Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN MALGNANSI

OLEH :
1. Winda Dwi Agustina
2. Satria Lakna Widiya Lestari
3. Ifa Nurazizah
4. Devi Permatasari
5. Rizki Awaluddin
6. Ninik Wayuningsih
7. Kiki Yuda
8. Yasmin Nur Shafa
9. Asniar
10. Agnia Widya A. H.
11. Murshida Rakhmi Salicha
12. Imas Arumdhani Aji

(11613031)/E
(12613083)/E
(12613095)/E
(12613180)/E
(12613184)/E
(12613194)/E
(12613213)/E
(12613228)/E
(12613238)/E
(12613243)/E
(12613251)/E
(12613252)/E

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015

KASUS
Tn KH 45th BB 62kg TB 170cm masuk rumah sakit dengan keluhan sesak napas, badan panas,
mual, batuk sedikit. Pasien mengaku merokok 1 pak/hari,tidak memiliki hipertensi maupun DM.
Hasil X-ray dada menunjukkan adanya gambaran pneumonia. Hasil laboratorium angka leukosit
19.000/mm3, Na 138meq/L, K 3,6 meq/L. Pasien selanjutnya didiagnosa sebagai Pneumonia.
Bagaimana Pharmaceutical Care pada kasus ini?
PENYELESAIAN KASUS

SUBJECT
- Tn KH usia 45 tahun
- Keluhan : sesak napas, badan panas, mual, batuk sedikit.
- Pasien merokok 1 pak/hari
- Tidak memiliki hipertensi maupun DM

OBJECT
- Berat badan 62 kg
- Tinggi badan 170 cm
- Hasil X-ray dada menunjukkan adanya gambaran pneumonia
- Hasil laboratirium menunjukkan Leukosit 19.000/mm3, Na 138meq/L, K 3,6 meq/L
- Pasien didiagnosa mengalami pneumonia

ASSESMENT
Pneumonia yang dialami merupakan pneumonia aspirasi, yaitu infeksi paru-paru yang
disebabkan oleh terhirupnya bahan-bahan ke dalam saluran pernafasan. Hal ini
disebabkan karena pasien merupakan perokok berat.

PLANNING
- Terapi non farmakologi
Berhenti merokok
Istirahat yang cukup
Perhatikan dehidrasi pasien (urine yang pekat)
Dianjurkan hanya meminum air putih dan teh yang merupakan terapi rehidrasi bagi
pasien pneumonia karena untuk mengganti cairan yang hilang karena demam, karena
kurangnya asupan makanan akibat keadaan mual yang pasien alami.
Pemantauan konsumsi garam, dikarenakan pasien tidak dapat mengekskresikan Na +
selama sakit sehingga akan terjadi kelebihan Na+ dengan gejala edema paru atau
gejal-gejala serebral.
-

Terapi farmakologi

Antibiotic Penisilin G atau Ampicillin 2-6 gram / hari selama 10 hari.


Pemberian terapi antibiotik menggunakan golongan penisilin merupakan terapi
empiris lini pertama pada pasien pneumonia aspirasi komunitas, yang dapat
menyembuhkan secara cepat, akan tetapi sangat dianjurkan untuk melanjutkan
pengobatan kurang lebih 10 hari untuk pembunuhan secara maksimal.
-

Terapi supportive
Albuterol (diberikan jika pasien mengalami bronkospasme atau sesak napas) oral 2-4
mg 3-4x/hari
Paracetamol (diberikan jika pasien mengalami demam) dosis sekali minum : 500 mg
maksimal : 4000 mg
Ondansetron (diberikan jika pasien mengalami mual) dosis sekali minum : 4 mg

Monitoring :
Nilai Na+
Nilai K+
Jumalh leukosit
Frekuensi batuk
Monitoring produksi sputum dilihat dari berkurangnya produksi sputum
Monitoring berkurangnya gejala seperti demam, mual, dan malaise.
Monitoring kepatuhan pasien dalam terapi

Anda mungkin juga menyukai