Anda di halaman 1dari 9

Nama latin : nama asli kecombrang nicolaia speciosa Klasifikasinya : Kerajaan: Plantae Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus:

s: Magnoliophyta Liliopsida Zingiberales Zingiberaceae Etlingera

Spesies: E. elatior

Nama lokal : Honje (Sunda), Kenye (Jawa), Kecombrang (Jawa), Combrang (Jawa), Puwar kinjung (Minangkabau dan juga terdapat di kepulauan Sumatera Barat), Atemengo (Gorontalo dan Sulawesi Utara), Petikala (Maluku). Deskripsi : Berbentuk herba yang tegak dan membentuk rumpun yang tidak rapat. Tingginya mencapai 5 m. Daun tunggal, bentuk daun lanset panjang dapat mencapai 60 - 70 cm, lebar daun 8 10 cm, tangkai daun 15 cm, warna hijau. Permukaan daun hijau licin mengkilat. Bunga terdapat di ujung batang warna merah muda sampai merah terang.

Buah seperti buah nanas kecil, kalau sudah tua/masak rasanya enak (manis campur asam sedikit)

Distribusi/Penyebaran: Tumbuhan ini terdapat di Jawa, Sumatera, Sulawesi, sebagian Maluku. Daerah penghasil utama : Sumatera Nilai ekonomi : Bunga ini dapat di jual Rp 10.500/kg dan banyak masyarakat yang berminat untuk membeli bunga ini karena baunya harum bisa di simpan dalam ruangan yang terbuka serta pengharum ruangan. Kandungan senyawa aktif : Ekstrak bunga kecombang dari etil asetat dan etanol dan telah mampu menghambat 7

pertumbuhan jenis bakteri yaitu Stapyllocaccus aures, L.monocytogenes, Bacillus cereus, S. Typhimurium, E Coli, A Hydrophila dan P aeruginosa. Penyakit yang dapat diobati dan cara pemanfaatannya : Untuk membersihkan darah Bunga kecombrang dimakan sebagai pecal. Atau dibuat masakan seperti yang sering dilakuan orang-orang di Tapanuli Selatan. Untuk mengobai sakit telinga dan pencuci luka Caranya bunga kecombrang direbus dengan menggunakan air bersih hingga mendidih. Air rebusannya dijadikan untuk obat sakit telinga. Sedangkan daun kecombrang digunakan untuk pencuci luka. Untuk menghilangkan bau keringat Bagi yang suka bunga kecombrang memang sedap dibuat pecal, atau disayur untuk dimakan. Contohnya di Sumatera, bunga dari tanaman yang dikenal sebagai puwas kinjung ini memang banyak yang menyukai. Terutama dimanfaatkan sebagai bahan masakan. Seperti sering terlihat dijajakan di pasar-pasar kecil sampai ke supermarket. Selain sedap juga dapat menghalau bau badan. Daun muda dan bunganya dapat dimasak sebagai sayur asam. Kalau dimakan baunya merasuk ke seluruh badan. Beberapa hari setelah makan sayur itu, baunya masih tetap terasa. Cara ini baik sekali untuk menutup bau keringat yang apek.

Menghilangkan Penyakit Bau badan Siapkan 100 gram bunga kecombrang segar, bunga dikukus sampai matang. Bunga yang sudah masak dimakan sebagai lalap atau sayur. Khasiatnya sudah jelas, penghalau bau badan yang tak sedap.

Untuk Memperbanyak ASI. Selain bunganya, daun muda kecombrang juga berkhasiat menghilangkan bau badan. Juga berkhasiat memperbanyak air susu ibu.

Cara ekstraksinya Penelitian ini menggunakan formula ekstrak kecombrang yang merupakan campuran ekstrak buah, batang, bunga dan rimpang kecombrang dengan dekstrin, gelatin, Tween 80 dan NaCl pada perbandingan tertentu. Komposisi formula ekstrak kecombrang yang digunakan adalah formula ekstrak kecombrang yang telah lolos uji sifat antimikroba hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Istiqomah (2011). Menurut Haraguchi et al. (1998) senyawa antimikroba, seperti fenolik, flavonoid, minyak atsiri, terpena, asam organik tanaman, asam lemak, ester asam lemak tertentu dan alkaloid juga memilki aktivitas antioksidan. Penggunaan antioksidan sintetis pada makanan cenderung dihindari karena alasan keamanan dan bersifat karsinogenik. Adanya kemungkinan ketidakamanan akibat penggunaan antioksidan sintetik ini, mengakibatkan penelitian tentang penggalian potensi antioksidan alami khususnya yang berasal dari tumbuhan terus mengalami peningkatan. Salah satu tumbuhan yang mempunyai potensi ini adalah bunga kecombrang. Fraksi antioksidan diekstrak menggunakan metanol. Ekstrak diuji potensial antioksidannya menggunakan metode DPPH (1.1-diphenil 2picyhidrazil), ABTS dan TBA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana aktivitas antioksidan dan sifat penangkal radikal bebas ekstrak bunga kecombrang yang diuji dengan metode TEAC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga kecombrang mempunyai aktivitas antioksidan yang cukup kuat namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan standar trolox yang digunakan.

Jelaskan Hubungan antara : a. Jalur pentosa phosphate dan jalur asam shikiamat dengan senyawa Phenolik.

b. Jalur asam Malonat dengan senyawa Flavonoid

Biogenesis berasal dari kombinasi antara jalur shikimat dan jalur asetat-mevalonat. Merupakan senyawa fenol terbanyak ditemukan di alam. Merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagian zat warna kuning. Kerangka dasar terdiri atas 15 atom karbon yang membentuk susunan C6-C3-C6. Istilah flavonoid berasal dari kata flavon yang merupakan salah satu jenis flavonoid yang terbanyak dan lazim ditemukan (selain flavonol, antosianidin).

Flavon mempunyai kerangka 2-fenilkroman. Berdasarkan tingkat oksidasinya, flavan adalah yang terendah dan digunakan sebagai induk tatanama flavon.

c. Jalur siklus TCA/krebs dengan senyawa alkaloid

SIKLUS TCA Siklus asam trikarbosilat ( tricarboxylic acid atau TCA ) adalah serangkaian reaksi yang membangkitkan energi dalam bentuk ATP dan molekul-molekuk koenzim tereduksi. ( NADH2 dan FADH2 ). Siklus ini juga melakukan fungsi-fungsi lain. Banyak intermediet dalam siklus ini merupakan prekursor dalam biosintesis asam amino, purin, pirimidin, dan sebagainya. Jadi, siklus TCA adalah siklus yang amfibolik, artinya berfungsi tidak hanya dalam reaksi katabolik ( peruraian ) tetapi juga dalam reaksi anabolitik ( sintesis ).

d. Jalur Glikolisis dengan senyawa Terpenoid/Isoprenoid

Glikolisis ==== LINTASAN UNIK karena lintasan ini dapat menggunakan oksigen bila oksigen tersedia (aerob) atau bisa pula bekerja dalam keadaan sama sekali tanpa oksigen (anaerob).

GLIKOLISIS Proses penguraian molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon , secara enzimatik di dalam 10 urutan reaksi enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat, yang memiliki 3 atom karbon. LOKASI GLIKOLISIS Dalam sitoplasma pada prokariot dan eukariot. Proses glikolisis adalah untuk menghasilkan energi (keduaduanya secara langsung sebagai penyedia substrat untuk siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif).

Glikolisis mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat (yang kemudian diubah menjadi asetil KoA untuk masuk ke dalam siklus asam sitrat). Dua molekul ATP dibutuhkan untuk mengawali reaksi dalam jalur glikolitik tetapi empat ATP dihasilkan kemudian, sehingga akan dihasilkan dua molekul molekul ATP per molekul glukosa yang didegradasi.

BIOFARMAKA (TAKE HOME TEST)

Nama : Rusnianti Rambu Lika Nim : 31110009

Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana yogyakarta 2013

Anda mungkin juga menyukai