Anda di halaman 1dari 69

CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Selasa Hipertermi b.d 15.10 1. Memonitor suhu 2 sampai 3 jam Shift Sore (15.10)
06/02/2018 infeksi 2. Memonitor warna dan suhu kulit S : anak mengatakan badan terasa hangat
Dengan 3. Memonitor tekanan darah, nadi dan RR O:
batasan KH : 4. Memonitor penurunan tingkat kesadaran 1. Pukul 15.10
- Suhu tubuh 5. Memonitor WBC, Hb, Ht S = 380C
dalam 6. Memonitor intake dan output N = 94x/i
rentang 7. Melakukan kompres hangat dengan RR = 30 x/i
normal kompres tepid sponge (aplikasi jurnal oleh TD = 90/60 mmHg
Suhu normal Arie, 2016 tentang “Perbedaan 2. Pukul 17.00
36,50-37,50 C 15.30 Penurunan Suhu Tubuh Antara S = 38,10C
- Nadi dan RR Pemberian Kompres Air Hangat N = 95x/i
dalam Dengan Tepid sponge Bath Pada Anak RR = 30 x/i
rentang Demam” TD = 90/58 mmHg
normal 8. Menganjurkan anak menggunakan pakaian 3. Kulit teraba hangat
Nadi normal yang tipis dan menyerap keringat 4. Intake 1112 cc
80-90 9. Membuka jendela 5. Output 1098
x/menit 10. Menganjurkan anak banyak minum 6. IWL 480 cc
RR normal 11. Menganjurkan anak banyak istirahat dan 7. Balance 14 cc
20-30 tidur 8. Kesadaran Compos mentis
x/menit. 12. Mengatur suhu ruangan 9. HB = 10,4
- Tidak ada 13. Berkolaborasi pemberian cairan intravena 10. Leukosit = 16.200
perubahan KaEn IB 37 tetes/menit 11. HT = 28,9
warna kulit 14. Berkolaborasi pemberian therapy PCT 12. Terpasang IVFD KaEn IB 37

68
Tidak ada 20cc tetes/menit
jaundice,
kemerahan A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Malam (21.00)


S : anak mengatakan badan terasa hangat
O:
1. Pukul 21.00
S = 380C
N = 90x/i
RR = 30 x/i
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 22.00
S = 38,10C
N = 92x/i
RR = 29 x/i
TD = 95/58 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

69
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Selasa Defisit nutrisi 16.00 1. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk Shift Sore (19.00)
06/02/2018 berhubungan menentukan jumlah kalori dan nutrisi S : anak mengatakan kurang nafsu makan
dengan yang dibutuhkan anak O:
Penurunan Nafsu 2. Memberikan makanan yang terpilih 1. Anak mendapatkan makanan lunak
18.00
Makan (sudah dikonsultasikan dengan ahli 2. Anak menghabiskan ¼ porsi
gizi), makanan lunak 800 kkal/hari 3. Turgor kulit anak normal
3. Memberikan informasi kepada 4. Penurunan BB 5 kg
keluarga tentang kebutuhan nutrisi 5. Mulut dan lidah terlihat bersih
anak 6. Tidak adanya muntah
18.30 4. Melakukan oral hygiene 7. Hb = 10,4
5. Memonitor adanya penurunan berat 8. Ht = 28,9
badan
6. Memonitor turgor kulit A : Defisit nutrisi belum teratasi
7. Memonitor adanya muntah
19.00 P : Intervensi dilanjutkan 1-7
8. Berkolaborasi pemberian therapy
ranitidine 20 mg
Shift Malam (06.00)
S : anak mengatakan kurang nafsu makan
O:
1. Anak mendapatkan makanan lunak
2. Anak menghabiskan ¼ porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg terlihat bersih

70
5. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Selasa Bersihan Jalan 15.00 1. Memposisikan pasien untuk Shift Sore (17.00)
06/02/2018 Nafas memaksimalkan ventilasi S : anak mengatakan susah mengeluarkan
berhubungan 2. Mengauskultasi suara nafas, catat dahak
dengan adanya suara tambahan O:
Hipersekresi jalan 3. Memonitor respirasi dan status 1. Suara nafas ronchi, RR = 30 x/i
nafas oksigen 2. Anak tampak minum air hangat
4. Menganjurkan minum air hangat 3. Anak dalam posisi semifowler
16.30 5. Mengajarkan batuk efektif (aplikasi
jurnal oleh Yosef tentang “Batuk A : Bersihan jalan nafas belum teratasi
Efektif Dalam Pengeluaran Dahak P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
Pada Pasien Dengan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Nafas”)
Shift Malam (06.00)
S : anak mengatakan susah mengeluarkan
dahak
O:
1. Suara nafas ronchi, RR = 32 x/i
2. Anak tampak minum air hangat

71
3. Anak dalam posisi semifowler
A : Bersihan jalan nafas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Selasa Nyeri akut 15.10 1. Melakukan pengkajian nyeri Shift Sore (16.00)
06/02/2018 berhubungan komprehensif termasuk lokasi, S:
dengan Agen karakteristik, durasi, frekuensi, 1. anak mengatakan nyeri pada perut
Cedera fisiologis kualitas dan faktor predisposisi.( 2. skala nyeri 4
Lokasi nyeri di rasakan pada area ulu
hati dengan dengan itensitas nyeri 15- O:
20 detik, nyeri terasa seperti 1. anak tampak meringis
menyusuk nyusuk, dengan skala nyeri 2. anak tampak memegangi perut
4-5 dan nyeri dirasakan bila 3. skala nyeri sedang (4-5)
beraktivitas lebih di tempat tidur.
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari A : nyeri akut belum teratasi
ketidaknyamanan (Klien tampak P : Intervensi dilanjutkan 3-7
meringis kesakitan)
3. Menggunakan teknik komunikasi
15.30 terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien. (
Bagaimana keluhan nyeri yang
dirasakan setelah diberikan terapi )

72
4. Mengurangi faktor presipitasi nyeri.( Shift Malam (21.00)
Menganjurkan klien untuk istirahat S:
dan makan dihabiskan sesuai dengan 1. anak mengatakan nyeri pada perut
diit yang diberikan ML 800kl ) 2. skala nyeri 4
5. Meningkatkan istirahat.
6. Mengontrol lingkungan yang dapat O:
mempengaruhi nyeri seperti suhu 1. anak tampak meringis
ruangan, pencahayaan, kebisingan. 2. anak tampak memegangi perut
7. Mengajarkan teknik relaksasi nafas 3. skala nyeri sedang
dalam.
Reaksi klien mampu mempraktekkan A : nyeri akut belum teratasi
cara teknik relaksasi nafas dalam P : Intervensi dilanjutkan 3-7
sesuai dengan yang diajarkan.

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Selasa Potensial 15.00 1. Mempertahankan teknik isolasi Shift Sore (15.30)
06/02/2018 Terjadinya Sepsis 2. Membatasi pengunjung bila perlu S : anak mengatakan badan terasa hangat
berhubungan 3. Menginstruksikan pada ibu untuk O:
dengan Pajanan mencuci tangan saat berkunjung dan 1. WB = 16.200
Bakteri setelah berkunjung meninggalkan 2. Suhu = 38C
anak 3. Nadi = 94 x/i
4. Menggunakan sabun antimikroba 4. TD = 90/59 mmHg
untuk cuci tangan 5. RR = 30 x/i
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan

73
18.00 sesudah tindakan keperawatan A : Resiko infeksi belum teratasi
6. Meningkatkan intake nutrisi P : Intervensi dilanjutkan 1-11
7. Memonitor WBC
8. Mendorong masukan cairan
9. Mengajarkan keluarga tanda dan
gejala infeksi
10. Mengajarkan keluarga cara
menghindari infeksi
11. Kolaborasi pemberian therapy
Ceftriaxone 1 gr
Shift Malam (06.00)
S : anak mengatakan badan terasa hangat
O:
1. WB = 16.200
2. Suhu = 38C
3. Nadi = 94 x/i
4. TD = 90/59 mmHg
5. RR = 30 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

74
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Rabu Hipertermi b.d 08.00 1. Memonitor suhu Tiap 2-3 jam Shift Pagi (08.10)
07/02/2018 infeksi 2. Memonitor warna dan suhu kulit S : anak mengatakan badan terasa hangat
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan O:
RR 1. Pukul 08.10
4. Memonitor penurunan tingkat S = 380C
kesadaran N = 92x/i
5. Memonitor intake dan output RR = 31 x/i
11.00 6. Melakukan kompres hangat dengan TD = 90/62 mmHg
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal 2. Pukul 12.00
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan S = 37,90C
Penurunan Suhu Tubuh Antara N = 91x/i
Pemberian Kompres Air Hangat RR = 30 x/i
Dengan Tepid sponge Bath Pada TD = 90/59 mmHg
Anak Demam” 3. Kulit teraba hangat
7. Menganjurkan anak menggunakan 4. Intake 1000 cc
pakaian yang tipis dan menyerap 5. Output 996 cc
keringat 6. IWL 480 cc
8. Membuka jendela 7. Balance 4 cc
9. Menganjurkan anak banyak minum 8. Kesadaran Compos mentis
10. Menganjurkan anak banyak istirahat 9. HB = 10,4
dan tidur 10. Leukosit = 16.200
11. Mengatur suhu ruangan 11. HT = 28,9
12. Terpasang IVFD KaEn IB 37

75
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Sore
S : anak mengatakan badan terasa hangat
O:
1. Pukul 15.00
S = 37,80C
N = 89x/i
RR = 29 x/i
TD = 90/62 mmHg
2. Pukul 19.00
S = 380C
N = 90x/i
RR = 29 x/i
TD = 90/59 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Malam

76
S : anak mengatakan badan terasa hangat
O:
1. Pukul 22.00
S = 37,90C
N = 85x/i
RR = 29 x/i
TD = 90/65 mmHg
2. Pukul 00.00
S = 380C
N = 92x/i
RR = 28 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

77
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Rabu Defisit nutrisi 08.00 1. Memberikan makanan yang terpilih Shift Pagi (13.00)
07/02/2018 berhubungan (sudah dikonsultasikan dengan ahli S : anak mengatakan kurang nafsu makan
dengan gizi) O:
Penurunan Nafsu 2. Melakukan oral hygiene 1. Anak mendapatkan makanan lunak
Makan 3. Memonitor adanya penurunan berat 2. Anak menghabiskan ¼ porsi
badan 3. Turgor kulit anak normal
4. Memonitor turgor kulit 4. Penurunan BB 5 kg
5. Memonitor adanya muntah 5. Mulut terlihat bersih
6. Berkolaborasi pemberian therapy 6. Tidak adanya muntah
ranitidine 20 mg
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

Shift Sore (19.00)


S : anak mengatakan kurang nafsu makan
O:
1. Anak mendapatkan makanan lunak
2. Anak menghabiskan ¼ porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah

78
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

Shift Malam (07.00)


S : anak mengatakan kurang nafsu makan
O:
1. Anak mendapatkan makanan lunak
2. Anak menghabiskan ¼ porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

79
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Rabu Bersihan Jalan 08.15 1. Memposisikan pasien untuk Shift Pagi (09.00)
07/02/2018 Nafas memaksimalkan ventilasi S : anak mengatakan dahak sudah keluar
berhubungan 2. Mengauskultasi suara nafas, catat saat batuk subuh tadi
dengan adanya suara tambahan O:
Hipersekresi jalan 3. Memonitor respirasi dan status 1. Suara nafas ronchi, RR = 29 x/i
nafas oksigen 2. Anak tampak minum air hangat
4. Menganjurkan minum air hangat 3. Anak dalam posisi semifowler
5. Mengobservasi batuk efektif (aplikasi 4. Anak sudah bisa batuk efektif
jurnal oleh Yosef tentang “Batuk
Efektif Dalam Pengeluaran Dahak A : Bersihan jalan nafas belum teratasi
Pada Pasien Dengan P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Nafas”)
Shift Sore (18.00)
S : anak mengatakan susah mengeluarkan
dahak
O:
1. Suara nafas ronchi, RR = 30 x/i
2. Anak tampak minum air hangat
3. Anak dalam posisi semifowler
5. Anak sudah bisa batuk efektif
A : Bersihan jalan nafas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

80
Shift Malam (06.00)
S : anak mengatakan susah mengeluarkan
dahak
O:
1. Suara nafas ronchi, RR = 30 x/i
2. Anak tampak minum air hangat
3. Anak dalam posisi semifowler
4. Anak sudah bisa batuk efektif
A : Bersihan jalan nafas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

81
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Rabu Nyeri akut 09.10 1. Mengobservasi reaksi nonverbal dari Shift Pagi (09.30)
07/02/2018 berhubungan ketidaknyamanan S:
dengan Agen 2. Menggunakan teknik komunikasi 1. anak mengatakan nyeri pada perut
Cedera fisiologis terapeutik untuk mengetahui berkurang
pengalaman nyeri pasien 2. skala nyeri 4
3. Mengurangi faktor presipitasi nyeri
4. Meningkatkan istirahat O:
5. Mengontrol lingkungan yang dapat 1. anak tampak rileks
mempengaruhi nyeri seperti suhu 2. skala nyeri sedang
ruangan, pencahayaan, kebisingan
6. Mengajarkan teknik relaksasi nafas A : nyeri akut belum teratasi
09.20 P : Intervensi dilanjutkan 3-7
dalam
Shift Sore (16.00)
S:
1. anak mengatakan nyeri pada perut
berkurang
2. skala nyeri 4
O:
1. anak tampak rileks
2. skala nyeri sedang
A : nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 3-7

Shift Malam (22.00)

82
S:
1. anak mengatakan nyeri pada perut
berkurang
2. skala nyeri 4
O:
1. anak tampak rileks
2. skala nyeri sedang
A : nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 3-7

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Rabu Potensial 08.00 1. Mempertahankan teknik isolasi Shift Pagi (09.00)
07/02/2018 Terjadinya Sepsis (penunggu hanya satu sampai dua S : anak mengatakan badan terasa hangat
berhubungan orang, ruangan tersendiri dan teknik O:
dengan Pajanan aseptic dalam perawatan ) 1. WB = 16.200
Bakteri 2. Membatasi pengunjung bila perlu ( 2. Suhu = 38C
satu sampai dua orang , berlakukan 3. Nadi = 90 x/i
jam besuk) 4. TD = 90/59 mmHg
3. Menganjurkan pada ibu untuk 5. RR = 29 x/i
mencuci tangan saat akan kontak dan
setelah kontak dengan anak A : Resiko infeksi belum teratasi

83
4. Menggunakan sabun antimikroba P : Intervensi dilanjutkan 1-9
untuk cuci tangan bila tangan terlihat
kotor
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan Shift Sore (17.00)
6. Meningkatkan intake nutrisi dengan S : anak mengatakan badan terasa hangat
memberikan diit MLDL 800kl dan O:
harus di habiskan. Memberikan diit 1. WB = 16.200
dalam kondisi hangat. Menganjurkan 2. Suhu = 37,9C
makan sedikit tapi sering. 3. Nadi = 91 x/i
7. Mendorong masukan cairan 4. TD = 90/60 mmHg
Intake; 1112 cc, output 1098 cc, IWL 5. RR = 29 x/i
480, BALANCE 14 CC
8. Kolaborasi pemberian therapy A : Resiko infeksi belum teratasi
Ceftriaxone 1 gr P : Intervensi dilanjutkan 1-13
Shift Malam (22.00)
S : anak mengatakan badan terasa hangat
O:
1. WB = 16.200
2. Suhu = 37,8C
3. Nadi = 90 x/i
4. TD = 90/61 mmHg
5. RR = 29 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

84
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Kamis Hipertermi b.d 08.00 1. Memonitor suhu tiap 2-3 jam Shift Pagi (10.00)
08/02/2018 infeksi 2. Memonitor warna dan suhu kulit S : anak mengatakan badan terasa hangat
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan O:
RR 1. Pukul 10.00
4. Memonitor penurunan tingkat S = 380C
kesadaran N = 92x/i
5. Memonitor intake dan output RR = 31 x/i
09.00 6. Melakukan kompres hangat dengan TD = 90/62 mmHg
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal 2. Pukul 12.00
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan S = 37,90C
Penurunan Suhu Tubuh Antara N = 91x/i
Pemberian Kompres Air Hangat RR = 30 x/i
Dengan Tepid sponge Bath Pada TD = 90/59 mmHg
Anak Demam” 3. Kulit teraba hangat
7. Menganjurkan anak menggunakan 4. Intake 1100 cc
pakaian yang tipis dan menyerap 5. Output 1112 cc
keringat 6. IWL 480 cc
8. Membuka jendela 7. Balance 2 cc
9. Menganjurkan anak banyak minum 8. Kesadaran Compos mentis
10. Menganjurkan anak banyak istirahat 9. HB = 10,4
dan tidur 10. Leukosit = 16.200
11. Mengatur suhu ruangan 11. HT = 28,9
12. Terpasang IVFD KaEn IB 37

85
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Sore (15.00)


S : anak mengatakan badan terasa hangat
O:
1. Pukul 15.00
S = 37,50C
N = 89x/i
RR = 29 x/i
TD = 90/62 mmHg
2. Pukul 19.00
S = 37,60C
N = 88x/i
RR = 28 x/i
TD = 90/63 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Malam (22.00)

86
S : anak mengatakan badan terasa hangat
O:
1. Pukul 22.00
S = 37,80C
N = 89x/i
RR = 28 x/i
TD = 90/62 mmHg
2. Pukul 00.00
S = 380C
N = 90x/i
RR = 28 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

87
HARI/ JAM PARAF
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Kamis Defisit nutrisi 08.00 1. Memberikan makanan yang terpilih Shift Pagi (13.00)
08/02/2018 berhubungan (sudah dikonsultasikan dengan ahli S : anak mengatakan kurang nafsu
dengan gizi) makan
Penurunan Nafsu 2. Melakukan oral hygiene O:
Makan 3. Memonitor adanya penurunan berat 1. Anak mendapatkan makanan
badan lunak
BB/U: 62,5% (BB Kurang) 2. Anak menghabiskan ¼ porsi
TB/U: 94,2% (TB Normal) 3. Turgor kulit anak normal
BB/TB: 71,4% (gizi kurang) 4. Penurunan BB 5 kg
4. Memonitor turgor kulit 5. Mulut terlihat bersih
: turgor kulit lembab, tidak kering, 6. Tidak adanya muntah
keringat normal.
5. Memonitor adanya muntah A : Defisit nutrisi belum teratasi
6. Berkolaborasi pemberian therapy
P : Intervensi dilanjutkan 1-7
ranitidine 20 mg
Shift Sore (19.00)
S : anak mengatakan kurang nafsu
makan
O:
1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan ¼ porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg

88
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

Shift Malam (06.00)


S : anak mengatakan kurang nafsu
makan
O:
1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan ¼ porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

89
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Kamis Bersihan Jalan 08.15 1. Memposisikan pasien untuk Shift Pagi (09.00)
08/02/2018 Nafas memaksimalkan ventilasi S : anak mengatakan dahak sudah
berhubungan 2. Mengauskultasi suara nafas, catat keluar saat batuk subuh tadi
dengan adanya suara tambahan O:
Hipersekresi jalan 3. Memonitor respirasi dan status 1. Suara nafas ronchi, RR = 25
nafas oksigen x/i
4. Menganjurkan minum air hangat 2. Anak tampak minum air
08.30 5. Mengobservasi batuk efektif (aplikasi hangat
jurnal oleh Yosef tentang “Batuk 3. Anak dalam posisi
Efektif Dalam Pengeluaran Dahak semifowler
Pada Pasien Dengan 4. Anak sudah bisa batuk efektif
Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Nafas”) A : Bersihan jalan nafas belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

Shift Sore (18.00)


S : anak mengatakan bisa
mengeluarkan dahak
O:
1. Suara nafas vesikuler, RR =
27 x/i
2. Anak tampak minum air

90
hangat
3. Anak dalam posisi
semifowler
4. Anak sudah bisa batuk efektif
A : Bersihan jalan nafas teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

Shift Malam (06.00)


S : anak mengatakan bisa
mengeluarkan dahak
O:
1. Suara nafas vesikuler, RR =
28 x/i
2. Anak tampak minum air
hangat
3. Anak dalam posisi
semifowler
4. Anak sudah bisa batuk efektif
A : Bersihan jalan nafas teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

91
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Kamis Nyeri akut 09.10 1. Mengobservasi reaksi nonverbal dari Shift Pagi (10.00)
08/02/2018 berhubungan ketidaknyamanan S:
dengan Agen 2. Mengurangi faktor presipitasi nyeri 1. anak mengatakan tidak terasa
Cedera fisiologis 3. Meningkatkan istirahat nyeri pada abdomen
4. Mengontrol lingkungan yang dapat 2. skala nyeri 2
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan O:
5. Mengajarkan teknik relaksasi nafas 1. anak tampak rileks
dalam 2. skala nyeri ringan
A : nyeri akut teratasi
P : Intervensi dihentikan

Shift Sore (16.00)


S:
1. anak mengatakan tidak terasa
nyeri pada abdomen
2. skala nyeri 2
O:
1. anak tampak rileks
2. skala nyeri ringan
A : nyeri akut teratasi
P : Intervensi dihentikan

92
Shift Malam (22.00)
S:
1. anak mengatakan tidak terasa
nyeri pada abdomen
2. skala nyeri 2
O:
1. anak tampak rileks
2. skala nyeri ringan
A : nyeri akut teratasi
P : Intervensi dihentikan

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Kamis Potensial 08.00 1. Mempertahankan teknik isolasi Shift Pagi (09.00)
08/02/2018 Terjadinya Sepsis 2. Membatasi pengunjung bila perlu S : anak mengatakan badan terasa
berhubungan 3. Menginstruksikan pada ibu untuk hangat
dengan Pajanan mencuci tangan saat berkunjung dan O:
Bakteri setelah berkunjung meninggalkan 1. WB = 16.200
anak 2. Suhu = 37,7C
4. Menggunakan sabun antimikroba 3. Nadi = 93 x/i
untuk cuci tangan 4. TD = 90/60 mmHg
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan 5. RR = 27 x/i
sesudah tindakan keperawatan
6. Meningkatkan intake nutrisi A : Resiko infeksi belum teratasi

93
7. Kolaborasi pemberian therapy P : Intervensi dilanjutkan 1-8
Ceftriaxone 1 gr

Shift Sore (17.00)


S : anak mengatakan badan terasa
hangat
O:
1. WB = 16.200
2. Suhu = 37,9C
3. Nadi = 92 x/i
4. TD = 90/60 mmHg
5. RR = 27 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

Shift Malam (22.00)


S : anak mengatakan badan terasa
hangat
O:
1. WB = 16.200
2. Suhu = 37,8C
3. Nadi = 90 x/i
4. TD = 90/61 mmHg
5. RR = 27 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

94
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Jumat Hipertermi b.d Shift Pagi (10.00)
09/02/2018 infeksi S : anak mengatakan badan terasa
hangat
O:
1. Pukul 10.00
S = 380C
N = 92x/i
RR = 31 x/i
TD = 90/62 mmHg
2. Pukul 12.00
S = 37,90C
N = 91x/i
RR = 30 x/i
TD = 90/59 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Leukosit = 14.300
6. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

95
Shift Sore (15.00)
S : anak mengatakan badan terasa
hangat
O:
1. Pukul 15.00
S = 37,50C
N = 89x/i
RR = 29 x/i
TD = 90/62 mmHg
2. Pukul 19.00
S = 37,60C
N = 88x/i
RR = 28 x/i
TD = 90/63 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8
21.45 1. Memonitor suhu tiap 2-3 jam
2. Memonitor warna dan suhu kulit
Shift Malam (22.00)
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan
S : anak mengatakan badan terasa
RR
hangat
4. Memonitor penurunan tingkat
O:
kesadaran
1. Pukul 22.00
5. Memonitor intake dan output
S = 37,80C

96
07.00 6. Melakukan kompres hangat dengan N = 89x/i
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal RR = 28 x/i
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan TD = 90/62 mmHg
Penurunan Suhu Tubuh Antara 2. Pukul 00.00
Pemberian Kompres Air Hangat S = 380C
Dengan Tepid sponge Bath Pada N = 90x/i
Anak Demam” RR = 28 x/i
7. Menganjurkan anak menggunakan TD = 90/60 mmHg
pakaian yang tipis dan menyerap 3. Kulit teraba hangat
keringat 4. Intake 1008 cc
8. Membuka jendela 5. Output 1005
9. Menganjurkan anak banyak minum 6. IWL 480 cc
10. Menganjurkan anak banyak istirahat 7. Balance 3 cc
dan tidur 8. Kesadaran Compos mentis
11. Mengatur suhu ruangan 9. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

97
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Jumat Defisit nutrisi Shift Pagi (13.00)
09/02/2018 berhubungan S : anak mengatakan kurang nafsu
dengan makan
Penurunan Nafsu O:
Makan 1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan 1/2 porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

Shift Sore (19.00)


S : anak mengatakan kurang nafsu
makan
O:
1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan 1/2 porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg

98
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
07.00 1. Memberikan makanan yang terpilih
P : Intervensi dilanjutkan 1-7
(sudah dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
Shift Malam (06.00)
06.00 2. Melakukan oral hygiene
S : anak mengatakan kurang nafsu
3. Memonitor adanya penurunan berat
makan
badan
O:
4. Memonitor turgor kulit
1. Anak mendapatkan makanan
5. Memonitor adanya muntah
lunak
6. Berkolaborasi pemberian therapy
2. Anak menghabiskan 1/2 porsi
ranitidine 20 mg
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

99
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Jumat Bersihan Jalan Shift Pagi (10.00)
09/02/2018 Nafas S : anak mengatakan dahak sudah
berhubungan keluar saat batuk subuh tadi
dengan O:
Hipersekresi jalan 1. Suara nafas vesikuler, RR =
nafas 24 x/i
2. Anak tampak minum air
hangat
3. Anak dalam posisi
semifowler
4. Anak sudah bisa batuk efektif
A : Bersihan jalan nafas belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

Shift Sore (17.00)


S : anak mengatakan bisa
mengeluarkan dahak
O:
1. Suara nafas vesikuler, RR =
26 x/i
2. Anak tampak minum air
hangat

100
21.00 1. Memposisikan pasien untuk 3. Anak dalam posisi
memaksimalkan ventilasi semifowler
2. Mengauskultasi suara nafas, catat 4. Anak sudah bisa batuk efektif
adanya suara tambahan
3. Memonitor respirasi dan status A : Bersihan jalan nafas teratasi
oksigen sebagian
4. Menganjurkan minum air hangat P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
5. Mengobservasi batuk efektif (aplikasi
jurnal oleh Yosef tentang “Batuk Shift Malam (22.00)
Efektif Dalam Pengeluaran Dahak S : anak mengatakan bisa
Pada Pasien Dengan mengeluarkan dahak
Ketidakefektifan Bersihan Jalan O:
Nafas”) 1. Suara nafas vesikuler, RR =
28 x/i
2. Anak tampak minum air
hangat
3. Anak dalam posisi
semifowler
4. Anak sudah bisa batuk efektif
A : Bersihan jalan nafas teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

101
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Jumat Potensial Shift Pagi (09.00)
09/02/2018 Terjadinya Sepsis S : anak mengatakan badan terasa
berhubungan hangat
dengan Pajanan O:
Bakteri 1. WB = 14.300
2. Suhu = 37,7C
3. Nadi = 93 x/i
4. TD = 90/60 mmHg
5. RR = 27 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

Shift Sore (15.00)


S : anak mengatakan badan terasa
hangat
O:
1. WB = 14.300
2. Suhu = 37,9C
3. Nadi = 92 x/i
4. TD = 90/60 mmHg
5. RR = 27 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

102
21.00 1. Mempertahankan teknik isolasi Shift Malam (21.00)
2. Membatasi pengunjung bila perlu S : anak mengatakan badan terasa
3. Menggunakan sabun antimikroba hangat
untuk cuci tangan O:
4. Mencuci tangan setiap sebelum dan 1. WB = 14.300
sesudah tindakan keperawatan 2. Suhu = 37,8C
5. Meningkatkan intake nutrisi 3. Nadi = 90 x/i
6. Mendorong masukan cairan 4. TD = 90/61 mmHg
7. Kolaborasi pemberian therapy 5. RR = 27 x/i
Cefrtiaxone 1 gr
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-9

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Sabtu Hipertermi b.d Shift Pagi (10.00)
10/02/2018 infeksi S : anak mengatakan badan terasa
hangat
O:
1. Pukul 10.00
S = 37,70C
N = 90x/i
RR = 25 x/i
TD = 90/62 mmHg
2. Pukul 12.00

103
S = 37,90C
N = 90x/i
RR = 25 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Sore (15.00)


S : anak mengatakan badan terasa
hangat
O:
1. Pukul 15.00
S = 37,50C
N = 89x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/62 mmHg
2. Pukul 19.00
S = 37,60C
N = 88x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/63 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis

104
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8
21.50 1. Memonitor suhu tiap 2-3 jam
2. Memonitor warna dan suhu kulit
Shift Malam (22.00)
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan
S : anak mengatakan badan terasa
RR
hangat
4. Memonitor penurunan tingkat
O:
kesadaran
1. Pukul 22.00
5. Memonitor intake dan output
S = 37,80C
07.00 6. Melakukan kompres hangat dengan
N = 89x/i
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal
RR = 24 x/i
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan
TD = 90/62 mmHg
Penurunan Suhu Tubuh Antara 2. Pukul 00.00
Pemberian Kompres Air Hangat S = 380C
Dengan Tepid sponge Bath Pada N = 90x/i
Anak Demam” RR = 25 x/i
7. Menganjurkan anak menggunakan
TD = 90/60 mmHg
pakaian yang tipis dan menyerap
3. Kulit teraba hangat
keringat
4. Intake 1001 cc
8. Membuka jendela
5. Output 1000
9. Menganjurkan anak banyak minum
6. IWL 440 cc
10. Menganjurkan anak banyak istirahat
7. Balance 1 cc
dan tidur
8. Kesadaran Compos mentis
11. Mengatur suhu ruangan
9. Terpasang IVFD KaEn IB 37

105
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Sabtu Defisit nutrisi Shift Pagi (13.00)
10/02/2018 berhubungan S : anak mengatakan kurang nafsu
dengan makan
Penurunan Nafsu O:
Makan 1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan 1/2 porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

Shift Sore (19.00)


S : anak mengatakan kurang nafsu
makan

106
O:
1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan 1/2 porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
06.00 1. Memberikan makanan yang terpilih A : Defisit nutrisi belum teratasi
(sudah dikonsultasikan dengan ahli
gizi) P : Intervensi dilanjutkan 1-7
2. Melakukan oral hygiene
3. Memonitor adanya penurunan berat Shift Malam (06.00)
badan S : anak mengatakan kurang nafsu
4. Memonitor turgor kulit makan
5. Memonitor adanya muntah O:
6. Berkolaborasi pemberian therapy 1. Anak mendapatkan makanan
ranitidine 20 mg lunak
2. Anak menghabiskan 1/2 porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

107
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Sabtu Bersihan Jalan Shift Pagi (10.00)
09/02/2018 Nafas S : anak mengatakan dahak sudah
berhubungan keluar saat batuk subuh tadi
dengan O:
Hipersekresi jalan 1. Suara nafas vesikuler, RR =
nafas 24 x/i
2. Anak tampak minum air
hangat
3. Anak dalam posisi
semifowler
4. Anak sudah bisa batuk efektif
A : Bersihan jalan nafas teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

Shift Sore (17.00)


S : anak mengatakan bisa
mengeluarkan dahak
O:
1. Suara nafas vesikuler, RR =
26 x/i
2. Anak tampak minum air
hangat

108
21.00 1. Memposisikan pasien untuk 3. Anak dalam posisi
memaksimalkan ventilasi semifowler
2. Mengauskultasi suara nafas, catat 4. Anak sudah bisa batuk efektif
adanya suara tambahan
3. Memonitor respirasi dan status A : Bersihan jalan nafas teratasi
oksigen sebagian
4. Menganjurkan minum air hangat P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
5. Mengobservasi batuk efektif (aplikasi
jurnal oleh Yosef tentang “Batuk
Efektif Dalam Pengeluaran Dahak Shift Malam (22.00)
Pada Pasien Dengan S : anak mengatakan bisa
Ketidakefektifan Bersihan Jalan mengeluarkan dahak
Nafas”) O:
1. Suara nafas vesikuler, RR =
24 x/i
2. Anak tampak minum air
hangat
3. Anak dalam posisi
semifowler
4. Anak sudah bisa batuk efektif
A : Bersihan jalan nafas teratasi
P : Intervensi dihentikan

109
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Sabtu Potensial Shift Pagi (10.00)
10/02/2018 Terjadinya Sepsis S : anak mengatakan badan terasa
berhubungan hangat
dengan Pajanan O:
Bakteri 1. Suhu = 37,7C
2. Nadi = 95 x/i
3. TD = 90/60 mmHg
4. RR = 24 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

Shift Sore (16.00)


S : anak mengatakan badan terasa
hangat
O:
1. Suhu = 37,9C
2. Nadi = 92 x/i
3. TD = 90/60 mmHg
4. RR = 25 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

Shift Malam (21.00)

110
21.00 1. Mempertahankan teknik isolasi S : anak mengatakan badan terasa
2. Membatasi pengunjung bila perlu hangat
3. Menginstruksikan pada ibu untuk O:
mencuci tangan saat berkunjung dan 1. Suhu = 37,5C
setelah berkunjung meninggalkan 2. Nadi = 90 x/i
anak 3. TD = 90/61 mmHg
4. Menggunakan sabun antimikroba 4. RR = 25 x/i
untuk cuci tangan
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan A : Resiko infeksi belum teratasi
sesudah tindakan keperawatan P : Intervensi dilanjutkan 1-9
6. Meningkatkan intake nutrisi
7. Mendorong masukan cairan
8. Kolaborasi pemberian therapy
Ceftriaxone 1 gr

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Minggu Hipertermi b.d Shift Pagi (10.00)
11/02/2018 infeksi S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 10.00
S = 37,50C
N = 90x/i
RR = 23 x/i

111
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 12.00
S = 37,50C
N = 90x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

15.00 1. Memonitor suhu tiap 2-3 jam Shift Sore (15.00)


S : anak mengatakan hangat badan
2. Memonitor warna dan suhu kulit
berkurang
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan
RR O:
1. Pukul 15.00
4. Memonitor penurunan tingkat
S = 37,50C
kesadaran
N = 89x/i
16.00 5. Memonitor intake dan output
RR = 24 x/i
6. Melakukan kompres hangat dengan
TD = 90/62 mmHg
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal
2. Pukul 19.00
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan
S = 37,50C
Penurunan Suhu Tubuh Antara
N = 88x/i
Pemberian Kompres Air Hangat
RR = 24 x/i

112
Dengan Tepid sponge Bath Pada TD = 90/63 mmHg
Anak Demam” 3. Kulit tidak teraba hangat
7. Menganjurkan anak menggunakan 4. Kesadaran Compos mentis
pakaian yang tipis dan menyerap 5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
keringat tetes/menit
8. Membuka jendela
9. Menganjurkan anak banyak minum A : Hipertermi belum teratasi
10. Menganjurkan anak banyak istirahat
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8
dan tidur
11. Mengatur suhu ruangan
Shift Malam (22.00)
S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 22.00
S = 37,60C
N = 89x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 00.00
S = 37,60C
N = 90x/i
RR = 25 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit tidak teraba hangat
4. Intake 1112 cc
5. Output 1108 cc
6. IWL 400 cc
7. Balance 4 cc

113
8. Kesadaran Compos mentis
9. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Minggu Defisit nutrisi Shift Pagi (13.00)
11/02/2018 berhubungan S : anak mengatakan sudah nafsu
dengan makan
Penurunan Nafsu O:
Makan 1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan 1/2 porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

Shift Sore (19.00)

114
18.00 1. Memberikan makanan yang terpilih S : anak mengatakan sudah nafsu
(sudah dikonsultasikan dengan ahli makan
gizi) O:
2. Melakukan oral hygiene 1. Anak mendapatkan makanan
3. Memonitor adanya penurunan berat lunak
badan 2. Anak menghabiskan 1/2 porsi
4. Memonitor turgor kulit 3. Turgor kulit anak normal
5. Memonitor adanya muntah 4. Penurunan BB 5 kg
6. Berkolaborasi pemberian therapy 5. Mulut terlihat bersih
ranitidine 20 mg 6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

Shift Malam (06.00)


S : anak mengatakan sudah nafsu
makan
O:
1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan 1 porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah

A : Defisit nutrisi teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan 1-7

115
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Minggu Potensial Shift Pagi (09.00)
11/02/2018 Terjadinya Sepsis S : anak mengatakan hangat badan
berhubungan terasa berkurang
dengan Pajanan O:
Bakteri 1. Suhu = 37,7C
2. Nadi = 95 x/i
3. TD = 90/60 mmHg
4. RR = 24 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13
15.30 1. Mempertahankan teknik isolasi Shift Sore (17.00)
2. Membatasi pengunjung bila perlu S : anak mengatakan hangat badan
3. Menginstruksikan pada ibu untuk sudah berkurang
mencuci tangan saat berkunjung dan O:
setelah berkunjung meninggalkan 1. Suhu = 37,9C
anak 2. Nadi = 92 x/i
4. Menggunakan sabun antimikroba 3. TD = 90/60 mmHg
untuk cuci tangan 4. RR = 25 x/i
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan A : Resiko infeksi belum teratasi
6. Meningkatkan intake nutrisi P : Intervensi dilanjutkan 1-9

116
7. Mendorong masukan cairan
8. Kolaborasi pemberian therapy
Ceftriaxone 1 gr
Shift Malam (21.00)
S : anak mengatakan badan tidak
terasa hangat
O:
1. Suhu = 37,5C
2. Nadi = 90 x/i
3. TD = 90/61 mmHg
4. RR = 25 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-9

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Senin Hipertermi b.d Shift Pagi (10.00)
12/02/2018 infeksi S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 10.00
S = 37,50C
N = 90x/i
RR = 23 x/i
TD = 90/60 mmHg

117
2. Pukul 12.00
S = 37,40C
N = 90x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Sore (15.00)


15.00
1. Memonitor suhu sesering mungkin S : anak mengatakan hangat badan
2. Memonitor warna dan suhu kulit berkurang
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan O:
RR 1. Pukul 15.00
4. Memonitor penurunan tingkat S = 37,30C
kesadaran N = 89x/i
5. Memonitor intake dan output RR = 24 x/i
16.00
6. Melakukan kompres hangat dengan TD = 90/62 mmHg
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal 2. Pukul 19.00
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan S = 370C
Penurunan Suhu Tubuh Antara N = 88x/i
Pemberian Kompres Air Hangat RR = 24 x/i
Dengan Tepid sponge Bath Pada TD = 90/63 mmHg
Anak Demam” 3. Kulit tidak teraba hangat

118
7. Menganjurkan anak menggunakan 4. Intake 1110 cc
pakaian yang tipis dan menyerap 5. Output 1100 cc
keringat 6. IWL 400 cc
8. Membuka jendela 7. Balance 10 cc
9. Menganjurkan anak banyak minum 8. Kesadaran Compos mentis
10. Menganjurkan anak banyak istirahat 9. Terpasang IVFD KaEn IB 37
dan tidur tetes/menit
11. Mengatur suhu ruangan
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Malam (22.00)


S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 22.00
S = 37,40C
N = 89x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 00.00
S = 37,50C
N = 90x/i
RR = 25 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit tidak teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37

119
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Senin Defisit nutrisi Shift Pagi (13.00)
12/02/2018 berhubungan S : anak mengatakan sudah nafsu
dengan makan
Penurunan Nafsu O:
Makan 1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan 1 porsi
makanan
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1-7

120
18.00 1. Memberikan makanan yang terpilih Shift Sore (19.00)
(sudah dikonsultasikan dengan ahli S : anak mengatakan sudah nafsu
gizi) makan
2. Melakukan oral hygiene O:
3. Memonitor adanya penurunan berat 1. Anak mendapatkan makanan
badan lunak
4. Memonitor turgor kulit 2. Anak menghabiskan 1 porsi
5. Memonitor adanya muntah makanan
6. Berkolaborasi pemberian therapy 3. Turgor kulit anak normal
ranitidine 20 mg 4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah
A : Defisit nutrisi teratasi
P : Intervensi dihentikan

Shift Malam (06.00)


S : anak mengatakan sudah nafsu
makan
O:
1. Anak mendapatkan makanan
lunak
2. Anak menghabiskan 1 porsi
3. Turgor kulit anak normal
4. Penurunan BB 5 kg
5. Mulut terlihat bersih
6. Tidak adanya muntah

121
A : Defisit nutrisi teratasi
P : Intervensi dihentikan

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Senin Potensial Shift Pagi (09.00)
12/02/2018 Terjadinya Sepsis S : anak mengatakan hangat badan
berhubungan terasa berkurang
dengan Pajanan O:
Bakteri 1. Suhu = 37,5C
2. Nadi = 95 x/i
3. TD = 90/60 mmHg
4. RR = 24 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

1. Mempertahankan teknik isolasi Shift Sore (16.00)


16.00 2. Membatasi pengunjung bila perlu S : anak mengatakan hangat badan
3. Menginstruksikan pada ibu untuk sudah berkurang
mencuci tangan saat berkunjung dan O:
setelah berkunjung meninggalkan 1. Suhu = 37,4C
anak 2. Nadi = 92 x/i
4. Menggunakan sabun antimikroba 3. TD = 90/60 mmHg
untuk cuci tangan 4. RR = 25 x/i

122
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan A : Resiko infeksi belum teratasi
sesudah tindakan keperawatan P : Intervensi dilanjutkan 1-9
6. Meningkatkan intake nutrisi
7. Mendorong masukan cairan
8. Kolaborasi pemberian therapy
Ceftriaxone 1 gr Shift Malam (21.00)
S : anak mengatakan badan tidak
terasa hangat
O:
1. Suhu = 37,3C
2. Nadi = 90 x/i
3. TD = 90/61 mmHg
4. RR = 24 x/i
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Selasa Hipertermi b.d 08.00 1. Memonitor suhu tiap 2-3 jam Shift Pagi (10.00)
13/02/2018 infeksi 2. Memonitor warna dan suhu kulit S : anak mengatakan hangat badan
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan berkurang
RR O:
4. Memonitor penurunan tingkat 1. Pukul 10.00
kesadaran S = 37,70C
5. Memonitor intake dan output N = 90x/i

123
08.30 6. Melakukan kompres hangat dengan RR = 23 x/i
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal TD = 90/60 mmHg
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan 2. Pukul 12.00
Penurunan Suhu Tubuh Antara S = 37,60C
Pemberian Kompres Air Hangat N = 90x/i
Dengan Tepid sponge Bath Pada RR = 24 x/i
Anak Demam” TD = 90/60 mmHg
7. Menganjurkan anak menggunakan 3. Kulit teraba hangat
pakaian yang tipis dan menyerap 4. Intake 1112 cc
keringat 5. Output 1098
8. Membuka jendela 6. IWL 400 cc
9. Menganjurkan anak banyak minum 7. Balance 14 cc
10. Menganjurkan anak banyak istirahat 8. Kesadaran Compos mentis
dan tidur 9. Terpasang IVFD KaEn IB 37
11. Mengatur suhu ruangan tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Sore (15.00)


S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 15.00
S = 37,60C
N = 89x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/62 mmHg

124
2. Pukul 19.00
S = 37,60C
N = 88x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/63 mmHg
3. Kulit tidak teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Malam (22.00)


S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 22.00
S = 37,30C
N = 89x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 00.00
S = 37,20C
N = 90x/i
RR = 25 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit tidak teraba hangat

125
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Selasa Potensial 08.00 1. Mempertahankan teknik isolasi Shift Pagi (09.00)
13/02/2018 Terjadinya Sepsis 2. Membatasi pengunjung bila perlu S : anak mengatakan hangat badan
berhubungan 3. Menginstruksikan pada ibu untuk terasa berkurang
dengan Pajanan mencuci tangan saat berkunjung dan O:
Bakteri setelah berkunjung meninggalkan 1. Suhu = 37,5C
anak 2. Nadi = 95 x/i
4. Menggunakan sabun antimikroba 3. TD = 90/60 mmHg
untuk cuci tangan 4. RR = 24 x/i
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan A : Resiko infeksi teratasi sebagian
6. Meningkatkan intake nutrisi P : Intervensi dilanjutkan 1-9
7. Mendorong masukan cairan
8. Kolaborasi pemberian therapy
Ceftriaxone 1 gr

126
Shift Sore (15.30)
S : anak mengatakan hangat badan
sudah berkurang
O:
1. Suhu = 37,4C
2. Nadi = 92 x/i
3. TD = 90/60 mmHg
4. RR = 25 x/i
A : Resiko infeksi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1-13
Shift Malam (21.00)
S : anak mengatakan badan tidak
terasa hangat
O:
1. Suhu = 37,3C
2. Nadi = 90 x/i
3. TD = 90/61 mmHg
4. RR = 24 x/i
A : Resiko infeksi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1-13

127
HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Rabu Hipertermi b.d 08.00 1. Memonitor suhu tiap 2-3 jam Shift Pagi (10.00)
14/02/2018 infeksi 2. Memonitor warna dan suhu kulit S : anak mengatakan hangat badan
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan berkurang
RR O:
4. Memonitor penurunan tingkat 1. Pukul 10.00
kesadaran S = 37,60C
5. Memonitor WBC N = 90x/i
6. Memonitor intake dan output RR = 23 x/i
7. Melakukan kompres hangat dengan TD = 90/60 mmHg
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal 2. Pukul 12.00
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan S = 37,60C
Penurunan Suhu Tubuh Antara N = 90x/i
Pemberian Kompres Air Hangat RR = 24 x/i
Dengan Tepid sponge Bath Pada TD = 90/60 mmHg
Anak Demam” 3. Kulit teraba hangat
8. Menganjurkan anak menggunakan 4. Leukosit = 8.600
pakaian yang tipis dan menyerap 5. Kesadaran Compos mentis
keringat 6. Intake 1000 cc
9. Membuka jendela 7. Output 1002
10. Menganjurkan anak banyak minum 8. IWL 400 cc
11. Menganjurkan anak banyak istirahat 9. Balance 2 cc
dan tidur 10. Terpasang IVFD KaEn IB 37
12. Mengatur suhu ruangan tetes/menit

128
A : Hipertermi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Sore (15.00)


S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 15.00
S = 37,50C
N = 89x/i
RR = 23 x/i
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 19.00
S = 37,50C
N = 88x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit tidak teraba hangat
4. Leukosit = 8.600
5. Kesadaran Compos mentis
6. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Malam (22.00)

129
S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 22.00
S = 37,30C
N = 89x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 00.00
S = 37,60C
N = 90x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit tidak teraba hangat
4. Leukosit = 8.600
5. Kesadaran Compos mentis
6. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

130
HARI/ JAM PARAF
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Rabu Potensial 08.00 1. Mempertahankan teknik isolasi Shift Pagi (09.00)
14/02/2018 Terjadinya Sepsis 2. Membatasi pengunjung bila perlu S : anak mengatakan hangat badan
berhubungan 3. Menginstruksikan pada ibu untuk terasa berkurang
dengan Pajanan mencuci tangan saat berkunjung dan O:
Bakteri setelah berkunjung meninggalkan 1. Suhu = 37,6C
anak 2. Nadi = 90 x/i
4. Menggunakan sabun antimikroba 3. TD = 90/60 mmHg
untuk cuci tangan 4. RR = 23 x/i
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan 5. Leukosit =
sesudah tindakan keperawatan
6. Meningkatkan intake nutrisi A : Resiko infeksi teratasi
7. Memonitor WBC P : Intervensi dihentikan
8. Mendorong masukan cairan
9. Kolaborasi pemberian therapy
Ceftriaxone 1 gr
Shift Sore (16.00)
S : anak mengatakan hangat badan
sudah berkurang
O:
1. Suhu = 37,4C
2. Nadi = 92 x/i
3. TD = 90/60 mmHg
4. RR = 25 x/i
A : Resiko infeksi teratasi

131
P : Intervensi dihentikan

Shift Malam (21.00)


S : anak mengatakan badan tidak
terasa hangat
O:
1. Suhu = 37,3C
2. Nadi = 90 x/i
3. TD = 90/61 mmHg
4. RR = 24 x/i
A : Resiko infeksi teratasi
P : Intervensi dihentikan

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Kamis Hipertermi b.d Shift Pagi (10.00)
15/02/2018 infeksi S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 10.00
S = 37,50C
N = 90x/i
RR = 23 x/i
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 12.00

132
S = 37,40C
N = 90x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit tidak teraba hangat
4. Kesadaran Compos mentis
5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
tetes/menit
A : Hipertermi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

Shift Sore (15.00)


15.00 1. Memonitor suhu tiap 2-3 jam
S : anak mengatakan hangat badan
2. Memonitor warna dan suhu kulit
berkurang
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan
O:
RR
1. Pukul 15.00
4. Memonitor penurunan tingkat
S = 37,20C
kesadaran
N = 89x/i
5. Memonitor intake dan output
RR = 23 x/i
16.00 6. Melakukan kompres hangat dengan
TD = 90/60 mmHg
kompres tepid sponge (aplikasi jurnal
2. Pukul 19.00
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan
S = 37,40C
Penurunan Suhu Tubuh Antara N = 88x/i
Pemberian Kompres Air Hangat RR = 24 x/i
Dengan Tepid sponge Bath Pada TD = 90/60 mmHg
Anak Demam” 3. Kulit tidak teraba hangat
7. Menganjurkan anak menggunakan
4. Kesadaran Compos mentis

133
pakaian yang tipis dan menyerap 5. Terpasang IVFD KaEn IB 37
keringat tetes/menit
8. Membuka jendela
9. Menganjurkan anak banyak minum A : Hipertermi teratasi sebagian
10. Menganjurkan anak banyak istirahat
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8
dan tidur
11. Mengatur suhu ruangan
Shift Malam (22.00)
S : anak mengatakan hangat badan
berkurang
O:
1. Pukul 22.00
S = 36,80C
N = 89x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
2. Pukul 00.00
S = 36,90C
N = 90x/i
RR = 24 x/i
TD = 90/60 mmHg
3. Kulit tidak teraba hangat
4. Intake 1102 cc
5. Output 1100 cc
6. IWL 400 cc
7. Balance 2 cc
8. Kesadaran Compos mentis
9. Terpasang IVFD KaEn IB 37

134
tetes/menit
A : Hipertermi teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,7,8

HARI/ PARAF
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL MHSW
Jumat Hipertermi b.d 08.00 1. Memonitor suhu tiap 2-3 jam Shift Pagi (10.00)
16/02/2018 infeksi 2. Memonitor warna dan suhu kulit S : anak mengatakan hangat badan
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan berkurang
RR O:
4. Memonitor penurunan tingkat 1. Pukul 10.00
kesadaran S = 36,80C
5. Memonitor WBC, Hb, Ht N = 90x/i
6. Memonitor intake dan output RR = 23 x/i
7. Melakukan kompres hangat dengan TD = 90/60 mmHg
09.00 kompres tepid sponge (aplikasi jurnal 2. Pukul 12.00
oleh Arie, 2016 tentang “Perbedaan S = 36,70C
Penurunan Suhu Tubuh Antara N = 90x/i
Pemberian Kompres Air Hangat RR = 24 x/i
Dengan Tepid sponge Bath Pada TD = 90/60 mmHg
Anak Demam” 3. Kulit tidak teraba hangat
8. Menganjurkan anak menggunakan 4. Intake 1106 cc
pakaian yang tipis dan menyerap 5. Output 1101 cc
keringat 6. IWL 400 cc

135
9. Membuka jendela 7. Balance 5 cc
10. Menganjurkan anak banyak minum 8. Kesadaran Compos mentis
11. Menganjurkan anak banyak istirahat 9. Terpasang IVFD KaEn IB 37
dan tidur tetes/menit
12. Mengatur suhu ruangan
A : Hipertermi teratasi
P : Intervensi dihentikan, pasien
pulang

136

Anda mungkin juga menyukai