13. Al-Kayyisu Man Daana Nafsahu Wa ‘Amila Limaa Ba’dal Maut(i), Wal ‘Aajizu Man Atba’a
Nafsahu Hawaahaa Watamanna ‘Alallooh(i)
Yang artinya: “Orang yang cerdas, ialah orang yang mengoreksi dirinya dan
mengamalkan apa-apa untuk setelahnya mati, sedang orang yang lemah/bodoh ialah
orang yang mengikutkan dirinya pada hawa nafsunya dan berangan-angan atas Alloh”.
(HR. Tirmidzi Juz 4 Hal 638).
14. Asyaddun Naasi Hasrotan Yaumal Qiyaamati Rojulun Amkanahu Tholabul ‘Ilmi
Fiddunyaa Falam Yathlubhu
Yang artinya: “Pada hari Kiamat kelak, manusia yang paling menyesal adalah seseorang
yang mungkin sekali (mempunyai kesempatan) untuk mencari ilmu di dunia tapi ia tidak
mau mencarinya”. (HR. Thobroni).
15. Innallooha Yubghidhu Kulla Ja’dhzoriyyin Jawwaadhzin Sakhkhoobin Fil Aswaaqi Jiifatin
Billaili Himaarin Bin Nahaar(i)
Yang artinya: “Sesungguhnya Alloh murka kepada setiap orang yang keras hati lagi kasar,
tukang bertengkar di pasar, membangkai di malam hari (tidur saja tidak mau sholat
sunnah dan berdo’a), di siang hari seperti himar / kuda (suka pergi kemana-mana lalai
ibadah), pandai di bidang duniawi, bodoh dalam urusan akherat”. (HR. Baihaqi).
16. Innahu Layastaghfiru Lil’alimi Man Fis Samaawaati Wa Man Fil Ardhi Hattal Hitaani Fil
Maa-i
Yang artinya: “Bahwasannya orang yang di langit (malaikat) dan orang yang di bumi
(orang-orang iman) sehingga ikan-ikan di lautan memintakan ampunan bagi orang
‘alim/berilmu”. (HR. Ibnu Majah juz 1 hal 87).
18. Yarfa’illaahul Ladziina Aamanuu Minkum Wal Ladziina Uutul ‘Ilma Darojaat(in),
Walloohu Bimaa Ta’maluuna Khobiir(un)
Yang artinya: “Niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
kamu sekalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Alloh Maha waspada terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujaadilah, No. Surat:
58, Ayat: 11).
19. Tholabul ‘Ilmi Afdholu ‘Indalloohi Minash Sholaati Wash-shiyaami Wal Hajji Wal Jihaadi
Fii Sabiilillaah(i)
Yang artinya: “Di sisi Alloh, menuntut ilmu lebih utama ketimbang sholat, puasa dan haji
serta jihad/berjuang di jalan Alloh”. (HR. Ad-Dailami)
Yang artinya: “Dan (ingatlah juga), ketika Tuhanmu mengumumkan; “Niscaya jika
kamu sekalian bersyukur, pasti Kami (Alloh) akan menambah (nikmat) kepada
kamu sekalian, dan jika kamu sekalian kufur/mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya adzab-Ku sangat berat”. (QS. Ibrohim, ayat: 7).
Yang artinya: “Dan (Alloh) tidak ridho kepada hamba-Nya yang kufur dan jika
kamu sekalian bersyukur, niscaya Dia ridho pada kesyukuran kamu sekalian itu”.
(QS. Az-Zumar, ayat: 7)
Yang artinya: “Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak
bersyukur kepada Alloh”. (HR. Ahmad).
2. Wamaa Li-ahadin ‘Indahuu Min Ni’matin Tujzaa Illabtighoo-a Wajhi Robbihil A’laa
Yang artinya: “Dan tidak ada bagi seorangpun yang telah memberikan nikmat akan
di balas di sisinya kecuali dia memberikannya itu semata-mata karena mencari
keridhoan Tuhannya yang Maha tinggi”. (QS. Al-Lail, No Surat: 92, Ayat 19-20)
Dalil Mengamal
Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan? Sangat besar dosanya di sisi Alloh apabila kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (QS. Ash-Shoff, No. Surat: 61, Ayat: 3).
Yang artinya: “Maka sangat beruntung bagi orang yang dianggap asing, yaitu orang-
orang yang berpedoman pada kitab Alloh (Al-Qur’an) ketika (kitab Alloh itu)
ditinggalkan, dan mereka yang mengamalkan sunnahku (Al-Hadits) ketika (Al-Hadits
itu) dipadamkan”.(HR. Ibnu Wahbin).
Yang artinya: “Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal
yang dahulu kamu kerjakan. (QS. Az-Zukhruf, No. Surat: 43, Ayat: 72).
Yang artinya: “Sesungguhnya Alloh tidak akan melihat pada rupa kamu sekalian dan
harta kamu sekalian, tapi Alloh akan melihat pada hati kamu sekalian dan amal-amal
kamu sekalian”. (HR. Muslim Juz 8 Hal 11).
Yang artinya: “Ketika salah satu kamu sekalian Islamnya bagus maka untuk setiap satu
kebaikan yang ia amalkan akan ditulis baginya dengan sepuluh semisal amal tersebut
sampai dengan tujuh ratus lipat, sedangkan setiap kejelekan yang ia amalkan akan
ditulis baginya dengan yang setara itu”. (HR. Bukhori)
Yang artinya: “(Alloh ialah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”. (QS. Al-Mulk, No. Surat: 67, Ayat: 2).
Yang artinya: “Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seakan-akan kamu akan hidup
selamanya, dan beramallah kamu untuk kepentingan akhirotmu seakan-akan kamu akan
mati besok”. (HR. Ibnu ‘Asaakir).
Dalil Membela
Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu
perniagaan (dagangan) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang
pedih/menyakitkan? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui. Niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke
dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan
kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘adn (yaitu surga yang kekal). Itulah
keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu)
pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang beriman”. (QS. Shoff, No: 61, Ayat: 10, 11, 12,
13).
2. Innal Ladziina Aamanuu Wal Ladziina Haajaruu Wa Jaahaaduu Fii Sabiilillaah(i), Ulaa-ika
Yarjuuna Rohmatalloohi Walloohu Ghofuurur Rohiim(un)
Yang artinya: “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat,
dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Alloh. Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (QS: At-Taubah, No. Surat: 9, Ayat: 41).
Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Alloh,
niscaya Alloh juga akan menolong kamu sekalian dan menetapkan kedua telapak kaki
(pendirian/keimanan) kamu sekalian”. (QS: Muhammad, No. Surat: 47, Ayat: 7).
Yang artinya: “Membelalah kamu dengan tangan kamu, dan lisan kamu, dan harta
kamu”. (Nasaa’i, juz: 6, hal: 10).
Yang artinya: “Ketika manusia mati maka putuslah amalnya kecuali dari tiga perkara,
yaitu; 1). Shodaqoh jariyah, 2). Ilmu yang bermanfa’at, 3). Anak yang sholih yang
mendo’akannya”. (HR. Abu Daud dari Abi Huroiroh).
Memakai Lisan :
Yang artinya: “Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (QS. An-Nahl, No. Surat:
16, Ayat: 125).
2. Waman Kaana Yu’minu Billaahi Wal Yaumil Aakhir(i), Falyaqul Khoiron Au Liyashmut
Yang artinya: “Dan barang siapa yang beriman dengan Alloh dan hari akhir maka
hendaklah ia berkata yang baik atau supaya diam”. (HR. Bukhori Juz 8 hal 13).
Memakai Harta :
3. Man Banaa Masjidan Yudzkarulloohu Fiihi Banalloohu ‘Azza Wajalla Lahu Baitan Fil
Jannah
Yang artinya: “Barang siapa yang membangun masjid di dalamnya selalu disebut (asma)
Alloh, maka Alloh Yang Maha Mulia lagi Maha Agung membangunkan sebuah rumah
baginya di surga”. (HR. Nasaa’i)
Yang artinya: “(Orang yang sombong lagi membanggakan diri, yaitu) orang-orang yang
kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan keutamaan / karunia
Alloh yang telah diberikan Alloh kepada mereka. Dan Kami (Alloh) telah menyediakan
untuk orang-orang kafir [mak: kafir terhadap nikmat Alloh, ialah karena kikir, dan
menyuruh orang lain berbuat kikir. Menyembunyikan karunia Alloh, berarti tidak
mensyukuri nikmat Alloh] siksa yang menghinakan”.(QS. An-Nisaa’, No. Surat: 4, Ayat:
37).
Yang artinya: “Ada dua sifat, keduanya tidak pantas menyatu di dalam diri orang iman,
yaitu pelit dan akhlak yang jelek”. (HR. Tirmidzi).
Yang artinya: “Tidak bisa masuk surga; orang yang suka berbuat kerusakan, orang yang
suka mengungkit-ungkit apa yang telah ia berikan, orang yang bakhil / pelit”.(HR.
Tirmidzi). (HR. Tirmidzi).
Yang artinya: “Dan apa saja dari kebaikan yang telah kamu dahulukan untuk diri kamu,
maka kamu akan menjumpainya disisi Alloh, itu lebih baik dan lebih besar
fahalanya”. (QS. Al-Muzzammil, No. Surat: 73, Ayat: 20).
Dalil Sambung
Yang artinya: “Dan berpegang-teguhlah kamu sekalian kepada tali (agama) Alloh
dengan jama’ah, dan janganlah kamu sekalian firqoh”. (QS. Ali ‘Imron, No. Surat: 3,
Ayat: 103).
Yang artinya: “Dan tangan (pertolongan) Alloh atas Al-Jama’ah, dan barangsiapa yang
membelot, maka ia membelot ke neraka”. (HR. Tirmidzi)
Yang artinya: “Maka sesungguhnya saja, barangsiapa yang keluar dari Al-Jama’ah
kira-kira satu jengkal, maka sungguh tali Islamnya telah lepas dari lehernya kecuali jika
ia kembali lagi”. (HR. Abu Daud).
Yang artinya: “Maka sesungguhnya saja, barangsiapa yang memisahi Al- Jama’ah satu
jengkal saja, lalu ia mati, maka ia mati dengan kematian jahiliyah”. (HR. Bukhori).
Yang artinya: “Dari Umar bin Khoththob Rodhiyallohu ‘Anhu, sesungguhnya Nabi
Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Kamu sekalian menetapilah pada Al-Jama’ah,
dan takutlah kamu sekalian pada Al-Firqoh, maka sesungguhnya syetan bersama satu
orang dan syetan itu akan menjauh dari dua orang, dan barangsiapa yang ingin berada
di tengah-tengah surga maka hendaklah dia menetapi Al-Jama’ah”. (HR. Tirmidzi juz 3
hal 207).
8. Alaa Inna Man Qoblakum Min Ahlil Kitaab(i), Iftaroquu ‘Alaa Tsintaini
Wasab’iina Millatan, Wa-inna Haadzihil Millata Sataftariqu ‘Alaa
Tsalaatsin Wasab’iina Tsintaani Wasab’uuna Fin Naar(i), Wawaahidatun
Fil Jannati Wahiyal Jamaa’ah
Yang artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya orang sebelum kalian yaitu dari ahli kitab
pecah menjadi 72 agama. Dan sesungguhnya agama (Islam) ini akan pecah menjadi 73,
dan yang 72 di dalam neraka dan satu di dalam surga, sedang yang satu itu adalah Al-
Jama’ah”. (HR. Sunan Abu Daud).
Yang artinya: “Dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, mereka semua masuk
di dalam neraka, kecuali hanya satu golongan (yang tidak masuk neraka). Mereka
(sahabat) berkata: “Dan siapakah yang satu golongan itu, ya Rosulalloh? Rosululloh,
bersabda: “yaitu (golongan) yang mengerjakan apa yang saya kerjakan dan yang
dikerjakan oleh sahabat-sahabat saya”. (HR. Tirmidzi, No. Hadits: 2565).
Yang artinya: “Barangsiapa yang beramal dalam Jama’ah, lalu benar, maka Alloh
menerimanya, dan jika salah, Alloh mengampuninya. Dan barangsiapa yang beramal
mencari yang Firqoh, lalu benar, maka Alloh tidak akan menerimanya, dan jika salah,
maka hendaklah ia bertempat duduk pada tempat duduknya dari api (mak: di
neraka)”. (HR. Thobrooni).
Dalil Keto’atan
Yang artinya: “Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula
pantas) bagi perempuan yang mukmin, apabila Alloh dan Rosul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS. Al-Ahzaab, No. Surat: 33, Ayat:
36).
2. Ta’at Kepada Alloh, Rosul, Ulil Amri (Amir/Imam). Sebagaimana dapat kita lihat
firman Alloh Ta’alaa dalam Al-Qur’an, Surat An-Nisaa’, No. Surat: 4, Ayat: 59, yang
berbunyi: “Yaa Ayyuhalladziina Aamanuu Athii’ullooha Wa Athii’ur Rosuula Wa
Ulil Amri Minkum”
Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman ta’atilah Alloh dan Rosul serta Ulil
Amri (Amir) dari (golongan) kamu sekalian”.
3. Ta’at Kepada Alloh, Rosul, Imam. Di dalam Hadits Shohih Bukhori, Rosuululloohi
Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Wa‘alaikum Bithoo’atillaahi Wathoo’ati
Rosuulihi Wathoo’ati A-immatikum”
Yang artinya: “Dan wajib bagi kamu sekalian menta’ati Alloh, dan menta’ati Rosul-
Nya, dan menta’ati Imam-Imam kamu sekalian”.
4. Ta’at Kepada Imam selama perintahnya tidak maksiat. Di dalam Hadits Riwayat
Baihaqi, Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Thoo’atul Imaami
Haqqu ‘Alal Mar-il Muslimin Maalam Ya’mur Bima’shiyatillaah(i), Fa-idzaa Amaro
Bima’shiyatillaahi Falaa Sam’a Lahu Walaa Thoo’ah”
Yang artinya: “Taat kepada imam itu merupakan hak orang muslim selama Imam
tidak memerintahkan menentang/mendurhakai Alloh, maka ketika Imam
memerintahkan menentang/mendurhakai Alloh maka jangan mendengarkan dan
taat kepadanya”.
5. Tidak boleh ta’at dalam urusan maksiat. Didalam Hadits Shohih Muslim Juz 6 hal 15,
Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Laa Thoo’ata Fii
Ma’shiyatillaah(i), Innamaath Thoo’atu Fil Ma’ruuf(i)”
7. Tidak boleh ta’at kepada orang yang mendurhakai Alloh. Didalam Hadits Ibnu
Majah, juz 2 hal 956, Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Laa
Thoo’ata Liman ‘Ashollooh(a)”
8. Tidak boleh ta’at kepada orang yang tidak ta’at pada Alloh. Didalam Hadits Musnad
Ahmad, Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Laa Thoo’ata Liman
Lam Yuthi’illaah(a)”
Yang artinya: “Jangan ta’at pada orang yang tidak ta’at pada Alloh”.
9. Tho’at, yaitu tunduk dan patuh sepenuhnya terhadap nash-nash syar’i. Tunduk dan
patuh secara totalitas, baik secara lahiriyah, yaitu dengan mematuhi hukum-hukum
beserta konsekuensinya maupun secara bathiniyah, yaitu dengan hati yang ikhlash
karena Alloh penuh kerelaan dalam melaksanakan ketoatan tersebut. Dan
ketho’atan bathin inilah yang membedakan antara orang iman sejati dan orang-
orang munafik, walaupun secara dhzohir / lahiriyah di dunia ini mereka dihukumi
sama. Sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur’an, Surat An-Nisaa’, No. Surat: 4,
Ayat: 65, yang berbunyi: “Falaa Warobbika Laa Yu’minuuna Hattaa Yuhakkimuuka
Fiimaa Syajaro Bainahum Tsumma Laa Yajiduu Fii Anfusihim Harojam Mimmaa
Qodhoita Wayusallimuu Tasliimaa(n)”
Yang artinya: “Maka demi Tuhanmu (Muhammad), mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim terhadap perkara
yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka
sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya”.
10. Innahu Laa Islaama Illaa Bijamaa’atin Walaa Jamaa’ata Illaa Bi-imaarotin Walaa
Imaarota Illaa Bithoo’atih
Yang artinya: “Bahwasannya tidak Islam kecuali jama’ah, dan tidak jama’ah kecuali
berimam, tidak berimam kecuali dengan tho’at”. (HR. Daromi).
Bab Pakaian
صاَإرإهلن مويِمبحفم ب
َظمن فههرومجههلن مومل يِهببإديِمن إزيِنمتمههلن إإلل مما ضمن إمبن أمبب م ض ب موقهبل لإبلهمبؤإممناَ إ
ت يِمبغ ه
31 ضإرببمن بإهخهمإرإهلن معملىَ هجهيوبإإهلن…َّ سورة النور ظمهممر إمبنمهاَ موبليم ب
Katakanlah pada kaum mukmin perempuan agar memejamkan pandangannya dan menjaga
farjinya dan tidak menampakkan perhiasannya (aurat atau perhiasan) kecuali apa-apa yang
tampak darinya dan supaya menutupkan kerudungnya atas dadanyaَّ…Surat An-Nur ayat 31
1173 – ٌ معبن، محلدثممناَ هملماَمم:صسم مقاَمل محلدثممناَ معبمهرو ببهن معاَ إ:محلدثممناَ هممحلمهد ببهن بملشاَسر مقاَمل
صللىَ ل
اه معلمبيإه ٌ معبن معببإد ل إ،ص
ٌ معإن النلبإيي م،ا ٌ معبن أمإبي المبحمو إ،ق ٌ معبن همموير س،قممتاَمدمة
ث محمسمن »هممذا محإديِ م: ُ«طاَهن
ت ابستمبشمرفممهاَ اللشبي مٌ فمإ إمذا مخمرمج ب، »الممبرأمةه معبومرمة:ٌ مقاَمل،مومسللمم
صحيح: [ب«ُ__________]حكم اللباَني صإحيمح مغإريِ م م
Rasulullah SAW bersabda,”Perempuan itu aurat, ketika keluar setan menganggap mulya”.
Keterangan: Seorang wanita ketika keluar di tempat umum, setan menghembuskan perasaan
cantik dan berharga sehingga menarik laki-laki untuk menggoda.
4117 – ٌ معبن،ٌ معبن أمإبيإه،ٌ معبن أمإبي بمبكإر ببإن مناَفإسع،ك ٌ معبن مماَلإ س،اإ ببهن ممبسلممممة محلدثممناَ معببهد ل
ٌ أملن أهلم مسلمممةم مزبومج النلبإيي م،ٌ أمنلمهاَ أمبخبممربتهه،ت أمإبي هعبمبيسد
ٌ،صللىَ اه معلمبيإه مومسللمم صفإيلةم بإبن إ
م
ضإل ابلمحلرانإيي ٌ،مقاَمل :محلدثممناَ 4104 - طاَإكيي ٌ،موهممؤلمهل ببهن ابلفم ب ب ابلمبن م ب ببهن مكبع س محلدثممناَ يِمبعهقو ه
ك :معبن ابلموإليهد ٌ،معبن مسإعيإد ببإن بمإشيسر ٌ،معبن قممتاَمدمة ٌ،معبن مخاَلإسد ٌ،مقاَمل :يِمبعهقو ه
ب اببهن هدمربيِ س
صللىَ اه اإ م ت معملىَ مرهسوإل ل ت أمإبي بمبكسر ٌ،مدمخلم ب اه معبنمهاَ ٌ،أملن أمبسمماَمء بإبن م ضمي ل معاَئإمشةم مر إ
صللىَ اه معلمبيإه مومسللممٌ، اإ م ض معبنمهاَ مرهسوهل ل ق ٌ،فمأ مبعمر م ب إرمقاَ م معلمبيإه مومسللمم مومعلمبيمهاَ ثإمياَ م
صلهبح أمبن يِهمرىَ إمبنمهاَ إإلل هممذاض لمبم تم ب ت ابلممإحي م مومقاَمل» :ميِاَ أمبسمماَهء ٌ،إإلن ابلممبرأمةم إإمذا بملممغ إ
موهممذا«ُ موأممشاَمر إإملىَ موبجإهإه رواه...رواه__________]حكم اللباَني[ :صحيح
Aisah Radhiyallohu anha meriwayatkan bahwa Asma’ binta Abu Bakar masuk melewati
Rasulillahi SAW dan dan I (Asma’) mengenakan pakaian yang transparan maka Rasulullahi
SAW berpaling darinya dan bersabda,”Wahai Asma’ sesungguhnya seorang perempuan ketika
telah sampai haid (baligh) tidak pantas jika diperlihatkan darinya kecuali ini dan ini, dan nabi
istarah pada wajah dan telapak tangannya.
محلدثممناَ أمهبو معاَإمسر ٌ،محلدثممناَ هزهمبيمر يِمبعإني اببمن هممحلمسد ٌ،معبن معببإد اإ يِمبعإني اببمن – 21786
هممحلمإد ببإن معإقيسل ٌ،معإن اببإن أهمساَممةم ببإن مزبيِسد ٌ،أملن أممباَهه أهمساَمممة ٌ،مقاَمل :مكمساَإني مرهسوهل اإ
ت إملماَ أمبهمدامهاَ إدبحيمةه ابلمكبلبإيي ٌ،فممكمسبوتهمهاَ ابممرأمإتيٌ، صللىَ اه معلمبيإه مومسللمم قهببإطيلةم مكإثيفمةم مكاَنم ب
م
س ابلقهببإطيلةم؟ِهَّلل ” قهبل ه
ت :ميِاَ ك لمبم تمبلبم إ
صللىَ اه معلمبيإه مومسللمم ” :مماَ لم م فممقاَمل إلي مرهسوهل اإ م
صللىَ اه معلمبيإه مومسللمم ” :همبرمهاَ ا ٌ،مكمسبوتهمهاَ ابممرأمإتي .فممقاَمل إلي مرهسوهل اإ م مرهسومل إ
ظاَإممهاَ “* مسند أحمد ف محبجمم إع م ص م ف أمبن تم إ فمبلتمبجمعبل تمبحتممهاَ إغمللممة ٌ،إإيني أممخاَ ه
َّ… sesungguhnya ayah Ibnu Asamah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memberinya
”hadiah pakaian “Kubtiyah” yang tebalyang merupakan hadiyah dari raja “Dihyah Al-Kalbi
maka ayah memakaikan pakaian tersebut pada istriku. Maka Rasulullah SAW bertanya
kepadaku,”Mengapa engkau tidak memakai pakaian “Kubtiyah” ?” Aku menjawab,” Wahai
Rasulullah, saya memakaikan paain tersebut pada istriku. Maka Rasulullah SAW bersabda
padaku: “Perintahlah istrimu untuk menambahkan di bawahnya rangkapan, sesungguhnya
”aku (Nabi) kuatir jika terlihat ukuran tulangnya (bentuk tubuhnya).
ب – 5126أمبخبممرمناَ إإبسممإعيهل ببهن ممبسهعوسد ٌ،مقاَمل :محلدثممناَ مخاَلإمدٌ، طي إمماَ يِهبكمرهه إللنيمساَإء إممن ال ي
ي مقاَمل :مقاَمل س ٌ،معبن ابلمبشمعإر ي ت موههمو اببهن إعمماَمرمة ٌ،معبن هغنمبيإم ببإن قمبي س مقاَمل :محلدثممناَ مثاَبإ م
ت معملىَ قمبوسم لإيمإجهدوا إمبن صللىَ اه معلمبيإه مومسللمم» :أمييِمماَ ابممرأمسة ابستمبعطممر ب
ت فممملر ب اإ م مرهسوهل ل
إريِإحمهاَ فمإهمي مزانإيممة«ُ__________]حكم اللباَني[ حسن
“Rasulullah SAW berabda: Manakah perempuan yang memakai parfum maka lewat pada
kaum agar mencium baunya maka ia sudah berzina”.Keterangan: Seorang wanita yang
sengaja memakai parfum dan bergaul dalam suatu kaum dengan niat sengaja memamerkan
baunya maka hukumnya sama dengan dia berzina.
ب ٌ،محلدثممناَ أمهبو معاَإمسر ٌ،معبن هسلمبيمماَمن ببإن بإملسل ٌ،معبن – 4098 محلدثممناَ هزهمبيهر ببهن محبر س
صللىَ اه معلمبيإه مومسللمم هسهمبيسل ٌ،معبن أمإبيإه ٌ،معبن أمإبي ههمربيِمرمة ٌ،مقاَمل» :لممعمن مرهسوهل ل
اإ م
س لإببمسةم اللرهجإل«ُ__________]حكم س لإببمسةم ابلممبرأمإة ٌ،موابلممبرأمةم تمبلبم ه
اللرهجمل يِمبلبم ه
اللباَني[ :صحيح
“Rasulullah SAW melaknati laki-laki yang memakai pakaian perempuan dan perempuan yang
”memakai pakaian laki-laki.
ضإر ٌ،محلدثممناَ معببهد اللربحممإن ببهن – 4031 محلدثممناَ هعبثمماَهن ببهن أمإبي مشبيبممة ٌ،محلدثممناَ أمهبو النل ب
ب ابلهجمرإشيي ٌ،معإن اببإن هعمممر ٌ،مقاَمل :مقاَمل
ت ٌ،محلدثممناَ محلساَهن ببهن معإطيلمة ٌ،معبن أمإبي همإني س مثاَبإ س
صللىَ اه معلمبيإه مومسللمم» :ممبن تممشبلهم بإقمبوسم فمههمو إمبنههبم«ُ__________]حكم اإ م مرهسوهل ل
اللباَني[ :حسن صحيح
“Rasulullah SAW bersabda.”Barangsiapa berpakaian seperti suatu kaum maka ia masuk
dalam golongan kaum tersebut”.
محلدثممناَ هممحلمهد ببهن ابلهمثملنىَ ٌ،محلدثممناَ هممعاَهذ ببهن إهمشاَسم ٌ،محلدثمإني أمإبي ٌ،معبن )27 – (2077
ث ٌ،أملن اببمن ممبعمدامن ٌ،أمبخبممرهه ٌ،أملن هجبمبيمر ببمن
يِمبحميىَ ٌ،محلدثمإني هممحلمهد ببهن إإببمراإهيمم ببإن ابلمحاَإر إ
صللىَص ٌ،أمبخبممرهه ٌ،مقاَمل :مرمأىَ مرهسوهل اإ م نهفمبيسر ٌ،أمبخبممرهه ٌ،أملن معببمد اإ ببمن معبمإرو ببإن ابلمعاَ إ
ب ابلهكلفاَإر فممل اه معلمبيإه مومسللمم معلم ل
ي ثمبوبمبيإن هممع ب
صفممربيِإن ٌ،فممقاَمل» :إإلن همإذإه إمبن ثإمياَ إ
تمبلبمبسمهاَ«ُ ]__________ٌ،شرح محمد فؤاد عبد الباَقي[]ش )معصفريِن( أي
مصبوغين بعصفر والعصفر صبغ أصفر اللون[
3606 – محلدثممناَ يِمإزيِهد:ٌ مقاَمل،ك ابلمواإسإطلياَإن ٌ موهممحلمهد ببهن معببإد ابلمملإ إ،محلدثممناَ هممحلمهد ببهن هعمباَمدمة
ٌ معإن اببإن،ٌ معبن هممهاَإجسر،ٌ معبن هعبثمماَمن ببإن أمإبي هزبرمعمة،ك أمبنبمأ ممناَ مشإريِ م:ببهن مهاَهرومن مقاَمل
ب هشبهمرسة أمبلبممسهه ل
اه يِمبومم »ممبن لمبإ م:صللىَ اه معلمبيإه مومسللمم
س ثمبو م اإ م مقاَمل مرهسوهل ل:هعمممر مقاَمل
ب مممذللسة__________»ابلقإمياَممإة ثمبو م
Rasululloh SAW bersabda,”Barangsiapa mengenakan pakaian dengan niat ingin terkenal
maka Allah memberinya pakaian hina pada hari kiamat kemudian membara dalam neraka”.
PR 13 dan Keutamaannya
Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Alloh Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
kerajaan, dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
2. Sube’haanalloohi Wabihamdih(i).
Artinya: Maha Suci Alloh Yang Maha Agung, Maha Suci Alloh dan dengan memuji-Nya.
Keutamaannya: Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Dua kalimat ini, adalah
dua kalimat yang sangat disenangi Alloh Yang Maha Pengasih, diucapkannya ringan, tapi
bisa memberatkan timbangan amal. (HR. Bukhori).
4. Laa Ilaaha Illallooh(u), Walloohu Akbar(u), Walaa Haula Walaa Quwwata Illaa
Billaah(i)
Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Alloh, dan Alloh Maha Besar, dan tidak ada upadaya
dan kekuatan kecuali dengan Alloh.
Artinya: Aku mohon ampun kepada Alloh, Yang tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup
lagi Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.
Artinya: Aku ridho/senang dengan Alloh sebagai Tuhan, dan dengan Islam sebagai
agama, dan dengan Muhammad Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam sebagai rosul/utusan.
Artinya: Maha Suci Engkau, ya Alloh, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan kecuali Engkau, aku mohon ampunan kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-
Mu.
9. Bismillaahil Ladzii Laa Yadhurru Ma’asmihi Syai-ung Fil-ardhi Walaa Fis Samaa-‘(i),
Wahuwas Samii-‘ul ‘Aliim(u).
Artinya: Dengan nama Alloh, yaitu Yang bersama nama-Nya, maka tidak ada sesuatu di
dalam bumi dan tidak ada sesuatu di dalam langit yang dapat membinasakan. Dan Dia
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
10. Alloohumma Anta Robbii Laa Ilaaha Illaa Anta, Kholaqo’tanii Wa Ana ‘Abe’duka Wa
Ana ‘Alaa ‘Ahdika Wawa’dika Mastatho’tu, A’uudzu Bika Ming Syarri Maa Shona’tu Wa
Abuu-u Ilaika Bini’matika ‘Alayya Wa A’tarifu Bidzuunubii Farghfir Lii Dzunuubii Innahu
Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illaa Anta.
Keutamaannya: Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Manakala pada sore hari
seseorang membaca kalimat ini, ternyata sebelum pagi hari ia mati, maka ia wajib
masuk surga. Dan Manakala pada pagi hari seseorang membaca kalimat ini, ternyata
sebelum sore hari ia mati, maka ia wajib masuk surga”. (HR. Tirmidzi).
11. Laa Ilaaha Illalloohul ‘Aliyyul Haliim(u), Laa Ilaaha Illaalloohu Robbul ‘Arsyil
‘Adhziim(i), Laa Ilaaha Illaalloohu Robbus Samaawaati Wal Ardh(i), Warobbul ‘Arsyil
Kariim(i).
Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Alloh Yang Maha Tinggi lagi Maha Aris, Tidak ada Tuhan
kecuali Alloh, yaitu Tuhannya Arsy yang agung, tidak ada Tuhan kecuali Alloh, yaitu
Tuhannya beberapa langit dan bumi dan Tuhannya Arsy yang mulia.
12. Sube’haanallooh(i) (dibaca 100 X), Al-hamdulillaah(i) (dibaca 100 X), Laa Ilaaha
Illallooh(u) (dibaca 100 X), Alloohu Akbar(u) (dibaca 100 X)
Artinya: Maha Suci Alloh, segala puji bagi Alloh, tidak ada Tuhan kecuali Alloh, Alloh
Maha Besar.
a. “Barangsiapa, pada waktu pagi hari membaca Tasbih 100 X, dan pada waktu sore
harinya ia membaca Tasbih 100 X, maka pahalanya adalah seperti orang yang
menunaikan ibadah haji sebanyak 100 X”.
b. “Barangsiapa, pada waktu pagi hari membaca Tahmid 100 X, dan sore harinya ia
membaca Tahmid lagi 100 X, maka pahalanya adalah seperti menyerahkan !00 ekor
kuda ke fii Sabiilillaahi (jalan/agama Alloh)”.
c. “Barangsiapa, pada waktu pagi hari membaca Tahlil 100 X, dan sore harinya membaca
Tahlil lagi 100 X, maka pahalanya adalah seperti memerdekakan 100 orang budak dari
keturunan Nabi Isma’il”.
d. “Barangsiapa, pada waktu pagi hari membaca Tabir 100 X, dan sore harinya membaca
Takbir lagi 100 X, maka sudah tidak ada yang lebih pol lagi dari orang tersebut kecuali
orang yang membaca Takbirnya lebih banyak lagi daripada orang tadi” (HR. Tirmidzi).
Artinya: Segala puji bagi Alloh, yaitu Yang telah menyehatkanku dari apa yang
menimpamu, dan telah mengutamakan diriku dari kebanyakan makhluk yang engkau
ciptakan.
نو س.شبيءء قنادبيسر
1 سببنحانن اا شار بينك لْنهس لْنهس بالْسمبلَسك نوسهنو نعلَنى سكلل ن
لناالْنهن االل ا نوبحندهس لن ن
و نابلْنحبمسد الا نولن االْنهن االل اس نواس انبكبنسر نولن نحبونل نولن قسلوةن االل ابا لا.
ب6 .
سا ا ب ابغفابرالْى نولْانوالْاند ل
ي نولْابلَسمبؤامنابينن ينبونما ينقسبوسما ابلْاح ن نر ل
ت نعنلَى آال ااببنراهبينم نونبااربك نعنلَى 9 صللَى نعنلَى سمنحلمءد نونعنلَى آال سمنحلمءد نكنما ن
صلَنبي ن نالْيلَسهلم ن
.سمنحلمءد نونعنلَى آال سمنحلمءد نكنما بننربكنتا نعنلَى آال ااببنرااهبينم افى ابلْنعلَنامنن اانلنك نحامبيسد نماجبيمد
ب مماَ يِمهكوهن ابلمعببهد إمبن مربيإه موههمو مساَإجمد فمأ مبكثإهروا اليدمعاَمء
أمبقمر ه
“Keadaan dimana seorang hamba menjadi paling dekat dengan Robbnya adalah ketika dia
dalam keadaan sujud, karenanya perbanyaklah doa (ketika sujud).” (HR. Muslim: 1/350)
Dari Anas bin Malik rodhiallohu anhu dia berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda:
“Doa di antara azan dan iqomah tidak akan ditolak.” (HR. At-Tirmizi: 1/415 dan 5/577, Abu
Daud: 1/144. Al-Albani : Shohih)
Dari Sahl bin Sa’ad rodhiallohu anhu dia berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda:
“Dua doa yang tidak akan ditolak atau jarang sekali ditolak: Doa ketika azan dan doa ketika
terjadi peperangan tatkala mereka sudah saling menyerang.” (HR. Abu Daud: 3/21. Al-Albani
: Shohih)
Dari Abu Huroiroh rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda:
ث الللبيإل ابلإخهر
ك موتممعاَملىَ هكلل لمبيلمسة إإملىَ اللسمماَإء اليدبنمياَ إحيمن يِمببمقىَ ثهله ه
يِمبنإزهل مريبمناَ تممباَمر م
ب لمهه موممبن يِمبسأ ملهإني فمأ هبعإطيمهه موممبن يِمبستمبغفإهرإني فمأ مبغفإمر لمهه
فميمهقوهل ممبن يِمبدهعوإني فمأ مبستمإجي م
“Robb kita Tabaroka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika sudah tersisa
sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berfirman, “Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku akan
mengabulkannya, siapa yang meminta kepada-Ku maka Aku akan memberinya, dan siapa
yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya.” (HR. Al-Bukhori no.
1145 dan Muslim no. 758)
“Sesungguhnya di malam hari ada satu waktu, dimana tidak ada seorang muslimpun yang
meminta kebaikan kepada Alloh ada waktu itu -baik kebaikan dunia maupun akhirot, kecuali
Alloh akan memenuhi permintaannya, dan satu waktu itu ada pada setiap malam.” (HR.
Muslim: 1/521)
Dari Abu Huroiroh rodhiallohu anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam membicarakan
tentang hari jum’at, beliau bersabda,
إإلل أمبع م
طاَهه إإليِاَهه
“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa
yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu
tersebut. (HR. Bukhori no. 935 dan Muslim no. 852)
Asmaul Husna
Dzikir
Doa Asad
Doa Malam
Sholat Dhuha
Sholat Tasbih
Sholat Malam
Kerjakan karna ALLAH...
Amiiin..
IBU....IBU....IBU....BAPAK
MEREKA SELALU MENDOAKANMU DAN ENGKAU
MEMBUTUHKAN DOA MEREKA, MAKA SAMPAI
MATI HORMATI, SAYANGI DAN DEDIKASIKAN
DIRIMU HANYA UNTUK BERBAKTI KEPADA
MEREKA
4 TALI KEIMANAN
1. Bersyukur
2. Mengagungkan
3. Mempersungguh
4. Berdoa
Adapun yang di maksud berdoa disini iyalah mohon kepada Allah supaya kita ditetapkan
dalam keimanan sampai tutuk pol ajal mati kita masing-masing dan mati sewaktu-waktu berhasil
masuk surga selamat dari neraka. Sabda Rosullullah dalam hadist Tirmidzi, yang artinya : “Tidak ada
seorangpun anak cucu adam kecuali hatinya ada diantara dua jari dari beberapa jarinya Allah. Maka
barangsiapa yang dikehendaki Allah, Allah menetapkan hatinya (dalam keimanan) dan barang siapa
yang dikehendaki Allah menyimpang, maka Allah menyimpangkan hatinya (dari keimanan)” Dan
kenyataannya keimanan seseorang itu kadang-kadang bertambah, kadang-kadang berkurang.
Tambahnya keimanan ditandai dengan tambahnya kethoatan dan ketertiban ibadahnya dan
kurangnya keimanan ditandai dengan adanya pelanggaran-pelanggaran, kemaksiata-kemaksiatan
akhirnya Allah menyimpangkan hatinya sehingga keluar dari keimanan dan mati sewaktu-waktu
masuk kedalam neraka. Untuk itu kita harus selalu berdoa kepada Allah dengan doa minta tetapnya
keimanan, Doa minta tetapnya keimanan : “Robbana la tuzigh qullubanaa ba’daidz hadaitana wahab
lanaa minlandnka rohmatan innaka antal wahhabu” (Surat Ali Imron ayat 8) artinya : “Ya Tuhan,
jangan menyimpangkan engkau pada hati kami setelah menunjukkan engkau dan memberi
kerohmatan pada kami, sesungguhnya engkau Allah dzat yang maha memberi”.
Dan supaya difahami bahwa berdoa itu adalah suatu kewajiban ibadah yang harus diamalkan
berdasarkan firman Allah dalam Surat Ghofir ayat 60 yang artinya : “Dan Tuhanmu telah berfirman,
berdoalah kamu kepadaku niscaya aku kabulkan doamu, sesungguhnya orang-orang yang sombong
dari ibadah kep[adaku (orang yang tidak mau berdoa) mereka akan masuk kedalam neraka jahannam
dalam keadaan hina. Dan sabda Rosullullah dalam hadist Bukhori yang artinya “sesungguhnya berdoa
itu adalah ibadah”. Dan dalam hadist lain juga disebutkan “Berdoalah kamu kepada Allah dengan
keyakinan bahwa doa kalian dikabulkan dan ketahuilah sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa
dari hati yang lupa lagi lahan (tidak yakin / tidak khusyu).
Supaya diketahui cara Allah mengabulkan doa itu ada 3 macam, yaitu : 1. Allah langsung
memberi apa yang di minta. 2. Allah menyimpan/menunda apa yang diminta dan memberikannya
nanti di akherat. 3. Allah mengganti dengan yang lain yang lebih baik. Sabda Rosullulah yang
diriwayatkan oleh Ahmad yang artinya : “Tidak ada seorang muslim yang berdoa dengan suatu doa
yang tidak disertai perbuatan dosa dan memutus hubungan famili, kecuali Allah akan memberi
kepada orang itu salah satu tiga perkara, yaitu : “Adakalannya Allah akan mengabulkan doanya
dengan segera, adakalannya Allah menyimpan doa itu untuk diakherat dan adakalannya Allah
memalingkan darinya kejelekan yang sebanding dengan doanya”. Para shohabat berkata : “kalau
begitu saya akan memperbanyak berdoa, nabi menjawab silahkan, Allah tidak kewalahan
mengabulkan doa”. Menetapilah kamu sekalian dengan sholat malam sebab sesungguhnya sholat
malam itu kebiasaan orang-orang sholih sebelum kamu dan sesungguhnya sholat malam itubisa lebih
mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghilangkan kejelekan-kejelekan dan
menolak penyakit dari tubuh.
Maka dari itu kita supaya menerampilkan dirinya mempernayak berdoa kepada Allah
terutama pada waktu-waktu yang mustajab, seperti 1/3 malam yang akhir, setelah sholat wajib,
6 THOBIAT LUHUR
1. Rukun
۲ …َّ لولتلعاَلوانوا لعللىَ اللببرِر لوالتتلقلوىَ … اليأة * سورة الماَئدة أيأة: َلولقاَلل اا لتلعاَللى
“Alloh yang maha luhur berfirman : Dan Tolong – Menolonglah kalian semua atas Kebaikan dan
Taqwa. [QS. Al Maidah Ayat 2]”
• Kalau bertemu sesama warga di usahakan dengan wajah yang ceria (Sumeh/Ajrih).
Berdasarkan sabda Nabi dalam hadist Shohih Al Buqori :
صتلىَ اا لعللليأبه لولسلتلم لتلرىَ اللاملؤبمبنليألن لحتدلثلناَ ألابلو انلعليأمم لحتدلثلناَ لزلكبرتيأاَاء لعلن لعاَبممر لقاَلل لسبملعاتاه ليأقالوال لسبملع ا
ت الننلعلماَلن لبلن لببشليأمر ليأقالوال لقاَلل لراسلوال ب
ا ل
ضووا لتلدالعىَ للاه لساَبئار لجلسبدبه بباَلتسلهبر لواللاحتمىَ * رواه صحيأح البخاَري طبفبهلم لكلملثبل الللجلسبد إبلذا الشلتلكىَ اع ل بفلي لتلرااحبمبهلم لولتلوارِدبهلم لولتلعاَ ا
“Nabi bersabda: Angkau (Nukman bin basyir) melihat orang-orang iman di dalam saling
menyayanginya mereka, saling menyenanginya mereka, dan saling mengasihinya mereka, sebagai
mana satu tubuh, ketika satu anggota badannya sakit maka seluruh tubuh ikut merasakan sakit
dengan tidak bisa tidur dan demam. [HR. Shohih Al Bukhori]”
4. Tidak merusak sesama warga baik dirinya, harta bendanya, hak asasinya maupun
kehormatannya.
Dalam semua kegiatan harus di kerjakan dengan giat, senang dan gembira.
َا لببن ألببلي ابلرلدلة لعلن لجرِدبه ألببلي ابلرلدلة لعلن ألببلي امولسى حمد لقاَلالوا لحتدلثلناَ ألابلو أ الساَلملة لعلن ابلرليأبد لببن لعلببد ب
لحتدلثلناَ الللحلسان لبان لعلبيي الللختلال لغليألر لوا ب
ضاَ * رواه سنن الترمذي ضاه لبلع و صتلىَ اا لعللليأبه لولسلتلم اللاملؤبمان لبللاملؤبمبن لكاَللابلنليأاَبن ليأ ا
شند لبلع ا ا ل ي لقاَلل لقاَلل لراسلوال ب ِلالللشلعبر ر
“Dari Abi Musa Al Asy’ari berkata: Nabi bersabda: Orang Iman terhadap Orang Iman yang lain Sebagai
mana bangunan yang saling memperkuat antara satu dengan yang lainnya. [HR. Sunan At Tirmidzi]”
Kerjasama yang baik bukan berarti atau tidak sama dengan sama-sama kerja yang baik, kalau
sama-sama kerja yang baik berarti ada berbagai kegiatan yang di kerjakan secara bersamaan
dan kalau Kerjasama yang baik itu berarti satu kegiatan di kerjakan secara bersama- sama dan
focus dalam penyelesaiannya.
Dalam hal ini sangatlah diperlukan rasa saling peduli, saling mendukung, saling melancarkan,
tidak saling menjegal, tidak saling ngentai / gembosi, tidak saling menjatuhkan, tidak saling
merugikan dan tidak saling memfitnah. Firman Alloh Dalam Al Qur’an :
۲ …َّ لولتلعاَلوانوا لعللىَ اللببرِر لوالتتلقلوىَ لولل لتلعاَلوانوا لعللىَ اللبلثبم لواللاعلدلوابن … اليأة * سورة الماَئداة أيأة: َلولقاَلل اا لتلعاَللى
“Alloh berfirman: Dan Tolong – Menolonglah kalian atas kebaikan dan Taqwa, Dan janganlah kalian
Tolong – Menolong atas dosa dan permusuhan. [QS. Al Maidah Ayat 2]”
Termasuk lagi di dalam kerja sama yang baik haruslah saling peduli, saling memperkuat,
saling mendukung, dan saling melancarkan dalam kegiatan apapun. Termasuk juga dalam
menjaga keutuhannya kalau ada kabar berita, isu – isu, yang menjelekkan antar sesame
warga, adu domba, dan profokasi, Maka supaya melaksanakan “Tabayun” pandai – pandai
menyaring berita, apakah berita itu benar ataukah fitnah, jangan langsung mudah percaya,
langsung menerima mentah – mentah, apalagi langsung menanggapi dan menyiarluaskan,
Sehingga membuat resah, bingung, geger, bahkan mengarah pada perpecahan. Dan ingatlah
Firman Alloh dalam Al Quran dan Sabda Nabi dalam Al Hadist :
٦ صبباحلوا لعللىَ لماَ لفلعللاتلم لناَبدبمليألن * سورة الحجرات أيأة ليأاَ ألنيألهاَ التبذليألن آللمانلوا إبلن لجاَلءاكلم لفاَبسقق ببلنلبإم لفلتلبتيأانلوا أللن ات ب
صليأابلوا لقلووماَ ببلجلهاَللمة لفات ل
“Wahai orang –orang yang beriman, seandainya datang pada kamu sekalian orang fasek membawa
berita, Maka mencarilah kejelasan (tentang kebenaran berita itu) agar kamu sekalian tidak
melakukan tindakan pada suatu Qoum dengan kebodohan, Maka kamu sekalian menjadi orang –
orang yang menyesal atas perbuatan kamu sekalian. [QS. Al Hujurot Ayat 6]”
ب لببن لعلببد الترلحلمبن لعلن شلعلباة لعلن اخلبليأ بص لقاَلل لحتدلثلناَ ا شلعلباة ح لولحتدلثلناَ املحتماد لبان اللاحلسليأبن لحتدلثلناَ لعلبني لبان لحلف م
ص لبان اعلملر لحتدلثلناَ ا
لحتدلثلناَ لحلف ا
ا ل ل ل ل ت ل
* صلىَ اا لعلليأبه لولسللم لقاَلل لكلفىَ بباَللملربء إبثوماَ ألن ايألحرِدث ببكرِل لماَ لسبملعت ت ل ل
صمم لقاَلل إلبان احلسليأمن بفلي لحبدليأبثبه لعلن أببلي اهلرليألرلة أتن النببتي ل ص لببن لعاَ ب لحلف ب
رواه سنن أبو داود
“Nabi bersabda: Cukup bagi seseorang berdusta kalau dia bercerita dengan setiap yang di dengarnya.
[HR. Shihi Muslim]”
4. Jujur صدِّدقق
ال ص
Dikatakan jujur berarti harus bisa berkata yang baik, apa adanya, tidak berdusta, dan tidak
menipu. Berdasarkan dalil :
“Alloh yang maha luhur berfirman : Wahai orang – orang yang beriman beraqwalah kepada Alloh dan
jadilah kalian bersama – sama orang yang benar (jujur). [QS. At Taubah Ayat 119]”
ش لعلن ب لحتدلثلناَ ألابلو املعاَبوليألة لحتدلثلناَ لالللعلم ا ش ح لولحتدلثلناَ ألابلو اكلرليأ م ا لببن انلمليأمر لحتدلثلناَ ألابلو املعاَبوليألة لولوبكليأقع لقاَلل لحتدلثلناَ اللللعلم ا
لحتدلثلناَ املحتماد لبان لعلببد ب
صلدلق ليألهبدلي إبللىَ اللببرِر لوإبتن اللببتر ليألهبدلي إبللىَ الللجتنبة لولماَ ليألزاال ِصلدبق لفإبتن ال رِصتلىَ اا لعللليأبه لولسلتلم لعللليأاكلم بباَل ر ا ل ا لقاَلل لقاَلل لراسلوال ب لشبقليأمق لعلن لعلببد ب
ا ل ا ل
َب ليألهبدلي إبللىَ الفاجلوبر لوإبتن الفاجلولر ليألهبدلي إبللىَ التناَبر لولما ل
ب لفإبتن اللكبذ ل ل ا و
صرِدليأقاَ لوإبتيأاَكلم لواللكبذ ل
ا بب بعنلد ب ل ل
صلدلق لحتتىَ ايأكلت ل ِصاداق لوليألتلحترىَ ال ر
التراجال ليأ ل
ا كذاباَ * رواه صحيأح مسلم و ت ل ل
ب بعنلد ب ل ل ت
ب لحتىَ ايأكت ل ل ل
ب لوليأتلحترىَ الكبذ لل ل
ليأزاال التراجال ليأكبذ ا ل
“Nabi bersabda: tetapilah kejujuran, Maka sesungguhnya kejujuran itu menunjukkan pada perbuatan
baik dan sesungguhnya perbuatan baik itu menunjukkan pada Surga dan tidak henti-henti seorang
laki-laki berbuat jujur dan sungguh-sungguh berusaha jujur sehingga di tulis di sisi Alloh sebagai
orang yang Ahli jujur, Dan Kamu sekalian jauhilah dusta, Maka sesungguhnya dusta menunjukkan
pada kedurhakaan dan sesungguhnya kedurhakaan menunjukkan pada Neraka, Dan tidak henti-
hentinya seorang laki-laki berbuat dusta dan mempersungguh berbuat dusta sehingga di tulis di sisi
Alloh sebagai orang yang Ahli dusta. [HR. Shohih Muslim]”
5. Amanah االننمننقة
Amanah berati berate bisa di percaya dan bisa menjaga kepercayaan tersebut, tidak
berkhiyanat (Tidak merusak kepercayaan) dan menyampaikan hak kepada yang berhak
menerima. Berdasarkan Firman Alloh dalam Al Quran dan Sabda Nabi dalam Al Hadits :
“Alloh berfirman: Sesungguhnya Alloh memerintahkan kamu sekalian untuk mendatangkan Amanah
pada yang pemiliknya. [QS. An Nisak Ayat 58]”
“Alloh berfirman: Maka jika sebagian kalian mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang
di percayai itu menyampaikan amanahnya dan hendaklah dia bertaqwa kepada Alloh sebagai
Tuhannya.[QS. Al Baqoroh Ayat 283]”
“Dari Abu Hurairoh berkata: Nabi bersabda: Sampaikanlah amanah kepada orang yang memberi
kepercayaan kepadamu dan janganlah mengkhiyanati orang yang mengkhiyanatimu. [HR. Sunan At
Tirmidzi]”
Mujhid berarti Nyambut gawe mempeng (kerja giat bersemangat) berhasil dan kurup.
Muzhid berarti tirakat banter, hidup hemat, gemi, setiti ati-ati tidak boros bisa mengukur
antara kemauan dan kemampuan. Berdasarkan Sabda Nabi dalam Al Hadits :
“Nabi bersabda: Sungguh beruntung orang yang hidup hemat bekerja keras. [HR. Ahmad]”