Anda di halaman 1dari 14

A.

Penelitian dan Pengembangan


Divisi Manufacturing
1. Procurement
a. Purchasing
Purchasing merupakan subsidi yang menangani segala sesuatu
yang berhubungan dengan pembelian. Secara garis besar pembelian
yang di tangani antara lain : (1) pembelian umum seperti kendaraan,
ATK, dan barang – barang kantor lainnya, (2) pembelian promosi
yaitu pembelian barang – barang untuk keperluan promosi, (3)
pembelian raw material dan packacing.
Penelitian yang dilakukan ada yang random research maupun
targeted research. Random research biasanya untuk mencari senyawa
aktif baru sedangkan targeted research untuk dilakukan terhadap target
senyawa yang sudah ada baik berdasarkan pengalaman empiris
maupun publikasi ilmiah yang telah beredar.
b. Applied Research
Lebih difokuskan untuk mencari metode terbaru untuk pengujian
yang dilakukan selain 3 aktivitas besar yang ada, aktivitas lain yang
dilakukan oleh R & D subdivisi Research antaralain; 1) Publikasi
ilmiah → kosmetik, baik di event nasional maupun di event
internasional, selain itu juga ikut berpartisipasi menulis publikasi
ilmiah di majalah kosmetik internasional. 2) Ikut serta menyusun
program pendidikan di magister herbal du iniversitas indonesia.

Random Research Senyawa baru/ekst. Pra-opening


tertentu

Dibuat produk oleh R & D Released Uji safety dan efficacy

Alur Kerja Subdivisi Riset

27
28

c. Subdivisi Pengembangan Produk (Product Development)


Pada dasarnya alur kerja subdivisi pengembangan produk dapat
digambarkan pada bagan dibawah ini:
Uji stabilitas dan
Konsep Produk Trial produk skala kompatibilitas
lab

Dibuat produk oleh R & D Pilot project Panel

Alur Kerja Subdivisi Pengembangan Produk

Ide konsep produk berasal dari marketing yang meliputi prodak


reference, harga produk dan bentuk kemasan yang diinginkan. R dan
D produk Development akan memulai trial berdasarkan kriteria yang
diinginkan oleh marketing. Setelah dibuat trial produknya kemudian
dilakukan evaluasi umum oleh supervisor dan manajer R dan D
produk Development. Apabila evaluasi umum sudah memnuhi syarat,
maka produk trial ini akan diserahkan ke bagian marketing untuk di
evaluasi. Bersamaan dengan evaluasi oleh bagian marketing, R dan D
melakukan uji stabilitas dan kompatibilitas selama 3 bulan.
Uji stabilitas yang dilakukan meliputi uji stabilitas dibawah sinar
matahari, dibawah lampu display, disimpan dalam kulkas suhu 10◦C
dan dalam oven suhu 50◦C serta pada suhu kamar. Produk tertentu
seperti eyeshadow dan blush on, ketika diletakkan di bawah lampu
display warnanya berubah, hal ini perlu di evaluasi agar produk tidak
rusak sampai ke tangan konsumen. Berbeda dengan uji stabilitas, uji
kompatibilitas dilakukan untuk mengetahui adanya kompatibilitas
antara produk dengan kemasan primer.
Apabila hasil evaluasi bagian marketing, hasil uji stabilitas dan
kompatibilitas, dan hasil uji panel baik maka formula trial produk
tersebut akan masuk ke tahap skala pilot project. Pada skala ini
29

dilakukan pembuatan produk yang lebih besar (biasanya 30 sampai 50


kg). Hal ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang mungkin
terjadi apabila produk di produksi dalam jumlah besar.
Apabila hasil produksi skala pilot project memenuhi syarat maka
selanjutnya dilakukan trial produksi sebanyak 6 tahap. Dari ke 6 tahap
tersebut, jika 3 tahap sudah memenuhi syarat maka hal ini
menunjukan formula trial tersebut dapat di produksi dalam jumla
besar. dalam trial produksi sudah melibatkan bagian – bagian lain
seperti Quality Control (QC), Quality Asurance (QA) dan produksi.
Selain pengembangan produk, R dan D produk Development
melakukan standarisasi kemasan mulai dari uji kebocoran, daya lekat
stiker, dan kompatibilitas produk. Standar untuk kemasan – kemasan
yang digunakan oleh produk PT. Martina Berto ditetapkan oleh R&D
produk Development.
B. Manajemen / SDM F. Produksi
a) Proses Produksi
1. Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku berupa simplisia di peroleh dari petani dan kebun
sendiri, untuk bahan baku berupa minyak antara lain yang diambil
sarinya dengan kadar tertentu yang di peroleh dari supplier dalam
bentuk sediaan yang sudah jadi. Instrumen-instrumen yang ada di PT.
Martina Berto untuk pembuatan standar bahan baku antara lain
micrometer untuk membuat lapisan tipis dari preparat jaringan, melting
point, HPLC, TLC densitometer, spektrofotometer, pH meter,
viskometer dan lain-lain. Standar pemeriksaan bahan baku (SBB) yang
nantinya akan digunakan oleh QC (Quality Control) untuk acuan
pemeriksaan bahan baku yang akan di gunakan dalam produksi.
2. Penyimpanan Bahan Baku
Secara umum warehouse memiliki 3 bagian besar yaitu gudang raw
material (bahan baku), packing material (bahan kemas), dan finish
goods (produk jadi). Bahan baku disimpan berdasarkan jenisnya yaitu
30

liquid, wax, dan granular, parfum, zat warna, dan serbuk. Bahan baku
parfum biasanya disimpan dalam ruang khusus bersuhu 22 0C untuk
mengurangi terjadinya penguapan. Sedangkan bahan baku dengan logo
B3 disimpan dalam ruang khusus yang terpisah dari penyimpanan
bahan baku lainnya dengan dilengkapi secondary containment. Gudang
juga memiliki ruangan tersendiri khusus untuk menyimpan barang-
barang retur yang akan dikembalikan ke supplier. Waktu penyimpanan
untuk produk dry biasanya adalah 4+1 tahun sedangkan untuk produk
liquid 3+1 tahun, dimana 1 tahun adalah waktu penyimpanan tanpa ada
pemeriksaan.
3. Proses Produksi/Pembuatan
Produksi kosmetik yang dilakukan di PT. Martina Berto Tbk. Ada 4
macam yaitu produksi liquid, lipstik, make-up base, dan dekoratif.
Pembuatan sediaan kosmetik.
a) Untuk Bedak Tabur
Bahan di campur kemudian di haluskan melalui mesin penghalus
kemudian ditambah talk dan bahan tambahan lalu siap untuk di
periksa ketebalan dan zat-zat yang ada disediaan tersebut. Jika
memenuhi standar maka siap untuk di kemas. Setelah dikemas
dilakukan lagi pemeriksaan apakah sesuai dengan standar quality
control. Jika dikembalikan ke ruangan R&D.
b) Untuk Bedak Padat
Bahan dihaluskan dengan mesin penghalus tambahkan pengikat
dan pelican kemudian dicetak langsung pada wadahnya dengan
tekanan tertentu, semua proses ini dilakukan oleh mesin yang
canggih.
c) Untuk Lipstik
Dibuat dengan minyak tengkawang, ditambah karbowaks,
paraffin di tambah zat pewarna dan minyak zaitun. Lalu dilumerkan
pada suhu tertentu hingga diperoleh massa cair. Kemudian
dimasukkan ke cetakan, didinginkan untuk memadatkan. Setelah
31

memadat dilakukan pemeriksaan apakah sesuai dengan standar


quality control. Jika memenuhi maka akan dipasarkan, dan jika
tidak memenuhi standar akan dikembalikan keruangan R&D. Bila
sesuai maka dimasukan kedalam kemasan dan dilewatkan pada api
khusus untuk menghasilkan lipstik yang mengkilap, membuat
tekstur lipstik yang rata, dan agar warna menjadi lebih cerah.
Kemudian dilakukan QC untuk memeriksa warna, tekstur, bau dan
kebocorannya.
4. Pengujian Mutu
Bagian quality control melakukan pengawasan mutu secara
menyeluruh, mulai dari incoming material, in process control, and
outgoing product. Incoming material meliputi pemeriksaan terhadap
bahan baku dan bahan kemas. Sedangkan in process control meliputi
pemeriksaan terhadap produk ruahan dan produk antara (work in
process) serta pengawasan diline produksi dan pengemasan.
Pemeriksaan outgoing product meliputi pemeriksaan terhadap produk
yang telah dikemas dalam inner/master box. Standar yang ditetapkan
adalah standar mutu internal yang dibuat oleh R&D. Berdasarkan
Farmakope Indonesia, BP, USP, dan sebagainya.
Laboratorium QC terdiri dari 5 bagian pemeriksaan yaitu :
a) Pemeriksaan raw material
Dilakukan terhadap setiap bahan baku yang datang dari supplier.
Staf QC yang bertugas sebagai sampler bahan baku yang akan
menyampling bahan baku yang etlah diberi status karantina. Jumlah
sampel yang di sampling adalah n+1 (n=kemasan) untuk jumlah
kemasan diatas 20 buah. Sedangkan kemasan dalam jumlah
dibawah 20 maka akan diperiksa secara keseluruhan. Bahan bbaku
yang diperiksa meliputi bahan baku cair, wax atau granular, serbuk,
zat warna, dan parfum. Acuan pada pemeriksaan bahan baku adalah
standar bahan baku internal yang ditetapkan R&D standarisasi.
Setiap hasil uji diberi label status sesuai hasil pemeriksaannya.
32

Label status tersebut antara lain: label released (warna hijau) untuk
pemeriksaan yang memenuhi spesifikasi pemeriksaan. Label
rejected (warna merah) untuk pemeriksaan yang tidak memenuhi
spesifikasi pemeriksaan. Label hold (warna jingga) untuk
pemeriksaan yang memerlukan keputusan penanganan lebih lanjut.
Bahan baku released dipindahkan penyimpanannya dari ruang
karantina keruang penyimpanan bahan baku. Untuk menjaga
kualitas bahan baku yang ada dilakukan pemeriksaan ulang. Setiap
bahan baku memiliki masa periksa ulang yang berbeda. Bahan baku
cair mempunyai masa periksa ulang (PU) 6 bulan sekali untuk
bahan yang tidak sensitif dan 3 bulan untuk bahan yang sensitif.
Bahan baku serbuk mempunyai masa periksa ulang 1 tahun sekali
untuk bahan yang tidak sensitif dan 6 bulan untuk bahan yang
sensitif. Sedangkan bahan baku parfum mempunyai masa periksa
ulang 1 tahun sekali dan zat warna 2 tahun.
b) Pemeriksaan packaging material
Packaging material terdiri dari wadah kemas dan kemas cetak.
Pemeriksaan wadah kemas meliputi pemeriksaan warna, bentuk,
dimensi, uji kebocoran, berat, daya cengkram, uji printing, body
text, dan uji fungsi. Uji kebocoran wadah ada 3 macam meliputi uji
kebocoran positif, uji kebocoran negatif, dan uji kebocoran dengan
pressure. Ketiga metode tersebut dilakukan tergantung dari jenis
wadah kemas, pemeriksaan kemas cetak meliputi warna, bentuk,
dimensi, uji printing, body text, jenis material, berat jenis, daya
rekat, dan uji fungsi terhadap wadah. Bahan kemas cetak yang
datang dari supplier, dibuatkan BPPB (bon penerimaan pembelian
barang) oleh petugas gudang dan masuk kedalam ruang karantina.
Apabila dari hasil pemeriksaan di temukan banyak ketidaksesuaian,
maka akan dilakukan sampling ulang dan diperiksa kembali untuk
memastikan hasil pemeriksaan.
33

c) Pemeriksaan bulk work in process


Pemeriksaan bulk WIP dilakukan terhadap bulk, bulk ruahan,
dan produk antara baik liquid dan dry. Parameter pemeriksaan
untuk bulk liquid berdasarkan SPR (standar produk ruangan).
Parameter pemeriksaan yang dilakukan antara lain pemerian,
viskositas, pH, densitas, warna, titik leleh, dan homogenitas.
Berbeda dengan bulk liquid, pemeriksaan bulk dry antara lain
homogenitas, warna densitas, moisture content, dan titik leleh
(standar ditetapkan oleh R&D).
d) Pemeriksaan mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi menjadi perhatian penting bagi
produk kosmetik karena resiko kontaminasi dapat berasal dari
berbagai sumber meskipun dalam produk sudah mengandung bahan
antimikroba. Parameter pemeriksaan yang dilakukan antara lain
Angka Lempeng Total (ALT), angka kapang dan khamir, serta
bakteri patogen. Standar pemeriksaan mikrobiologi mengacu pada
standar BPOM. Air yang dipakai untuk produksi juga dilakukan
pemeriksaan mikrobiologi. Biasanya dilakukan satu bulan sekali
untuk parameter mikrobiologi dan satu minggu sekali untuk
pemeriksaan pH (pH 6.5-7.5). pemeriksaan mikrobiologi juga
dilakukan pada ruang produksi, air untuk mencuci, dinding, dan
lantai serta mesin produksi.
e) Pemeriksaan in process control dan outgoing product
Pemeriksaan IPC dilakukan pada tahap awal, tengah, dan akhir
pengemasan. Parameter yang diperiksa oleh IPC meliputi
kelengkapan lampiran pada PCO (packing order) dan LPK (lembar
petunjuk kemas), kesesuaian pada produk dan kemasan, hasil
penimbangan, kesesuaian kemasan, penampilan produk, fungsi
kemasan, dan kelengkapan kemasan. Tahap akhir pengemasan
meliputi pengecekan nama dan isi produk, nomor batch, nomor
registrasi/notifikasi, segel, pengambilan retained sample, periksa
34

PSP penimbangan, inner box. Untuk produk dry seperti make up


base, lipstik dan dekoratif dilakukan pemeriksaan outgoing produk.
Pemeriksaan ini dilakukan terhadap produk yang telah dimasukan
dalam inner/master box. Pada pemeriksaannya disesuaikan nama
produk dan nama pada inner box, nomor batch, nomor
registrasi/notifikasi, expired date, jumlah produk, dan kondisi
produk serta kelengkapan produk.
b) Distribusi
Pemasaran produk PT. Martina Berto ada 2 cara yaitu:
1. Pemasaran langsung
Yaitu hasil produksi langsung dipasarkan perusahaan kepada konsumen
melalui anggota yang memasarkannya.
2. Pemasaran tidak langsung
Yaitu pendistribusian dilakukan oleh distributor, kemudian distributor
akan menyalurkan produk kepada konsumen. Produk-produk PT.
Martina Berto juga dipasarkan diluar negeri seperti Malaysia, Brunei
dan Eropa.
c) Pengelolaan Limbah
Limbah padat dan limbah cair yang tidak melewati ambang batas di
netralkan dulu sebelum dibuang, jika mengandung bahan berbahaya maka
diuji dulu kadarnya langsung dibuang. Sisa bahan pengemas dibakar
langsung.
C. Pemasaran
a. Strategi pemasaran
PT. Sariayu memiliki kesadaran untuk mengenal perilaku konsumennya,
sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana cara untuk memuaskan
konsumen, oleh karena itu untuk memenangkan persaingan saat ini yang
semakin ketat PT. Sariayu mempunyai strategi pemasaran yaitu :
 Product
Bedak Sariayu merupakan salah satu produk kecantikan yang di
keluarkan oleh PT Sariayu yang sangat populer yang hampir seluruh
35

wanita di Indonesia menggunakan produk tersebut. Bedak yang


diproduksi Sariayu awalanya dalah bedak padat, namun kini setelah ada
inovasi maka diproduksi bedak tabur. Bedak tabur ini memang punya
tekstur yang lebih ringan, dan warnanya menyatu dengan rona kulit
sehingga bisa menyamarkan bekas-bekas jerawat.
 Price
Strategi penetapan harga pada bedak Sariayu yaitu cost-based
pricing, yaitu harga ditetapkan berdasarkan biaya yang digunakan untuk
membuat produk. Perusahaan menentukan harga atau price yang
berbeda-beda untuk setiap produk Bedak Sariayu, sesuai dengan
jenisnya. Harga produk Bedak Sariayu relatif lebih murah dibandingkan
dengan harga produk bedak lainnya, dengan kualitas produk yang tetap
terjaga. PT Sari Ayu Indonesia menjalankan kebijakan harga yang
konsisten dengan tujuan menjaga kredibilitas harga produk-produk
dibenak konsumen. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengendalian
ketat atas harga disetiap jalur distribusinya sehingga harga jual yang
sampai ke konsumen akan konsisten dan seragam diseluruh Indonesia.
 Place
Untuk geografis pemasaran, manajemen Sariayu memfokuskan
pemasaran di kota- kota besar di Pulau jawa dan Pulau Bali. Pemasaran
produk Sariayu lebih focus kepada toko atau agen kosmetik, bukan
langsung ke konsumen akhir. Untuk memasarkan ke toko atau agen, PT
Sariayu bekerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman untuk
pengiriman pesanan.
 Promotion
Promosi dalam arti luas berarti komunikasi dengan konsumen,
sedangkan dalam arti sempit, promosi berarti pemberian insentif kepada
konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli produk. Dalam
rangka komunikasi dengan konsumen, Produk Bedak Sariayu banyak
diiklankan melalui media televisi, media cetak seperti majalah dan
tabloid dengan segmen wanita dan keluarga seperti majalah Kartini, dan
36

lain-lain disamping juga komunikasi melalui billboard di jalan-jalan


(Above The Line). Selain itu media virtual juga dimanfaatkan untuk
promosi yaitu melalui website (http://www.sariayu.com/), serta aktif
dipromosikan lewat media sosial (Facebook dan Twitter). Dalam
rangka mengenalkan brand dan produknya, PT Sariayu telah melakukan
beberapa kegiatan promosi. Bentuk kegiatan promosi antara lain
Personal Selling : Beauty Advisor yaitu dengan Bertemu langsung dan
menawarkan produk kepada konsumen potensial. PT. Sariayu
mempunyai program “Instansi”, yaitu kegiatan dimana pekerja
pemasaran datang dari satu kantor ke kantor untuk menerangkan dan
menjual produk Bedak Sariayu. Kegiatan lain dari personal selling
adalah dengan menempatkan beauty advisor di took-toko kosmetik baik
di pasar atau di mall. Kedua dengan Sales Promotion atau promosi
penjualan. Dalam kegiatan promosi penjualan, Bedak Sariayu
terkadang memberikan tas kosmetik gratis dengan syarat pembelian
minimal Rp 50.000. langkah promosi yang diambil selanjutnya adalah
dengan advertising. Untuk kegiatan advertising, PT Sariayu
mengiklankan rangkaian produk Bedak Sariayu di televisi. Waktu
untuk penayangan dipilih pada saat sore pukul 16.00-18.00 dan malam
pukul 20.00–22.00 dimana menurut manajemen, target pasar mereka
menonton acara televisi. Kegiatan lain adalah dengan menyebarkan
brosur di tempat keramaian dan di toko-toko pengecer produk Bedak
Sariayu Kosmetik. Selain cara diatas masih ada lagi yang dilakukan
untuk kegiatan promosi yakni dengan sebagai sponsorship. Bedak
Sariayu Kosmetik mensponsori beberapa acara televisi antara lain acara
kuis dan juga acara berita. Dalam kegiatan sponsorship ini, Bedak
Sariayu berpartisipasi untuk memberikan tata rias kepada pembawa
acara dan siapa saja yang terlibat di depan kamera. Dengan melakukan
kegiatan ini, logo brand Bedak Sariayu ditampilkan pada tengah acara
dan pada akhir acara.
37

Berikut ini adalah kegiatan pemasaran berdasarkan produk-produk


perseroan:
1. Sariayu Martha Tilaar
Cikal bakal produk dari perseroan, dengan produk perawatan
kecantikan lengkap dari atas kepala hingga ujung kaki dengan
menggunakan bahan-bahan alami dari kekayaan alam Indonesia.
Setiap tahunnya hadir memunculkan tren warna Sariayu yang digali
dari aneka ragam budaya Indonesia. Kegiatan pemasaran yang
dilakukan untuk merek ini pada tahun 2012 adalah:
1) Miss Indonesia
2) Menjadi Official Make Up 50 tahun Hotel Indonesia
3) Mensponsori : Beauty Class Kuantan Malaysia
4) Menjadi sponsor Indonesia Fashion Week
5) Menjadi sponsor pada Jember Fashion Carnaval
6) Menjadi Official Make Up Symphony Anak Bangsa
7) Menjadi Official Make Up pada Lomba Rancang Kebaya 2012
2. Dewi Sri Spa Martha Tilaar
Berdasarkan kekayaan alam Indonesia, terinspirasi dari sejarah
Dewi Sri sebagai dewi padi dan manfaat padi untuk kecantikan kulit,
Dewi Sri Spa menghasilkan rangkaian produk home spa lengkap
dengan kandungan ekstrak padi dan minyak esensial murni untuk
merawat kecantikan kulit dan tubuh. Kegiatan pemasaran yang
pernah diadakan pada tahun 2011 adalah:
1) Lombok Welnes Tour.
2) Menyelenggarakan Seminar Hypolangsing.
3) Seminar Cantik, Sehat dan Elegan untuk Wanita TNI.
3. Biokos Martha Tilaar
Produk perawatan kulit lengkap untuk wanita berusia 20-an, 30-an,
dan 40 tahun keatas untuk mencegah timbulnya kerutan dini dan
menjaga kulit agar senantiasa bertekstur halus dan tanpa noda.
Kegiatan pemasaran yang pernah diadakan pada tahun 2012 adalah:
38

1) Salon Seminar Derma Bright Facial Treatment pada Indonesia


Fashion Week.
2) Bio-Intraceuticals Oxygen Treatment, Salon & Day Spa Cikini.
3) Kolaborasi Skin Care Talkshow dengan AC LG.
4) Biokos Talkshow & Facial Workshop : “Healthy Lively Center”.
5) Launching Facialpedia Book.
4. Caring Colours Martha Tilaar
Rangkaian produk dekoratif lengkap yang mengandung skin care
benefit yang diperuntukan bagi wanita profesional muda. Kegiatan
pemasaran yang pernah diadakan pada tahun 2012 adalah:
1) Caring Colours Femme Talks : “Explore The Beauty in Your”.
2) Caring Colours, Korea Care to Fun.
3) Pemilihan wanita muda berprestasi dalam ajang, Young Caring
Professional Award 2012 yang dihadiri oleh Menteri Pembinaan
BUMN Bapak Dahlan Iskan.
5. PAC Martha Tilaar
Produk kosmetika luxury dari Perseroan dengan kualitas dan
keunggulan warna yang sudah diakui oleh para make up artist lokal
maupun mancanegara. Kegiatan pemasaran yang pernah diadakan
pada tahun 2012 adalah:
1) Asean Gading Beauty Award, ajang pemilihan Make Up Artist
berprestasi dari negara-negara Asean.
2) Official Make Up pagelaran tahunan IPMI (Ikatan Perancang
Mode Indonesia).
3) Face Painting Demo pada Jakarta Fashion & Food Festival.
4) Official Make Up pada pagelaran busana majalah Amica.
5) Menjadi sponsor Kosmopolitan Nite Out bersama Monday
Michiru dan Dewi Sandra.
6. Belia Martha Tilaar.
39

7. Rudi Hadisuwarno Cosmetics (RHC).


Rangkaian produk perawatan dan styling rambut yang terbuat dari
bahan-bahan alami serta didukung dengan teknologi tinggi yang
direkomendasikan oleh Maestro kecantikan dan perawatan rambut
Rudy Hadisuwarno. Kegiatan pemasaran yang dilakukan pada tahun
2012 adalah:
1) Bangkok Hair Holiday 2012.
2) Nova Ladies Fair.
3) Launching Hair Intense Repair Serum.
8. Mirabella
Produk kosmetik dengan image western, modern plus harga
terjangkau. Kualitas produk yang mengikuti tren, long lasting
dengan pilihan warna yang lengkap. Kegiatan pemasaran yang
pernah diadakan yaitu meluncurkan program Mirabella serbu pasar
(sesar).
9. Cempaka
Rangkaian produk perawatan kulit dan tubuh untuk membuat kulit
menjadi sehat dan cantik dengan menjadi langkah awal untuk tampil
mempesona. Kegiatan pemasaran yang pernah diadakan adalah
meluncurkan program Cempaka turun kepasar.
b. Analisis SWOT
a. Streight
1. Brand image yang terkenal
2. Kualitas produknya sudah teruji dengan baik
3. Trend-setter tata rias indonesia dengan variasi produk yang luas
4. Saluran distribusi yang baik
b. Weakness
1. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-ubah
2. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya terintegrasi
3. Tranparansi perusahaan kepada publik yang masih belum terbuka
4. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa
40

c. Opportunities
1. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri
2. Pertiumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik
3. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
4. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari konsumen
d. Threats
1. Ancaman persaingan produk sejenis
2. Perekonomian indonesia yang masih dalam keadaan lemah
3. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer , jaringan dan
transaksi
4. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari nooe-based ke
expectation based.

Anda mungkin juga menyukai