Ipi382032 PDF
Ipi382032 PDF
¹ Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
Email : sahatmanullang@rocketmail.com
² Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
Email : sipil_s2_usu@yahoo.com
ABSTRAK
Pondasi tiang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum digunakan, yang berfungsi untuk
menyalurkan beban struktur kelapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi yang letaknya cukup
dalam didalam tanah. Untuk menghitung kapasitas tiang, terdapat banyak rumus yang digunakan. Hasil masing –
masing rumus tersebut menghasilkan nilai kapasitas yang berbeda – beda.
Tujuan dari Tugas Akhir ini untuk menghitung dan menganalisis daya dukung tiang pancang pada proyek
pembangunan jembatan sei deli – belawan medan.Kapasitas daya dukung kelompok tiang dihitung berdasarkan nilai
effisiensi, dimana dihitung pula daya dukung tiang berdasarkan data lapangan yaitu data SPT, data PDA, dan data
kalendering. Serta menghitung gaya lateral dan penurunan konsolidasi tiang.
Hasil perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai, baik dilihat dari penggunaan metode
perhitungan Mayerhoff Qu= 161,160 ton pada abutment 1, Qu = 183,80 ton pada abutment 2 dan Qu = 245,43 ton pada
pier untuk data SPT, Qu = 194,300 ton pada abutment 1, Qu = 163,600 ton pada abutment 2, Qu = 205,700 ton pada pier
untuk data PDA dan Qu = 202,404 ton dan Qu = 190,623 ton pada abutment 1, Qu = 200,751 ton dan Qu = 195,167 ton
pada abutment 2, Qu = 215,739 ton dan Qu = 184,191 ton pada pier untuk data kalendering. Gaya lateral ijin menurut
metode Broms menurut rumus H = 43,59 kN dan menurut grafik H = 35,83 kN. Penurunan konsolidasi yang terjadi
adalah sebesar 5,00 cm = 0,05 m. Dari hasil perhitungan daya dukung tiang pancang, lebih aman memakai perhitungan
dari hasil data SPT dan PDA karena lebih actual.
Kata kunci : pondasi tiang, daya dukung tiang, SPT, PDA, Kalendering
ABSTRACT
Pile is one type of foundation in common use, which serves to distribute the load structure kelapisan hard soil
that has high bearing capacity are located deep enough in the soil. To calculate the capacity of the pole, there are many
formulas are used. Results of each formula resulted in values of different capacities.
The purpose of this final project to calculate and analyze the bearing capacity of pile on the bridge construction
project sei deli - Belawan medan.Kapasitas carrying capacity of pile groups is calculated based on the value of
efficiency, which also calculated the carrying capacity of the pole based on field data that SPT data, PDA data, and
Data kalendering. As well as calculate the lateral force and a decrease in consolidated pole.
Results of the foundation bearing capacity calculations are differences in values, in terms of the use of
calculation methods Mayerhoff Qu = 161.160 tons in abutment 1, Qu = 183.80 tons in the abutment 2 and Qu = 245.43
tons on the pier for SPT data, Qu = 194.300 tons the abutment 1, Qu = 163.600 tons in abutment 2, Qu = 205.700 tons on
the pier for PDA data and Qu = 202.404 tons and Qu = 190.623 tons in abutment 1, Qu = 200.751 tons and Qu = 195.167
tons in the abutment 2, Qu = 215.739 tons and Qu = 184.191 tons in the pier to the data kalendering. Permit lateral force
according to Broms method according to the formula H = 43.59 kN and according to the graph H = 35.83 kN.
Consolidation decline that occurred amounted to 5.00 cm = 0.05 m. From the calculation of the carrying capacity of the
pile, it is safer to wear the calculation of the results of SPT data and PDAs for more actual.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Menghitung dan membandingkan daya dukung pondasi tiang pancang dari hasil SPT (Standart Penetration
Test), berdasarkan PDA (Pile Driving Analyzer) dan berdasarkan dari data kalendering;
2. Menghitung kapasitas kelompok ijin tiang berdasarkan effisiensi;
3. Menghitung daya dukung horizontal menurut metode Broms ;
4. Menghitung penurunan konsolidasi yang terjadi pada pondasi kelompok.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari hasil SPT
1. Kekuatan ujung tiang (end bearing), (Meyerhof, 1976).
Qs = 2 N-SPT . p. L
Qp = 9 . Cu . Ap
Qs = α . Cu . p . Li
Cu = N-SPT . 2/3 . 10
Dimana :
Pu = Kapasitas daya dukung ultimate tiang.
= Efisiensi alat pancang.
E = Energi alat pancang yang digunakan.
S = Banyaknya penetrasi pukulan yang diambil dari kalendering dilapangan.
A = Luas penampang tiang pancang.
Ep = Modulus elastis tiang.
Tabel 1 : Effisiensi Jenis Alat Pancang
Jenis Alat Pancang Effisiensi
(n'1).m (m 1).n'
Eg = 1 – θ
90.m.n'
dimana :
Eg = Efisiensi kelompok tiang.
m = Jumlah baris tiang.
n' = Jumlah tiang dalam satu baris.
θ = Arc tg d/s, dalam derajat.
s = Jarak pusat ke pusat tiang
d = Diameter tiang.
Eg = 1
D
s.m.n
mn 1 n m 1 2 m 1n 1
Dimana :
Eg = Effisiensi kelompok tiang
m = Jumlah baris tiang
n’ = Jumlah tiang dalam satu baris
s = Jumlah pusat ke pusat tiang
d = Diameter tiang
Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperlihatkan faktor efisiensi tiang dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut :
Qg = E g . n . Qa
dimana :
Qg = Beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan.
Eg = Efisiensi kelompok tiang.
n = Jumlah tiang dalam kelompok.
Qa = Beban maksimum tiang tunggal.
V
N=
n
dimana :
N = Beban yang diterima oleh tiap-tiap tiang pancang.
V = Resultant gaya-gaya normal yang bekerja secara sentris.
n = banyaknya tiang pancang
V M y .xi
Qi =
n x 2
dimana :
Qi = Beban aksial pada tiang ke-i.
V = Jumlah beban vertikal yang bekerja pada pusat kelompok tiang.
Xi = Absis atau jarak tiang ke pusat berat kelompok tiang ke tiang nomor-i.
My = Momen terhadap sumbu y.
∑x2 = Jumlah kuadrat jarak tiang-tiang ke pusat berat kelompok tiang.
3. Kelompok tiang yang menerima beban normal sentris dan momen yang bekerja pada dua arah
V M y .xi M x . yi
Qi =
n x 2 y 2
Dimana :
P1 = Beban yang diterima satu tiang pancang (ton)
∑ = Jumlah beban vertikal (ton)
N = Jumlah tiang pancang
Mx = Momen yang bekerja pada kelompok tiang searah sumbu x (tm)
My = Momen yang bekerja pada kelompok tiang searah sumbu y (tm)
Xi = Jarak tiang pancang terhadap titik berat tiang kelompok pada arah X (m)
Yi = Jarak tiang pancang terhadap titik berat tiang kelompok pada arah Y (m)
∑ 2 = Jumlah kuadrat tiang pancang pada arah x (m2)
∑ 2 = Jumlah kuadrat tiang pancang pada arah y (m2)
Untuk tiang panjang, tahanan tiang terhadap gaya lateral akan ditentukan oleh momen maksimum
yang dapat ditahan tiangnya sendiri (My). Untuk tiang pendek, tahanan tiang terhadap gaya lateral lebih
ditentukan oleh tahanan tanah disekitar tiang. Dari keseimbangan gaya horizontal dapat diperoleh letak momen
maksimum adalah :
f = Hu/(9Cud)
Dengan mengambil momen terhadap titik dimana momen pada tiang mencapai maksimum, dapat diperoleh :
Mmaks= (9/4)dg2 Cu
Nilai – nilai Hu juga dapat diplot dalam grafik hubungan L/d dan Hu/Cud2 ditunjukkan dalam Gambar grafik
tersebut berlaku untuk tiang pendek, yaitu bila tahanan momen maksimum tiang M y > Mmaks. Untuk tiang
panjang, dengan menganggap Mmaks = My dimana My dapat dihitung berdasarkan kekuatan tiang sendiri dalam
menahan momen. Penyelesaian dari persamaan yang diperoleh, diplot kedalam grafik hubungan antara
My/Cud3 dan Hu/Cud2 , ditunjukkan dalam Gambar.
Pada tiang ujung jepit, Broms menganggap bahwa momen yang terjadi pada tubuh tiang yang tertanam didalam
tanah sama dengan momen yang terjadi di ujung atas tiang yang terjepit oleh pelat penutup tiang (pile cap).
Untuk tiang pendek, dapat dihitung tahanan tiang ultimit terhadap beban lateral :
Hu = 9Cud(L – 3d/2)
Untuk tiang panjang, dimana tiang akan mengalami keluluhan ujung atas yang terjepit dapat digunakan untuk
menghitung My, yaitu dengan mengambil momen terhadap permukaan tanah :
Untuk tanah dengan luas tampang datar 1 satuan luas, pada waktu terjadi penurunan yang berkurang
adalah volume porinya sehingga angka pori berkurang. Karena luas datar A satu satuan luas, maka pada
gambar V menjadi H, Vs = hs, dan Vv = hv.
= =
Penurunan sebesar S :
1=
Besarnya penurunan S
= H – H1
= hvo –hv1
= = ......................................................................................................(2.50)
= .......................................................................................................................(2.51)
Maka;
∆
= log
H = Tebal lapisan tanah kompresif.
Po = Tekanan efektif lapangan mula-mula ditinjau ditengah-tengah lapisan.
Cc = Indeks kompresi lapisan tanah kompresif.
ΔP = Tambahan tekanan efektif karena beban pondasi.
eo = Angka pori mula-mula.
3. DATA PROYEK
Data Umum
Data umum dari proyek Pembangunan Jembatan Sei Deli Belawan adalah sebagai berikut :
1. Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Sei Deli - Belawan
2. Pemilik Proyek : PPK16 Bagian Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Medan Barat,
Cs
3. Lokasi Proyek : Terletak pada Km 12+365,078 Medan pada ruas jalan Medan –
Belawan, Kec. Medan Labuhan Provinsi Sumatera Utara.
4. Kontraktor Utama : PT. Bangun Mitra Abadi
5. Jenis Pondasi : Tiang Pancang Beton
6. Pile Supplier : PT. Wika Beton
Penjelasan Proyek
Jembatan memiliki bentang total 51,30 m, memiliki 2 lajur (1 arah) dengan lebar masing masing 3,50 m
dengan 2 x 0,25 m marginal strip, dan 1 x 1,0 m trotoar tanpa median. Jembatan difungsikan sebagai
perlintasan di atas sungai.
4.1. Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Data SPT
Perhitungan pada titik (BH-01)
Daya dukung ujung pondasi tiang pancang pada tanah non kohesif adalah :
L
Qp = 40 . N-SPT . . Ap< 400 . N-SPT . Ap
D
= 40 . 2 .2/0,5. 0,196 < 400.2.0,196
= 62,72kN< 156,80 kN
Untuk tahanan geser selimut tiang pada tanah non kohesif adalah :
Qs = 2 . N-SPT . p . Li
= 2 . 2 . 1,57 . 2= 12,56kN
Daya dukung ujung pondasi tiang pancang pada tanah kohesif adalah :
Qp = 9 . Cu . Ap Cu= N-SPT.2/3.10
= 9 . 13,33 . 0,196 = 2.2/3.10
= 23,52kN = 13,33 kN/m2
Untuk tahanan geser selimut tiang pancang pada tanah kohesif adalah :
Qs = α . Cu . p . Li
= 1. 13,33 . 1,57 . 2
= 41,87kN
4.2. Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dari PDA Test
Titik P4B
Daya dukung tiang (ton)
Analisis CAPWAP
No. Penurunan
Kapasitas Daya Kapasitas Kapasitas
Tiang PDA (Dy) (mm)
Dukung Friksi Ujung
Ru, (ton) Rs, (ton) Rb, (ton)
P4B 194,3 194,3 142,2 52,1 20,3
4.3. Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dari data Kalendering
A. Perhitungan pada titik BH-01 (pile 1A)
Data :
Diameter tiang (D) = 50 cm
Luas tiang pancang (Ab) = ¼ xπ x D2
= ¼ xπ x 502
= 1962,5 cm2
Efisiensi alat pancang = 70 % (diambil dari Tabel 2.4)
Energi alat pancang = 701760 kg/cm (diambil dari Tabel 2.5)
Banyaknya penetrasi pukulan diambil dari data kelendering pemancangan di lapangan pada 10 (sepuluh)
pukulan terakhir = 1,05 cm
Panjang tiang pancang (L) = 36 m = 3600 cm
Modulus Elastisitas tiang = 25742,96 Mpa = 257429,60 kg/cm2
= ,
+
2
0,70 701760
= ,
0,70 701760 3600
1,05 +
2 1962,5 257429,60
Pu = 202404,92 kg
Pu = 202,404 ton
b. Perhitungan kapasitas daya dukung ijin tiang pancang.
=
,
= = 67,468
Perhitungan Pembagian Tekanan Pada Tiang Pancang Kelompok
. .
= ± ±
.∑ .∑
822,012 51,310 4,006 180,225 1,503
= ± ±
15 3 120,36 5 22,59
Dimana :
= (9. . )
= ( 9 . 4,3 .0,5 ) = 19,35
maka dengan dengan demikian :
,
= = 130,78 ; = = 43,59
, ,
,
Hu = 100 x 4,3 x 0,52 = 107,5 kN maka ; = = = 35,83
Penurunan Konsolidasi
Nilai dari pada penurunan (Sc) tanah menurut Terzaghi dapat diketahui dengan mengetahui indeks
pemampatan (Cc) dengan rumus sebagai berikut :
. +∆
= log
1+
Maka ;
. +∆
= log
1+
0,3849 11,2 203,175 + 8,175
= log
1 + 1,109 203,175
4,311
= log 1,04023625
2,109
= 0,035 = 3,50
. +∆
= log
1+
0,3562 13,6 281,146 + 4,219
= log
1 + 1,065 281,146
4,844
= log 1,01500644
2,065
= 0,015 = 1,50
Jadi, penurunan konsolidasi total kelompok tiang :
Sctotal = Sc1 + Sc2
Sctotal = 3,50 cm + 1,50 cm
Sctotal = 5,00 cm
3. Dari perhitungan dengan metode Broms diperoleh gaya horizontal ijin pada pondasi untuk satu tiang yaitu
Hijin = 35,83 KN.
6. DAFTAR PUSTAKA
Sosarodarsono, S. dan Nakazawa, K., 1983, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT Pradnya Paramita,
Jakarta.
Bowlesh, J. E., 1991, Analisa dan Desain Pondasi, Edisi keempat Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Sarjono, H.S., 1988, Pondasi Tiang Pancang, Jilid 1, Penerbit Sinar Jaya Wijaya, Surabaya.
Irsyam, Masyhur, MSE.,Ph.D, Rekayasa Pondasi, ITB, Bandung
Hardiyatmo, H. C., 1996, Teknik Pondasi 1, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hardiyatmo, H. C., 2002, Teknik Pondasi 2, Edisi Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
Das, M. B., 1984, Principles of Foundation Engineering Fourth Edition, Library of Congress Cataloging in
Publication Data.
Manoppo, j, Fabian., Pengaruh jarak antar tiang pada daya dukung tiang pancang kelompok di tanah lempung
lunak akibat beban vertikal
(Pacific journal, juli 2009)
Pertiwi, D,2006. Jurnal. Korelasi Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Dengan Menggunakan Data-Data
Sondir Dan Jack In Pile.
(Jurnal Aksial, Vol.No.1, April 2006)