Anda di halaman 1dari 154

- 2974 -

STANDAR PRAKTIK DOKTER HEWAN UNTUK WARGA NEGARA INDONESIA (WNI)


NO PRAKTIK DOKTER HEWAN UNTUK WARGA NEGARA INDONESI (WNI)
75000 (Aktivitas Kesehatan Hewan)
01621 (Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak)
01622 (Jasa Perkawinan Ternak)
1. Ruang Standar ini mengatur tentang persyaratan dalam pelaksanaan praktik dokter hewan meliputi persyaratan kompetensi,
lingkup sarana yang harus dimiliki dan pelayanan minimal yang harus dilakukan oleh Dokter Hewan Praktik Warga Negara
Indonesia
2. Istilah dan a. Pelayanan jasa medik veteriner adalah layanan jasa yang berkaitan dengan kompetensi dokter hewan yang
Definisi diberikan kepada masyarakat dalam rangka praktik kedokteran hewan.
b. Praktik Kedokteran Hewan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter hewan terhadap pasien dalam
melaksanakan upaya kesehatan hewan.
c. Dokter Hewan adalah adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan dan kewenangan Medik
Veteriner dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan Hewan.
d. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner.
3. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa , dilengkapi persyaratan sebagai berikut:
Umum a. Surat Permohonan;
b. Memiliki NIB;
c. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (empat kali enam) sebanyak 2 (dua) lembar;
- 2975 -

d. fotokopi ijazah Dokter Hewan;


e. fotokopi Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan yang diterbitkan oleh organisasi profesi kedokteran hewan;
f. fotokopi surat rekomendasi dari organisasi profesi kedokteran hewan cabang setempat
g. fotokopi surat rekomendasi dari Dinas Daerah Kabupaten/Kota dan
h. surat keterangan pemenuhan tempat praktik Dokter Hewan.
4. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa kesehatan hewan, pelaku praktik pelayanan jasa kesehatan hewan
khusus melakukan pemenuhan komitmen, yaitu dengan kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
atau 1. Dalam pelayanan jasa medik veteriner tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan hewan
Persyaratan berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran hewan dan dapat
Teknis dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi kompetensinya dan
Produk, dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode etik dan (untuk
Proses, dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya;
dan/atau 2. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
Jasa dipersyaratkan untuk praktik mandiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan;
5. Pernyataan pada poin 2 berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan berdasarkan
penilaian teknis oleh Dinas Daerah Kabupaten/Kota.
5. Sarana Sarana Pelayanan Kesehatan Hewan Praktik Dokter Hewan
- 2976 -

No Jenis Bentuk Keterangan


1. Fasilitas Papan nama
Ruang praktik
2. Peralatan Pendiagnosaan Termometer
Stetoskop
Mikroskop
Otoscope
Opthalmoscope
Tindakan Disposable syringe
Disposable needle
Infusion set
IV catheter 20 G, 22 G dan 24
G
Tiang Infus
Operasi minor Gunting bengkok dan lurus
Arteri klem
Pinset
Scalpel
Kidney Tray
- 2977 -

Scalpel handle
Towel clamp
Alis tissue forcep
Sterilisator
3. Perlengkap Kartu nama
an Buku resep
Rekam medis
Baju praktik
Baju bedah
Pengukur bobot badan
Meja konsultasi/
administrasi
Meja periksa
Tempat penyimpanan
obat dan alat
4. Obat- Alkohol
obatan Antiseptik
Antibiotik
Antipiretik
Analgesik
- 2978 -

Antihistamina
Anti parasite
Lidocain
Sedativa
Cairan infus minimal NaCl dan LRL
Vitamin dan mineral
Anaestetikum
Glucocorticoid / Steroid
NSAID
6. Penilaian A. Penilaian Kesesuaian
Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku praktik pelayanan jasa Kesehatan
dan hewan dilakukan oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV) dibantu oleh Tim Teknis Dinas sesuai kewenangan di
Pengawasan wilayah kerjanya dan Pelimpahan kewenangan perizinan dilakukan setelah Kabupaten/Kota memiliki POV
Kabupaten/Kota dan Dokter Hewan Berwenang sesuai bidangnya. Apabila Kabupaten/Kota belum memiliki POV
maka kewenangan diberikan kepada POV Provinsi. Apabila Provinsi belum memiliki POV maka kewenangan
perizinan ada di Kementerian Pertanian.

Penilaian Kesesuaian Praktik Dokter Hewan


Pemberian izin Praktik Dokter Hewan diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar dipenuhi pelaku
praktik. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. Skema penilaian kesesuaian sebagai berikut :
- 2979 -

a. Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab/Kota/Provinsi melakukan
penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku praktik menyampaikan pemenuhan atas Komitmen
dan kewajiban secara lengkap dan benar. Penilaian kesesuaian dilakukan dalam hal pemenuhan standar yang
dipersyaratkan.
b. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin a, DPMPTSP melakukan notifikasi ke sistem
OSS.
c. Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin a dilakukan paling
lama 2 (dua) Hari.
d. Apabila daerah belum memiliki POV atau terjadi keterlambatan dalam hal penilaian kesesuaian, maka penilaian
dilimpahkan ke Pusat.
e. Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku Usaha
menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar.
f. Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin e, Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS.
g. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e, Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.
h. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e, Lembaga OSS mengeluarkan Izin Praktik Dokter
Hewan dalam bentuk SIP Dokter Hewan yang berlaku efektif dilengkapai dengan pejabat pemberi persetujuan.
B. Pengawasan
1. Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota bersama dengan organisasi profesi kedokteran hewan melakukan
pembinaan dan pengawasan atas pelayanan kesehatan hewan yang dilakukan oleh Dokter Hewan dan
Paramedik Veteriner sesuai dengan kewenangannya.
- 2980 -

2. Izin Praktik Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner berlaku di wilayah Kabupaten/Kota diterbitkannya izin
tersebut.
3. Apabila Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner melakukan Praktik di luar wilayah kabupaten/kota pemberi
izin, maka wajib melakukan pengurusan izin baru sesuai lokasi Kab/Kota tempat melakukan praktik atau
pelayanan.
4. Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan.
5. Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Kab/Kota melakukan pemeriksaan
pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang
diawasi adalah :
a. masa berlaku SIP DRH;
b. pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan SIP DRH dan
c. praktik kedokteran hewan.
6. Menteri/Gubernur atau bupati/walikota melakukan pengawasan atas:
a. pemenuhan Komitmen Perizinan praktik Dokter Hewan;
b. pemenuhan kewajiban Pelaku praktik Dokter Hewan; dan/atau
c. kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Pengawasan yang dilakukan oleh menteri/gubernur atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada poin 6
dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya.
- 2981 -

STANDAR PRAKTIK DOKTER HEWAN UNTUK WARGA NEGARA ASING (WNA)


NO PRAKTIK DOKTER HEWAN UNTUK WARGA NEGARA ASING (WNA)
75000 (Aktivitas Kesehatan Hewan)
01621 (Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak)
01622 (Jasa Perkawinan Ternak)
1. Ruang Standar ini mengatur tentang persyaratan dalam pelaksanaan praktik dokter hewan meliputi persyaratan kompetensi,
lingkup sarana yang harus dimiliki dan pelayanan minimal yang harus dilakukan oleh Dokter Hewan Praktik Warga Negara
Asing
2. Istilah dan a. Pelayanan jasa medik veteriner adalah layanan jasa yang berkaitan dengan kompetensi dokter hewan yang
Definisi diberikan kepada masyarakat dalam rangka praktik kedokteran hewan.
b. Praktik Kedokteran Hewan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter hewan terhadap pasien dalam
melaksanakan upaya kesehatan hewan.
c. Dokter Hewan adalah adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan dan kewenangan Medik
Veteriner dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan Hewan.
d. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner.
- 2982 -

3. Persyaratan a. Surat Permohonan;


Umum b. Memiliki NIB;
c. fotokopi paspor;
d. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (empat kali enam) sebanyak 2 (dua) lembar;
e. fotokopi ijazah Dokter Hewan dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah;
f. fotokopi ijazah/sertifikat Dokter Hewan Spesialis dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah
tersumpah;
g. fotokopi perjanjian bilateral atau multilateral antara pihak Indonesia dengan pihak negara atau lembaga
internasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. mampu berbahasa Indonesia dengan lancar secara lisan dan tulisan yang dibuktikan dengan sertifikat lulus ujian
bahasa Indonesia dari lembaga bahasa Indonesia perguruan tinggi negeri di Indonesia;
i. fotokopi Sertifikat Kompetensi sebagai Dokter Hewan Spesialis dari negara asalnya;
j. fotokopi surat izin praktik dari negara asal;
k. tidak memiliki masalah etika profesi dan pelanggaran hukum di negara asal yang dibuktikan dengan surat
keterangan tertulis dari pejabat Otoritas Veteriner negara asal;
l. fotokopi kartu anggota dari organisasi profesi Dokter Hewan dari negara asal;
m. terdaftar sebagai anggota organisasi profesi kedokteran hewan di Indonesia;
n. surat pernyataan kemitraan dengan Dokter Hewan Indonesia;
o. fotokopi Sertifikat Kompetensi di bidang Penyakit Hewan tropik di Indonesia;
p. memenuhi standar kompetensi yang sama dengan Dokter Hewan Spesialis Indonesia sesuai dengan jenis
- 2983 -

pelayanan yang diberikan yang dibuktikan dengan surat keterangan dari organisasi profesi kedokteran hewan di
Indonesia;
q. surat pernyataan bersedia mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika profesi; dan
r. surat keterangan tempat praktik Dokter Hewan
s. Tenaga Medik Veteriner dengan status warga negara asing untuk Dokter Hewan Spesialis.

4. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa kesehatan hewan, pelaku praktik pelayanan jasa kesehatan hewan
khusus melakukan pemenuhan Komitmen, yaitu dengan kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
atau a. Dalam pelayanan jasa medik veteriner tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan hewan
Persyaratan berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam pendidikan kedokteran hewan dan dapat
Teknis dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi kompetensinya dan
Produk, dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode etik dan (untuk
Proses, dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya;
dan/atau b. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
Jasa dipersyaratkan untuk praktik mandiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan;
e. Pernyataan pada poin 2 berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan berdasarkan
penilaian teknis oleh Dinas Daerah Kabupaten/Kota.
- 2984 -

5. Sarana Sarana Pelayanan Kesehatan Hewan Praktik Dokter Hewan:

No Jenis Bentuk Keterangan


1. Fasilitas Papan nama
Ruang
praktik
2. Peralatan Pendiagnosaa Termometer
n Stetoskop
Mikroskop
Otoscope
Opthalmoscope
Tindakan Disposable syringe
Disposable needle
Infusion set
IV catheter 20 G, 22 G
dan 24 G
Tiang Infus
Operasi Gunting bengkok dan
minor lurus
Arteri klem
- 2985 -

Pinset
Scalpel
Kidney Tray
Scalpel handle
Towel clamp
Alis tissue forcep
Sterilisator
3. Perlengkapan Kartu nama
Buku resep
Rekam medis
Baju praktik
Baju bedah
Pengukur
bobot badan
Meja
konsultasi/
administrasi
Meja periksa
Tempat
penyimpanan
- 2986 -

obat dan alat


4. Obat-obatan Alkohol
Antiseptik
Antibiotik
Antipiretik
Analgesik
Antihistamin
a
Anti parasite
Lidocain
Sedativa
Cairan infus minimal NaCl dan
LRL
Vitamin dan
mineral
Anaestetikum
Glucocorticoi
d / Steroid
NSAID
- 2987 -

6. Penilaian A. Penilaian Kesesuaian


Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku praktik pelayanan jasa Kesehatan
dan hewan dilakukan oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV) dibantu oleh Tim Teknis Dinas sesuai kewenangan di
Pengawasan wilayah kerjanya dan pelimpahan kewenangan perizinan dilakukan setelah Kabupaten/Kota memiliki Pejabat
Otoritas Veteriner (POV) Kabupaten/Kota dan Dokter Hewan Berwenang sesuai bidangnya. Apabila
Kabupaten/Kota belum memiliki POV maka kewenangan diberikan kepada POV Provinsi. Apabila Provinsi belum
memiliki POV maka kewenangan perizinan ada di Kementerian Pertanian.

Penilaian Kesesuaian Praktik Dokter Hewan


Pemberian izin Praktik Dokter Hewan diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar dipenuhi pelaku
praktik. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. Skema penilaian kesesuaian sebagai berikut :
1. Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab/Kota/Provinsi melakukan
penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku praktik menyampaikan pemenuhan atas
Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar. Penilaian kesesuaian dilakukan dalam hal pemenuhan
standar yang dipersyaratkan.
2. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 1, DPMPTSP melakukan notifikasi ke sistem
OSS.
3. Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin 2 dilakukan
paling lama 2 (dua) Hari.
- 2988 -

4. Apabila daerah belum memiliki POV atau terjadi keterlambatan dalam hal penilaian kesesuaian, maka penilaian
dilimpahkan ke Pusat.
5. Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku Usaha
menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar.
6. Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin 5, Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS.
7. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 5, Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.
8. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 5, Lembaga OSS mengeluarkan Izin Praktik Dokter
Hewan dalam bentuk SIP Dokter Hewan dalam bentuk SIP Dokter Hewan yang berlaku efektif dilengkapi
dengan pejabat pemberi persetujuan.

B. Pengawasan
1. Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota bersama dengan organisasi profesi kedokteran hewan melakukan
pembinaan dan pengawasan atas pelayanan Kesehatan hewan yang dilakukan oleh Dokter Hewan dan
Paramedik Veteriner sesuai dengan kewenangannya.
2. Izin Praktik Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner berlaku di wilayah Kabupaten/Kota diterbitkannya izin
tersebut.
3. Apabila Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner melakukan Praktik di luar wilayah kab/kota pemberi izin,
maka wajib melakukan pengurusan izin baru sesuai lokasi Kab/Kota tempat melakukan praktik atau
pelayanan.
- 2989 -

4. Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan.
5. Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Kab/Kota melakukan pemeriksaan
pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang
diawasi adalah :
a. masa berlaku SIP DRH;
b. pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan SIP DRH dan
c. praktik kedokteran hewan.
6. Menteri/Gubernur atau bupati/walikota melakukan pengawasan atas:
a. pemenuhan Komitmen Perizinan praktik Dokter Hewan;
b. pemenuhan kewajiban Pelaku praktik Dokter Hewan; dan/atau
c. kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
7. Pengawasan yang dilakukan oleh menteri/gubernur atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada poin 6
dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya.
- 2990 -

STANDAR PELAYANAN PARAMEDIK VETERINER


NO IZIN PELAYANAN PARAMEDIK VETERINER
75000 (Aktivitas Kesehatan Hewan)
01621 (Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak)
01622 (Jasa Perkawinan Ternak)
1 Ruang Standar ini mengatur tentang persyaratan dalam pelaksanaan Pelayanan Paramedik Veteriner meliputi persyaratan
lingkup kompetensi, sarana yang harus dimiliki dan pelayanan minimal yang harus dilakukan oleh Paramedik Veteriner
2 Istilah dan 1. Paramedik Veteriner adalah Tenaga Kesehatan Hewan lulusan sekolah kejuruan, pendidikan diploma, atau
Definisi memperoleh sertifikat untuk melaksanakan urusan Kesehatan Hewan yang menjadi kompetensinya dan dilakukan
di bawah penyeliaan Dokter Hewan.
2. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner.
3. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan adalah
bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah Penyeliaan Dokter
Hewan.
4. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan.
5. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
- 2991 -

Penyeliaan Dokter Hewan.


6. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan asisten
teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan.
7. Tempat Pelayanan Paramedik Veteriner adalah tempat yang memberikan pelayanan Kesehatan Hewan atau Medik
Reproduksi.
3. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa , dilengkapi persyaratan sebagai berikut:
Umum a. Surat Permohonan;
b. Memiliki NIB;
c. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (empat kali enam) sebanyak 2 (dua) lembar;
d. fotokopi ijazah sarjana kedokteran hewan, ijazah diploma Kesehatan Hewan, atau ijazah sekolah kejuruan bidang
Kesehatan Hewan
e. fotocopi sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh Badan SDM Kementerian Pertanian.
f. fotocopi sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah tersertifikasi oleh
BNSP;
g. surat rekomendasi dari organisasi profesi paramedik veteriner;
h. surat keterangan pemenuhan persyaratan Tempat Pelayanan Paramedik Veteriner, dan
i. surat rekomendasi sebagaimana dimaksud pada poin g dikecualikan jika di wilayah kabupaten/kota belum
terdapat organisasi profesi paramedik veteriner.
4. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa kesehatan hewan, pelaku praktik pelayanan jasa kesehatan hewan
- 2992 -

khusus melakukan pemenuhan komitmen, yaitu dengan kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
atau 1. Dalam pelayanan jasa medik veteriner tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan hewan
Persyaratan berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran hewan dan dapat
Teknis dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi kompetensinya dan
Produk, dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode etik dan (untuk
Proses, dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya;
dan/atau 2. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
Jasa dipersyaratkan untuk praktik mandiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan;
5. Pernyataan pada poin 2 berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan berdasarkan
penilaian teknis.
5 Sarana Sarana Tempat Pelayanan Kesehatan Hewan Paramedik Veteriner
No Paramedik Jenis Keterangan
Veteriner
1. Tenaga Alat transportasi Motor / Mobil
Paramedik Peralatan Alat pengukur
Veteriner pelayanan suhu
Kesehatan kesehatan pada Spuit (50cc, 20cc,
- 2993 -

Hewan ternak 10cc dan 3cc)


ruminansia Uterine
injector/cateter
intrauterine
Perlengkapan Pakaian lapangan
Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali
Sabun
Tas
Peralatan Automatic injection
pelayanan Cooler box
Kesehatan pada
ternak unggas
2. Tenaga Alat transportasi Motor / Mobil
Paramedik Peralatan Nitrogen (N2) cair
Veteriner inseminasi dan semen
- 2994 -

inseminasi beku/cair
buatan dan Gun inseminasi
Tenaga buatan
Paramedik Gunting, pinset
Veteriner Termos N2 cair
pemeriksaan atau container
kebuntingan transpor dengan
kapasitas 1- 2
liter
Perlengkapan Pakaian lapangan
Plastic sheath
Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali
Sabun
Kertas tisu
Tas inseminasi
- 2995 -

buatan
3. Tenaga Alat transportasi Motor / Mobil
Paramedik Peralatan Cateter
Veteriner intrauterine
asisten spuit (50cc, 20cc
teknik dan 10cc)
reproduksi Obat bebas
Perlengkapan Pakaian lapangan
Plastic sheath
Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali
Sabun
Kertas tisu
6 Penilaian A. Penilaian Kesesuaian
Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku praktik pelayanan jasa Kesehatan
dan hewan dilakukan oleh Pejabat Otoritas Veteriner dibantu oleh Tim Teknis Dinas sesuai kewenangan di wilayah
- 2996 -

Pengawasan kerjanya dan Pelimpahan kewenangan perizinan dilakukan setelah Kabupaten/Kota memiliki Pejabat Otoritas
Veteriner (POV) Kabupaten/Kota dan Dokter Hewan Berwenang sesuai bidangnya. Apabila Kabupaten/Kota belum
memiliki POV maka kewenangan diberikan kepada POV Provinsi. Apabila Provinsi belum memiliki POV maka
kewenangan perizinan ada di Kementerian Pertanian.

Penilaian Kesesuaian Praktik Pelayanan Paramedik


Pemberian izin Pelayanan Paramedik Veteriner diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar
dipenuhi pelaku praktik. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. skema penilaian kesesuaian sebagai
berikut :
1. Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab/Kota/Provinsi melakukan
penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku praktik menyampaikan pemenuhan atas
Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar. Penilaian kesesuaian dilakukan dalam hal pemenuhan
standar yang dipersyaratkan.
2. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 1, DPMPTSP melakukan notifikasi ke sistem
OSS.
3. Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin 2 dilakukan
paling lama 2 (dua) Hari.
4. Apabila daerah belum memiliki POV atau terjadi keterlambatan dalam hal penilaian kesesuaian, maka penilaian
dilimpahkan ke Pusat.
5. Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku Usaha
- 2997 -

menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar.
6. Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin 5, Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS.
7. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 5, Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.
8. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 5, 1. Lembaga OSS mengeluarkan Izin Pelayanan
Paramedik Veteriner dalam bentuk SIPP Paramedik Veteriner, SIPP Inseminator, SIPP Pemeriksa Kebuntingan,
atau SIPP Asisten Teknik Reproduksi dalam bentuk sertifikat standar yang berlaku efektif dilengkapi dengan
pejabat pemberi persetujuan.

B. Pengawasan
1. Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota bersama dengan organisasi profesi kedokteran hewan melakukan
pembinaan dan pengawasan atas pelayanan Kesehatan hewan yang dilakukan oleh Paramedik Veteriner sesuai
dengan kewenangannya.
2. Pengawasan terhadap kompetensi Paramedik Veteriner dilakukan dengan bekerjasama dengan LSP penerbit
Sertifikat Kompetensi Paramedik Veteriner.
3. Izin Pelayanan Paramedik Veteriner berlaku di wilayah Kabupaten/Kota diterbitkannya izin tersebut.
4. Apabila Paramedik Veteriner melakukan Pelayanan di luar wilayah kab/kota pemberi izin, maka wajib
melakukan pengurusan izin baru sesuai lokasi Kab/Kota tempat melakukan pelayanan.
5. Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan.
6. Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Kab/Kota melakukan pemeriksaan
- 2998 -

pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang
diawasi adalah :
a. pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan Izin dan
b. Pelayanan Paramedik Veteriner.
7. Menteri/Gubernur atau bupati/walikota melakukan pengawasan atas:
a. pemenuhan Komitmen Perizinan Pelayanan Paramedik Veteriner;
b. pemenuhan kewajiban Pelaku Pelayanan Paramedik Veteriner; dan/atau
c. kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
8. Pengawasan yang dilakukan oleh menteri/gubernur atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada poin 6
dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya.
9. Dalam hal Paramedik Veteriner telah memiliki perizinan sebelum peraturan ini terbit maka dapat tetap
melaksanakan kegiatan usahanya dengan syarat Izin yang dimiliki dikeluarkan oleh Dinas Yang Membidangi
Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan atau Lembaga Pelatihan yang bekerjasama dengan Badan SDM atau
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah tersertifikasi oleh BNSP yang akan diverifikasi oleh Dinas Yang
Membidangi Fungsi Peternakan dan Keswan Kabupaten/Kota/Provinsi.
10. Bagi Paramedik Veteriner yang telah memiliki izin sebelum diterbitkannya peraturan ini namun tidak sesuai
dengan yang dipersyaratkan dalam peraturan ini maka diwajibkan mengikuti Pelatihan di Lembaga Pelatihan
SDM Kementerian Pertanian dan mengikuti Sertifikasi Kompetensi di LSP yang sudah tersertifikasi BNSP.
- 2999 -

STANDAR IZIN PRAKTIK DOKTER HEWAN TERINTEGRASI


NO IZIN PRAKTIK DOKTER HEWAN TERINTEGRASI
75000 (Aktivitas Kesehatan Hewan)
1 Ruang Standar ini mengatur tentang persyaratan dalam pelaksanaan Praktik Dokter Hewan yang terintegrasi dengan
lingkup Perusahan di bidang Peternakan dan Keswan meliputi persyaratan kompetensi, sarana yang harus dimiliki dan
pelayanan minimal yang harus dilakukan oleh Dokter Hewan
2 Istilah dan 1. Pelayanan jasa medik veteriner adalah layanan jasa yang berkaitan dengan kompetensi dokter hewan yang
Definisi diberikan kepada masyarakat dalam rangka praktik kedokteran hewan.
2. Praktik Kedokteran Hewan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter hewan terhadap pasien dalam
melaksanakan upaya kesehatan hewan.
3. Dokter Hewan adalah adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan dan kewenangan edik
Veteriner dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan Hewan.
4. Izin Praktik Terintegrasi adalah bukti tertulis bahwa sudah memenuhi persyaratan melaksanakan praktik
pelayanan jasa medik di Perusahaan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
3. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa kesehatan hewan terintegrasi di Perusahaan Peternakan dan Kesehatan
Umum Hewan, dilengkapi persyaratan sebagai berikut:
1. Surat Permohonan;
2. Memilik NIB perusahaan;
3. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (empat kali enam) sebanyak 2 (dua) lembar;
4. fotokopi ijazah Dokter Hewan;
- 3000 -

5. fotokopi Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan yang diterbitkan oleh organisasi profesi kedokteran hewan;
6. fotokopi surat rekomendasi dari organisasi profesi kedokteran hewan yang berkedudukan di Pusat
7. fotokopi surat keterangan dari Perusahaan bahwa dokter hewan tersebut benar bekerja di Perusahaan

4. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa kesehatan hewan terintegrasi di Perusahaan Peternakan dan Kesehatan
khusus Hewan, pelaku praktik pelayanan jasa Kesehatan hewan melakukan pemenuhan Komitmen, yaitu dengan
atau kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
Persyaratan 1. Dalam pelayanan jasa medik veteriner tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan hewan
Teknis secara terintegrasi berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran
Produk, hewan dan dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi
Proses, kompetensinya dan dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode
dan/atau etik dan (untuk dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya;
Jasa 2. Pernyataan memiliki fasilitas praktik dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan peraturan perusahaan
3. Menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan.
5 Sarana Sarana Pelayanan Kesehatan Hewan Praktik Dokter Hewan Terintegrasi:
No Jenis Bentuk Keterangan
.
1. Peralatan Pendiagnosaan Termometer
Stetoskop
- 3001 -

Tindakan Disposable syringe


Disposable needle
Infusion set
Gunting bengkok
dan lurus
Arteri klem
Pinset
Scalpel
Kidney Tray
2. Perlengkapan Kartu nama
Buku resep
Rekam medis
Baju praktik
Baju bedah
Meja
konsultasi/adm
inistrasi
Tempat
penyimpanan
obat dan alat
- 3002 -

4. Obat-obatan Alkohol
Antiseptik
Antibiotik
Antipiretik
Analgesik
Antihistamina
Anti parasite
Lidocain
Sedativa
Cairan infus minimal NaCl dan
LRL
Vitamin dan
mineral
6 Penilaian Penilaian Kesesuaian
Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku praktik pelayanan jasa Kesehatan
dan hewan terintegrasi dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Pengawasan

Penilaian Kesesuaian Praktik Dokter Hewan


- 3003 -

Pemberian izin Praktik Dokter Hewan terintegrasi diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar
dipenuhi pelaku praktik. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. Skema penilaian kesesuaian sebagai
berikut :
1. Tim Teknis Kementerian Pertanian melakukan penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak
perusahaan menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan kewajiban Dokter Hewan di Perusahaannya secara
lengkap dan benar.
2. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 1, PVTPP melakukan notifikasi ke sistem
OSS.
3. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 1, Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.
4. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 2, Lembaga OSS mengeluarkan Izin Praktik Dokter
Hewan Terintegrasi dalam bentuk SIP Dokter Hewan Terintegrasi yang berlaku efektif dilengkapi dengan
pejabat pemberi persetujuan.

Pengawasan
1. Pejabat Otoritas Veteriner Kementerian dengan organisasi profesi kedokteran hewan melakukan pembinaan dan
pengawasan atas pelayanan Kesehatan hewan yang dilakukan oleh Dokter Hewan sesuai dengan kewenangannya.
2. Izin Praktik Dokter Hewan Terintegrasi berlakunya untuk kegiatan jasa medik yang dilakukan di Perusahaan
pendaftar di seluruh wilayah Indonesia.
3. Apabila Dokter Hewan melakukan Praktik di luar perusahaan wajib mengajukan izin praktik mandiri.
- 3004 -

4. Izin praktik terintegrasi dengan izin usaha perusahaan tempat bekerja dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan
jasa medik di unit usaha lain.
5. Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan.
6. Kementerian Pertanian melakukan pemeriksaan pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-
audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang diawasi adalah :
a. pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan SIP dan
b. praktik kedokteran hewan.
7. Menteri melakukan pengawasan atas:
a. pemenuhan Komitmen Perizinan praktik Dokter Hewan
b. pemenuhan kewajiban Pelaku praktik Dokter Hewan; dan/atau
c. kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
8. Pengawasan yang dilakukan oleh menteri sebagaimana dimaksud pada poin 9 dilakukan oleh PVTPP sesuai
dengan kewenangannya.

STANDAR IZIN PRAKTIK PARAMEDIK VETERINER TERINTEGRASI


- 3005 -

NO IZIN PRAKTIK PARAMEDIK VETERINER TERINTEGRASI


75000 (Aktivitas Kesehatan Hewan)
1 Ruang Standar ini mengatur tentang persyaratan dalam pelaksanaan pelayanan Paramedik Veteriner yang terintegrasi
lingkup dengan Perusahan di bidang Peternakan dan Keswan meliputi persyaratan kompetensi, sarana yang harus dimiliki
dan pelayanan minimal yang harus dilakukan oleh Paramedik Veteriner
2 Istilah dan 1. Paramedik Veteriner adalah Tenaga Kesehatan Hewan lulusan sekolah kejuruan, pendidikan diploma, atau
Definisi memperoleh sertifikat untuk melaksanakan urusan Kesehatan Hewan yang menjadi kompetensinya dan dilakukan
di bawah penyeliaan Dokter Hewan.
2. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner.
3. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan adalah
bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah Penyeliaan Dokter
Hewan.
4. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan.
5. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan.
6. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan asisten
- 3006 -

teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan.


7. Tempat Pelayanan Paramedik Veteriner adalah tempat yang memberikan pelayanan Kesehatan Hewan atau Medik
Reproduksi.
3. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa kesehatan hewan terintegrasi di Perusahaan Peternakan dan Kesehatan
Umum Hewan, dilengkapi persyaratan sebagai berikut:
1. Surat Permohonan;
2. Memiliki NIB perusahaan;
3. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (empat kali enam) sebanyak 2 (dua) lembar;
4. fotokopi ijazah sarjana kedokteran hewan, ijazah diploma Kesehatan Hewan atau ijazah sekolah kejuruan bidang
Kesehatan Hewan;
5. sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh Badan SDM Kementerian Pertanian;
6. fotocopi sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah tersertifikasi oleh
BNSP;
7. surat rekomendasi dari organisasi profesi paramedik veteriner.
4. Persyaratan Untuk melakukan praktik pelayanan jasa kesehatan hewan terintegrasi di Perusahaan Peternakan dan Kesehatan
khusus Hewan, pelaku praktik pelayanan jasa Kesehatan hewan melakukan pemenuhan Komitmen, yaitu dengan
atau kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
Persyaratan 1. Dalam pelayanan jasa medik veteriner paramedik veteriner di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan
Teknis hewan wajib mematuhi kode etik;
Produk, 2. Pernyataan memiliki fasilitas praktik dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan peraturan perusahaan
- 3007 -

Proses, 3. menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
Jasa 4. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan;
5 Sarana Sarana Tempat Pelayanan Kesehatan Hewan Paramedik Veteriner
Jenis Keterangan
Peralatan pelayanan Alat pengukur suhu
kesehatan Spuit (50cc, 20cc, 10cc dan 3cc)
Uterine injector/cateter
intrauterine
Perlengkapan Pakaian lapangan
Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali
Sabun
Tas
Peralatan pelayanan Automatic injection
Kesehatan pada ternak Cooler box
- 3008 -

unggas
6 Penilaian Penilaian Kesesuaian
Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku praktik pelayanan jasa Kesehatan
dan hewan terintegrasi dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Pengawasan
Penilaian Kesesuaian Pelayanan Paramedik Veteriner
Pemberian izin Pelayanan Paramedik Veteriner Terintegrasi diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan
standar dipenuhi pelaku pelayanan. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. skema penilaian kesesuaian
sebagai berikut :
1. Tim Teknis Kementerian Pertanian melakukan penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak
perusahaan menyampaikan pemenuhan atas Komitmen Paramedik Veteriner di Perusahaannya secara lengkap
dan benar.
2. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 1, PVTPP melakukan notifikasi ke sistem
OSS.
3. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 1, Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.
4. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 2, Lembaga OSS mengeluarkan Izin Pelayanan
Paramedik Terintegrasi dalam bentuk sertifikat standar.
Pengawasan
1. Pejabat Otoritas Veteriner Kementerian dengan organisasi profesi kedokteran hewan melakukan pembinaan dan
- 3009 -

pengawasan atas pelayanan Kesehatan hewan yang dilakukan oleh Paramedik Veteriner sesuai dengan
kewenangannya.
2. Izin Praktik Paramedik Veteriner Terintegrasi berlaku untuk kegiatan jasa medik yang dilakukan di Perusahaan
pendaftar di seluruh wilayah Indonesia.
3. Apabila Paramedik Veteriner melakukan Praktik di luar perusahaan wajib mengajukan izin praktik mandiri.
4. Izin praktik terintegrasi dengan izin usaha perusahaan tempat bekerja dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan
jasa medik di unit usaha lain.
5. Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan.
6. Kementerian Pertanian melakukan pemeriksaan pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-
audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang diawasi adalah :
a. pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan SIP dan
b. praktik kedokteran hewan.
7. Menteri melakukan pengawasan atas:
a. pemenuhan Komitmen Perizinan praktik Dokter Hewan dan Pelayanan Paramedik Veteriner ;
b. pemenuhan kewajiban Pelaku praktik Dokter Hewan dan Pelayanan Paramedik Veteriner ; dan/atau
c. kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
8. Pengawasan yang dilakukan oleh menteri sebagaimana dimaksud pada poin 9 dilakukan oleh PVTPP sesuai
dengan kewenangannya.
STANDAR KOMPARTEMEN BEBAS/BEBAS KASUS PENYAKIT HEWAN
NO KOMPARTEMEN BEBAS/BEBAS KASUS PENYAKIT HEWAN
- 2511 -

- Bentuk: Laporan hasil pengawasan


- Hak dan kewajiban pengawas: berdasarkan pada peraturan yang berlaku
- Saluran Pengaduan Masyarakat
o Disampaikan langsung maupun tidak langsung melalui layanan pengaduan OSS
o Sesuai dengan sistem pengaduan yang ada di K/L
STANDAR USAHA AMBULATORI
NO KBLI 75000
AKTIVITAS KESEHATAN HEWAN
1 Ruang Standar ini memuat pengaturan terkait dengan kelompok yang mencakup kegiatan perawatan dan pemeriksaan
lingkup kesehatan hewan untuk hewan ternak dan hewan piaraan yang dilakukan oleh dokter hewan, kegiatan asisten
dokter hewan atau pembantu pribadi dokter hewan lainnya, kegiatan klinik patologi dan diagnosis lain terhadap
hewan, kegiatan ambulans hewan, kegiatan vaksinasi hewan dan laboratorium penelitian kesehatan hewan
2 Istilah dan a. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan
Definisi Ambulatori;
b. Ambulatori adalah pelayanan Kesehatan Hewan yang bersifat bergerak berupa Klinik Hewan keliling atau house
call;
c. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
d. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan
adalah bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah
- 2512 -

Penyeliaan Dokter Hewan;


e. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
f. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
g. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan asisten
teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
h. Komitmen adalah pernyataan Pelaku Usaha untuk memenuhi persyaratan Izin Usaha dan/atau Izin Komersial
atau Operasional.
3. Penggolongan Penggolongan izin usaha veteriner didasarkan atas sifat pelayanan, fasilitas, serta pengelola.
Usaha Ambulatori adalah usaha dengan jenis pelayanan bergerak/keliling dan memiliki fasilitas pelayanan rawat jalan dan
atau home care yang dilakukan oleh Dokter Hewan atau paramedik kesehatan hewan yang mempunyai izin Praktik ,
serta pengelolaannya oleh perseorangan/non perseorangan;

Tingkat Risiko Usaha


Ambulatori masuk dalam risiko menengah tinggi karena sifat dari usaha ini hanya untuk layanan rawat jalan dan
tidak menggunakan x-ray sehingga dalam penerbitan izin usaha bisa dilaksanakan sambil berjalannya usaha yang
dilakukan oleh pelaku usaha. Pengawasan dalam pelaksanaan usaha ambulatori ini pada evaluasi pemenuhan
- 2513 -

standar terutama persyaratan adanya izin bagi petugas baik Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner.
4. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Umum Usaha Untuk memperoleh izin usaha Veteriner Ambulatori, dilengkpi persyaratan sebagai berikut :
a. Surat permohonan;
b. Surat Izin Praktik bagi Dokter Hewan;
c. Surat Izin Pelayanan Paramedik bagi Paramedik yang menjadi Asisten Dokter Hewan;
d. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
b. Skala Usaha Menengah
-
c. Skala Usaha Besar
-
Durasi pemenuhan persyaratan dari pelaku usaha maksimal 2 bulan sebelum operasional
5 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Khusus Pelaku usaha melakukan pemenuhan Komitmen, yaitu Izin Usaha dengan persyaratan teknis, berisi
Usaha kesanggupan menyampaikan:
1. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk Ambulatori sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pelayanan jasa medik veteriner.
2. menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
- 2514 -

3. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan; dan


4. Pernyataan pada poin a berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan
berdasarkan penilaian teknis oleh Dinas Daerah Kabupaten/Kota.

b. Skala Usaha Menengah


-
c. Skala Usaha Besar
-
6 Sarana a. Skala Usaha Kecil

Unit
No. Jenis Bentuk Keterangan
Pelayanan
1 2 3 4 5
1. Ambulatori Peralatan Pendiagnosaan Termometer
Stetoskop
Tindakan Disposable syringe
Disposable
Needle
Infusion set
- 2515 -

Operasi minor Gunting bengkok dan


lurus
Arteri klem
Pinset
Scalpel
Perlengkapan Kartu nama
Buku resep
Rekam medis
Baju praktik
Tempat
penyimpanan
obat dan alat
Obat-obatan Alkohol
Antiseptik
Antipiretik
Analgesik
Cairan infus
NaCl
Vitamin dan
mineral
- 2516 -

b. Skala Usaha Menengah


-
c. Skala Usaha Besar
-
7 Struktur a. Skala Usaha Kecil
Organisasi 1. Tenaga Medik Veteriner
SDM dan a) Tenaga Medik Veteriner dalam melaksanakan Pelayanan Jasa Medik Veteriner wajib memiliki SIP DRH;
SDM b) SIP DRH berlaku pada 1 (satu) tempat unit pelayanan Kesehatan Hewan dengan masa berlaku selama
pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha;
c) SIP DRH sebagaimana dimaksud dapat diberikan kepada:
1. Tenaga Medik Veteriner dengan status Warga Negara Indonesia; atau
2. Tenaga Medik Veteriner dengan status warga negara asing untuk Dokter Hewan Spesialis.
2. Tenaga Paramedik Veteriner
Tenaga Paramedik Veteriner dan Sarjana Kedokteran hewan dalam memberikan Pelayanan Jasa Medik
Veteriner dalam kegiatan Ambulatori yang berada di bawah penyeliaan dokter hewan wajib memiliki SIPP
berlaku pada 1 (satu) tempat unit pelayanan Kesehatan Hewan dengan masa berlaku selama pelaku usaha
menjalankan kegiatan usaha dengan rincian sebagai berikut:
a) SIPP Keswan untuk Tenaga Paramedik Veteriner kesehatan hewan dan sarjana kedokteran hewan;
b) SIPP Inseminator untuk Tenaga Paramedik Veteriner inseminasi buatan dan sarjana kedokteran hewan;
- 2517 -

c) SIPP PKb untuk Tenaga Paramedik Veteriner pemeriksaan kebuntingan dan sarjana kedokteran hewan;
atau
d) SIPP ATR untuk Tenaga Paramedik Veteriner asisten teknik reproduksi dan sarjana kedokteran hewan.
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar


-
8 Pelayanan a. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Kecil
1. Pelayanan Medis minimum Ambulatori
Pelayanan medis dilakukan oleh staf medis yang terdiri dari tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner
yang menjadi Asisten Dokter Hewan baik untuk pelayanan rawat jalan antara lain:
a. Pemeriksaan fisik dan klinis hewan;
b. Menentukan diagnosa dan prognosa;
c. Terapi dan pengobatan;
d. Konsultasi Kesehatan hewan;
e. Melakukan Medik Reproduksi;
f. Menerbitkan surat Kesehatan Hewan;
g. Menerbitkan surat keterangan kematian hewan;
h. Menerbitkan surat keterangan status reproduksi;
i. Memberi rujukan kepada pasien ke Klinik Hewan atau Rumah Sakit Hewan;
- 2518 -

j. Konsultasi Kesehatan Hewan dan pendidikan klien atau masyarakat.


2. Pelayanan Paramedik Veteriner di bawah penyeliaan dokter hewan
a. pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas dengan penyeliaan dokter hewan;
b. inseminasi buatan;
c. diagnosa kebuntingan;
d. penentuan umur kebuntingan;
e. pertolongan kelahiran, dengan penyeliaan dokter hewan untuk kelahiran non normal;
f. manajemen reproduksi;
g. penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan;
h. Pemberian layanan yang dilakukan oleh paramedik veteriner terbatas pada Tindakan non parenteral, segala
tindakan parenteral harus memperoleh penyeliaan oleh Dokter Hewan.
b. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Menengah
-
c. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Besar
-
9 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Layanan Dalam pelayanan jasa medik veteriner tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan hewan
Jasa berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran hewan dan dapat
dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi kompetensinya dan
dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode etik dan (untuk
- 2519 -

dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya.


b. Skala Usaha Menengah
-
c. Skala Usaha Besar
-
10 Sistem a. Skala Usaha Kecil
Manajemen Pelaku Usaha menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
Usaha 1. Dokumentasi
a) Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
b) Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Rekam Medik Veteriner
2. Pelaporan
a) Dalam hal Tenaga Kesehatan Hewan melaksanakan Pelayanan Jasa Medik Veteriner ditemukan hasil
diagnosis Penyakit Hewan menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan
menular eksotik, Tenaga Kesehatan Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner
kabupaten/kota paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak indikasi ditemukan;
b) Pelaporan berupa data dan informasi diagnosis dapat menggunakan sistem daring informasi Kesehatan
Hewan Nasional (iSIKHNAS);
c) Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota wajib menindaklanjuti laporan dengan:
1) memberikan rekomendasi kepada bupati/wali kota untuk melaporkan terjadinya wabah dan/atau
Penyakit Hewan menular eksotik kepada gubernur dan Menteri;
2) melakukan pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan sesuai dengan ketentuan dalam
- 2520 -

peraturan perundang-undangan.
b. Skala Usaha Menengah
-
c. Skala Usaha Besar
-
11 Penilaian a. Penilaian Kesesuaian Skala Usaha Kecil
Kesesuaian Dilakukan oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai kewenangan di wilayah
dan kerjanya dan atau kementerian/lembaga (untuk penanaman modal asing) terhadap pemenuhan komitmen dan
Pengawasan standar oleh unit usaha veteriner ambulatori.
1. Penilaian Kesesuaian Ambulatori
Pemberian izin usaha bisa dilaksanakan sambil berjalannya usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha.
Pemberian izin usaha ambulatori dilakukan setelah pelaku usaha memenuhi pernyataan pemenuhan
komitmen dan kewajiban. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. skema penilaian kesesuaian
sebagai berikut:
a. Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai kewenangan di
wilayah kerjanya melakukan penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku Usaha
menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar;
b. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 1, DPMPTSP melakukan notifikasi ke
sistem OSS;
c. Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku
- 2521 -

Usaha menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar;
d. Atas hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada poin 3, Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS.
e. Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin 2 dan poin 4
dilakukan paling lama 2 (dua) Hari;

f. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 5, Pelaku Usaha dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan;
g. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 5, Lembaga OSS mengeluarkan Izin Usaha
Veteriner (SIVET) dan Sertifikat Standar yang berlaku efektif dilengkapi dengan pejabat pemberi
persetujuan.

2. Pengawasan Ambulatori
1) Pejabat Otoritas Veteriner Kementerian/Provinsi/ kabupaten/kota bersama dengan organisasi profesi
kedokteran hewan melakukan pembinaan dan pengawasan atas izin usaha veteriner sesuai dengan
kewenangannya;
2) Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan;
3) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan atau Dinas yang membidangi fungsi peternakan
dan kesehatan hewan melakukan pemeriksaan pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan
(post-audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang diawasi adalah:
a. memenuhi dan memelihara fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai
- 2522 -

dengan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai


pelayanan jasa medik veteriner;
b. menggunakan obat hewan yang terdaftar; dan
c. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan.

4) Menteri/Gubernur atau bupati/walikota melakukan pengawasan atas:


a. pemenuhan Komitmen Perizinan Berusaha;
b. pemenuhan kewajiban Pelaku Usaha; dan/atau
c. usaha dan/atau kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Pengawasan yang dilakukan oleh menteri/gubernur atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada
poin 4) dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya.
b. Penilaian Kesesuaian Skala Usaha Besar
-
c. Penilaian Kesesuaian Skala Usaha Besar
-
- 2523 -

STANDART USAHA KLINIK HEWAN


KBLI 75000
NO
AKTIVITAS KESEHATAN HEWAN
1 Ruang Standar ini memuat pengaturan terkait dengan kelompok yang mencakup kegiatan perawatan dan pemeriksaan
lingkup kesehatan hewan untuk hewan ternak dan hewan piaraan yang dilakukan oleh dokter hewan, kegiatan asisten
dokter hewan atau pembantu pribadi dokter hewan lainnya, kegiatan klinik patologi dan diagosis lain terhadap
hewan, kegiatan ambulans hewan, kegiatan vaksinasi hewan dan laboratorium penelitian kesehatan hewan
2 Istilah dan a. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan Klinik
Definisi Hewan;
b. Klinik Hewan adalah tempat usaha Pelayanan Jasa Medik Veteriner yang memiliki Dokter Hewan praktik dan
fasilitas untuk penanganan hewan;
c. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
d. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan
adalah bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah
- 2524 -

Penyeliaan Dokter Hewan;


e. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
f. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
g. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan asisten
teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
h. Komitmen adalah pernyataan Pelaku Usaha untuk memenuhi persyaratan Izin Usaha dan/atau Izin Komersial
atau Operasional.
3. Penggolongan Penggolongan izin usaha veteriner didasarkan atas sifat pelayanan, fasilitas, serta pengelola.
Usaha Klinik Hewan adalah usaha dengan jenis pelayanan menetap di satu tempat dengan atau tanpa ambulatori, dengan
fasilitas pelayanan rawat jalan dan/atau rawat inap, serta pengelolaannya oleh perseorangan/non perseorangan;

Tingkat Risiko Usaha


Klinik Hewan masuk dalam risiko tinggi karena kegiatan usahanya berdampak pada kesehatan, keselamatan dan
lingkungan. Risiko tinggi terkait tercemarnya lingkungan oleh mikroorganisme yang tahan lama di lingkungan yang
mengakibatkan penularan penyakit, limbah berupa senyawa kimia oleh bahan dan obat -obatan, kemasan dan
peralatan yang tajam yang membahayakan masyarakat sekitar, dan adanya bahaya akibat x-ray. Persyaratan baik
- 2525 -

sarana-prasarana dan SDM harus dipenuhi sebelum izin usaha diberikan kepada pelaku usaha untuk memitigasi
risiko kepada masyarakat dan lingkungan. Pengawasan yang dilakukan harus dilakukan berkala terkait kewajiban
pemenuhan standar yang tetap dipenuhi selama pelaku usaha menjalankan usahanya.

4. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil


Umum -
Usaha b. Skala Usaha Menengah
Untuk memperoleh izin usaha Veteriner Klinik Hewan, dilengkapi persyaratan sebagai berikut :
1. Surat permohonan;
2. Fotokopi akta pendirian badan usaha atau badan hukum;
3. Surat bukti kepemilikan atau kontrak lahan dan bangunan unit pelayanan Kesehatan Hewan;
4. Surat Izin Praktik bagi Dokter Hewan;
5. Surat Izin Pelayanan Paramedik bagi Paramedik yang menjadi Asisten Dokter Hewan; dan
6. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
c. Skala Usaha Besar
-
Durasi pemenuhan persyaratan dari pelaku usaha paling cepat 2 bulan sebelum operasional

5 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil


Khusus -
Usaha b. Skala Usaha Menengah
Pelaku usaha melakukan pemenuhan persyaratan teknis antara lain:
- 2526 -

1. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk Klinik Hewan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pelayanan jasa medik veteriner;
2. Menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan;
4. Pernyataan pada poin 1 berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan
berdasarkan penilaian teknis oleh Dinas Daerah Kabupaten/Kota;
5. Memiliki perizinan pemakaian radiologi atau x ray dari Badan Pengawas Tenaga nuklir (BAPETEN);
6. Memiliki Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL); dan
7. Memiliki instalasi pembuangan limbah klinik atau berkerjasama dengan Lembaga lain dalam pengelolaan
limbah.
c. Skala Usaha Besar
-

6 Sarana a. Skala Usaha Kecil


-
b. Skala Usaha Menengah

Unit
Jenis Bentuk Keterangan
Pelayanan
- 2527 -

1 2 3 4
Klinik Fasilitas Papan Nama
Hewan Ruang praktik
Ruang
administrasi
Ruang tunggu
Ruang Kapasitas maksimal
observasi/rawat 10 ekor hewan kecil
inap
Ruang operasi
Ruang preparasi
Peralatan Pendiagnosaan Termometer
Stetoskop
Percussion hammer
Ophthalmoscope
Otoscope
Doppler atau USG
Peralatan Mikroskop binokular
laboratorium Centrifuge
Alat periksa darah
- 2528 -

Alat urinalisis
Tindakan Disposable syringe
Disposable needle
Infusion set
Feeding force catheter
Urine Catheter
IV Catheter
Tiang Infus
Bedah mayor Gunting bengkok dan
lurus
Arteri klem
Pinset
Scalpel
Kidney Tray
Benang Operasi
Tabung Oksigen
lengkap
Scalpel handle
Towel clamp
Alis tissue forcep
- 2529 -

Sterilisator
Endotracheal tube
Laryngoscope

Perlengkapan Kartu nama


Buku resep
Rekam medis
Baju praktik
Baju bedah
Pengukur bobot
badan
Meja
konsultasi/admin
istrasi
Meja periksa
Tempat
penyimpanan
obat dan alat
Lemari pendingin
Meja bedah
- 2530 -

Lampu operasi
Tiang infus
X-Ray Viewer
Baskom stainless
Container
stainless
Instalasi Alkohol
Farmasi Antiseptik
Antibiotik
Antipiretik
Analgesik
Antihistamina
Anti parasit
Lidocain
Sedativa
Cairan infus Minimal NaCl dan
LRL
Vitamin dan
mineral
Vaksin
- 2531 -

Anaesthetikum
Glucocorticoid/
Corticosteroid
NSAID

c. Skala Usaha Besar


-
7 Struktur a. Skala Usaha Kecil
Organisasi -
SDM dan b. Skala Usaha Menengah
SDM 1. Tenaga Medik Veteriner
1) Tenaga Medik Veteriner dalam melaksanakan Pelayanan Jasa Medik Veteriner wajib memiliki SIP DRH;
2) SIP DRH berlaku pada 1 (satu) tempat unit pelayanan Kesehatan Hewan dengan masa berlaku selama
pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha;
3) SIP DRH sebagaimana dimaksud dapat diberikan kepada:
● Tenaga Medik Veteriner dengan status Warga Negara Indonesia; atau
● Tenaga Medik Veteriner dengan status warga negara asing untuk Dokter Hewan Spesialis.
2. Tenaga Paramedik Veteriner
Tenaga Paramedik Veteriner dan Sarjana Kedokteran hewan dalam memberikan Pelayanan Jasa Medik
Veteriner dalam kegiatan di Klinik Hewan yang berada di bawah penyeliaan dokter hewan wajib memiliki SIPP
- 2532 -

berlaku pada 1 (satu) tempat unit pelayanan Kesehatan Hewan dengan masa berlaku selama pelaku usaha
menjalankan kegiatan usaha
c. Skala Usaha Besar
-
8 Pelayanan a. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Kecil:

b. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Menengah:
A. Pelayanan Medis minimum Klinik Hewan
Pelayanan medis dilakukan oleh staf medis yang terdiri dari tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner yang
menjadi Asisten Dokter Hewan baik untuk pelayanan rawat jalan dan/atau rawat inap antara lain:
a. Pemeriksaan fisik dan klinis hewan;
b. Menentukan diagnosa dan prognosa;
c. Terapi dan pengobatan;
d. Konsultasi Kesehatan hewan;
e. melakukan Medik Reproduksi;
f. menerbitkan surat Kesehatan Hewan;
g. menerbitkan surat keterangan kematian hewan;
h. menerbitkan surat keterangan status reproduksi;
i. memberi rujukan kepada pasien Klinik Hewan atau Rumah Sakit Hewan;
j. konsultasi Kesehatan Hewan dan pendidikan klien atau masyarakat.
- 2533 -

B. Pelayanan Paramedik Veteriner di bawah penyeliaan dokter hewan


a. pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas dengan penyeliaan dokter hewan;
b. inseminasi buatan;
c. diagnosa kebuntingan;
d. penentuan umur kebuntingan;
e. pertolongan kelahiran, dengan penyeliaan dokter hewan untuk kelahiran non normal;
f. manajemen reproduksi;
g. penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan;
h. Pemberian layanan yang dilakukan oleh paramedik veteriner terbatas pada Tindakan non parenteral, segala
tindakan parenteral harus memperoleh penyeliaan oleh Dokter Hewan.

C. Pelayanan administratif Klinik Hewan


Merupakan fungsi staf yang mencakup urusan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, logistik dan
juga mencakup unsur tata usaha pasien yaitu administrasi, rujukan serta pengeluaran pasien.

D. Pelayanan Medis minimum Klinik Hewan


Pelayanan medis dilakukan oleh staf medis yang terdiri dari tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner yang
menjadi Asisten Dokter Hewan baik untuk pelayanan rawat jalan dan/atau rawat inap antara lain:
1. pemeriksaan fisik dan klinis hewan;
- 2534 -

2. menentukan diagnosa dan prognosa;


3. terapi dan pengobatan;
4. konsultasi Kesehatan hewan;
5. melakukan Medik Reproduksi;
6. menerbitkan surat Kesehatan Hewan;
7. menerbitkan surat keterangan kematian hewan;
8. menerbitkan surat keterangan status reproduksi;
9. menerima dan memberi rujukan kepada pasien;
10. konsultasi Kesehatan Hewan dan pendidikan klien atau masyarakat.

E. Pelayanan penunjang medis


1. Laboratorium Klinik
Fungsinya untuk memberikan informasi kepada tenaga medis untuk peneguhan diagnosa dalam
mendukung upaya penyembuhan dan pemulihan.
2. Radiologi (x-ray)
Fungsinya untuk menunjang diagnosa dalam pengobatan dan terapi pasien. Bangunan dan peralatan
untuk pelayanan ini mempunyai persyaratan khusus dan dioperasikan oleh petugas yang tersertifikasi.
3. Farmasi
Fungsinya untuk penyediaan obat-obatan dan alat mesin kesehatan hewan mendukung upaya
penyembuhan dan pemulihan.
- 2535 -

4. Gizi
Pelayanan gizi ini sering juga dimasukkan dalam kelompok pelayanan administrasi atau terpisah dari
kegiatan sendiri. Kegiatannya menunjang upaya penyembuhan dan pemulihan. Kegiatannya berkisar dari
usaha dapur sampai pengolahan diet.
c. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Besar
-
9 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Produk/ –
Proses/ Jasa b. Skala Usaha Menengah
Dalam pelayanan jasa medik veteriner tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan hewan
berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran hewan dan dapat
dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi kompetensinya dan
dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode etik dan (untuk
dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya.
c. Skala Usaha Besar

10 Sistem a. Skala Usaha Kecil
Manajemen -
Usaha b. Skala Usaha Menengah
Pelaku Usaha menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
- 2536 -

1. Perencanaan
a) Menyusun organisasi secara umum dan prioritas tujuan;
b) Menetapkan masalah-masalah yang menjadi pertimbangan pemilik;
c) Menetapkan penambahan alat-alat diagnostik dan alat pengobatan maupun bangunan baru.
2. Pengorganisasian
a) Menyusun organisasi secara umum dan prioritas tujuan;
b) Menetapkan tanggung jawab personal;
c) Menetapkan pola komunikasi dan pelaporan klinik hewan.
3. Personil
a) Menetapkan strata staf;
b) Evaluasi, pelatihan dan pengembangan manajemen personil.
4. Pelayanan
a) Menetapkan standar pelayanan kepada klien baik pelayanan rawat jalan, inap maupun darurat;
b) Menetapkan standar pelayanan pasien baik pelayanan rawat jalan, inap maupun darurat;
c) Komunikasi dengan klien.
5. Dokumentasi
a) Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
b) Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Rekam Medik Veteriner.
6. Pelaporan
a) Dalam hal Tenaga Kesehatan Hewan melaksanakan Pelayanan Jasa Medik Veteriner ditemukan hasil
- 2537 -

diagnosis Penyakit Hewan menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan
menular eksotik, Tenaga Kesehatan Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner
Kabupaten/Kota paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak indikasi ditemukan;
b) Pelaporan berupa data dan informasi diagnosis dapat menggunakan sistem daring informasi Kesehatan
Hewan Nasional (iSIKHNAS);
c) Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti laporan dengan:
1) Memberikan rekomendasi kepada bupati/wali kota untuk melaporkan terjadinya wabah dan/atau
Penyakit Hewan menular eksotik kepada gubernur dan Menteri;
2) Melakukan pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan.
c. Skala Usaha Besar
-
11 Penilaian a. Skala Usaha Kecil
Kesesuaian -
dan b. Skala Usaha Menengah
Pengawasan Dilakukan oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai kewenangan di wilayah
kerjanya dan/atau kementerian/lembaga (untuk penanaman modal asing) terhadap pemenuhan komitmen dan
standar oleh unit usaha veteriner klinik hewan.

1. Penilaian Kesesuaian Ambulatori


- 2538 -

Pemberian izin usaha bisa dilaksanakan sambil berjalannya usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha.
Pemberian izin usaha ambulatori dilakukan setelah pelaku usaha memenuhi pernyataan pemenuhan
komitmen dan kewajiban. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. Skema penilaian kesesuaian
sebagai berikut:
a) Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai kewenangan di
wilayah kerjanya melakukan penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku Usaha
menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar;
b) Atas hasi penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin a), DPMPTSP melakukan notifikasi ke
sistem OSS;
c) Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku
Usaha menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar;
d) Atas hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada poin c), Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem
OSS;
e) Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin b) dan poin
d) dilakukan paling lama 2 (dua) Hari;
f) Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Pelaku Usaha dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan;
g) Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Lembaga OSS mengeluarkan Izin Usaha
Veteriner dalam bentuk Sertifikat Standar yang berlaku efektif dilengkapi dengan pejabat pemberi
persetujuan.
- 2539 -

2. Penilaian Kesesuaian Klinik Hewan


Pemberian izin untuk klinik hewan diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar dipenuhi
pelaku usaha. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. skema penilaian kesesuaian sebagai berikut:
a) Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai kewenangan di
wilayah kerjanya melakukan penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku Usaha
menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar;
b) Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin a), DPMPTSP melakukan notifikasi ke sistem OSS;
c) Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku
Usaha menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar;
d) Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin c), Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS;
e) Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin b) dan poin
d) dilakukan paling lama 2 (dua) Hari;
f) Atas notifikasi ketidak sesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Pelaku Usaha dapat mengajukan
ulang pemenuhan Komitmen dan standar dengan jangka waktu 2 (dua) bulan;
g) Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Lembaga OSS mengeluarkan Izin Usaha
Veteriner dalam bentuk Surat Izin Veteriner (SIVET) dan Sertifikat Standar yang berlaku efektif dilengkapi
dengan pejabat pemberi persetujuan.

3. Pengawasan Klnik Hewan


a) Pejabat Otoritas Veteriner Kementerian/ Provinsi/Kabupaten/Kota bersama dengan organisasi profesi
- 2540 -

kedokteran hewan melakukan pembinaan dan pengawasan atas izin usaha veteriner sesuai dengan
kewenangannya;
b) Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan;
c) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan/atau Dinas yang membidangi fungsi
Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan pemeriksaan pemenuhan kewajiban melalui mekanisme
pengawasan (post-audit).
- Adapun pemenuhan kewajiban yang diawasi adalah:
1) Memenuhi dan memelihara fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai
dengan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pelayanan jasa medik veteriner;
2) Menggunakan obat hewan yang terdaftar; dan
3) Memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan.
d) Menteri/Gubernur atau Bupati/Walikota melakukan pengawasan atas:
1) Pemenuhan Komitmen Perizinan Berusaha;
2) Pemenuhan kewajiban Pelaku Usaha; dan/atau
3) Usaha dan/atau kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e) Pengawasan yang dilakukan oleh Menteri/Gubernur atau Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada
poin d) dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya;
c. Skala Usaha Besar
- 2541 -

STANDAR USAHA RUMAH SAKIT HEWAN


KBLI 75000
NO
AKTIVITAS KESEHATAN HEWAN
1 Ruang Standar ini memuat pengaturan terkait dengan kelompok yang mencakup kegiatan perawatan dan pemeriksaan
lingkup kesehatan hewan untuk hewan ternak dan hewan piaraan yang dilakukan oleh dokter hewan, kegiatan asisten
dokter hewan atau pembantu pribadi dokter hewan lainnya, kegiatan klinik patologi dan diagosis lain terhadap
hewan, kegiatan ambulans hewan, kegiatan vaksinasi hewan dan laboratorium penelitian kesehatan hewan
2 Istilah dan a. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan Rumah
Definisi Sakit Hewan;
b. Rumah Sakit Hewan yang selanjutnya disingkat RSH adalah tempat usaha Pelayanan Jasa Medik Veteriner yang
dikelola oleh suatu manajemen yang memiliki Dokter Hewan sebagai penanggung jawab, dan memiliki fasilitas
untuk pengamatan hewan yang mendapat gangguan kesehatan tertentu, pelayanan gawat darurat, laboratorium
diagnostik, rawat inap, rawat jalan, unit penanganan intensif, ruang isolasi, serta dapat menerima jasa layanan
Medik Veteriner yang bersifat rujukan;
c. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
- 2542 -

memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner;


d. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan
adalah bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
e. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
f. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
g. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan asisten
teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
h. Komitmen adalah pernyataan Pelaku Usaha untuk memenuhi persyaratan Izin Usaha dan/atau Izin Komersial
atau Operasional.
3. Penggolongan Penggolongan izin usaha veteriner didasarkan atas sifat pelayanan, fasilitas, serta pengelola.
Usaha Rumah Sakit Hewan adalah usaha dengan jenis pelayanan menetap disatu tempat dengan atau tanpa ambulatori
serta menerima layanan rujukan dari ambulatori dan/atau klinik hewan, memiliki fasilitas lengkap dengan
pengelola manajemen dengan fasilitas pelayanan rawat jalan, rawat inap, darurat dan laboratorium diagnosis serta
pengelolaannya oleh perseorangan/non perseorangan.
- 2543 -

Tingkat Risiko Usaha


Rumah Sakit Hewan masuk dalam risiko tinggi karena kegiatan usahanya berdampak pada Kesehatan, keselamatan
dan lingkungan. Risiko tinggi terkait tercemarnya lingkungan oleh mikroorganisme yang tahan lama di lingkungan
yang mengakibatkan penularan penyakit, limbah berupa senyawa kimia oleh bahan dan obat -obatan, kemasan dan
peralatan yang tajam yang membahayakan masyarakat sekitar, dan adanya bahaya akibat x-ray. Persyaratan baik
sarana-prasarana dan sdm harus dipenuhi sebelum izin usaha diberikan kepada pelaku usaha untuk memitigasi
risiko kepada masyarakat dan lingkungan. Pengawasan yang dilakukan harus dilakukan berkala terkait kewajiban
pemenuhan standar yang tetap dipenuhi selama pelaku usaha menjalankan usahanya.
4. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Umum Usaha –
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar
Untuk memperoleh izin usaha Veteriner Rumah Sakit Hewan, dilengkapi persyaratan sebagai berikut :
a. surat permohonan;
b. fotokopi akta pendirian badan usaha atau badan hukum;
c. surat bukti kepemilikan atau kontrak lahan dan bangunan unit pelayanan Kesehatan Hewan; dan
d. Surat Izin Praktik bagi Dokter Hewan;
e. Surat Izin Pelayanan Paramedik bagi Paramedik yang menjadi Asisten Dokter Hewan;
f. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
- 2544 -

Durasi pemenuhan persyaratan dari pelaku usaha paling cepat 2 bulan sebelum operasional
5 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Khusus –
Usaha
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar
Pelaku usaha melakukan pemenuhan persyaratan teknis antara lain:
a. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk RSH sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pelayanan
jasa medik veteriner.
b. menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan.
d. Pernyataan pada poin a berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan
berdasarkan penilaian teknis oleh Dinas Daerah Kabupaten/Kota.
e. Memiliki perizinan pemakaian radiologi atau x ray dari Badan Pengawas Tenaga nuklir (BAPETEN)
f. Memiliki Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL); dan
g. Memiliki instalasi pembuangan limbah klinik dan rumah sakit hewan atau berkerjasama dengan Lembaga
- 2545 -

lain dalam pengelolaan limbah.


6 Sarana a. Skala Usaha Kecil

b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar


Unit
Jenis Bentuk Keterangan
Pelayanan
1 2 3 4
Rumah Sakit Papan Nama
Hewan (RSH) Ruang praktik
Ruang administrasi
Ruang tunggu
Ruang observasi/
Fasilitas
rawat inap
Ruang operasi
Ruang preparasi
Ruang gawat darurat
Ruang isolasi
- 2546 -

Ruang laboratorium
Ruang X-Ray berlapis
Pb
Ruang obat
Ruang sterilisasi alat
Ruang rapat dokter
Ruang perpustakaan
Gudang bahan dan
peralatan
Ruang istirahat
dokter/paramedik
Perlengkapan Pendiagnosaan Termometer
Stetoskop
Percussion hammer
Opthalmoscope
Otoscope
Doppler atau USG
X-Ray
EKG
Peralatan Mikroskop
- 2547 -

laboratorium binokular
Centrifuge
Alat periksa darah
Alat urinalisis
Mesin kimia darah
Tindakan Peralatan Disposible syringe
laboratorium Disposible needle
Infusion set
Feeding force
catheter
Urin Catheter
IV Catheter
Tindakan Bedah Nebulizer
lengkap Gunting bengkok
dan lurus
Arteri klem
Pinset
Scalpel
Kidney Tray
Benang Operasi
- 2548 -

Bedah lengkap Tabung Oksigen


lengkap
Kartu nama Mesin Anasthesi
Gas
Buku resep Scaler compressor
Rekam medis
Baju praktik
Baju bedah
Pengukur bobot
badan
Meja
konsultasi/administra
si
Meja periksa
Tempat penyimpanan
obat dan alat
Instalasi Lemari pendingin
Farmasi yang Meja bedah
memiliki obat- Lampu operasi
obatan minimal Tiang infus
- 2549 -

X-Ray Viewer
Baskom stainless
Container stainless
IZIN nuklir
Meja X-ray
Alat Pelindung Apron, sarung
tangan, pelindung
leher
IR Lamp
Alkohol
Antiseptik
Antibiotik
Antipiretik
Analgesik
Antihistamina
Anti parasite
Lidocain
Sedativa
Minimal NaCl dan
Cairan infus
LRL
- 2550 -

Vitamin dan mineral


Vaksin
Adrenalin/Epinephrine
Atropin sulfas
Magnesium Klorid
Calcium Cloride
Glucose
Obat Oral
Antitoksin
Antidota
Vaksin
Adrenalin/Epinephrine
Atropin sulfas
Magnesium Klorid
Calcium Cloride
Glucose
Obat Oral
Antitoksin
Antidota
7 Struktur a. Skala Usaha Kecil
- 2551 -

Organisasi –
SDM dan b. Skala Usaha Menengah
SDM –
c. Skala Usaha Besar
1. Tenaga Medik Veteriner
a) Tenaga Medik Veteriner dalam melaksanakan Pelayanan Jasa Medik Veteriner wajib memiliki SIP DRH.
b) SIP DRH berlaku pada 1 (satu) tempat unit pelayanan Kesehatan Hewan dengan masa berlaku selama
pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha.
c) SIP DRH sebagaimana dimaksud dapat diberikan kepada:
1. Tenaga Medik Veteriner dengan status Warga Negara Indonesia; atau
2. Tenaga Medik Veteriner dengan status warga negara asing untuk Dokter Hewan Spesialis.
2. Tenaga Paramedik Veteriner
Tenaga Paramedik Veteriner dan Sarjana Kedokteran hewan dalam memberikan Pelayanan Jasa Medik
Veteriner dalam kegiatan di Rumah Sakit Hewan yang berada di bawah penyeliaan dokter hewan wajib
memiliki SIPP berlaku pada 1 (satu) tempat unit pelayanan Kesehatan Hewan dengan masa berlaku selama
pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha.
8 Pelayanan a. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Kecil

b. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Menengah

- 2552 -

c. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Besar:
A. Pelayanan Medis minimum Rumah Sakit Hewan
Pelayanan medis dilakukan oleh staf medis yang terdiri dari tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner
yang menjadi Asisten Dokter Hewan baik untuk pelayanan rawat jalan dan/atau rawat inap antara lain:
1) Pemeriksaan fisik dan klinis hewan
2) Menentukan diagnosa dan prognosa
3) Terapi dan pengobatan
4) Konsultasi Kesehatan hewan
5) melakukan Medik Reproduksi;
6) menerbitkan surat Kesehatan Hewan.
7) menerbitkan surat keterangan kematian hewan;
8) menerbitkan surat keterangan status reproduksi;
9) menerima dan memberi rujukan kepada pasien;
10)konsultasi Kesehatan Hewan dan pendidikan klien atau masyarakat;

B. Pelayanan Paramedik Veteriner di bawah penyeliaan dokter hewan


a. pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas dengan penyeliaan dokter hewan;
b. inseminasi buatan;
c. diagnosa kebuntingan;
d. penentuan umur kebuntingan;
- 2553 -

e. pertolongan kelahiran, dengan penyeliaan dokter hewan untuk kelahiran non normal;
f. manajemen reproduksi;
g. penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan;
h. Pemberian layanan yang dilakukan oleh paramedik veteriner terbatas pada Tindakan non parenteral,
segala tindakan parenteral harus memperoleh penyeliaan oleh Dokter Hewan

C. Pelayanan administratif Rumah Sakit Hewan


Merupakan fungsi staf yang mencakup urusan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, logistik dan
juga mencakup unsur tata usaha pasien yaitu administrasi, rujukan serta pengeluaran pasien.

D. Pelayanan Medis minimum Rumah Sakit Hewan


Pelayanan medis dilakukan oleh staf medis yang terdiri dari tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner
yang menjadi Asisten Dokter Hewan baik untuk pelayanan rawat jalan dan/atau rawat inap antara lain:
1. pemeriksaan fisik dan klinis hewan;
2. menentukan diagnosa dan prognosa;
3. terapi dan pengobatan;
4. konsultasi Kesehatan hewan;
5. melakukan Medik Reproduksi;
6. menerbitkan surat Kesehatan Hewan;
7. menerbitkan surat keterangan kematian hewan;
- 2554 -

8. menerbitkan surat keterangan status reproduksi;


9. menerima rujukan pasien;
10. konsultasi Kesehatan Hewan dan pendidikan klien atau masyarakat.

E. Pelayanan penunjang medis


1. Laboratorium Klinik
Fungsinya untuk memberikan informasi kepada tenaga medis untuk peneguhan diagnosa dalam
mendukung upaya penyembuhan dan pemulihan.
2. Radiologi (x-ray)
Fungsinya untuk menunjang diagnosa dalam pengobatan dan terapi pasien. Bangunan dan peralatan
untuk pelayanan ini mempunyai persyaratan khusus dan dioperasikan oleh petugas yang tersertifikasi.
3. Farmasi
Fungsinya untuk penyediaan obat-obatan dan alat mesin kesehatan hewan mendukung upaya
penyembuhan dan pemulihan.
4. Gizi
Pelayanan gizi ini sering juga dimasukkan dalam kelompok pelayanan administrasi atau terpisah dari
kegiatan sendiri. Kegiatannya menunjang upaya penyembuhan dan pemulihan. Kegiatannya berkisar dari
usaha dapur sampai pengolahan diet.
- 2555 -

9 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil


Produk/ –
Proses/ Jasa b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar
Dalam pelayanan jasa medik veteriner tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan hewan
berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran hewan dan dapat
dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi kompetensinya dan
dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode etik dan (untuk
dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya
10 Sistem a. Skala Usaha Kecil
Manajemen –
Usaha b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar
- 2556 -

Pelaku Usaha menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
1. Perencanaan
1) Menyusun organisasi secara umum dan prioritas tujuan
2) Menetapkan masalah-masalah yang menjadi pertimbangan pemilik.
3) Menetapkan penambahan alat-alat diagnostik dan alat pengobatan maupun bangunan baru.
2. Pengorganisasian
1) Menyusun organisasi secara umum dan prioritas tujuan
2) Menetapkan tanggung jawab personal
3) Menetapkan pola komunikasi dan pelaporan dalam rumah sakit hewan.

3. Personil
1) Menetapkan strata staf
2) Evaluasi, pelatihan dan pengembangan manajemen personil.

4. Pelayanan
1) Menetapkan standar pelayanan kepada klien baik pelayanan rawat jalan, inap maupun darurat.
2) Menetapkan standar pelayanan pasien baik pelayanan rawat jalan, inap maupun darurat.
3) Komunikasi dengan klien

5. Dokumentasi
- 2557 -

1) Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner
2) Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Rekam Medik Veteriner

6. Pelaporan
1) Dalam hal Tenaga Kesehatan Hewan melaksanakan Pelayanan Jasa Medik Veteriner ditemukan hasil
diagnosis Penyakit Hewan menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan
menular eksotik, Tenaga Kesehatan Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner
kabupaten/kota paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak indikasi ditemukan.
2) Pelaporan berupa data dan informasi diagnosis dapat menggunakan sistem daring informasi Kesehatan
Hewan Nasional (iSIKHNAS).
3) Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota wajib menindaklanjuti laporan dengan:
a. memberikan rekomendasi kepada bupati/ wali kota untuk melaporkan terjadinya wabah dan/atau
Penyakit Hewan menular eksotik kepada gubernur dan Menteri;
b. melakukan pengendalian dan penanggulangan Penyakir Hewan sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan.
11 Penilaian a. Skala Usaha Kecil
Kesesuaian –
dan b. Skala Usaha Menengah
- 2558 -

Pengawasan –
c. Skala Usaha Besar
Dilakukan oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai kewenangan di wilayah
kerjanya dan atau kementerian/lembaga (untuk penanaman modal asing) terhadap pemenuhan komitmen dan
standar oleh unit usaha veteriner rumah sakit hewan.
1. Penilaian Kesesuaian Rumah Sakit Hewan
Pemberian izin untuk klinik hewan dan rumah sakit hewan diberikan setelah semua komitmen, kewajiban
dan standar dipenuhi pelaku usaha. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. skema penilaian
kesesuaian sebagai berikut:
1) Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai kewenangan di
wilayah kerjanya melakukan penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku Usaha
menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar.
2) Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin a), DPMPTSP melakukan notifikasi ke sistem OSS.
3) Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku
Usaha menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar.
4) Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin c), Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS.
5) Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin b) dan poin d)
dilakukan paling lama 2 (dua) Hari.
6) Atas notifikasi ketidak sesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Pelaku Usaha dapat mengajukan
ulang pemenuhan Komitmen dan standar dengan jangka waktu 2 (dua) bulan.
- 2559 -

7) Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Lembaga OSS mengeluarkan Izin Usaha
Veteriner dalam bentuk surat ijin veteriner (SIVET) dan sertifikat standar yang berlaku efektif dilengkapi
dengan pejabat pemberi persetujuan.

2. Pengawasan Rumah Sakit Hewan


1) Pejabat Otoritas Veteriner Kementerian/ Provinsi/kabupaten/kota bersama dengan organisasi profesi
kedokteran hewan melakukan pembinaan dan pengawasan atas izin usaha veteriner sesuai dengan
kewenangannya.
2) Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang
diberikan.
3) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan atau Dinas yang membidangi fungsi
peternakan dan kesehatan hewan melakukan pemeriksaan pemenuhan kewajiban melalui mekanisme
pengawasan (post-audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang diawasi adalah:
a. memenuhi dan memelihara fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai
dengan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pelayanan jasa medik veteriner;
b. menggunakan obat hewan yang terdaftar; dan
c. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan.
4) Menteri/Gubernur atau bupati/walikota melakukan pengawasan atas:
a. pemenuhan Komitmen Perizinan Berusaha;
- 2560 -

b. pemenuhan kewajiban Pelaku Usaha; dan/atau


c. usaha dan/atau kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Pengawasan yang dilakukan oleh menteri/gubernur atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada
poin d) dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya.

STANDAR PRODUK/ KEGIATAN PENUNJANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

STANDAR PELAYANAN JASA LABORATORIUM VETERINER


No PELAYANAN JASA LABORATORIUM VETERINER
71202 (Jasa Pengujian Laboratorium)
75000 (Aktivitas Kesehatan Hewan)
86903 (Aktivitas Pelayanan Penunjang Kesehatan)
1 Ruang Standar ini mengatur persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha Pelayanan Jasa Laboratorium Veteriner
lingkup mencakup persyaratan penerbitan, tata cara penerbitan, dan kewajiban pelaku usaha.
2 Istilah dan ● Laboratorium veteriner adalah laboratorium yang mempunyai tugas dan fungsi pelayanan dalam bidang
Definisi pemeriksaan dan pengujian penyakit hewan dalam rangka pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan.
● Komitmen adalah pernyataan Pelaku Usaha untuk memenuhi persyaratan Izin Usaha dan/atau Izin Komersial
atau Operasional.
● Analis Laboratorium adalah seseorang yang bertugas melayani pemeriksaan, pengukuran, penetapan dan
- 2021 -

1. disampaikan langsung maupun tidak langsung melalui layanan pengaduan OSS


2. sesuai dengan pengaduan yang ada di K/L
STANDAR USAHA JASA PELAYANAN KESEHATAN TERNAK
DOKTER HEWAN WARGA NEGARA INDONESIA
NO KBLI 01621
USAHA JASA PELAYANAN KESEHATAN TERNAK
1 Ruang Standar ini memuat pengaturan terkait dengan kelompok yang mencakup usaha yang bergerak dalam bidang
lingkup pelayanan kesehatan/pengobatan ternak atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang harus dilakukan oleh Dokter
Hewan Praktik Warga Negara Indonesia
2 Istilah dan a. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pelayanan
Definisi Kesehatan ternak;
b. Pelayanan jasa medik veteriner adalah layanan jasa yang berkaitan dengan kompetensi dokter hewan yang
diberikan kepada masyarakat dalam rangka praktik kedokteran hewan;
c. Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak adalah bagian dari Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
d. Praktik Kedokteran Hewan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter hewan terhadap pasien dalam
melaksanakan upaya kesehatan hewan;
e. Dokter Hewan adalah adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan dan kewenangan Medik
Veteriner dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan Hewan;
f. Paramedik Veteriner adalah Tenaga Kesehatan Hewan lulusan sekolah kejuruan, pendidikan diploma, atau
memperoleh sertifikat untuk melaksanakan urusan Kesehatan Hewan yang menjadi kompetensinya dan
- 2022 -

dilakukan di bawah penyeliaan Dokter Hewan;

g. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
h. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan adalah
bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah Penyeliaan Dokter
Hewan;
i. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
j. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
k. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan asisten
teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
3. Penggolongan Penggolongan izin usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak didasarkan atas sifat pelayanan, fasilitas, serta pengelola.
Usaha Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak adalah usaha dengan jenis pelayanan bergerak/keliling dan memiliki
fasilitas pelayanan rawat jalan dan/atau home care yang dilakukan oleh Dokter Hewan yang mempunyai izin Praktik,
serta pengelolaannya oleh perseorangan/non perseorangan;
- 2023 -

Tingkat Risiko Usaha


Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak masuk dalam risiko menengah tinggi karena sifat dari usaha ini hanya
untuk layanan rawat jalan dan tidak menggunakan x-ray sehingga dalam penerbitan izin usaha bisa dilaksanakan
sambil berjalannya usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha. Pengawasan dalam pelaksanaan usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak ini pada evaluasi pemenuhan standar terutama persyaratan adanya izin bagi petugas baik Dokter
Hewan dan Paramedik Veteriner.
4. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Umum Untuk melakukan praktik dokter hewan dalam rangka pelayanan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak bagi
Usaha dokter hewan Warga Negara Indonesia, dilengkapi persyaratan sebagai berikut:
a. Surat Permohonan;
b. Memiliki NIB;
c. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (empat kali enam) sebanyak 2 (dua) lembar;
d. fotokopi ijazah Dokter Hewan;
e. fotokopi Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan yang diterbitkan oleh organisasi profesi kedokteran hewan;
f. fotokopi surat rekomendasi dari organisasi profesi kedokteran hewan cabang setempat;
g. fotokopi surat rekomendasi dari Dinas Daerah Kabupaten/Kota; dan
h. surat keterangan pemenuhan tempat praktik Dokter Hewan.
- 2024 -

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

5. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Khusus Untuk melakukan praktik dokter hewan dalam rangka pelayanan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak bagi
Usaha dokter hewan Warga Negara Indonesia, pelaku praktik atau usaha pelayanan jasa Kesehatan ternak melakukan
pemenuhan Komitmen, yaitu dengan kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
1. Dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan
ternak berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran hewan dan
dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi kompetensinya dan
dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode etik dan (untuk
dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya;
2. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk praktik mandiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan;
5. Pernyataan pada poin 2 berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan berdasarkan
penilaian teknis oleh Dinas Daerah Kabupaten/Kota;
- 2025 -

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

6. Sarana a. Skala Usaha Kecil
Sarana Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak Praktik Dokter Hewan Warga Negara Indonesia:

No Jenis Bentuk Keterangan


.
1 Fasilitas Papan nama
. Ruang praktik
2 Peralatan Pendiagnosaan Termometer
. Stetoskop
Mikroskop
Otoscope
Opthalmoscope
Tindakan Disposable
syringe
- 2026 -

Disposable
needle
Infusion set
IV catheter 20 G,
22 G dan 24 G
Tiang Infus
Operasi minor Gunting bengkok
dan lurus
Arteri klem
Pinset
Scalpel
Kidney Tray
Scalpel handle
Towel clamp
Alis tissue forcep
Sterilisator
3 Perlengkapa Kartu nama
. n Buku resep
Rekam medis
Baju praktik
- 2027 -

Baju bedah
Pengukur bobot
badan
Meja
konsultasi/
administrasi
Meja periksa
Tempat
penyimpanan
obat dan alat
4 Obat-obatan Alkohol
. Antiseptik
Antibiotik
Antipiretik
Analgesik
Antihistamina
Anti parasite
Lidocain
Sedativa
Cairan infus minimal NaCl
- 2028 -

dan LRL
Vitamin dan
mineral
Anaestetikum
Glucocorticoid /
Steroid
NSAID

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

7. Struktur a. Skala Usaha Kecil
Organisasi Praktik Dokter Hewan/Medik Veteriner Warga Negara Indonesia:
SDM dan 1. Tenaga medik veteriner terdiri atas dokter hewan dan/atau dokter hewan spesialis;
SDM 2. Tenaga Medik Veteriner dalam melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak wajib memiliki SIP DRH;
3. SIP DRH berlaku pada 1 (satu) tempat unit usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak dengan masa berlaku
selama pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha;
4. SIP DRH sebagaimana dimaksud dapat diberikan kepada Tenaga Medik Veteriner dengan status Warga Negara
Indonesia
- 2029 -

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

8. Pelayanan a. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Kecil:
Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku praktik usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak:
1. Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
2. Dalam hal melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak ditemukan hasil diagnosis Penyakit Hewan
menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan menular eksotik, Tenaga Kesehatan
Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota paling lama 24 (dua puluh empat)
jam sejak indikasi ditemukan;
3. Tenaga Paramedik Veteriner dan sarjana kedokteran hewan dalam membantu dokter hewan untuk
melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak hanya dapat melakukan tindakan yang bersifat non
parenteral;
4. Dalam hal Tenaga Paramedik Veteriner dan sarjana kedokteran hewan melakukan tindakan non parenteral
wajib di bawah Penyeliaan Dokter Hewan.Penyeliaan dilakukan oleh Tenaga Paramedik Veteriner dengan Dokter
Hewan yang melakukan penyeliaan dalam bentuk perjanjian kerja sama;
- 2030 -

5. Pelayanan Dokter Hewan Praktik


Pelayanan medis dilakukan oleh staf medis yang terdiri dari tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner
dalam membantu dokter hewan untuk pelayanan rawat jalan antara lain:
1) Pemeriksaan fisik dan klinis hewan;
2) Menentukan diagnosa dan prognosa;
3) Terapi dan pengobatan;
4) Konsultasi Kesehatan hewan;
5) melakukan Medik Reproduksi;
6) menerbitkan surat Kesehatan Hewan;
7) menerbitkan surat keterangan kematian hewan;
8) menerbitkan surat keterangan status reproduksi;
9) menerima dan memberi rujukan kepada pasien;
10) konsultasi Kesehatan Hewan dan pendidikan klien atau masyarakat.
6. Pelayanan Paramedik Veteriner pembantu dokter hewan
1) Tenaga Paramedik Veteriner kesehatan hewan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan usaha
jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
a. pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas; dan
b. penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan.
- 2031 -

2) Tenaga Paramedik Veteriner inseminasi buatan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan
usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa pelayanan inseminasi buatan dan
penyuluhan pelayanan inseminasi buatan.
3) Tenaga Paramedik Veteriner pemeriksaan kebuntingan dalam membantu dokter hewan untuk
melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
a. inseminasi buatan;
b. diagnosa kebuntingan;
c. penentuan umur kebuntingan; dan
d. penyuluhan pelayanan inseminasi buatan.
4) Tenaga Paramedik Veteriner asistensi teknik reproduksi dalam membantu dokter hewan untuk
melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
a. inseminasi buatan;
b. diagnosa kebuntingan;
c. penentuan umur kebuntingan;
d. pertolongan kelahiran;
e. manajemen reproduksi; dan
f. penyuluhan pelayanan inseminasi buatan dan reproduksi.
5) Sarjana kedokteran hewan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan usaha jasa pelayanan
- 2032 -

Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:

a. pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas;


b. penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan;
c. manajemen reproduksi;
d. penyuluhan pelayanan inseminasi buatan dan reproduksi;
e. inseminasi buatan;
f. diagnosa kebuntingan;
g. penentuan umur kebuntingan; dan
h. pertolongan kelahiran.

b. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Menengah

c. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Besar

9 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Produk/ Dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan
Proses/ Jasa hewan atau kesehatan ternak berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan
kedokteran hewan dan dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang
menjadi kompetensinya dan dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib
- 2033 -

mematuhi kode etik dan (untuk dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

10 Sistem a. Skala Usaha Kecil
Manajemen Pelaku Usaha menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
Usaha 1. Dokumentasi
1) Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
2) Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Rekam Medik Veteriner.
2. Pelaporan
1) Dalam hal Tenaga Kesehatan Hewan melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak ditemukan hasil
diagnosis Penyakit Hewan menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan menular
eksotik, Tenaga Kesehatan Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota paling
lama 24 (dua puluh empat) jam sejak indikasi ditemukan;
2) Pelaporan berupa data dan informasi diagnosis dapat menggunakan sistem daring informasi Kesehatan Hewan
Nasional (iSIKHNAS);
3) Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota wajib menindaklanjuti laporan dengan:
a. memberikan rekomendasi kepada bupati/wali kota untuk melaporkan terjadinya wabah dan/atau
- 2034 -

Penyakit Hewan menular eksotik kepada gubernur dan Menteri;

b. melakukan pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan.

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

11. Penilaian a. Skala Usaha Kecil
Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku praktik pelayanan usaha jasa
dan pelayanan Kesehatan ternak dilakukan oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pengawasan sesuai kewenangan di wilayah kerjanya dan Pelimpahan kewenangan perizinan dilakukan setelah Kab/Kota
memiliki Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Kabupaten/Kota dan Dokter Hewan Berwenang sesuai bidangnya.
Apabila Kab/Kota belum memiliki POV maka kewenangan diberikan kepada Dinas yang membidangi fungsi
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi. Apabila Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan
Hewan belum memiliki POV maka kewenangan perizinan ada di Kementerian Pertanian.

1. Penilaian Kesesuaian Praktik Dokter Hewan Warga Negara Indonesia


Pemberian izin Praktik Dokter Hewan diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar dipenuhi
- 2035 -

pelaku praktik. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. skema penilaian kesesuaian sebagai berikut :
a. Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab/Kota/Provinsi
melakukan penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku praktik menyampaikan
pemenuhan atas Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar. Penilaian kesesuaian dilakukan
dalam hal pemenuhan standar yang dipersyaratkan
b. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin a), DPMPTSP melakukan notifikasi ke
sistem OSS;
c. Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin b) dilakukan
paling lama 2 (dua) Hari;
d. Apabila daerah belum memiliki POV atau terjadi keterlambatan dalam hal penilaian kesesuaian, maka
penilaian dilimpahkan ke Pusat;
e. Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku
Usaha menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar;
f. Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin e), Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS;
g. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan;
h. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Lembaga OSS mengeluarkan Izin Praktik
Dokter Hewan dalam bentuk SIP Dokter Hewan yang berlaku efektif dilengkapi dengan pejabat pemberi
persetujuan.
- 2036 -

2. Pengawasan
a. Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota bersama dengan organisasi profesi kedokteran hewan melakukan
pembinaan dan pengawasan atas pelayanan Kesehatan hewan yang dilakukan oleh Dokter Hewan dan
Paramedik Veteriner sesuai dengan kewenangannya;
b. Izin Praktik Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner berlaku di wilayah Kabupaten/Kota diterbitkannya izin
tersebut;
c. Apabila Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner melakukan Praktik di luar wilayah kab/kota pemberi izin,
maka wajib melakukan pengurusan izin baru sesuai lokasi Kab/Kota tempat melakukan praktik atau
pelayanan;
d. Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan;
e. Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Kab/Kota melakukan pemeriksaan
pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang
diawasi adalah :
a. masa berlaku SIP DRH;
b. pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan SIP DRH,; dan
c. praktik kedokteran hewan.
- 2037 -

f. Menteri/Gubernur atau bupati/walikota melakukan pengawasan atas:


a. pemenuhan Komitmen Perizinan praktik Dokter Hewan;
b. pemenuhan kewajiban Pelaku praktik Dokter Hewan; dan/atau
c. kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
g. Pengawasan yang dilakukan oleh menteri/gubernur atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada poin
f) dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya.

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

- 2038 -

STANDAR USAHA JASA PELAYANAN KESEHATAN TERNAK


DOKTER HEWAN WARGA NEGARA ASING
NO KBLI 01621
USAHA JASA PELAYANAN KESEHATAN TERNAK
1 Ruang Standar ini memuat pengaturan terkait dengan kelompok yang mencakup usaha yang bergerak dalam bidang
lingkup pelayanan kesehatan/pengobatan ternak atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang harus dilakukan oleh Dokter
Hewan Praktik Warga Negara Asing.
2 Istilah dan a. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pelayanan
Definisi Kesehatan ternak dan/atau Kesehatan hewan;
b. Pelayanan jasa medik veteriner adalah layanan jasa yang berkaitan dengan kompetensi dokter hewan yang
diberikan kepada masyarakat dalam rangka praktik kedokteran hewan;
c. Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak adalah bagian dari Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
d. Praktik Kedokteran Hewan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter hewan terhadap pasien dalam
melaksanakan upaya kesehatan hewan;
e. Dokter Hewan adalah adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan dan kewenangan Medik
Veteriner dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan Hewan;
f. Paramedik Veteriner adalah Tenaga Kesehatan Hewan lulusan sekolah kejuruan, pendidikan diploma, atau
memperoleh sertifikat untuk melaksanakan urusan Kesehatan Hewan yang menjadi kompetensinya dan
- 2039 -

dilakukan di bawah penyeliaan Dokter Hewan;

g. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
h. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan
adalah bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
i. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
j. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
k. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan asisten
teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
3. Penggolongan Penggolongan izin usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak didasarkan atas sifat pelayanan, fasilitas, serta pengelola.
Usaha Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak adalah usaha dengan jenis pelayanan bergerak/keliling dan memiliki
fasilitas pelayanan rawat jalan dan atau home care yang dilakukan oleh Dokter Hewan yang mempunyai izin Praktik
atau paramedik kesehatan hewan yang mempunyai izin Pelayanan di bawah penyeliaan dokter hewan, serta
pengelolaannya oleh perseorangan/non perseorangan;
- 2040 -

Tingkat Risiko Usaha


Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak masuk dalam risiko menengah tinggi karena sifat dari usaha ini hanya
untuk layanan rawat jalan dan tidak menggunakan x-ray sehingga dalam penerbitan izin usaha bisa dilaksanakan
sambil berjalannya usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha. Pengawasan dalam pelaksanaan usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak ini pada evaluasi pemenuhan standar terutama persyaratan adanya izin bagi petugas baik Dokter
Hewan dan Paramedik Veteriner.
4. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Umum Untuk melakukan praktik dokter hewan dalam rangka pelayanan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak bagi
Usaha dokter hewan Warga Negara Asing, dilengkapi persyaratan sebagai berikut:
1. Surat Permohonan;
2. Memiliki NIB;
3. fotokopi paspor;
4. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (empat kali enam) sebanyak 2 (dua) lembar;
5. fotokopi ijazah Dokter Hewan dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah;
6. fotokopi ijazah/sertifikat Dokter Hewan Spesialis dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia oleh
penerjemah tersumpah;
7. fotokopi perjanjian bilateral atau multilateral antara pihak Indonesia dengan pihak negara atau lembaga
internasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- 2041 -

8. mampu berbahasa Indonesia dengan lancar secara lisan dan tulisan yang dibuktikan dengan sertifikat lulus
ujian bahasa Indonesia dari lembaga bahasa Indonesia perguruan tinggi negeri di Indonesia;
9. fotokopi Sertifikat Kompetensi sebagai Dokter Hewan Spesialis dari negara asalnya;
10. fotokopi surat izin praktik dari negara asal;
11. tidak memiliki masalah etika profesi dan pelanggaran hukum di negara asal yang dibuktikan dengan surat
keterangan tertulis dari pejabat Otoritas Veteriner negara asal;
12. fotokopi kartu anggota dari organisasi profesi Dokter Hewan dari negara asal;
13. terdaftar sebagai anggota organisasi profesi kedokteran hewan di Indonesia;
14. surat pernyataan kemitraan dengan Dokter Hewan Indonesia;
15. fotokopi Sertifikat Kompetensi di bidang Penyakit Hewan tropik di Indonesia;
16. memenuhi standar kompetensi yang sama dengan Dokter Hewan Spesialis Indonesia sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan yang dibuktikan dengan surat keterangan dari organisasi profesi kedokteran hewan
di Indonesia;
17. surat pernyataan bersedia mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika profesi;
18. surat keterangan tempat praktik Dokter Hewan; dan
19. Tenaga Medik Veteriner dengan status warga negara asing untuk Dokter Hewan Spesialis.

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar
- 2042 -

5. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil


Khusus Untuk melakukan praktik dokter hewan dalam rangka pelayanan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak bagi
Usaha dokter hewan Warga Negara Asing, pelaku praktik atau usaha pelayanan jasa Kesehatan ternak melakukan
pemenuhan Komitmen, yaitu dengan kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
1. Dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan
ternak berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran hewan dan
dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi kompetensinya
dan dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi kode etik dan
(untuk dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya;
2. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk praktik mandiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan;
5. Pernyataan pada poin 2 berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan berdasarkan
penilaian teknis oleh Dinas Daerah Kabupaten/Kota;
b. Skala Usaha Menengah

- 2043 -

c. Skala Usaha Besar



6. Sarana a. Skala Usaha Kecil
Sarana Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak Praktik Dokter Hewan Warga Negara Asing:

No. Jenis Bentuk Keterangan


1. Fasilitas Papan nama
Ruang praktik
2. Peralatan Pendiagnosaan Termometer
Stetoskop
Mikroskop
Otoscope
Opthalmoscope
Tindakan Disposable syringe
Disposable needle
Infusion set
IV catheter 20 G, 22
G dan 24 G
Tiang Infus
Operasi minor Gunting bengkok
- 2044 -

dan lurus
Arteri klem
Pinset
Scalpel
Kidney Tray
Scalpel handle
Towel clamp
Alis tissue forcep
Sterilisator
3. Perlengka Kartu nama
pan Buku resep
Rekam medis
Baju praktik
Baju bedah
Pengukur bobot
badan
Meja
konsultasi/admin
istrasi
Meja periksa
- 2045 -

Tempat
penyimpanan
obat dan alat
4. Obat- Alkohol
obatan Antiseptik
Antibiotik
Antipiretik
Analgesik
Antihistamina
Anti parasite
Lidocain
Sedativa
Cairan infus minimal NaCl dan
LRL
Vitamin dan
mineral
Anaestetikum
Glucocorticoid /
Steroid
NSAID
- 2046 -

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

7. Struktur a. Skala Usaha Kecil
Organisasi Praktik Dokter Hewan/Medik Veteriner Warga Negara Asing
SDM dan 1. Tenaga medik veteriner terdiri atas dokter hewan spesialis;
SDM 2. Tenaga Medik Veteriner dalam melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak wajib memiliki SIP DRH;
3. SIP DRH berlaku pada 1 (satu) tempat unit usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak dengan masa berlaku
selama pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha;
4. SIP DRH sebagaimana dimaksud dapat diberikan kepada Tenaga Medik Veteriner dengan status warga negara
asing untuk Dokter Hewan Spesialis.

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

8. Pelayanan a. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Kecil:
- 2047 -

Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku praktik usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak:
1. Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
2. Dalam hal melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak ditemukan hasil diagnosis Penyakit Hewan
menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan menular eksotik, Tenaga Kesehatan
Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota paling lama 24 (dua puluh empat)
jam sejak indikasi ditemukan;
3. Tenaga Paramedik Veteriner dan sarjana kedokteran hewan dalam membantu dokter hewan untuk
melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak hanya dapat melakukan tindakan yang bersifat non
parenteral;
4. Dalam hal Tenaga Paramedik Veteriner dan sarjana kedokteran hewan melakukan tindakan non parenteral
wajib di bawah Penyeliaan Dokter Hewan.Penyeliaan dilakukan oleh Tenaga Paramedik Veteriner dengan
Dokter Hewan yang melakukan penyeliaan dalam bentuk perjanjian kerja sama;
5. Pelayanan Dokter Hewan Praktik
Pelayanan medis dilakukan oleh staf medis yang terdiri dari tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner
dalam membantu dokter hewan untuk pelayanan rawat jalan antara lain:
1) Pemeriksaan fisik dan klinis hewan;
2) Menentukan diagnosa dan prognosa;
3) Terapi dan pengobatan;
4) Konsultasi Kesehatan hewan;
- 2048 -

5) melakukan Medik Reproduksi (IB, pemeriksaan kebuntingan, pengobatan, penanganan kelahiran, embrio
transfer, dll);
6) menerbitkan surat Kesehatan Hewan;
7) menerbitkan surat keterangan kematian hewan;
8) menerbitkan surat keterangan status reproduksi;
9) menerima dan memberi rujukan kepada pasien;
10) konsultasi Kesehatan Hewan dan pendidikan klien atau masyarakat.
6. Pelayanan Paramedik Veteriner
1) Tenaga Paramedik Veteriner kesehatan hewan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan usaha
jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
a. pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas; dan
b. penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan.
2) Tenaga Paramedik Veteriner inseminasi buatan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan
usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa pelayanan inseminasi buatan dan
penyuluhan pelayanan inseminasi buatan.
3) Tenaga Paramedik Veteriner pemeriksaan kebuntingan dalam membantu dokter hewan untuk
melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
a. inseminasi buatan;
b. diagnosa kebuntingan;
c. penentuan umur kebuntingan; dan
- 2049 -

d. penyuluhan pelayanan inseminasi buatan.

4) Tenaga Paramedik Veteriner asistensi teknik reproduksi dalam membantu dokter hewan untuk
melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
a. inseminasi buatan;
b. diagnosa kebuntingan;
c. penentuan umur kebuntingan;
d. pertolongan kelahiran;
e. manajemen reproduksi; dan
f. penyuluhan pelayanan inseminasi buatan dan reproduksi.
5) Sarjana kedokteran hewan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
a. pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas;
b. penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan;
c. manajemen reproduksi;
d. penyuluhan pelayanan inseminasi buatan dan reproduksi;
e. inseminasi buatan;
f. diagnosa kebuntingan;
g. penentuan umur kebuntingan; dan
h. pertolongan kelahiran.
- 2050 -

b. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Menengah

c. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Besar

9 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Produk/ Dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan
Proses/Jasa hewan atau kesehatan ternak berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan
kedokteran hewan dan dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang
menjadi kompetensinya dan dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib
mematuhi kode etik dan (untuk dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

10 Sistem a. Skala Usaha Kecil
Manajemen Pelaku Usaha menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
Usaha 1. Dokumentasi
- 2051 -

1) Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
2) Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Rekam Medik Veteriner.
2. Pelaporan
1) Dalam hal Tenaga Kesehatan Hewan melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak ditemukan hasil
diagnosis Penyakit Hewan menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan menular
eksotik, Tenaga Kesehatan Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota paling
lama 24 (dua puluh empat) jam sejak indikasi ditemukan;
2) Pelaporan berupa data dan informasi diagnosis dapat menggunakan sistem daring informasi Kesehatan
Hewan Nasional (iSIKHNAS);
3) Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota wajib menindaklanjuti laporan dengan:
a. memberikan rekomendasi kepada bupati/wali kota untuk melaporkan terjadinya wabah dan/atau
Penyakit Hewan menular eksotik kepada gubernur dan Menteri;
b. melakukan pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan.

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

11. Penilaian a. Skala Usaha Kecil
- 2052 -

Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku praktik pelayanan usaha jasa
dan pelayanan Kesehatan ternak dilakukan oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pengawasan sesuai kewenangan di wilayah kerjanya dan Pelimpahan kewenangan perizinan dilakukan setelah Kab/Kota
memiliki Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Kabupaten/Kota dan Dokter Hewan Berwenang sesuai bidangnya.
Apabila Kab/Kota belum memiliki POV maka kewenangan diberikan kepada Dinas yang membidangi fungsi
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi. Apabila Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan
Hewan belum memiliki POV maka kewenangan perizinan ada di Kementerian Pertanian.

1. Penilaian Kesesuaian Praktik Dokter Hewan Warga Negara Asing


Pemberian izin Praktik Dokter Hewan diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar dipenuhi
pelaku praktik. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. skema penilaian kesesuaian sebagai berikut :
a) Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab/Kota/Provinsi melakukan
penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku praktik menyampaikan pemenuhan atas
Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar Penilaian kesesuaian dilakukan dalam hal pemenuhan
standar yang dipersyaratkan;
b) Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin a), DPMPTSP melakukan notifikasi ke
sistem OSS;
c) Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin b) dilakukan
paling lama 2 (dua) Hari;
d) Apabila daerah belum memiliki POV atau terjadi keterlambatan dalam hal penilaian kesesuaian, maka
- 2053 -

penilaian dilimpahkan ke Pusat;


e) Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku
Usaha menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar;
f) Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin e), Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS;
g) Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan;
h) Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin e), Lembaga OSS mengeluarkan Izin Praktik
Dokter Hewan dalam bentuk SIP Dokter Hewan yang berlaku efektif dilengkapi dengan pejabat pemberi
persetujuan.
2. Pengawasan
a) Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten/Kota bersama dengan organisasi profesi kedokteran hewan
melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelayanan Kesehatan hewan yang dilakukan oleh Dokter
Hewan dan Paramedik Veteriner sesuai dengan kewenangannya;
b) Izin Praktik Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner berlaku di wilayah Kabupaten/Kota diterbitkannya
izin tersebut;
c) Apabila Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner melakukan Praktik di luar wilayah Kabupaten/Kota
pemberi izin, maka wajib melakukan pengurusan izin baru sesuai lokasi Kabupaten/Kota tempat
melakukan praktik atau pelayanan;
d) Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan;
e) Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten/Kota melakukan
- 2054 -

pemeriksaan pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-audit). Adapun pemenuhan


kewajiban yang diawasi adalah :
1) masa berlaku SIP DRH;
2) pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan SIP DRH; dan
3) praktik kedokteran hewan.
f) Menteri/Gubernur atau Bupati/Walikota melakukan pengawasan atas:
1) pemenuhan Komitmen Perizinan praktik Dokter Hewan;
2) pemenuhan kewajiban Pelaku praktik Dokter Hewan; dan/atau
3) kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
g) Pengawasan yang dilakukan oleh Menteri/ Gubernur atau Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada
poin f) dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya;
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar

- 2055 -

STANDAR USAHA JASA PELAYANAN KESEHATAN TERNAK


PARAMEDIK VETERINER
NO KBLI 01621
USAHA JASA PELAYANAN KESEHATAN TERNAK
1 Ruang lingkup Standar ini memuat pengaturan terkait dengan kelompok yang mencakup usaha yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan/pengobatan ternak atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
2 Istilah dan 1. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan
Definisi pelayanan Kesehatan ternak;
2. Pelayanan jasa medik veteriner adalah layanan jasa yang berkaitan dengan kompetensi dokter hewan yang
diberikan kepada masyarakat dalam rangka praktik kedokteran hewan;
3. Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak adalah bagian dari Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
4. Praktik Kedokteran Hewan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter hewan terhadap pasien
dalam melaksanakan upaya kesehatan hewan;
5. Dokter Hewan adalah adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan dan kewenangan Medik
Veteriner dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan Hewan;
6. Paramedik Veteriner adalah Tenaga Kesehatan Hewan lulusan sekolah kejuruan, pendidikan diploma, atau
memperoleh sertifikat untuk melaksanakan urusan Kesehatan Hewan yang menjadi kompetensinya dan
dilakukan di bawah penyeliaan Dokter Hewan;
- 2056 -

7. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan
telah memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
8. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan
adalah bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
9. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
10. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
11. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan
asisten teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
12. Tempat Pelayanan Paramedik Veteriner adalah tempat yang memberikan pelayanan Kesehatan Hewan atau
Medik Reproduksi.
3. Penggolongan Penggolongan izin usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak didasarkan atas sifat pelayanan, fasilitas, serta pengelola.
Usaha Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak adalah usaha dengan jenis pelayanan bergerak/keliling dan memiliki
fasilitas pelayanan rawat jalan dan atau home care yang dilakukan oleh Dokter Hewan yang mempunyai izin Praktik
atau paramedik kesehatan hewan yang mempunyai izin Pelayanan di bawah penyeliaan dokter hewan, serta
pengelolaannya oleh perseorangan/non perseorangan;
- 2057 -

Tingkat Risiko Usaha


Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak masuk dalam risiko menengah tinggi karena sifat dari usaha ini hanya
untuk layanan rawat jalan dan tidak menggunakan x-ray sehingga dalam penerbitan izin usaha bisa dilaksanakan
sambil berjalannya usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha. Pengawasan dalam pelaksanaan usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak ini pada evaluasi pemenuhan standar terutama persyaratan adanya izin bagi petugas baik Dokter
Hewan dan Paramedik Veteriner.
4. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil
Umum Usaha Untuk melakukan pelayanan paramedik veteriner dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, dilengkapi
persyaratan sebagai berikut:
a. Surat Permohonan;
b. Memiliki NIB;
c. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (empat kali enam) sebanyak 2 (dua) lembar;
d. fotokopi ijazah sarjana kedokteran hewan, ijazah diploma Kesehatan Hewan, atau ijazah sekolah kejuruan
bidang Kesehatan Hewan;
e. fotocopy sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh Badan SDM Kementerian Pertanian;
f. fotocopy sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah tersertifikasi oleh
BNSP;
g. surat rekomendasi dari organisasi profesi paramedik veteriner;
- 2058 -

h. surat keterangan pemenuhan persyaratan Tempat Pelayanan Paramedik Veteriner; dan

i. Surat rekomendasi sebagaimana dimaksud pada poin g dikecualikan jika di wilayah kabupaten/kota belum
terdapat organisasi profesi paramedik veteriner.
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar

5. Persyaratan d. Skala Usaha Kecil
Khusus Usaha Untuk melakukan pelayanan paramedik veteriner dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, pelaku
pelayanan atau usaha pelayanan jasa Kesehatan ternak melakukan pemenuhan Komitmen, yaitu dengan
kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
1. Dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan
kesehatan hewan berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan kedokteran
hewan dan dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang menjadi
kompetensinya dan dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib mematuhi
kode etik dan (untuk dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya;
2. Pernyataan memiliki fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan/atau instalasi farmasi sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk praktik mandiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. menggunakan dan/atau memperdagangkan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan
- 2059 -

ketentuan peraturan perundang-undangan (bagi paramedik kesehatan hewan);


4. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan;
5. Pernyataan pada poin 2 berupa surat keterangan pemenuhan persyaratan teknis yang diterbitkan
berdasarkan penilaian teknis oleh Dinas Daerah Kabupaten/Kota;
e. Skala Usaha Menengah

f. Skala Usaha Besar

6. Sarana a. Skala Usaha Kecil
Sarana Tempat Usaha Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak Paramedik Veteriner
No. Paramedik Jenis Keterangan
Veteriner
1. Tenaga Alat Motor / Mobil
Paramedik transporta
Veteriner si
Kesehatan Peralatan Alat pengukur suhu
Hewan pelayanan Spuit (50cc, 20cc,
kesehatan 10cc dan 3cc)
pada Uterine
ternak injector/cateter
- 2060 -

ruminansi intrauterine
a
Perlengkap Pakaian lapangan
an Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali
Sabun
Tas
Peralatan Automatic injection
pelayanan Cooler box
Kesehatan
pada
ternak
unggas
2. Tenaga Alat Motor / Mobil
Paramedik transporta
Veteriner si
- 2061 -

Inseminasi Peralatan Nitrogen (N2) cair


Buatan dan inseminasi dan semen
Tenaga beku/cair
Paramedik Gun inseminasi
Veteriner buatan
Pemeriksaan Gunting, pinset
Kebuntingan Termos N2 cair atau
container
transpor dengan
kapasitas 1- 2 liter
Perlengkap Pakaian lapangan
an Plastic sheath
Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali
Sabun
Kertas tisu
- 2062 -

Tas inseminasi
buatan
3. Tenaga Alat Motor / Mobil
Paramedik transporta
Veteriner si
Asisten Peralatan Cateter intrauterine
Teknik spuit (50cc, 20cc
Reproduksi dan 10cc)
Obat bebas
Perlengkap Pakaian lapangan
an Plastic sheath
Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali
Sabun
Kertas tisu
- 2063 -

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

7. Struktur a. Skala Usaha Kecil
Organisasi Pelayanan Paramedik Veteriner
SDM dan Tenaga Paramedik Veteriner dan Sarjana Kedokteran hewan dalam memberikan jasa pelayanan Kesehatan ternak
SDM secara mandiri wajib memiliki SIPP berlaku pada 1 (satu) tempat unit usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak
dengan masa berlaku selama pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha dengan rincian sebagai berikut:
a) SIPP Keswan untuk Tenaga Paramedik Veteriner kesehatan hewan dan sarjana kedokteran hewan;
b) Paramedik Veteriner kesehatan hewan harus memiliki Sertifikat Kompetensi di bidang Kesehatan Hewan yang
diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi;
c) SIPP Inseminator untuk Tenaga Paramedik Veteriner inseminasi buatan dan sarjana kedokteran hewan;
d) Paramedik Veteriner inseminasi buatan harus memiliki Sertifikat Kompetensi di bidang inseminasi buatan
yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi;
e) SIPP PKb untuk Tenaga Paramedik Veteriner pemeriksaan kebuntingan dan sarjana kedokteran hewan;
f) Paramedik Veteriner pemeriksaan kebuntingan harus memiliki Sertifikat Kompetensi di bidang pemeriksaan
kebuntingan yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi dan SIPP Inseminator;
- 2064 -

g) SIPP ATR untuk Tenaga Paramedik Veteriner asisten teknik reproduksi dan sarjana kedokteran hewan; atau
h) Paramedik Veteriner asistensi teknik reproduksi harus memiliki Sertifikat Kompetensi di bidang teknik
reproduksi yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi dan SIPP Keswan atau SIPP PKb.
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar

8. Pelayanan a. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Kecil:
Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku pelayanan paramedik veteriner
dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak:
1. Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
2. Dalam hal melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak ditemukan hasil diagnosis Penyakit Hewan
menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan menular eksotik, Tenaga Kesehatan
Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten/Kota paling lama 24 (dua puluh
empat) jam sejak indikasi ditemukan;
3. Tenaga Paramedik Veteriner dan sarjana kedokteran hewan dalam melaksanakan usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak hanya dapat melakukan tindakan yang bersifat non parenteral;
4. Dalam hal Tenaga Paramedik Veteriner dan sarjana kedokteran hewan melakukan tindakan non parenteral
wajib di bawah Penyeliaan Dokter Hewan. Penyeliaan dilakukan oleh Tenaga Paramedik Veteriner dengan
Dokter Hewan yang melakukan penyeliaan dalam bentuk perjanjian kerja sama;
- 2065 -

5. Pelayanan Paramedik Veteriner


a) Tenaga Paramedik Veteriner kesehatan hewan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan usaha
jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
1) pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas; dan
2) penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan.
b) Tenaga Paramedik Veteriner inseminasi buatan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan
usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa pelayanan inseminasi buatan dan
penyuluhan pelayanan inseminasi buatan.
c) Tenaga Paramedik Veteriner pemeriksaan kebuntingan dalam membantu dokter hewan untuk
melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
1) inseminasi buatan;
2) diagnosa kebuntingan;
3) penentuan umur kebuntingan; dan
4) penyuluhan pelayanan inseminasi buatan.
d) Tenaga Paramedik Veteriner asistensi teknik reproduksi dalam membantu dokter hewan untuk
melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
1) inseminasi buatan;
2) diagnosa kebuntingan;
3) penentuan umur kebuntingan;
4) pertolongan kelahiran;
- 2066 -

5) manajemen reproduksi; dan


6) penyuluhan pelayanan inseminasi buatan dan reproduksi.
e) Sarjana kedokteran hewan dalam membantu dokter hewan untuk melaksanakan usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak melakukan tindakan berupa:
1) pemberian obat bebas terbatas dan obat bebas;
2) penyuluhan Kesehatan Hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan/atau kesejahteraan hewan;
3) manajemen reproduksi;
4) penyuluhan pelayanan inseminasi buatan dan reproduksi;
5) inseminasi buatan;
6) diagnosa kebuntingan;
7) penentuan umur kebuntingan; dan
8) pertolongan kelahiran.
b. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Menengah

c. Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku Skala Usaha Besar
-

9 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil


Produk/ Dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan
Proses/ Jasa hewan atau kesehatan ternak berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan
kedokteran hewan dan dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang
- 2067 -

menjadi kompetensinya dan dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib
mematuhi kode etik dan (untuk dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar

10 Sistem a. Skala Usaha Kecil
Manajemen Pelaku Usaha menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
Usaha 1. Dokumentasi
a) Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
b) Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Rekam Medik Veteriner;
2.. Pelaporan
a) Dalam hal Tenaga Kesehatan Hewan melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak ditemukan
hasil diagnosis Penyakit Hewan menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan
menular eksotik, Tenaga Kesehatan Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner
Kabupaten/Kota paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak indikasi ditemukan;
b) Pelaporan berupa data dan informasi diagnosis dapat menggunakan sistem daring informasi Kesehatan
Hewan Nasional (iSIKHNAS);
c) Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti laporan dengan:
1) memberikan rekomendasi kepada bupati/Walikota untuk melaporkan terjadinya wabah dan/atau
Penyakit Hewan menular eksotik kepada gubernur dan Menteri;
- 2068 -

2) melakukan pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar

11. Penilaian a. Skala Usaha Kecil
Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku pelayanan paramedik veteriner
dan dalam rangka usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak dilakukan oleh Dinas yang membidangi fungsi
Pengawasan Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai kewenangan di wilayah kerjanya dan Pelimpahan kewenangan
perizinan dilakukan setelah Kab/Kota memiliki Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Kabupaten/Kota dan Dokter
Hewan Berwenang sesuai bidangnya. Apabila Kab/Kota belum memiliki POV maka kewenangan diberikan
kepada Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi. Apabila Dinas yang
membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan belum memiliki POV maka kewenangan perizinan ada di
Kementerian Pertanian.

a) Penilaian Kesesuaian Pelayanan Paramedik Veteriner


Pemberian izin Pelayanan Paramedik Veteriner diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar
dipenuhi pelaku pelayanan. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. Skema penilaian kesesuaian
sebagai berikut :
- 2069 -

1. Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab/Kota/Provinsi
melakukan penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku praktik menyampaikan
pemenuhan atas Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar Penilaian kesesuaian dilakukan
dalam hal pemenuhan standar yang dipersyaratkan;
2. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin a), DPMPTSP melakukan notifikasi ke
sistem OSS;
3. Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin 2 dilakukan
paling lama 2 (dua) Hari;
4. Apabila daerah belum memiliki POV atau terjadi keterlambatan dalam hal penilaian kesesuaian, maka
penilaian dilimpahkan ke Pusat;
5. Tim teknis kementerian/lembaga melakukan penilaian kesesuaian paling lama 5 (lima) Hari sejak Pelaku
Usaha menyampaikan pemenuhan atas Komitmen dan standar secara lengkap dan benar;
6. Atas hasil sebagaimana dimaksud pada poin e), Pusat PVTPP melakukan notifikasi ke sistem OSS;
7. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 5, Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan;
8. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 6, Lembaga OSS mengeluarkan Izin
Pelayanan Paramedik Veteriner dalam bentuk SIPP Paramedik Veteriner, SIPP Inseminator, SIPP
Pemeriksa Kebuntingan, atau SIPP Asisten Teknik Reproduksi dalam bentuk sertifikat standar yang
berlaku efektif dilengkapi dengan pejabat pemberi persetujuan.
- 2070 -

b) Pengawasan
1. Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota bersama dengan organisasi profesi kedokteran hewan dan
organisasi paramedik melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelayanan Kesehatan hewan yang
dilakukan oleh Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner sesuai dengan kewenangannya;
2. Pengawasan terhadap kompetensi Paramedik Veteriner dilakukan dengan bekerjasama dengan Lembaga
Sertifikasi Profesi penerbit Sertifikat Kompetensi Paramedik Veteriner
3. Izin Paramedik Veteriner berlaku di wilayah Kabupaten/Kota diterbitkannya izin tersebut;
4. Apabila Paramedik Veteriner melakukan Praktik di luar wilayah kab/kota pemberi izin, maka wajib
melakukan pengurusan izin baru sesuai lokasi Kab/Kota tempat melakukan praktik atau pelayanan;
5. Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang
diberikan;
6. Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Kab/Kota melakukan pemeriksaan
pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang
diawasi adalah :
a. pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan SIPP Keswan, SIPP Inseminator, SIPP PKb, SIPP ATR,
Sivet; dan
b. Pelayanan Paramedik Veteriner.
7. Menteri/Gubernur atau bupati/walikota melakukan pengawasan atas:
- 2071 -

a. pemenuhan Komitmen Perizinan Pelayanan Paramedik Veteriner;


b. pemenuhan kewajiban Pelaku Pelayanan Paramedik Veteriner; dan/atau
c. kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
8. Pengawasan yang dilakukan oleh Menteri/ Gubernur atau Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada
poin f dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya;
9. Dalam hal Paramedik Veteriner telah memiliki perizinan sebelum peraturan ini terbit maka dapat tetap
melaksanakan kegiatan usahanya dengan syarat Izin yang dimiliki dikeluarkan oleh Dinas Yang
Membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan atau Lembaga Pelatihan yang bekerjasama dengan
Badan SDM atau LSP yang telah tersertifikasi oleh BNSP yang akan diverifikasi oleh Dinas Yang
Membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota/Provinsi;
10. Bagi Paramedik Veteriner yang telah memiliki izin sebelum diterbitkannya peraturan ini namun tidak
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam peraturan ini maka diwajibkan mengikuti Pelatihan di Lembaga
Pelatihan SDM Kementerian Pertanian dan mengikuti Sertifikasi Kompetensi di LSP yang sudah
tersertifikasi BNSP

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar
- 2072 -

STANDAR USAHA JASA PERKAWINAN TERNAK

NO KBLI 01622
JASA PERKAWINAN TERNAK

1 Ruang Standar ini memuat pengaturan terkait dengan kelompok yang mencakup usaha yang bergerak dalam bidang
lingkup perkawinan ternak atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak seperti inseminasi buatan, transfer embrio dan
pemeriksaan kebuntingan

2 Istilah dan 1. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pelayanan
Definisi perkawinan ternak;
2. Surat Izin Praktik Dokter Hewan yang selanjutnya disebut SIP DRH adalah bukti tertulis yang menyatakan telah
memenuhi syarat untuk melakukan praktik Pelayanan Jasa Medik Veteriner;
3. Surat Izin Praktik Paramedik Veteriner Pelayanan Kesehatan Hewan yang selanjutnya disebut SIPP Keswan
adalah bukti tertulis untuk melakukan pelayanan Kesehatan Hewan selain Medik Reproduksi di bawah
Penyeliaan Dokter Hewan;
4. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Inseminator yang selanjutnya disebut SIPP Inseminator adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan;
5. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan yang selanjutnya disebut SIPP PKb adalah
bukti tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan di bawah
- 2073 -

Penyeliaan Dokter Hewan;

6. Surat Izin Paramedik Veteriner Pelayanan Teknik Reproduksi yang selanjutnya disebut SIPP ATR adalah bukti
tertulis untuk melakukan praktik pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan tindakan asisten
teknik reproduksi hewan di bawah Penyeliaan Dokter Hewan.

3. Penggolongan Tingkat Risiko Usaha


Usaha Usaha Jasa Pelayanan Perkawinan Ternak masuk dalam risiko menengah tinggi karena sifat dari usaha ini hanya
untuk layanan rawat jalan dan tidak menggunakan x-ray sehingga dalam penerbitan izin usaha bisa dilaksanakan
sambil berjalannya usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha. Pengawasan dalam pelaksanaan usaha jasa pelayanan
Perkawinan Ternak ini pada evaluasi pemenuhan standar terutama persyaratan adanya izin bagi petugas baik Dokter
Hewan dan Paramedik Veteriner.

4. Persyaratan a. SkalaUsaha Kecil


Umum Usaha Untuk melakukan praktik pelayanan usaha jasa pelayanan perkawinan ternak, dilengkapi persyaratan sebagai
berikut:
1. Surat Permohonan;
2. Memiliki SIP untuk Dokter Hewan yang melakukan tindakan Inseminasi Buatan, pemeriksaan kebuntingan
maupun transfer embrio;
3. Memiliki SIPP untuk Paramedik Veteriner yang melakukan tindakan inseminasi buatan, pemeriksaan
kebuntingan maupun transfer embrio;
- 2074 -

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

5. Persyaratan a. Skala Usaha Kecil


Khusus Untuk melakukan praktik dokter hewan dalam rangka pelayanan usaha jasa pelayanan Perkawinan Ternak bagi
Usaha dokter hewan Warga Negara Indonesia, pelaku praktik atau usaha pelayanan jasa Perkawinan Ternak melakukan
pemenuhan Komitmen, yaitu dengan kesanggupan menyampaikan persyaratan sebagai berikut:
1. Dalam usaha jasa pelayanan Perkawinan Ternak, tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan
Perkawinan Ternak berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan
kedokteran hewan dan dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang
menjadi kompetensinya dan dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib
mematuhi kode etik dan (untuk dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya;
2. menggunakan obat hewan yang memiliki nomor pendaftaran sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
3. memenuhi persyaratan kesejahteraan hewan.
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar

- 2075 -

6. Sarana a. Skala Usaha Kecil


Sarana Usaha Jasa Pelayanan Perkawinan Ternak Praktik Dokter Hewan Warga Negara Indonesia:

No Jenis Bentuk Keterangan


1 Peralatan Pendiagnosan Termometer
Stetoskop
Mikroskop
Otoscope
Opthalmoscope
Tindakan Disposable syringe
Disposable needle
Infusion set
IV catheter 20 G, 22 G
dan 24 G
Tiang Infus
Operasi minor Gunting bengkok dan
lurus
Arteri klem
- 2076 -

Pinset
Scalpel
Kidney Tray
Scalpel handle
Towel clamp
Alis tissue forcep
Sterilisator
Transportasi Motor/mobil
Pelayanan Alat pengukur suhu
kesehatan pada
ternak
ruminansia
Spuit (50cc, 20cc, 10cc
dan 3cc)
Uterine
injector/cateter
intrauterine
Inseminasi dan Nitrogen (N2) cair dan
PKb semen beku/cair
- 2077 -

Gun inseminasi
buatan
Gunting, pinset
Container N2 cair
10/15/30/ dan > 30
liter
Container transport 3
liter
Perlengkapan Pakaian lapangan
Inseminasi dan
PKb
Plastic sheath
Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali restrain
Lubrikan (Sabun/gel)
- 2078 -

Kertas tisu
Tas inseminasi
buatan
Kartu inseminasi
buatan
Perlengkapan Pakaian lapangan
Transfer Embrio
Plastic sheath
Plastic gloves
Jas hujan
Sepatu bot
Lampu senter
Handuk
Tali restrain
Lubrikan (Sabun/gel)
Kertas tisu
Cairan koleksi embrio
Straw embrio
Tas inseminasi
- 2079 -

buatan
Kartu inseminasi
buatan
Lubrikan (Sabun/gel)
Gun embrio transfer
1 set catheter folley
Mikroskop stereo
Petri disk
Pembuka serviks
2 Perlengkapa Kartu nama
n
Buku resep
Rekam medis
Baju praktik
Baju bedah
Pengukur bobot
badan
Meja konsultasi/
administrasi
- 2080 -

Meja periksa
Tempat
penyimpanan obat
dan alat
3 Obat-obatan Alkohol
Antiseptik
Antibiotik
Antipiretik
Analgesik
Antihistamina
Anti parasite
Lidocain
Sedativa
Cairan infus
Vitamin dan
mineral
Anaestetikum
Glucocorticoid /
Steroid
- 2081 -

NSAID
4 Hormon FSH/ PMSG
LH/ HCG
GnRH
CIDR/ PRID
PGF2a

Sarana Usaha Jasa Pelayanan Perkawinan Ternak Pelayanan Paramedik:

No Jenis Keterangan

1 Alat transportasi Motor / Mobil

2 Peralatan inseminasi Nitrogen (N2) cair dan semen


dan PKb beku/cair

Gun inseminasi buatan

Gunting, pinset

Container N2 cair 10/15/30/


dan > 30 liter
- 2082 -

Container transport 3 liter

3 Perlengkapan Pakaian lapangan

Plastic sheath

Plastic gloves

Jas hujan

Sepatu bot

Lampu senter

Handuk

Tali restrain

Lubrikan (sabun/gel)

Kertas tisu

Tas inseminasi buatan

Kartu inseminasi buatan


- 2083 -

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar
-

7. Struktur a. Skala Usaha Kecil


Organisasi 1. Tenaga Medik Veteriner dalam melaksanakan usaha jasa Perkawinan ternak wajib memiliki SIP DRH
SDM dan sedangkan Paramedik Veteriner wajib memiliki SIPP;
SDM 2. SIP DRH berlaku pada 1 (satu) tempat unit usaha jasa pelayanan Perkawinan Ternak dengan masa
berlaku selama pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha;
3. SIPP berlaku pada 1 (satu) tempat unit usaha jasa pelayanan Perkawinan Ternak dengan masa berlaku
selama pelaku usaha menjalankan kegiatan usaha;
4. SIP DRH sebagaimana dimaksud dapat diberikan kepada Tenaga Medik Veteriner dengan status Warga
Negara Indonesia;
5. SIPP sebagaimana dimaksud dapat diberikan kepada Paramedik Veteriner dengan status Warga Negara
Indonesia.
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar

- 2084 -

8. Pelayanan a. Skala Usaha Kecil


Pelayanan minimum terhadap customer yang harus disediakan oleh pelaku praktik usaha jasa pelayanan
perkawinan ternak:
1. Melakukan rekam medik pasien dengan menggunakan sistem informasi rekam Medik Veteriner;
2. Dalam hal melaksanakan usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak ditemukan hasil diagnosis Penyakit Hewan
menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan menular eksotik, Tenaga Kesehatan
Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota paling lama 24 (dua puluh empat)
jam sejak indikasi ditemukan;
3. Tenaga Paramedik Veteriner dan sarjana kedokteran hewan dalam melaksanakan usaha jasa pelayanan
Kesehatan ternak hanya dapat melakukan tindakan yang bersifat non parenteral;
4. Dalam hal Tenaga Paramedik Veteriner dan sarjana kedokteran hewan melakukan tindakan non parenteral
wajib di bawah Penyeliaan Dokter Hewan.Penyeliaan dilakukan oleh Tenaga Paramedik Veteriner dengan
Dokter Hewan yang melakukan penyeliaan dalam bentuk perjanjian kerja sama;
5. Dalam hal melakukan kegiatan perkawinan ternak Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner harus
memperhatikan pemenuhan persyaratan Kesehatan hewan agar tidak terjadi penularan PHMS yang ditularkan
melalui perkawinan.
6. Memperhatikan aspek kesejahteraan hewan.

b. Skala Usaha Menengah



- 2085 -

c. Skala Usaha Besar


9 Persyaratan a. Skala Usaha Kecil


Produk/ Dalam usaha jasa pelayanan Kesehatan ternak, tenaga medik veteriner melaksanakan segala urusan kesehatan
Proses/Jasa hewan atau kesehatan ternak berdasarkan kompetensi medik veteriner yang diperolehnya dalam Pendidikan
kedokteran hewan dan dapat dibantu oleh tenaga paramedik veteriner dan sarjana kedokteran hewan yang
menjadi kompetensinya dan dilakukan di bawah penyeliaan dokter hewan. Tenaga kesehatan hewan wajib
mematuhi kode etik dan (untuk dokter hewan) wajib memegang teguh sumpah atau janji profesinya

b. Skala Usaha Menengah



c. Skala Usaha Besar

10 Sistem a. Skala Usaha Kecil


Manajemen Pelaku Usaha menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
Usaha a) Dalam hal Tenaga Kesehatan Hewan melaksanakan usaha jasa pelayanan Perkawinan Ternak ditemukan
hasil diagnosis Penyakit Hewan menular strategis yang mengindikasikan wabah dan/atau Penyakit Hewan
menular eksotik, Tenaga Kesehatan Hewan wajib melaporkan kepada pejabat Otoritas Veteriner
Kabupaten/Kota paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak indikasi ditemukan;
- 2086 -

b) Pelaporan berupa data dan informasi diagnosis dapat menggunakan sistem daring informasi Kesehatan Hewan
Nasional (iSIKHNAS);
c) Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti laporan dengan:
1) memberikan rekomendasi kepada bupati/ Walikota untuk melaporkan terjadinya wabah dan/atau Penyakit
Hewan menular eksotik kepada gubernur dan Menteri;
2) melakukan pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan.
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar
-

11. Penilaian a. Skala Usaha Kecil


Kesesuaian Penilaian kesesuaian terhadap pemenuhan komitmen dan standar oleh pelaku praktik pelayanan usaha jasa
dan pelayanan perkawinan ternak dilakukan oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pengawasan sesuai kewenangan di wilayah kerjanya.

1. Penilaian Kesesuaian
Pemberian izin Praktik Dokter Hewan diberikan setelah semua komitmen, kewajiban dan standar dipenuhi
pelaku praktik. Penilaian kesesuaian dilakukan oleh tim teknis. Skema penilaian kesesuaian sebagai berikut :
a. Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab/Kota/Provinsi melakukan
- 2087 -

penilaian kesesuaian paling lama 7 (tujuh) Hari sejak Pelaku praktik menyampaikan pemenuhan atas
Komitmen dan kewajiban secara lengkap dan benar.
b. Atas hasil penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin 1, DPMPTSP melakukan notifikasi ke
sistem OSS.
c. Penyampaian hasil penilaian dan notifikasi ke sistem OSS sebagaimana dimaksud pada poin b dilakukan
paling lama 2 (dua) Hari.
d. Atas notifikasi ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada poin c, Pelaku praktik dapat melengkapi
pemenuhan Komitmen dan kewajiban dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.
e. Atas notifikasi kesesuaian sebagaimana dimaksud pada poin d, Lembaga OSS mengeluarkan Izin
Perkawinan Ternak berupa Sertifikat Standar.

2. Pengawasan
a. Pejabat Otoritas Veteriner kabupaten/kota bersama dengan organisasi profesi kedokteran hewan melakukan
pembinaan dan pengawasan atas pelayanan Kesehatan hewan yang dilakukan oleh Dokter Hewan dan
Paramedik Veteriner sesuai dengan kewenangannya.
b. Izin Pelayana Perkawinan Ternak berlaku di wilayah Kabupaten/Kota diterbitkannya izin tersebut.
c. Apabila Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner melakukan Pelayanan Perkawinan Ternak di luar wilayah
kab/kota pemberi izin, maka wajib melakukan pengurusan izin baru sesuai lokasi Kabupaten/Kota tempat
melakukan praktik atau pelayanan.
d. Organisasi profesi kedokteran Hewan melakukan pengawasan atas mutu pelayanan medik yang diberikan.
- 2088 -

e. Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Kab/Kota melakukan pemeriksaan
pemenuhan kewajiban melalui mekanisme pengawasan (post-audit). Adapun pemenuhan kewajiban yang
diawasi adalah :
1. masa berlaku SIP DRH dan SIPP
2. pemenuhan persyaratan terhadap penerbitan Izin Perkawinan Ternak
3. Pelaksanaan perkawinan ternak.
f. Menteri/Gubernur atau bupati/walikota melakukan pengawasan atas:
1. pemenuhan Komitmen Perizinan Perkawinan Ternak;
2. pemenuhan kewajiban Pelaku Perkawinan Ternak; dan/atau
3. kegiatan operasional yang telah mendapatkan perizinan berusaha.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Pengawasan yang dilakukan oleh menteri/gubernur atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada poin
f dilakukan oleh PVTPP/DPMPTSP sesuai dengan kewenangannya.
b. Skala Usaha Menengah

c. Skala Usaha Besar
-

Anda mungkin juga menyukai