50
Kecamatan Pedurungan
f. BWK VI, wilayahnya meliputi :
Kecamatan Tembalang
g. BWK VII, wilayahnya meliputi :
Kecamatan Banyumanik
h. BWK VIII, wilayahnya meliputi :
Kecamatan Gunungpati
i. BWK IX, wilayahnya meliputi :
Kecamatan Mijen
j. BWK X, wilayahnya meliputi :
Kecamatan Ngaliyan
Kecamatan Tugu
Masing-masing BWK yang terdapat di Kota Semarang tersebut memiliki
peran dan fungsi pengembangan tersendiri. BWK yang memiliki fungsi pelayanan
primer untuk pengembangan pendidikan adalah BWK VI (Kecamaran Tembalang).
Oleh karena itu, lokasi penelitian difokuskan pada wilayah Kecamatan Tembalang
dimana pendidikan skala regional-nasional diarahkan di kawasan pendidikan
Tembalang ini. Kawasan pendidikan dalam penelitian ini dibatasi pada wilayah
administrasi Kelurahan Tembalang dan Kelurahan Bulusan. Secara administrasi,
lokasi penelitian memiliki batasan kawasan sebagai berikut:
Sebelah barat : Jalan Tol, Kecamatan Banyumanik
Sebelah timur : Lapangan Drill dan Taktis Kodam IV Diponegoro, kawasan
Sigarbencah, Kelurahan Bulusan
Sebelah selatan : Kelurahan Kramas
Sebelah utara : Jalan Prof. Soedharto, Area Kampus Universitas Diponegoro
(Undip) dan Politeknik Negeri Semarang (Polines), Kelurahan
Tembalang
Adapun letak administratif lokasi penelitian Kajian Penyediaan Ruang Kota
bagi PKL di Kawasan Pendidikan Tembalang dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
51
UNDIP
GAMBAR 3.1
PETA ADMINISTRASI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG
52
TABEL III.1
LUASAN TANAH KERING (HA) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG
Lainnya
Sumber : Hasil Olah Data Kecamatan Tembalang Dalam Angka 2016, 2017
GAMBAR 3.2
PROSENTASE PENGGUNAAN LAHAN KERING DI
KELURAHAN TEMBALANG DAN KELURAHAN BULUSAN
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa prosentase terbesar
di kedua kelurahan ini adalah pekarangan dan bangunan (mencapai 59%) dengan
sebaran terluas berada di Kelurahan Tembalang. Selain itu tegal/ kebun juga masih
cukup luas di wilayah ini, namun berada pada daerah kelerengan yang cukup curam
dan di luar kawasan pendidikan Tembalang (kawasan Sigar Bencah, Bulusan).
Penggunaan lahan di kedua kelurahan ini semakin berkembang kearah terbangun
seiring berkembangnya kawasan pendidikan dan peningkatan jumlah penduduk.
Peningkatan jumlah penduduk non alamiah (pendatang) yang sebagian besar adalah
mahasiswa dan pekerja dari luar daerah memiliki andil cukup besar dalam mengisi
ruang kota di kawasan ini. Lahan terbuka dan resapan air semakin berkurang akibat
maraknya pembangunan baik sebagai perumahan, perdagangan jasa, maupun fungsi
lainnya yang lebih produktif.
53
PETA PENGGUNAAN LAHAN BWK VI (KEC. TEMBALANG )
Sumber : Revisi RDTR Kota Semarang Tahun 2014 – 2034 dan Citra Quickbird Kecamatan Tembalang 2012
GAMBAR 3.3
PETA KONDISI PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH STUDI
54
Sumber : Hasil Survei, 2015
GAMBAR 3.4
PEMANFAATAN RUANG DI WILAYAH STUDI
55
Sumber : Revisi RDTR Kota Semarang Tahun 2014 – 2034
GAMBAR 3.5
PETA RENCANA POLA RUANG BWK VI (KECAMATAN TEMBALANG)
56
TABEL III.2
SEBARAN PKL DI KOTA SEMARANG TAHUN 2012
57
Jumlah PKL di lokasi studi berdasarkan kajian pada tahun 2008, jumlah PKL
di lokasi studi sebanyak 104 unit dengan sebaran 50 PKL di Jl. Prof. Soedharto, 13
PKL di Jl. Jatimulyo, 15 PKL di Jl. Sirajuddin, dan 26 PKL di Jl. Banjarsari
(Sulistianto, 2008). Pada kondisi saat ini, jumlah PKL semakin meningkat dan
berkembang ke daerah timur seperti Gondang, Timoho, dan Bulusan. Berdasarkan
hasil survei (2016), jumlah PKL di lokasi studi kawasan pendidikan Tembalang
mencapai 234 unit, dengan sebaran sebagai berikut:
TABEL III.3
JUMLAH PKL DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TAHUN 2016
58
Sumber: Hasil Survei Penyusun, 2016
GAMBAR 3.6
PETA LOKASI PKL DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG
56
3.2.2 Status Kependudukan
Kawasan pendidikan Tembalang adalah kawasan dengan jumlah penduduk
pendatang yang besar karena adanya daya tarik kawasan pendidikan tinggi. PKL
yang terdapat di kawasan ini juga sebagian besar bukan warga setempat, melainkan
penduduk sementara yang sengaja berinformal. Berdasarkan hasil pengolahan dari 70
responden, 71% merupakan penduduk bukan warga asli Tembalang, sedangkan 29%
adalah penduduk asli setempat. Hal ini mengindikasikan banyaknya permintaan akan
PKL oleh konsumen sehingga menarik masyarakat di luar kawasan untuk melakukan
kegiatan informal (PKL) di kawasan ini.
29%
Asli
Sementara
71%
56
Persebaran PKL Berdasarkan Lokasi dan Status Kependudukannya
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Jl. Prof. Jl. Sirajuddin Jl. Jatimulyo Jl. Banjarsari Jl. Timoho - Jl. Gondang
Soedharto Bulusan Raya
Raya
Asli Sementara
2% 3% 4%
SD
20%
SMA/ SMK
40%
SMP
31%
57
3.2.4 Tempat Usaha
PKL pada umumnya menempati ruang-ruang publik dengan tingkat lalu
lalang pengguna jalan yang cukup tinggi. Begitu pula dengan PKL di kawasan
Tembalang ini yang cenderung berlokasi di sepanjang jalan utama kawasan. Tempat
usaha yang digunakan juga menggunakan bagian jalan yang sebenarnya memiliki
fungsi utama sebagai ruang pejalan kaki dan keamanan. Namun, pada kenyataannya
ruang tersebut dimanfaatkan oleh PKL dan tidak memberikan ruang yang berpihak
pada pejalan kaki, bahkan mengganggu arus lalu lintas pengguna jalan lainnya.
2%
4%
3% 7%
7% Bahu Jalan
Trotoar
Pinggir Jalan
Emperan Rumah
77%
Emperan Toko
Tempat Parkir
58
Pertigaan Jl. Jatimulyo/ Jembatan Sirajuddin- PKL memanfaatkan bahu jalan di sepanjang pinggir jalan dari
Banjarsari, PKL memanfaatkan trotoar Banjarsari ke arah Meteseh
Gerobak-gerobak menutupi bangunan formal yang ada (Toko Gerobak-gerobak PKL di depan minimarket
Annida) di Jl. Sirajuddin (indomart Sirajuddin)
GAMBAR 3.11
TEMPAT BERJUALAN PKL
59
mobil. Perbedaan waktu berjualan antar PKL dan sarana berdagang ini dapat menjadi
salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam penyediaan ruang bagi PKL.
Sarana berdagang gerobak yang diletakkan di atas PKL buah-buahan menggunakan sarana mobil dan
trotoar sepanjang hari di Jl. Banjarsari dasaran meja mulai pukul 09.00 di Jl. Bulusan Raya
PKL kuliner/ makanan rata-rata berjualan dengan gerobak dan/ atau tenda dari sore hingga malam hari, sebagai
contoh gambar kanan di Jl. Banjarsari, dan gambar kiri di Jl. Sirajuddin
GAMBAR 3.12
WAKTU DAN SARANA YANG DIGUNAKAN BERJUALAN PKL
60
TABEL III.4
SEBARAN PKL BERDASARKAN JENIS DAGANGAN DAN LOKASI BERJUALAN
DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TAHUN 2016
Jalan Unprocessed
Prepared and Non
No. Services Jumlah
Jenis Food Semiprocessed Food
Dagangan Food
1. Jl. Prof. Soedharto 47 1 10 5 63
2. Jl. Sirajuddin 37 3 3 2 45
3. Jl. Jatimulyo 12 0 0 4 16
4. Jl. Banjarsari 43 2 7 8 60
5. Jl. Timoho Raya 22 3 4 1 30
6. Jl. Gondang Raya 17 0 2 1 20
Jumlah 178 9 26 21 234
Sumber : Hasil Survei, 2016
PKL kuliner/ makanan rata-rata berkumpul dengan PKL bukan makanan tersebar dan sebagian tidak
PKL sejenis, seperti di Jl. Prof. Soedharto berkumpul dengan PKL lain, seperti di bawah tol
GAMBAR 3.13
PELAYANAN PKL DALAM BERJUALAN
61
dorong kecil, atau di sepeda. Ukuran tempat berdagang rata-rata antara 1 – 2 m2, dan
yang paling luas lebih dari 4 m2 yang rata-rata digunakan untuk kuliner/ makanan.
TABEL III.5
LUASAN LAPAK BERJUALAN PKL DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG
TAHUN 2016
Jenis Dimensi Sarana
Jenis PKL Dagangan Jumlah
Sarana <1 m 2
1-2m 2
2 - 3 m2 3-4 m2 > 4 m2
Prepared Food kuliner gelaran/alas 4 4
gerobak 33 9 21 3
jongkok /
1 1 1
meja
kios 4 1 1 1
motor 3 2
warung
9 1 4 3 1
tenda
Unprocessed and buah-buahan kios 1 1
Semiprocessed
Food sayuran mobil 1 1
Non Food pulsa dan gerobak 1 2
aksesoris
kios 1
mobil 1 1
warung
1
tenda
kios rokok,
2 1 1
bensin kios
Services jasa gelaran/alas 1 1
gerobak 1 1
kios 2 1 1
mobil 1 1
warung
3 1 2
tenda
Jumlah 70 9 38 10 7 4
62
masyarakat dengan usia 20-24 tahun (sebanyak 45%) dan 15-19 tahun (sebanyak
17%). Berikut diagram yang menunjukkan kelompok usia konsumen PKL.
30-34
9%
20-24
45%
25-29
7%
GAMBAR 3.14
PERSENTASE KONSUMEN PKL BERDASARKAN USIA
Dilihat dari dominasi usianya di atas, pengguna PKL sebagian besar adalah
pelajar dan mahasiswa. 56% adalah mereka dengan tingkat pendidikan SMU dan
35% adalah sarjana/akademi. Kondisi ini relevan mengingat kawasan Tembalang
merupakan kawasan pendidikan dengan pusat pendidikan adalah UNDIP dan
POLINES yang sebagian besar merupakan penduduk pendatang. Selain itu,
pengguna PKL lainnya adalah pelajar SD dan SLTP.
63
Tdk sekolah SD SLTP
1% 1% 7%
Sarjana /
Akademi
35%
SMU
56%
Mahasiswa Wiraswasta
51% 14%
Pensiunan
1%
64
3.4 Permasalahan Ruang PKL Kawasan Pendidikan Tembalang
Berdasarkan hasil identifikasi, dapat dilihat bahwasanya PKL di kawasan
pendidikan Tembalang memiliki jenis dagangan dan tempat usaha yang variatif.
Lokasi yang digunakan untuk berdagang cenderung berada di koridor jalan utama
kawasan, baik di pinggir jalan, ruang publik, maupun menginduk pada bangunan
formal yang ada. Kondisi ini membuat terjadinya konflik antar aktivitas, dan
ketiadaan ruang parkir mengakibatkan badan jalan semakin menyempit akibat
aktivitas PKL.
Adapun beberapa permasalahan ruang PKL di kawasan pendidikan
Tembalang antara lain:
a. PKL berada pada ruang publik seperti pinggir jalan dan trotoar mengakibatkan
hak pengguna jalan terabaikan.
b. Beberapa PKL berada di emperan pertokoan dengan kondisi yang kurang tertata
di sepanjang koridor jalan sehingga membuat fungsi/ akses ke bangunan formal
itu sendiri menjadi tidak optimal.
c. Belum adanya ruang publik khusus PKL yang dapat menampung jumlah PKL
yang semakin meningkat.
Aktivitas PKL di beberapa ruas jalan telah mengalami penggusuran seperti
yang terdapat di sebrang Polines (Jl. Prof. Soedharto) karena menempati lokasi yang
tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Namun, pada kenyataannya hingga saat ini
masih terdapat banyak pedagang kaki lima yang menempati ruang di jalan tersebut.
65
Aktivitas PKL menyebabkan hambatan samping/ mengganggu aksesibilitas
66
Table of Contents
3.1 Kondisi Geografis dan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Pendidikan Tembalang . 50
3.1.1 Letak Geografis dan Administratif..................................................................... 50
3.1.2 Kondisi Fisik Alam dan Pemanfaatan Ruang .................................................... 52
3.1.3 Rencana Pola Ruang BWK VI Berdasarkan Rencana Tata Ruang .................... 55
3.2 Karakteristik PKL di Kawasan Pendidikan Tembalang......................................... 56
3.2.1 Jumlah dan Lokasi PKL ..................................................................................... 56
3.2.2 Status Kependudukan......................................................................................... 56
3.2.3 Tingkat Pendidikan ............................................................................................ 57
3.2.4 Tempat Usaha .................................................................................................... 58
3.2.5 Waktu dan Sarana Berjualan PKL ..................................................................... 59
3.2.6 Jenis Dagangan PKL .......................................................................................... 60
3.2.7 Pola Persebaran dan Pelayanan PKL ................................................................. 61
3.3 Karakteristik Konsumen/ Pengguna PKL di Kawasan Pendidikan Tembalang .... 62
3.3.1 Konsumen PKL Berdasarkan Usia..................................................................... 62
3.3.2 Konsumen PKL Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................................ 63
3.3.3 Konsumen PKL Berdasarkan Mata Pencaharian ............................................... 64
3.4 Permasalahan Ruang PKL Kawasan Pendidikan Tembalang ................................ 65
67
GAMBAR 3.15 TINGKAT PENDIDIKAN KONSUMEN DI KAWASAN
TEMBALANG ..................................................................................................................... 64
GAMBAR 3.16 MATA PENCAHARIAN KONSUMEN DI KAWASAN
TEMBALANG ..................................................................................................................... 64
GAMBAR 3.17 RAMBU LARANGAN BERJUALAN PKL DI JL. PROF. SOEDHARTO
............................................................................................................................................... 65
GAMBAR 3.18 AKTIVITAS PKL PADA LOKASI YANG TELAH MENGALAMI
PENGGUSURAN DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG (JL. PROF.
SOEDHARTO) ...................................................................................................................... 66
68