500 LTDW
WHITE PRODUCT OIL TANKER – PERTAMINA
DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui risiko dan tingkat risiko pada
proses bangunan baru pada industri galangan kapal skala kecil. Analisis dilakukan
pada proses bangunan baru 3.500 LTDW White Product Oil Tanker – PERTAMINA
di PT Dumas Tanjung Perak Surabaya (DTPS). Data yang dipakai adalah data
historis selama proses pembangunan Kapal Baru 3.500 LTDW White Product Oil
Tanker - PERTAMINA dengan menggunakan metode statistik. Hasil yang diperoleh
dibandingkan dengan standar manajemen risiko Australia dan Selandia Baru
(AS/NZS) 4360:2004. Dari hasil analisis, sumber risiko dari proyek Kapal Baru 3.500
LTDW White Product Oil Tanker - PERTAMINA didapatkan 12 sumber risiko, baik
itu internal maupun eksternal yaitu terdiri dari 3 kejadian risiko dari
keterlambatan dalam desain dan perencanaan, 2 kejadian risiko dari
keterlambatan dalam supply material/equipment dan 7 kejadian risiko dari
keterlambatan proses produksi. Berdasarkan hasil analisa tingkat risiko, maka
sumber risiko yang memerlukan penanganan utama adalah risiko yang muncul
dengan tingkatan risiko sangat tinggi yaitu pekerjaan perbaikan/revisi karena
penyesuaian permintaan dari pemilik kapal dan pihak klasifikasi.
Kata kunci: manajemen risiko, bangunan baru, White Product Oil Tanker.
Abstract: The aims of this research are to find potential risk and rank of risk in
process new building at small scale of shipyard industry. The analysis was in
process new building 3.500 LTDW White Product Oil Tanker - PERTAMINA at PT
Dumas Tanjung Perak Surabaya (DTPS). Historical data in process new building
3.500 LTDW White Product Oil Tanker - PERTAMINA will be to analysis with
statistical method. This results will be compare with risk management standards
Australia and New Zealand (AS / NZS) 4360:2004 code. The analysis of results can
be potential hazards of the new building 3.500 LTDW White Product Oil Tanker -
PERTAMINA project, was found 12 risk sources, both internal and external that is
comprised of 3 events the potential risks of delays in design and planning, 2 events
in the potential risks of delay in supply of materials / equipment and the potential
risks of the 7 events delay the production process. Item revised mater from request
of owner and classification are catastrophic risk the project delay.
Key words: risk management, new building, White Product Oil Tanker
97
PENDAHULUAN kan sebuah proyek besar, risiko yang
dihadapi juga akan semakin besar. Jika hal
Industri perkapalan di Indonesia tersebut tidak diantisipasi dengan baik,
belakangan ini mengalami kelesuan pe- kerugian bahkan mungkin bangkrutnya
sanan kapal baru, terutama perusahaan sebuah perusahaan tak mustahil akan
palayaran swasta yang lebih banyak terwujud (Basuki et al, 2012). Dengan
membeli kapal baru dari galangan luar demikian, diperlukan strategi khusus
negeri (Suryohadiprojo, 2004). Hal ini di- untuk mengantisipasi berbagai risiko yang
sebabkan karena galangan kapal di mungkin terjadi. Hal ini jamak dikenal
Indonesia dalam menyelesaikan pesanan dengan nama manajemen risiko. Seperti
kapal baru masih membutuhkan waktu yang dilakukan oleh PT DUMAS TANJUNG
cukup lama. Selain dari itu perusahaan PERAK SHIPYARD untuk membangun
pelayaran (owner) dan perusahaan ga- sebuah proyek kapal bangunan baru,
langan kapal masih kesulitan untuk diantaranya pembangunan kapal baru
mendapatkan pendanaan disebabkan 3.500 LTDW White Product Oil Tanker –
oleh tingginya tingkat sukubunga per- PERTAMINA.
bankan di Indonesia. (Basuki et al, 2012). Menurut Basuki dan Novendi
Industri galangan kapal di Indonesia ma- (2009), dalam bisnis jasa pembangunan
sih kalah bersaing dengan industri gala- kapal baru terdapat sifat-sifat unik
ngan kapal luar negeri seperti Singapura, sehingga diperlukan sejumlah asumsi
Hongkong, dan Malaysia, apalagi per- untuk memperkirakan data-data dan
saingan dengan negara Korea Selatan dan informasi yang belum tersedia selama
Jepang. Apalagi sekarang dengan ber- proses berjalannya proyek, sejak tahap
kembangnya industri perkapalan di perencanaan sampai pelaksanaan. Asumsi
Vietnam, yang notabene baru ber- dan perkiraan yang digunakan mendu-
kembang akhir-akhir ini, yang sebetulnya kung adanya ketidak pastian ini. Risiko
lebih dahulu dari Indonesia (China yang dihadapi proyek bergantung pada
Knowledge, 2009). asumsi dan perkiraan yang digunakan.
Dari keadaan tersebut, perlu ada- Risiko yang akan dihadapi dalam proyek
nya pengkajian dari segi produktivitas dan lebih berat sehubungan dengan sifat
efisiensi kerja. Untuk mendukung pening- proyek hanya berjalan dalam satu jangka
katan produktivitas pada pembangunan waktu pelaksanaan yang tidak berulang.
kapal baru perlu dikembangkan suatu sis- Sehubungan dengan itu diperlukan ma-
tem yang disesuaikan dengan kondisi najemen risiko untuk melihat risiko-risiko
galangan kapal. Salah satu usaha pe- yang dihadapi dan meninjau pengaruhnya
ningkatan produktivitas galangan kapal terhadap sasaran kegiatan. Selanjutnya
adalah dengan meningkatkan kemampu- akan dapat direncanakan penanganan
an membangun kapal sesuai standar untuk meminimalisasi akibat buruknya
mutu yang ditentukan oleh pihak peme- sehingga dapat mendukung terwujudnya
san. Pesanan kapal dapat dilakukan tepat sasaran kegiatan.
waktu, harga bersaing serta mutu yang Secara garis besar, ada tiga faktor
memadai. yang berpengaruh terhadap proses pem-
Industri galangan kapal adalah salah buatan sebuah kapal, yaitu proses desain,
satu industri pada kelompok yang beri- pengadaan material dan produksi. Apa-
siko tinggi (High Risk). Dalam menjalan- bila ketiga faktor tersebut mengalami
Dari data histori kejadian, dapat maka diperoleh faktor tambah konse-
ditentukan besarnya faktor tambah nilai kuensi seperti yang ditunjukkan pada
konsekuensi. Dengan perhitungan mean tabel 3 berikut.
atau rata-rata penundaan tiap kejadian
Indeks Rating
Frekuensi Probabilitas
Kemungkinan Kemungkinan
Jarang Terjadi/ Peristiwa/kejadian yang mungkin
1 < 1%
Rare terjadi minimal 1 kali dalam 15 bulan
Kemungkinan
Peristiwa/kejadian yang mungkin
2 Kecil terjadi/ 1% - 4%
terjadi minimal 1 kali dalam 10 bulan
Unlikely
Mungkin Terja- Peristiwa/kejadian yang mungkin
3 5% - 9%
di/Possible terjadi minimal 1 kali dalam 5 bulan
Kemungkinan
Peristiwa/kejadian yang mungkin
4 Besar Terjadi/ 10% - 15%
terjadi minimal 1 kali dalam 1 bulan
Likely
Peristiwa/kejadian yang mungkin
Sering Terjadi/
5 terjadi minimal 1 kali dalam 3 ≥ 16%
Almost Certain
minggu
Tabel 5. Perhitungan Kemungkinan dan Akibat risiko dalam Kurun Waktu Bulan
Agustus 2010 s/d April 2012
Kemungkinan % Akibat
Kejadian Risiko Sumber Risiko
(likelihood) Kemungkinan Risiko
%
Kejadian Risiko Sumber Risiko Level Indeks
Kemungkinan
Keterlambatan Gambar kerja ada revisi Mungkin
5.60 3
dalam design Terjadi/Possible
dan Masalah jenis pekerjaan Mungkin
6.13 3
perencanaan baru (transfer of technology) Terjadi/Possible
Berat /
Gambar kerja ada revisi 45 3
Moderate
Keterlambatan Masalah jenis pekerjaan
Sangat Berat /
dalam design baru (transfer of 53 4
Major
dan technology).
perencanaan Approval drawing dari
Sangat Berat /
Owner dan klasifikasi 51 4
Major
\terlambat
Keterlambatan Proses pembuatan Purchase Berat /
22 3
dalam Supply Order lambat. Moderate
material / Keterlambatan proses Berat /
49 3
equipment shipment Moderate
Keterlambatan Keterbatasan lahan galangan Sangat Berat /
58 4
dalam proses untuk pembangunan kapal Major
pekerjaan Peralatan (Crane) yang di Berat /
50 3
produksi. butuhkan kurang lengkap Moderate
6 7 8 9 10
5 Sangat Sangat
RATING TINGKAT KEMUNGKINAN
Moderat (M) Tinggi (T) Tinggi (T) Tinggi (E) Tinggi (E)
5 6 7 8 9
4 Rendah (R) Moderat Tinggi (T) Tinggi (T) Sangat
(M) Tinggi (E)
3 4 5 6 7 8
Rendah (R) Rendah (R) Moderat (M) Tinggi (T) Tinggi (T)
3 4 5 6 7
2 Sangat
Rendah (S) Rendah (R) Rendah (R) Moderat (M) Tinggi (T)
2 3 4 5 6
1 Sangat Sangat
Rendah (S) Rendah (S) Rendah (R) Rendah (R) Moderat (M)
1 2 3 4 5
RATING TINGKAT AKIBAT / KONSEKUENSI