point
Berdirilah 2 meter dari tampilan slide
Gunakan huruf serif
Gunakan huruf sesuai karakteristiknya
Untuk isi gunakanlah huruf standar.
Buatlah kontras yang tinggi
Untuk isi pilih huruf yang mudah dibaca.
Atur Leading(spasi baris) dan Kerning(spasi antar huruf)
Hindari kombinasi huruf yang sulit dibedakan
Untuk isi 18-24 point, Judul 20-28 poin
Gunakan 3-4 jenis huruf saja
Faktor Ergonomis
Pencahayaan Ruangan
Tataletak Ruangan
Theater Style
Restaurant Style
Rectangle Style
Open Style
Class Style
Circle Style
Block Style
Sesi 12
Teknik Inspeksi/Walktrough
Ditulis pada 10 Maret 2011
Rate This
Pendahuluan
Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan dari
manajemen merupakan hal yang sangat diperlukan. Akan tetapi pengawasan yang dilakukan oleh
manajemen cenderung hanya pada pengawasan terhadap biaya, efektifitas sistem dan skedul
waktu. Pengawasan terhadap aspek-aspek teknik kurang dilakukan oleh manajemen. Sebagai
tambahan terhadap pengawasan yang dilakukan oleh manajemen, personil-personil teknik dapat
melakukan pengawasan pada aspek-aspek tekniknya. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan
cara memverifikasi hasi dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara
formal disebut dengan inspeksi (inspection) sedang yang tidak normal disebut dengan
walkthrough.
Maksud dari inspeksi dan walkthrough adalah untuk meyakinkan bahwa dokumentasi yang telah
dibuat oleh team pengembangan sistem secara teknik adalah tepat dan layak. Bila suatu proyek
telah melawati proses inspeksi dan walkthrough, maka dapat dianggap bahwa pekerjaan-
pekerjaan sampai pada titik ini secara teknik telah dapat diterima dan selaras dengan sasaran dari
sistem. Inspeksi dan walkthrough dilakukan oleh orang lain yang tiak terlibat secara langsung
dengan yang membuat dokumentasi yang akan diverifikasi. Inspeksi merupakan kepentingan
dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analisis sistem.
Analisis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan
diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat
dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analisis sistem yang lain. Pemakai sistem
melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh analisis sistem
secara teknis tidak mengandung kesalahan.
Tim Inspeksi/Walkthrough
Team ini secara umum terdiri dari 3 individu, yaitu penengah (moderator), penulis dokumentasi
(author) dan pengkaji (reviswer atau inspector). Secara normal, jumlah dari reviewer adlah dua
orang, tetapi untuk kondisi tertentu dapat lebih dari 2 orang.
Moderator
Anggota team yang juga penting adalah moderator. Orang ini harus menguasai aspek teknik dari
sistem yang dikembangakan dan harus netral. Untuk inspeksi, moderator dapat berupa pemakai
sistem, manajemen atau personil teknik di perusahaan. Untuk walkthrough, moderator dapat
berupa anggota team pengembangan sistem yang bukan author atau analisis sistem yang lain.
Tugas dari moderator ini adalah sebagai berikut ini.
Author
Author adalah orang yang menulis atau membuat dokumentasi yang akan diverifikasi. Pada
tahap analisis dan desain, author dapat berupa pimpinan proyek atau analis senior. Pada tahap
pemrograman, author dapat berupa koordinator pemrogram atau pemrogram senior. Tugas dari
author ini adalah untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh reviewer
serta menjelaskan aspek-aspek teknik yang berhubungan dengan isi dokumen yang ditulisnya.
Reviewer
Reviewer adalah orang yang memverifikasi untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada aspek-
aspek teknik di dokumentasi. Untuk inspeksi, reviewer dapat berupa pemakai sistem, manajemen
atau personil-personil teknik yang ada diperusahan. Untuk walkthrough, reviewer tergantung dari
tahapan di pengembangan sistem, yaitu:
pada tahap analisis dan desain, reviewer dapat berupa analisis sistem anggota team
pengembangan sistem yang tidak terlibat langsung dengan penulisan dokumentasi atau analis
sistem yang lain;
pada tahap pemrograman, reviewer dapat berupa analis sistem dalam team pengembangan
sistem yang tidak terlibat langsung dalam penulisan dokumentasi atau pemrogram lainnya.
Titik Verifikasi
Verifikasi yang berupa inspeksi dan walkthrough dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap
analisis sistem, desai sistem dan tahap penerapan sistem. Verifikasi ini menunjukkan tanda akhir
dari suatu tahap di systems life cycle. Setelah verifikasi yang berupa inspeksi selesai dilakukan,
biasanya dilanjutkan dengan kaji ulang (review) dari manajemen. Verifikasi yang berupa
walkthrough biasanya dilakukan pada tahap penerapan/implementasi sistem. Walkthrough sering
juga dilakukan pada tahap yang lain.
Analisis sistem dilakukan oleh analis sistem untuk menjawab pertanyaan “apa yang harus
dikerjakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada?”. Sasaran dari verifikasi
setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan adalah untuk meyakinkan bahwa analis sistem
telah berjalan pada jalur yang benar. Untuk ini verifikasi perlu dilakukan dengan pertanyaan-
pertanyaan kunci sebagai berikut ini.
Apakah analis sistem telah mendefinisikan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan ini?
Pada tahap ini, dokumentasi yang diverifikasi dan personil-personil verifikasi adalah sebagai
berikut ini.
Moderator dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik.
Reviewer dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik
Moderator dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain.
Reviewer dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain
Desain sistem dilakukan oleh analisis sistem atau designer untuk menjawab pertanyaan
“bagaimana permasalahan-permasalahan yang ada dipecahkan dan dapatkah sistem diterapkan?”.
Sasaran dari verifikasi setelah tahap desain sistem selesai dilakukan adalah untuk menilai apakah
sistem yang dirancang betul-betul akan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang
ada dan dapat memenuhi kebutuhan pemakai sistem. Untuk ini verifikasi perlu dilakukan dengan
pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut ini.
Pada tahap ini, dokumentasi yang diverifikasi dan personil-personil yang melakukan verifikasi
adalah sebagai berikut ini.
Moderator dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik.
Reviewer dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik
Moderator dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain.
Reviewer dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain
Sasaran dari verifikasi setelah tahap implementasi sistem selesai dilakukan adalah untuk
meyakinkan bahwa sistem telah diimplementasikan sesuai dngan yang diinginkan. Untuk ini
verifikasi perlu dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut ini.
Apakah program aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan rancang bangunnya?
Apakah prosedur-prosedur operasi masuk akal?
Pada tahap ini, dokumentasi yang diverifikasi dan personil-personil yang melakukan verifikasi
adalah sebagai berikut ini.
Manual pemakai
Cetakan kode program
Moderator dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik.
Reviewer dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik
Personil yang melakukan walkthrough:
Moderator dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain.
Reviewer dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau pemrogram lain.
PROSES VERIFIKASI
Sasaran dari verifikasi (inspeksi dan walkthrough) adalah untuk menemukan kesalahan-
kesalahan. Perlu diperhatikan bahwa moderator dan reviewer tidak berkepentingan untuk
mengkoreksi atau membetulkan kesalahan-kealahan yang ditemukan. Tugas mereka hanya
mencari dan menemukan kesalahan-kesalahan saja. Moderator dapat menggunakan suatu
formulir untuk mencatat kesalahan-kesalahan yang ditemukan. Fprmulir ini disebut dengan
agenda kesalahan (error log). Moderator mencatat semua kesalahan-kesalahan yang ditemukan
di agenda ini beserta tingkat kesalahannya (kurang berarti, cukup signifikan, signifikan, cukup
fatal atau fatal) sebagai berikut ini.
Setelah proses verifikasi ini selesai dilakukan dan bila ditemukan beberapa kesalahan, maka
berikutnya harus diadakan pertemuan antara penulis dokumen dengan moderator untuk
mendiskusikan tindak lanjut yang harus dilakukan. Tiap-tiap kesalahan harus didiskusikan.
Waktu rencana penyelesaian koreksi kesalahan ini juga harus didiskusikan dan dicatat oleh
moderator di error log.
Setelah semua kesalahan dibetulkan oleh penulis dokumen, maka penulis dokumen dan
moderator mengadakan pertmuan kembali untuk mengkaji hasilnya. Jika moderator telah
menyetujui dan puas dengan semua hasil koreksi ini, maka proses verifikasi ini telah selesai.
Moderaor dapat memberi tanda dikolom “Kontrol” pada error log untuk kesalahan-kesalahan
yang telah dikoreksi dan telah disetujui oleh moderator. Jika moderator belum puas dengan hasil
koreksi kesalahan ini, maka pembetulan kesalahan harus di ulangi kembali oleh
penulis dokumen atau mungkin proses vertifikasi dimulai kembali dari awal. Jika ini dianggap
perlu, maka reviewer haru dihubungi kembali dan proses vertifikasi diulang kembali.