Pedoman Teknik250 PDF
Pedoman Teknik250 PDF
No. 004/T/BM/1998
PEDOMAN
PEMASANGAN JEMBATAN GCANTUNG
PRODUKSI PT. AMARTA KARYA
TIPE 92 M
FEBRUARI 1998
Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan yang efisien dengan kualitas yang baik,
perlu diterbitkan buku-buku standar, pedoman, dan petunjuk mengenai perencanaan,
pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan dan jembatan. Untuk maksud
tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku pembina jalan di Indonesia telah
berusaha menyusun buku-buku dimaksud sesuai dengan prioritas dan kemampuan yang ada.
Buku Pedoman Pemasangan Jembatan Gantung Produksi PT. Amarta Karya Tipe
92 M No. 004/T/BM/1998 ini merupakan salah satu konsep dasar yang dihasilkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga bersama-sama PT. AMARTA KARYA yang masih
memerlukan pembahasan-pembahasan oleh Panitia Kerja (Panja) dan Panitia Tetap
(Pantap) Standardisasi untuk menjadi Rancangan SNI atau Pedoman Teknik Departemen.
Namun demikian sambil menunggu proses tersebut, buku pedoman in sudah dapat
diterapkan dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan jembatan gantung sederhana.
Sistem pemasangan yang di anjurkan dalam buku ini telah di uji coba dan diteliti
melalui percobaan pemasangan di workshop dan telah pula dilaksanakan di
beberapa daerah (lokasi ).
II. PROSEDUR PEMASANGAN
Berikut ini adalah langkah demi langkah yang dianjurkan untuk diikuti dalam
melaksanakan pemasangan jembatan di lapangan.
Sebelum memulai langkah pertama, demi kelancaran pekerjaan dianjurkan untuk
mengadakan pemeriksaan secara menyeluruh sebagai berikut
• Bongkar peti-peti packing dan cocokan isi peti dengan packing list yang
terlampir.
• Periksa semua bahan yang perlu disediakan dilapangan .
• Siapkan semua alat bantu yang diperlukan
• Baca buku pedoman secara menyeluruh untuk mendapatkan gambaran
cara pemasangan
• Periksa mur baut sesuai ukurannya masing-masing, dan pisahkan menurut
jenisnya.
Apabila segala sesuatunya telah siap, selanjutnya ikutilah prosedur berikut ini :
Pada saat pengecoran blok angkur utama, harus diperhatikan sudut kemiringan
batang as waltermur utama 'yaitu 21,80 derajat terhadap bidang mendatar.
IV. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan yang balk akan memperpanjang umur jembatan, menjaga tetap
berfungsinya jembatan sesuai dengan yang diharapkan. Pemeliharaan rutin juga
dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang
dapat menimbulkan bahaya. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan adalah
untuk menjaga agar tidak dibebani diluar batas yang diijinkan, beban maksimum
yang diijinkan pada jembatan ini adalah 350 .kg/m2 luas lantai. Walaupun
kemungkinan terjadinya kecii, perlu diketahui bahwa jembatan gantung tidak
dapat menerima beban-beban hentakan secara bersamaan dan terus menerus
dengan irama tetap. Sebagai contoh tidak dibenarkan ada sekelompok orang
melakukan baris-berbaris diatas jembatan. Pemeliharaan rutin disarankan pada
hal-hal tersebut di bawah ini
Masih banyak hal-hal detail yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur
jembatan dengan cara melihat kondisi setempat. Hanya dengan cara
pemeliharaan dan menjaga kondisi jembatan dengan balk maka umur jembatan
gantung yang di buat oleh PT AMARTA KARYA dan didesign oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga akan tetap bertahan lama.
DAFTAR KOMPONEN
PR0YEK : Jembatan Gantung Tipe 92 Mt
Comp.a/L.24/LIST-92
URAIAN DIMENSI UKUR JML
NO SKET KODE KET.
KOMPONEN PROFIL AN 1 Unit
64. Plat pengait papan L51 Plat Strip 4.5m 30×90 4.416
1 01-1/53/T.92 600 × 45 × 40 ANGKUR KABEL IWF 300 × 6000 W.6 880.90 1 IKAT
BAUT ANGKUR AS Dia 100 × 3.000 W.4 4 798.67
MUR KONTRAK AS Dia 125 × 50 W.12 4 19.90
2 02-1/53/T.92 370 × 35 × 35 1 IKAT
WALTER MUR UTAMA AS Dia 150 × 1153 W.3 4 456.06
MUR KONTRAK AS Dia 150 × 100 W.8 8 114.66
ANGKUR KOLOM + MUR AS Dia 22 × 995 P.31 64 197.31
3 03-1/53/T.92 101 × 41 × 25 ANGKUR UJUNG + MUR AS Dia 19 × 500 C 8 9.00 1 PETI
MUR KONTRAK Plat10 × 175 × 375 P.29 8 41.21
BAUT ULIR ANGIN AS Dia 38 × 1200 A.4 4 44.64
BAUT ULIR ANGIN AS Dia 38 × 500 A.2 4 42.50
4 04-1/53/T.92 190 × 25 × 20 WALTER MUR AS Dia 63 × 750 A.3 4 49.60 1 IKAT
MUR KONTRAK R/L AS Dia 38 A.8 16 5.76
MUR KONTRAK AS Dia 38 A.5 8 2.88
5 05-1/53/T.92 100 × 27 × 24 ANGKUR ANGIN UNP.240 × 1.000 A.6 4 136.68 1 IKAT
6 06-4/53/T.92 600 × 65 × 40 KOLOM R/L HB 175 × 175 × 6000 P.2 2 558.37 1 IKAT
7 06-4/53/T.92 600 × 65 × 40 KOLOM R/L HB 175 × 175 × 6000 P.2 2 558.37 1 IKAT
8 06-4/53/T.92 600 × 65 × 40 KOLOM R/L HB 175 × 175 × 6000 P.2 2 558.37 1 IKAT
9 06-4/53/T.92 600 × 65 × 40 KOLOM R/L HB 175 × 175 × 6000 P.4 2 558.37 1 IKAT
10 07-4/53/T.92 495 × 60 × 45 SAMB. KOLOM R/L HB 175 × 175 × 4948 P.4 2 456.95 1 IKAT
11 07-4/53/T.92 495 × 60 × 45 SAMB. KOLOM R/L HB 175 × 175 × 4948 P.4 2 456.95 1 IKAT
12 07-4/53/T.92 495 × 60 × 45 SAMB. KOLOM R/L HB 175 × 175 × 4948 P.4 2 456.95 1 IKAT
13 07-4/53/T.92 495 × 60 × 45 SAMB. KOLOM R/L HB 175 × 175 × 4948 P.4 2 456.95 1 IKAT
BTG. DATAR UNP 100 × 50 × 4260 P.1 8 319.33
BTG. DATAR UNP 100 × 50 × 4100 P.5 4 153.67
BTG. DATAR UNP 100 × 50 × 3155 P.6 4 118.25
BTG. DATAR UNP 100 × 50 × 2030 P.7 4 76.08
BTG. DATAR UNP 100 × 50 × 965 P.8 4 36.17
BTG.DIAGONAL UNP 100 × 50 × 5190 P.9 4 194.52
14 08-1/53/T.92 520 × 50 × 40 BTG.DIAGONAL UNP 100 × 50 × 5190 P.10 4 194.52 1 IKAT
BTG.DIAGONAL UNP 100 × 50 × 5130 P.11 4 192.27
BTG.DIAGONAL UNP 100 × 50 × 5130 P.12 4 192.27
BTG.DIAGONAL UNP 100 × 50 × 4241 P.13 4 158.95
BTO.DIAOONAL UNP 100 × 50 × 4241 P.14 4 158.95
BTG.DIAGONAL UNP 100 × 50 × 3422 P.15 4 128.26
BTG.DIAGONAL UNP 100 × 50 × 3422 P.16 4 128.26
GELAGAR ATAS L 100 × 100 × 3W4 G.11 21 1.266.49
15 09-4/53/T.92 402 × 45 × 20 1 IKAT
OBLAGAR UJUNG R/L L 100 × 100 × 4020 G.10 2 121.40
1. PERSIAPAN
1. Persiapan peralatan
• Tambang
• Lier tangan, tackle kapasitas 3 ton, takle 5 ton
• Kunci pas/ring
• Kunci sock
• Pipa atau box bantu
• Roda katrol
• Balok kayu atau batang kelapa
2. Pemeriksaan komponen
• Periksa komponen sesuai dengan packing list terlampir, jumlahnya, kodenya,
dan jenisnya.
• Kumpulkan atau pisahkan komponen sesuai dengan jenis dan ukurannya,
agar tidak terjadi pencampuran jenis, sehingga mengakibatkan
keterlambatan pelaksanaan pemasangan. Misalnya
• Komponen Portal
• Komponen Girder
• Komponen hanger
• Dan lain sebagainya
2. LANGKAH KERJA
1. Pekerjaan Site Plan
2. Pekerjaan bangunan bawah/pondasi
3. Pekerjaan pemasangan portal
4. Pekerjaan pemasangan roller
5. Pekerjaan pemasangan kabel utama
6. Pekerjaan pemasangan hanger
7. Pekerjaan merangkai pengaku girder dan batang tegak sandaran
8. Pekerjaan pemasangan girder
9. Pekerjaan pemeriksaan chamber
10. Pekerjaan pemasangan sandaran
11. Pekerjaan pemasangan lantai jembatan
12. Pekerjaan pemeriksaan chamber kembali
13. Pekerjaan pemasangan kabel angin dan ikatan angin
14. Pekerjaan pengecoran plat injak
15. Pemeriksaan akhir
PEKERJAAN SITE PLAN
1. Persiapan peralatan
• Theodolit atau water pass
• Patok dari kayu atau bambu
• Meteran
2. Langkah kerja
• Tentukan As jembatan gantung yaitu dari pondasi portal ke pondasi portal yang
satunya lagi dengan ketentuan yang berlaku.
• Penentuan angkur block kabel utama yang perlu diperhatikan adalah jarak antara
pondasi kolom ke angkur block kabel utama tetapi ini tidaklah mutlak, karena
yang sangat menentukan dan perlu diperhatikan adalah sudut kemiringan kabel
utama yaitu 21,80 derajat.
• Menentukan pondasi kabel angin, yang perlu diperhatikan adalah jarak antara
pondasi kolom dengan pondasi - kabel angin. Jika tidak memungkinkan sesuai
dengan gambar maka diperbolehkan untuk merubah posisi atau kedudukkan
pondasi kabel angin
3. Gambar
PEKERJAAN BANGUNAN BAWAH ATAU PONDASI PORTAL
1. Persiapan peralatan
• Cangkul
• Meteran
• Gergaji
• Palu
• Papan kayu
• Kayu kaso
• Paku secukupnya
2. Langkah kerja
• Tentukan lokasi yang akan dipergunakan untuk mendirikan pondasi portal,
dengan ketentuan jarak pondasi dari tepi sungai ± 5.00 meter dari tepi sungai.
• Mulailah menggali sesuai dengan ukuran, bentuk dan struktur pondasi portal.
• Siapkan alat-alat bantu seperti , kayu, papan kayu, dan lain sebagainya untuk
persiapan pengecoran bagian bawah pondasi portal.
• Siapkan juga bahan-bahan pengecoran seperti, semen, pasir, kapur, batu kali,
batu kerikil,dan lain sebagainya.
• Tentukan perbandingan bahan-bahan adukan, sesuai dengan ketentuan yang
benar.
3. Gambar
PEKERJAAN BLOK ANGKUR KABEL UTAMA
1. Persiapan peralatan
• Cangkul
• Meteran
• Gergaji
• Kayu kaso
• Papan kayu
• Palu
• Paku secukupnya
2. Langkah kerja
• Tentukan lokasi atau tempat yang akan dipergunakan untuk mendirikan blok
angkur kabel utama.
• Mulailah menggali sesuai dengan ukuran dan bentuk serta setruktur bangunan
blok angkur kabel utama
• Siapkan dan pasang alat-alat bantu seperti, kayu kaso, papan kayu, dan lain
sebagainya untuk persiapan pengecoran
• Pasang angkur utama pada kedudukkannya
• Setelah angkur utama terpasang, pasanglah as waltermur sesuai dengan
ketentuan, agar nantinya bisa memudahkan dalam pemasangan kabel baja
utama.
• Jika semua sudah terpasang dengan benar dan siap untuk dicor, langsung dicor
dengan adukan beton.
3. Gambar
PEKERJAAN BLOK ANGKUR KABEL ANGIN
1. Persiapan peralatan
• Cangkul
• Meteran
• Gergaji
• Kayu kaso, papan
• Palu
• Paku secukupnya
2. Langkah kerja
• Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan lokasi yang akan
digunakan untuk mendirikan blok angkur kabel angin sesuai dengan jarak yang
diperbolehkan
• Mulailah menggali sesuai dengan ukuran dan bentuk
• Xemudian pasanglah alat bantu untuk persiapan pengecoran
• Kemudian pasanglah angkur angin dan as waltermur kabel angin
• Bila semua sudah siap maka angkur mulai kita cor
3. Gambar
PEMASANGAN ANGKUR KOLOM
1. Persiapan peralatan
• Alat-alat pengecoran
2. Langkah kerja
• Siapkan angkur kolom dengan jumiah 64 batang
• Ukurlah sesuai dengan ketentuan posisi-posisi angkur kolom
• Pasang angkur kolom dengan posisi arah tekukan berlawanan
• Jika semua semua angkur telah terpasang maka, mulailah pengecoran
3. Gambar
MENDIRIKAN KAKI PORTAL
1. Persiapan peralatan
• Lier
• Tacle 3 ton
• Pipa (box bantu ± 12,00 m )
• Tambang
• Seling
• Mur angkur dia 7/8" dengan jumlah 64 pcs
2. Langkah kerja
• Siapkan kaki portal dengan jumlah 8 batang dirikanlah pipa (box bantu yang
telah terpasang seling dan tacle 3 ton) yang gunanya untuk mendirikan kaki-kaki
portal.
• Periksalah bahwa pipa (box bantu itu benar-benar aman, dan mampu untuk
mendirikan kaki portal, sehingga waktu pemasangan tidak mengalami
kecelakaan.
• Ikatlah seling (rantai tacle 3 ton) tersebut pada kaki portal.
• Mulailah pemasangan, paskan lubang kaki portal (plat yang telah terpasang)
dengan angkur kolom
• Jika sudah terpasang, pasanglah mur angkur dia 7/8" lalu kencangkan.
• Pasang kaki portal lainnya satu persatu, untuk menyingkat waktu pasanglah kaki
portal untuk dua lokasi (dua pondasi) secara bersamaan.
3. Gambar
PEKERJAAN PEMASANGAN SEGMEN PORTAL
1. Persiapan peralatan
• Tambang
• Tacle
• Kunci pas
• Mur baut dia 5/8"
2. Langkah kerja
• Apabila kaki portal telah terpasang semua, kemudian siapkan batang diagonal
dan batang datar portal ( P.1, P.5, s/d P.16 )
• Siapkan tambang dan tacle, lalu mulailah melakukan pemasangan, dimulai dari
batang datar portal (P.1, P.5, P.6, P.7, P.8) dan diteruskan dengan batang
diagonal portal
• Setelah semua terpasang, kencangkan mur baut
• Untuk mempersingkat waktu, pemasangan batang diagonal portal kerjakan
secara bersamaan untuk dua portal
• Dalam melaksanakan pemasangan jangan lupa menggunakan alat pengaman
3. Gambar
PEKERJAAN PAMASANGAN ROLLER
1. Persiapan peralatan
• Kunci pass
• Mur baut dia 3/4"
• Tacle
• tambang
2. Langkah kerja
• Naikkan roller dengan menggunakan tacle dan box bantu
• Pasang dan paskan kedudukkannya
• Pasang mur baut dan kencangkan
• Dalam pemasangan roller ini, tutupnya harus di buka terlebih dahulu
• Untuk mempersingkat waktu pemasangan roller ini dapat dilakukan pada dua portal
secara bersamaan
• Dalam pemasangan jangan lupa menggunakan alat pengaman
3. Gambar
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL UTAMA
1. Persiapan peralatan
• Tacle
• Tambang
• Drum /perahu
2. Langkah kerja
• Setelah roller terpasang di portal, mulailah persiapan untuk pemasangan kabel
utama.
• Langkah pertama gulungan kabel utama harus dibuka terlebih dahulu, kemudian
kuncikan salah satu ujung kabel utama ke waltermur utama .
• Dan untuk ujung yang satu lagi kita seberangkan dengan menggunakan alat
penyeberangan yang ada.
• Dalam melaksanakan pekerjaan ini jangan lupa menggunakan alat pengaman.
3. Gambar
PEMASANGAN KABEL UTAMA KE ROLLER
1. Persiapan peralatan
• Tambang atau seling
• Tacle
• Katrol roda
• Box bantu
2. Langkah kerja
• Jika ujung salah satu kabel telah terkunci diblok angkur dan ujung satunya lagi
telah diseberangkan maka kita bersiap untuk menaikkan kabel utama ke roller.
• Terlebih dahulu kita ukur panjang kabel utama. antara blok angkur ke as portal
• Untuk memudahkan dalam menaikkan kabel utama, terlebih dahulu kabel
dilengkungkan dan diikat dengan tambang, kemudian ditarik keatas dengan
menggunakan tacle yang sudah disiapkan sebelumnya.
• Setelah kabel berada diatas, masukkan kabel ke roller atau dudukan kabel,
kemudian lepaskan ikatan lengkungan kabel tadi dan roller pun dipasang
tutupnya.
3. Gambar
PEKERJAAN PENYETELAN LAY OUT KABEL UTAMA
1. Persiapan peralatan
• Tacle
• Balok kayu
• Seling atau tambang
2. Langkah kerja
• Putar waltermur
• Apabila setelah kita putar waltermur kabel utama ternyata masih kurang juga
maka, kita kendorkan buldoggrip lalu tekukan kabel agak di majukan Iebih
kedepan.
3. Gambar
PEKERJAAN PEMASANGAN HANGER.
1. Persiapan peralatan
• Tangga yang dibuat dari tambang atau bambu
• Tacle
• Kunci pas dan kunci ring
• Mur baut secukupnya
2. Langkah kerja
• Setelah kabel utama terpasang dan sesuai dengan aturan lay outnya,
siapkanlah batang-batang hanger.
• Langkah pertama ialah dengan cara memasang hanger yang lebih panjang atau
hanger yang paling ujung dengan menggunakan tangga yang terbuat dari
tambang atau seling.
3. Gambar
PEKERJAAN MERANGKAI RANGKA PENGAKU GIRDER
1. Persiapan peralatan
• Kunci-kunci
• Tambang
• Tacle
2. Langkah kerja
• Setelah hanger kita pasang maka kits mulai menyiapkan untuk pemasangan
rangka pengaku girder
• Langkah pertama kita rangkai terlebih dahulu rangkaian pengaku girder bawah,
Kemudian kita rangkai rangka pengaku girder vertikal lalu kita pasang di hanger
• Setelah rangkaian tadi kita pasang dihanger, kemudian kita pasang rangka
pengaku girder atas dan rangka pengaku girder diagonal.
• Pada saat pemasangan pengaku girder atas (batang melintang girder) sekalian
kita pasang batang tegak sandaran (S.4,dan S.5).
• Adapun cara pemasangan batang tegak sandaran yaitu
• Pada segmen kesatu (ujung jembatan), dipasang teriebih dahulu kita pasang
Pos S.4, kemudian Pos S.4, baru untuk Pos S.5
• Pada segmen kedua, dimulai dengan Pos S.4 dan diteruskan dengan Pos S.5,
lalu mulai lagi dengan Pos S.4 dan diteruskan lagi dengan Pos S.5, dan
seterusnya.
• Pada segmen terakhir (ujung jembatan yang satunya) pemasangan batang
tegak sandaran sama dengan cara pemasangan pada segmen kesatu.
• Dalam pelaksanaan pemasangan jangan lupa menggunakan alat pengaman.
3. Gambar
PEKERJAAN MERANGKAI GIRDER
1. Persiapan peralatan
• Kunci pass
• Tambang
• Tacle
2. Langkah kerja
• Setelah rangka pengaku girder, sudah terangkai siapkanlah batang-batang
girder ( L.54. L.55, L.56 )
• Pasang batang girder diatas rangka pengaku girder, dimulai dari kedua ujung
jembatan yang nantinya akan berakhir ditengah jembatan
• Adapun dalam merangkai batang girder jangan lupa untuk merangkai ketiga lajur
atau baris secara bersamaan
• Pada setiap pemasangan sebuah batang girder jangan lupa untuk di mur,
dengan keadaan mur baut Iangsung di kencangkan.
• Dalam pelaksanaan jangan lupa menggunakan alat pengaman.
3. Gambar
PEKERJAAN PEMERIKSAAN CAMBER
1. Persiapan peralatan
• Theodolit atau water pass
2. Langkah kerja
• Pemeriksaan ini dilakukan setelah semua konstruksi atas selain papan Iantai
sudah terpasang
• Pemeriksaan di mulai dari salah satu ujung jembatan dengan menggunakan
theodolit atau water pass
3. Gambar
PEKERJAAN PEMASANGAN SANDARAN (RAILLING)
1. Persiapan peralatan
• Kunci pass dan kunci ring
• Mur baut
2. Langkah kerja
• Apabila batang tegak sandaran sudah terpasang, siapkan batang sandaran (S.1,
S.2, dan S.3)
• Pada segmen kesatu, pasang terlebih dahulu batang sandaran ujung (S.1)
sebanyak 6 batang, yaitu untuk lajur kanan sebanyak 3 batang dan untuk lajur
kiri sebanyak 3 batang.
• Pada segmen kedua, kita mulai memasang batang sandaran terusan (S.2)
• Pada segmen terakhir (ujung jembatan satunya ) dipasang batang sandaran
ujung yang Iainnya (S.3) seperti pada segmen kesatu.
• Apabila cara pemasangan dimulai dari kedua ujung jembatan yang akan
berakhir di tengah jembatan, cara pemasangan batang jembatan tinggal
mengikuti dengan ketentuan seperti diatas.
3. Gambar
PEKERJAAN PEMASANGAN PAPAN LANTAI
1. Persiapan peralatan
• Kunci pass dan kunci ring
• Mur baut
• Papan Iantai
• Plat pengait papan atau kiem papan
2. Langkah kerja
• Siapkan papan Iantai yang sudah diserut atau di haluskan dengan standart
ukuran tebal = 50 mm, lebar = 250 mm, panjang 1700 mm
• Dalam pemasangan papan Iantai sebaiknya dilakukan dari kedua belah ujung
jembatan yang nantinya akan bertemu ditengah jembatan. Hal ini dimaksudkan
agar beban jembatan selama pemasangan Iantai dapat seimbang,sehingga
memudahkan dalam pemasangan dan menghemat waktu.
3. Gambar
PEKERJAAN PEMERIKSAAN CAMBER KEMBALI
1. Persiapan peralatan
• Theodolit atau water pass
2. Langkah kerja
• Setelah sandaran dan papan Iantai terpasang maka sebaiknya kita adakan
pemeriksaan terhadap camber kembali dengan cara yang sama dengan cara
pemeriksaan camber pertama tadi.
3. Gambar
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL ANGIN
1. Persiapan peralatan
• Tambang
• Buldoggrip
• Kunci pass dan kunci ring
2. Langkah kerja
• Setelah sandaran terpasang dan papan Iantai jembatan juga telah terpasang
maka kita bersiap untuk memasang kabel angin
• Langkah pertama yaitu kita buka gulungan kabel terlebih dahulu, kemudian kita
bentangkan sejajar dengan bentangan jembatan
• Kemudain salah satu ujungnya kita kuncikan pada waltermur kabel angin lalu
kita pasang ikatan kabel angin dengan catatan buldoggrip sudah terpasang
tetapi mur baut nya jangan dikencangkan dahulu
• Setelah semua ikatan kabel angin terpasang maka ujung kabel angin yang
belum terkunci kita tarik dan kita kuncikan pada waltermur ujung satunya.
• Untuk mempercepat waktu pemasangan, stet kedua kabel angin secara
bersamaan Setelah semua kabel angin terpasang periksa kelurusan dan
goyangan jembatan dengan cara :
• Melihat as pondasi ke as jembatan
(untuk kelurusan jembatan)
• Merasakan ayunan jembatan pada
saat dilalui (untuk goyangan )
• Apabila kondisi jembatan tidak lurus,
berarti kabel angin mempunyai
kekencangan yang tidak sama.
3. Gambar
PEKERJAAN PEMERIKSAAN AKHIR
1. Persiapan peralatan
• Water pass atau theodolit
• Meteran
2. Langkah kerja
• Setelah segalanya telah terpasang dan bentangan jembatan gantung telah lurus
maka yang harus kita lakukan adalah mengadakan pemeriksaan menyeluruh
atau pemeriksaan akhir.
• Pertama yang harus selalu kita periksa adalah kekencangan mur baut .
• Kemudian ketepatan camber
• Kemudian kita periksa kelendutan dan goyangan jembatan serta kelurusan
jembatan.
3. Gambar
GAMBAR JEMBATAN GANTUNG
TIPE 92 METER