Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

iStow : APLIKASI STOWAGE PLAN BUATAN ITS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Wawasan dan Aplikasi Teknologi

Dosen Pengampu :
Lisda Rahmasari, S.E., M.M

Disusun Oleh :

Ajeng Haridasari
NIM/200105003

S1 TEKNIK TRANSPORTASI LAUT


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MARITIM AMNI
SEMARANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tanpa ada
halangan suatu apapun. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat guna
memenuhi tugas mata kuliah Wawasan dan Aplikasi Teknologi.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dosen Pengampu yang telah
membimbing serta mengajarkan kami, dan mendukung kami sehingga
terselesaikan makalah yang berjudul “ISTOW : SARANA APLIKASI
STOWAGE CONTAINER KE CONTAINER SHIP” dan juga terima kasih yang
sebesar – besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga terselesaikan makalah ini.

Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”, demikian pula
dengan makalah ini, tentu masih banyak kekurangan. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekhilafan,
maka dengan hal itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
sehingga kedepannya dapat menjadi koreksi untuk kemajuan dan lebih baik demi
penyempurnaan makalah ini.

Semarang, 26 Maret 2023


Penulis

Ajeng Haridasari
NIM. 200105003

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 4
A. Tujuan.................................................................................................. 4
B. Manfaat................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 5
2.1 Aplikasi iStow ........................................................................................... 5
2.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 6
2.3 Keandalan Konektivitas Maritim................................................................ 6
2.4 Keunggulan iStow ..................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
3.2 Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan dengan laut menjadi penghubung
antar pulau. Angkutan laut memegang peran vital dalam berbagai kegiatan,
terutama perekonomian. Kapal menjadi kendaraan yang paling reliable untuk
menjembatani banyaknya pulau-pulau yang ada Indonesia. Kapal digunakan
untuk mengangkut berbagai muatan, termasuk diantaranya kontainer,
kendaraan dan penumpang.
Saat ini setiap tahunnya, lebih dari 700jt ton pertahun muatan yang
bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia, dan mencapai 1
Milyar ton muatan pertahun untuk seluruh angka tersebut akan pelabuhan di
Indonesia. Semua di atas menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
dengan aktivitas pelayaran dan kepelabuhanan tersibuk di dunia. Namun,
besarnya volume angkutan di atas belum diimbangi dengan ketersediaan dan
kapasitas pelabuhan.
Saat kapasitas belum bisa ditingkatkan, maka pilihan yang tersedia
adalah meningkatkan kinerja. Yang paling mudah terlihat adalah kinerja
bongkar-muat. Bongkar-muat adalah salah satu proses dalam rantai logistik
yang melibatkan pelabuhan (terminal) dan kapal.
Salah satu bagian dari strategi peningkatan kinerja bongkar-muat
adalah mengoptimalkan pemuatan yang akurat. Rencana pemuatan yang
akurat tidak hanya menjamin stabilitas kapal, namun juga mempercepat proses
bongkar muat dan meningkatkan jumlah muatan di atas kapal. Bahkan, dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi jaringan, proses bongkar-muat kini dapat
disinergikan dengan fungsi manajemen logistik lainnya, mulai dari pemasaran,
perencanaan hingga operasional.
Selama ini perencanaan muatan, dalam istilah pelayaran disebut
stowage Planning, dilakukan secara manual. Hasilnya adalah stowage plan,
yaitu rencana muatan yang menjadi panduan bagi operator dalam proses
bongkar-muat.

1
Stowage plan yang dikerjakan manual umumnya rawan kesalahan
manusia (human error), penyebabnya dapat karena kelelahan, kurang
konsentrasi, stress akibat tingginya ritme kerja, keengganan mengupdate data
muatan, kesalahan membaca tabel, dan muatan yang tidak ditimbang.
Dampak dari kelalaian di atas berantai, dimulai dari kesalahan dalam
perhitungan stabilitas, pemuatan tidak optimal sehingga muatan yang diangkut
jauh lebih sedikit dibanding kapasitas yang tersedia hingga yang paling fatal
adalah risiko keselamatan pelayaran.
Sudah banyak kasus kecelakaan kapal akibat stowage plan yang
tidak akurat, karena dikerjakan secara manual. Misalnya, MV Cumbrian
Express terbalik di Port of Rayong, Thailand pada awal tahun 2000.
Kecelakaan ini akibat kesalahan perhitungan stabilitas pada saat pemuatan.
Setelah diinvestigasi, ternyata Data berat peti kemas yang dimasukan dalam
perhitungan berbeda dari dari berat peti kemas sesungguhnya.

Sebagian besar kecelakaan kapal disebabkan oleh pemuatan (termasuk


lashing) yang buruk. Kejadian kapal terbalik saat loading di dermaga bukan tidak
sering terjadi. Penyebab utamanya adalah pemuatan kargo (stowage) yang tidak
memperhitungkan aspek stabilitas kapal.

Tidak hanya saat sandar, kapal dengan pemuatan asal-asalan sering


menjadi penyebab kecelakaan saat kapal berlayar terutama menghadapi
gelombang tinggi. Pada beberapa kecelakaan kapal Ferry Roro, kesalahan stowage
menjadi faktor yang mempercepat kapal terbalik.

Di dalam negeri, tergulingnya KM BJL 1 di Dermaga 107 Pelabuhan


Tanjung Priok (2014), dan kecelakaan KMP Rafelia (2016), merupakan contoh
dari buruknya pemuatan (stowage). Terhadap ini, dokumen KNKT menyebutkan
beberapa penyebabnya, yaitu: (1) tidak dilakukan pemeriksaan ulang atas
perhitungan stabilitas kapal; (2) tidak dijalankan prosedur pemuatan sejak
penimbangan berat muatan hingga pembuatan dokumen manifest; (3) kurangnya
pemahaman tentang stabililitas kapal, sehingga tindakan dalam menghadapi kapal
miring menjadi tidak tepat; (4) pada praktiknya, perhitungan stabilitas kapal tidak

2
dapat dilakukan karena waktu sandar yang terbatas dan ketiadaan data berat
kendaraan (kasus kapal Roro).

Bukan berarti selama ini perhitungan stabilitas saat loading tidak


disyaratkan oleh IMO (melalui SOLAS). Namun, perhitungan secara manual
seringkali menghasilkan akurasi yang buruk dan membutuhkan waktu yang lama.
Akibatnya, pada banyak kasus di lapangan, stowage plan dihadirkan tanpa dan
bahkan sama sekali tidak menghitung aspek kestabilan kapal.

Akhirnya, berkembanglah solusi berupa aplikasi stowage planning,


sekaligus menjadi instrumen stabilitas yang berguna memastikan seluruh
persyaratan stabilitas kapal dapat terpenuhi.

Penggunaan instumen stabilitas sudah mandatory per tahun 2016, oleh


IMO melalui MSC dan MEPC. Secara bertahap, mulai dari kapal jenis tanker
(liquid, gas, chemical), kemudian kapal penumpang, Ferry Roro, Kontainer dan
lainnya.

Pemerintah RI melalui Kemenhub belum mewajibkan Instumen Stabilitas


pada kapal Indonesia, meskipun Indonesia sudah meratifikasi SOLAS dan
MARPOL. Padahal, Kapal berbendera Indonesia yang tidak dilengkapi instrumen
ini, tidak bisa berlayar ke luar negeri.

Istow adalah sebuah merk instrumen stabilitas atau stowage planning


software buatan Indonesia. Aplikasi ini lahir dari penelitian Laboratorium
Telematika Transportasi Laut, Departemen Teknik Transportasi Laut di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang sekarang telah menjadi produk
komersil.

Karena ITS sebagai lembaga riset dan pendidikan tidak bisa menjadi
produsen barang komersial, maka sejak akhir Desember 2018 lalu, iStow di-spin-
off. Produksi iStow ditangani oleh “PT Pranala Digital Transmaritim (PDT)”,
yang didirikan oleh 2 orang dosen ITS, Dr.-Ing. Setyo Nugroho dan Prof. Eko
Budi Djatmiko, serta seorang programmer, Zainal Abidin, S.Kom.

3
1.2 Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi istow ini adalah untuk
meminimalisir kecelakaan kapal disebabkan oleh pemuatan (termasuk
lashing) yang buruk serta memastikan seluruh persyaratan stabilitas kapal
dapat terpenuhi.

B. Manfaat
Aplikasi ini memiliki arti penting bagi dunia pelayaran khususnya di
Pelabuhan, antara lain;
1. Perhitungan stabilitas kapal dapat dilakukan dengan cepat dan akurat
2. Konsistensi data muatan (manifest) terjamin
3. Dapat bersinergi dan bersaing dengan sistem lain
4. Longitudinal strenght kapal lebih presisi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aplikasi iStow


Istow adalah sebuah merk instrumen stabilitas atau stowage planning
software buatan Indonesia. Aplikasi ini lahir dari penelitian Laboratorium
Telematika Transportasi Laut, Departemen Teknik Transportasi Laut di
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang sekarang telah menjadi
produk komersil.
Melalui istow, pembuatan stowage plan kapal lebih cepat dan akurat,
perhitungan stabilitas dan longitudinal strenght kapal lebih presisi, artinya
tingkat keselamatan kapal meningkat; serta dokumen clearance: manifest,
bayplan, stowage plan, stability claculations dapat di-generate secara otomatis
dan akurat.
iStow merupakan produk dalam negeri pertama yang memenuhi
standard industri nasional dan internasional. iStow sudah memperoleh
sertifikasi BKI (2017), ClassNK (2018), Indian Register of Shpping/ IRS
(ongoing), dan Registro Italiano Navale/ RINA (ongoing).

Selain itu keunggulan iStow pada proses clearance in dan out, yang
menjadi jauh lebih cepat dan akurat. Stowage plan yang dibuat kapal bisa
diikuti live oleh syahbandar. Begitu stowage plan selesai, syahbandar bisa
memeriksa perhitungan stabilitasnya dengan indikator warna merah, kuning,
hijau. Jika sudah OK, tinggal approve. Surat Pemberitahuan Berlayar (SPB)
bisa langsung diterima kapal, port captain, pelayaran online. Integritas
manifest terjaga dengan baik. Perhitungan stabilitas yang dapat
pertanggungjawabkan dan integritas manifest juga sangat penting pada saat
investigasi kecelakaan kapal.

5
2.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dituliskan dengan sebagai berikut:
1. Proses stowage planning kapal dilakukan manual, seperti
dengan excel. Sangat rawan kesalahan. Manifest kapal dapat
“diubah″. Dampaknya, klaim asuransi tidak memuaskan, dan
menyebabkan premi asuransi pelayaran Indonesia menjadi
tinggi
2. Banyaknya perusahaan yang masih belum menggunakan apikasi
iStow tersebut

2.3 Keandalan Konektivitas Maritim

Kapal berbendera merah putih yang berlayar ke luar negeri saja


yang memasang stowage planning software termasuk iStow. Perangkat
lunak ini sudah digunakan oleh Samudera Indonesia, Pertamina
Shipping, Galangan Dok & Perkapalan Surabaya, ASDP Indonesia
Ferry dan Bitumen Marasende. Pelayaran dan pengguna lainnya
mungkin sudah menggunakan solusi serupa buatan produsen luar
negeri. Indonesia sudah meratifikasi SOLAS dan MARPOL berikut
amandemennya. Sudah seharusnya Indonesia mewajibkan penggunaan
aplikasi stowage planning untuk kapal-kapal Indonesia. Yang lebih
penting, ini menyangkut keandalan angkutan laut dan konektivitas
maritim nasional.

6
2.4 Keunggulan iStow
Sejak awal iStow dirancang untuk mengakomodir kegiatan
kolaboratif dan terintegrasi antar bagian dalam perusahaan seperti
Container Yard Planning, Sistem Booking Muatan, Sistem Sales/Depo,
Schedulling, Voyage Estimator, dan Mobile Computing.
Selain itu, iStow dapat beroperasi pada semua platform atau
sistem operasi apapun (multi platform), diantaranya MS Windows,
Linux, dan Macintosh. Kedepan, pihak ITS menyatakan sedang
mengembangkan iStow untuk perangkat bergerak atau mobile devices
seperti tablet dan smartphone.

Fitur iStow:
1. Perhitungan otomatis: stabilitas, sarat, trim, beban
2. Pengecekan terhadap regulasi IMO
3. Input data fleksibel
4. Dokumen siap cetak: bayplan, laporan stabilitas, manifest dan
dokumen lain sesuai persyaratan penerbitan SPB
5. Terintegrasi
6. Kolaboratif
7. MultiPlatform

iStow menggunakan teknologi open source, mulai dari


pemilihan server database hingga bahasa pemrograman. Begitu juga
dengan laporan yang dihasilkan, format open document menjadi
pilihan utama selain hasil akhir berupa file pdf.

Semua di atas tidak mengurangi kualitas iStow, baik dari aspek


teknik perkapalan dan transportasi laut, perhitungan stabilitas yang
akurat, hingga dokumen siap pakai yang sesuai dengan kegiatan
transportasi di Indonesia.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya aplikasi iStow ini pembuatan stowage plan kapal
lebih cepat dan akurat, perhitungan stabilitas dan longitudinal strenght
kapal lebih presisi, artinya tingkat keselamatan kapal meningkat; serta
dokumen clearance: manifest, bayplan, stowage plan, stability claculations
dapat di-generate secara otomatis dan akurat.

3.2 Saran
1. Sebaiknya semua pihak perusahaan kapal menggunakan aplikasi iStow
sehingga akan menunjang kelancaran kegiatan bongkar-muat
kapalnya.
2. Proses stowage planning kapal dilakukan menggunakan iStow agar
klaim asuransi memuaskan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnalmaritim.com/2015/01/istow-stowage-planning-software-buatan-
indonesia/

https://www.its.ac.id/news/en/2020/06/12/achieving-rispro-funding-istow-is-
ready-to-in-expand-asean-market/

https://www.beritatrans.com/artikel/115534/Keikhlasan-adalah-Sebuah-Energi-
Besar-Kisah-Dibalik-Penemuan-iStow/

https://journal.its.ac.id/index.php/sewagati/article/download/495/503

https://www.its.ac.id/seatrans/id/bongkar-muat-jadi-mudah-dengan-istow/

Anda mungkin juga menyukai