Anda di halaman 1dari 57

DAFTAR ISI SOP

1. Prosedur tetap pasien gawat darurat .................................................................. 3


2. Prosedur tetap pasien tidak gawat tidak darurat .................................................. 6
3. Prosedur tetap penerimaan pasien di IGD ........................................................... 7
4. Prosedur tetap pengaturan jadwal jaga Dokter IGD ........................................... 10
5. Prosedur tetap pengaturan jadwal jaga perawat IGD……………….
6. Prosedur tetap pergantian jaga IGD .................................................................... 11
7. Prosedur tetap orientasi pegawai baru IGD ........................................................ 12
8. Prosedur tetap rahasia medis ............................................................................... 15
9. Prosedur tetap administrasi biaya pasien ............................................................ 17
10. Prosedur tetap resep yang diberikan di IGD ....................................................... 18
11. Prosedur tetap penanganan Astma bronchial ...................................................... 19
12. Prosedur tetap penanganan koma ........................................................................ 20
13. Prosedur tetap pelayanan tranfusi darah ............................................................. 22
14. Prosedur tetap kegawatan persalinan .................................................................. 23
15. Prosedur tetap penanganan Syok ........................................................................ 24
16. Prosedur tetap aktifitasi team medis reaksi cepat ................................................ 29
17. Prosedur tetap penaganan Pasien Luka Bakar ..................................................... 30
18. Prosedur tetap resusitas Cardio Pulmonal (RKP) ............................................... 31
19. Prosedur tetap penanganan Penderita keracunan akut ........................................ 34
20. Prosedur tetap penanganan Trauma abdomen ..................................................... 35
21. Prosedur tetap penanganan kasus pernyiksaan Anak .......................................... 36
22. Prosedur tetap penanganan kasus Kriminal ........................................................ 37
23. Prosedur tetap penanganan Pasien tidak dikenal ................................................. 38
24. Prosedur tetap pelayanan kasus Narkotika .......................................................... 39
25. Prosedur tetap penaganan pasien Penyakit menular ........................................... 40
26. Prosedur tetap pembuatan Surat Keterangan Sakit / Sehat ................................. 41
27. Prosedur tetap penanganan koma ........................................................................ 42
28. Prosedur tetap penanganan Bayi Resiko tinggi ................................................... 44
29. Prosedur tetap penanganan Kegawat daruratan, kasus obstetric dan Neonatal instalasi
gawat darurat ....................................................................................................... 45
30. Prosedur tetap memindahkan pasien dari IGD ke Ruang perawatan (Ruang Rawat
Inap) 47
31. Prosedur tetap merujuk pasien IGD ke RS lain .................................................. 49
32. Prosedur tetap merawat pendamping Pasien yang dirujuk ................................. 51
33. Prosedur tetap system komunikasi IGD............................................................... 54
34. Prosedur tetap penggunaan HT radio .................................................................. 58
35. Prosedur tetap penyediaan obat di IGD .............................................................. 59
36. Prosedur tetap pemakaian alat live saving .......................................................... 61
37. Prosedur tetap pemakaian oksigen concentrate ................................................... 62
38. Prosedur tetap pemakaian suction pump ............................................................. 63
39. Prosedur tetap pemeriksaan USG ........................................................................ 64
40. Prosedur tetap penggunaan nebulizer .................................................................. 65
41. Prosedur tetap pemasangan mayo ....................................................................... 67
42. Prosedur tetap pemakaian sterilisator .................................................................. 68
43. Prosedur tetap penyediaan obat di IGD .............................................................. 69
44. Prosedur tetap penyediaan linen di IGD ............................................................. 71
45. Prosedur tetap permintaan perbaikan .................................................................. 73
46. Prosedur tetap penanganan kasus perkosaan ....................................................... 75
47. Prosedur tetap death on arrival ............................................................................ 77
48. Prosedur tetap kematian di IGD .......................................................................... 78
49. Prosedur tetap pengelolaan angket kepuasan ...................................................... 79
50. Prosedur tetap rapat pimpinan dan staf IGD........................................................ 81
51. Prosedur tetap pengaturan jadwal jaga keperawatan ........................................... 82
52. Prosedur tetap penanganan korban missal dan keracunan missal ....................... 85
RSUD SIMO PASIEN TIDAK GAWAT TIDAK DARURAT
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
012/III/02/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 25 Februari 2010

PROSEDUR
TETAP Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Pasien tidak gawat tidak darurat adalah pasien dengan kondisi apabila
tidak mendapat pertolongan segera tidak akan mengancam jiwa dan
anggota badannya.

Tujuan Pasien tidak gawat tidak darurat mendapatkan pelayanan medik.


Kebijakan 1. Pasien tidak gawat darurat merupakan bagian pelayanan di Instalasi
Gawat Darurat yang perlu dilayani.
2. Pasien tidak gawat tidak darurat diberi obat secukupnya (3 hari) dan
dimotivasi untuk berobat pada hari di poliklinik.
3. Kasus-kasus penyakit tidak gawat tidak darurat diputuskan oleh dokter
jaga IGD.

Prosedur 1. Pasien / keluarga mendaftar di loket pendaftaran.


2. Pasien diperiksa oleh dokter jaga IGD di ruang pemeriksaan pasien
tidak gawat tidak darurat.
3. Psaien diberi obat secukupnya 3 ( tiga ) hari dan dimotivasi untuk
berobat ke poliklinik pada pagi hari dengan diberi kartu berobat.
4. Pengambilan obat dan pembayaran adminitrasi dilakukan di apotik
dan kasir.

Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO PENANGANAN PASIEN DI LUAR JAM KERJA


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
004/III/02/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Direktur RSUD Simo
Boyolali 25 Februari 2010
Telp / Faks 0276
3294719 Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
PROSEDUR
TETAP

Pengertian Pasien “False Emergency” adalah pasien dengan kondisi tidak gawat dan
tidak darurat yang datang IGD di luar jam kerja
Tujuan Pasien “False Emergency” harus tetap dilayani karena pada dasarnya
IGD/Rumah Sakit tidak boleh menolak penderita yang memerlukan
pertolongan.
Kebijakan 1. Pasien tidak gawat dan tidak darurat yang datang di IGD diluar jam
kerja tetap dilayani.
2. Pasien “False Emergency” yang datang bersamaan dengan pasien
Gawat Darurat, maka penanganan pasien Gawat Darurat didahulukan.
Memberitahukan pada pasien “False Emergency” prosedur triase,
yakni ada pasien Gawat Darurat.
Prosedur 1. Setelah dilakukan triase pasien digolongkan sebagai pasien tidak
gawat dan tidak darurat (“False Emergency”).
2. Bila pada jam dinas maka dokter menganjurkan pasien menuju ke
poliklinik rawat jalan agar dilakukan pemeriksaan dan pengobatan
oleh dokter di poliklinik rawat jalan.
3. Bila di luar jam dinas maka oleh petugas IGD, pasien diantar ke ruang
pelayanan IGD.
4. Bila pada saat yang relatif bersamaan di IGD juga ada pasien gawat
darurat maka petugas IGD memberitahu pasien false emergency agar
sabar menunggu sampai pelayanan gawat darurat selesai.
5. Dokter melakukan anamnese, pemeriksaan dan tindakan/ pengobatan
pada pasien false emergency.
6. Pasien false emergency diberi resep sesuai prosedur pemberian resep.
Setelah mendapatkan obat maka pasien false mergency diperbolehkan
pulang dan dipesan agar kontrol bila masih ada keluhan atau perlu
pemeriksaan penunjang.
Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO PASIEN GAWAT DARURAT


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
005/III/02/2010
1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 25 Februari 2010

PROSEDUR
TETAP Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian 1. Penanganan pasien gawat darurat:
Upaya mengatasi keadaan gawat darurat agar pasien tidak meninggal,
memburuk keadaannya, atau mencegah/ mengurangi kecacatan.
2. Pasien gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau menjadi gawat
dan terancam jiwanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat)
bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
3. Pasien gawat tidak darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
segera, misalnya; kanker stadium lanjut.
4. Pasien darurat tidak gawat :
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam
jiwa atau anggota badannya.
5. Kecelakaan:
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai factor sosial yang
datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan
cedera (fisik, mental, sosial)
Tujuan 1. Memberikan pelayanan segera, tepat dan cepat setiap saat kepada
pasien gawat-darurat, menderita penyakit akut, atau mengalami
kecelakaan.
2. Menghindarkan pasien dari kematian, kecacatan, dan membebaskan
dari penderitaan akut.
Kebijakan 1. Instalasi Gawat Darurat RSUD Simo membuka pelayanan selama 24
jam, tiap saat siap menerima dan memberikan pertolongan kepada
semua pasien yang membutuhkan pertolongan, menderita penyakit
akut, atau mengalami kecelakaan.
2. Instalasi Gawat Darurat RSUD Simo dilengkapi dengan petugas jaga
24 jam yaitu:
a. Dokter jaga IGD on site.
b. Perawat jaga IGD on site.
c. Dokter Spesialis Konsulen on call,
d. Dibantu petugas penunjang medik yang jaga 24 jam, yaitu:
Petugas jaga Laboratorium dan Radiologi on site jam 07.00 sampai
jam 21.00, dan on call pada jam 21.00 sampai jam 07.00

RSUD SIMO PASIEN GAWAT DARURAT


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

005/III/02/2010 2/2

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR
TETAP
Prosedur 1) Pasien datang di Instalasi Gawat Darurat RSUD Simo
2) Setelah dokter jaga melakukan Triase, dengan hasil Triase adalah
pasien Gawat Darurat maka:
a). Pasien dibawa ke ruang resusitasi. Dikelola sesuai Protap
Resusitasi Jantung Paru, bila disertai henti jantung dan/atau Paru.
Dilakukan pemantauan kegawatan dengan menggunakan cheklist
kegawatan.

b) Pasien Gawat tidak darurat perlu dipantau kegawatannya sesuai


Prosedur Tetap Pemantauan Kegawatan Pasien
2) Dokter melakukan anamnesa (Auto/ Allo Anamnese) dan pemeriksaan
pada pasien serta melakukan tindakan/ pengobatan pada pasien
dengan dibantu oleh perawat IGD.
3) Bila pasien memerlukan pemeriksaan penunjang, dilakukan
pemeriksaan penunjang.
4) Bila dokter jaga IGD tidak mampu menangani pasien sedangkan
pasien memerlukan penangan segera, maka dokter jaga IGD segera
memanggil/ menghubungi dokter jaga konsulen (dokter ahli) terkait
sesuai dengan Prosedur Tetap Memanggil Dokter Jaga Konsulen di
IGD RSUD Simo
5) Rekam Medik pasien diisi oleh petugas IGD dan dokter jaga IGD.
6) Pasien dengan permohonan Visum Et Repertum dilakukan sesuai
dengan Prosedur Tetap melakukan Visum Et Repertum
7) Dokter memberikan informasi kepada pasien mengenai:
a) Penyakit pasien;
b) Tindakan medik yang akan dilakukan.
c) pemantauan kegawatan dengan menggunakan cheklist
kegawatan.
d) Kemungkinan penyulit tindakan tersebut ;
e) Alternatif terapi lainnya;
f) Prognosanya;
Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO PROTAP SELEKSI PASIEN SEHARI-HARI


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
006/III/02/2010
1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 25 Februari 2010

PROSEDUR
TETAP Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Pasien yang masuk di IGD dilakukan triase oleh perawat/dokter sampai
pasien mendapat terapi dan dinyatakan pulang/rawat inap, keluarga pasien
mendaftar ke loket pendaftar di IGD.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk penerimaan pasien di IGD
Kebijakan Penerapan penerimaan pasien di IGD
Prosedur a. Semua pasien masuk di IGD dilakukan triase oleh dokter atau
perawat.
b. Perawat memeriksa pasien dan menentukan jenis kegawatannya.
- Darurat tidak gawat
- Gawat darurat
- Gawat tidak darurat
- Tidak gawat dan tidak darurat
c. Perawat memeriksa vital sign
d. Perawat menyerahkan status pasien kepada dokter jaga IGD untuk
dilakukan anamnesa, pemeriksaan, diagnose, penunjang diagnosa dan
terapi.
e. Untuk pasien dengan kasus :
 Kecelakaan lalu lintas (KKL)
 Kriminial
 Perkosaan
 Child Abose
Yang harus dilakukan oleh petugas IGD adalah :
 Tangani pasien sesuai dengan kebutuhannya
 Lapor ke dokter jaga
 Untuk pasien-pasien KKL / karena tindak criminal
Maka :
 Kumpulan semua barang milik pasien, dan catat.
 Simpan dalam kantung plastic lalu diberi nama, tanggal, dan diberi
keterangan kemudian simpan di IGD.
 Penyimpanan barang / milik pasien disaksikan oleh satpam.

RSUD SIMO PROTAP SELEKSI PASIEN SEHARI-HARI


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
006/III/02/2010
2/2

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR
TETAP

f. Penomoran pada status pasien di IGD disesuaikan dengan penomoran


di rekam medik.
Catat nama, umur, alamat, diagnose medis, tindakan yang diberikan
pada pasien dan keterangan pasien (rawat/pulang), pada status IGD .
 Bila pasien dirawat : Catat nama, tindakan yang diberikan, serta
adminitrasi, dan ruangan yang dituju.
- Dilengkapi data-data pada status mondok.
 Bila pasien pulang : Catat nama obat yang diberikan disertakan
juga rekening.
- Pembiayaan dengan cara membayar ke kasir
- Berikan resep dari dokter
g. Mencatat/menerima surat permintaan visum et repertum, surat rujaan
dan lain-lain.
h. Informasi yang tidak bersifat rahasia jabatan/kedokteran mengenai
pasien, dapat diberikan kepada keluarganya.
i. Lakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan seperti laboratorium
atau radiologi sesuai dengan petunjuk dokter.
j. Setelah pasien telah selesai ditangani di IGD
 Bila pasien pulang, cek adminitrasi dan beri nasehat pada pasien
serta cross cek dengan kasir.
 Bila pasien rawat inap, maka petugas pengantar pasien segera
mengantar ke ruangan dengan mengecek lebih dahulu kesiapan
ruangan
Instalasi Terkait Petugas IGD
Loket Pendaftaran
Petugas Adminitrasi
Satpam
Rawat Inap
RSUD SIMO PENGATURAN JADWAL JAGA
Kabupaten Boyolali DOKTER IGD
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

01 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP drg , Wening Mujiasri


NIP : 19650719 199301 2 001
Pengertian Pengaturan jadwal jaga Dokter IGD
Tujuan Meningkatkan dan mengoptimalkan kualitas pelayanan kepada pasien di
IGD.
Kebijakan Mengacu pada prosedur tetap pengaturan jadwal jaga Dokter RSUD
Simo, Kabupaten Boyolali.
Prosedur 1. Tugas jaga dilaksanakan oleh Dokter umum
2. Jadwal terdiri dari 3 shift :
- Jaga pagi pukul 07.30 – 14.00 WIB
- Jaga siang pukul 14.00 – 21.00 WIB
- Jaga malam pukul 21.00 – 07.30 WIB
- Shift pagi terdiri dari 1 orang Dokter
- Shift siang terdiri dari 1 orang Dokter
- Shift malam terdiri dari 1 orang Dokter
3. Setelah jaga malam turun piket
4. Bila berhalangan jaga mencari pengganti sendiri dan menelpon Kepala
Instalasi Gawat Darurat
5. Operan jaga di lakukan 15 menit sebelum pergantian jaga
6. Daftar jaga dibuat 1 kali 1 bulan oleh kepala IGD disyahkan oleh Ka
Sie Pelayanan Medik.
7. Jika Kepala IGD berhalangan sakit ,cuti atau ijin daftar jaga dibuat
oleh dokter IGD yang ditunjuk oleh Ka Sie Pelayanan Medik.
Instalasi Terkait 1. Kasi Pelayanan Medik
2. Kepala Instalasi Gawat Darurat
3. Dokter IGD
RSUD SIMO PENGATURAN JADWAL JAGA
Kabupaten Boyolali PERAWAT IGD
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

01 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP drg , Wening Mujiasri


NIP : 19650719 199301 2 001
Pengertian Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat Instalasi Gawat Darurat.
Tujuan Meningkatkan dan mengoptimalkan kualitas pelayanan kepada pasien di
IGD.
Kebijakan Mengacu pada prosedur tetap pengaturan jadwal jaga Keperawatan RSUD
Simo
Prosedur 1. Tugas jaga dilaksanakan oleh Perawat .
2. Jadwal Perawat dibagi dalam 3 (tiga) shift yaitu:
 Dinas pagi (pukul 07.30 - 14.00 WIB)
 Dinas Siang (pukul 14.00 - 20.00 WIB)
 Dinas Malam (pukul 20.00 – 07.30 WIB)
Setelah jaga malam 2 hari turun piket 1 hari, libur 1 hari. Hari libur
selain hari Minggu diganti hari lain diatur oleh Kabid Keperawatan.
3. Operan antar jaga dilakukan 15 menit sebelum pergantian jaga.
4. Daftar jaga perawat IGD dibuat setiap bulan sekali oleh Kabid
Keperawatan disyahkan oleh Direktur RSUD Simo
5. Bila perawat berhalangan jaga atau cuti sebelumnya memberitahukan
kepada Kabid Keperawatan,selanjutnya Kabid Keperawatan
menugaskan kepada Perawat pengganti.
6. Jika Kabid Keperawatan berhalangan sakit ,cuti atau ijin,sebelumnya
Kabid Keperawatan memberi tanggungjawab kepada koordinator
pelaksana harian untuk mengatur jadwal perawat.
Instalasi terkait Ka IGD
Koordinator Pelaksana Harian IGD
Kabid Keperawatan
Direktur RSUD Simo
RSUD SIMO PERGANTIAN JAGA IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
006.III.2.2
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Setiap pergantian jaga baik perawat atau dokter wajib mengadakan serah
terima dengan perawat atau dokter juga selanjutnya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan di IGD agar baik
dan berkesinambungan.
Kebijakan Penerapan prosedur pergantian jaga IGD
Prosedur 1. Operan jaga dilaksanakan secara langsung baik lesan maupun tertulis.
2. Hal-hal yang perlu dilaporkan :
- Pasien tentang keadaan umum, terapi, askep dan implementasi
- Alat-alat medis (jumlah dan keadaan)
- Obat
- Alat rumah tangga
- Hal-hal yang ada kaitannya dengan IGD
3. Operan jaga pagi (07.00 – selesai), siang (14.00 – siang), malam
(20.00 – selesai)
Instalasi Terkait Staff IGD
Dokter Jaga
RSUD SIMO ORIENTASI
Kabupaten Boyolali PEGAWAI BARU IGD
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu kegiatan yang ditunjukkan kepada pegawai baru di IGD sebagai
pengenalan tentang ruang lingkup pelayanan, falsafah, VISI, MISI,
MOTTO tujuan pelayanan, system dan keodinasi kerja, fasilitas
perawatan serta standar asuhan dan proseur tetap pelayanan IGD.
Tujuan Memberikan kesempatan bagi pegawai tentang program orientasi
lingkungan baru.
Kebijakan Mengacu pada kebijakan rumah sakit tentang program orientasi pegawai
baru.
Prosedur 1. Setiap pegawai baru melakukan orientasi di IGD selama 4 minggu.
2. Pada minggu pertama pengenalan tentang materi umum.
3. Materi khusus sesuai dengan kopetensi di berikan selama 3 minggu.
4. Setelah selesai di lakukan evaluasi.
5. Setelah di evaluasi dan dilakukan penilaian maka pegawai baru yang
bersangkutan diserahkan untuk kembali ke bidang peningkatan mutu
dan pendidikan diusulkan untuk diterbitkan surat keputusan
penempatan di Instalasi Gawat Darurat.
Instalasi Terkait 1. IGD
2. Bidang peningkatan mutu dan pendidikan
3. Kasi keperawatan

RSUD SIMO RAHASIA MEDIS


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Rahasia medis adalah semua data-data kesehatan passion yang didapat
selama pasien dalam masa pemeriksaan, perawatan dan pengobatan yang
dilakukan oleh petugas medis dan kesehatan dalam rangka upaya
penyembuhan pasien yang tercatat secara rapi dalam catatan medic
pasien, sehingga hal tersebut harus dijaga kerahasiaannya dari pihak-pihak
yang berhak dan berkepentingan.
Tujuan 1. Mengupayakan supaya rahasia medis pasien terjaga kerahasiaannya
diberikan kepada pihak yang berwenang.
2. Mengatur tata cara pemberian keterangan yang menyangkut rahasia
medis pasien.
Kebijakan 1. Memberikan perasaan aman dan tenang kepada penderita dengan
menjaga kerahasiaan mengenai penyakitnya.
2. Seluruh petugas dirumah sakit wajib menjaga kerahasiaan mengenai
penyakit penderita.
3. Status / dokumen medic penderita disimpan ditempat kusus dirumah
sakit tidak boleh dibawa keluar rumah sakit.

Prosedur 1. Rawat jalan/false emergency


 Apabila pasien pernah berobat di RSUD Simo maka rekam medis
diambil oleh petugas IGD yang telah ditunjuk oleh petugas rekam
medis.
 Setelah selesai pemeriksaan berkas medic ditangani dan disimpan
dikantor rekam medik.
2. Rawat inap
 Status dibawa oleh petugas dari IGD ke ruangan dimana pasien
mondok.
 Di ruangan rekam medis disimpan di tempat kusus
 Bila penderita pulang selesai rawat inap status/rekam medis yang
telah dilengkapi diambil oleh petugas.
 Pihak lain yang akan menggunakan status untuk keperluan
pendidikan atau penelitian harus seijin direktur.

Instalasi Terkait 1. Petugas IGD


2. Rekam Medis

RSUD SIMO RESEP YANG DIBERIKAN DI IGD


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PROSEDUR TETAP

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian Resep obat yang diberikan dokter jaga IGD untuk pasien sesuai dengan
terapi yang diberikan.
Tujuan Pembuatan resep obat kepada pasien secara baik dan benar, serta teliti
Kebijakan Resep diberikan pada pasien umum, Akes dan Jamkesmas
Prosedur 1. Dokter menulis obat pada blangko resep
2. Resep ditulis dan teliti kelengkapannya yaitu : Nama dan Umur
pasien, tanggal, bulan, tahun, alamat pasien.
3. Untuk obat narkotik (misal pethidin) resep dibuat satu resep.
4. Apabila pasien rawat jalan resep di serahakan kepada pasien /
keluarga untuk membeli di apotik.
5. Obat yang tidak dibeli oleh petugas IGD, lalu diserahkan kepada
keluarga / pasien kemudian diperbolehkan pulang.
6. Apabila pasien mondok resep diserahkan kepada keluarga pasien
bersama lembar catatan pemakaian obat ( warna hijau : Jamkesmas,
birun: umum, merah :Jamsostek ) untuk mengambil obat di apotik.
7. Obat yang telah di ambil oleh petugas IGD kemudian di serahkan
kepada keluarga untuk diserahkan kepada petugas ruangan.
Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat
Apotik
Kasir
Loket Pendaftaran

RSUD SIMO SISTEM KOMUNIKASI DI IGD


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

015/III/07/2010 1/3

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Telp / Faks 0276 3294719 Direktur RSUD Simo
PROSEDUR TETAP 29 Juli 2010

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Ruang Lingkup Penggunaan alat komunikasi sesuai dengan kebutuhan, ada yang akses
langsung, ada yang itern Rumah Sakit.
Tanggung Jawab Sebagai acuan penerapan langkah-langkah system komunikasi di IGD
Kebijakan 1. Indikasi penggunaan telepon
- Digunakan hanya untuk memperlancar komunikasi pelayanan
pasien.
- Memperlancar komunikasi antar Instalasi dalam menunjang
pelaksanaan pelayanan.
- Memperlancar komunikasi/instruksi langsung dari pimpinan.
- Memperlancar komunikasi dengan Instalasi terkait dengan IGD :
kepolisian, dinas kebakaran, dll
2. Kewenangan
- Penggunaan telepon hanya digunakan untuk pelayanan.
- Penggunaan telepon untuk kepentingan pribadi tidak
diperkenankan.
Prosedur a. Macam-macam alat komunikasi :
- Telepon umum : (0276) 3294719
- Fax : (0276) 3294719
- Komputer
b. Alat komunikasi hanya digunakan oleh petugas juga IGD dan petugas,
pelanggan (pasien, keluarga pasien, pengantar dan penanggung jawab)
hanya boleh menerima saja.
c. Cara penggunaan telepon :
- Catat pada buku penggunaan dan pemakaian telepon secara
lengkap.
- Operasional sesuai dengan cara penggunaan dalam mengirim
maupun menerima telepon
- Sampaikan pesan/berita kepada yang berhak menerimanya dengan
segera.
RSUD SIMO SISTEM KOMUNIKASI DI IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

015/III/07/2010 2/3

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Telp / Faks 0276 3294719 Direktur RSUD Simo
29 Juli 2010

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
d. Daftar Nomor telepon dan lokasi telepon untuk berhubungan Instalasi
lain di Rumah Sakit :

No Lokasi Nomor
1 IGD 11
2 KASIR 12
3 DIREKTUR 13
4 KEUANGAN 14
5 TATA USAHA 15
6 AKREDITASI 16
7 SATIB 17
8 LABORAT 18
9 APOTIK 19
10 RAWAT JALAN 20
11 VK 21
12 ZAL C/D 22
13 ZAL E 23
14 IPS RS 24
15 GIZI 25
16 LINEN 26
17 ZAL A 27
18 ZAL B 28
19 OK 29
20 RUMAH DINAS 30
21 RADIOLOGI 31
22 JAMKESMAS 34
RSUD SIMO SISTEM KOMUNIKASI DI IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

015/III/07/2010 3/3

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Telp / Faks 0276 3294719 Direktur RSUD Simo
29 Juli 2010

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001

d. Daftar Nomor telepon dokter jaga IGD

No Nama Nomor
1 dr. Agung Budi Prasetyo 081325450520
2 dr. Ida Kurniawati 087836011847
3 dr. Ismail 081329969996
4 dr. Eva T 08121509702
5 dr. Budi margono 085229120060
6 dr. Dwi Putri 085725592556
e. Daftar Nomor Dokter konsulen

No Nama Nomor
1 dr. Sigit Sp,D 08122632571
2 dr. Dasa Sp.B 081393083118
3 dr. Susi Sp.A 081328846349
4 dr. Prita Sp OG 08123887374
5 dr. Wisnu P 081567887228
6 dr. Titi Tyas Sp.K 08164274533

f. Daftar nomor telepon perawat IGD


No Nama Nomor
1. SRI MURYANI 081 329 756 123

2. ANIK 085 229 098 476


SULISTYOWATI
3. AGUS PRIYANTO 081 225 86300

4. BAMBANG BUDI 081 393 766 776


ISMANTO
5. LESTARI 085 293 539677

6. DIAN HERI 085 747 141814

7. SLAMET 081 329 108 560

8. SUNARTO 081 329 595 336

g. Daftar nomor peununjang medis


No Nama Nomor
1. Tatang A.( Ro) 085 229 041029
2. Anna W (Ro ) 085640722349
3 Sumanti 081 225 84200
4. Suroso 081329455952
5. Farida N 085 625 30234
RSUD SIMO PENANGANAN PASIEN LUKA BAKAR
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
026/III/08/2010 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


JL. Kebon Ijo Simo Direktur RSUD Simo
Boyolali 26 Agustus 2010
Telp / Faks 0276
3294719 Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
PROSEDUR TETAP
Pengertian Penanganan luka bakar meliputi penilaian terhadap luka baru, tindakan, serta
terapi medis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan luka bakar.
Kebijakan Penerapan prosedur penanganan pasien luka bakar
Prosedur Dalam menghadapi penderita luka baker,tindakan yang harus dilakukan adalah
a. Buka pakaian pasien yang terkena luka bakar
b. Periksa keadaan umum pasien dan periksa tanda-tanda vital
c. Laporkan ke dokter jaga IGD
d. Lakukan tindakan
- Mencegah atau mengatasi syok bila ada tanda-tanda syok
- Beri cairan infuse bila luas bakar pada dewasa >20% dengan grade II
dan anak > dari 10% dengan grade II.
Cairan yang diberikan adalah Ringer laktat (RL)
Cara pemberian :
Pada jam 1 diberikan cairan 2,5 – 4 cc/% IIb setengahnya dibrikan pada jam 8
pertama dihitung mulai jam kecelakaan, setengah sisanya diberikan dalam 16
jam berikutnya.
e. Keadaan luka bakarnya :
- Dibersihkan dari kotoran kalau mungkin
- Cairan bulae dikeluarkan secara steril
- Kulit yang mati atau terkelupas dibuang
- Luka diobati dengan obat topical yang sesuai lalu dibalut
Derajat Luka Bakar
Derajat I : yang terkena hanya lapisan luar epidermis kulit tampak kering tidak
menggelembung dan terasa sakit dan saraf tidak terganggu.
Derajat II : mengenai seluruh lapisan epidermis dan sebagian dermis
menggelembung. Hiperpireksi bila dermis rusak lebih dalam, maka terasa sakit
karena ujung saraf tidak mati sehingga akan terganggu.
Derajat III : yang rusak adalah seluruh lapisan epidermis dan serta lapisan
yang ada dibawahnya, tidak bergelembung.

Instalasi Terkait Petugas IGD

RSUD SIMO PENANGANAN KASUS KORBAN MASSAL


Kabupaten Boyolali DAN KERACUNAN MASSAL
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
III.5.4
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSUD Simo

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
PROSEDUR TETAP
Pengertian 1. Kasus korban massal adalah suatu kejadian / peristiwa mengakibatkan
jatuhnya korban dengan jumlah lebih dari 15 orang dalamkurun waktu
tertentu.
2. Kasus dengan keracunan massal adalah suatu peristiwa keracunan
yangmengakibatkan jatuhnya korban lebih dari 15 oarng dalam kurun
waktu tertentu.
Tujuan Kasus korban massal dan keracunan massal mendapat pertolongan medis
dengan cepat dan tepat.
Kebijakan Mengacu pada disaster plan RSUD SIMO
Prosedur 1. Dilakukan seleksi diruang TRIASE dan apabila ruang triase penuh
ditampung ditampung di ruang observasi atau diruang tunggu
poliklinik rawat jalan.
2. Identitas korban dicatat dilembar sementara yang tersedia kemudian
disalin dalam catatn rekam medik
3. Korban dengan gangguan resusitasi mendapat prioritas utama dalam
penanganan korban.
4. Koran diberikan pertolongan sesuai dengan kasusnya.
5. Korban IGD berkoordinasi dengan komite medik dalam hal
permintaan bantuan tenaga medis apabila diperlukan.
6. Kepala ruang IGD melakukan koordinasi dengan kasi keperawatan /
supervise dalam hal meminta bantuan perawat apabila diperlukan.
7. Kepala IGD memberikan informasi dan laporan kepada direktur
RSUD Simo.

Instalasi Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi rawat inap
3. Wadir yanmed
4. Kasie
5. DKK
RSUD SIMO MEMINDAHKAN PASIEN DARI IGD KE RUANG
Kabupaten Boyolali PERAWATAN (RUANG RAWAT INAP)
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

½
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian Memindahkan pasien IGD yang telah medapatkan tindakan, pertolongan
asuhan keperawatan dan pemeriksaan penunjang, diagnosis yang
berindikasi rawat inap ke ruang perawatan.
Tujuan Pasien dapat menempati ruangan rawat inap sesuai dengan permintaan
dan kemampuannya.
Kebijakan Setiap psien yang datang di IGD apabila perlu mondok, segera
dipindahkan ke ruang perawatan setelah selesai penanganan di IGD.
Prosedur 1. Semua pasien yang masuk IGD dan telah mendapatkan tindakan,
pertolongan asuhan keperawatan dan pemeriksaan penunjang
diagnosis dan berindikasi Rawat Inap dan dipindahkan ke ruang
perawatan sesuai dengan kasus dan permintaannya.
a. Kasus kebidanan pindah ke ruang Dahlia
b. Kasus bedah pindah ke ruang Bougenvil atau ruang Eidelwis .
c. Kasus penyakit dalam pindah ke ruang Cendana
d. Kasus penyakit anak pindah ke ruang Anggrek
e. Sebelum pasien dipindahkan, petugas IGD memberitahukan kepada
pasien dan keluarga serta ruang perawatan bersangkutan lewat
telepon.
2. Teliti kelengkapan catatan Rekam Medis (status),sisa obat-obatan
dan alat serta hasil tes diagnose (foto Rontgen, laboratorium, EKG,
USG).
3. Pasien telah dalam keadaan stabil, pindahkan segera dengan
menggunakan brancard / Cr beroda atau kursi roda bila pasien duduk
dan tidak dalam kegawat daruratan.
4. Monitor dan awasi KU pasien, infus dan oksigen selama dalam
perjalanan transportasi pemindahan.
Lakukan serah terima dengan petugas ruang perawatan yang dituju
dan kemudian kembali tempat
Instalasi Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
RSUD SIMO RUJUKAN PASIEN IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
013.III.5.2
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Ruang Lingkup Instalasi Gawat Darurat
Tanggung Jawab Dokter jaga bertanggung jawab atas pelaksanaan rujukan
Kebijakan 1. Pasien IGD yang tidak dapat ditangani di IGD harus segera dirujuk ke
rumah sakit yang lebih mampu.
2. Pasien dengan tindakan infuse apabila dirujuk harus didampingi
perawat dan diantar ambulan.
3. Pasien yang dirujuk harus dibuatkan surat pengantar rujukan
4. Kasus-kasus rujukan harus dievaluasi secara berkala
Dokumen Terkait 1. Buku rujukan
2. Buku pengantar
RSUD SIMO PENERIMAAN PASIEN RUJUKAN KEBIDANAN DI IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
01 ½

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


JL. Kebon Ijo Simo Direktur RSUD Simo
Boyolali
Telp / Faks 0276
3294719 Drg . Wening Mujiasri
NIP : 19650719 199301 2 001
PROSEDUR
TETAP
Pengertian Penerimaan pasien rujukan kebidanan adalah proses penerimaan pasien
dengan kasus kebidanan yang dirujuk oleh bidan atau puskesmas .
Tujuan 1. Menyelamatkan nyawa pasien kasus kebidanan .
2. Mempercepat kesembuhan pasien.
3. Memberikan penanganan pada pasien dengan kasus kebidanan yang tidak
dapat ditangani oleh bidan atau puskesmas .
Kebijakan Rujukan ke RSUD Simo dilakukan bila :
a) Pasien tidak dapat ditangani oleh bidan atau puskesmas .
b) Pasien memerlukan penanganan tenaga medis spesialis yang ada di
RSUD Simo
c) Atas permintaan keluarga,
Kasus-kasus rujukan harus dievaluasi secara berkala.
Prosedur 1. Pasien datang dengan rujukan diantar bidan atau dari puskesmas
maupun datang senduri tanpa diantar,diterima di IGD,
2. Perawat IGD melakukan anamnesa dan melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital ,
3. Perawat IGD telepon ke VK / bagian kebidanan ( line 21 ),
4. Pasien diperiksa oleh Dokter jaga,
a. Jika tanpa indikasi patologis,pasien dalam keadaan baik
(elektif) lakukan tindakan pemeriksaan penunjang laborat lalu
kirim ke VK / bangsal perawatan kebidanan
b. Jika dengan indikasi patologis,Bidan datang ke IGD periksa
pasien bersama Dokter jaga
Hasil pemeriksaan dikonsulkan Dokter Spesialis Obsgyn oleh
Bidan dan ditulis di status oleh Dokter jaga
5. a . Pasien dengan advis dirawat inap , tindakan medis ( infuse dan
injeksi ) dan pemeriksaan laborat dilakukan perawat IGD baru di
pindah ke VK / Bagian kebidanan,
b . Pasien dengan advis dirujuk lagi, jika darurat harus ada tindakan ,
tindakan dilakukan Bidan bersama Perawat IGD dan diantar ke Rumah
Sakit lain olah Bidan VK dengan membawa blangko alasan rujukan,
Jika tidak perlu tindakan darurat,pasien dimotivasi rujuk diantar olah
Bidan pengantar dengan diberi rujukan.
Instalasi Terkait Dokter IGD
Perawat IGD
Bidan VK
Petugas Ambulance
Petugas Administrasi
RSUD SIMO MERUJUK PASIEN IGD KE RUMAH SAKIT LAIN
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
013.III.5.2
2/2
Prosedur ( lanjutan ) 1. Pemindahan pasien atau transportasi pasien untuk dirujuk
dilaksanakan oleh petugas IGD.
Pasien yang menurut pertimbangan dokter spersialis/dokter
konsulen tidak dapat ditangani/ditolong di Rumah sakit Umum
Simo, maka pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit lain yang
fasilitasnya lebih memadai sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pasien-pasien dengan kasus-kasus tertentu yang harus dirujuk
adalah :
1. Bila tempat perawatan di RS penuh
2. Kasus penyakit tertentu
3. Kasus Psikiatrik : Untuk pasien-pasien psikiatrik yang
mengamuk dan gelisah, sehingga memang perlu peratan
khusus.
4. Pasien yang dirujuk dengan membawa surat-surat rujukan.
5. Pasien yang dirujuk dengan didampingi perawat sesuai
prosedur.
Instalasi Terkait Petugas
Petugas Ambulance
RSUD SIMO PEMAKAIAN ALAT LIFE SAVING
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
013/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 Agustus 2010

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Yang dimaksudkan dengan alat life saving adalah peralatan yang
dibutuhkan untuk pertolongan hidup.
Tujuan Untuk memberikan pertolongan pada pasien yang terancam jiwanya.
Kebijakan Pemberlakuan alat life saving di IGD
Prosedur 1. Pasien datang di IGD dalam keadaan gawat darurat.
2. Dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga di ruang triase
3. Dokter menetapkan status kegawatan dan perlu dilakukan penanganan
dengan menggunakan alat life saving.
4. Pasien dimasukkan ke ruang alat life saving.
5. Dokter/perawat melaksanakan tindakan dengan alat live saving.
6. Bila diperlukan konsul dokter spesialis.
7. Dilakukan observasi maksimal 2 jam setelah dilakukan tindakan.
8. Dilakukan pendokumentasian tindakan.
Instalasi Terkait 1. Dokter Konsulen
2. Dokter jaga
3. Perawatan

RSUD SIMO PERAWAT PENDAMPING PASIEN YANG DIRUJUK


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
014.III.5.2
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Perawat yang mendapingi pasien yang akan dirujuk
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mendampingi pasien yang
dirujuk.
Kebijakan Penerapan Standar pendamping pasien yang akan dirujuk
Prosedur Untuk mencapai mutu pelayanan optimal maka bagi pasien yang akan
dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih memadai, didampingi oleh seorang
perawat. Hal ini perlu untuk memantau kegawatan yang dialami pasien.
Adapun pendamping pasien yang akan dirujuk adalah :
a. Melihat keadaan pasien yang akan dirujuk
b. Pendamping pasien yang akan dirujuk adalah perawat,dokter jaga
menunjuk salah satu perawat IGD yang bertugas, apabila karena suatu
hal perawat IGD tidak bisa mendampingi atau karena hanya satu
orang perawat yang jaga IGD, maka dokter jaga mencari penggantinya
dengan meminta perawat jaga dari bangsal.
Instalasi Terkait Perawat IGD
Satuan pengemudi
Satuan rawat inap

RSUD SIMO PEMAKAIAN OKSIGEN CONCETRATE


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
III.5.3
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PR TETAP

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian Oksigen concentrate adalah mesin oksigen automatic yang memakai
tenaga listrik untuk mengubah oksigen lingkungan menjadi oksigen
murni.
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
Kebijakan Cara pemakain oksigen concentrate
Prosedur 1. Tancapkan saklar pada stop kontak
2. Tekan tombol on (1)
3. Tunggu selama 2 menit sampai lampau on menyala warna hijau
4. Ukur skala menurut kebutuhan
5. Pasang kanul oksigen pasien
6. Bila selesai :
Tekan tombol off (0)
Cabut saklar dari stop kontak
Instalasi Terkait Petugas IGD
RSUD SIMO PEMAKAIAN SUCTION PUMP
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
III.5.3
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suction pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap cairan
Tujuan 1. Untuk membersihkan jalan napas
2. Untuk mengeluarkan cairan dalam tubuh
Kebijakan Cara pemakaian suction pump
Prosedur 1. Isi tabung penampung dengan larutan disinfektan ± 1/3 dari tabung
yang ada.
2. Tancapkan saklar pada stop kontak
3. Tekan saklar ON (1) untuk menyalakan
4. Lakukan pengecakan selap penghisap apakah sudah bekerja dengan
optimal
5. Lakukan penghisapan pada area yang diperlukan
6. Setelah matikan alat dengan menekan saklar OFF (0)
Unti Terkait Petugas IGD
RSUD SIMO PENGGUNAAN NEBULIZER
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
III.5.3.
1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Memberikan campuran zat aerosol dalam artikel udara dengan tekanan
udara
Tujuan Untuk memberikan obat melalui nafas spontan pasien
Kebijakan Penerapan prosedur penggunaan Nebulizer
Prosedur A. Persiapan:
1. Alat dan Chat
 Oksigen set
 Set Nebulizer
 Cairan normal Saline dan obat yang akan dipakai
 Mouth piece bila perlu
2. Lingkungan bersih dan tenag
3. Petugas 1 orang
B. Pelaksana
1. Monitor denyut nadi sebelum dan sesudah pengobatan khususnya
pada pasien yang menggunakan bronkodilator
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin paling sering dalam posisi semi
fowler
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan alat dan perlengkapannya
6. Periksa filter kotor ganti yang baru
7. Siapkan obat cair yang direkomendasikan doketr
8. Pasang selang pada konektor alat
9. Hubungkan steker pada power cord pada kotak kontak listrik
10. Isi tabung nebulizer dengan obat cair dan volume sesuai perintah
dokter
11. Pasang tutup tabung nebulizer dan pasang masker pada konektor tutup
tabung nebulizer
12. Pasang masker pada penderita
13. Tekan saklar power posisi ON dan bersamaan dengan mulai
pemberian terapi

RSUD SIMO PENGGUNAAN NEBULIZER


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
III.5.3
2/2
Tanggal Terbit :
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Prosedur 14. Jika pemberian terapi selesai, tekan saklar power keposisi OFF Lepas
konektor alat dan kelengakpannya serta kembalikan alat pada
tempatnya.
15. Kelengkapan alat (selang, tabung nebulizer dan masker) rendam
dengan air sabun hangat selama 30 menit
Bilas dengan air hangat sampai bersih dan keringkan kelengkapannya
sehingga siap pakai
Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat
RSUD SIMO PENGADAAN DAN PENYEDIAAN OBAT LIFE SAVING DI IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

01 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP Drg . Wening Mujiasri


NIP : 19650719 199301 2 001
Pengertian Suatu proses pengadaan dan penyediaan obat-obat life saving /obat
emergency yang dibutuhkan di IGD
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyediaan obatlife saving
sehingga disaat ada pasien emergency obat selalu tersedia dan tidak
kadaluarsa.
Kebijakan - Petugas yang betanggungjawab menyediakan obat life saving harus
melaksanakan tugasnya dengan rutin.
- Petugas menggunakan obat sesuai standar
Prosedur Obat-obatan life saving di IGD disiapkan oleh penanggungjawab obat
sesuai jumlah yang sudah ditentukan, jika ternyata ada obat yang habis
maka dapat dilakukan dengan bon obat di apotik.
 Cara bon obat
1. Petugas IGD menulis jenis obat life saving yang ada dibuku
pengebonan.
2. Petugas IGD meminta obat life saving ke apotik dengan
membawa buku pengebonan.
3. Petugas melaporkan bon kepada petugas apotik .
4. Setelah obat didapatkan ditata sesuai tulisan yang sudah
ditentukan tempatnya.
 Cara pengecekan obat
a. Petugas mengecek obat-obat yang habis atau yang perlu diisi lagi
tiap pagi
b. Tiap pagi petugas mengecek jenis obat yang jumlahnya tidak
sesuai standar yang ditentukan,cek juga tanggal kadaluarsa jika
sudah ED kembalikan ke apotik dan minta diganti.
c. Jika ada obat yang habis /jumlahnya kurang atau kadaluarsa
merupakan tanggungjawab perawat IGD yang ditunjuk sebagai
penaggungjawab obat dibantu pengecekan obat oleh petugas IGD
yang jaga pagi.

 Cara pemakaian obat life saving


a. Obat life saving digunakan untuk pasien-pasien emergency
yang membutuhkan sesuai advis dokter.
b. Petugas memberikan obat yang sudah tersedia di IGD.
c. Dokter yang memberi advis menulis diresep,Perawat IGD
memberi tanda di belakang tulisan nama obat life saving
dengan tanda centang itu berarti obat sudah memakai obat
life saving IGD dan apotik tinggal menganti
d. Keluarga pasien membawa resep ke apotik .
e. Apotik memberikan obat ke keluarga pasien.
f. Keluarga pasien kembali ke IGD ,obat diserahkan petugas
IGD untuk menganti stock di IGD.

Instalasi Terkait 1. Dokter IGD.


2. Perawat IGD
3. Penaggungjawab obat ( perawat IGD yang sudah ditunjuk )
4. Gudang farmasi
5. Petugas Apotik
RSUD SIMO PENYEDIAAN CAIRAN INFUSE DI IGD
Kabupaten Boyolali
N Revisi Ke : Halaman :

1/1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali o.Dokumen :


Telp / Faks 0276 3294719 016/III/08/2010

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Direktur RSUD Simo
26 Agustus 2010
PROSEDUR TETAP

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu proses penyediaan cairan infuse di IGD yang meliputi cara
penyediaan cairan infuse dan penggunaan cairan infuse.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyediaan cairan infuse
Kebijakan - Petugas yang menggunakan cairan infuse dan menyediakan cairan
infuse , melaksanakan tugasnya dengan rutin
- Petugas menggunakan cairan infuse yang sesuai standar
Prosedur Cairan infuse di IGD telah disiapkan oleh petugas apotik yang ada di IGD,
jika ternyata ada cairan infuse yang habis maka dapat dilakukan dengan
bon obat di apotik.
 Cara bon obat
1. Petugas IGD menulis jenis cairan infuse yang ada dibuku
pengebonan.
2. Petugas IGD meminta cairan infuse ke apotik dengan membawa
buku pengebonan.
3. Petugas melaporkan bon kepada petugas apotik .
 Cara penggunaan obat
1. Petugas mengecek cairan infuse yang habis atau yang perlu diisi
lagi.
2. Petugas mengambil dari gudang lemari cairan infuse dimasukkan
dalam lemari cairan infuse
3. Mengambil cairan infuse sesuai dengan advis dokter.
4. Setiap pengambilan obat ditulis dalam buku pengambilan cairan
infuse berikut nama, bangsal/rawat jalan, jenis cairan infuse dan
jumlahnya.
5. Bila pasien rawat jalan cukup ditulis pada buku pengambilan
cairan infuse.
Instalasi Terkait 1. Petugas politk
2. Gudang farmsi
3. Perawat IGD

RSUD SIMO PENYEDIAAN LINEN IGD


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

015/III/08/2010 1/1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Telp / Faks 0276 3294719 Direktur RSUD Simo
26 Agustus 2010
PROSEDUR TETAP

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaporkan permintaan
pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana Rumah Sakit dari
ruangan / bangsal
Tujuan Agar sarana dan prasarana Rumah Sakit dapat digunakan seoptimal
mungkin
Kebijakan Petugas IPSRS mengikuti alur permintaan perbaikan yang telah dibuat
Prosedur 1. Ruang / bangsal melaporkan ke IPSRS dengan diketahui oleh subbid
masing-masing
2. Petugas IPSRS menindak lanjuti laporan
3. Jika bias diselesaikan, melaporkan hasil kerja ke ruangan
4. Jika tidka bias diselesaikan karena perlu bergantian suku cadang
petugas melaporkan permintaan penggantian suku cadang ke
bendahara material
5. Tetapi jika suku cadang yang dimaksud tidak diperoleh di pasaran dan
atau tidak bias diperbaiki oleh petugas maka dilanjutkan ke pihak III
dengan mengetahui subbid masing-masing dan IPSRS
6. Setelah selesai kembalikan alat ke asal Instalasi atau bangsal
Instalasi Terkait 1. Seluruh Instalasi / bangsal
2. IPSRS
3. Bendahara Material
4. Seluruh subbid

RSUD SIMO PROSEDUR TETAP TRIASE IGD


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
023/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 agustus 2010

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Triase adalah suatu system pemilihan pasien menurut tingkat kegawatan
pasien.
Tujuan Pasien dapat diseleksi dan dipisah-pisahkan antara yang gawat dan tidak
gawat.
Kebijakan Pemberlakuan Triase di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Simo
Prosedur 1. Pasien datanglangsung dibawa ke Ruang Triase.
2. Pasien diseleksi menurut kegawatannya.
3. Pasien ditempatkan pada ruang sesuai kasus dan tindakannya.
Instalasi Terkait 1. Dokter Konsulen
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Rekam Medis
6. Kasir
7. Ambulance
RSUD SIMO PROTAP SELEKSI PADA PASIEN DISASTER
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
023/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 agustus 2010

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu sistem seleksi penderita yang menjamin supaya tidak ada penderita
yang tidak mendapat pertolongan medis. Pada pelaksanaannya dibedakan
triase sehari-hari dan triase dalam keadaan bencana/ disaster.

Tujuan  Prioritas penanganan pasien berdasarkan hasil triase; terutama


pada keadaan bencana/ disaster.
 Agar kondisi kegawatdaruratan penderita dapat segera diketahui
dan segera pula diatasi dengan tepat dan cepat.
 Mencegah kematian dan kecacatan yang tak perlu.
Kebijakan  Triase dalam pelaksanaannya dibedakan antara Triase dalam
keadaan sehari-hari dan Triase dalam keadaan bencana/ disaster.
 Triase dilakukan oleh dokter; dalam keadaan bencana dibantu oleh
perawat.
 Triase dalam keadaan bencana memakai label.
 Triase dalam keadaan bencana/ dissaster digunakan untuk
menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan beratnya
cedera dan/atau kegawatan pasien serta probabilitas hidupnya
(label merah didahulukan).
Prosedur Triase dalam keadaan bencana/ dissaster:
1. Dokter memeriksa kondisi korban secara singkat dan cermat.
2. Dokter segera menentukan tingkat kegawatdaruratan korban.
3. Dokter bersama petugas memberikan label: hijau, kuning, merah,
putih atau hitam untuk setiap korban sesuai dengan tingkat
kegawatdaruratan yaitu :
a. Label Hijau : Diberikan untuk korban tidak gawat dan tidak
darurat (P3) yaitu korban yang tidak luka dan tidak ada
gangguan kesadaran / jiwa
b. Label Kuning : Diberikan untuk korban darurat tidak gawat ,
yaitu korban dengan luka-luka ringan, tidak ada gangguan
sistem respirasi dan atau kardiovaskuler
c. Label Merah : Diberikan untuk korban gawat darurat , yaitu
korban cedera sehingga terjadi gangguan pada sistem respirasi
yang mengancam henti napas dan atau ada gangguan sistem
kardiovaskuler yang mengancam henti jantung atau korban
yang diketahui baru saja terlihat henti napas atau dan henti
jantung.
d. Label Putih : Diberikan untuk korban gawat tidak darurat
yaitu korban dengan cedera sangat berat atau parah atau dalam
keadaan koma dengan prognosis ad malam (jelek)
e. Label Hitam : Diberikan untuk korban yang sudah meninggal
dunia.
Pada saat terjadi musibah massal, dokter jaga menetapkan status
terjadinya musibah massal; tergantung dari banyaknya pasien yang datang

.
Instalasi Terkait 1. Dokter Konsulen
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Rekam Medis
6. Kasir
7. Ambulance
RSUD SIMO TRIASE IGD RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
024/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 agustus 2010

KEBIJAKAN
DIREKTUR Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu sistem seleksi penderita yang menjamin supaya tidak ada penderita
yang tidak mendapat pertolongan medis. Pada pelaksanaannya dibedakan
triase sehari-hari dan triase dalam keadaan bencana/ disaster.

Tujuan  Prioritas penanganan pasien berdasarkan hasil triase; terutama


pada keadaan bencana/ disaster.
 Agar kondisi kegawatdaruratan penderita dapat segera diketahui
dan segera pula diatasi dengan tepat dan cepat.
 Mencegah kematian dan kecacatan yang tak perlu.
Kebijakan  Triase dalam pelaksanaannya dibedakan antara Triase dalam
keadaan sehari-hari dan Triase dalam keadaan bencana/ disaster.
 Triase dilakukan oleh dokter; dalam keadaan bencana dibantu oleh
perawat.
 Triase dalam keadaan bencana memakai label.
 Triase dalam keadaan bencana/ dissaster digunakan untuk
menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan beratnya
cedera dan/atau kegawatan pasien serta probabilitas hidupnya
(label merah didahulukan).
Instalasi Terkait 8. Dokter Konsulen
9. Laboratorium
10. Farmasi
11. Radiologi
12. Rekam Medis
13. Kasir
14. Ambulance
RSUD SIMO PROSEDUR TETAP
Kabupaten Boyolali PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT

No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :


III.7.3
1/1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Telp / Faks 0276 3294719 Direktur RSUD Simo

PROSEDUR TETAP

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu jenis pernyataan tentang persetujuan atau penolakan dalam bentuk
tulisan yang ditandatangani penderita/walinya sebagai bukti terhadap
persetujuan atau penolakan tindakan medis yang akan dilakukan kepada
pasien.
Tujuan Agar semua tindakan (medis) yang dilakukan telah mendapat persetujuan
dari penderita / walinya sehingga dokter / tenaga kesehatan lainnya /
manajemen rumah sakit terhindar dari tuntutan hukum dari pasien ataupun
keluarga pasien
Kebijakan o Setiap pasien yang mendapat pelayanan di rumah sakit
mempunyai hak untuk memperoleh atau menolak pengobatan yang
akan diberikan.
o Penanda tanganan dilakukan setelah pasien mendapat
penjelasan dari petugas penerima pasien ditempat pendaftaran.
Pemberian persetujuan maupun penolakan terhadap perlakuan yang akan
diambil tersebut menjadi bukti yang syah bagi rumah sakit, pasien, dan
dokter.
Prosedur 1. Dokter wajib memberikan penjelasan / informasi tentang apa yang
akan dilakukan oleh tim medis, resiko dan akibat yang akan terjadi
bilamana suatu tindakan akan diambil serta cara mengatasi.
2. Dokter harus menandatangani juga pernyataan tersebut sebagai tanda
kalau sudah memberikan penjelasan kepada penderita atau keluarga.
3. Pasien / keluarganya telah memahami betul penjelasan dokter tentang
tindakan yang akan dilakukan, resiko dan akibat-akibat yang akan
terjadi atas suatu tindakan medis tersebut serta cara mengatasinya.
4. Pasien / keluarganya mengisi dan menandatangani pernyataan yang
telah disediakan dengan dipandu oleh perawat / petugas rumah sakit.
Saksi yang juga menandatangani pernyataan tersebut dapat diambil dari
keluarga penderita atau perawat yang bertugas.
Instalasi Terkait 1. Dokter
2. Petugas Poliklinik
3. Petugas IGD
4. Petugas Ruang Perawatan RSUD Simo.

RSUD SIMO PROSEDUR TETAP


Kabupaten Boyolali PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
027/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 Agustus 2010

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Penanggulangan Bencana Kebakaran adalah tindakan koordinasi,
komunikasi, permintaan bantuan, evakuasi pasien, penyelamatan
dokumen/alkes, pengendalian api.
Tujuan Untuk mecegah agar api tidak menimbulkan kerugian material yang lebih
banyak, tidak menimbulkan korban jiwa.
Kebijakan Penanggulangan Bencana direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan
dengan instansi terkait.
Prosedur 1. Bila terjadi kebakaran, jangan panik, tetap tenang.
2. Segera menghubungi Sentral komunikasi
( IGD) dan segera membunyikan bel tanda bahaya.
3. Bagian informasi / IGD menghubungi
Direktur / Komandan Satgas .
4. Ketua Satgas memimpin Satgas pengendali Api untuk melokalisir
kebakaran di lokasi kebakaran untuk mematikan api, dan Satgas
Penyelamatan Dokumen / Alked ntuk melaksanakan tugas sesuai
fungsinya.
5. Bagian informasi mengumumkan agar pasien dan pengunjung tetap
tenang karena kebakaran sedang diatasi.
6. Satgas Evakuasi pasien mengamankan pasien ke tempat yang aman
( tempat evakuasi yang telah ditentukan).
7. Satga Penyelamat Dokumen /Alked mengamankan dokumen/barang
milik rumah sakit ke tempat yang aman.
8. Permintaan bantuan yang melibatkan instansi terkait Dinas
Kebakaran/Kepolisian diputuskan oleh Direktur Rs atas saran ketua
panitia K3, Komandan Satgas, Sie Penanggulangan Bencana (diatur
dalam prosedur tersendiri).
9. Apabila kebakaran telah diatasi, buat kepal instalasi / ruang membuat
laporan kejadian bencana,
Instalasi Terkait Instalasi Komunikasi, Instalasi gawat darurat

RSUD SIMO PROSEDUR TETAP


Kabupaten Boyolali PENANGGULANGAN KEBAKARAN
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
028/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 agustus 2010

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Karyawan mampu mananggulangi kebakaran dengan menggunakan Alat
Api Ringan ( APAR).
Tujuan Untuk mencegah agar api menjalar
Kebijakan Penanggulangan kebakaran dengan menggunakan Alat Pemadam Api
Ringan ( APAR).
Prosedur 1. Bila terjadi kebakaran, jangan panik, tetap tenang
2. Segera lapor ke Satpam atau bagian informasi
melalui telpon,Hand phone atau sarana komunikasi yang lain.
3. Bagian Informasi membunyikan bel tanda
bahaya.
4. Hubungi Dinas Pemadam Kebakaran.
5. Ambil APAR untuk mematikan api.
6. Diberitahukan agar pasien dan pengunjung tetap tenang, karena
kebakaran sedang diatasi.
7. Amankan dokumen / barang milik rumah sakit / pasien ke tempat
lain.
8. Apabila kebakaran telah diatasi, buat laporan penanggulangan
bencana.
Instalasi Terkait Seluruh karyawan RSUD Simo Boyolali.

RSUD SIMO PROSEDUR TETAP


Kabupaten Boyolali PENCEGAHAN KEBAKARAN
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
029/III/08/2010
1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 Agustus 2010

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu usaha yang dilaksanakan oleh rumah sakit untuk mencegah adanya
kebakaran di rumah sakit.
Tujuan Agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Kebijakan Dimaksudkan untuk menghindari jangan sampai terjadi kebakaran rumah
sakit
Prosedur 1. Jauhkan barang-barang yang mudah
terbakar dari sumber api.
2. Sediakan alat pemadam kebakaran berupa
bahan kimia maupun air yang station maupun yang bisa mobil di
tempat yang potensial terjadi kebakaran.
3. Tersedianya tenaga yang terampil dan
terlatih dalam pengoperasian alat pemadam kebakaran.
4. Tersedia alat komunikasi di tempat yang
potensial terjadi kebakaran.
5. Tersedia daftar pejabat / instansi yang harus
dihubunginmanakala betul-betul terjadi kebakaran.
6. Tersedianya tanda-tanda / rambu peringatan
pencegahan kebakaran.
7. Tersedianya daftar dan denah penempatan
alat pemadam kebakaran dan sumber air.
8. Terjaminnya peralatan fasilitas / instalasi
kelistrikan.
9. Mekanisme pencegahan kebakaran :
a. Pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh manusia ;
1. Segera tegur dan
cegah orang yang merokok khususnya di area yang rawan
terjadi kebakaran.
2. Untuk melakukan
penyambungan listrik harus seijin dan sepengetahuan dari
instalasi yang berwenang IPSRS.
3. Melakukan
pemeliharaan berkala terhadap fasilitas K3
4. Bakarlah sampah
ditempat yang sudah ditentukan / incinerator.
5. Selalu mematiakn
sumber-sumber api ( kompor, alat masak, gas, dsb) pada saat
meninggalkan tempat tugas.
6. Lakukan tindakan
baik dan benar untuk mencegah terjadinya kebakaran.

RSUD SIMO PROSEDUR TETAP


Kabupaten Boyolali PENCEGAHAN KEBAKARAN
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
029/III/08/2010
2/2

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Telp / Faks 0276 3294719 Direktur RSUD Simo
PROSEDUR TETAP 26 Agustus 2010

Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Prosedur b. Pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh peralatan ;
1. Segera lapor satpam dan IPSRS ( dalam jam
kerja) apabila melihat fasilitas kelistrikan yang dinilai bias
menimbulkan kebakaran.
2. Segera mematikan saklar listrik begitu
gangguan fasilitas kelistrikan.
3. Segera lapor ke Satpam / IPSRS bila terjadi kebocoran dan
adanya genangan air yang bias menimbulkan kebakaran.
4. Lakukan tindakan baik dan benar untuk mencegah terjadinya
kebakaran.
10. Bagi pegawai / petugas yang mengabaikan terhadap ketentuan
pencegahan kebakaran dapat dikenakan sanksi disiplin pegawai.
11. Rumah sakit sedapat mungkin menyediakan deteksi dini.

Instalasi Terkait Seluruh ruangan / Instalasi RSUD Simo Boyolali.


RSUD SIMO PROSEDUR TETAP
Kabupaten Boyolali PENANGGULANGAN BENCANA GEDUNG RUNTUH
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Instalasi Terkait
RSUD SIMO DEATH ON ARRIVAL
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian Semua pasien meningkat saat tiba di Gawat Darurat, dokter harus dapat
menyakini bahwa pasien itu sudah dan secara admisnitrstif dilengkapi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan pasien meninggal
sewaktu tiba di Gawat Darurat.
Kebijakan Penerapan prosedur Death On Arrival di IGD
Prosedur Pengertian:
Kematian sewaktu tiba (Death On Arrival) adalah kematian yang sudah
terjadi pada pasien yang datang di Pelayanan Gawat Darurat.
Tatacara:
Ditemukan kasus dimana pasien datang sudah dalam keadaan meninggal,
maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
 Dokter juga harus dapat menyakinkan bahwa pasien sudah dalam
keadaan meninggal. Jika dirasa dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang seperti EKG.
Instalasi Terkait IGD
Rekam Medik
Pemulasaran Jenasah
Kasir
RSUD SIMO KEMATIAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :

1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP Dr. Dinar Cahyawati


NIP : 196306091989112001
Pengertian Semua pasien yang meninggal diInstalasi Gawat Darurat secara medis
maupun administratif dilengkapi dan apabila perlu visum.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan kematian di
agwat darurat.
Kebijakan Penerapan prosedur kematian di IGD
Prosedur Pengertian:
Yang dimaksud dengan kematian Pelayanan Gawat Darurat adalah kasus
dimana pasien meninggal di Pelayanan Gawat Darurat walupun sudah
meninggal, penanganan medic secara maksimal di Pelayanan Gawat
Darurat.
Tatacara Pelaksanaan:
Jika ditemui adanya kasus kematian di Pelayanan Gawat Darurat, maka
perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Dokter yang menangi wajib mengisi formulir yang telah disediakan.
b. Penderita yang sudah dinyatakan meninggal kemudian dibawa ke
kamar jenazah.
Instalasi Terkait Petugas IGD
Petugas kamar mayat

RSUD SIMO PENGELOLAAN ANGKET KEPUASAN


Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
III.2.3
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719

PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu kegiatan untuk mengetahui tingkat kepuasaan pelanggan dengan
cara mengelola/menganalisa hasil angket atau questioner yang sudah diisi
oleh pelanggan (pasien dan atau keluarga).
Tujuan 1. Mengoptimalkan pelayanan di IGD.
2. Mengetahui tingkat kepuasaan pelanggan.
3. Mengetahui informasi tentang kelebihan dan kekurangan pelayanan di
IGD
Kebijakan Mengacu pada mutu pelayanan di RSUD Simo.
Prosedur 1. Menyediakan sarana informasi
2. Menyediakan quisioner tentang kepuasaan pelayanan
3. Membagikan quisioner kepada keluarga atau pasien yang baru datang
4. Mengumpulkan quisioner yang sudah diisi
5. Merekap quisioner yang sudah diisi dan dianalisa secara rendum
sampling
6. Hasil analisa dibahas dalam rapat koordinasi IGD
7. Pembahasan tentang hasil analisa di simpulkan dan ditindaklanjuti.
Instalasi Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan

RSUD SIMO PENGADAAN / PENYEDIAAN ALAT. OBAT, BAHAN DAN


Kabupaten Boyolali CAIRAN INFUS DI IGD
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
022/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 Agustus 2010

KEBIJAKAN
DIREKTUR Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Kebijakan ini menerangkan tentang pengadaan / penyediaan alat, obat,
bahan, dan cairan infuse di IGD
Tujuan 1. Direktur RSUD Simo
2. Kepala Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Famasi.
Kebijakan 1. Pengadaan obat, alat kesehatan, habis pakai, alcohol, dan sebagainya
di IGD disesuaikan dengan standar pelayanan Gawat Darurat.
2. IGD merencanakan dan mengusulkan kebutuhan obat dan alat
kesehatan kepada Direktur Rumah Sakit.
3. Pengadaan obat dan alat kesehatan ditangani oleh panitia pembelian
dan pengadaan barang RSUD Simo
Dokumen Terkait 1. Buku Pelayanan Gawat Darurat
2. Lampiran kebutuhan obat, Alat kesehatan habis pakai, Alkes, Cairan
infus.

Anda mungkin juga menyukai