Batik Jumputan
Batik Jumputan
OLEH
BAB I
A. PENGERTIAN BATIK
Membatik pada hakikatnya sama dengan melukis di atas kain dengan menggunakan canting
sebagai alatnya dan cairan malam sebagai bahan untuk melukisnya.
Seni batik adalah seni budaya yang kaya nilai-nilai kehidupan manusia dan lingkungan.
Artinya dalam seni batik orang akan merasakan denyut nadi dari semangat bangsa Indonesia dari
keyakinannya, pandangan hidupnya, dan tujuan masa depannya.
Pengertian batik adalah memberikan motif pada media dengan proses tutup celup. Berbagai
macam motif batik yang diterapkan pada benda-benda menjadikan benda tersebut banyak
digemari dan diminati oleh masyarakat, khususnya hasil batik pada kain.
Batik memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti : pakaian, penutup tempat tidur, taplak meja, sarung
bantal, dan sebagainya. Secara estetis (keindahan) batik juga bisa dijadikan sebagai hiasan yang
menarik seperti: batik lukis yang bisa di bingkai dan bisa dijadikan perhiasan.
Di era globalisasi, batik bukan hanya dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai magic dan
hanya dimiliki oleh kalangan atas saja, tetapi batik bisa dijumpai di mana-mana dengan motif
yang beragam, batik bukan hanya digemari oleh masyarakat Indonesia saja tetapi para Tourisme
yang berkunjung ke Indonesia pun tertarik dengan batik. Oleh karena itu batik perlu
dikembangkan dengan motif-motif yang beragam, untuk menambah kekayaan motif-motif batik.
B. MACAM-MACAM BATIK
Ada dua teknik membuat batik jumputan, yang pertama teknik ikat, dan yang ke
dua teknik jahitan, teknik ikatan adalah Bagian yang ikat, kencang itu pada saat dicelup
tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk gambarnya, dan
teknik jahitan adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan
tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan banang, lalu benang ditarik kuat
sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat akan
menghalangi warna masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal
dan kuat seperti benang plastik / sintesis, benang jins, atau benang sepatu. Hasil jumputan
teknik jahitan ini berupa titik-titik yang agak menyambung membentuk gambar.
b. Batik Tulis adalah batik yang dikerjakan oleh tangan dengan menggunakan alat berupa
canting tulis,
Gbr II. Contoh BatikTulis
c. Batik cap adalah batik yang dikerjakan dengan menggunakan alat yang disebut canting cap,
canting cap di buat dari tembaga.
BAB II
Batik dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di luar negeri, Proses
pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena keindahannya dan ketelitiannya serta
keunikannya, sehingga banyak dikagumi orang-orang asing.
Pada mulanya kain batikhanya dibuat dari bahan kain mori, namun pada masa sekarang
berbagai jenis kain seperti berkolin, santung, belacu, bahkan sutera pun dapat dibuat batik.
Di sini yang akan di perkenalkan adalah mengenai batik jumputan (batik celup ikat), batik
jumputan adalah Batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat
dengan tali di celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat
atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Tali berfungsi sama halnya dengan malam
yakni untuk menutup bagian yang tidak terkena warna
Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang
sampai keindia dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke nusantara
oleh orang-orang india melalui misi perdagangan teknik ini mendapat perhatian besar terutama
karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menaawan. Penggunaan
teknik celup ikat ini antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa
dan bali.
Dalam proses pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang digunakan
berasal dari alam. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna
alami mulai di tinggalkan hal ini terjadi terutama karena pewarna sintesis memiliki jumlah warna
yang hampir tak terbatas, disamping itu juga, proses pewarnaan alam juga lebih rumit pewarna
sintesias. Meskipun demikian, keduanya memiliki keunggulan masing-masing.
1. Teknik ikat,
teknik ikatan adalah teknik dengan cara ikatatan, artinya median yang diikat akan
menimbulkan motif, cara mengikatnya harus kencang supaya pada saat dicelup tidak
terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk gambarnya, teknik iket
ini dilakukan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari, lalu permukaan kain
itu di ikat dengan jelas baik denagn ikatan tunggal maupun jamak. Cara mengikatnya
beragam, ada ikatan datar, miring, dan kombinasi adapun teknik lipat dan gulung. Pada
saat mengikat jalinan kain
2. Teknik jahitan adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan
tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan banang, lalu benang ditarik kuat
sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat akan
menghalangi warna masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal
dan kuat seperti benang plastik / sintesis, benang jins, atau benang sepatu. Hasil jumputan
teknik jahitan ini berupa titik-titik yang agak
Contoh batik jumputan dengan cara ikatan
BAB III
1) alat
a) jarum jahit
Jarum jahit digunakan untuk menjahit motif yang diinginnkan, jarum jahit
yang digunakan harus yeng mempunyai lubang besar, supaya benang rapia dapat
masuk pada lubang jarum tersebut.
b) Benang
Benang digunakan untuk Mengikat bagian yang tidak terkena warna. benang
yang dipakai sebaiknya benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik / sintesis,
benang jins, atau benang sepatu
c) Tali
d) Karet dll
e) Dingklik
f) Ember/Waskom
g) Kuas
Kuas untuk membatik hendaknya tahan panas, berfungsi untu menutup bidang yang luas
sehingga cepat selesai
h) Panci/dandang besar
Digunakan untuk mendidihkan air dan untuk proses pewarnaan dengan menggunakan
pewarna wantek.
2) Bahan
a) Kain
Mori Biru (medium) adalah kualitas ke tiga setelah mori primissima dan prima.
Mori blaco (grey) termasuk golongan paling rendah kualitasnya dan banyak
mengandung kanji sehingga sangat kaku
Selain mori dalam pembuatan batik jumputan juga bisa menggunakan kain katun,
sutra, jenis kain ini lembut dan memiliki daya serap yang tinggi, sehingga
memudahkan proses pengikatan dan pencelupan. Ada juga beberapa jenis kain yang
sifatnya tidak cocok untuk proses tutup celup ikat, diantaranya kain dari benang
rayon atau kain yang mempunyai permukaan yang terlalu licin, kain yang terlalu
kaku atau keras, atau tidak memiliki daya serap yang memadai.
c) Pewarna
Beberapa bunga dan daun memberikan warna yang bersih, cerah, jika diekstrasi
tidak terlalu lama pada temperatur tinggi, dalam kondisi ekstrasi harus diaduk-
aduk untuk beberapa jam.
Kulit kayu paling bagus direndam terlebih dahulu dalam waktu beberapa hari atau
beberapa minggu didalam air dingin sebelum proses ekstrasi, kemudian di ekstrak
sambl diaduk-aduk selama kurang lebih 1 jam.
Daun segar yang baru dipetik direndam terlebih dahulu selama beberapa jam,
kemudian diektrasi selama 1 jam, warna akan terekstrasi secara maksimal.
Cat warna ini banyak dipakai dalam pembatikan, Penggunaan yang mudah cepat
dan praktis serta karena memiliki daya serap yang baik pada katun. Serta daya
tahannya yang cukup baik terhadap sinar matahari dan gesekan.dapat
dikombinasikan antara warna yang satu dengan warna yang lain. Warna naptol juga
dapat digunakan untuk pencelupan dalam keadaan dingin.
Warna naptol ini terdiri dari 2 bagian antara lain, (I) disebut naptol yang selalu
menggunaka kode AS, yang penggunaannya di campurkan dengan soda api
kemudian diseduh dengan air panas, bagian kedua (II) disebut garam fungsinya
untuk membangkitkan warna di seduh dengan air dingin.zat warna naptol ini dapat
dikombinasikan dari warna satu dengan warna lainnya yang penting kita bisa
mencampurkan antara warna yang satu dengan warna yang lain, sebelumnya kita
harus menganal duli pencampuran warna, baik itu warna primer (pokok), sekinder
dan tersier
Merah
Kuning
Biru
3) Warna tersier adalah pencampuran antara warna primer dan warna sekunder
0ranya + Merah = Oranye kemerah-merahan
- siapkan air mendidih untuk melarutkan bahan cat warna naptol, timbanglah
bahan cat warna naptol menurut kebutuhan. Pada proses ini larutan naptol di
campur dengan TRO / soda api sesuai dengan kebutuhan.
- Siapkan air dingin untuk melarutkan garam perbandingan banyak naptol dan
garam sebaiknya minimum 1 : 2 maksimun 1 : 3
- Sediakan dua tempat untuk larutan naptol dan larutan garam dam memalai air
bersih sedikit
- Beri masing-masing pasta / warna yang sudah dibuat se dikit lalu aduk hingga
rata.
- Batikan yang siap untuk di warna dicelupkan ke air bersih terlebih dahulu, untuk
menghilangkan kanji.
- Setelah dicuci oleh air bersih batikan di celup dalam larutan naptol kira-kira 3 –
5 menit dan ditekan-tekan sampai rata
- Batikan yang telah dicelup dalam larutan naptol di angkat, sebaiknya jangan
tergesa-gesa dimasukan ke dalam larutan garan.
- Setelah cat warna naptol didak menetes lagi batikan dapat dicelupkan ke dalam
larutan garam.dan ditekan-tekan sampai rata. Disini akan terjadi reaksi antara
naptol yang ada pada batikan dengan garam.
c. Pembangki warna
- Cara mereaksikan, bukan naptol dicampur dengan garam, tetapi bahan yang
akan diberi warna dicelup ke dalam larutan naptol baru dimasukan kedalam
larutan garam.
- Pencelupan tidak boleh terbalik, artinya batikan yang akan diberi warna itu
masuk dulu ke dalam larutan garam, baru kemudian dimasukan kedalam
naptol, jika terjadi hal yang demikian tidak akan terjadi warna, karena fungsi
dari garam adalah untuk membangkitkan naptol.
Indigosol termasuk dalam golongan cat warna bejana yang larut dalam air. Cat
warna ini banyak sekali dipakai dalam pembatikan, baik dengan warna celupan atau
dengan warna coletan. Warna indigosol ini akan bereaksi apabila dijemur langsung
di bawah terik matahari atau di larutkan dengan larutan asam/ HCL (air keras)
Warna colet rapid ini adalah warna yang digunakan untuk mewarna bagian-bagian
kecil pada batik,
BAB IV
b. Ikatlah kain dengan menggunakan tali plastik baik secara langsung maupun
kelereng dimasukan dalam kain kemudian di ikat dengan kencang menggunakan
tali plastik
c. Dalam proses pengikatan benang harus diperhatikan, pakailah tali yang tidak
tembus warna, karena
c. Jahitlah garis pola dengan tusik jelujur, lebih baik jarak panjang jelujur di atur antara 2 – 3
mm
d. Setelah selesai di jahit, sisakan benang untuk menarik. Tarik kedua ujung kuat-kuat tapi
jangan sampai putus, buatlah kain serapat mungkin setelah itu ikatkan benang agar kain
yang berkerut tidak lepas lagi.
e. Setelah di ikat kain siap untuk di warna., di sini warna yang akan digunakan adalah warna
naptol
e) Siapkan air mendidih secukupnya dan tempat untuk melarutkan bahan cat warna naptol
di campur dengan costik soda, kemudian garam dengan menggunakan air dingin
h) Kain batikan dimasukan pada air steril kemudian masukan batikan pada larutan naptol
i) Setelah rata pada larutan naptol kemudian batikan dimasukan ke larutan garan untuk
menimbulkan warna yang dinginkan
j) Ulang beberapa kali sampai warna yang diinginkan tercapai. Dan tunggu sampai kering
f. setelah kering benang-benang di lepas dari kain, hasilnya pada bagian yang di jahit terlihat
motif titik-titik / putus-putus
Gbr XXXVIII. Motif setelah dilepas benangnya