Buah Pala
Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang dihasilkantumbuhan dalam jumlah kecil. Metabolit
sekunderseringkali hanya dijumpai pada satu spesies atau sekelompok spesies, berbeda dari11metabolit primer
yang dijumpai hampir di semua kingdom tumbuhan. Metabolitsekunder merupakan hasil samping atau
intermedietdari metabolisme primer.Baud (2014), menyatakan bahwa tanaman menghasilkan senyawa-
senyawametabolit sekunder yang bersifat toksik dan dapat digunakan untuk mengobatiberbagai jenis penyakit
pada manusia
Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder atau metabolit sekumder telah banyak
digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya serta sangat
banyak jenis tumbuh- tumbuhan yang digunakan obat-obatan yang dikenal sebagai obat tradisional
sehingga diperlukan penelitian tentang penggunaan tumbuh- tumbuhan berkhasiat dan mengetahui
senyawa kimia yang berfungsi sebagai obat. Senyawa-senyawa kimia yang merupakan hasil
metabolisme sekunder pada tumbuhan sangat beragam dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa
golongan senyawa bahan alam yaitu terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid.
SENYAWA KIMIA YANG TERKANDUNG PADA BUAH PALA
1. D-limone
Limonen adalah zat ditemukan dalam buah jeruk, dan memiliki sifat rotasi optik, yaitu
memutar bidang polarisasi cahaya. Ada dua jenis optik yang berbeda dari limonen, d dan l. d-
limonene memutar ke kanan, dan l-limonene memutar cahaya ke kiri. Limonene memiliki berat jenis
0,84 g/cm3. Hal ini digunakan untuk wewangian, dan dalam dunia kesehatan, manfaatnya sangat
luas, termasuk sebagai kemoprevensi kanker.
d-Limonene adalah komponen biosktif tanaman yang utama ( BAFC-bioactive food components) dari
minyak kulit jeruk, 75% dari lemon peel oil, 95% dari orange peel oil, dan 87% dari mandarin
2. Senyawa Eugenol
Eugenol merupakan suatu alkohol siklis monohidroksi atau fenol sehingga dapat bereaksi
dengan basa kuat. Eugenol bersifat mudah menguap tidak berwarna atau berwarna agak kuning dan
mempunyai rasa getir (Guenther, 1990). Eugenol digunakan sebagai bahan baku parfum, pemberi
flavor, dan dalam bidang pengobatan sebagai antiseptik dan anestesi. Eugenol juga digunakan pada
pembuatan isoeugenol untuk memproduksi vanilin sintetis.
Eugenol termasuk senyawa fenol, akan bereaksi dengan alkali hidroksida membentuk senyawa
fenolat yang meningkat kelarutannya dalam air. Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol dari
senyawa lainnya. Fenol adalah senyawa alkohol, dimana gugus alkilnya berupa aril atau sikloalkil.
3. Safrole
Safrole (5-(2-propenyl)-1,3-benzodioxole) adalah senyawa fenil propana salah satu golongan
dari senyawa aromatik fenilpropanoid. Untuk itu Safrole mempunyai cincin benzena yang diapit oleh
cincin dioxolane dan gugus metilen terminal yang sangat reaktif.
Struktur Safrole
Safrole tidak larut dalam air tapi dapat bercampur baik dalam cloroform, eter dan senyawa
nonpolar lainnya (Budavaris 1989; Burdock 1997). Banyak cincin aromatik menyebabkan bau dan
rasa yang khas. Hal ini dikarenakan metabolisme fenil propanoid melalui jalur asam sikimik (Dewick
1997; Wink 2010). Fenilpropanoid senyawa sekunder yang terkait dengan rasa dan bau tanaman dan
karenanya digunakan sebagai pencegah terhadap herbivora yang menghindar dari metabolit
sekunder yang kuat. Safrole ditemukan dalam jumlah sedikit pada kayu manis, jahe, pala, coklat, dan
lain-lain
4. Asam Oleat
Asam oleat atau asam Z-9-oktadekenoat merupakan asam lemak tak jenuh yang banyak
dikandung dalam minyak zaitun. Selain minyak zaitun juga terdapat pada limbah industri sawit, yaitu
lumpur sawit Asam ini tersusun dari 18 atom C dengan satu ikatan rangkap di antara atom C ke-9 dan
ke-10.
Asam Oleat
5. Asam Linoleat
Asam linolenat merupakan asam lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acid,
PUFA) yang tersusun dari rantai 18 atom karbon dengan asam lemak esensial yang harus diperoleh
dari makanan karena tubuh manusia tidak bisa memproduksinya.
Asam Linoleat
6. Asam Palmitat
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon
(CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih. Titik leburnya
63,1 C. Dalam industri, asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan
pewarnaan.
Asam Palmitat
7. Trimiristin
Trimiristin adalah trigliserida atau lemak yang biasanya terdapat dalam bahan-bahan
alam.Salah satu diantara bahan yang mengandung trimiristin adalah buah pala. Buah pala
sendirimerupakan buah asli Indonesia yang banyak berkembang di Maluku dan sekitarnya. Biji
dari buah pala ini mengandung trimiristin sebagai kandungan utamanya. Buah pala selama
inimemang memiliki berbagai manfaat, diantaranya adalah minyak dari buah pala yang berdaya jual
tinggi. Beberapa informasi menyebutkan bahwa minyak buah pala yang mengandungmiristisin dapat
dijadikan sebagai pencegah tumor dan pembius ikan pada proses pengiriman
http://acepjalaludinsayuti.blogspot.co.id/2013/07/miristisin.html
http://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article/viewFile/1065/939
Andria Agusta. 2000. Komponen Kimia Minyak Atsiri Pala Maba (Myristica succedanea). Majalah
farmasi Indonesia 11(2),
http://catatan-nakkampus.blogspot.co.id/2010/11/laporan-farmakognosi-myristica.html
Widardo, S.H., H. F.G. Kaseke, Y. Mandei, T. R. Tambuwun, D. Hartanto, F. Mewengkang, L.Tora,
dan F. Wangka. 1995. Penelitian Ekastraksi Oleoresin Biji Pala Dengan Beberapa Pelarut Majalah
Ilmiah BIMN. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Menado. Edisi 8.
http://eprints.undip.ac.id/8066/1/dimas_dita_rahadian.pdf
TERIMAKASIH