Proposal Terbaru
Proposal Terbaru
Proposal Skripsi
Diajukan oleh :
Salma Silfiana
15-2013-065
Disetujui oleh :
Pose adalah posisi atau bentuk tubuh model dalam menghadapi kamera. Pose
juga mempunyai arti sebuah gaya atau sikap seseorang yang ditampilkan pada saat
dipotret. Pada bidang fotografi berpose adalah alat psikologis yang kuat dan
memainkan peran besar dalam menyampaikan pesan fotografer, karena bahasa
tubuh dan ekspresi dapat mengungkapkan banyak hal tentang karakter subjek. Pose
seharusnya tidak hanya menjadi pelengkap subjek, tapi harus menyampaikan pesan
yang kuat atas potret yang di buat (Anang Rivanii,2014).
Pada agama islam , shalat adalah suatu ibadah yang mempunyai hukum yang
wajib dikerjakan bagi seluruh umat islam. Shalat merupakan rukun Islam kedua
setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat,
sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan
barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam). shalat
adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan denga perbuatan yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang
telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin)
kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya (Heru Saputra,2012).
Skeleton tracking adalah pengolahan citra kedalaman untuk mendirikan posisi
sendi kerangka bentuk manusia. NUI API menggunakan depth stream untuk
mendeteksi keberadaan manusia di depan sensor Kinect, Skeletal tracking atau
pelacakan rangka adalah teknik pelacakan manusia di depan kamera dengan
mengidentifikasi bagian-bagian dari tubuh manusia untuk mengenali orang atau
mengikuti tindakan mereka .skeletal tracking mengoptimalkan untuk mengenali
pengguna yang menghadap ke Kinect untuk menjadi suatu bentuk skeletal (AT
Wibowo,2013).
Sistem ini membuat sebuah posisi badan dengan memanfaatkan kemampuan
sensor Kinect yaitu Skeleton tracking. Skeleton tracking merupakan kemampuan
sensor Kinect dalam membaca 20 titik yang ada pada tubuh manusia. Metode K-
means digunakan untuk pengelompokan data referensi yang sudah dikumpulkan
untuk mendapat nilai tengah dari banyaknya data referensi yang digunakan untuk
dibandingkan dengan data uji.
2. Rumusan Masalah
Pada saat ini kebanyakan orang yang melakukan shalat terkadang mengalami
kesalahan-kesalahan dalam melakukan shalat, salah satunya adalah pose gerak pada
shalat. sehingga diperlukanya pembelajaran shalat secara praktek perlu dilakukan
agar pengguna bisa lebih mampu melihat, mengamati, memahami, membandingkan
dan memecahkan masalah apabila pose shalat yang telah dilakukan tidak sesuai.
Dari masalah tersebut maka perlu adanya sebuah sistem yang membantu untuk
pembelajaran shalat secara praktek dan interaktif (Lilik Budi S, 2014). Maka
terdapat rumusan masalah yang muncul yaitu :
1. Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem yang dapat mengenali
berbagai macam pose shalat.
2. Bagaimana sistem dapat membaca skeleton tubuh dengan menggunakan
Skeleton Tracking?
3. Bagaimana mengimplementasikan metode K-Means sebagai metode untuk
melihat ketepatan posisi pada saat shalat ?
3. Tujuan
Penelitian bertujuan untuk menilai posisi user yang terdiri dari pose tubuh melalui
Skeleton tracking dengan menggunakan sensor Kinect dengan mengimplementasikan
Metode K-Means .
4. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dibuatlah
ruang lingkup agar pada saat penelitian tugas akhir ini jelas ruang lingkupnya.
Adapun ruang lingkup yang dibuat adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan kamera Kinect
2. Hanya melakukan posisi gerakan shalat (Takbiratul Ikhram ,ruku, Sujud
dan duduk sesudah sujud)
3. Dalam satu waktu digunakan oleh satu pengguna (single user).
4. Posisi pengguna menyamping sensor Kinect.
5. Tinjauan Pustaka
Dewi Ambarsari, Muhammad Ichwan, Ir., M.T. , Irma Amelia Dewi,
S.Kom., M.T. (2016), melakukan penelitian Implementasi Fuzzy Logic Tsukamoto
Untuk Sistem pengenalan isyarat tangan conductor angklung. Sistem berhasil
mengetahui nilai sudut dari skeleton tangan yang terbentuk, Pengujian dilakukan
oleh 15 orang yang masing-masing orang melakukan 5 kali gerakan dalam satu
isyarat tangan yang sama. Misalnya jika dilakukan isyarat tangan nada do, maka
orang tersebut melakukannya 5 kali dan dilihat apakah hasil yang berhasil terdeteksi
lebih dominan, maka artinya adalah nada do berhasil terdeteksi. Kontribusi dari
penelitian ini adalah bahwa skeleton tracking dapat digunakan untuk membaca
skeleton badan yang digunakan untuk gerakan shalat.
Tri Wahyuddin (2015), melakukan penelitian. Aplikasi Media Pembelajaran
Semaphore Menggunakan Kinect . pada penelitian ini menjelaskan bahwa
Teknologi perangkat keras Kinect ini sudah dapat diterapkan dalam bidang
pramuka dalam hal media pembelajaran yang lebih interaktif yang memanfaatkan
gerak tubuh, khususnya dalam hal pembelajaran gerakan sandi Semaphore
meskipun Kinect versi ini yaitu V.1,5 tingkat sensifitasnya kurang dan kadang salah
menerjemahkan hurufnya. Aplikasi media pembelajaran Semaphore menggunakan
Kinect ini sudah dapat mengkonversi huruf dan menerjemahkan gerakan
Semaphore menggunakan teknologi perangkat Kinect walaupun terkendala pada
sensifitas Kinect tersebut. Kontribusi dari penelitian ini adalah membaca gerakan
dengan sensor kinect untuk pembelajaran pose shalat interaktif.
Hoky Ajicahyadi, Jusak , Anjik Sukmaaji (2014), melakukan penelitian
membuat aplikasi penilaian posisi karate menggunakan sensor Kinect. pada
penelitian ini menjelaskan bahwa 24 gerakan dipilih dengan mempertimbangkan
bentuk tubuh akhir dari gerakan yang dapat diinterpretasikan Kinect secara
sederhana. Posisi tubuh yang tidak memungkinkan untuk dideteksi menggunakan
sensor Kinect antara lain adalah posisi dimana dua atau lebih bagian tubuh saling
menyilang. Permasalahan ini dapat diatasi dengan penggunaan 2 sensor Kinect.
Hasil penggunaan dua buah sensor mampu meningkatkan keakurasian dari Skeleton
tracking sensor Kinect terutama pada bagian tubuh yang saling silang. Kontribusi
dari penelitian ini adalah bagaimana membaca skeleton tracking yang saling
menyilang terutama pada bagian tubuh yang saling menyilang.
Mifthahul Rahmi , Andrizal , Rahmi Eka Putri , Ratna Aisuwarya (2015),
melakukan penelitian dengan mengimplementasikan Skeletal Tracking dalam
sistem navigasi Mobile robot menggunakan sensor Kinect. Pada penelitian ini
menjelaskan bahwa implementasi Skeletal Tracking dalam sistem navigasi robot
dilakukan dengan mengakses titik sendi pada bagian tangan untuk meberikan pola
isyarat gerakan tangan yang terdeteksi oleh sensor Kinect. Dalam sistem ini ,
terdapat 4 arah navigasi yang dapa diberikan yaitu maju, mundur kiri dan kanan.
Jarak ideal antara sensor Kinect dengan user yaitu 138 cm – 300 cm . Kontribusi
dari penelitian ini adalah untuk mengakses titik sendi pada bagian badan untuk
melakukan pose shalat yang akan dideteksi oleh sensor Kinect.
Silvi agustina , Dhimas Yudho , Hadi Santoso , Nofiadi Marnasusanto, Arif
Tirtana,Fakis Khusnu (2012), melakukan penelitian Clustering kualitas beras
berdasarkan ciri fisik menggunakan metode K-means. Pada penelitian ini
menggunakan masukan berupa gambar beras yang berformat bmp yang akan
dilakukan proses binarisasi, yaitu proses mengkonversi citra grayscale ke dalam
bentuk citra biner. Metode K-Means digunakan untuk menentukan kualitas beras.
Perhitungan pada program Klasterisasi Kualitas Beras dengan Kmeans diawali dengan
menentukan jumlah cluster. Penelitian ini menggunakan 3 cluster untuk menentukan
kualitas beras, dengan keterangan bahwa cluster 1 adalah beras kualitas buruk, cluster 2
adalah beras kualitas sedang, dan cluster 3 adalah beras kualitas baik. Setelah menentukan
jumlah cluster, kemudian menentukan 3 pusat cluster awal, yaitu pusat cluster 1 (5,5 ; 2),
pusat cluster 2 (6,2 ; 2,45), dan pusat cluster 3 (7 ; 3,2). Kontribusi dari penelitian ini adalah
pada pengolahan citra digital dapat diklasifikasi dengan metode k-means untuk pencocokan
atau proses similitary untuk pencarian gambar yang sesuai.
Ade Bambang Kurnia, Jasman Perdede, S.Si., MT., Irma Amelia Dewi,
S.Kom., MT. (2016), melakukan penelitian Implementasi pendekatan K-Means
dalam menentukan ekspresi wajah terhadap suasana hati. Pada penelitian ini
menciptakan aplikasi android yang mampu mendeteksi ekspresi dengan di-trigger
oleh sebuah lagu.aplikasi ini dalam mendeteksi wajah adalah sebesar 84,73%.
Pendeteksian ekspresi dilakukan dengan membandingkan data masukan dengan
dataset JAFFE menggunakan clustering K-means. Kontribusi dari penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode k-means dapat diimplementasikan pendeteksi
ekspresi pada wajah. Maka dengan itu metode k-means digunakan untuk
mendeteksi sudut yang terdapat pada skeleton tracking.
Citra Nurina Prabiantissa, Ariadi Retno Tri Hayati Ririd,Rosa Andrie
Asmara (2017) , melakukan penelitian tentang Sistem identifikasi batik alami dan
batik sintesis berdasarkan karakteristik warna citra dengan metode K-Means
clustering. Pada penelitian ini terdapat sebuah aplikasi yang dimana pada aplikasi
yang dibuat mempunyai dua proses yaitu proses Training dan proses Testing.
Dimana proses Training berfungsi untuk pengolahan gambar agar dapat
diidentifikasi . sedangkan proses Testing untuk mengidentifikasi batik alami dan
buatan dengan menggunakan metode K-Means Clustering. Dalam sistem
identifikasi ini terdapat 2 proses yaitu proses traning dan proses testing. Dimana
proses traning digunakan untuk menghitung dan melatih data citra batik yang sudah
disimpan. Proses testing digunakan untuk menguji data citra baru sesuai dengan
pusat cluster yang tidak berubah (tetap) pada proses training sebelumnya.
Kontribusi dari penelitian ini adalah pada metode k-means digunakan untuk proses
klasifikasi pada citra. Pada proses klasifikasi menggunakan 2 proses yaitu proses
training dan proses testing.
Irna Rizkitha, Youllia Indrawaty N., ST,. MT, M. Ichwan, Ir.,M.Kom. (2014),
yang berjudul “Implementasi Metode Pattern Matching pada Aplikasi Pendeteksian
Pola Isyarat Solfage (Tangga Nada Dasar) dengan Gestur Tangan”. Jurnal ini
menganalisa pendeteksian isyarat solfage (tangga nada dasar) menggunakan metode
pattern matching. Aplikasi dibuat menggunakan Kinect dan library dari openCV.
Tangga nada yang di deteksi adalah tangga. Kontribusi dari penelitian ini adalah pola
isyarat dengan menggunakan tangan dideteksi dengan menggunkan Kinect untuk
membaca skeleton tracking pada tangan. Maka dari penelitian tersebut dapat
menggunakan sensor Kinect untuk membaca skeleton tracking pada tubuh.
Joko Nuryanto (2013), melakukan penelitian yang berjudul “ Aplikasi shalat
pada Smartphone berbasis Android ”. Pada pembuatan aplikasi ini mengembangkan
aplikasi yang sudah ada dan ditambahkan beberapa fitur seperti video dan suara.
Hasil dari aplikasi yang telah dibangun bisa diakses melalui berbagai perangkat
Android dan berbagai versi Android. Di aplikasi ini pengguna bisa melihat video ,
suara serta bacaan shalat yang telah tersedia.
Rina Adrianti, Siska Komala Sari,Wahyu Hidayat (2014), yang berjudul
“Media Pembelajaran cara mudah belajar shalat berbasis Augmented Reality untuk
siswa kelas tiga sekolah dasar (Studi Kasus SD AR-RAFI’) ” . Aplikasi yang dibuat
dapat memvisualisasikan materi pembelajaran shalat dengan menggunakan
teknologi Augmented Reality, dapat menampilkan gerakan-gerakan shalat dalam
bentuk animasi 3D dan dapat menampilkan bacaan shalat dan melafalkan doa-doa
shalat beserta artinya. Kontribusi dari penelitian ini adalah aplikasi bagaimana cara
mengetahui gerakan pada shalat.
" Clustering Kualitas beras " Sistem Identifikasi Batik alami dan Batik Sintesis
berdasarkan ciri fisik menggunakan "Implementasi pendekatan K- berdasarkan karakteristik warna citra dengan metode
metode K-Means " Means dalam menentukan ekspresi K-Means Clustering"
wajah terhadap suasana hati "
Citra Nurina Prabiantissa,
Silvi Agustina , Dhimas Yudo, Hadi
Santoso , Nofiandi Marnasusanto, Ade Bambang Kurnia Ariadi Retno Tri Hayati ririd,
Arif Tirtana, Fakis Khusnu. 2016 Rosa Andrie Asmara.
2012
2017
Gambar diatas adalah titik titik sendi yang bisa digunakan dalam Kinect
untuk dijadikan inputan dalam membuat aplikasi yang akan dibuat (W
Wanangsyah,2014).
d. Gerakan Shalat
Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu Akbar) dan
Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna :
Ucapan takbir yang memulai pengharaman dari melakukan hal-hal yg dilarang
dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kepada selain Allah SWT dan
Rasul SAW dan hal-hal yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai mubthilat (yg
membatalkan) shalat. Cara untuk melakukan takbiratul Ikhram yaitu berdiri
tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut
atau dada bagian bawah. Posisi badan pada gerakan ini membentuk derajat 0o.
Manfaat dari gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe)
dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah
mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian
kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
2. Ruku
Gambar 6. Ruku
(https://3.bp.blogspot.com/)
Manfaat dari postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang
belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.
Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-
otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, ruku adalah latihan kemih untuk
mencegah gangguan prostat.
3. I’tidal
Secara bahasa adalah tegak lurus. Secara Syar’an adalah tegak berdiri
kembali ke posisi semula sebelum rukunya. Cara melakukan i’tidal yaitu
Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan
setinggi telinga. Posisi badan pada gerakan ini membentuk derajat 0o.
Gambar 7. I’tidal
(http://1.bp.blogspot.com/)
Manfaat dari gerakan I’tidal adalah variasi postur setelah ruku dan
sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan
pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami
pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi
lebih lancar.
4. Sujud
Manfaat dari gerakan sujud ini yaitu aliran getah bening dipompa ke
bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya
oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya
pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan
tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga
menghindarkan gangguan wasir.
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk
(tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Posisi badan
pada gerakan ini membentuk derajat 0o
Gambar 9. Duduk Diantara 2 sujud
(http://rukun-islam.com)
Manfaat pada gerakan ini yaitu padasaat iftirosy, posisi badan bertumpu
pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi
ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan
penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria
sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria
(prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi
mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk
menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks
kembali.Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan
kekuatan organ-organ gerak (Eida Riesky,2010) .
6. K-means Clustering
1
N No object to
move?
Centroid
Y
7. Metode penelitian
Metodologi yang digunakan dalam memecahkan permasalahan- permasalahan
dalam Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Studi Literatur.
a. Mengumpulkan bahan-bahan referensi yang akan menunjang proses
penelitian, seperti jurnal, artikel, paper tentang klustering , metode K-Means
dan sensor Kinect.
b. Mendalami materi serta mempelajari perancangan sistem dan aplikasi
menggunakan sensor Kinect dengan menerapkan mengimplementasikan
metode K-Means di dalamnya.
2. Analisa dan Perancangan Sistem.
Tahap ini akan dirancang sebuah sistem pose shalat menggunakan sensor
Kinect dengan mengimplementasikan metode K-Means Klustering. Melakukan
analisis dan perancangan terhadap perangkat lunak yang akan dibangun,
menganalisis metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan,
termasuk menentukan bahasa pemrograman yang digunakan, arsitektur,
fungsionalitas, dan antarmuka sistem.
3. Implementasi.
Tahap ini hasil analisa dan desain dari sebuah sistem pose shalat menggunakan
sensor Kinect dengan Metode K-Means Klustering akan diimplementasikan sesuai
dengan perancangan sistem. Perangkat lunak dibangun sesuai dengan requirement
yang sudah ditentukan melalui analisis dan perancangan perangkat lunak. Bahasa
pemrograman yang digunakan yaitu Visual Basic.
4. Testing dan Analisis.
Tahap ini dilakuan testing terhadap hasil dari sistem pose shalat menggunakan
sensor Kinect dengan mengimplementasikan metode K-Means.
5. Penyusunan Laporan.
Tahap ini akan dilakukan penyusunan laporan Tugas Akhir dengan
mengikuti kaidah penulisan yang berlaku berdsarkan hasil penelitian.
Sebagai pendukung keberhasilan penelitian, digunakan pemodelan
pengembangan piranti lunak berbasis prototipe, seperti yang terlihat pada gambar
1. Model penelitian ini dipilih karena mempunyai struktur yang sesuai dengan
pembangunan sistem yang akan dibangun. Proses pemodelan ini bersifat berulang
dengan perencanaan dimana terdapat umpan balik yang memungkinkan terjadinya
perbaikan sistem sampai sistem tersebut sesuai dengan rencana awal.
9. Jadwal Penelitian
Penelitian ini mempunyai jadwal agar dapat dilihat dan dikontrol untuk
perkembangan penelitian tersebut. Berikut Jadwal Penelitiannya :
Gambar 13. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA