Anda di halaman 1dari 8

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBLAJARAN


(RPP)
IKATAN KIMIA

Satuan Pendidikan : SMK KARSA MULYA PALANGKA RAYA


Mata Pelajaran : KIMIA
Pokok Bahasan : IKATAN KIMIA
Sub Materi : IKATAN ION
Kelas/Semester : X TKR-B / 2 (DUA)
Alokasi Waktu : 3JP x 45 menit
Hari/Tanggal : SENIN/ NOVEMBER 2017

A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

1
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1.1 Menyadari adanya keteraturan dari reaksi kimia sebagai wujud kebesaranTuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator :
 Mengagungkan Tuhan YME
 Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah terbaik
untuk kita.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator :
 Rasa ingin tahu
 Jujur dalam menggunakan data pengamatan
 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data
 Ulet dalam mencari pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator :
 Bekerja sama dengan baik dalam kelompok
 Kepedulian terhadap lingkungan
 Memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
Indikator :
 Mengemukakan pendapat serta menghargai pendapat anggota kelompok
 Kemampuan dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.1 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen,ikatan kovalen
Koordinasi, dan ikatan Logam serta kaitannya dengan sifat zat
Indikator:
 Menjelaskan Kecendrungan Suatu Unsur untuk mencapai kestabilannya( kaidah
duplet dan oktaf)
 Menerapkan teori Lewis dalam ikatan kimia
 Menjelaskan ikatan ion dan mekanisme pembentukannya.

2
PERTEMUAN I
A. Tujuan Pembelajaran.
 Setelah berdiskusi siswa dapat Menjelaskan Kecendrungan Suatu Unsur untuk
mencapai kestabilannya dengan benar( kaidah dufflet dan oktaf)
 Setelah berdiskusi siswa dapat menerapkan teori lewis dalam ikatan kimia
 Setelah berdiskusi siswa dapat Menjelaskan ikatan ion dan mekanisme
pembentukannya.

B. Materi Pembelajaran
a. Pokok bahasan : Ikatan kimia
b. Sub Pokok : - kaidah duplet dan oktet
- pembentukan ikatan ion
- sifat zat berdasarkan ikatan ion

c. Materi Pokok :
Materi Pembelajaran

Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai
berikut :

a). atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron.

b). penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom.

 Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur.
 Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat.
 Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur
yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
 Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk
konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
 Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu
atom Helium).

3
Nomor
Periode Unsur K L M N O P
Atom

1 He 2 2

2 Ne 10 2 8

3 Ar 18 2 8 8

4 Kr 36 2 8 18 8

5 Xe 54 2 8 18 18 8

6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

 Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti


gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet.

Lambang Lewis

Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.

 Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).


 Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum
berpasangan).
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka
ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinat/koordinasi/dativ dan ikatan logam.

Ikatan Ion (elektrovalen)

o Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan
elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas
elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
o Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis.
o Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang
cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

Contoh 1 :

Ikatan antara
11 Na dengan 17 Cl

Konfigurasi elektronnya :

11 Na = 2, 8, 1

17 Cl = 2, 8, 7

4
 Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama
dengan gas mulia.
 Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya
sama dengan gas mulia.

Na  Na   e
(2,8,1) (2,8)

Cl  e  Cl
(2,8,7) (2,8,8)

 ** 

 *
( Na  )   * Cl
 *
 
 ** 

 Antara ion Na+ dengan Cl  terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk
senyawa ion NaCl.

Contoh 2 :

Ikatan antara Na dengan O

 Supaya mencapai oktet, maka Na harus melepaskan 1 elektron menjadi kation Na+
Na  Na   e
(2,8,1) (2,8)

 Supaya mencapai oktet, maka O harus menerima 2 elektron menjadi anion O 2


O  2e  O 2

(2,6) (2,8)

 Reaksi yang terjadi :


Na  Na   e (x2)

O  2e  O 2 (x1)

2Na + O 2 Na+ + O 2 Na2O

Contoh lain : senyawa MgCl2, AlF3 dan MgO

5
Sifat umum senyawa ionik :

1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi.


2) Keras, tetapi mudah patah.
3) Penghantar panas yang baik.
4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit).
5) Larut dalam air.
6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena).

C. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah dan diskusi
Model : Model Pembelajaran Discovery Learning

D. Media dan Sumber Pembelajaran


Media : Lembar Kerja Siswa (LKS)
Sumber : - Buku kimia Kelas X

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Aktivitas Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa waktu

Pendahuluan  Guru memberi salam  Siswa menjawab salam


pembuka pembuka
 Guru mempersilahkan salah  Siswa memimpin doa
satu siswa memimpin doa
 Guru menanyakan
kehadiran siswa  Siswa merespon
pertanyaan guru
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
 Mengamati 15 menit
 Guru mengajukan
pertanyaan kepada siswa  Siswa menjawab
untuk mengingat kembali pertanyaan guru
materi sebelumnya

 Guru menyampaikan tujuan


dari pembelajaran  Siswa mendengarkan
guru dalam
menyampaikan tujuan
pembelajaran

6
Inti Problem statement
(pernyataan/ identifikasi
masalah)
 Menanya  Siswa membuat
 Guru meminta siswa pertanyaan
membuat pertanyaan yang
terkait dengan pembelajaran
 Guru meminta siswa  Siswa membuat jawaban
memberikan jawaban sementara (hipotesis)
sementara (hipotesis) atas atas pertanyaan yang
pertanyaan tersebut sudah di buat

Data collection
(Pengumpulan Data)
 Guru membagikan LKS  Siswa menerima LKS
pada masing-masing siswa yang dibagikan guru dan
dan meminta siswa untuk mengerjakannya
mengerjakannya

Data Processing
(Pengolahan Data) 95 menit
 Mengasosiasi  Siswa berdiskusi dalam
 Guru membagi kelompok kelompoknya untuk
dan meminta siswa untuk menyempurnakan
berdiskusi dalam jawaban LKS
kelompoknya mengenai
LKS yang sudah di jawab

Verification (Pembuktian)
 Verifikasi
 Guru meminta siswa untuk  Siswa menyapaikan
menyampaikan hasil hasil diskusi yang di
diskusi yang di peroleh peroleh

Generalization (Menarik
Kesimpulan/Generalisasi)
 Mengkomunikasikan
 Guru meminta siswa untuk  Siswa merumuskan
merumuskan kesimpulan kesimpulan umum dari
umum dari hasil temuannya hasil temuannya
dengan cara generalisasi

7
Penutup  Guru memberikan soal  Siswa menerima soal
evaluasi kepada setiap evaluasi dari guru dan
siswa untuk dikerjakan. mengerjakannya
 Guru mengakhiri  Siswa menjawab salam 25 menit
pembelajaran dan penutup
mengucapkan salam
penutup

s
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Tes kognitif hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan penskoran (setiap
soal diberi skor 1 bila jawaban benar dan skor nol bila jawaban salah)
2. Penilaian afektif (perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku
3. Penilaian psikomotorik (keterampilan) menggunakan rubrik penilaian keterampilan

Anda mungkin juga menyukai