PENDAHULUAN
Enzim papain
Papain adalah enzim jenis protease yang terdapat pada getah pepaya. Cairan putih kental
layaknya susu ini banyak dijumpai pada bagian batang, buah maupun daunnya. Volume
getah pepaya ini jauh lebih banyak pada bagian yang muda ketimbang yang tua. Sebagai
enzim, papain sangat ampuh memecah molekul protein. Berkat hal tersebut, enzim
papain kemudian memiliki beragam manfaat bagi manusia. Baik itu dalam sektor rumah
tangga dan juga skala besar seperti industri.
Papain ialah enzim hidrolase sistein protease (EC 3.4.22.2) yang ada pada daun
pepaya (Carica papaya) dan pepaya gunung(Vasconcellea cundinamarcensis).
Papain terdiri atas 212 asam amino yang distabilkan oleh 3 jembatan disulfida. Struktur 3
dimensinya terdiri atas 2 domain strukturalyang berbeda dengan celah di antaranya. Celah itu
mengandung tapak aktif, yang mengandung triade katalisis yang sudah disamakan
dengan kimotripsin. Triade katalisisnya tersusun atas 3 asam amino - sistein-25 (yang
diklasifikan dari sini), histidin-159, dan asparagin-158. Papain biasa digunakan untuk
memecah serabut daging liat dan telah dimanfaatkan selama ribuan tahun oleh penduduk
asli Amerika Selatan. Papain juga dimanfaatkan untuk mendisosiasikan sel dalam langkah
pertama persiapan kultur sel. Selain itu juga ditemukan sebagai bahan baku beberapa pasta
gigi atau gula-gula sebagai pemutih gigi.
Enzim Bromelain
Enzim bromelain adalah suatu protease sulfihidril (-SH) yang sudah menjadi tidak aktif,
disebabkan karena terbentuknya ikatan disulfida antara enzim-enzim. Secara relatif hal ini
dapat diatasi dengan penambahan senyawa pereduksi seperti sistein, markaptoetanol,
glukation, dan vitamin C. Selain dengan cara penambahan senyawa pereduksi juga dapat
distabilkan dengan cara amobilisasi enzim.
1
Aktivitas enzim bromelain dipengaruhi oleh beberapa inhibitornya seperti
diisopropilfosfofluoridat(DIPF), yang dilaporkan oleh Murachi T dan Yasui.M pada tahun
1965 dapat menghambat aktivitas katalitik dari enzim bromelain. Disamping itu Husain S
dan Lowe G juga meneliti bagian aktif dari enzim bromelain, secara sederhana
digambarkannya deretan asam amino pada pusat aktif dari enzim bromelain sebagai berikut:
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami identitas simplisia dari Papain dan Bromelain
2. Untuk mengetahui dan memahami cara pemanenan dan pengolahan simplisia Papain dan
Bromelain
Uuntuk mengetahui konstituen kimia dan manfaat dari simplisia Papain dan Bromelain
2
BAB II
ISI
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cistales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
3
Karakteristik Tanaman Pepaya Pepaya (Carica papayaL.) merupakan tanaman yang
berasal dari Amerika Tengah. Pepaya dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim
tropis. Tanaman pepaya oleh para pedagang Spanyol 10 disebarluaskan ke berbagai penjuru
dunia. Negara penghasil pepaya antara lain Costa Rica, Republik Dominika, Puerto Riko, dan
lain-lain. Brazil, India, dan Indonesia merupakan penghasil pepaya yang cukup besar.
Mengatakan bahwa tanaman papaya (Carica papaya L.) baru dikenal secara umum sekitar
tahun 1930 di Indonesia, khususnya dikawasan Pulau Jawa. Tanaman pepaya ini sangat
mudah tumbuh di berbagai cuaca. Menurut Warisno, tanaman pepaya merupakan herba
menahun, dan termasuk semak yang berbentuk pohon. Batang, daun, bahkan buah pepaya
bergetah, tumbuh tegak, dan tingginya dapat mencapai2,5-10 m. Batang pepaya tak berkayu,
bulat, berongga, dan tangkai di bagian atas terkadang dapat bercabang. Pepaya dapat hidup
pada ketinggian tempat 1 m-1.000 m dari permukaan laut dan pada kisaran suhu 22°C-
26°C.Pada tanaman pepaya daunnya berkumpul di ujung batang dan ujung percabangan,
tangkainya bulat silindris, juga berongga, panjang 25-100 cm. Helaian daun bulat telur
dengan diameter 25-75 cm, daun berbagi menjari, ujung daun runcing, pangkal berbentuk
jantung, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda, tulang
daun menonjol di permukaan bawah daun. Bunga jantan berkumpul dalam tandan, mahkota
berbentuk terompet, warna bunganya putih kekuningan. Pepaya memiliki bermacam-macam
bentuk, warna, dan rasa. Pepaya muda memiliki biji yang berwarna putih sedangkan yang
sudah matang berwarna hitam. Tanaman ini dapat berbuah sepanjang tahun dimulai pada
umur 6-7 bulan dan mulai berkurang setelah berumur 4 tahun.
Kandungan Kimia Daun Pepaya Dari beberapa kandungan yang ada pada daun pepaya
tersebut yang diduga memiliki potensi sebagai larvasida adalah enzim papain, saponin,
flavonoid, dan tannin.
a. Enzim Papain adalah enzim proteolitik yang berperan dalam pemecahan jaringan ikat, dan
memiliki kapasitas tinggi untuk menghidrolisis protein eksoskeleton yaitu dengan cara
memutuskan 12 ikatan peptida dalam protein sehingga protein akan menjadi terputus.
Enzim papain dapat banyak ditemukan pada daun papaya. Walaupun dalam dosis yang
rendah, dan apabila enzim papain masuk ke dalam tubuh larva nyamuk Aedes aegypti
akan menimbulkan reaksi kimia dalam proses metabolisme tubuh yang dapat
4
menyebabkan terhambatnya hormon pertumbuhan. Bahkan akibat dari ketidakmampuan
larva untuk tumbuh akibatnya dapat menyebabkan kematian pada larva.
b. Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang bersifat racun yang terkandung di dalam
daun pepaya. Beberapa sifat khas dari 13 flavonoid yaitu memiliki bau yang sangat tajam,
rasanya yang pahit, dapat larut dalam air dan pelarut organik, dan juga mudah terurai pada
temperatur tinggi. mengatakan bahwa flavonoid merupakan senyawa yang dapat bersifat
menghambat makan serangga. Flavonoid berfungsi sebagai inhibitor pernapasan sehingga
menghambat sistem pernapasan nyamuk yang dapat mengakibatkan nyamuk Aedes
aegypti mati. Bagi tumbuhan pepaya itu sendiri flavonoid memiliki peran sebagai
pengatur kerja antimikroba dan antivirus.
c. Saponin senyawa lainpada daun pepaya yang memiliki peran sebagai insektisida dan
larvasida adalah saponin. Saponin merupakan senyawa terpenoid yang memiliki aktifitas
mengikat sterol bebas dalam sistem pencernaan, sehingga dengan menurunnya jumlah
sterol bebas akan mempengaruhi proses pergantian kulit pada serangga. Saponin terdapat
pada seluruh bagian tanaman pepaya seperti akar, daun, batang, dan bunga. Senyawa aktif
pada saponin berkemampuan membentuk busa jika dikocok dengan air dan menghasilkan
rasa pahit yang dapat menurunkan tegangan 14 permukaan sehingga dapat merusak
membran sel serangga.
d. Tanin merupakan salah satu senyawa yang termasuk ke dalam golongan polifenol yang
terdapat dalam tanaman pepaya. Mekanisme kerja senyawa tanin adalah dengan
mengaktifkan sistem lisis sel karena aktifnya enzim proteolitik pada sel tubuh serangga
yang terpapar tanin (Harborne , 1987). Menurut Harborne (1987), senyawa kompleks yang
dihasilkan dari interaksi tanin dengan protein tersebut bersifat racun atau toksik yang
dapat berperan dalam menghambat pertumbuhan dan mengurangi nafsu makan serangga
melalui penghambatan aktivitas enzim pencernaan. Tanin mempunyai rasa yang sepat dan
memiliki kemampuan menyamak kulit. Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh,
dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Umumnya tumbuhan yang
mengandung tanin dihindari oleh hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat.
Salah satu fungsi tanin dalam tumbuhan adalah sebagai penolak hewan herbivore dan
sebagai pertahanan diri bagi tumbuhan itu sendiri.
5
2.1.2 Nanas (Ananas comosus)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Batang tanaman nanas berukuran cukup panjang 20-25 cm atau lebih, tebal dengan
diameter 2,0 -3,5 cm, beruas-ruas (buku-buku) pendek. Batang sebagai tempat melekat
6
akar, daun bunga, tunas dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak
karena disekelilingnya tertutup oleh daun. Tangkai bunga atau buah merupakan
perpanjangan batang .
Daun nanas panjang, liat dan tidak mempunyai tulang daun utama. Pada daunnya ada
yang tumbuh dari duri tajam dan ada yang tidak berduri. Tetapi ada pula yang durinya
hanya ada di ujung daun. Duri nanas tersusun rapi menuju ke satu arah menghadap ujung
daun .
Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat
hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan di ketiak daun
pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10 kuntum.
Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20
hari. Waktu dari menanam sampai terbentuk bunga sekitar 6-16 bulan.
Pada umumnya pada sebuah tanaman atau sebuah tangkai buah hanya tumbuh satu
buah saja. Akan tetapi, karena pengaruh lingkungan dapat pula membentuk lebih dari satu
buah pada satu tangkai yang disebut multiple fruit ( buah ganda). Pada ujung buah biasanya
tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu yang biasa
disebut multiple crown(mahkota ganda).
Pepaya dikenal sebagai salah satu jenis buah yang memiliki rasa manis dan berguna
untuk melancarkan pencernaan.Harganya yang cenderung murah dan mudah ditemui di
berbagai toko, membuat pepaya menjadi salah satu buah idola di kalangan masyarakat
Indonesia Namun, apakah Anda tahu kegunaan lain dari tanaman buah papaya ini?
Masyarakat Indonesia mengenal tanaman pohon karet sebagai penghasil getah yang
kemudian dapat diolah menjadi berbagai bahan dan juga menjadi bahan baku pembuatan
beberapa barang.Tanaman buah pepaya ternyata tidak kalah dari tanaman pohon karet;
memiliki getah yang dapat digunakan sebagai pelengkap bahan baku dan juga berbagai
fungsi baik lainnya.
7
Buah papaya ternyata memiliki getah yang dapat digunakan sebagai penggumpal susu
dalam pembuatan keju, perenyah kue pada pembuatan crackers atau dapat digunakan sebagai
bahan pelengkap dalam pembuatan pasta gigi.Selain itu, getah dari buah pepaya dapat
digunakan sebagai bahan pengempuk daging.Dari bagian batang, daun dan buah, getah yang
paling berkualitas berasal dari bagian buah.Papainn pada batang serta daun mempunyai
aktivitas proteolitik yang hanya mencapai 200 MCU/gram, di sisi lain, bagian buah dapat
menghasilkan jumlah yang lebih besar yakni 400 MCU/g.Produksi papain dari bagian buah
sendiri dapat mencapai 440/kg/tahun/hektar.Papain memiliki lebih dari 50 asam amino,
seperti lysine, sistein, prolin, valine, asam glutamate, histidin, treonin, aspartate dan juga
tritophan. Bahan baku yang mudah ditemukan serta harga yang dapat bersaing di pasaran,
membuat getah pepaya (papain) dipandang sebagai komoditi yang menguntungkan dalam
kegiatan jual-beli. Namun, di Indonesia sendiri masih mengandalkan impor papain dari
wilayah Sri Lanka, India, Brazil dan juga Meksiko.
Gunakan buah yang masih muda, yakni berusia sekitar 2,5 – 3 bulan.
Waktu penyadapan terbaik ialah ketika pagi hari sebelum matahari terbit, yakni sekitar
pukul 05.30 – 08.00 ataupun saat sore hari sebelum matahari terbenam, yakni pukul
17.30 – 18.30.
Anda dapat menyadap kulit buah pepaya muda mulai dari pangkal menuju ujung buah
dengan kedalaman sadapan 1 – 2 mm, dengan jarak antar torehan 1 – 2 cm atau batasi
hingga 5 torehan dalam satu buah. Hal ini bertujuan agar buah pepaya yang disadap tidak
cepat mengalami pembusukan.
Pasangkan wadah plastik di sekitar buah yang berguna sebagai tempat penampung getah
pepaya nantinya. Sebaiknya, wadah telah terpasang sebelum menyadap buah pepaya
muda.
Lakukan penyadapan dalam kurun waktu 4 kali dalam sehari. Agar lebih ekonomis,
sebaiknya per buah tidak disadap lebih dari tujuh kali agar kemudian dapat dikonsumsi
buahnya ketika matang.
Satu buah pepaya muda dapat menghasilkan 40 gram selama 70 hari. Cara untuk
meningkatkan produksi papain, dapat dilakukan pengolesan bawang putih yang
8
mengandung hormone ethepon pada permukaan kulit buah pepaya sehari sebelum proses
penyadapan berlangsung.
Getah yang telah didapat kemudian dikeringkan pada suhu 60 – 70?C selama 12 jam.
Apabila suhu dalam proses pengeringan terlalu tinggi, enzim proteolitik yang terdapat di
dalam papain akan rusak.
Kualitas dari papain sendiri tergantung dari jenis pepaya yang digunakan, jumlah torehan
pada buah, interval penyadapan, cara pengeringan dan juga penyimpanan.
1. Pemanenan
Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung dari
jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga berbuah pada
umur 24 bulan, hingga panen buah setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang
berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar
setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen:
2) Cara Panen
Tata cara panen buah nanas: memilih buah nanas yang menunjukkan tanda-tanda
siap panen. Pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar/miring dengan pisau
tajam dan steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak rusak dan memar.
3) Periode Panen
Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas
dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan
ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu
9
diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan
adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru.
Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan seperti cara bercocok tanam pada
lahan yang baru.
4) Prakiraan Produksi
Potensi produksi per hektar pada tanaman nanas yang dibudidayakan intensif dapat
mencapai 38-75 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20 ton/hektar, tergantung jenis
nanas dan sistem tanam.
2. Pengolahan
Buah nanas termasuk komoditi buah yang mudah rusak, susut dan cepat busuk.
Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang memadai.
1) Pengumpulan
Kegiatan sortasi dimulai dengan memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau
mentah secara tersendiri dari buah yang bagus dan normal. Klasifikasi buah
berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat kematangannya
3) Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan jika harga turun, sehingga untuk menunggu harga naik maka
dilakukan penyimpanan. Buah nanas biasanya disimpan dalam peti kemas dalam
ruangan dingin yang suhunya sekitar 5 derajat C.
10
2.3 Kandungan kimia
2.3.1 Kandungan Pepaya
Tanaman nanas juga mengandung gizi seperti 52,00 kalori, 0,40gram protein,
0,20gram lemak, 16,00gram karbohidrat, 11,00mg Fosfor, 0,30mg Besi, 130,00 Vitamin A,
24,00mg Vitamin C, 0,080mg Vitamin B1, 85,30gram air.
12
8. Sebagai bahan pencuci kain khusus misalnya sutera. Papain bisa mengeliminasi
serat pada kain yang berlebih.
9. Berperan sebagai pelarut gelatin utamanya dalam proses recovery perak yang
sudah tidak lagi digunakan.
Untuk mengambil manfaat enzim pepaya ini, kita sebaiknya menggunakan pepaya
dengan umur antara 2,5 sampai 3 bulan. Buah yang terlalu matang biasanya memiliki
sedikit getah. Selain itu, saat menyadap getah pepaya, usahakan buah tersebut jangan
dipetik melainkan dibiarkan menggelantung di pohonnya. Waktu penyadapan juga
tidak sembarangan. Sebaiknya di pagi hari dimulai dari jam 5.30 sampai 8.00. Dan di
sore hari, dimulai dari pukul 17.30 sampai 18.30.
d. Bromelain juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk
memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen
penting enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan
karbohidrat.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Tanaman pepaya ini sangat mudah tumbuh di berbagai cuaca. Menurut Warisno, tanaman
pepaya merupakan herba menahun, dan termasuk semak yang berbentuk pohon. Pepaya
dapat hidup pada ketinggian tempat 1 m-1.000 m dari permukaan laut dan pada kisaran
suhu 22°C-26°C.
- Nanas merupakan tanaman yang berbuah semak dan bersifat tahunan, terdiri dari akar,
batang, daun, bunga, buah dan tunas-tunas, memiliki beberapa jenis nanas, serta memiliki
sifat toleran terhadap kekeringan dan tidak toleran terhadap musim salju, lebih cocok
pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan
organik serta kandungan kapur rendah dengan pH 4,5-6,5.
- Enzim Papain adalah enzim proteolitik yang berperan dalam pemecahan jaringan ikat,
dan memiliki kapasitas tinggi untuk menghidrolisis protein eksoskeleton yaitu dengan
cara memutuskan 12 ikatan peptida dalam protein sehingga protein akan menjadi
terputus. Enzim papain dapat banyak ditemukan pada daun papaya.
- Enzim bromelain adalah suatu protease sulfihidril (-SH) yang sudah menjadi tidak aktif,
disebabkan karena terbentuknya ikatan disulfida antara enzim-enzim. Secara relatif hal
ini dapat diatasi dengan penambahan senyawa pereduksi seperti sistein, markaptoetanol,
glukation, dan vitamin C.
14
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, V. 2006. Getah Sejuta Manfaat. PT trubus Sawdaya Edisi April 2006. Jakarta.
15