Anda di halaman 1dari 9

BAB V

PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

Pengkajian adalah tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu

proses yang sitematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data

untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien (Potter dan

Perry, 2005).
Pengkajian merupakan suatu tahapan saat seseorang perawat mengambil

informasi secara terus menerus terhadap anggotaa keluarga yang di binanya.

Pengkajian keperawatan bersifat dinamis, interaktif dan fleksibel. Data

dikumpulkan secra sistematis dan terus menerus dengan menggunakan alat

pengkajian. Pengkajian keperawatan keluarga dapat menggunakan metode

observasi, wwancara dan pemeriksaan fisik (Maglaya, 2009).


Pada saat dilakukan pengkajian, keluarga cukup kooperatif dalam

memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa.

Pengkajian dilakukan selama 2 hari pada tanggal 6-7 februari 2018.

Pengkajian diawali dengan pengkajian keluarga secara keseluruhan dan

selanjutnya pengkajian dikhususkan pada Ny. E dengan hipertensi.


Dari hasil pengkajian terdapat beberapa kesamaan antara tanda dan gejala

di teori dengan tanda dan gejala pasien yang menderita hipertensi. Hal ini

sesuai dengan pengkajian penulis kepada pasien dimana pasien mengalami

pusing, kepala terasa sakit dan kuduk terasa berat.


Tidak ditemukan perbedaan yang spesifik antara teoritis dengan tinjauan

kasus yang didapatkan. Secara teoritis pasien dengan hipertensi mengalami hal

yang di tandai gejala utama dari Secara umum gejala yang sering di rasakan
pada penderita hipertensi adalah sakit kepala, rasa pegal dan tak nyaman pada

tengkuk, perasaan berputar tujuh keliling, serasa ingin jatuh, berdebar atau

detak jantung terasa lebih cepat, telinga berdenging ( Wijayakusuma dan

Dalimartha 2003 )
Saat dilakukan pengkajian didapatkan data Ny.E sedang mengalami

nyeri pada kepala dan kuduk terasa berat . Ny.E mengatakan sudah 3 tahun

menderita hipertensi dan sering kontrol ke rumah sakit.Akan tetapi Ny.E sulit

mengontrol makanan yang di konsumsinya.


Usia Ny. F sekarang 32 tahun, kegiatan sehari hari Ny.E pegawai negri

sipil. Akan tetapi sejak Ny.E sering sakit kepala dan tangan terasa

kesemutan,Ny.E jarang untuk melakukan aktivitas fisik dirumah seperti

memasak, menyapu dan mencuci. Tn.A mengatakan istrinya susah untuk di

atur pola makannya, karena Ny.E selalu mengkonsumsi makannan yang siap

saji.
Pada jurnal Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kepatuhan Melaksanakan Diet Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Wolaang Kecamatan Langowan Timur, Beberapa faktor resiko

yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu usia lanjut,

adanya riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga, kelebihan berat badan

yang diikuti dengan kurangnya berolahraga. Fenomena ini disebabkan karena

perubahan gaya hidup masyarakat secara global, seperti semakin mudahnya

mendapatkan makanan siap saji membuat konsumsi sayuran segar dan

serat berkurang, kemudian konsumsi garam, lemak, gula, dan kalori yang

terus meningkat (Palmer A, 2007).


Pengobatan non farmakologis saat ini adalah pilihan utama untuk

menurunkan tekanan darah karena selain tidak memiliki efek samping yang
membahayakan bagi kesehatan. Pengobatan nonfarmakologis yang saat ini

banyak digunakan untuk penderita hipertensi adalah terapi jus dan obat herbal

tradisional karena dianggap murah, dan tidak berbahaya bagi kesehatan serta

modifikasi gaya hidup sangat penting dalam mencegah tekanan darah

tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati

tekanan darah (Widharto, 2007). Salah satu pengobatan nonfarmakologi yang

pernah digunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah bawang putih.

Keunggulan bawang putih sebagai obat diduga karena kombinasi dua senyawa

yang ada didalamnya, yakni alisin dan scordinin. Alisin merupakan zat

aktif yang mempunyai daya antibiotika alami yang sanggup membasmi

berbagai macam dan bentuk mikroba, sedangkan scordinin sendiri memiliki

kemampuan meningkatkan daya tahan tubuh dan pertumbuhan (Syamsiah

dan Tajjudin 2003).


Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu dari banyak

penyakit fisik yang paling umum dialami penduduk di seluruh dunia. Dalam

artikel ini, kita akan melihat gejala-gejala umum yang dialami oleh penderita

darah tinggi. Jadwal aktifitas yang sibuk, konsumsi makanan yang tidak sehat,

tidak punya waktu untuk melakukan olahraga, dan tak memiliki cukup waktu

istirahat adalah gaya hidup yang bisa memperburuk kesehatan kita. Dengan

demikian maka tak heran, jika banyak orang saat ini menderita beberapa

penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.


B. Dignosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon

aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan dan perawat

mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktual dan

potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang
berkaitan, catatan medis klien di masa lalu yang dikumpulkan selama

pengkajian (Potter dan Perry, 2005).


Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu,

keluarga tau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan

data dan analisis cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan

tindakan tindakan dimana perawat bertanggung jaawab melaksanakannya.

Diagnosis keperawatna keluarga dianalisis dari pengkajian terhadap adanya

masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga dan koping

keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dinama perawat

memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan

keperawatan bersama- sama dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan dan

sumber daya kelurga (IPKKI, 2017).


Dari hasil pengkajian yang telah peneliti kumpulkan, mulai pengkajian

awal, pengelompokkan data, mengidentifikasi masalah klien, hingga

perumusan diagnosa. Penulis menemukan 3 diagnosa keperawatan keluarga

yang telah disusun berdasarkan prioritas masalah yaitu :

1. Ketidakefektifan Manajemen regimen terapeutik

2. Ketidakefektifan manajeman keluarga

3. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

Diagnosa keperawatan Ketidakefektifan Manajemen regimen terapeutik

ini tegakkan berdasarkan data data dan keluhan yang dirasakan oleh Ny.E

antara lain Keluarga tampak tidak paham dengan pengobatan. Keluarga tampak

tidak tahu penyebab dari kenaikkan tekanan darah Ny.E Keluarga ingin tahu

cara pengobatan untuk Ny.E


Diagnosa keperawatan Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

pada Ny.F Diagnosa ini tegakkan berdasarkan data data dan keluhan yang

dirasakan oleh Ny.E antara lain :Kegagalan melakukan tindakan mengurangi

faktor resiko, kesulitan dengan regimen yang di tetapkan dan kurang perhatian

pada penyakit.

Diagnosa keperawatan Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan ini

tegakkan berdasarkan data data dan keluhan yang dirasakan oleh Ny.E antara

lain Keluarga kurang mengerti dengan hipertensi, penyebab dan tanda dan

gejala.,Keluarga antusias untuk melakukan pengobatan tradisonal untuk Ny. E


Keluarga belum mampu untuk mengontrol kebiasaan dari Ny.E yang terbiasa

mengkonsusmsi makanan siap saji. Keluarga tampak mengekspresikan

keinginan untuk melakukan penanganan terhadap gejala penyakit dan ingin

tahu apa tahap perkambnagan anak usia 4,5 tahun

C. Intervensi Keperawatan.

Intervensi (perencanaan) adalah kategori dalam perilaku keperawatan

dimana tujuan yang terpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan dan

ditetapkan sehingga perencanaan keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan

(Potter dan Perry, 2005).


Selama perencanaan dibuat proiritas pemecahan masalah terhadap

intervensi kepada keluarga Tn.A, penulis juga melibatkan bidan desa. Hasil

yang diharapkan dirimusakan berdasarkan NANDA, NOC, dan NIC dengan

sasaran spesifik masing-masing diagnosa dan perencanaan tujuan, dengan

membuat implementasi berdasarkan intervensi.


Diagnosa pertama yang penulis angkat yaitu. Ketidakefektifan

Manajemen regimen terapeutik, pada keluarga Ny.E. dalam pemecahan

masalah ini, penulis melakukan intervensi terkait pemberian pengetahuan atau

penyuluhan tentang hipertensi yang terdiri dari 5 TUK, Penulis berfokus pada

diagnosa ini karena apabila dibiarkan dan tidak diintervensi, maka akan dapat

menimbulkam masalah yang lebih serius atau akibat yang lebih lanjut.
Diagnosa kedua yaitu diagnosa ketidakefektifan manajemen kesehatan

keluarga. penulis mengangkat diagnosa ini mengingat kurangnya mampunya

kelaurag untuk merawat Ny.E dengan hipertensi , penulis melakukan intervensi

modifikasi jurnal dari Perbandingan Efektifitas Seduhan Bawang Putih Dengan

Captopril Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita hipertensi.


Dri intervensi tersebut keluarga dapat merawat anggota keluarga

terutama Ny.E.

D. Implementasi Keperawatan.
Implementasi adalah serangkaian tindakan perawat pada keluarga berdarkan

perencanaan sebelumnya (Padila,2012)


Implementasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat

untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status

kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan

(Potter dan Perry, 2005).


Berdasarkan perencanaan keperawatan pasien melakukan beberapa aktivitas

yang masing-masing diagnosa, penulis melakukan komunikasi disetiap

tindakan dan kegiatan yang dilakukan, konseling, serta tindakan penyelamatan

jiwa seperti keadaan psikososial dan spiritual.


Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terapeutik, dimana penulis

menjalin hubungan saling percaya, sehingga pasien nyaman saat dilakukan


tindakan. Asuhan keperawatan berupa tindakan dilakukan pada pasien dengan

diagnosa sebagai berikut :


1. Ketidakefektifan Manajemen regimen terapeutik
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan klasifikasi hipertensi
c. Menjelaskan penyebab hipertensi
d. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
e. Menjelaskan komplikasi hipertensi
f. Menjelaskan cara pencegahan
g. Mempraktekkan melakukan teknik pengobatan penurunan tekanan

darah dengan seduhan bawang merah putih aplikasi jurnal

perbandingan efektifitas seduhan bawang putih dengan captopril

terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi


h. Menjelaskan cara pencegahan hipertensi
i. Menjelaskan cara pengobatan hipertensi
j. Menjelaskan makan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Implementasi keperawatan mendukung anggota keluarga untuk menghadiri

dan berpartisipasi didalam tahap pengobatan. Implementasi dilakukan untuk

mengidentifikasi keluarga mengenal masalah kesehatan, bagaimana keluarga

mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, mengali

kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan memanfaatkan

fasilitas kesehatan yang ada.


Perawat bekerjasama dengan anggota keluarga untuk mengembangkan

aktivitas sehari hariyang mengatur pengobatan yang sesuai dengan gaya hidup.

Implementasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan penjelasan

tentang cara perawatan pada anggota keluarga yang mengalami sakit

rematik.Perawat juga mengajarkan anggota keluarga mengenal proses

penyakitdan jelaskan hubungan antara proses penyakit dengan pengobatan.

E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi

dengan kriteria hasil dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilan (Supatjitno,2003). Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk

melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa

keperawatan, rencana tindakan dan penatalaksanaan yang sudah berhasil

dicapai (Potter dan Perry, 2005).


Dalam menjalankan asuhan keperawatan semua diagnosa keperawatan

berjalan dengan baik dan madalah keperawatan terasi.


1. Ketidakefektifan Manajemen regimen terapeutik
Masalah ini teratasi, dimana pada kriteria hasil TUK 1 keluarga mampu

mengenal masalah yaitu tentang proses penyakit. Pada TUK II kemampuan

keluarga untuk memutuskan tindakan untuk merawat Ny.F. Pada TUK III

keluarga mampu merawat anggota keluarga untuk meningkatkan status

kesehatan. Pada TUK IV dan V keluarga mampu memodifikasi lingkungan

dan mau memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan berobat ke puskesmas dan

keluarga mengatakan akan membawa Ny.E ke pelayanan kesehatan.

2. Ketidakefektifan manajeman keluarga

Masalah ini teratasi, dimana pada kriteria hasil TUK 1 keluarga mampu

mengenal masalah yaitu tentang proses penyakit. Pada TUK II kemampuan

keluarga untuk memutuskan tindakan untuk merawat Ny.F dengan aplikasi

jurnal yaitu kompres jahe. Pada TUK III keluarga mampu merawat anggota

keluarga untuk meningkatkan status kesehatan dalam perawatan kesehatan.

Pada TUK IV dan V keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang nyaman

dan mau memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan berobat ke puskesmas dan

keluarga mengatakan akan membawa Ny.E ke pelayanan kesehatan.


3. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
Masalah ini teratasi, dimana pada kriteria hasil TUK 1 keluarga mampu

mengenal masalah kesehatan. Pada TUK II kemampuan keluarga untuk

memutuskan tindakan untuk mematau perkembanagan anak yang berusia 4,5


tahun. Pada TUK III keluarga mampu merawat anggota keluarga untuk

meningkatkan status kesehatan dalam perawatan kesehatan. Pada TUK IV dan

V keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang nyaman dan mau

memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan berobat ke puskesmas dan keluarga

mengatakan akan membawa Ny.E ke pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai