Anda di halaman 1dari 15

PROTAP ANTE NATAL CARE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/P.KIA/14 0 1/2
PUSKESMAS
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Pemeriksaan dan perawatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilan.
Tujuan Untuk mempersiapkan ibu hamil agar kehamilannya ini berakhir
dengan kelahiran bayi yang baik dan sehat tanpa menganggu
kesejahteraan ibu.
Prosedur 1. Melakukan pemeriksaan kelompok secara lengkap untuk
mendapatkan tanda pasti hamil (anamnese, pemeriksaan fisik,
laboratorium).
2. Bila sudah pasti hamil dilakukan :
a. Anamnese tentang :
- Identitas
- Umur
- Berapa kali perkawinannya
- Pekerjaan
- Keluhan
- Haid, terutama siklus haid dan hari pertama haid.
- Kehamilan, persalinan, kala nifas dan bagaimana
keadaan anak pada persalinan yang lalu.
- Perasaan pergerakan anak
- Keluhan-keluhan
b. Inspeksi :
- Keadaan umum
- Muka
- Leher
- Mamae
- Perut
- Vulva
- Tungkai bawah
c. Palpasi :
Menurut leopold I, II, III, IV
d. Auskultasi :
- Detak jantung ibu
- Detak jantung janin
3 Dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan
darah,tinggi fundus uteri,dan mengukur lingkar lengan atas.
Kehamilan penderita dikategorikan pada kehamilan resiko tinggi
atau rendah berdasarkan kriteria kehamilan resiko tinggi.
4. Menilai ibu hamil berdasarkan kartu skor Pudji Rochyati
5. Melakukan pemeriksaan laboratorium :
- Hb
- Albumin dan reduksi urin
6. Mendorong agar ibu hamil memeriksakan kehamilan sejak dini
(sebelum kehamilan 12 minggu / diduga hamil) dan secara teratur
/ berkala selama kehamilan.
- Pada trimester I kehamilan 1 kali
- Pada trimester II kehamilan 1 kali
- Pada trimester III kehamilan 2 kali

Bila termasuk kehamilan resiko tinggi dapat lebih sering dari


waktu yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan besarnya
resiko kehamilannya dan polecy KRT-nya.
7. Memberikan tablet Fe dan imunisasi TT lengkap,tes terhadap
PMS,temu wicara untuk persiapan rujukan.
8. Merencanakan cara persalinannya
9. Kunjungan rumah kepada ibu hamil jika tidak memeriksakan
kehamilannya terutama yang termasuk kehamilan resiko tinggi.
10. Melakukan KIE tentang nutrisi, tanda-tanda persalinan,komplikasi
kehamilan, dan KB
PROTAP ALAT DOPPLER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/P.KIA/14 0 3/1
PUSKESMAS
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Alat Doppler adalah suatu alat untuk menentukan denyut jantung
janin dengan jelas.
Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan medis kesehatan dalam bidang
kebidanan, dan penunjang diagnosa.
Prosedur 1. Bagian perut yang akan diperiksa diolesi dengan jely secukupnya
2. Alat Doppler digunakan dengan tenaga listrik atau baterei
- Dipergunakan untuk memeriksa kehamilan 12 mg sampai
dengan 16 mg, karena kehamilan tersebut masih belum bisa
didengar dengan funduscope.
- Kehamilan dengan tinggi fundus tidak sesuai dengan usia
kehamilan (Mollahydatidosa, Dead conseptus).
- Dengan kehamilan yang tidak jelas, bila didengar funduscope,
dalam anamnese penderita tidak merasa pergerakan anak
(IUFD).

PROTAP PERSALINAN NORMAL


No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 3/P.KIA/14 0 4/2
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal
persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan,
berlangsung secara spontan presentasi belakang kepala, pada usia
kehamilan 37 – 42 minggu, setelah persalinan ibu dan bayi dalam
kondisi sehat.
Tujuan Agar ibu dan bayi berada dalam kondisi sehat dengan sesedikit
mungkin intervensi namun tetap menjaga keamanan proses
persalinan tersebut
Prosedur I. TANDA DAN GEJALA KALA II
- Doran
- Teknus
1. - Perjol
- Vulka

II. SIAP ALAT


- Oksi
2. - Spuit

III. SIAP DIRI


3. Celemek
4. Cuci
5. Sarung
6. Oksi (1/2 kocher )

IV. PASTIKAN
7. Bersih
8. PD
9. Celup
10. DJJ

V. SIAP IBU DAN KELUARGA


11. Ibu
12. Keluarga
13. His (+) Pimpin, Puji
His (-) Istirahat, minum, DJJ

VI. SIAP TOLONG


14. Handuk
15. Bokong
16. Buka
17. Sarung

VII. TOLONG
Kepala 18. Lindungi
19. Usap
20. Cek
21. Tunggu
Bahu 22. Biparietal
Badan 23. Sanggah
Badan 24. Susur

VIII. PENANGANAN
25. Letak
26. Kering
27. Jepit
28. Potong
29. Ganti
30. Susu

IX. MAKTI
Oksi 31. Cek fundus
32. Beritahu
33. Suntik
PTT 34. Pindah
35. Posisi
36. Regangan
Plasenta 37. Tarik
38. Putar
39. Massage

X. PERDARAHAN
40. Plasenta
41. Robekan

XI. PASCA TINDAKAN


Eval 42. Kontraksi
Eval 43. Bersih
Eval 44. Ikat
45. Ikat
46. Klem
47. Bungkus
48. Susu
Eval 49. Kontraksi
Bersih / Aman 50. Ajar
51. Darah
52. Nadi
53. Alat
54. Buang
55. Ibu
56. Nyaman
57. Dekontaminasi
58. Celup
59. Cuci
60. Tensi,Catat,Parto

PROTAP EPISIOTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 4/P.KIA/14 0 6/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan secara tidak rutin untuk mempercepat
kelahiran, bila didapatkan gawat ibu dan / janin, mempermudah
proses persalinan jika perineum yang menyebabkan hambatan pada
kemajuan persalinan (bila terdapat parut pada perineum)
Tujuan - Mencegah kerusakan sfingter ani dan mukosa rektum (laserasi
derajat 3 dan 4),
- Mencegah kerusakan pada otot dasar panggul,
- Mencegah trauma pada kepala bayi,
- Lebih mudah untuk memperbaiki dan menyembuhkan daripada
laserasi spontan
Prosedur 1. Jangan lakukan episiotomi terlalu dini. Waktu yang paling tepat
adalah ketika perineum pucat dan tipis. Alasannya : Hilangnya
darah paling sedikit jika dilakukan pengguntingan sesaat
sebelum kelahiran.
2. Selipkan dua jari di dalam vagina. Alasannya : Untuk melindungi
kepala janin dari gunting.
3. Gunakan gunting tajam DTT/steril,tempatkan di tengah – tengah
fourchette posterior,lakukan episiotomi mediolateral sepanjang 3
– 4 cm dengan satu atau dua guntingan mantap,hindari sfingter
ani sejauh mungkin.
4. Jika kepala janin tidak lahir dengan segera, tekan luka episiotomi
diantara his. Alasannya : Melakukan tekanan pada tempat
spisiotomi akan mengurangi pendarahan.
5. Kendalikan kelahiran kepala, bahu, dan badan bayi untuk
mencegah perluasan luka spisiotomi
6. Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan hati – hati apakah
episiotomi, perineum, dan vagina mengalami perluasan atau
laserasi, lakukan penjahitan.

PROTAP PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS


No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 5/P.KIA/14 0 7/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Pemeriksaan dan perawatan yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil dan berlangsung selama kira – kira 6
minggu.
Tujuan 1. Ibu dan anak berada dalam keadaan sehat serta ibu mengetahui
cara merawat anaknya.
2. Ibu mendapat cukup istirahat baik fisik maupun psikis.
3 Ibu dapat melaksanakan pemberian ASI dengan baik dan benar
atau pemberian PASI dengan penuh keyakinan.
Prosedur Standart 14 :
Penanganan pada 2 jam setelah persalinan
- Melakukan pemantauan terhadap ibu dan bayi akan terjadinya
komplikasi pada 2 jam pertama
1. Lakukan pendekatan pada ibu untuk diberi penjelasan mengenai
kondisi ibu.
2. Beritahu ibu untuk mobilisasi dini miring kanan miring kiri.
3. Ajarkan ibu tehnik relaksasi mengatasi nyeri.
4. Berikan analgesik.
5. Bantu ibu memberikan ASI Eksklusif.
6. Beritahu ibu tanda bahaya masa nifas.
7. Berikan HE Personal Hygiene.
8. Observasi TTV, Pendarahan, TFU, Kandung kemih.

Standart 15 :
Melakukan kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan
minggu keenam setelah persalinan.
Mencakup : Talipusat, Komplikasi yang terjadi pada masa nifas,
Gizi, Kebersihan

PROTAP PELAYANAN PERDARAHAN ANTE PARTUM


No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 6/P.KIA/14 0 8/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu dan
mulainya persalinan.
Tujuan Mempertahankan kondisi ibu dan bayi
Prosedur – Informed choice dan informed consent
– Berikan infus cairan D5% dengan jarum besar
– Tempatkan ibu pada posisi Trendelenburg
– Nilai dan pertahankan kondisi ibu dan bayi
– Pantau TTV dan DJJ
– Berikan oksigen pada ibu, selimuti ibu
– Kerjasama tim
– Rujuk

PROTAP PENANGANAN GAWAT JANIN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 7/P.KIA/14 0 9/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Kondisi yang mengancam keselamatan hidup bayi dalam kandungan,
selama persalinan dan menjelang kelahiran
Tujuan Menyelamatkan hidup bayi
Prosedur 1. Melacak dan menilai DJJ selama persalinan
• Djj < 100 atau > 180 x/mnt
• Gunakan partograf utk memantau persalinan
• Berkurangnya gerak janin
( gerak normal janin > 10 x/hr )
• Periksa bunyi jantung janin setiap 30 mnt pd kala I & setiap 15
mnt sesudah pembukaan lengkap
2. Prosedur non-invasif dan aman yang dapat menyelamatkan hidup
bayi pada keadaan genting atau risiko tinggi.
• Periksa ada / tidaknya air ketuban bercampur mekonium
• Tingkatkan O2 pd janin dg cara berikut :
Mintalah si ibu merubah posisi tidurnya
Berikan cairan kpd ibu secara oral dan atau IV
Berikan O2
• Periksa kembali DJJ
• Bila bunyi jantung masih tidak normal :
Rujuk
• Bila merujuk tdk mungkin, siaplah untuk menolong BBL dg
Asfiksia

PROTAP
PENANGANAN GAWAT DARURAT BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 8/P.KIA/14 0 10/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian 1. Bayi tdk bernafas / bernafas megap megap
2. Air ketuban bercampur mekonium
Tujuan Merangsang bayi baru lahir segera mulai bernafas atau tetap
bernafas dengan pemberian oksigen
Prosedur 1. Lakukan tindakan resusitasi BBL :
 Jaga bayi kering dan hangat
 Atur posisi bayi
 Isap lendir
 Keringkan & rangsang taktil
 Atur posisi kembali (Reposisi)
 Penilaian: bayi bernafas?
Bila bayi sudah bernafas lakukan Asuhan Pasca Resusitasi
dengan PEMANTAUAN, ASUHAN BBL, KONSELING,
PENCATATAN

Bila belum bernafas normal dan spontan lakukan ventilasi


2 x 30 cm air dengan interval 30 detik atau 20 x/30 detik
(20 cm air)

Hentikan ventilasi setelah 20 menit, rujuk.

2. Tanda bayi yang harus dirujuk pasca resusitasi :


• Frekwensi nafas kurang 30x/mnt atau lebih 60x/mnt
• Tarikan dinding dada +
• Bayi merintih (nafas bunyi saat ekspirasi), megap-megap
(nafas bunyi saat inspirasi)
• Tubuh bayi pucat/kebiruan
• Bayi lemas

PROTAP
PELAYANAN PEMERIKSAAN BAYI, BALITA, APRAS SEHAT
DAN SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 9/P.KIA/14 0 11/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Memberikan perawatan pada anak sehat/sakit yang datang ke
fasilitas kesehatan, baik kunjungan pertama maupun kunjungan
ulang/kontrol yang bukan karena penyakit kronis / penyakit yang
jarang dijumpai, maupun karena trauma dan kegawatdaruratan
karena kecelakaan/ cedera
Tujuan Manajemen kasus lebih komprehensif dan efisien bagi semua nakes
dalam menangani balita sehat/sakit dan bayi muda di fasilitas
pelayanan dasar
Prosedur 1. Menilai tanda dan gejala penyakit, status imunisasi, status gizi
dan pemberian vitamin A
2. Membuat klasifikasi
3. Menentukan tindakan sesuai dengan klasifikasi anak dan
memutuskan apakah seorang anak perlu dirujuk atau tidak
4. Memberi pengobatan pra rujukan yang penting, seperti dosis
pertama antibiotik, vitamin A, anti piretik serta merujuk anak
5. Melakukan tindakan di fasilitas kesehatan (kuratif dan preventif)
seperti pemberian oralit, vitamin A dan Imunisasi
6. Mengajari ibu cara memberi obat di rumah dan asuhan dasar bayi
muda
7. Memberi konseling pada ibu mengenai pemberian makan pada
anak termasuk pemberian ASI dan kapan harus kembali ke
fasulitas kesehatan
8. Melakukan penilaian ulang dan memberi perawatan yang tepat
pada saat anak datang kembali untuk pelayanan tindak lanjut

PROTAP PENCEGAHAN INFEKSI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 10/P.KIA/14 0 12/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada ibu dan
bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat
menolong persalinan dan kelahiran, saat memberikan asuhan dasar
selama kunjungan ante natal atau pasca persalinan/bayi baru lahir
atau saat menatalaksana penyulit.
Tujuan - Melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan
tenaga kesehatan lainnya dengan jalan menghindarkan transmisi
penyakit karena bakteri, virus, dan jamur.
- Menurunkan resiko penyakit – penyakit berbahaya sepeti Hepatitis
dan HIV/AIDS
Prosedur 1. Cuci tangan denagn 7 langkah
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung ( celemek/baju penutup,
kacamata, sepatu tertutup )
4. Menggunakan tehnik asepsis atau tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan serta pembuangan
sampah secara benar

PROTAP PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KIA


No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 11/P.KIA/14 0 13/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Proses membuat keputusan klinik untuk terus menerus
memperhatikan asuhan yang diberikan, mengkaji ulang, menganalisa,
merumuskan diagnosa, dan membuat asuhan kembali kepada ibu,
bayi, balita, dan apras.
Tujuan - Alat bantu membuat keputusan klinik, mengevaluasi,
mengidentifikasi, meningkatkan rencana asuhan
- Tolok ukur keberhasilan
- Catatan permanen
- Diketahui sesama nakes
- Mempermudah kelangsungan asuhan dari satu kunjungan ke
kunjungan berikutnya
- Untuk penelitian studi kasus
- Masukan data statistik termasuk kematian dn kesakitan ibu/bayi
baru lahir
Prosedur 1. Mengkaji Data
- Subyektif
- Obyektif
2. Interpretasi Data Dasar
3. Diagnosa
4. Identifikasi Kebutuhan Segera
5. Pengembangan Rencana (Intervensi)
- Jangka Pendek
- Jangka Panjang
6. Implementasi
7. Evaluasi

PROTAP PENGELOLAAN BHP MEDIS POLI KIA


No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 12/P.KIA/14 0 14/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Bahan yang terdiri dari benda – benda yang terkontaminasi dan yang
tidak terkontaminasi.
Tujuan - Mencegah penyebaran infeksi kepada petugas klinik
yangmenangani BHP dan masyarakat sekitar
- Melindungi orang – orang yang menangani BHP dari cedera yang
tidak sengaja terhadap benda – benda tajam yang sudah
terkontaminasi
Prosedur Proses Peralatan Bekas Pakai
1. Dekontaminasi
- Rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
2. Cuci dan Bilas
- Gunakan deterjen dan sikat
- Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka
oleh benda-benda tajam
3. Metode yang dipilih
Strelilisasi :
- Otoklaf
- Panas kering
4. Metode alternatif
Disinfeksi Tingkat Tinggi
- Rebus / kukus
- Kimiawi
5. Dinginkan dan kemudian siap digunakan
Peralatan yang sudah diproses dapat disimpan dalam wadah
tertutup yang didesinfeksi tingkat tinggi sampai satu minggu jika
wadahnya tidak dibuka.
Selama ini di Puskesmas yang dilakukan untuk bahan habis
pakai
- Kasa
- Kapas
- Kertas Dibakar
- Plester
- Plastik
- Jarum dilakukan pembakaran dan penghancur jarum

PROTAP RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PUSKESMAS 13/P.KIA/14 0 15/1
SEKARDANGAN
Tanggal terbit Ditetapkan,
2 Januari 2014 Kepala Puskesmas Sekardangan

PROSEDUR TETAP
POLI KIA
dr. Hj. Wilujeng Eka Ariswati
NIP. 19780911 2007 012011
Pengertian Membawa ibu dan/bayi ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana
lebih lengkap pada saat kondisi optimal dan tepat (rujukan tepat
waktu).
Tujuan Menyelamatkan jiwa para ibu dan/bayi baru lahir.
Prosedur BAKSOKUDa
B : Bidan (penolong) mendampingi ibu dan/bayi ke fasilitas rujukan
A : Alat (perlengkapan) dan bahan untuk asuhan persalinan, nifas
dan bayi baru lahir yang mungkin di perlukan di perjalanan
K : Keluarga yang harus menemani ke fasilitas rujukan
S : Surat ke tempat rujukan yang berisi identitas ibu dan/bayi,alasan
dilakukan rujukan, hasil pemeriksaan, asuhan dan/obat – obatan
yang telah diberikan,partograf kemajuan persalinan
O : Obat – obatan esensial yang mungkin diperlukan ibu dan / bayi
selama perjalanan
K : Kendaraan dengan kondisi cukup nyaman untuk mencapai
tempat rujukan
U : Uang dalam jumlah cukup bagi keluarga untuk membeli obat
yang diperlukan di tempat rujukan
Da : Darah ( golongan darah ) bila diperlukan transfusi di tempat
Rujukan bisa segera diberikan tanpa harus melalui pemeriksaan
golongan darah lagi

Anda mungkin juga menyukai