Anda di halaman 1dari 16

4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

BAB IV

ANALISIS DATA PERANCANGAN DAN ANALISIS DOKUMENTASI

STRUKTUR JEMBATAN ATAS PIPA

Pada analisis perancangan struktur jembatan atas preliminary desain ini

dimaksud adalah perancangan berupa data perhitungan dan data

dokumentasi pelaksanaan konstruksi pada struktur jembatan atas dan

tiang penyangga pipa untuk menjadi bahan perbandingan teori dengan

dilapangan dimana letak kesalahan deformasi konstruksi jembatan atas

dan tiang penyangga pipa ini, secara baik dan betul yang akan disajikan

dalam bab ini.

4.1 Preliminary desain

4.1.1 Data Struktur Jembatan Rangka Baja

Data Jembatan Rangka Baja :

Mutu Baja = BJ 37

Bentangan Jembatan = 55.5 M

Bentangan Pipa 16” = 55.5 M

Berat Pipa 16” = 49.9 x 55.5 m

Diameter Pipa = 16”

Tegangan izin ( σ ) = 1600 kg/cm


2

UNIVERSITAS MERCU BUANA -79- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

Gambar 4.1 Struktur Jembatan

Atas Pipa Lapangan

UNIVERSITAS MERCU BUANA -80- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

Spesifikasi :

Profil Baja Atas =2L8X8X1

Propil Baja Diagonal = 2 L 6 x 6 x 7/8 – 3/8

Profil Baja Bawah = W 30 x 108

Bentang = 55.5 m

4.2.1 Bahan Spesifikasi Jembatan

4.2.1.1 Data Fisik Jembatan

• Jenis jembatan adalah struktur rangka baja

• Bentang total jembatan = 55.5 m

• Lebar jembatan = 1.7 m

• Jumlah jalur = 1 jalur

Gambar 4.2 Tampak Samping Struktur Jembatan Rangka Baja

UNIVERSITAS MERCU BUANA -81- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

Gambar 4.3 Perletakan Pipa diatas Jembatan Rangka Baja

4.3 Analisis Data Perancangan Struktur Jembatan Atas Pipa.

Gelagar memanjang dan melintang merupakan komponen yang

menyusun struktur sebuah jembatan. Analisa dilakukan untuk memasukan

bahwa gelagar masih mampu untuk menerima beban - beban pipa gas ∅

16" yang bekerja pada jalur struktur jembatan rangka. Pada tahap ini ada

beberapa perhitungan pembebanan dan analisa :

4.3.1 Beban mati (asumsi)

• Berat sendiri Struktur Jembatan Rangka Baja

• Coating pipa 3 mm

• Plat Rangka baja

4.3.2 Beban hidup

• Beban suhu

• Beban gempa

• Beban angin

UNIVERSITAS MERCU BUANA -82- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

4.3.3 Perencanaan rangka baja eksternal

Baja yang digunakan pada jembatan rangka baja harus dibuat dari

material mutu tinggi dengan kuat tarik minimum 1800 N/mm2, dan

diperhitungkan dengan baik pada kondisi batas layan (PBL) maupun

kondisi batas ultimit, tegangan tarik dalam rangka baja tidak boleh

melebihi 0,45 Fpu berdasarkan batas Iayan ( PBL).

Gambar 4.4 Bentuk Perancangan Struktur Jembatan Atas Pipa Lapangan

4.3.4 Perhitungan Ulang Struktur Jembatan Atas Pipa

Penampang Propetis
Modulus
No Profile Weight A Inertia (cm4) Sectional (cm3) Length Qty
(Kg/m) (cm2) Ix Iy Zx Zy (m) (ea)

1 H1 : Double L 29.8 38 350 350 48.80 48.80 55.5 2


2L 100 x 100 x
10
2 H2 : BEAM 36.7 46.78 7210 508 481.00 67.7 55.5 2
W
300x150x6.5x13
3 B1 : Double L 29.8 38 350 350 48.80 48.80 3.421 40
2L 100 x 100 x
10
4 B2 : Double L 12.76 16.254 74.2 74.2 14.66 14.66 2 42
2L 70 x 70 x 6
5 B3 : Double L 12.76 16.254 74.2 74.2 14.66 14.66 3.254 20
2L 70 x 70 x 6
6 B4 : Double L 12.76 16.254 74.2 74.2 14.66 14.66 1.7 21
2L 70 x 70 x 6
7 B5 : Double L 29.8 38 350 350 48.80 48.80 3.254 20
2L 100 x 100 x
10
8 B6 : Double L 29.8 38 350 350 48.80 48.80 1.7 21
2L 100 x 100 x
10

UNIVERSITAS MERCU BUANA -83- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

Beban Struktur Jembatan

Beban Struktur Jembatan Tampak Depan (Qp)

Beban Mati (Qpd)

H1 = length x weight x quantity


= 3307.8 Kg
H2 = length x weight x quantity
= 4073.7 Kg
B1 = length x weight x quantity
= 4077.83 Kg
B2 = length x weight x quantity
= 1071.84 Kg
B3 = length x weight x quantity
= 830.421 Kg
B4 = length x weight x quantity
= 455.532 Kg
B5 = length x weight x quantity
= 1939.38 Kg
B6 = length x weight x quantity
= 1063.86 Kg

Wpd = 16820.4 Kg

Qpd = Wpd / bridge length= 303.07 Kg/m

Layanan Beban (Qps)

Pipa D 16" = 3,14 x (r out - r in)2 x pipe density x pipe length= 7265.994 Kg
Water (for hydrotest)
= 3,14 x r in2 x water density x pipe length = 7195.65 Kg

Wps = 14461.64 Kg

Qps = Wps / pipe length = 260.5702 Kg/m

Beban Hidup (Qpl) (wind load as per ASCE 7-02 and quake load as per IBC 2003)

Wpl = 200 Kg

Beban Struktur Jembatan Tampak Depan (Ql)

Beban Mati (Qld)

Qld = 29.8 Kg/m

Layanan Beban (Qls)

Pipa D 16" = 3,14 x (r out - r in)2 x pipe density x length each


= support 713.5075 Kg
Water (for hydrotest)
= 3,14 x r in2 x water density x length each support= 706.5999 Kg

Wls = 1420.107 Kg

Qls = Wls / length each support = 260.5702 Kg/m

Beban Hidup (Qll) (wind load as per ASCE 7-02 and quake load as per IBC 2003)

Wll = 200 Kg

UNIVERSITAS MERCU BUANA -84- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

MOMENT DAN PERHITUNGAN BEBAN TRANSVERSAL


Moment Dan Perhitungan Gaya/Beban Transversal

Moment Tampak Depan (Mp) & Beban Transversal Tampak Depan VIEW (Fp)

Beban Mati

Mpd = 1/8 x Qpd x sq length = 116691 Kgm


Fpd = 1/2 x Qpd x length = 8410.18 Kg

Layanan Beban Dan Beban Mati

Wpsl = Wps + Wpl = 14661.6 Kg


Mpsl = 1/4 x Wpsl x length = 203430 Kgm
Fpsl = 1/2 x Wpsl = 7330.82 Kg

Moment Tampak Depan (Ml) & Beban Transversal Tampak Depan (Fl)

Beban Mati

Mld = 1/8 x Qld x sq length = 10.7653 Kgm


Fld = 1/2 x Qld x length = 25.33 Kg

Layanan Beban Dana Beban Mati

Wlsl = Wls + Wll = 1620.11 Kg


Mlsl = 1/4 x Wlsl x length = 688.546 Kgm
Flsl = 1/2 x Wlsl = 810.054 Kg

Perhitungan Tegangan Propile

Tampak Depan (sp)

Mpd = 116691.3 Kgm


Mpsl = 203430.3 Kgm

Mp tot = 320121.6 Kgm

sp = Mp tot / Zx tot
= 3327668 Kg/sq m < sp (mean) =
26365103.2 Kg/sq m OK
refer to AISC Inc. Manual of Steel
Construction, Appendix A Table 1
with safety factor 0,75

UNIVERSITAS MERCU BUANA -85- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

Untuk Tampak Samping (sl)

Mld = 10.76525 Kgm


Mlsl = 688.5456 Kgm

Mldsl = 699.3109 Kgm

sl = Ml tot / Zx tot
= 14330141 Kg/sq m < sl (mean) = 18982872 Kg/sq m OK
refer to AISC Inc. Manual of Steel
Construction, Appendix A Table 1
Rangka Diagonal (sb)

B1 : 2L 4 x 4 x 3/8
From Maximum Transversal ForceF:max = 7330.822 Kg
Length = 3.421 m
A = 38 cm2

= Length /=Ix 0.977429 = 1,00 (max)

sb = x (Fmax
= / A) 1929164 Kg/sq m < sb (mean) =18982872 Kg/sq m OK
refer to AISC Inc. Manual of Steel
Construction, Appendix A Table 1
Perhitungan Lendutan

Where :
- Qtot = Qpd + Qps + =
Qld 593.4399 Kg/m
= 5.934399 Kg/cm
- P = 200 Kg
- L = 55.5 m = 5550 cm
- E = 2,10 x 10E7 Kg/cm2
- Ix (2 beam) = 14420 cm4

I = 12.31431 cm < length / 360(limit live load deflection)


< 15.41667 cm OK

UNIVERSITAS MERCU BUANA -86- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

4.3.5 METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI SESUAI DILAPANGAN

UNIVERSITAS MERCU BUANA -87- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

UNIVERSITAS MERCU BUANA -88- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

4.3.6 ILUSTRASI METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI SESUAI


DILAPANGAN

1. Jembatan Rangka Baja yang yelah di fabrikasi didatangkan ke

lokasi dengan pengangkutan menggunakan tronton,dengan 2 ( dua

) Crane yang sudah disiapkan tempat lokasi.

2. Jembatan Rangka Baja, setelah datang di lokasi, dengan batang

rangka baja terbagi 2 ( dua ), siap untuk dilouding dengan Crane

dan di letakkan di atas balok di pinggir jalan jembatan exiting.

3. Jembatan Rangka Baja ke 2 ( dua ) batang tersebut, siap dilas /

joint dengan pelaksanaan pengelasan di malam hari dan

pengaman yang cukup ketat, karena memakai fasilitas jalan raya

kepentingan umum, supaya tidak mengganggu masyarakat

pengguna jalan raya umum tersebut.

4. Jembatan Rangka Baja ke 2 ( dua ) batang yang sudah di las,siap

dierection dengan 2 ( dua )Crane,1 ( satu ) Crane sebelah kanan

dan 1 ( satu ) Crane sebelah kiri ,kemudian Jembatan rangka baja

siap diletakkan diatas pondasi ( Abutment ),dimana diatas pondasi

sudah ada tiang penyangga yang sudah dierection terlebih dahulu.

5. Jembatan Rangka Baja telah diletakkan,panjang Fabrikasi

Jembatan Rangka Baja berbeda dengan panjang pondasi di

lapangan,pemasanganpun tatap dilaksanakan dengan

menyesuaikan jarak pondasi,sehingga menyebakan rangka baja

agak melendut keatas,sehingga ada perbedaan elevasi ± 25 cm.

UNIVERSITAS MERCU BUANA -89- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

4.3.7 METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI YANG BAIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA -90- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

UNIVERSITAS MERCU BUANA -91- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

4.3.8 ILUSTRASI METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI YANG


BAIK

1. Jembatan Rangka Baja yang yelah di fabrikasi didatangkan ke

lokasi dengan pengangkutan menggunakan tronton,dengan 2 ( dua

) Crane yang sudah disiapkan ditempat lokasi.

2. Jembatan Rangka Baja,setelah datang di lokasi, dengan batang

rangka baja terbagi 2 ( dua ), siap untuk di louding dengan Crane

dan di louding diletakkan di atas balok pohon kelapa di pinggir jalan

jembatan exiting.

3. Jembatan Rangka Baja ke 2 ( dua ) batang tersebut, siap diangkat

/dierection satu persatu di malam hari dengan memakai 2 ( dua )

Crane dan diletakkan diatas pondasi,dimana diatas pondasi sudah

ada tiang penyangga yang sudah dierection terlebih dahulu,dan

ditengah sungai diberikan tumpuan temporery dari beton.

4. Ke 2 ( dua ) batang Jembatan Rangka Baja telah diletakkan diatas

tiang penyangga dan tumpuan beton temporery,yang sudah di

setting dengan panjang pondasi,maka siap las/joint dengan

pelaksanaan pengelasan di malam hari dan pengaman yang cukup

ketat, karena memakai fasilitas jalan raya kepentingan umum,

supaya tidak mengganggu masyarakat pengguna jalan raya umum

tersebut.

5. Bentangan Jembatan Rangka Baja telah di las yang sudah

disesuaikan panjangnya antara rangka baja dan panjang pondasi

UNIVERSITAS MERCU BUANA -92- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

yang sudah ada / tiang penyangga,diletakkan dan di las/ joit las

dengan tiang penyangga sehingga tidak menyebabkan rangka baja

terjadi melendut keatas,sehingga tidak ada perbedaan elevasi ± 25

cm.

4.4 Struktural Analysis Program SAP 2000

4.4.1 Tahapan analisa struktur

Tahapan analisa struktur utama menurut SAP 2000 adalah ;

1. Pembebanan pada struktur

Untuk mengetahui beban yang bekerja pada batang baja jembatan

yang diakibatkan oleh beban hidup dan beban mati.

2. Analisa gaya batang

Dengan memasukan model jembatan beserta pembebanannya

menggunakan struktura analisis program SAP 2000 maka gaya - gaya

batang yang bekerja dapaf diketahui.

3. Lendutan jembatan

Lendutan maksimal yang terjadi pada jembatan dapat dicek

menggunakan program yang sama puta dengan melihat file output (sol).

Program yang digunakan datam modelisasi dan desain perkuatan

jembatan ini adalah menggunakan SAP 2000 adalah sebuah program

paket analisa struktur yang telah digunakan oleh kalangan industri dan

perguruan tinggi jurusan tehnik sipil / rekayasa, program ini dibuat

berdasarkan peneiitian yang dipimpin oieh profesor Erdwad L Wilson

UNIVERSITAS MERCU BUANA -93- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN


4110411 – 046 TUGAS AKHIR Bab IV

dari the Universifas of California, Berkeley.

Program SAP20CK) digunakan untuk membantu datam perhitungan

gaya gaya dalam seperti momen ( bidang M), gaya lintang (bidang D),

gaya normal (bidang N), dan lendutan yang terjadi pada titik yang

ditinjau.

Kebenaran dan keakuratan sebuah analisa struktur sangat tergantung

dengan input data yang dimasukan. Hasil yang dapat diperoleh

dengan menggunakan program SAP 2000 antara lain :

4.5 output dalam bentuk analisa perhitungan berupa file-file X,SOL,

Xf3f, dan lain-lain.

UNIVERSITAS MERCU BUANA -94- BAB VI ANALISIS PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai