PROPOSAL SKRIPSI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUMATERA UTARA MEDAN
NAMA : YURIKA DELVIANTI NASUTION
NIM : 0701172092
PRODI : Ilmu Komputer
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan citra bertujuan untuk memperoleh kualitas citra yang lebih baik dibandingkan
dengan citra awal. Perbaikan citra merupakan tahap awal dari pengolahan citra yang selanjutnya
akan digunakan untuk kebutuhan analisis citra. Berbagai metode atau algoritma perbaikan citra
telah banyak dikembangkan, salah satunya adalah penajaman citra (image sharpening). Image
sharpening diperlukan untuk mengatasi citra yang memiliki noise, derau atau kabur sehingga
objek dapat diperjelas atau dipertajam. Metode Image sharpening yang telah dikembangkan
adalah dengan menggunakan metode klasik, dimana data diproses dengan menggunakan bit yang
bernilai 0 atau 1. Seiring perkembangan model komputasi, saat ini telah berkembang model
komputasi berdasarkan prinsip kuantum. Pada komputasi kuantum, data dihitung dengan
menggunakan quantum bit (qubit), yang dapat memproses data tidak hanya bernilai 0 atau 1
tetapi kombinasi nilai 0 dan 1. Untuk mengetahui hasil perhitungan diperlukan proses
pengukuran qubit, yang akan memaksa kombinasi niai tersebut berada pada nilai 0 atau
1. Operasi penajaman citra (Image Sharpening) bertujuan memperjelas tepi pada objek di dalam
citra. Penajaman citra merupakan kebalikan dari operasi pelembutan citra karena operasi ini
menghilangkan bagian citra yang lembut.
Foto Rontgen adalah prosedur pemeriksaan menggunakan radiasi gelombang
elektromagnetik atau sinar-X untuk menampilkan gambar bagian dalam tubuh. Selain untuk
mendeteksi masalah kesehatan, foto Rontgen juga dapat digunakan sebagai prosedur penunjang
dalam tindakan medis tertentu. Pada foto Rontgen, gambaran dari benda padat, seperti tulang,
akan ditampilkan sebagai area berwarna putih. Sedangkan, udara yang terdapat pada paru-paru
akan tampak berwarna hitam dan gambaran dari lemak atau otot ditampilkan dengan warna abu-
abu. Dalam beberapa jenis foto Rontgen, digunakan tambahan zat pewarna (kontras) yang
diminum atau disuntikkan, misalnya iodine atau barium. Pemberian zat pewarna ini bertujuan
agar gambar yang dihasilkan lebih jelas dan detail.
Foto Rontgen dilakukan untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh, mulai dari tulang, sendi,
hingga organ dalam. Ada berbagai kondisi dan penyakit yang dapat dideteksi dengan foto
Rontgen, di antaranya patah tulang, osteoporosis, infeksi, gangguan pencernaan, pembengkakan
jantung, serta tumor payudara. Selain untuk mendeteksi masalah yang terjadi di dalam tubuh,
foto Rontgen juga dapat dilakukan untuk mengamati perkembangan penyakit, mengetahui
kemajuan dari pengobatan yang dilakukan, serta menjadi pedoman untuk melakukan prosedur
tertentu.
Maka hasil foto rontgen perlu ditingkatkan kualitas citranya sebab dapat memperjelas hasil
foto dan memudahkan dokter dalam melihat kondisi bagian dalam tubuh , terkhusus pada bagian
paru – paru dengan menggunakan metode contrast stretching .
Yusuf, Nijad, Sara Tedmory “Exploiting hybrid methods for enhancing digital X - ray images”.
The International Arab Journal of Information Technology, Vol. 10, No.1, January 2013.
Deltares Argus Archive (2016) Site NL : Egmond (Coast3D tower), Noord Holland[Online].
Available:http://argus-public.deltares.nl/archive/
R. Kimmel A. Spira and N. Sochen, “A short time beltrami kernel for smoothing images and
manifolds,” IEEE Trans. Image Processing, vol. 16, no. 6, pp.1628 – 1636, 2007.
Wurood A. Jbara, Rafah A. Jaafar, "MRI Medical Images Enhancement based on Histogram
Equalization and Adaptive Histogram Equalization," International Journal of Computer
Trends and Technology Volume 50 Number 2, pp. 91-93, 2017
Budi Hartono, Veronica Lusiana, "Analisa Teknik Adaptive Histogram Equalization Dan
Contrast Stretching Untuk Perbaikan Kualitas Citra," Jurnal Teknologi Informasi
Dinamik Volume 19 No. 1, pp. 1-10, 2014.
UdayKumbhar, Vishal Patil, Shekhar Rudrakshi, "Enhancement Of Medical Images Using Image
Processing In Matlab," International Journal of Engineering Research & Technology
(IJERT) Vol. 2 Issue 4, pp. 2359-2364, 2013.
G.Amar Tej, Prashanth.K.Shah, "Efficient quality analysis and enhancement of MRI image using
Filters and Wavelets," International Journal of Advanced Research in Computer and
Communication Engineering Vol. 4 Issue 6, pp. 230-236, 2015.
Suhardi, Wahyu Setia Budi, Choirul Anam, "UPAYA PENINGKATAN KUALITAS CITRA
MRI DENGAN PEMBERIAN MEDIA KONTRAS," Berkala Fisika Vol. 16 No. 1, pp.
9-14, 2013.
JUDUL II
Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Siswa Berprestasi Untuk Memberikan
Penghargaan di SDN Deli Serdang Dengan Menggunakan Metode Topsis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu impian setiap pelajar adalah menjadi siswa atau siswi berprestasi di sekolahnya.
Mempunyai prestasi lebih di antara siswa siswi lainnya, dikirim ke kompetisi maupun lomba untuk
mewakili sekolah, tentu akan membuat bangga dan akan terkenang hingga kapanpun. Prestasi yang
didapat tentu didasarkan dengan suatu kemampuan terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh
masingmasing siswa atau siswi. Sehingga prestasi ini bahkan akan sangat membantu memperoleh
kehidupan yang baik di masa mendatang . Dalam menentukan siswa berprestasi, nilai raport sangat
dibutuhkan karena nilai raport merupakan nilai akhir dari proses pembelajaran yang ditempuh oleh siswa
dalam satu semester.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) di dunia pendidikan dapat dipandang sebagai aset
penting untuk menunjang kelancaran dan keakuratan dalam pencapaian suatu tujuan. Salah satu
karakteristik keputusan yang dapat didukung oleh SPK antara lain keputusan tersebut bersifat
terstruktur, dalam artian untuk memperoleh suatu keputusan terdapat berbagai prosedur yang
harus diikuti dan kriteria untuk masing-masing prosedur bersifat jelas dan kuantitatif.
Metode TOPSIS (Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution) adalah
salah satu metode pengambilan keputusan multi kriteria dengan menerapkan bobot nilai pada
setiap kriterianya. Metode ini menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus
mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif.
Pilihan akan diurutkan berdasarkan nilai sehingga alternatif yang memiliki jarak terpendek
dengan solusi ideal positif adalah alternatif yang terbaik.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan metode TOPSIS merupakan salah satu
solusi untuk memfasilitasi pihak sekolah SDN Deli Serdang dalam menentukan penyeleksian
siswa berprestasi. Dalam sistem yang dibuat, pihak sekolah secara fleksibel dapat menentukan
aspek penilaian berdasarkan kriteria penilaian pada setiap aspek tersebut sesuai dengan
kebutuhan.
Maka dari uraian di atas dibuatlah sistem pendukung keputusan seleksi siswa berprestasi
untuk memberikan penghargaan di SDN Deli Serdang dengan menggunakan Metode Topsis agar
dapat mempermudah pihak sekolah dalam memberi penghargaan terhadap siswa .
Amelia Nur Fitriana, Harliana, H. (2015). Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan
Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS. 2(2).
Evi haryani, nurul widiastuti. (n.d.). Sistem Pengambilan Keputusan Seleksi Siswa Berprestasi
pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif 1 Kalirejo Menggunakan Metode AHP.
Zaki, A., Setiyadi, D., & Khasanah, F. N. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa
Terbaik dengan Metode Analytical Hierarchy Process. 6(1), 75–84.
Kabir, G., & Hasin, M. (2012). Comparative Analysis of TOPSIS and Fuzzy TOPSIS fir the
Evaluation of Travel Website Service Quality. Quality Research, 6, 169-185.
Herawatie, D., & Wuryanto, E. (2016). Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Diploma dengan
Menggunakan Metode TOPSIS. SEMNASTIKOM 2016. Mataram
Ulum, M. S. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Siswa Berprestasi dengan Metode AHP
(Studi Kasus di SD Negeri Margamulya). 43(9), 2911–2918.
Narti. (2017). Pengambilan Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Menggunakan Metode AHP
dan TOPSIS. 4(2), 198–205.
JUDUL III
Penerapan Invisible Watermark Pada Citra Kartun Menggunakan Metode Discrete
Cosine Transform
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan internet dalam kehidupan sehari – hari menjadi hal yang umum. Banyak fasilitas yang
ditawarkan di internet, salah satunya adalah unggah dan unduh file citra. Dengan adanya fasilitas unggah
dan unduh file seseorang dapat mengunggah dan mengunduh file citra dengan mudah karena adanya
jangkauan penggunaan internet yang sangat luas. Penggunaan internet yang sangat luas memiliki sisi
positif dan negatif terutama bagi pemilik asli citra digital. Sisi positif dari kemudahan penyebaran tersebut
antara lain dengan cepatnya pemilik citra menyebarkan file citra digital ke salah satu situs yang
ada di internet. Sedangkan sisi negatifnya antara lain tidak adanya perlindungan kepemilikan
citra yang disebarkan, citra digital ini akan sangat mudah diakui kepemilikannya oleh pihak lain.
Watermarking merupakan teknik untuk menyisipkan informasi tertentu dalam data yang
disebut watermark. Watermarking juga merupakan salah satu bentuk dari steganography, yang dapat
diartikan sebagai suatu teknik penyembunyian data atau informasi ke dalam suatu data lainnya. Orang
lain tidak menyadari kehadirannya. Jadi seolah-olah tidak ada perbedaan signifikan antara citra host dan
citra ber-watermark. Watermark merupakan sebuah informasi yang disisipkan pada media lain
dengan tujuan melindungi media yang disisipi oleh informasi tersebut dari pembajakan,
penyalahgunaan hak cipta, dan sebagainya, watermarking sendiri adalah cara untuk menyisipkan
watermark ke dalam media yang ingin dilindungi hak ciptanya.
Invisible Watermarking ialah Watermark yang tidak dapat dilihat oleh panca indera, yang
bertujuan memberikan informasi yang bersifat rahasia dan untuk melindungi hak cipta orang lain dari
orang yang tidak bertanggung jawab. Jenis watermark ini dapat dilihat melalui proses komputasi yaitu
dengan cara mengekstrak gambar yang ter-watermark.
DCT atau Discrete Cosine Transform adalah satu teknik klasik dalam kompresi gambar.
DCT memecah gambar dalam berbagai frekuensi band yang berbeda, frekuensi tinggi , frekuensi
rendah , dan frekuensi tengah yang digunakan untuk menyisipkan gambar atau informasi lain.
Metode ini sangat mudah digunakan dan memang dikhususkan untuk pengolahan gambar ,
terbukti dari oenggunaanya sebagai salah satu teknik kompresi gambar.
Maka citra dapat dilindungi hak cipta nya dengan menerapkan Invisible Watermaking
dengan menggunakan metode Discrete Cosine Transform , yang mana watermark jenis ini tidak
dapat dilihat oleh panca indera, yang bertujuan memberikan informasi yang bersifat rahasia dan untuk
melindungi hak cipta orang lain dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Rafsyam, Y. 2012. Kompresi Citra Menggunakan Teknik Lossy dengan Metode Algoritma JPEG (Image
Compression Using Lossy Technique with JPEG Algorithm Method). JURNAL ILMIAH
ELEKTRON, 2(1), 69-76.
N. Tuakia, N.M., Suprapto, & Yudistira, “Implementasi Watermarking Pada Citra Medis
Menggunakan Metode Discrete Wavelet Transform (DWT),” Universitas Brawijaya.
Irfan., Nazori, A.Z., 2013, Prototipe Teknik Penyisipan Dokumen Citra Digital
Menggunakan Watermarking dengan Metode DCT (Discrete Cosine Transform), Jurnal
TICOM , No. 1, Vol. 2 214-220, Universitas Budi Luhur, Jakarta
Munir, R., 2010, Image Watermarking untuk Citra Berwarna dengan Metode Berbasis Korelasi
dalam Ranah DCT, Jurnal Petir, No. 1, Vol. 3, Institut Teknologi Bandung
Sukirman, E., Ernastuti, Madenda, S. 2010. Peningkatan Kinerja Algoritma Kompresi dan Dekompresi
JPEG Melalui Penggabungan Proses DCT dan Kuantisasi .Universitas Gunadarma
Indonesia.
Alfatwa, Watermarking Pada Citra Digital Menggunakan Discrete Wavelet Transform. Bandung: Institute
Teknologi Bandung, 2009
4/21/2021 CETAK KARTU RENCANA STUDI
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Jalan Williem Iskandar Pasar V Medan Estate 20371 20371 (+6261)
6615683,6622925
NIM : 0701172092
IPK : 3.88
BEBAN STUDI : 24 SKS
Jumlah : 7 SKS
Diketahui Oleh:
Medan, 22 April 2021
An. Dekan
Ketua Jurusan Penasehat Akademik, Mahasiswa Ybs,
Catatan :
1. KRS dibuat rangkap 4 (Empat), masing-masing untuk jurusan (pink), Subbag Akd., Kemahs. & Alumni (kuning), Penasehat
Akademik (hijau), dan Mahasiswa (biru)
2. Penetapan jumlah SKS harus sesuai dengan KHS
portalsia.uinsu.ac.id/index.php?pModule=wsaVl5yfncmQptGaoA==&pSub=wsaVl5yfncmQptGaoGY=&pAct=0dWdoas=&niu=kZpkZGhpZpZqaA==&pr… 1/1
4/21/2021 CETAK TRANSKRIP SEMENTARA
portalsia.uinsu.ac.id/index.php?pModule=wsaVl5yfncmQqMqpoaal&pSub=wsaVl5yfncmQqteaoKeU1qKppGc=&pAct=0dWdoas=&niu=kZpkZGhpZpZ… 1/2
4/21/2021 CETAK TRANSKRIP SEMENTARA
NIP: 198506042015031006
portalsia.uinsu.ac.id/index.php?pModule=wsaVl5yfncmQqMqpoaal&pSub=wsaVl5yfncmQqteaoKeU1qKppGc=&pAct=0dWdoas=&niu=kZpkZGhpZpZ… 2/2
LAPORAN AKHIR KERJA PRAKTIK (KP)
OLEH :
iii
5. Bapak Rendy Yudhistira , A.Md selaku Pembimbing yang telah memberikan
arahan serta bimbingan kepada saya untuk kelancaran pelaksanaan kegiataan
Kerja Praktik di SNVT PJPA Balai Wilayah Sungai Sumatera II.
6. Kedua orangtua yang telah ikut serta mendukung perkuliahan penulis dengan
menyedikan dana dan fasilitas yang kiranya tidak dapat penulis sebutkan dan
tidak dapat penulis ganti sebagaimana kasih sayang mereka terhadap penulis.
7. Dosen Ilmu Komputer dan Staff kerja Sub-Bagian Akademik dan Sub-Bagian
Umum yang berada di Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah
mempermudah urusan untuk pelaksanaan Kerja praktik Tahun Akademik
2020/2021.
8. Karyawan kerja di Balai Wilayah Sungai II yang telah membimbing dan
menerima kehadiran penulis sebagai Mahasiswa Kerja Praktik dilingkungan
tersebut dengan baik.
9. Rekan - rekan kelompok Kerja Praktik di bidang SNVT PJPA.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan
sehingga penyusun mengharap masukan baik kritik maupun saran. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................... 1
C. Lokasi Perusahaan............................................................... 11
A. Struktur Organisasi.............................................................. 12
D. Sistem Pengupahan.............................................................. 20
A. Kasus.................................................................................... 21
B. Pembahasan.......................................................................... 21
BAB V PENUTUP...................................................................................... 36
v
A. Kesimpulan......................................................................... 36
B. Saran................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 38
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja Praktik adalah kegiatan praktik kerja suatu perusahaan dalam upaya
mengembangkan aspek keterampilan motorik yang didasarkan pada penguasaan
kognitif / nalar dan sikap / afeksi dengan atau tanpa menggunakan peralatan yang
diwajibkan.
Kerja Pratik merupakan kegiatan intra kurikuler di Fakultas Sains dan
Teknologi yang wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa setelah menyelesaikan
perkuliahannya di semester VI tentunya dengan beberapa persyaratan Akademik
dan Administrasi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebagai prasyaratan untuk
bisa menempuh mata kuliah Kerja Praktik. Mahasiswa diharapkan dapat siap
terjun dengan baik, siap baik secara akademik maupun non akademik dan mental.
Terbitnya Perpres No.08 Tahun 2012 dan selanjutnya UU Pendidikan
tinggi No. 12 Tahun 2012 memberikan konsekuensi bagi pengelola pendidikan
tinggi untuk memastikan semua proses kegiatan perguruan tinggi khususnya
perkuliahan dan kegiatan praktikum, harus terlaksana sesuai dengan standart dan
kualifikasi yang diinginkan. Keluarnya Perpendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang
Standart Nasional Pendidikan Tinggi menuntut semua proses kegiatan pendidikan
tinggi harus mengacu pada pencapaian kompetensi capaian pembelajaran
(learning outcomes).
Dengan adanya Kerja Praktik ini Mahasiswa diharapkan dapat
mengimplementasikan, memahami, mempraktikan teori-teori yang telah didapat
dibangku kuliah, bersosialisasi dengan masyarakat konstruksi dilapangan, serta
dapat mengetahui secara langsung apa , bagaimana kegiatan-kegiatan pelaksanaan
proyek yang sesungguhnya dilapangan/dimasyarakat. Selama 1 bulan mahasiswa
berada dilapangan dan mahasiswa diwajibkan membuat laporan kegiatan-kegiatan
pelaksanaan selama melaksanaan kerja praktik dilapangan, sesuai tahapan-tahapan
kegiatan pelaksanaan itu sendiri. Adapun hal-hal yang dilaporakan adalah seluruh
rangkaian tahapan kegiatan proyek baik yang dapat dilihat secara langsung
1
2
maupun tidak. Dalam melakukan kerja praktik ini mahasiswa akan mendapatkan
pengalaman kerja atau sudah siap dalam menghadapi dunia kerja baik itu dalam
kementrian atau perusahaan.
6
7
Warna dasar lambang logo ini adalah kuning (kuning kunyit) memiliki
makna lambang keagungan Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemakmuran
menggambarkan bahwa dalam mengemban fungsi dan peranan pembangunan di
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat diabadikan dalam rasa puji syukur
terhadap keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Warna biru kehitam-hitaman
mengandung arti keadilan sosial, keteguhan hati, kesetiaan pada tugas dan
ketegasan bertindak.
Adapun Simbolis dari Logo Balai Wilayah Sungai Sumatera II ialah sebagai
berikut :
1) Baling-baling
Menggambarkan “DINAMIKA” dan berdaun 3 yang merupakan segitiga
berdiri tegak lurus menggambarkan “STABILITAS”. Secara keseluruhan
menggambarkan “DINAMIKA YANG STABIL “ dan “STABILITAS
YANG DINAMIS”.
2) Bagian daun baling-baling yang mengarah keatas
Melambangkan “ PENCIPTAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
”.
9
17. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta koordinasi
dengan instansi terkait.
C. Lokasi Perusahaan
Kerja Praktik dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II
yang berlokasi di Jl. Dr. A.H. Nasution No. 30 Pangkalan Masyur Medan Telepon
: ( 061 ) 7861522 – 7861533 FAX. ( 061 ) 7861455 Kode Pos : 20143 Medan.
A. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam suatu organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggungjawaban apa
yang akan dikerjakan.
Adapun Struktur Organisasai Balai Wilayah Sungai Sumatera II yaitu sebagai
berikut :
12
13
( Sumber : http://sda.pu.go.id/balai/bwssumatera2/)
Tugas :
a) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksana teknik dalam urusan
perencanaan dan dalam urusan pelaksanaan di masing-masing
kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Kerja.
Tanggungjawab :
Dalam melaksanakan tugasnya, Koordinator Teknik Pada Satuan Kerja
bertanggung jawab kepada Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sumatera II Provinsi Sumatera Utara.
4. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa
Tugas :
a) Menetapkan dokumen rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
b) Melakukan verifikasi dan penyusunan dokumen pengendalian
administrasi kontrak.
c) Menyusun laporan penyelesaian proses pengadaan barang/jasa.
d) Menyusun laporan progres fisik dan progres keuangan pada kegiatan
konstruksi dan rehabilitasi jaringan irigasi permukaan kewenangan
Pusat dan Daerah.
e) Menyusun laporan fisik dan keuangan pada kegiatan konstruksi dan
rehabilitasi bendung irigasi kewenangan Pusat dan Daerah.
f) Menyusun laporan progres fisik dan keuangan pada kegiatan
konstruksi dan rehabilitasi jaringan irigasi rawa.
g) Menyusun laporan progres fisik dan keuangan pada kegiatan
konstruksi dan rehabilitasi jaringan irigasi tambak.
h) Melakukan pengendalian dan penyusunan dokumen administrasi
penyerapan anggaran.
i) Menyusun berita acara serah terima barang.
j) Melakukan verifikasi dan pengesahan surat keputusan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran.
k) Melaksanakan fasilitasi penyusunan dokumen rencana operasional
(POK) dan RKA-KLDIPA PPK Irigasi dan Rawa.
18
Tanggung Jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya, Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan
Rawa bertanggung jawab kepada Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sumatera II Provinsi Sumatera Utara.
5. Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku
Tugas :
a) Menetapkan dokumen rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
b) Melakukan verifikasi dan penyusunan dokumen pengendalian
administrasi kontrak.
c) Menyusun laporan penyelesaian proses pengadaan barang/jasa.
d) Menyusun laporan progres fisik dan keuangan pada kegiatan
konstruksi dan rehabilitasi sumur air tanah untuk air baku.
e) Menyusun laporan progres fisik dan keuangan pada kegiatan
konstruksi dan rehabilitasi embung air baku.
f) Menyusun laporan progres fisik dan keuangan pada kegiatan
konstruksi dan rehabilitasi sumur jaringan irigasi air tanah.
g) Menyusun laporan progres fisik dan keuangan pada kegiatan
konstruksi dan keuangan pada kegiatan konstruksi dan rehabilitasi
jaringan irigasi air tanah.
h) Melakukan pengendalian dan penyusunan dokumen administrasi
penyerapan anggaran.
i) Menyusun berita acara serah terima barang.
j) Melakukan verifikasi dan pengesahan surat keputusan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran.
k) Melaksanakan fasilitasi penyusunan dokumen rencana operasional
(POK) dan RKA-KL DIPA PPK Air Tanah dan Air Baku.
Tanggung Jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya, Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah
dan Air Baku bertanggung jawab kepada Kepala SNVT Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera II Provinsi Sumatera Utara.
6. Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM)
19
Tugas :
a) Menyusun check list kelengkapan berkas Surat Permintaan
Pembayaran (SPP).
b) Melakukan fasilitasi penyusunan dokumen Surat Permintaan
Pembayaran (SPP).
c) Melakukan verifikasi kebenaran atas hak tagih.
d) Menandatangani dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM)
dalam rangkap 6 (enam) sesuai dengan prosedur.
Tanggung Jawab :
Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM), dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera II Provinsi Sumatera
Utara.
7. Bendahara Pengeluaran
Tugas :
a) Membuat pembukuan transaksi keuangan.
b) Membuat rekapitulasi rincian jumlah pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP), Surat Permintaan
Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPPTUP), Surat
Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan (SPP-GUP).
c) Membuat laporan hasil pengujian kebenaran tagihan pembayaran.
d) Melakukan transaksi pembayaran yang telah sesuai prosedur.
e) Membuat laporan penerimaan dan setoran ke rekening Kas Negara
atas pajak dan penerimaan lainnya.
f) Membuat laporan pertanggungjawaban bendahara.
Tanggung jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya, Bendahara Pengeluaran bertanggung
jawab kepada Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sumatera II Provinsi Sumatera Utara.
20
D. Sistem Pengupahan
Sistem Penggajian di Balai Wilayah Sungai Sumatera II Terbagi menjadi dua
golongan , yaitu golongan PNS dan Non PNS . Sistem gaji di Balai Wilayah
Sungai Sumatera II ini diatur oleh pemerintahan.
Dalam hal ini pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera II tidak dapat
menyebutkan nominal perihal gaji yang mereka terima , pihak BWS Sumatera II
hanya mejelaskan bahwa gaji mereka berdasarkan golongan dan jabatan.
Adapun sistem penggajian Balai Wilayah Sungai Sumatera II yaitu sebagai
berikut :
b. Sistem Penggajian PNS
a. Sistem Penggajian Skala Tunggal
Sistem penggajian dimana pegawai yang berpangkat sama diberikan
gaji yang sama dengan tidak memperhatikan sifat dan tanggungjawab
pekerjaan itu.
c. Sistem Penggajian Skala Ganda
Sistem penggajian dimana gaji diberikan berdasarkan sifat pekerjaan,
prestasi yang dicapai, berat dan ringan tanggungjawab pekerjaan yang
harus dipikul.
d. Sistem Penggajian Campuran (UU 43/99 dan PP No. 6 Tahun 2008)
Menetapkan penggajian berdasarkan skala tunggal maupun skala ganda,
yaitu pegawai yang berpangkat sama diberi gaji pokok yang sama.
Disamping itu diberikan tunjangan kepada pegawai yang melaksanakan
pekerjaan yang sifatnya memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan
tenaga.
e. Sistem Penggajian Non PNS
Berdasarkan jabatan atau golongan pegawai di Balai Wilayah Sungai
Sumatera II.
BAB IV
TEMUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Kasus
Dari latar belakang dibuatnya laporan ini maka, dapat diamati bahwa sistem
penyimpanan data aset barang atau yang di maksud dengan inventaris belum
menggunakan sistem komputerisasi. Maka dari itu diperlukan sebuah aplikasi
untuk dapat digunakan dalam menyimpan data barang yang bersifat komputerisasi
, yang mana sistem penyimpanan komputerisasi dapat menjanjikan dimasa yang
akan datang dan dapat digunakan kapan saja, kemudian dari pada itu dapat
mempermudah pihak Balai Wilayah Sungai dalam melakukan penyimpanan data
barang. Maka dibuatlah Aplikasi Management Inventaris Saluran Air yang akan
dapat menyimpan data aset atau inventaris Irigasi dan Rawa .
B. Pembahasan
Aplikasi manajemen inventaris aset bangunan berbasis website ini dibuat
dengan bahasa pemrograman PHP dan pada kali ini menggunakan style
procedural dalam penulisan kodenya sehingga lebih mudah dipelajari untuk
pemula. Selain itu juga kami menggunakan database manajemen system
MySQL. Sedangkan pada sector tampilan menggunakan Framework Materialize
CSS yang menghasilkan tampilan yang bagus yaitu material design yang
digunakan sebagai interface aplikasi modern sekarang ini.
Aplikasi manajemen inventaris aset bangunan ini dibuat dengan beberapa
software dan bahasa pemrograman, berikut landasan teori dari alat bantu yang
digunakan dalam pembuatan aplikasi manajemen inventaris aset bangunan berbabis
website ini diantaranya :
1. Landasan Teori
a. Xampp
XAMPP adalah sebuah paket perangkat lunak (software) komputer
yang sistem penamaannya diambil dari akronim kata Apache, MySQL
(dulu) / MariaDB (sekarang), PHP, dan Perl. Sementara imbuhan huruf
“X” yang terdapat pada awal kata berasal dari istilah cross
21
22
3. Activity Diagram
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar
state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
sebelumnya (internal processing). Activity diagrams menggambarkan berbagai
alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir
(Dharwiyanti & Wahono, 2003). Berikut activity diagram pada aplikasi
manajemen inventaris saluran air :
Activity Diagaram pada Kepala Bidang PJPA
Dari activity diagram pada aplikasi management inventaris saluran air diatas
dapat dijelaskan beberapa point diantaranya :
1) Berdasarkan Gambar 6 Activity Diagram sebagai Kepala Bidang PJPA pada
Aplikasi Management Inventaris Saluan Air Balai Wilayah Sungai Sumatera
II sebagai berikut :
Terdapat 1 Initial node untuk memulai kegiatan
Terdapat Action diantara isinya melihat detail barang, mencetak seluruh
data barang, melihat laporan data barang secara detail.
Terdapat 1 final node untuk mengakhiri kegiatan
Pada halaman ini dapat menambah barang atau bangunan yang ingin di input
dan setelah di input data akan masuk kedalam tabel data barang. Pada data barang
terdapat juga fitur untuk edit dan hapus barang yang telah disimpan .
dari home, kemudian ada detail data barang dan kelola laporan serta menu logout
di paling atas tampilan pada aplikasi .
Gambar 18 Halaman Print Data Per Barang Pada User Kepala Bidang PJPA
Gambar 20 Halaman Print Kelola Laporan Pada User Kepala Bidang PJPA
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Balai Wilayah Sungai Sumatera II merupakan salah satu instansi
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air pada
penyediaan air beku di Sumatera Utara. “Pekerjaan Umum” adalah terjemahan
dari istilah bahasa belanda “Openbare Werken” yang pada waktu itu disebut
“Waterstaat Swerken”. Pada instansi Balai Wilayah Sungai Sumatera II dalam
bidang SNVT PJPA ( Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air ) bertanggungjawab dalam kuasa pengguna barang SNVT PJPA
dan pembuatan Irigasi dan Rawa.
Seteleh terlaksanakannya Kerja Praktik maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa, penulis menemukan permasalahan pada bagian penyimpanan data barang
yang telah dibangun pada pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera II. Yang mana
sistem inventaris barang masih dibuat dengan cara manual dan besar
kemungkinan data dapat hilang. Sehingga dengan permasalahan tersebut maka
didapatkan solusi yang akan mempermudah persoalan tersebut, penulis membuat
suatu Aplikasi yang dapat memudahkan dalam sistem penyimpanan data barang
yaitu aplikasi inventaris dimana Aplikasi ini akan mempermudah dalam
pendataan barang yang telah dibangun dan dapat meminimalisir hilangnya suatu
data. Diharapkan dengan adanya Aplikasi ini maka akan mempermudah Balai
Wilayah Sungai Sumatera II terkhusus bidang SNVT PJPA dalam melakukan
penyimpanan data barang yang tealh dibangun .
B. Saran
Mempermudah dalam menyimpan data barang adalah maksud dari
pembuatan aplikasi management inventaris ini. Untuk mengoptimalkan kinerja
sistem ini, maka penulis mengusulkan beberapa saran yang dapat di
pertimbangkan :
36
37
38
Lampiran 1
OLEH :
Nim : 0701172092