Anda di halaman 1dari 14

Buah nanas

Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang
berasal dari Brasil, Bolivia, dan ParaguayTumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan
(Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30
atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang
yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang
seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang
bermakna "buah yang sangat baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan
penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.

Klasifikasi tanaman Nanas adalah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr.
Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial). Tanaman nanas
terdiri dari akar, batang, daun, batang, bunga, buah dan tunas-tunas. Akar nanas dapat dibedakan
menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang terbatas Akar-akar melekat
pada pangkal batang dan termasuk berakar serabut (monocotyledonae). Kedalaman perakaran
pada media tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan di tanah biasa jarang mencapai
kedalaman 30 cm .
Batang tanaman nanas berukuran cukup panjang 20-25 cm atau lebih, tebal dengan diameter 2,0
-3,5 cm, beruas-ruas (buku-buku) pendek. Batang sebagai tempat melekat akar, daun bunga,
tunas dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak karena disekelilingnya
tertutup oleh daun. Tangkai bunga atau buah merupakan perpanjangan batang .
Daun nanas panjang, liat dan tidak mempunyai tulang daun utama. Pada daunnya ada yang
tumbuh dari duri tajam dan ada yang tidak berduri. Tetapi ada pula yang durinya hanya ada di
ujung daun. Duri nanas tersusun rapi menuju ke satu arah menghadap ujung daun .
Daun nanas tumbuh memanjang sekitar 130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, permukaan
daun sebelah atas halus mengkilap berwarna hijau tua atau merah tua bergaris atau coklat
kemerah-merahan. Sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna keputih-putihan atau
keperak-perakan. Jumlah daun tiap batang tanaman sangat bervariasi antara 70-80 helai yang
tata letaknya seperti spiral, yaitu mengelilingi batang mulai dari bawah sampai ke atas arah
kanan dan kiri .
Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat hermaprodit
dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah
bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga dimulai dari
bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu dari menanam sampai
terbentuk bunga sekitar 6-16 bulan.
Pada umumnya pada sebuah tanaman atau sebuah tangkai buah hanya tumbuh satu buah saja.
Akan tetapi, karena pengaruh lingkungan dapat pula membentuk lebih dari satu buah pada satu
tangkai yang disebut multiple fruit ( buah ganda). Pada ujung buah biasanya tumbuh tunas
mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu yang biasa disebut multiple
crown (mahkota ganda).

Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-
buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit buahnya) yang dalam
perkembangannya tergabung—bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk—
menjadi satu 'buah' besar. Nanas yang dibudidayakan orang sudah kehilangan kemampuan
memperbanyak secara seksual, namun ia mengembangkan tanaman muda (bagian 'mahkota'
buah) yang merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif. nanas meningkatkan pencernaan
dan mengurangi jerawat.[1] [1] Di Indonesia, provinsi Lampung merupakan daerah penanaman
nanas utama, dengan beberapa pabrik pengolahan nanas juga terdapat di sana.

Kandungan Gizi Nanas

Kandungan gizi yang paling menonjol dari nanas adalah vitamin C dan mangan. The World’s
Healthiest Foods mengungkap bahwa kandungan vitamin C pada 165 g nanas mencapai 105,1 %
kebutuhan per hari. Sedangkan kandungan mangannya mencukupi 76,5 % kebutuhan per hari.

Selain itu, ekstrak inti buah dan batang nanas banyak mengandung enzim proteolitik bromelain
yang dapat membantu memecah protein. Nanas pun kaya akan tembaga, serta mengandung
cukup banyak vitamin B1, vitamin B6, serat pangan, folat, dan asam pantotenik. Vitamin A juga
ditemukan dalam nanas meski dalam jumlah kecil.
Kandungan Gizi Nanas

Kandungan nutrisi nanas (100 g)

Kandungan gizi yang paling menonjol dari nanas adalah vitamin C dan mangan. The World’s
Healthiest Foods mengungkap bahwa kandungan vitamin C pada 165 g nanas mencapai 105,1 %
kebutuhan per hari. Sedangkan kandungan mangannya mencukupi 76,5 % kebutuhan per hari.

Selain itu, ekstrak inti buah dan batang nanas banyak mengandung enzim proteolitik bromelain
yang dapat membantu memecah protein. Nanas pun kaya akan tembaga, serta mengandung
cukup banyak vitamin B1, vitamin B6, serat pangan, folat, dan asam pantotenik. Vitamin A juga
ditemukan dalam nanas meski dalam jumlah kecil.

Gambar di samping, menunjukkan tabel kandungan nutrisi nanas dalam sajian 100 gram (klik
gambar untuk memperbesar).

Manfaat Nanas untuk Kesehatan

Dengan berbagai vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya, nanas memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Kandungan Bromelin Pada Tanaman Nanas


Bromelin merupakan salah satu jenis enzim protease sulfhidril yang mampu
menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil
yaitu asam amino. Bromelin ini berbentuk serbuk amori dengan warna putih bening sampai
kekuning-kuningan, berbau khas, larut sebagian dalam: Aseton, Eter, dan CHCL3, stabil pada
pH: 3,0 – 5,5. Suhu optimum enzim bromelin adalah 50°C- 80°C.
Enzim ini terdapat pada tangkai, kulit, daun, buah, maupun batang tanaman nanas dalam
jumlah yang berbeda. Dilaporkan bahwa kandungan enzim bromelin lebih banyak terdapat pada
batang yang selama ini kurang dimanfaatkan. Distribusi bromelin pada batang nanas tidak
merata dan tergantung pada umur tanaman. Kandungan bromelin pada jaringan yang umurnya
belum tua terutama yang bergetah sangat sedikit sekali bahkan kadang-kadang tidak ada sama
sekali. Sedangkan bagian tengah batang mengandung bromelin lebih banyak dibandingkan
dengan bagian tepinya
Berdasarkan hasil penelitian Muniarti (2006) buah nanas yang masih hijau atau belum
matang ternyata mengandung bromelin lebih sedikit dibanding buah nanas segar yang sudah
matang. Penelitian yang lain menunjukkan buah yang matang karena diperam memiliki
kandungan yang lebih sedikit dibandingkan buah yang masih hijau.
Buah nanas mengandung enzim bromelin, enzim tersebut terdapat pada hati, kulit, dan
tangkai nanas. Kandungan enzim bromelin pada bagian-bagian buah bervariasi, kandungan
bromelin pada masing-masing bagian buah dapat dilihat pada tabel berikut :
Kandungan Bromelain dalam Buah Nanas (Murniati, 2006)
Bagian Buah Jumlah Bromelin (%)
1. Buah Utuh Masak 1. 0,060-0,080
2. Daging Buah Masak 2. 0,080-0,125
3. KulitBuah 3. 0,050-0,075
4. Tangkai Buah 4. 0.040-0,060
5. Buah Utuh Matang 5. 0,040-0,060
6. Daging Buah Mentah 6. 0,050-0,070
2. Manfaat Enzim Bromelin pada Tanaman Nanas
Protein “bromelain” memiliki potensi yang sama dengan “papain” yang ditemukan pada
pepaya yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas bermanfaat
sebagai penghancur lemak. Dalam bidang industri pangan maupun nonpangan seperti industri
daging kalengan, minuman bir dan lain-lain. Selain itu Bromelain dapat dimanfaatkan sebagai
masker kecantikan, memperbaiki produk daging kornet, waktu dan memperbaiki pemanggagan
roti, pembungkus sosis. Berikut bebrapa manfaat enzim bromelain ;
a. Mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah untuk diserap oleh
tubuh.
b. Membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan di
dalam tubuh.
c. Membantu melarutkan pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak
melalui ginjal
d. Bromelain juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk
memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting enzim
tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat.
e. Enzim bromelain membantu membersihkan tubuh dan mengimbangi kadar keasaman dalam
darah. Nanas menaikan kadarbasa darah dan membantu meringankan penyakit edema dengan
cara mengurangi air berlebih di dalam tubuh
3. Manfaat Lain dari Nanas
Selain enzim bromelain diatas, dalam tanaman maupun buah nanas tedapat dekstrosa,
laevulosa, manit, sakarosa, asam organik, ergosterol peroksida, asam ananasat, asam sitrat dan
gula.
Secara garis besarnya, selain manfaat bromelain yang tersebut diatas, nanas memunyai
manfaat lain yang bisa digunakan oleh manusia, antara lain ;
a. mengobati batuk, demam, haid tidak teratur, membangkitkan nafsu makan, mulas, obat cacing,
radang tenggorokan, sembelit, amandel, sakit kuning, kaplan dan ketombe.
b. Dapat menghambat pertumbuhan sel tumor dalam jaringan karena mengandung enzim
peroksidase yang mempunyai keunggulan sebagai komponen anti tumor.
c. Nanas mengandung citric dan malic acid yang memberi rasa manis dan asam pada buahnya.
Asam ini membuat nanas menjadi bahan makanan yang digunakan secara luas untuk membuat
masakan asam manis.
d. Kandungan serat dan kalium dalam buah nanas dapat digunakan untuk mengobati obat
sembelit dan gangguan pada saluran air kencing. Minum segelas sari nanas segar dicampur
dengan sedikit lada dan garam berkhasiat untuk menyembuhkan mual-mual di pagi hari,
pengeluaran empedu berlebihan, selesma (flu), wasir dan kurang darah. Penyakit kulit seperti
gatal-gatal, eksim dan kudis juga dapat diobati dengan diolesi sari buah nanas.
e. Nanas juga mengandung serat yang berguna untuk membantu proses pencernaan. Menurunkan
kolesterol dalam darah dan mengurangi resiko diabetes dan penyakit jantung.
f. Serat dari 150 gram nanas setara dengan separuh dari jeruk. selain itu kandungan vitamin dan
mineral menjadikan nanas sumber yang bagus untuk vitamin C dan berbagai macam vitamin
lainnya.
g. Asam chlorogen, yaitu antioksidan yang banyak terdapat di buah-buahan juga dapat
ditemukan pada nanas. Asam ini memblokir formasi dari nitrosamine, zat yang dapat
menyebabkan kanker. Nitrosamine terbentuk ketika daging olahan yang diberi pengawet
dipanaskan pada suhu tinggi.
h. Zat valine dan leucine yang terdapat di dalam nanas juga dibutuhkan oleh tubuh kita untuk
pertumbuhan dan memperbaiki jaringan otot. Zat ini juga termasuk salah satu zat esensial yang
diperlukan untuk mempertahankan kadar energi tubuh kita.
Adapun kandungan gizi dari nanas menurut BPPHP adalah sebagai berikut ;
No. Kandungan gizi Jumlah
1 Kalori 52,00 kal
2 Protein 0,40 g
3 Lemak 0,20 g
4 Karbohidrat 16,00 g
5 Fosfor 11,00 mg
6 Zat Besi 0,30 mg
7 Vitamin A 130,00 SI
8 Vitamin B1 0,08 mg
9 Vitamin C 24,00 mg
10 Air 85,30 g
11 Bagian dapat dimakan 53,00

 JENIS DAN SYARAT TUMBUH NANAS


1. Jenis atau Varietas Nanas
Berdasarkan habitat tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas,
yaitu : Cayenne (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen(daun pendek berduri tajam, buah
lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah
bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti
piramida). Varietas kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah
golongan Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte
Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam
varietas/kultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang
2. Syarat Tumbuh
Daerah penyebaran nanas ialah 300 LU dan 300 LS dari khatulistiwa. Tanaman nanas
memerlukan beberapa persyaratan iklim yang harus dipenuhi agar dapat tumbuh baik. Faktor
iklim ini mencakup curah hujan, ketinggian, kelembapan, suhu dan cahaya matahari.
Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah
hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap
hujan salju karena rendahnya suhu. 0C.
Nanas tumbuh pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 100-200 m di atas permukaan laut.
Di daerah dataran tinggi, tanaman ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1200 m dpl.
Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl.
Kelembapan tanah yang berlebihan pada awal pembungaan dapat menghambat pertumbuhan
buah dan menghasilkan daun yang berlebihan. Sedangkan kelembapan yang berlebihan pada saat
pembungaan akan menurunkan mutu. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah
29-32 0C, tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10.
Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari
kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.
3. Kesuburan Tanah
Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk tanaman
nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur
dan banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah
Kesuburan tanah dapat meningkatkan produktivitas, oleh karenanya tanah yang digunakan untuk
menanam nanas sebaiknya memenuhi kriteria tanah subur. Tanah yang subur terdiri atas hawa
(udara) 25%, air 25 %, mineral 45%, dan bahan organic 5 %. Atas dasar tersebut, maka
kesuburan tanah dinilai atas dasar tinggi rendahnya kadar mineral (unsur hara essensia makro
dan mikro) dan mudah sukarnya mineral diserap tanaman.
Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur
(pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang
asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang,
Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
TEKNIK BUDIDAYA NANAS
1. Teknik Perbanyakan Tanaman.
Teknik perbanyakan tanaman nanas dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif.
Cara vegetatif dapat digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah, stek
batang dan dengan cara kultur in vitro. Cara kultur in vitro biasanya digunakan untuk
memproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar. Sedangkan cara generatif dengan
biji yang ditumbuhkan dengan persemaian.Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman
yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit.
Cara perbanyakan bibit tanaman nanas yang akan ditulis disini adalah dari bibit tunas batang
dan dari stek.
1. Bibit Tunas Batang.
Adapun cara pembibitan dari tunas batang adalah sebagai berikut :
1). Memilih tunas batang yang akan digunakan untuk pembibitan. Tanaman nanas dalam
keadaan sedang berbuah atau telah dipanen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm.
2). Kemudian memotong daun-daun dekat pangkal pohon, untuk mengurangi penguapan dan
mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit
siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
2. Bibit Nanas dari Stek.
Adapun cara pembibitan dari stek adalah sebagai berikut :
1). Memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm.
2). Membelah potongan menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas
3). Potongan-potongan tersebut disemaikan dalam media pasir bersih
4). Setelah 3,5 bulan, bibit akan mencapai ketinggian 25-35 cm. maka bibit bisa langsung
ditanam di kebun
2. Pembibitan Tanaman.
Adapun tahap-tahap pembibitan tanaman nanas adalah sebagai berikut :
1). Persemaian Tanaman.
Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan
media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan
batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan
sedalam 1,5 – 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap
lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastic tembus
cahaya (bening).
Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang
medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus,
pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah
terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian
pembesaran bibit.
2). Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar
kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan
dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah ditentukan.
Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.
3). Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau
berumur 3-5 bulan
3. Penanaman Tanaman.
1). Pengolahan Media Tanam
a) Persiapan
Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan
pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang
pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan.
Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik
pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas,
tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya.
b) Pembukaan Lahan
Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan pohon-
pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian.
Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur,
karena, bisa berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal
selama 15 hari agar tanah benar-benar matang dan siap ditanami.
c) Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk
kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara
meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air.
Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak
antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau
bedengan adalah antara 30-40 cm.
d) Pengapuran
Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran
tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara
ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang
bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya
berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan
tanah agar kapur cepat melarut.
e) Pemupukan
Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per
hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per
lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan
sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea
penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
2). Teknik Penanaman
a) Penentuan Pola Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan
waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa sistem
tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam
maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90
cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah
kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan
tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris rangkap tiga
dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah
kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan
sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan jarak 30
x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
b) Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan system tanam.
Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal
atau alat lain.
c) Cara Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang
dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2)
mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia
masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal
batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air
tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas
jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.
3). Pemeliharaan Tanaman
a) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk
pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tidak tumbuh
karena kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit.
b) Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma
pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput liar
sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput
liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan
tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal
batang nanas sehingga membentuk guludan.
c) Pembubunan
Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang
seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit
di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam,
sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur
tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri
kuat.
d) Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan.
Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan
berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah:
a) Pupuk NPK tablet (Pamafert)
Bentuk pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet. Dosis anjuran satu tablet tiap tanaman
b) Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KCl
1. Dosis anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per
hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang
sama.
2. Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan
ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6
Bulan dipupuk kandang 10 ton/ha.
Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm
diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada
daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan urea
per hektar.
e) Pengairan dan Penyiraman
Sekalipun tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan
tanaman yang optimal diperlukan air yan cukup. Pengairan /penyiraman dilakukan 1-2 kali
dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu pengairan
untuk merangsang pembungaan dan pembuahan secara optimal. Pengairan dilakukan 2 minggu
sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya
kecil-kecil. Waktu pengairan yang paling baik adalah sore dan pagi hari dengan menggunakan
mesin penyemprot atau embrat

Pohon Industri Nanas

Anda mungkin juga menyukai