Anda di halaman 1dari 26

POLI UMUM / BP UMUM

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Tujuan Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan

1 Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang kebijakan


2 Persyaratan dasar puskesmas
membawa Kartu rawat jalan dari loket
Pelayanan Bagi pasien askes membawa kartu askes
3 sistem, meknisme, penderita harus datang sendiri / dengan pendamping
dan prosedur
dilakukan anamnesa kepada pasien
dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
dilakukan tindakan apabila diperlukan
diberikan resep obat sesuai diagnosa
4 jangka waktu lama pelayanan 7 menit
5 penyelesaian
biaya / tarif

6 produk pelayanan mendapatkan pemeriksaan dan penjelasan tentang


penyakit
mendapatkan tindakan yang diperlukan
mendapatkan resep sesuai diagnosa
mendapatkan rujukan apabila diperlukan
7 sarana, prasarana, tensimeter
dan / fasilitas
obat - obat emergensi dan pendukungnya
obat - obatan injeksi tertentu, alkohol, kapas, kasa steril

spuit disposible ( 1 ml, 3 ml, 5 ml dan 10 ml )


protap penyakit dan prosedur penanganan shock
anapilaktik
termometer
senter
reflex hammer
oksigen
paket alat - alat tindakan
kayu blok setinggi 15 cm
timbangan dewasa
pengukur tinggi badan
snellen card
sterilisator
poster
luas ruangan 5 x 3 m
tempat tidur lengkap
meja kursi
lemari intrumen
ruang tunggu
tv hiburan
vcd penyuluh
media informasi kesehatan
8 Kompetensi pengetahuan
Pelaksana Dokter umum
sarjana Keperawatan
Keahlian dan
Keterampilan
sesuai profesi dan
kompetensi
Pengalaman
≥ 5 tahun
9 Pengawasan seluruh jenis pelayanan baik dalam gedung maupun
Prosedur internal luar gedung dilakukan oleh
kepala puskesmas dengan Kala Karya yang
dilakukan tiap bulan
Koordinator QA dengan checlist QA yang
dilakukan tiap bulan
Waskat / sidak secara periodik dan insidentil
10 Penanganan cara pengaduan
pengaduan, saran,
penderita / keluarga / masyarakat silahkan mengadu
dan masukan
dengan cara
datang langsung kepuskesmas dan menemui
kepala puskes
ka. TU
Kirim surat ke alamat Koordinator Puskesmas
Puput, jln pasar,
(Lewat Pos / kec.
KotakParittiga
pengaduan) Email :

Mengisi pada buku pengaduandi meja informasi


pada jam kerja

Lewat Telpon dengan nomor Telpon:


Puskesmas Puput
11 Jumlah pelaksana Dokter Umum : 1 orang
Sarjana Keperawatan : 4
12 Jaminan pelayanan orang
Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian
layanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan,
kode etik dan janji layanan. Puskesmas Kertosari saat
13 Jaminan keamanan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam
dan keselamatan bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas
pelayanan dari bahaya dan resiko keragu-raguan

Seluruh pemberi layanan yang ada di Puskesmas Puput


sudah sesuai dengan kompetensinya
Dengan MAKLUMAT PELAYANAN
‘’MAKLUMAT PELAYANAN’’

DENGAN INI, KAMI MENYATAKAN SANGGUP


MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI
STANDART PELAYANAN YANG TELAH
DITETAPKAN DAN APABILA TIDAK MENEPATI
JANJI LAYANAN (MEMBERIKAN PELAYANAN
SECARA PROFESIONAL DAN SEPENUH HATI)
TEGURLAH DAN LAPORKAN KE UNIT
PENGADUAN.

14 Evaluasi kinerja IKM ( Indek Kepuasan Masyarakat) oleh Tim


pelaksana Independen

Puskesmas : Dengan diadakannya Lokakarya mini tiap


bulan
PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Tercapainya
tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan kabupaten/ kota
Unit Terkait ,- IGD / PoliKlinik Umum
,- Apotik
EVALUASI KESESUAIAN LAYANAN KLINIS
DENGAN RENCANA THERAPI

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008
Evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi/rencana
Pengertian asuhan adalah suatu proses
Penilaian pelaksanaan layanan klinis dibandingkan dengan
Agar pelayanan klinis dilaksanakan sesuai dengan rencana asuhan
Tujuan rencana terapi atau rencana asuhan
atau terapi yang sudah
yang sudah direncanakan
direncanakn.
Sebagai pedoman pelaksanaan evaluasi kesesuaian layanan klinis
dengan rencana terapi/rencana asuhan.
Kebijakan Pelaksanaan evaluasi kesesuain layanan klinis dengan rencana
terapi/rencana asuhanharus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam SOP.
1 Membentuk tim

Merencanakan kegiatan evaluasi meliputi berapa tahun


2 sekali,metodenya apa,sampelnya apa,tujuan(buat kerangka
evaluasi),membuat checklist untuk 10 besar penyakit.
Tim Evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana
3 terapi/rencana asuhan mendiskusikan metode evaluasi kesuaian
layanan klinis dengan terapi/rencana asuhan.
4 Tim Evaluasi membuat form evaluasi yang berisi elemen-elemen
penilaian.
5 Tim evaluasi membuat jadwal pelaksanaan.

6 Tim evaluasi melakukan pembagian tugas masing-masing


anggota.
Tim evaluasi melaksanakan evaluasi kesesuaian layanan klinis
7 dengan rencana terapi/rencana asuhan dengan rencana yang
sudah ditentukan.
Prosedur
8 Anggota tim mengambil sampel rekam medis pasien poli rawat
jalan dan 5 rekam medis rawat inap.
9 Anggota timmelakukan penilaian sesuai dengan form evaluasi.
10 Anggota menulis hasil penilaian.

11 Ketua tim menyimpulkan hasil evaluasi kesesuain layanan kliis


dengan rencana terapi/rencana asuhan.

12
Ketua tim evaluasi membuat laporan kepada kepala puskesmas.
Kepala puskesmas menerima laporan dan meminta tim evaluasi
13 untuk mensosialisasikan hasil evaluasi kesesuaian layanan klinis
dengan rencana terapi/rencana asuhan.

Tim evaluasi menyampaikan hasil evaluasi kesesuaian layanan


14 klinis dengan rencana terapi/rencana asuhan kepada semua
petugas pada saat minilokakarya Puskesmas.
15 Tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
Unit Terkait
BP Umum, Poli dan gigi IGD
Dokumen terkait Rekam medis
Efek Samping dan Resiko Pengobatan

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

· Efek samping obat adalah respon terhadap suatu obat yang


merugikan dan tidak diinginkan.
Pengertian
· Resiko adalah probabilitas bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
suatu obat selama
· Memberi kenyamanan kerja pada petugas kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya
Tujuan
· Menghindari kejadian yang tidak diinginkan pada pasien
terkait dengan efek samping
Kebijakan SK kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
Referensi

Pasien dipanggil sesuai dengan nomor urut dari loket


1 pendaftaran untuk dilakukan pemeriksaan Oleh perawat berupa
pengukuran tekanan darah dan berat badan.

2 Pasien masuk keruang periksa untuk dilakukan pemeriksaan


oleh dokter.

3 Dokter melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang


diperlukan.

4 Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik yang telah


dilakukan.
5 Obat disesuaikan dengan diagnosis yang telah ditegakkan.

Efek samping dan resiko obat diberitahukan secara singkat


Prosedur 6 kepada pasien dan akan dijelaskan secara mendetail oleh petugas
obat di apotik.
7 Resep obat ditebus di apotik.

8 Petugas apotik memanggil pasien untuk pemberian obat dan


menjelaskan dosis yang sesuai,efek samping masing-masing
obat, dan resiko yang kemungkinan timbul jika obat dikonsumsi
tidak sesuai dosis atau tidak dengan anjuran dokter.

9 Petugas apotik menanyakan kembali apakah penjelasan yang


disampaikan sudah jelas.

10 Petugas apotik memberikan penjelasan jika terjadi efek samping


segera kembali ke Puskesmas.
Unit Terkait Petugas Paramedis (Dokter umum,Dokter
gigi,bidan,perawat,apoteker)
Dokumen terkait Rekam medis,resep obat
PELAYANAN PASIEN BARU DATANG DI
POLI UMUM

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Menerima pasien yang baru masuk poli umum untuk diberikan


Pengertian perawatan paripurna secara tepat dan akurat
Memberi kemudahan pelayanan dan kelancaran evakuasi pasien di
Tujuan Poli umum
Kebijakan Standar instalasi gawat darurat dan Poli umum
1 Pekarya merespon cepat kedatangan setiap pasien baru dan
menerima pasien dan keluarga dengan ramah
2 Menilai keadaan Pasien
3 Pekarya menanyakan keluhan pasien kepada pasien
4 Pasien diperiksa tanda vital
5 Menuliskan keluhan dan tanda vital di rekam medis pasien
6 Mengantarkan pasien untuk kedokter dan melaporkan melaporkan
kepada dokter.
Prosedur 7 Pasien yang datang dengan curiga infeksi berbahaya, pekarya
memberikan APD ( Alat Pelindung Diri ) lengkap dan meminta
pengantar untuk memakaikannya kepada pasien sebelum
dilakukan pemeriksaan dan tindakan

8 Pasien yang datang dengan terkena bahan beracun dan berbahaya


( B3 ) makapekarya memberikan APD ( Alat Pelindung Diri )
lengkap dan meminta pengantar untuk memakaikannya kepada
pasien sebelum dilakukan pemeriksaan dan tindakan

Unit Terkait
,-

Dokumen terkait
SOP RUJUKAN

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter/ perawat/


Pengertian bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang
atau terapi
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah
sakit tujuan dengan cepat dan aman

Kebijakan

1 Petugas R. Tindakan/ Poli menyatakan pasien prlu rujukan

2 Petugas ruang tindakan/ poli menjelaskan dan meminta


persetujuan kepada keluarga pasien untuk dirujuk
3 Keluarga pasien setuju
4 Petugas ruang tindakan/ poli membuat surat rujukan

5 Petugas ruang tindakan/ poli mempersiapkan kesiapan pasien dan


segera menghubungi sopir ambulan jika pasien emergensi

Prosedur Pada kasusu pasien emergensi, sopir menyiapkan ambulan (jika


6
sudah siap sopir segera menghubungi petugas ruang tindakan
bahwa ambulan sudah siap)

7 Petugas ruang tindakan/ Poli mendampingi dan mengantarkan


pasien ke tempat tujuan dnegan ambulan
Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke Rumah Sakit
8 Petugas ruang tindakan/ poli menulis laporan kegiatan pada buku
kegiatan

9 Pada kasus rujukan efektif, maka pasien dari poli disarankan


menuju loket untuk melengkapi kelengkapan rujukan
Unit Terkait Ruang tindakan/ IGD, Petugas Ambulan/ Sopir ambilan, Loket
Dokumen terkait
PERSIAPAN RUJUKAN

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Persiapan pasien rujukan adalah langkahlangkah yang harus dilakukan


Pengertian sebelum pasien dikirim ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi
Tujuan Agar pasien dirujuk dalam kondisi stabil dan aman selama perjalanan
menuju fasilitas pelayanan yang leih tinggi
Kebijakan

1. Stetoskop, tensimeter, termometer


2. Kasa, verban, kapas, betadine, handzcoon
3. Bag mask
4. Tabung dan selang O2
5. Infus set, IV Calteter
6. Cairan infus
Alat dan Bahan
7. Epinephrin injeksi
8. Lidocain injeksi
9. Partus set
10. Oksitosin

1. Petugas menjelskan alasan pasien dirujuk


2. Petugs menyiapkan lembar inofrm consent
3. Petugas menjelaskan isi inform consent kepada pasien dan keluarga
4. Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa setuju untuk dirujuk
5. Petugas meminta pasien atau keluarga untuk menandatangani inform consent
6. Petugas menandatangani inform consent yang telah ditandatangani pasien
dan keluarga
7. Petugas menyiapkan surat rujukan
8. Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitas pasien, diagnosa,
tanda tangan petugas dan stempel Puskesmas
Prosedur 9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil
10. Petugas memastikan alat-alat kesehatan yang terpasang pada pasien dalam
keadaan baik.
11. Petugas menyisipkan alat kesehatan dan obat-obat yang diperlukan dalam
proses rujukan
12. Petugas menyiapkan ambulance
13. Peutugas mengantarkan pasien

• Ruang Pengobatan Umum


• Ruang KIA
Unit Terkait • Ruang Rawat Inap
• Ruang Bersalin
Inform Consent
Dokumen terkait Surat Rujukan
SOP PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN
TERPADU

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

SOP ini mengatur tentang rencana tindakan dan pengobatan serta


Pengertian rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan oleh tim kesehatan
antar profesi disusun dengan tujuan yang jelas, terkoordinasi dan
melibatkan pasien/ keluarganya
Tujuan Pasien mendaptkan pelayanan yang profesional dan komprehensif
Kebijakan SK Kepala Puskesmas
Alat : -
Prosedur Bahan : -
1. Dokter atau petugas medis melakukan kajian terhadap keluhan dan
kebutuhan pasien
2. Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasi kajian yang dinyatakan dalam
bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan dipandu oleh kebijakan
dan prosedur yang jelas sesuai dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan
standar pelayanan yang ditetapkan
3. Dokter atau petugas medis memberikan rujukan ke poli lain jika di dalam
langkah - langkah rencana layanan, pasien memberlukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain
4. Penanganan pasien secara interprofesi meliputi pasien TB, DM,
hiperkolesterolemia, IMS, HIV, balita dengan gizi kurang / buruk dan
penyulitnya. Ibu hamil dengan penyulit (HT/DM/ preeklampsia/ anemia/
pendarahan/ struma/ jantung/ perdarahan), sanitasi jelek, penyakit menular,
dengan keluhan gigi mulut.

Unit Terkait Pelayanan Umum, Pelayanan gigi, Pelayanan KIA


Dokumen terkait Rekam medik pasien, Buku registrasi
PENDELEGASIAN WEWENANG

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada orang


lain yang sah atau terkegitimasi (menurut kekanisme tertentu dalam
organisasi) dalam melakukan berbagai aktifitas yang ditunjukan untuk
Pengertian
pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan
menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.

Agar petugas dapat melakukan dan menyelesaikan pekerjaan dengan


lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan
Tujuan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung
jawab sesuai dengan kompetensinya

Kebijakan SK Kepala Puskesmas


alat dan Bahan Risalah komunikasi internal, daftar haidr, internal memo
1. Menentukan hal-hal yang dapat didelegasikan
2. Menentukan orang yang layak untuk menerima delegasi
3. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
langkah - langkah
4. Melimpahkan tugas yang akan diberikan
5. Mengimplementasikan tugs yang dedelegasikan

Unit Terkait Petugas yang menerima pelimpahan wewenang


1. Surat tugas
2. Uraian tugas
3. Pendelegasian wewenang
Dokumen terkait
4. Ijazah
5. Sertifikat pelatihan
PENANGANAN PASIEN BERESIKO TINGGI

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Penanganan pasien resiko tinggi adalah proses memebrikan pelayanan


klinis kepada pasien dengan penyakit yang bisa menimbulkan kematian
Pengertian ataupun pasien dengan yang bisa menularkan penyakit baik pada petugas
maupun pasien lainnya

Tujuan Mencegah penularan penyakit baik pada petugas maupun pasien lainnya
Kebijakan SK Kepala Puskesmas
alat dan Bahan Risalah komunikasi internal, daftar haidr, internal memo
1. Petugas mengindentifikasi maslaah yang dihadapi pasien dan menegakkan
diagnosa
2. Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan sesuai debutuhan
pasien,
3. Petugas melakukan tindakan sesuai rencana
4. Petugas memebrikan informasi pada pasien dan keluarga mengenai kondisi
pasien
Prosedur 5. Petugas menggunakan alat pelindung diri dalam setiap tindakan yang beresiko
terjadi penularan
6. Petugas memberi edukasi kepada keluarga pasien tentang resiko penularan
penyakit
7. Petugas menyarankan rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi apabila
kondisi pasien tidak mampu dilayani di Puskesmas
8. Petugas mnedokumentasikan kegiatan ke rekam medis

Unit Terkait
Dokumen terkait
SOP PERAWAT PENDAMPING RUJUKAN

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

1. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas


Dasar Hukum 2. Permenkes No. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
1. SOP Rujukan
2. SOP Persiapan Rujukan
Keterkaitan 3. SOP Pelayanan Medis
4. SOP Pasien IGD

Peringatan Apabila SOP ini tidak dilakukan maka pasien tidak mendapatkan
pelayanan yang sesuai standar
1. Dokter
2. Perawat
Kualifikasi Pelaksna
3. Supir Ambulans

1. Status Rekam Medis


2. Surat Rujukan
Peralatan/ Perlengkapan 3. Ambulans
4. Alat medis penunjang rujukan (resuscitator, cairan infus, obat)

1. Kartu rekam medis


Pencatatan 2. Surat rujukan
No

4
5
PELAKSANA MUTU BAKU
Perawat/ Supir Rujukan Keleng Waktu
IGD Dokter IGD TFC Out put Ket
Bidan Ambulan Lanjut kapan (menit)

Sebelum
dirujuk
petugas GD
atau keluarga
pasien harus
mencari
kepastian
tempat
rumah sakit
yang di tuju

Setelah
tempat
tersedia
dokter atau
perawat IGD
akan
menjelaskan
kepada
keluarga
pasien
bahwa
rujukan akan
menggunaka
n jasa
ambulan dan
perawat
sebagai
pendamping

Perawat IGD
menghubung
i driver agar 1
meyiapkan
ambulan
karena ada
pasien yang
mau dirujuk
dan
dibertahukan
nama
perawat
pendamping

Selama di
perjalanan
perawat
berkewajiba
n
mengobseva
si kondisi
pasien
Perawat
melakukan
serah terima
pasien
dengan
petugas
rumah sakit
rujukan
KEWASPADAAN UNIVERSAL

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008
Kewaspadaan universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang
dilakukan oleh seluruh tenaga kesehata untuk mengurangi resiko
Pengertian
penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan
tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien,
maupun petugas kesehatan

1. Mencegah infeksi dan penularan infeksi baik dari pasien maupun dari
petugas kesehatan
Tujuan 2. Upaya pencegahan standart atau pencegahan dasar pada semua
kondisi

Kebijakan
alat dan Bahan
Bahan
Disiapkan alat dan bahan
1. Antiseptik/ alcuta
a. Alkohol 60-90%
b. Klorheksadine 1-2 %
c. Yodin + alkohol 3 %
d. Alkohol 90% 100ml + gliserin 5 cc
Prosedur 2. Kran dan air mengalir
3. Alat pelindung diri
a. Sarung tangan
b. Pelindung muka (masker dan atau google)
c. Apron
d. Celemek tindakan / skort
e. Sepatu atau sandal

1. Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptik/ alcuta yang


ada setiap akan dan sesudah melakukan pemeriksaan/ penanganan pasien, dan
dilanjutkan melaukan cuci tangan dengan sabun anti septik dan air mengalir
2. Semua petugas memakai alat pelindung diri saat melakukan tindakan infasif
dan atau tindakan pada pasien dengan potensi resio infeksi
3. Semua petugas wajib memakai masker dan kacamata pelindung bila mungkin
ada percikan dari cairan tubuh
4. Tangani dan buang jarum suntik dan alat kesehatan tajam sekali pakai
5. Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan tubuh pasien dengan
LANGKAH-LANGKAH disinfektan
6. Penanganan alat medis harus sesuai dengan standar diinfektan dan sterilisasi
7. Tangani semua bahan yangteremar cairan tubuh pasien dengan cara steril
8. Pembuangan limbah harus sesuai dengan prosedur pembuangan limbah B3
9. Semua petugas membiasakan melakukan tindakan cuci tangan dengan
prosedur yang sudah di tetapkan

• Unit rawat jalan


• Unit rawat inap
Unit Terkait • Unit gawat darurat
• Unit laboratorium
• Unit rawat jalan
• Unit rawat inap
Unit Terkait • Unit gawat darurat
• Unit laboratorium

Dokumen terkait
TRIASE

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Pengertian Memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita


Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik
penderita
1. Memberikan persepsi yang sama tentang pelayanan di unit triage
Tujuan 2. Memilah pasien sesuai dengan prioritas penanganan
3. Mempercepat dan mempermudah pasien untuk berobat di IGD

Penanggung Jawab :
1. Dokter
2. Perawat
Prosedur
Tugas triase.
Dokter triase bertugas memilah pasien yang datang di IGD dengan melakukan
anamneses dan pemeriksaan lain sehingga dapat memutuskan tingkat
kegawatan penderita dengan memberi label warna :
• Merah – untuk pasien gawat darurat dan pasien gawat tidak darurat
• Kuning – untuk pasien darurat tidak gawat
• Hijau – untuk pasien tidak gawat dan tidak darurat
• Hitam – untuk pasien korban meninggal
Pelaksanaan triase :
1. Semua pasien msuk IGD harus melalui sistem triase
2. Dokter tirase melakukan seleksi pasien berdasarkan kegawatannya dan
dokter triase bersama perawat IGD dapat melakukan resusitasi pasien bila
diperlukan
3. Keluarga pasien mendafar ditempat registrasi pasien dan petugsa registrasi
mencatat identitas pasien pada pada catatan medical record pasien (status
pasien masuk RS) antara lain : Nama, umur, jenis kelamin, alamat, tanggal jam
masuk, dll.
4. Dokter triase memeriksa pasien dan membuat permintaan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan serta menentukan diagnosis kerja
5. Setelah selesai memeriksa dokter menegakkan diagnosis, memberikan
pengobatan dan tindakan
6. Apabila embutuhkan konsultasi medis spesialis maka kemudian dokter
triase menghubungi dokter spesialis yang dibuthkan.
7. Dokter spesialis menuliskan hasil pemeriksaan serta advisnya pada status
pasien .
8. Dokter triase masih bertanggung jawab terhadap pasien sampai pasien
meninggalkan IGD

Tata tertib/ jam kerja


1. Tugas jaga dokter triase adalah 24 jam dalam sehari yang dibagi dalam 3
(tiga) kelompok waktu :
a. 08.00 – 14.30 WIB
b. 14.30 – 21.00 WIB
c. 21.00 – 08 WIB
2. Bila dokter triase berhalangan karena sakit atau keperluan lain, maka
diharuskan mencari penggantinya sendiri dan melaporkan kepada kepala pokja
pelanyan
Absensi dokter jaga triase
Absensi bagi dokter triase diisi setiap hari pada waktu jaga menggunakan
formulir absensi khusus dari IGD yang ditempatkan di ruang dokter triase.
Tata tertib/ jam kerja
1. Tugas jaga dokter triase adalah 24 jam dalam sehari yang dibagi dalam 3
(tiga) kelompok waktu :
a. 08.00 – 14.30 WIB
b. 14.30 – 21.00 WIB
c. 21.00 – 08 WIB
2. Bila dokter triase berhalangan karena sakit atau keperluan lain, maka
diharuskan mencari penggantinya sendiri dan melaporkan kepada kepala pokja
pelanyan
Absensi dokter jaga triase
Absensi bagi dokter triase diisi setiap hari pada waktu jaga menggunakan
formulir absensi khusus dari IGD yang ditempatkan di ruang dokter triase.

 Instalasi Gawat Darurat/ IGD Instalasi Gizi & Nutrisi/ Hospital


Pantry
 Instalsi Patologi Klinik
 Instalasi / Depo Farmasi/ Apotek
 Departemen Bedah Umum
 Departemen Ilmu Penyakit
Unit Terkait  Instalasi Rawat Inap / IRNA
 Instalasi Rawat jalan / IRJ / Poliklinik
 Instalasi Bedah Sentral / IBS
 Ruang Pulih Sadar/Recovery

Dokumen terkait
KOMUNIKASI DAN KOORDINASI

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Suatu penilaian kewenangan terhadap tenaga medis dengan instrument


Pengertian kewenangan tenaga medis
Untuk mengetahui seorang tenaga medis apakah sudah sesuai
Tujuan kewenangan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas
alat dan Bahan ATK dan Komputer
1. Pelaksnaan program penyampaian umpan balik (informasi masukan
masalah) dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pemegang
program
2. Pemegang program menganalisis umpan balik tersebt dan
menyampaikannya kepada kepala puskesmas
LANGKAH-LANGKAH 3. Kepala puskesmas kemudian mengevaluasinya dan menyampaikan hasil
evaluasi kepada pemegang progam
4. Pemegang program menyampaikan hasil evaluasi keada pelaksan program

Alur komunikasi dan koordinasi yang baik dan baku diperlukan agar pelaynan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATI kesehatan di puskesmas dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan

1. Kepala puskesma
Unit Terkait 2. Dokter / perawat
3. Pelaksana program

Dokumen terkait Alur / bagan koordinasi


DIAGRAM ALIR

Umpan Balik perawat poli


(Informasi Masalah, dan
Solusi) pemegang
progaram

Analisa Umpan Balik


oleh tim

Evaluasi umpan balik

Rekomendasi Melaksanakan
Rekomendasi
PENYIMPANAN DAN PEMANFAATAN
REKAM MEDIS

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara
lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tidnakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
Pengertian kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh
dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan
kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan.

1. Sebagiai acuan dalam melakukan catatan rekam medis


Tujuan 2. Tersusn dan tercatatnya rekam medis pasien yang berkunjung ke
puskesmas dengan baik dan benar
1. Adanya petugas D3 rekam medis
Kebijakan 2. Pencatatan di lakukan pada saat pemeriksaan oleh tenaga medis

Petugas Tenaga kesehatan di puskesmas yang melakukan pemeriksaan terhadap


pasien
1. Formulir rekam medis
alat dan Bahan 2. Alat tulis
1. Petugas mendaftakan pasien lama dan pasien baru di buku kunjungan lalu
kemudian memberikan formulir rekam medis pasien tersebut ke ruang
pemerikaan
2. Petugas kesehatan di ruang pemeriksaan menerima dan menyusun kembali
urutan rekam medsi
3. Tenaga medis melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan tersebut
Prosedur langsung di catata di formulir rekam medis
4. Formulir rekam medis yang sudah terisi, disimpan di tempat khusus rekam
medis agar mempermudah petugas rekam medis mengambilnya
5. Petugas rekam medis mengambil formulir rekam medisnya lalu dicatat dan
disusun ke tempat esmula

• Unit rawat jalan


• Unit rawat inap
Unit Terkait • Unit gawat darurat
• Unit laboratorium

Dokumen terkait Buku kunjungan pasien


Buku rekapan rekam medis
PENDIDIKAN/ PENYULUHAN PADA PASIEN

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Tindakan memberikan pengertian kepada pasien/ keluarga yang


berhubungan dengan keluhan atau penyakitnya, untuk mempercepat
Pengertian proses penyembuhan

Memberikan pengertian kepada pasien/ keluarga agar memahami


masalah penyakitnya, dengan harapan membantu percepatan
penyembuhan dan menghindari perilaku / pola hidup yang keliru
Tujuan

Pelaksanaan pendidikan/ penyuluhan pada pasien haur mengikuti


langkah-langkah yang tertuang dalam standar prosedur operasional
Kebijakan

1. Petugas menentukan diagnosa, rencana terapi atau tindakan


2. Petugas memberikan penyuluhan kepada pasien/ keluarga tentang
a. Informasi penyakit yang diderita pasien
b. Penggunaan obat secara aman dan efektif untuk semua obat yang
dikonsumsi pasien
c. Penggunaan peralatan medis secara aman dan efektif
d. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dilarang di konsumsi
e. Aspek etika dalam pengobatan
f. PHBS
LANGKAH-LANGKAH 3. Petugas selesai melakukan penyuluhan dalam asuhan pasien,
dengan mencatat kegiatan pada rekam medik

1. Poli BP Umum
2. Poli Gigi
3. Poli MTBS
Unit Terkait 4. Poi KIA
5. Pojok PAL

Dokumen terkait
TINDAKAN ANESTESI

No. Prosedur No. Revisi Halaman


PUSKESMAS
PUPUT ……………………… ………………. …………………
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA BARAT

Ditetapkan Oleh
Prosedur Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Puput
Tetap Kabupaten Bangka Barat

RAWAT JALAN 01 Maret 2016

Sumono Winarno,SKM
NIP. 19770513 200501 1 008

Pengertian Penyuntikan obat analgetik loca


Mematikan sinyal rasa sakit yang berasal dari lokasi tertentu dalam
tubuh atau untuk mengurangi peradangan di daerah itu
Tujuan

Kebijakan

1. Persiapan di ruang tindakan seperti halnya persiapan anestesi umum


2. Serah terima pasien dari Dokter ke perawat disertai catatan medik,
informed consent
3. Persiapa alat dan obat anestesi lokal
4. Persiapa nkit blok anestesi yang berisi : doek steril, kassa steril,
sarung tangan steril, betadin, alkohol 70%,
5. Terlentangkan pasien di tempat tidur tindakan, ukur tanda vital,
lakukan pemeriksaan fisik ulang
6. Atur posisi pasien sesuai blok yang akan dilakukan
7. Disinfeksi daerah yang akan dianaestesi dengan betadine-alkohol
8. Pastikan tidak masuk intravena. Masukkan obat anestesi lokal terpilih
dengan atau tanda ajuvan sesuai dosis
9. Lakukan tes rasa dan tusuk
10. Antisipasi efek samping yang timbul
Perosedur 11. Pencatatan dan pelaporan
12. Tanda vital stabil, tak aa efek samping lain pasien boleh pulang,
kondisi sebaliknya pasien dirujuk ke paskes yankes.

Poli dan IGD


Unit terkait

Dokumen terkait

Anda mungkin juga menyukai