Anda di halaman 1dari 35

MAKSUD DAN TUJUAN

Palang Merah Remaja (PMR) adalah bagian dari Palang Merah Indonesia dan telah
diakui secara luas sebagai pembinaan dan pengembangangenerasi muda dalam wadah
Palang Merah Remaja (PMR) yang bertujuan untuk :

1. Mempertinggi ketrampilan dan mengembangkan prinsip Dasar Gerakan Palang


Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

2. Melaksanakan kegiatan Kepalang Merahan yang bermutu dan tepat sesuai dengan
kegiatan Palang merah Remaja yaitu Panca Karya PMR dan Tri Bakti PMR yang
antara lain berupa :

a. Kegiatan sosial dan kesehatan dilingkungan sekolah, keluarga/rumah dan


masyarakat.

b. Turut serta dalam pemberian dan penyaluran bantuan kemanusiaan.

c. Pendukung utama dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

d. Sebagai bagian remaja yang mengajak rekan-rekannya untuk turut serta dalam
kegiatan yang positif. Khususnya dalam kegiatan Kepalang Merahan.

3. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan potensi Sumber Daya Manusia yang


berkualitas.

4. Membina Akhlak yang berbudi luhur.

5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efesien dan efektif sehingga


setiap siswa dapat berkembang secaraboptimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

6. Menumbuhkan percaya diri, semangat kekeluargaan dan memiliki rasa


kesetiakawanan sosial yang tinggi secara intensif kepada seluruh warga sekolah
khususnya dan masyarakan pada umunya.

C. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA SEKOLAH

1. Minat Siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler bidang Keplang Merahan cukup


besar

2. Masih kurang dukungan sarana dan prasarana penunjang kegiatan latihan

3. Anggota PMR yang memiliki kecakapan yang diandalkan masih sangat terbatas

4. Perlu ditingkatkan rasa ranggung jawab dan rasa memiliki PMR

5. Tingkat disiplin anggota perl;u ditingkatkan lagi

6. Kurangnya mendapatkan dorongan dari wali kelas, guru dan orang tua untuk
mengikuti kegiatan yang positif khususnya ekskul PMR.

D. D. S A S A R A N
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas anggota PMR.

2. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab anggota PMR

3. Membentuk regu-regu PMR dengan ketrampilan umum .

4. Membentuk regu-regu PMR dengan ketrampilan khusus sesuai dengan potensi yang
dimiliki serta minat dan bakatnya dalam lingkup ketrampilan dalam PMR.

Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Kegiatan Intern

Kegiatan intern merupakan kegiatan yang telah diprogramkan oleh SMP Negeri 1
Pagaralam baik yang bersifat rutin mingguan maupun berkala dalam waktu tertentu.
Bersifat rutin mingguan diselenggarakan setiap hari Minggu berupa latihan sesuai
dengan program yang telah ditetapkan. Sedangkan bersifat berkala diselenggarakan
dalam satu tahun dalam waktu tententu yaitu :

1) Nama Kegiatan : Orientasi PMR


Waktu Kegiatan : Bulan Juli dalam rangkaian kegiatan MOS
Bentuk Kegiatan : Materi pengenalan
Sasaran Kegiatan : Siswa Baru

2) Nama Kegiatan : Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR)


Waktu Kegiatan : Juli Oktober
Bentuk Kegiatan : Pelatihan teori dan praktek
Sasaran Kegiatan : Pracalon Anggota

3) Nama Kegiatan : Sardinia


Waktu Kegiatan : September/ Oktober
Bentuk Kegiatan : Persami dengan kegiatan test mental phisik
Bagian dari Kegiatan DIKLATSAR
Sasaran Kegiatan : Pracalon Anggota dan anggota

4) Nama Kegiatan : Siamo Tutti Frateli (STF)


Waktu Kegiatan : Desember
Bentuk Kegiatan : – Pengukuhan anggota dan kenaikan tingkat
– Pengukuhan Pengurus Baru (DKU)
– Pertanggungjawaban DKU
– Serah Terima Jabatan DKU
Sasaran Kegiatan : Calon Anggota dan Anggota

5) Nama Kegiatan : Inter Arma Caritas


Waktu Kegiatan : Disesuaikan
Bentuk Kegiatan : Cross Countri/ wide games/ Hiking
Sasaran Kegiatan : Anggota

6) Nama Kegiatan : Buka Puasa Bareng (BUBAR)


Waktu Kegiatan : Bulan Ramadhan
Bentuk Kegiatan : Buka puasa bersama
Sasaran Kegiatan : Anggota

7) Nama Kegiatan : Halal bi Halal


Waktu Kegiatan : Setelah Idul Fitri
Bentuk Kegiatan : Silaturahmi
Sasaran Kegiatan : Anggota

8) Nama Kegiatan : Pendidikan Dan Latihan Dasar (DIKLATSAR)


Waktu Kegiatan : Juli November
Bentuk Kegiatan : Pelatihan teori dan praktek
Sasaran Kegiatan : Pracalon Anggota

b. Kegiatan ekstern

Kegiatan ekstern bersifat partisipan dengan mengikuti kegitan bersifat undangan yang
diselenggarakan oleh :

1) PMI Cabang

2) PMR Unit Sekolah

3) Organisasi lain

Dengan bentuk kegiatan berupa :

a. Latihan Gabungan (Latgab)

b. Jumpa bakti gembira (Jumbara)

c. Bakti sosial (Baksos)

d. Mengikuti kegiatan upacara-upacara hari nasional

e. Lomba-lomba seperti : Ketrampilan tandu, halang rintang, P3K Lapangan, Triage,


P3B, Cepat tepat, Perawatan Keluarga, Dapur Umum, Kesenian, dan lain-lain.

2. Materi dan Kegiatan

Materi kegiatan berdasarkan :


a. Buku Pedoman PMR terbitan Mabes PMI tahun 1997
b. Pedoman Latihan dari Korps Pelatih PMR PMI Cabang
Adapun Materi Latihan tertdiri dari :
1) Kelompok Dasar yang mencakup :
a. Palang Merah Internasional
b. Palang Merah Indonesia
c. Palang Merah Remaja
d. Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI)
e. Kepemimpinan dan keorganisasian
f. PBB
2) Kelompok teknis yang mencakup :
a. Pertolongan Pertama (PP)
b. Perawatan Keluarga (PK)
c. Penanggulangan Bencana, Dapur Umum dan Pasang Bongkar tenda (PBT)
d. Tracing and mailing Service (TMS)
e. Pertolongan Pada Korban Banyak (P3B) dan Triage
f. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
3) Kelompok Penunjang
a. Olah-raga, kesenian dan ketrampilan (ORKESLAN)
b. Out Bond
c. Ilmu kesehatan
d. Pengenalan obat tradisionil
e. Kesehatan remaja
f. Pendakian, teknik survival, hiking, camping
g. Sandi, morse, dan tanda jejak

3. Metode

Metode yang digunakan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan meliputi metode

a. Ceramah dan tanya jawab

b. Simulasi

c. Diskusi

d. Studi kasus

e. Penugasan

f. Praktek/ demontrasi

g. Permainan dan dinamika kelompok

G. WAKTU/ JADWAL

Waktu/ jadwal kegiatan disesuaikan dengan Jenis kegiatan yaitu


a. Kegiatan Rutin meliputi kegiatan intern
1) Setiap hari Sabtu Pukul 10.00-11.30 (kls 7) 12.30-14.00 (kls 8 & 9)
2) Berkala sesuai dengan bulan, hari yang telah ditentukan
b. Kegiatan ekstern bersifat partisipan disesuaikan dengan kesiapan dan waktu yang
ditentukan

H. PEMBINA DAN PELATIH PMR

1. Pembina ialah seseorang yang telah mengikuti pelatihan khusus pembina dan telah diberi
kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan pembinaan, berasal dari kalangan
pendidik (guru) yang mempunyai kemampuan mendidik serta bersedia untuk membina
dan memberikan nasehat, bimbingan dan motivasi serta berusaha untuk menyukseskan
cita-cita Palang Merah Remaja.

2. Pelatih PMR adalah seseorang yang telah mengikuti pelatihan khusus sehingga memiliki
dan mampu serta berwenang memberikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada
siswa/ anggota PMR

3. Pembina dan Pelatih PMR Unit SMP Negeri 1 Pagaralam yaitu : Imam Mustaqim,
S.Pd.I.M.Pd Menangani masalah administrasi, pembinaan dan mengorganisir kegiatan
Menangani masalah teknis Latihan dan program kegiatan.
I. SUMBER DANA

Program Kegiatan tidak akan berjalan bila tidak didukung oleh dana yang diperlukan, adapun
sumber dana diperoleh dari :

a. Sumber utama dari Sekolah sebagai pihak penanggung jawab dan penyelenggara

b. Sumber penunjang dari iuaran kas anggota, dana usaha, donatur dan sumber-
sumber lain yang bersifat tidak mengikat.Adapun sumber dana yang diperlukan
secara rinci terlampir

J. SARANA

Jalannya roda organisasi dan terwujudnya program kegiatan ini tidak terlepas dari sarana
dan prasarana yang diperlukan, adapun secara umum sarana yang diperlukan meliputi :

a. a. Kesekretariatan
Ruang sekretariat sekaligus ruang UKS, alat tulis (ATK), buku, lemari, stempel,
bendera Unit, dan lain-lain.

b. Alat bantu latihan

1) P3K ( tas P3K beserta obat-obatan, tandu darurat, spalk, mithela, bendera regu,
selimutdan lain-lain)

2) PK ( Tempat tidur beserta kasur, selimut dan bantalnya, kompres, termometer,


baskom, dan lain-lain)

3) DU (Alat memasak)

4) Tenda

c. Kegiatan UKS
Lemari obat beserta isinya, tempat tidur lengkap, timbangan, tensi meter, meteran,
termometer, dll

d. Penunjang

J. PENUTUP

Program kegiatan PMR Unit SMP Negeri 1 Pagaralam ini merupakan gambaran secara garis
besar berdasarkan pedoman penyelenggaraaan kegiatan PMR. Dalam pelaksanaan kegiatan
itu sendiri masih banyak memerlukan pelbagai komponen yang saling menunjang dan terkait
serta pengelolaannya sangat diperlukan penunjang dana, sarana yang memadai serta
dukungan dari semua pihak khususnya pihak sekolah sebagai pihak penyelenggara dan PMI
Cabang sebagai pihak yang mengarahkan. Demikian Program kerja ini kami sampaikan, agar
dapat diketahui dan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah Subhana wata
alla memberkati rakhmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amin.
gambar A

gambar B

A.Simpul Pangkal yaitu simpul yang digunakan pada awal pembuatan tandu darurat.
B.Simpul Jangkar yaitu simpul yang digunakan dalam proses pengamanan jaring tandu.

Ikatan Palang untuk mengikat bambu panjang dan bambu pendek pada tandu darurat.

Nah, setelah tahu simpul dan ikatan yang diperlukan dalam pembuatan tandu darurat kita bisa
lanjutkan ke teknik pembuatan tandu darurat. Tapi sekarang sampai sini saja dulu ya!

Tali temali – 01
Simpul dan Tali-temali
Simpul adalah ikatan pada tali atau tambang yang dibuat dengan sengaja untuk keperluan
tertentu. Ikatan itu sendiri, khususnya yang digunakan pada saat Panjat Tebing, terbagi kedalam
empat macam. Klik pada rantai tulisan bergaris bawah untuk keterangan dan gambar lebih jelas
tentang beragam simpul dan cara membuatnya.

PERINGATAN! Semua tutorial pembuatan simpul dan mekanisme teknis panjat memanjat
enggak bisa dipelajari dari sekedar membaca artikel. Carilah nasehat profesional langsung dari
para ahli karena kesalahan dalam pembuatan dan penggunaan bisa berakibat FATAL.

Simpul Pengunci/ Kancing (Stopper Knots):


simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang berbentuk
lingkaran pada tali tersebut. Dengan adanya simpul pengunci ini ujung tali akan terjerat/ terkunci
sekiranya ekor tali tersebut akan terlepas/ keluar dari satu lubang tertentu.

Simpul Penyambung (Bends):

simpul yang digunakan untuk menyambung dua tali/ tambang untuk menghasilkan tali gabungan
yang lebih panjang. Simpul ini bisa digunakan juga pada dua tali yang ukuran diameternya
berbeda.

Simpul Melingkar (Loops):

seperti yang disebutkan oleh namanya, simpul yang satu ini membentuk satu lingkaran atau
lebih, biasa juga disebut mata, dan umumnya dibuat pada bagian ekor tali/tambang. Simpul ini
kuat dan sangat tidak mudah terlepas.

TANDU DARURAT
Tandu Darurat adalah alat yang digunakan untuk mengangkat korban (penderita sakit).
Dalam pembuatan tandu dikerjakan oleh 2 orang, dengan alat/ bahan sebagai berikut:
1. Untuk Kriteria menggunakan 5 buah tambang, yaitu:
 Perlengkapan yang di perlukan untuk pembuatan tandu :
a) 2 bambu dengan panjang 225 cm,
b) 2 bambu dengan panjang 60 cm,
c) 4 buah tali/ tambang dengan panjang 3 meter,
d) 1 buah tali/ tambang dengan panjang 13 meter,
e) 3 helai kain mitela,
f) Selimut.

2. Untuk Kriteria menggunakan 2 buah tambang, yaitu:


 Perlengkapan yang di perlukan untuk pembuatan tandu :
a) 2 bambu dengan panjang 225 cm,
b) 2 bambu dengan panjang 60 cm,
c) 2 buah tali/ tambang dengan panjang ± 13 meter,
d) 3 helai kain mitela,
e) Selimut.

3. Untuk Kriteria menggunakan 1 buah tambang, yaitu:


 Perlengkapan yang di perlukan untuk pembuatan tandu :
a) 2 bambu dengan panjang 225 cm,
b) 2 bambu dengan panjang 60 cm,
c) 1 buah tali/ tambang dengan panjang ± 25 meter,
d) 3 helai kain mitela,
e) Selimut.

 Simpul yang digunakan :


1) Simpul Pangkal, di pakai di awal, jarak 3 jari dari dari ujung tongkat yang 60 cm.
2) Ikatan Palang, untuk menyambungkan tongkat 60 cm dan 225 cm.
3) Simpul Jangkar, dipakai pas sudah ada bentuk, berbentuk W dan M, saling silang menyilang.

 Praktek membuat Tandu Darurat dengan memperhatikan kekuatan, kebenaran, kecepatan, dan
kerapihan.

 Tata Cara Pelaksanaan (Ketentuan Umum) ;


1) Setiap Regu berjumlah 2 orang yakni; putra-putra/ putri-putri/ putra-putri,
2) Berpakaian PDL/ PSL (Pakaian Dinas Lapangan/ Pakaian Seragam Lapangan) PMR Sekolah
asal/ berpakaian rapi dan sopan,
3) Setiap regu membawa perlengkapan yang telah ditentukan,
4) Sesuai dengan Juklak/ Juknis yang berlaku pada kegiatan tertentu.

 Kriteria Penilaian Membuat Tandu Darurat Untuk Perlombaan, adalah :


1) Tempat perlombaan ditentukan oleh Juri,
2) Peralatan tandu darurat dibawa setiap Regu ke lokasi lomba,
3) Juri memeriksa peralatan lomba peserta,
4) Jika alat tidak sesuai yang diminta, diberi waktu 3 menit untuk mencari gantinya, jika tetap tidak
ada, peserta tetap boleh melakukan peragaan dengan konsekuensi pengurangan nilai 10%.
5) Perlombaan dimulai pada posisi berdiri, setelah aba-aba dari Juri, “Bersedia..siap..mulai..” maka
waktu perlombaan dimulai,
6) Waktu pelaksanaan tandu darurat dihentikan ketika semua peserta dalam kondisi berdiri dan
menyatakan “Tandu Siap”,
7) Sistem penjurian terbuka (peserta melihat dan menandatangani blangko nilai).
1.

Anda mungkin juga menyukai