Anda di halaman 1dari 17

Tugas minggu ini membahas tingkat kesesuaian juknis dg pedoman. Buatkan ada dlm bentuk tabel.

Kolom: no, juknis, panduan, keterangan.


Lajur di bawah juknis tuliskan juknis 1- 4
Di bawah panduan tuliskan hal2 yg terdapat juknis jg pd panduan.
Di bwh kolom keterangan tuliskan hal pada juknis dan panduan..
Juknis 1 27. Juknis Penyusunan Rancangan Penilaian Hasil Belajar _ISI-Revisi_0104
Juknis 2 34-juknis-analisis-butir-soal-_isi-revisi__0104
Juknis 3 31-juknis-penyusunan-perangkat-penilaian-psikomotor-_isi-revisi__0104
Juknis 4 30-juknis-penilaian-afektif__isi-revisi__0104
NO JUKNIS PANDUAN KETERANGAN
1 JUKNIS PENYUSUNAN RANCANGAN PELAKSANAAN PENILAIAN OLEH
PENILAIAN HASIL BELAJAR SATUAN PENDIDIKAN

Tujuan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan


Petunjuk teknis ini disusun dengan tujuan untuk dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi
memberikan acuan bagi guru dan satuan peserta didik pada semua mata pelajaran sebagai
pendidikan dalam menyusun Rancangan Penilaian capaian pembelajaran
Hasil Belajar sesuai dengan Standar 1. Mekanisme penilaian hasil belajar oleh
Penilaian dan dapat dilaksanakan dengan baik. satuan pendidikan sebagai berikut.
a. Menyusun perencanaan penilaian tingkat
Ruang Lingkup Kegiatan Satuan Pendidikan meliputi: penilaian akhir
Ruang lingkup Petunjuk teknis ini meliputi: semester, penilaian akhir tahun, dan ujian
1. Penugasan dan pemberian arahan teknis pada sekolah.
wakasek kurikulum dan Guru/MGMP; b. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan
2. Penyusunan rencana kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan
pengembanganrancangan penilaian hasil belajar; untuk mengukur pencapaian kompetensi
3. Penyusunan rambu-rambu pengembangan peserta didik pada akhir semester. Cakupan
rancangan penilaian hasil belajar; penilaian meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
4. Pembahasan dan penetapan rencana kegiatan c. Penilaian akhir tahun adalah kegiatan
rambu-rambu pengembangan rancangan yang dilakukan oleh satuan pendidikan pad
penilaian hasil belajar; akhir semester genap untuk mengukur
5. Penyiapan perangkat penilaian; pencapaian kompetensi peserta didik pada
6. Pelaksanaan penilaian; akhir semester genap pada satuan
7. Pengolahan hasil penilaian; pendidikan yang menggunakan sistem
paket. Cakupan penilaian meliputi seluruh
Unsur yang Terlibat indikator yang merepresentasikan KD pada
1. Kepala sekolah, semester ganjil dan genap.
2. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, d. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran
3. Guru/MGMP pencapaian kompetensi peserta didik
yangdilakukan oleh satuan pendidikan untuk
Pengertian dan Konsep memperoleh pengakuan atas prestasi
1. Standar penilaian pendidikan adalah standar belajardan merupakan salah satu
nasional pendidikan yang berkaitan persyaratan kelulusan dari satuan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen pendidikan. Matapelajaran yang diujikan
penilaian hasil belajar peserta didik. adalah seluruh mata pelajaran berdasarkan
(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 struktur kurikulum kelas XII pada aspek
Pasal 1 ayat 11); pengetahuan dan keterampilan yang akan
2. Standar Kompetensi Lulusan adalah diatur dalam POS Ujian Sekolah.
kualifikasi kemampuan lulusan yang e. Menentukan KKM dengan memperhatikan
mencakup sikap, pengetahuan, dan standar kompetensi lulusan, karakteristik
keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan peserta didik, karakteristik mata pelajaran,
meliputi dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat
kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau dewan pendidik.
seluruh kelompok mata pelajaran f. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi
3. Standar Kompetensi adalah kualifikasi satuan pendidikan yang menggunakan
kemampuan minimal peserta didik yang sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
menggambarkan penguasaan sikap, g. Menentukan kriteria program pembelajaran
pengetahuan, dan keterampilan yang bagi satuan pendidikan yang menggunakan
diharapkan dicapai pada setiap tingkat sistem kredit semester melalui rapat dewan
dan/atau semester; standar kompetensi terdiri pendidik.
atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan h. Menentukan nilai akhir sikap spiritual dan
baku yang harus dicapai dan berlaku secara sosial sebagai bahan pertimbangan
nasional. kelulusan melalui rapat dewan pendidik
4. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah dengan mempertimbangkan hasil penilaian
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan
dalam mata pelajaran tertentu sebagairujukan guru BK.
untuk menyusun indikator kompetensi. i. Melaporkan hasil penilaian semua mata
5. Standar kompetensi lulusan digunakan pelajaran pada setiap akhir semester kepada
sebagai pedoman penilaian dalam penentuan orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
kelulusan peserta didik dari satuan buku laporan pendidikan (Rapor).
pendidikan(Peraturan Pemerintah Nomor 19 j. Melaporkan pencapaian hasil belajar
Tahun 2005 Pasal 25 ayat 1); tingkat satuan pendidikan kepada dinas
6. Tes adalah suatu pernyataan atau tugas atau provinsi/kabupaten/kota.
seperangkat tugas yang direncanakan untuk k. Menentukan kriteria kelulusan ujian satuan
memperoleh informasi tentang trait (sifat) pendidikan dan kriteria kelulusan dari
atau atribut pendidikan atau psikologik yang satuan pendidikan melalui rapat dewan
setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut pendidik.
mempunyai jawaban atau ketentuan yang l. Menentukan kelulusan peserta didik dari
dianggap benar ujian satuan pendidikan sesuai dengan
7. Pengukuran (measurement) adalah proses kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan
pemberian angka atau usaha memperoleh
deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana
seseorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu. Pengukuran dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) berdasarkan pada klasifikasi observasi
unjuk kerja atau kemampuan, yang dapat
menggunakan tes dan non tes. Pengukuran
dalam kegiatan belajar bisa bersifat kuantitatif
maupun kualitatif(Guilford: 1982)
8. Penilaian (assessment) merupakan istilah
yang umum dan mencakup semua metode
yang biasa dipakai untuk mengetahui
keberhasilan belajar siswa dengan cara
menilai unjuk kerja individu peserta didik
atau kelompok. Penilaian adalah penerapan
berbagai cara dan penggunaan beragam alat.
Penilaian untuk memperoleh berbagai ragam
informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau informasitentang
ketercapaian kompetensi peserta didik. Proses
penilaian ini bertujuan untuk menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi
belajar peserta didik
9. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi dari proses dan hasil
pembelajaran untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik (Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1 ayat
17);
10. Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk
melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga
atau tidak berharga, dan dapat pula untuk
melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya.
Evaluasi juga dapat diartikan sebagai suatu
proses penilaian untuk mengambil keputusan
yang menggunakan seperangkat
hasil pengukuran dan berpatokan kepada tujuan
yang telah dirumuskan.
11. Proses pengukuran, penilaian, evaluasi dan
pengujian merupakan suatu kegiatan atau
proses yang bersifat hirarkis. Artinya
kegiatan dilakukan secara berurutan dan
berjenjang yaitu dimulai dari proses
pengukuran kemudian penilaian dan terakhir
evaluasi. Sedangkan proses pengujian
merupakan bagian dari pengukuran yang
dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
12. Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil
pembelajaran untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik, serta
digunakan sebagai hahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar, dan
memperbaiki proses pembelajaran
13. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik,
dan terprogram dengan menggunakan tes dan
nontes dalam bentuk tertulis atau lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, portofoiio, dan penilaian diri
14. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas penilaian
hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan
dan oleh Pemerintah.
(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Pasal 63 ayat 1);
15. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas. Penilaian pendidik
digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik;
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar; dan memperbaiki proses
pembelajaran. (Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Pasal 64 ayat 1 dan 2).
16. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
bertujuan menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran. (Peraturan Pemerintah Nomor. 19
Tahun 2005 Pasal 65 ayat 1);
17. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dalam kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi
dan dilakukan dalam bentuk ujian
nasional. Ujian nasional dilakukan secara
obyektif, berkeadilan, dan akuntabel. Ujian
nasional diadakan sekurang-kurangnya satu
kali dan sebanyak-banyaknya dua kali
dalam satu tahun pelajaran. (Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 66
ayat 1, 2 dan 3);
18. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. (Rancangan Penilaian
Hasil Belajar yang dikembangkan Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas);
19. Prinsip penilaian harus sahih, objektif, adil,
terpadu, terbuka, menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis, menggunakan
acuan kriteria dan akuntabel.
(Rancangan Penilaian Hasil Belajar yang
dikembangkan Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas);
20. Teknik penilaian yang dimaksud antara lain
melalui tes, observasi, penugasan,
portofolio, projek, produk, inventori, jurnal,
penilaian diri, dan penilaian antar
teman. (Rancangan Penilaian Hasil Belajar
yang dikembangkan Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas);
21. Prosedur Penilaian merupakan kegiatan yang
harus dilakukan oleh pendidik, satuan
pendidikan, dan Pemerintah (Rancangan
Penilaian Hasil Belajar yang dikembangkan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas);
22. Aspek kompetensi yang dinilai meliputi
kemampuan kognitif, psikomotorik, dan
afektif, sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 64 (Rancangan
Penilaian Hasil Belajar yang dikembangkan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Atas);
23. Instrumen tes berupa perangkat tes yang
berisi soal-soal, instrumen observasi berupa
lembar pengamatan, instrumen penugasan
berupa lembar tugas projek atau produk,
instrumen portofolio berupa lembar penilaian
portofolio, instrumen inventori dapat berupa
skala Thurston, skala Likert atau skala
Semantik, instrumen penilaian diri dapat
berupa kuesioner atau lembar penilaian diri,
dan instrumen penilaian
antarteman berupa lembar penilaian antar
teman. Setiap instrumen harus dilengkapi
dengan pedoman penskoran. (Rancangan
Penilaian Hasil Belajar yang dikembangkan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas);
24. Indikator merupakan rumusan yang
menggambarkan karakteristik, ciri-ciri,
perbuatan, atau respon yang harus
ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik
dan digunakan sebagai penanda/indikasi
pencapaian kompetensi dasar. (Lihat instruksi
Kerja Penilaian Kognitif, Psikomotorik, dan
Apektif);
25. Pengembangan instrumen dan pedoman
pensekoran (Lihat Juknis Penilaian Kognitif,
Psikomotorik, dan Afektif);

Uraian Prosedur Kerja


1. Kepala sekolah menugaskan kepada wakasek
kurikulum dan guru/MGMP untuk
mengembangkan rancangan penilaian hasil
belajar;
2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis
tentang rancangan penilaian hasil belajar yang
mencakup sekurang-kurangnya:
a. Tujuan yang ingin dicapaikan pada
pengembangan rancangan penilaian hasil
belajar peserta didik
b. Manfaat pengembangan rancangan penilaian
hasil belajar peserta didik
c. Hasil yang diharapkan dalam
pengembangan rancangan penilaian hasil
belajar
peserta didik
d. Mekanisme kerja dan unsur yang terlibat
dalam pengembangan rancangan penilaian
hasil belajar peserta didik.
3. Wakasek kurikulum menyusun rencana
kegiatan yang memuat antara lain uraian
kegiatan, sasaran/hasil, pelaksana, jadwal
pelaksanaan pengembangan rancangan
penilaian hasil belajar peserta didik sesuai
denganruang lingkup kegiatan.
2 Tujuan
Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini adalah:
1. Sebagai acuan bagi seluruh guru dalam
melakukan analisis butir soal, agar
menghasilkan soal yang valid dan reliabel;
2. Meningkatkan pemahaman guru dalam
pengelolaan dan penyimpanan soal;
3. Tersedianya soal yang tersimpan secara tersistem
yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam
melaksanakan penilaian secara
berkesinambungan melalui ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, termasuk
remedial.
Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup petunjuk teknis ini dibatasi pada


analisis kuantitatif untuk soal bentuk pilihan ganda
dan uraian yang meliputi:
1. Penugasan TPK dan MGMP sekolah untuk
menyusun rencana kegiatan analisis butir soal,
yang mencakup: pengembangan rambu-rambu
pelaksanaan analisis butir soal dan pengelolaan
serta penyimpanan soal terpilih.
2. Penugasan guru/MGMP untuk melakukan
analisis butir soal mencakup: analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif.
3. Pembahasan dan penyempurnaan hasil analisis
butir soal;
4. Pengelolaan dan Penyimpanan soal terpilih.

Unsur yang Terlibat


1. Kepala sekolah,
2. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah,
3. Guru Mata Pelajaran/MGMP.

Pengertian dan Konsep


1. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang
jawabannya dapat benar atau salah (Rancangan
Penilaian Hasil Belajar, Direktorat PSMA, 2008);
2. Tes adalah sebagai alat penilaian berupa
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam
bentuk lisan (tes lisan) atau tulisan (tes tertulis)
atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan);
3. Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan
melalui komunikasi langsung (tatap muka)
antara peserta didik dengan pendidik, pertanyaan
dan jawaban diberikan secara lisan;
4. Tes praktik (kinerja) adalah tes yang meminta
peserta didik melakukan perbuatan/
menampilkan/mendemonstrasikan
keterampilannya;
5. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta
tes memberi jawaban secara tertulis berupa
pilihan dan atau isian;
6. Tujuan tes memiliki penekanan yang berbeda-
beda, misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar,
diagnostik, atau seleksi;
7. Soal pilihan ganda adalah soal yang
menyediakan sejumlah pilihan jawaban dengan
hanya ada satu pilihan jawaban yang benar;
8. Option adalah sejumlah pilihan atau alternatif
jawaban dalam soal bentuk pilihan ganda;
9. Pengecoh (Distractor)adalah jawaban-jawaban
lain selain kunci jawaban;
10.Kunci adalah jawaban yang benar atau yang
paling benar;
11.Soal uraian (essay examination) adalah
pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawabnya dalam bentuk menguraikan,
menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,
memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis
sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri;
12.Indikator adalah karakteristik, ciri-ciri, tanda-
tanda, perbuatan, atau respons, yang harus
dapat dilakukan atau ditampilkan oleh
pesertadidik untuk menunjukkan bahwa peserta
didik telah memiliki kompetensi dasar tertentu
(Rancangan Penilaian Hasil Belajar, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat PSMA, 2008);
13.Analisis adalah kegiatan memperhatikan,
mengamati, dan memecahkan sesuatu (mencari
jalan keluar) yang dilakukan oleh seseorang.
Analisis butir soal terdiri dari analisis kualitatif
dan analsisis kuantitatif. Analisis secara
kualitatif dalam kaitan dengan isi dan bentuknya,
dan analisis kuantitatif dalam kaitan dengan
ciri-ciri statistiknya.
14. Analisis kualitatif adalah analisis/penelaahan
butir soal (tes tertulis, perbuatan, sikap)
sebelum soal tersebut digunakan/diujikan.
Analisis kualitatif mencakup pertimbangan
validitas isi dan konstruk;
15.Analisis kuantitatif adalah analisis/penelaahan
butir soal (tes tertulis, perbuatan, sikap) setelah
soal tersebut digunakan/diujikan. Analisis
kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir
soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas
soal dan reliabilitasnya;
16.Daya beda soal adalah daya dalam
membedakan antara peserta tes yang
berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang
berkemampuan rendah;
17.Tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal-
soal dari segi kesulitannya sehingga dapat
diperoleh soal-soal mana yang temasuk
rendah,sedang, dan sukar;
18.Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar
dalam penelaahan soal. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui berfungsi tidaknya jawaban yang
tersedia. Suatu pilihan jawaban (pengecoh)
dapat dikatakan berfungsi apabila pengecoh:
a. paling tidak dipilih oleh 5 % peserta tes/siswa
b. lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang
belumpaham materi
19.Validitas suatu soal, untuk mengetahui tingkat
ketepatan (precision). Indeks validitas berkisar
antara 0-1. Semakin tinggi koefisien validitas
makin tinggi pula ketepatannya;
20.Reliabilitas suatu soal, untuk mengetahui
keajegan (consistency) skor tes. Indeks
reliabilitas berkisar antara 0 – 1. Semakin
tinggi koefisien reliabilitas suatu tes (mendekati
1), makin tinggi pula keajegannya;
21.Bank soal adalah kumpulan besar soal-soal tes
yang mengukur bidang pengajaran tertentu.
Setiap butir soal dalam bank soal tersebut
diklasifikasikan berdasarkan materi yang
dicakup oleh butir soal tersebut atau tujuan
khusus bahan pengajaran yang diujinya.
(Panduan Pengembangan dan Manajamen
Sistem Bank Soal, Dit PMU Dirjen Dikdasmen:
2000)
22.Butir-butir soal yang dimasukkan ke dalam
bank soal adalah butir-butir soal yang bermutu
tinggi, yaitu butir-butir soal yang diterima (lulus)
berdasarkan hasil analisis. Ada dua cara dalam
menyimpan sosal-soal tersebut ke dalam bank
soal yaitu: menuyimpan soal-soal pada kartu
soal (satu kartu untuk satu soal) dan
menyimpan soal-soal tersebut di dalam
komputer dengan program tersendiri. (Panduan
Pengembangan dan Manajamen Sistem Bank
Soal, Dit PMU Dirjen Dikdasmen: 2000)
23.Informasi mengenai soal yang tersimpan dalam
bank soal meliputi:
a. Informasi identitas setiap soal yang
mencakup mata pelajaran, SK/KD, Indikator
Pencapaian, Materi pokok, Kelas/Semester,
indikatorsoal, dsb.
b. Teks soal yang lengkap kunci termasuk grafik,
tabel, dll.
c. Statistik soal (hasil analisis)
24. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah yang
selanjutnya disebut TPK sekolah adalah tim yang
ditetapkan oleh kepala sekolah yang bertugas
untuk merancang dan mengembangkan
kurikulum yang beranggotakan wakil kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan, guru
BK/konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua
merangkap anggota;
25.Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
26.Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Uraian Prosedur Kerja


1. Kepala sekolah menugaskan TPK sekolah dan
guru/MGMP sekolah melaksanakan kegiatan
analisis butir soal.
2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis
tentang analisis butir soal kepada TPK sekolah
dan guru/MGMP sekolah, antara lain mencakup:
a. Dasar dan acuan pelaksanaan analisis butir soal
b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
analisis butir soal
c. Manfaat analisis butir soal
d. Hasil yang diharapkan dari analisis butir soal
e. Mekanisme pelaksanaan analisis butir soal
f. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya
dalampelaksanaan analisis butir soal
2. TPK sekolah dan MGMP sekolah menyusun
rencana kegiatan sekurang-kurangnya berisi
uraian kegiatan, sasaran/hasil, pelaksana,
jadwal pelaksanaan, mencakup kegiatan:
a. Penyusunan rambu-rambu pelaksanaan analisis
butir;
b. Penyusunan rambu-rambu pengelolaan bank
soal;
c. Pengumpulan bahan analisis butir soal;
d. Pelaksanaan analisis sesuai dengan rambu-
rambu;
e. Presentasi dan pembahasan hasil analis butir
soal per mata pelajaran;
f. Menyempurnakaan dan finalisasi soal yang
telah dianalis;
g. Melakukan pengelolaan dengan sistem bank
soal
3. TPK sekolah dan MGMP sekolah menyusun
rambu-rambu tentang:
a. Mekanisme analisis butir soal, sesuai dengan
mekanisme analisis butir soal pada lampiran 2;
b. Mekanisme pengelolaan dan pemanfaatan soal
terpilih(sistem bank soal);
4. TPK sekolah melakukan pembagian tugas
pelaksanaan analisis butir soal kepada semua
guru;
5. Guru melaksanakan analisis butir soal melalui
proses:
a. Mengumpulkan bahan analisis butir soal,
berupa daftar hasil penilaian peserta didik,
soal-soal (tes tertulis, perbuatan, sikap) dan
lembar jawaban siswa, baik yang telah
digunakan untuk penilaian maupun yang belum
digunakan;
b. Melakukan analisis butir soal (kualitatif dan
kuantitatif) sesuai dengan ramburambu yang
telah disiapkan, untuk menguji tingkat
kesukaran, daya beda, fungsi pengecoh,
validitas, dan reliabilitas soal.
c. Pembahasan dan penyempurnaan dengan
masing-masing MGMP sekolah.
6. TPK sekolah mengembangkan sistem
pengelolaan soal terpilih dengan menerapkan
TIK dalam sistem bank soal;
7. Kepala sekolah bersama dengan TPK sekolah
dan MGMP sekolah mensosialisasikan program
pengelolaan dan pemanfaatan soal terpilih,
untuk meningkatkan kualitas

Anda mungkin juga menyukai