Anda di halaman 1dari 10

A.

Teori Tentang Pranata Pendidikan Kimia,

Pengertian Pranata Pendidikan

Kata pendidikan (education) berasal dari bahasa latin educare yang berarti
keluar. Pendidikan merupakan suatu proses membimbing manusia dari kegelapan
menuju kecerdasan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan yaitu
suatu proses yang terjadi karena suatu interaksi berbagai faktor yang menghasilkan
penyadaran diri dan penyadaran lingkungan, sehingga menampilkan rasa percaya
akan lingkungan.

Pranata pendidikan adalah suatu organisasi sosial dalam rangka prosedur


sosialisasi dan enkulturasi untuk mengantar orang ke dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbudaya, juga mengenai kelangsungan eksistensi dan
safeguard masyarakat dan kebudayaannya. Melalui sebuah organisasi pendidikan
sosialisasi dan enkulturasi diselenggarakan oleh masyarakat umum, dan karena itu
hidup dari orang-orang dan budaya mereka mampu bertahan hidup
walaupun anggota individu sudah berganti dan berubah karena kelahiran, kematian,
dan perpindahan.

Pranata pendidikan memumpunyai pedoman dan disiplin alam ditargetkan


untuk mempersiapkan siswa mereka melalui pendidikan pengajaran dan teknologi
untuk bisa berkompetensi dalam hidup, dalam posisi untuk percaya ilmiah dan logis
tentang segala sesuatu untuk bisa memilah hal-hal yang buruk dan baik. Pranata
pendidikan yang terkandung dalam institusi dasar. Dengan pranata pendidikan,
konsekuensi yang diharapkan dari sosialisasi akan membentuk sebuah sikap mental
yang benar hidup di jaman sekarang dan yang akan datang.

Ciri-Ciri Pranata Pendidikan

1. Pendidikan formal
Contoh: Tk, Sd, SMP, SMA, SMK, dan kuliah

2. Pendidikan non- formal


Contoh: Kursus
3. Pendidikan informal
Contoh: Pendidikan yang berlangsung dalam keluarga, ditempat bermain, di
jalanan, atau melalui media massa

Pengertian Pranata Pendidikan – Pranata pendidikan merupakan salah satu


wadah sosialisasi nilai-nilai yang ideai di masyarakat. Secara umum pendidikan
yang diperoleh seseorang dapat dilakukan dalam tiga lingkungan, yaitu keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Pranata ini sangat berperan dalam mengantarkan
seseorang kepada suatu kebudayaan. Melalui pendidikan, seseorang akan lebih
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dan memiliki wawasan
yang luas, sehingga tujuan hidupnya akan lebih terarah.

Di zaman modern seperti ini di mana persaingan di bidang pengetahuan


sangat ketat, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tujuan negara yang termaktub
dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat. Masyarakat modern menuntut
diperhatikannya masalah pendidikan dan mencurahkan investasinya kepada
institusi-institusi pendidikan. Secara umum pendidikan yang diperoleh seseorang
dapat dilakukan dalam tiga lingkungan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Peran atau Fungsi Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan manusia agar mampu


mencari nafkah hidup saat ia dewasa kelak Persiapan-persiapan yang dimaksud,
meliputi kegiatan dalam:
a) meningkatkan potensi, kreativitas, dan kemampuan diri;
b) membentuk kepribadian dan pola pikir yang logis dan sistematis; serta
c) mengembangkan sikap cinta tanah air.
Dengan pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi akan membentuk sikap
mental yang cocok dengan kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.

B. Perencanaan dan pengelolaan pendidikan kimia,


Pengelolaan pembelajaran adalah kegiatan pengaturan kelas oleh guru
untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika
terjadi gangguan dalam pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran di kelas meliputi
pengelolaan tempat belajar/ruang kelas, pengelolaan sumber dan bahan belajar,
pengelolaan media pembelajaran, dan pengelolaan siswa, dan pengelolaan
lingkungan belajar.

Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan


untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun
berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan
pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat
harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran

Defenisi Perencanaan Pendidikan


Definisi perencanaan pendidikan adalah suatu proses perumusan kebijakan
dan instrument sekaligus tekhnik penentuan prioritas, juga merupakan bagian
integral pembangunan nasional suatu negara serta penghubung antara harapan
orang tua, masyarakat, peserta didik dan negara dalam upaya mencapai tujuan
maupun fungsi pendidikan
Tujuan perencanaan dalam manajemen pendidikan :
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2. Untuk mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasi) baik kualifikasinya
maupun kuantitas.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat
biaya, tenaga ,dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan sub kegiatan
8. Mendeteksi hambatan kesulitab yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pencapaian tujuan.

Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan dalam manajemen pendidikan:
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemulihan berbagai alternatif terbaik
3. Penyususnan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Mengehemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu pimpinan sekolah menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan
6. Alatmemudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
Pegelolaan Dalam Sistem Pendidikan
Salah satu bentuk pelaksanaan dari perencanaan pendidikan di Indonesia
adalah berkenaan dengan penerapan desentralisasi pendidikan yaitu Manajemen
Bernasis Sekolah (MBS). Tujuan utama MBS adalah menungkatkan efesiensi,
mutu, dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efesiensi diperoleh melalui
kekuasaan mengelola sumber daya yang ada, partipasi masyarakat dan
penyederhanaan birokrasi.

Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan


pengelola sekolah, peningkatan profesionalime guru serta hal lain yang dapat
menumbuhkembangkan kondisi yang kondusif. Sedangkan pemerataan pendidikan
tampak pada tumbuhnya partisipasi masyarakat terutama peduli terhadap masalah
pendidikan. Melalui kegiatan MBS itu akan berdampak pada sistem perencanaan
pendidikan yang ada di Indonesia. MBS memberikan kewenangan penuh kepada
kepala sekolah dan guru dalam mengatur pendidikan dari pembelajaran,
merencanakan, mengorganisasi, mengawasi, serta mengatur sumber daya manusia
serta sarana lainnya dalam rangka membantu proses pembelajaran yang sesuai
tujuan sekolah.

C. bimbingan dan penyuluhan atau bimbingan karir


Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan
pendekatan terhadap individu/ kelompok individu agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu
untuk mengambil keputusan karier dan mengakui bahwa keputusan tersebut adalah
yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-
persyaratan karier yang akan ditekuninya. bimbingan karier adalah kegiatan
birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari,
dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga
dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi
kepuasan dan kelayakan.

Tujuan Bimbingan Karier

Tujuan dari Bimbingan Karir secara garis besar dapat dikelompokkan


menjadi dua, yaitu tujuan umum dan Khusus. Secara umum tujuan
diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah membantu siswa dalam
pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan,
perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan
cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan
seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.

Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah


sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.


2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap
usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang
jabatan dan melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita-
citakan, termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomunikasi danbekerja
sarna.

Merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir terkait erat
dengan empat kompetensi utama bagi para siswa agar dapat menghadapi masa
depan karir mereka yaitu :

1. Kesadaran diri atau pengenalan diri sendiri


2. Kesadaran akan kesempatan bekerja
3. Pembuatan keputusan pendidikan dan karir
4. Pembelajaran transisional dan pengetahuan akan persyaratan kerja.

Fungsi Bimbingan Karier Adalah Sebagi Berikut:

1. Fungsi persiapan

contoh; Guru pembimbing memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan


atau informasi mengenai perguruan tinggi/ studi lanjut yang dapat didapatkan oleh
siswa.

2. Fungsi pencegahan

Contoh; Guru pembimbing dapat memberikan bantuan agar siswa tidak kesulitan
di dalarn memahami tentang bakat, minat, kemampuan dan tentang dirinya
sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan sehingga dapat mencegah siswa salah
dalam menentukan langkah-langkah dalam menemukan karier yang dikehendaki.

3. Fungsi penempatan dan penyaluran

Contoh; Guru pembimbing akan membantu dalam penempatan para siswa pada
bidang atau jenis pendidikan, misalnya dalam hal penjurusan atau pelatihan dan
pekerjaan sehingga mereka dapat mengambil keputusan sendiri secara bijaksana.

4. Fungsi penyesuaian

Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan


jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitamya.

5. Fungsi pengembangan

Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam mengembangkan


seluruh pribadinya secara terarah dan mantab pada minat kerja.

Dengan Layanan Bimbingan Karir yang sudah diberikan diharapkan siswa


dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan
cirri-ciri kepribadian serta dapat mengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas,
yang mugkin lebih cocok bagi mereka, selanjutnya diharapka siswa dapat
menemukan karir dan melaksanakan karir yang efektif serta memberikan kelayakan
hidup.

D. Sarana Atau Media Pendidikan Kimia

Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting
dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam
kaitannya dengan pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga
pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya
oleh guru maupun oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan
adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang
bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar mengajar.2 Hal
ini merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah lembaga pendidikan
karena mempengaruhi kelangsungan proses belajar mengajar di sekolah. Adanya
sarana dan prasarana banyak membantu kelangsungan belajar mengajar di sekolah.
Sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar,
agar siswa lebih berminat dan mudah menerima penjelasan dari guru. Apabila
sarana dan prasarana yang disediakan kurang, maka dapat mempengaruhi minat
siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar. Jika siswa memiliki minat dalam
mengikuti proses belajar mengajar maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya
lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya.
Sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot
yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti:buku,
papan tulis, kursi, meja dan sebagainya. Sedangkan menurut keputusan menteri P
dan K No.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:

a) Bangunan dan perabot sekolah.


b) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukauan dan alat-alat peraga dan
labolatarium.
c) Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang
menguanakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat
penampil.

Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan

Penentuan kebutuhan merupakan perencanaan pengadaan sarana


pendidikan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebelum
mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas pendidikan terlebih dahulu harus
melalui prosedur yang benar, yaitu melihat dan memeriksa kembali keadaan dan
kekayaan yang telah ada, agar tidak terjadi sarana pendidikan yang mubazir, seperti
pengadaan kembali sarana yang masih memadai dari segi kuantitas maupun kualitas
atau pengadaan alat-alat yang tidak diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Setelah melalui prosedur yang benar, baru bisa ditentukan jenis sarana yang
diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah bersangkutan.

Penentuan sarana pendidikan sekolah juga harus mempertimbangkan siapa-


siapa saja yang memfasilitasi atau membiayai pengadaan sarana tersebut. Pihak
sekolah bisa mengajukan permohonan pengadaan sarana pendidikan kepada istansi
atasan seperti kepada pemerintah melalui Disdikpora provinsi, kabupaten/kota, bisa
juga kepada pihak komite sekolah mengajukan RAPBS (Rencana Anggaran
Penerimaan dan Belanja Sekolah) pada waktu awal tahun pelajaran atau mungkin
sumbangan dari masyarakat. Apabila pengajuan pengadaan sarana pendidikan
tersebut hanya sebagian yang disetujui, maka harus menentukan sekala prioritas
atau sarana yang paling penting dan mendesak diperlukan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Untuk memudahkan mengetahui sarana yang paling penting dan
mendesak dalam keperluan pendidikan, maka pada daftar pengadaan sarana harus
diurut dari nomor terkecil untuk sarana/fasiltas yang paling penting atau mendesak
kemudian diikuti sarana yang lain sesuai dengan tingkat kepentingan.
Bagiamana masalah lingkungan dipembelajaran kimia

Menurut saya persoalan yang dialami dalam pembelajara kimia disekolah ialah
sarana dan prasana yang kurang memadai sehingga membuat persoalan
pembelajaran kimia terganggu, seperti kurangnya buku-buku diperpustakaan
sehingga atau perpusatakaan yang masih belum ada membuat siswa sulit untuk
mencari sumber belajar, kemudian kebersihan lingkungan yang belum bersih
membuat suasana pembelajaran kimia terganggung, adapula permasalahan yang
lebih penting yaitu mulai dari kompetensi guru, dan teknisi laboratorium, laboran,
infastuktur, lcd dan perpustakaan Jika mempelajari kimia dianggap sulit, maka
permasalahan ini kemungkinan besar terkait dengan komponen-komponen tersebut.
Selain komponen-komponen ini, kesulitan belajar juga dapat muncul dari
karakteristik materi pelajaran kimia itu sendiri yang sebagian besar konsepnya
bersifat abstrak.

Upaya menurut saya untuk mengatasi persoalan

Menurut saya kepala sekolah harus menganalisis segala kekurangan dari sekolah
tersebut seperti perputakaan yang kekurangan sumber baca, teknis dalam
laboratorium, maka kepala sekolah segera melaporkan kepada pemerintah untuk
bisa memperbaiki segala kekurangan dari sekolah tersebut, dimana sebagian
pemerintah telah melakukan solusi segala persoalaan yang terjadi disekolah dengan
melakukan training-training untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar,
namun setelah selesai mengikuti pelatihan tidak banyak berubah dengan berbagai
alasan diantaranya fasilitas tidak mendukung, tidak cukup waktu , kurang
menguasai IT. Ilmu kimia dikembangkan lewat eksperimen-ekperimen di
laboratorium, dengan demikian laboratorium memiliki peran yang sangat penting,
namun demikian tidak semua sekolah memiliki fasilitas laboratorium yang
memadai. Sekolah yang memiliki laboratorium penggunaannya masih kurang
optimal. Ketersediaan tenaga teknisi laboratorium dan laboran masih sangat kurang
bahkan sampai level perguruan tinggi keadaannya tidak banyak berbeda. Usaha-
usaha perbaikan pembelajaran sudah banyak dilaku¬kan dengan berbagai cara,
peningkatan kompetensi guru melalui training-training, perbaikan fasilitas
perpustakaan, pemanfaatan IT untuk pembelajaran, pembuatan software media
interaktif, penulisan modul dan buku ajar, olimpiade kimia untuk mendorong siswa
Sekolah menengah untuk belajar kimia lebih baik, Pendidikan dan Pelatihan
Profesi Guru untuk peningkatan profesionalisme guru, mailing list untuk saling
bertukar pengalaman dalam pembelajaran kimia, namun hasilnya belum
menggembirakan.

Kemudian guru sebagai pendidik diharapkan mampu mengelolah atau


menggunakan sarana prasarana dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat
memahami dan aktif dalam lingkungan sekolahnya. Begitu juga saat menggunakan
sarana pendidikan harus kita sesuaikan dengan kriteria siswa yang dididik. Dengan
adanya makalah ini penulis mengharapkan apabila ada kesalahan dalam penulisan
agar memberi tahu penulis. Karena segala kekurangan datang dari kita dan
kebenaran dari Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai