Anda di halaman 1dari 15

Kimia Organik Bahan Alam

Buah Pala

Nama : Novieta Sari


NIM: ACC 115 046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2017
PALA
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan
Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi
komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Biji buah pala merupakan biji dari tumbuh -
tumbuhan yang kayaakan trigliserida yaitu asam lemak ester gliserol Banyak perbedaan
yangmungkin pada trigliserida terjadi' sejak gliserol mempunyai rantai yangsangat panjang dan
sejumlah ikatan rangkap dan saling berhubungan satusama lain Biji buah pala mengandung
trigliserida terutama ester gliserolyaitu asam lemak tunggal dan asam myristic' yang disebut
trimiristin.
Pohon pala (Myristica fragrans) merupakan pohon penghasil rempah-rempah
dengan nilai ekonomi yang tinggi. Pohon pala mengandung minyak atsiri sebagaisalah satu hasil
metabolit sekunder. Kecukupan cahaya matahari, jarak rata- rata pohon yang bersinggungan, jenis
pohon bersinggungan dan jumlah pohon bersinggungan berpengaruh terhadap fotosintesis termasuk
hasil metabolit sekunder.
Klasifikasi dan morfologi tanaman pala ini
adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )


Subkingdom : Taracheobionta ( Tumbuhan
berpembulu )
Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Kandungan biji pala diantaranya adalah Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
1. Kandungan Energi Buah Pala = 42 kkal Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Magnoliidae
2. Kandungan Protein Buah Pala = 0,3 gr
Ordo : Magnoliales
3. Kandungan Lemak Buah Pala = 0,2 gr Famili : Myristicaceae
4. Kandungan Karbohidrat Buah Pala = 10,9 gr Genus : Myristica
Spesies : Myristica fragrans Houtt
5. Kandungan Kalsium Buah Pala = 32 mg
6. Kandungan Zat Besi Buah Pala = 2 mg
7. Kandungan Vitamin A Buah Pala = 29 IU
8. Kandungan Vitamin B1 Buah Pala = 0 mg
9. Kandungan Vitamin C Buah Pala = 22 mg
Manfaat Biji Pala
1. Mengobati Suli tidur (insomnia)
2. Mengobati Pusing kepala
3. Mengobati telinga yang sakit
4. Pereda sakit perut
5. Menghilangkan jerawat dan noda
6. Mengatasi rasa mual
7. Meringankan penyakit maag
8. Menyembuhkan suara parau
METABOLIT SEKUNDER

Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang dihasilkantumbuhan dalam jumlah kecil. Metabolit
sekunderseringkali hanya dijumpai pada satu spesies atau sekelompok spesies, berbeda dari11metabolit primer
yang dijumpai hampir di semua kingdom tumbuhan. Metabolitsekunder merupakan hasil samping atau
intermedietdari metabolisme primer.Baud (2014), menyatakan bahwa tanaman menghasilkan senyawa-
senyawametabolit sekunder yang bersifat toksik dan dapat digunakan untuk mengobatiberbagai jenis penyakit
pada manusia
Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder atau metabolit sekumder telah banyak
digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya serta sangat
banyak jenis tumbuh- tumbuhan yang digunakan obat-obatan yang dikenal sebagai obat tradisional
sehingga diperlukan penelitian tentang penggunaan tumbuh- tumbuhan berkhasiat dan mengetahui
senyawa kimia yang berfungsi sebagai obat. Senyawa-senyawa kimia yang merupakan hasil
metabolisme sekunder pada tumbuhan sangat beragam dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa
golongan senyawa bahan alam yaitu terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid.
SENYAWA KIMIA YANG TERKANDUNG PADA BUAH PALA

1. D-limone
Limonen adalah zat ditemukan dalam buah jeruk, dan memiliki sifat rotasi optik, yaitu
memutar bidang polarisasi cahaya. Ada dua jenis optik yang berbeda dari limonen, d dan l. d-
limonene memutar ke kanan, dan l-limonene memutar cahaya ke kiri. Limonene memiliki berat jenis
0,84 g/cm3. Hal ini digunakan untuk wewangian, dan dalam dunia kesehatan, manfaatnya sangat
luas, termasuk sebagai kemoprevensi kanker.

d-Limonene adalah komponen biosktif tanaman yang utama ( BAFC-bioactive food components) dari
minyak kulit jeruk, 75% dari lemon peel oil, 95% dari orange peel oil, dan 87% dari mandarin
2. Senyawa Eugenol

Eugenol merupakan suatu alkohol siklis monohidroksi atau fenol sehingga dapat bereaksi
dengan basa kuat. Eugenol bersifat mudah menguap tidak berwarna atau berwarna agak kuning dan
mempunyai rasa getir (Guenther, 1990). Eugenol digunakan sebagai bahan baku parfum, pemberi
flavor, dan dalam bidang pengobatan sebagai antiseptik dan anestesi. Eugenol juga digunakan pada
pembuatan isoeugenol untuk memproduksi vanilin sintetis.

Eugenol termasuk senyawa fenol, akan bereaksi dengan alkali hidroksida membentuk senyawa
fenolat yang meningkat kelarutannya dalam air. Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol dari
senyawa lainnya. Fenol adalah senyawa alkohol, dimana gugus alkilnya berupa aril atau sikloalkil.
3. Safrole
Safrole (5-(2-propenyl)-1,3-benzodioxole) adalah senyawa fenil propana salah satu golongan
dari senyawa aromatik fenilpropanoid. Untuk itu Safrole mempunyai cincin benzena yang diapit oleh
cincin dioxolane dan gugus metilen terminal yang sangat reaktif.

Struktur Safrole
Safrole tidak larut dalam air tapi dapat bercampur baik dalam cloroform, eter dan senyawa
nonpolar lainnya (Budavaris 1989; Burdock 1997). Banyak cincin aromatik menyebabkan bau dan
rasa yang khas. Hal ini dikarenakan metabolisme fenil propanoid melalui jalur asam sikimik (Dewick
1997; Wink 2010). Fenilpropanoid senyawa sekunder yang terkait dengan rasa dan bau tanaman dan
karenanya digunakan sebagai pencegah terhadap herbivora yang menghindar dari metabolit
sekunder yang kuat. Safrole ditemukan dalam jumlah sedikit pada kayu manis, jahe, pala, coklat, dan
lain-lain
4. Asam Oleat
Asam oleat atau asam Z-9-oktadekenoat merupakan asam lemak tak jenuh yang banyak
dikandung dalam minyak zaitun. Selain minyak zaitun juga terdapat pada limbah industri sawit, yaitu
lumpur sawit Asam ini tersusun dari 18 atom C dengan satu ikatan rangkap di antara atom C ke-9 dan
ke-10.

Asam Oleat
5. Asam Linoleat

Asam linolenat merupakan asam lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acid,
PUFA) yang tersusun dari rantai 18 atom karbon dengan asam lemak esensial yang harus diperoleh
dari makanan karena tubuh manusia tidak bisa memproduksinya.

Asam Linoleat
6. Asam Palmitat
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon
(CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih. Titik leburnya
63,1 C. Dalam industri, asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan
pewarnaan.

Asam Palmitat
7. Trimiristin
Trimiristin adalah trigliserida atau lemak yang biasanya terdapat dalam bahan-bahan
alam.Salah satu diantara bahan yang mengandung trimiristin adalah buah pala. Buah pala
sendirimerupakan buah asli Indonesia yang banyak berkembang di Maluku dan sekitarnya. Biji
dari buah pala ini mengandung trimiristin sebagai kandungan utamanya. Buah pala selama
inimemang memiliki berbagai manfaat, diantaranya adalah minyak dari buah pala yang berdaya jual
tinggi. Beberapa informasi menyebutkan bahwa minyak buah pala yang mengandungmiristisin dapat
dijadikan sebagai pencegah tumor dan pembius ikan pada proses pengiriman

Proporsi asam miristat yang begitu besar terikat dalam


trigliserida menunjukan bahwasenyawa trigliserida, dalam hal
ini trimiristin terdapat dalam jumlah atau proporsiyang sama
dengan asam miristat. Jika asam palmitat dan asam laurat
dibandingkanrelatif terhadap asam miristat, maka proporsi
trimiristin didalam gliserida adalah kira-kira 77 % atau 55 % dari
lemak total. Bomer dan Ebark berhasil mengisolasi 40
%trimiristin dengan cara mentransasi biji pala. Trimiristin adalah
suatu gliserida ataulebih tepat trigliserida yang terbentuk dari
gliserol dan asam miristat. Rumus molekulnya adalah
8. Asam Miristin
Wujudnya berupa kristal berwarna putih agak berminyak. Rumus molekulnya adalah
CH3(CH2)12COOH. Titik leleh 54,4 oC dan titik didih 326,2 oC. Sangat larut dalamalkohol dan eter.
Asam miristat pertama kali di isolasi oleh Playfair pada tahun 1841dan sekaligus menemukan bahwa
asam miristat merupakan komponen utama biji paladitemukan pula bahwa asam miristat terdapat
dalam semua spesies myritica tetapidalam jumlah yang tidak begitu besar dibandingkan dengan
pala.Meskipun asam miristat larut dalam alkohol dan eter, ia tidak larut dalam air. Sifat inidigunakan
untuk mengkristalkan asam miristat dari hasil hidrolisa trimiristin.Kegunaan asam miristat adalah
untuk sabun, kosmetik, farfum, dan ester sintesisuntuk flafor dan aditif pada makanan
Referensi

http://acepjalaludinsayuti.blogspot.co.id/2013/07/miristisin.html
http://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article/viewFile/1065/939
Andria Agusta. 2000. Komponen Kimia Minyak Atsiri Pala Maba (Myristica succedanea). Majalah
farmasi Indonesia 11(2),
http://catatan-nakkampus.blogspot.co.id/2010/11/laporan-farmakognosi-myristica.html
Widardo, S.H., H. F.G. Kaseke, Y. Mandei, T. R. Tambuwun, D. Hartanto, F. Mewengkang, L.Tora,
dan F. Wangka. 1995. Penelitian Ekastraksi Oleoresin Biji Pala Dengan Beberapa Pelarut Majalah
Ilmiah BIMN. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Menado. Edisi 8.
http://eprints.undip.ac.id/8066/1/dimas_dita_rahadian.pdf
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai