Anda di halaman 1dari 3

Materi Penyuluhan Posyandu Lansia “Melati”

Hipertensi

Penyuluh: E.Azizannury Mahfud, S.Ked

Pembimbing:

dr. Siti Nuriatus Zahrah

dr. Deni G.

Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman

Samarinda

April 2015
Hipertensi merupakan suatu kondisi medis kronis dimana terjadi peningkatan tekanan
darah arteri. Tekanan darah diukur dengan sistol dan diastol. Pada keadaan istirahat, tekanan darah
normal adalah 100-139 mmHg untuk sistol dan 60-90mmHg untuk diastole. Tekanan darah tinggi
terjadi apabila tekanan darah sudah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke, serangan jantung (infark
miocard), gagal jantung, aneurisma arteri, penyakit arteri perifer dan gagal ginjal kronik. Insiden
hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hipertensi banyak terjadi pada orang
dengan usia lanjut namun adanya hipertensi sebelum usia 35 tahun meningkatkan terjadinya
komplikasi akibat hipertensi seperti serangan jantung. Laki-laki lebih banyak mengalami
hipertensi dari pada wanita namun diatas usia 65 tahun penderita hipertensi didominasi oleh
wanita.

Faktor risiko hipertensi adalah sebagai berikut:

1. Sindrom metabolik: adanya kondisi dislipidemia, diabetes mellitus dan obesitas


2. Konsumsi rokok dan alkohol
3. Usia diatas 55 tahun (laki-laki) dan 65 tahun (perempuan)
4. Riwayat penyakit kardiovaskular pada keluarga
5. Tidak ada olahraga yang rutin

Pemeriksaan tekanan darah untuk mendiagnosis hipertensi:

 Pasien istirahat selama kurang lebih 5 menit sebelum pemeriksaan


 Pemeriksaan dilakukan dengan posisi pasien berbaring (supine) dan duduk.
 Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak antar pemeriksaan 2
menit. Tekanan darah yang diambil adalah hasil rata-rata dari 3 kali pemeriksaan.
 Pada kunjungan pertama, pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada kedua lengan dan
salah satu tungkai untuk menghindari miss diagnostic seperti adanya stenosis arteri
subclavia.

Hipertensi jarang menunjukkan gejala. Sering kali hpertensi didapatkan melalui skrining. Gejala
yang dapat ditemukan pada penderita hipertensi antara lain nyeri kepala dan di daerah tengkuk
belakang, pusing, vertigo dan tinnitus (telinga berdenging), gangguan penglihatan hingga pingsan.
Komplikasi yang dapat timbul akibat hipertensi diantara adalah penyakit jantung iskemik
(serangan jantung), penyakit periveral vaskular, gagal jantung, aneurisma aorta, aterosklerosis,
emboli paru, retinopati hipertensi, neuropati hipertensi, dan penyakit gagal ginjal kronik.
Hipertensi merupakan penyakit yang dapat dicegah. Mencegah hipertensi sama dengan mencegah
komplikasi yang dapat timbul dan menyebabkan kondisi yang lebih berat.

Pencegahan hipertensi dimulai dengan mengubah gaya hidup sebelum mengatasinya dengan
konsumsi obat. Pencegahan hipertensi adalah sebagai berikut:

 Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 20–25 kg/m2).
 Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai <100 mmol/ hari (<6 g natrium
klorida atau <2,4 g natrium per hari). Banyak yang tidak menyadari bahwa makanan
ringan dan juga mie instan banyak mengandung garam, demikian juga vetsin yang
sebenarnya adalah monosodium glutamate, karena sodium sebenarnya adalah nama lain
dari natrium.
 Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan cepat (≥30 menit per hari,
pada hampir setiap hari dalam seminggu).
 Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-laki dan tidak lebih dari 2
unit/hari pada perempuan.
 Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya, sedikitnya lima porsi per
hari).

Pengobatan hipertensi secara nonfarmakologi adalah dengan mengubah gaya hidup seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Secara farmakologi hipertensi diobati dengan satu atau kombinasi
dari beberapa obat antihipertensi. Hipertensi resisten adalah hipertensi yang tidak dapat diatas
dengan kombinasi 3 obat antihipertensi.

Sumber:
1. Hypertension, diakses dari: http://emedicine.medscape.com/article/241381-
clinical#aw2aab6b3b2
2. Hipertensi, diakses dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi#Pencegahan

Anda mungkin juga menyukai