S DENGAN TB PARU
RELAPS DI RUANG MAWAR RSUD KARANGASEM
TANGGAL 1 NOVEMBER s/d 4 NOVEMBER 2016
DISUSUN OLEH :
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 November 2016 pada pukul 16.00
Wita, di Ruang Mawar RSUD Karangasem. Data pasien diperoleh melalui
anamnesa, pemeriksaan fisik dan rekam medik pasien.
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Penjual ikan hias
Status perkawinan : .Menikah
Agama : .Hindu
Suku : Bali
Alamat : .Tanah Aji, Abang, Karangasem
Tanggal masuk : 20 Oktober 2016
Tanggal pengkajian : 1 November 2016
No registrasi : 084426
Sumber informasi : Pasien dan cacatan medik pasien
PENANGGUNG
Nama : Tn. K
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Menikah
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Tanah Aji, Abang, Karangasem
No hp : 087762437276
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung pasien
2. RIWAYAT KELUARGA
Genogram (kalau perlu) : Tidak terkaji
Keterangan genogram
3. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
Pasien mengeluh batuk bercampur darah.
Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
Pasien datang ke IRD RSUD Karangasem pada tanggal 20 Oktober
2016 pukul 23.30 Wita dengan keluhan batuk berdahak bercampur
darah, kondisi pasien lemah. Setelah dilakukan pemeriksaan yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, dan cek laboratorium,
dengan hasil TD : 110/60 mmHg, Nadi : 90x/menit, Respirasi :
20x/menit, Suhu : 360 C, CRT : < 2 detik, turgor kulit baik,dan
GCS : 15 ( E: 4, V:5, M:6). Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter
mendiagnosa pasien Susp. TB Paru Relaps, dan disarankan agar
pasien dirawat inap di Ruang Mawar RSUD Karangasem, dengan
therapy yang diberikan di IRD yaitu :
a. IVFD NS : 16 tetes/menit
b. Therapy oksigen : 4 liter/menit
c. Cefoperazone Sulbactam : 2x1 gr
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan bahwa pasien dan keluarga sudah berupaya
rutin mengkonsumsi obat-obatan TB Paru dan sering kontrol ke
puskesmas, namun karena kondisi pasien yang tidak dapat
ditangani di puskesmas maka keluarga membawa pasien untuk
menjalani pengobatan di rumah sakit.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan bahwa dulu pasien pernah mengalami sakit
yang sama, yaitu sekitar 6 bulan yang lalu.
Pernah dirawat
Pasien mengatakan bahwa pasien dulu pernah dirawat di tempat
yang sama dengan saat ini yaitu diruang mawar dan dengan penyait
yang sama yaitu TB Paru.
Alergi
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki alergi terhadap
apapun, baik makanan, obat-obatan, maupun udara atau debu.
Kebiasaan :(merokok/kopi/ alkohol/lain-lain yang merugikan
kesehatan)
Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki kebiasaan merokok,
minum-minuman beralkohol seperti tuak atau arak, dan sering
mengkonsumsi kopi setiap harinya.
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi ROM
e. Okigenasi
Sebelum sakit pasien mengatakan bahwa tidak merasa sesak baik saat
beraktifitas maupun istirahat. Sedangkan saat sakit pasien mengatakan
merasa sesak terutama saat batuk serta sedikit susah dalam
mengeluarkan dahak karena lengket. Pasien menggunakan oksigen
dengan kanula nasal dengan kecepatan 3 liter/menit.
f. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Pasien beristirahat dengan baik, tidur siang 12.00-
14.00 wita, tidur malam 20.00-06.30 wita, tidak
pernah menggunakan obat tidur.
Saat dikaji : Pasien tidur siang pukul 13.00-14.00 wita, tidur
malam 21.00-03.00 wita, pasien sering terbangun
sekali-kali jika batuk.
g. Pola kognitif-perseptual
Pasien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya, kesadaran
compos mentis, merespon terhadap rangsangan nyeri, pendengaran
baik, penglihatan baik, pembicaraan terarah, dapat berinteraksi dengan
orang lain.
h. Pola persepsi diri/konsep diri
Identitas : Pasien berjenis kelamin laki-laki dan senang
dengan identitasnya sebagai laki-laki.
Harga diri : Pasien merasa bahwa ia berharga bagi anggota
keluarga yang lain dan ingin segera cepat sembuh.
Ideal diri : Pasien tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai
penjual ikan hias karena sakit.
Gambaran diri : Pasien merasa ia adalah seorang anggota
masyarakat yang baik dan kepala keluarga yang
baik.
Peran : Pasien bekerja sebagai penjual ikan hias yang
rajin dan sebagai kepala keluarga yang baik bagi
anggota keluarganya.
i. Pola seksual dan reproduksi
Pasien sudah menikah, mempunyai 3 orang anak, istri masih hidup.
Pasien tidak lagi melakukan hubungan seksual karena keadaan yang
sedang sakit.
j. Pola peran-hubungan
Hubungan pasien dengan anggota keluarga berjalan dengan baik.
Pasien bekerja sebagai seorang penjual ikan hias, pasien sudah
menikah. Pasien dapat berinteraksi dengan baik pada orang lain.
k. Pola manajemen koping stress
Pasien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan dan tim
medis tentang kondisi penyakitnya, tingkat kecemasan ringan dengan
tanda-tanda pasien menyerahkan kesembuhannya pada Tuhan Yang
Maha Esa dan tim medis, N : 60x/ mnt, R : 26x/ mnt, ekspresi wajah
tampak tenang karena pasien percaya ia bisa disembuhkan. Dalam
mengatasi masalah pasien sering meminta bantuan orang lain.
l. Pola keyakinan-nilai
Pasien beragama Hindu, pasien percaya dan yakin pada Ida Sang
Hyang Widhi Wasa.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : Compos mentis
GCS : verbal : 5 Psikomotor : 6 Mata : 4
Bentuk tubuh : Kurus
Postur tubuh : Tinggi
BB sebelum sakit : 56 kg
BB saat sakit : 50 kg
Tinggi badan : 175 cm
Keadaan kulit : Kering, turgor tidak elastis
Kebersihan kulit : Bersih
4) Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar, tidak ada lesi dan perdarahan.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada dan tidak ada massa.
Perkusi : Tidak kembung
Auskultasi : Bising usus normal yaitu 12x/menit
5) Genetalia
Tidak terkaji, pasien tidak mau mengungkapkannya.
6) Integumen
Turgor kulit tidak elastis, tidak ada lesi atau luka, tidak ada perdarahan
dan warna kulit sawo matang.
7) Ekremitas
Atas
Akral hangat, kuku kurang bersih, tidak ada oedem, CRT < 2
detik, kekuatan otot 5 (kekuatan otot penuh), tidak ada sianosis,
jari lengkap, tangan kanan terpasang infuse NS 20 tetes/menit.
Bawah
Akral hangat, kuku kurang bersih, tidak ada oedem, CRT < 2
detik,kekuatan otot 5 (kekuatan otot penuh), tidak ada sianosis,
jari lengkap.
8) Pemeriksaan neurologis
Status mental dan emosi
Tidak terkaji.
Pengkajian saraf kranial
Tidak terkaji.
Pemeriksaan Reflek
Tidak terkaji.
c. Gejala kardinal
TD : 100/60 mmHg
N : 60x/menit
S : 360 C
RR : 26x/menit
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan yaitu pemeriksaan Darah
Lengkap
Tanggal : 1 November 2016
TEST RESULT UNIT REFERENCE
WBC 5,23 10^3/uL 4,10-10,90
LYMPH# 1,42 10^3/Ul 1,00-3,70
MONO# 0,45 10^3/uL 0,00-0,70
EO# 0,25 10^3/uL 0,00-0,40
BASO# 0,01 10^3/uL 0,00-0,10
NEUT# 3,10 10^3/uL 1,50-7,00
LYMPH% 27,2 [%] 20,0-50,0
MONO% 8,6 [%] 0,0-14,0
EO% 4,8 [%] 0,0-6,0
BASO% 0,2 [%] 0,0-1,0
NEUT% 59,2 [%] 37,0-72,0
RBC 4,34 10^6/uL 4,00-5,20
HGB 10,7 g/dL 12,0-16,0
HCT 34,4 [%] 36,0-46,0
MCV 79,3 fL 80,0-100,0
MCH 24,7 g 20,0-34,0
MCHC 31,1 g/dL 31,0-36,0
RDW-SD 43,0 fL 37,0-54,0
RDW-CV 15,5 [%] 11,6-14,8
PLT 479 10^3/uL 150-450
MPV 8,6 fL 9,0-13,1
PCT 0,41 [%] 0,17-0,35
PDW 9,4 fL 9,0-17,0
PLCR 14,5 [%] 13,0-45
b. Pemeriksaan Radiologi
Tidak ada pemeriksaan radiologi
c. Hasil Konsultasi
Tidak ada konsultasi dengan tenaga kesehatan lainnya
d. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
Tidak ada pemeriksaan diagnostik lain
e. Diagnosa medis diruangan dan therapy
Diagnosa medis pasien Susp. TB Paru Relaps, dengan therapy yang
diberikan di ruangan yaitu :
a. IVFD NS : 16 tetes/menit
b. Cefoperazone Sulbactam injeksi : 2x1 gr
c. Asam Tranexamat injeksi : 3x1 Ampul
d. Vit.K injeksi : 3x1 Ampul
e. Codein tablet : 3x20 mg
B. ANALISA DATA
NO Hari/tanggal Data fokus Standar Normal Masalah
Keperawatan
1. Selasa, 1 DS : Pasien mengeluh a. Pasien tidak Ketidakefektifan
November sesak, batuk-batuk sesak, batuk bersihan jalan nafas
2016 berdahak bercampur pasien
darah. berkurang, dan
sputum pasien
DO : Pasien terlihat tidak bercampur
lemas, gelisah, pasien dengan darah.
terlihat sesak dengan b. Pasien tidak
frekuensi nafas lemas dan
26x/menit dan batuk- gelisah,
batuk. Sputum pasien frekuensi nafas
tampak kental. pasien dalam
rentang normal
yaitu 16-
24x/menit, dan
sputum pasien
tidak kental.
2. DS: Pasien mengeluh a. Nafsu makan Ketidakseimbangan
nafsu makannya pasien baik nutrisi : kurang dari
berkurang dan pasien b. Pasien mampu kebutuhan tubuh
merasa mengalami menghabiskan
penurunan berat satu porsi
badan makannya
c. Mukosa bibir
DO: Pasien tampak pasien lembab
lemas, mukosa bibir d. Tidak terjadi
kering, pasien tampak penurunan
hanya menghabiskan berat badan
setengah porsi dari
porsi yang disediakan,
dengan berat badan
sebelum sakit 56 kg
dan berat badan saat
ini 50 kg.
ANALISA MASALAH :
Dx. 1
P : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
E : Adanya sekret pada saluran pernapasan
S : Pasien mengeluh sesak, batuk-batuk dan pasien tampak lemas dan
gelisah
Proses terjadinya : Bersihan jalan napas tidak efektif yang disebabkan karena
sekret yang terlalu kental sehingga pasien tidak mampu
untuk mengeluarkan atau membersihkan sekret yang
terdapat disaluran nafasnya sehingga menimbulkan obstruksi
saluran pernapasan yang menyebabkan pasien mengalami
sesak napas.
Akibatnya : Apabila tidak diberikan asuhan keperawatan, hal ini dapat
mengganggu kesehatan pasien, pasien akan tetap sesak,
batuk tidak hilang dan kondisi pasien akan semakin
memburuk.
Dx.2
P : Ketidakseimbangan nutrisi : kurag dari kebutuhan tubuh
E : Ketidakadekuatan asupan nutrisi
S : Pasien mengeluh lemas, nafsu nmakan menurun, dan pasien tampak
hanya menghabiskan setengah dari porsi makannya, membran mukosa
pasien kering, serta BB pasien mengalami penurunan
Prose terjadinya : Ketidakseimbangan nuterisi kurang dari kebutuhan tubuh
disebabkan karena ketidakadekuatan asupan nutrisi yang di
tandai dengan nafsu makan menurun, karena nafsu makan
menurun/berkurang maka intake nutrisi menjadi tidak
adekuat yang menyebabkan nutrisi kurang dari kebutuhan.
Akibatnya : Apabila tidak diberikan asuhan keperawatan, hal ini dapat
mengganggu kesehatan pasien, pasien akan lemas, tidak
bertenaga dan pasien akan mengalami penyakit saluran
pencernaan maupun penyakit kekurangan nutrisi.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan prioritas)
No Tgl Dx Keperawatan TTd
Dx Muncul
1. 1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas
November berhubungan dengan produksi sputum
2016 yang kental ditandai dengan adanya
suara napas tambahan ronchi,
perubahan frekuensi napas, Batuk
tidak efektif,sputum dalam jumlah
berlebih, dan gelisah
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana
Tujuan dan Intervensi Rasional
NO Hari/tanggal No
kriteria hasil
Dx.
1. Selasa, 1 1 Setelah diberikan 1. Kaji fungsi 1. Penurunan
November asuhan pernafasan fungsi nafas
2016 keperawatan seperti bunyi, dapat
selama 3x24jam kecepatan dan menunjukkan
diharapkan irama setiap ketidakmampuan
bersihan jalan hari untuk
nafas kembali 2. Observasi membersihkan
efektif dengan tanda-tanda jalan nafas.
kriteria hasil : vital 2. Penyimpangan
a. Batuk 3. Atur posisi normal TTV
berlendir pasien dengan menunjukkan
berkurang posisi semi perubahan status
atau hilang fowler setiap pasien.
b. Sekret kali pasien
encer merasa sesak 3. Posisi membantu
c. Tanda- nafas ekspansi paru
tanda vital 4. Ajarkan dan menurunkan
dalam teknik nafas upaya
batas dalam dan pernafasan.
normal batuk efektif 4. Memaksimalkan
d. Ronchi -/- 5. Anjurkan ventilasi dan
e. Frekuensi pasien untuk meningkatkan
pernafasan gunakan gerakan sekret ke
12- teknik batuk dalam jalan nafas
20x/menit efektif setiap besar sebagai
ingin batuk mudah
6. Anjurkan dikeluarkan
pasien untuk 5. Melatih pasien
meningkatkan untuk dapat
asupan cairan belajar
sedikitnya mengatasi batuk
2.500 ml/ hari yang dialaminya.
7. Kolaborasi 6. Pemasukan
beri obat cairan yang
sesuai banyak
instruksi membantu
dokter mengencerkan
sekret.
7. Beri obat dengan
teratur
mempercepat
proses
penyembuhan
2. 2. Setelah diberikan 1. Catat nutrisi 1. Berguna dalam
asuhan pasien, BB, mendefinisikan
keperawatan turgor kulit, derajat masalah
selama 3x24jam adanya dan pilihan
diharapkan riwayat mual intervensi yang
adanya muntah atau tepat.
peningkatan tidak.
nutrisi dengan 2. Awasi 2. Berguna
kriteria hasil : masukan mengukur
a. Adanya makanan dan keefektifan
peningkatan cairan. nutrisi dan
BB dukungan
3. Awasi
b. Tidak ada cairan.
pengeluaran
tanda
urine,
malnutrisi 3. Memaksimalka
keringat
c. Pasien tidak n masukan
timbang BB
mual nutrisi sebagai
setiap hari.
kebutuhan
energi
4. Anjurkan
pasien makan 4. Memberikan
dalam porsi bantuan dalam
sedikit tapi perencanaan
sering dengan diit dengan
makanan nutrisi yang
TKTP. adekuat
5. Kolaborasi
ahli gizi
komposisi
diit
E. IMPLEMENTASI
No Respon Pasien
Hari/Tgl Jam Tindakan Keperawata TTD
Dx
Rabu, 2 14.00 1, 1. Mengkaji fungsi pernafasan Saat dilakukan pengkajian
November Wita 2 seperti bunyi, kecepatan dan terdapat suara napas
2016 irama setiap hari sekaligus tambahan yaitu ronchi,
masalah nutrisi pasien frekuensi napas 26x/menit
dan irama nafas tidak
teratur. Pasien mengatakan
tidak nafsu makan dan
pasien tampak hanya
menghabiskan setengah
porsi dari porsi yang telah
disediakan.