Anda di halaman 1dari 23

Kewajiban, Hak

dan Hikmah
dalam
Pernikahan
Hak dan
Kewajiban
Suami Istri
a. Kewajiban Timbal Balik
antara Suami Istri
Saling menikmati hubungan fisik antara suami istri,
termasuk hubungan seksual di antara mereka
“Karena tubuhmu memiliki hak terhadap-mu, matamu
pun punya hak terhadapmu, demikian pula istrimu
memiliki hak terhadap-mu….” (HR. Al-Bukhari no. 1975
dan Muslim no. 2722)

Timbulnya hubungan mahram di antara mereka


berdua*

*Mahram Muabbad dan Mahram Ghair Muabbad

Berlakunya hukum pewarisan antara keduanya


Dihubungkannya nasab anak mereka dengan
suami (dengan syarat kelahiran paling sedikit 6
bulan sejak berlangsungnya akad nikah dan
dukhul/berhubungan suami istri)
Berlangsungnya hubungan baik antara keduanya
dengan berusaha melakukan pergaulan secara
bijaksana, rukun, damai, dan harmonis

QS An Nisa (4):19
Dan gaulilah mereka (istri-istri) dengan baik.
-Rasul SAW bersabda:
Orang yang paling sempurna imannya diantara
kalian yang paling baik akhlaqnya, dan yang
paling baik diantara kalian yang baik dan lembut
pada istrinya. (HR.Ahmad, Tirmidzi & Ibnu
Hibban).
Rasul SAW bersabda:
“Janganlah seorang mukmin membenci (istri)
mukminah, bila ia membenci suatu sifatnya maka
ia bisa ridho dengan sifat/akhlaqnya yang lain”.
(HR.Muslim)
Anas bin Malik RA berkata:
Nabi SAW tidak pernah berkata dan berbuat kasar
pada istri-istri juga pembantu-pembantunya.
(HR.Muslim)

Menjaga penampilan lahiriah


QS Al Baqarah (2):228
Dan para wanita (istri) memiliki hak yang
seimbang dengan kewajibannya
“Sebaik-baik isteri adalah yang menyenangkan
jika engkau melihatnya, taat jika engkau
menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu
di saat engkau pergi.” [1]
b. Kewajiban Suami Terhadap
Istri
Mahar, memberikan mahar adalah wajib hukumnya.
Besar kecilnya tidak ditentukan
QS An-Nisaa' (4):4
“Dan berikanlah mahar (mas kawin) kepada
perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian
yang penuh kerelaan.”

Nafkah, pemberian nafkah untuk istri demi


memenuhi keperluan berupa makanan, pakaian,
MUSTARD BLUSH NAVY
perumahan (termasuk perabot), pembantu dan
#FFD536 #F7555F #18486F
sebagainya, sesuai dengan kebutuhan dan
kebiasaan masyarakat sekitar
QS Ath-Tholaq (65):6
Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu
bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan
janganlah kamu menyusahkan mereka untuk
menyempitkan (hati) mereka. dan jika mereka
(isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil,
Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya
hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka
menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka
berikanlah kepada mereka upahnya, dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala
sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui
kesulitan Maka perempuan lain boleh menyusukan
(anak itu) untuknya.
Rasul SAW bersabda:
“Jagalah para istri kalian, sesungguhnya kalian punya
hak atas istri-istri kalian dan merekapun punya hak dari
kalian. Hak mereka dari kalian ialah; kalian memberikan
yang terbaik dari pakaian juga makanan untuk mereka.
Dan hak kalian dari mereka; mereka tidak boleh
berkhianat dan tidak memasukkan siapapun yang kalian
tidak senangi ke dalam rumah kalian”.
Rasul SAW bersabda :
Mulailah bersedekah dengan dirimu dahulu lalu untuk
keluargamu (istri dan anak), bila ada lebih maka
sedekahkanlah pada kerabatmu, jika ada lebih maka
sedekahkanlah secara umum. (HR.Muslim). (HR.Muslim)

Kisah Hindun RA istri Abu Sufyan


Memimpin rumah tangga

QS An Nisa (4):34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari harta mereka.

Membimbing dan mendidik


QS At-Tahrim:6
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya Malaikat-malaikat yang
kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan
mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
QS At-Tahrim:6
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya.
Berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan. Sebab,
mereka diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk
yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika
engkau meluruskannya, engkau akan
mematahkannya. Dan jika engkau membiarkannya, ia
akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berwasiat-lah
kepada wanita dengan kebaikan.
c. Kewajiban Istri Terhadap
Suami
Taat kepada suami

Rasul SAW bersabda:


Bila seorang wanita menjaga sholat lima waktunya,
berpuasa ramadhan dan mentaati suaminya, (bila ia
meninggal dunia) kecuali ia akan masuk dari salah satu
delapan pintu syurga yang ia inginkan. (HR.Muslim)

Menjaga diri dan kehormatan keluarga


QS. Al Ahzab (33): 33
Dan tinggal-lah kalian (para wanita) di rumah-rumah
kalian.
c. Kewajiban Istri Terhadap
Suami
Taat kepada suami

Rasul SAW bersabda:


Bila seorang wanita menjaga sholat lima waktunya,
berpuasa ramadhan dan mentaati suaminya, (bila ia
meninggal dunia) kecuali ia akan masuk dari salah satu
delapan pintu syurga yang ia inginkan. (HR.Muslim)

Menjaga diri dan kehormatan keluarga


QS. Al Ahzab (33): 33
Dan tinggal-lah kalian (para wanita) di rumah-rumah
kalian.
Rasul SAW bersabda:
Jika istri-istri kalian meminta izin kepada kalian
pada malam hari untuk pergi ke masjid, izinkanlah
mereka.” (HR. al-Bukhari 3/374)

Merawat dan mendidik anak


Rasulullah Saw. bersabda:
Ada empat dari wanita penghuni syurga dan empat penghuni
neraka; wanita penghuni syurga yang empat:
1.Istri yang penjaga kehormatannya yang sangat patuh pada
suaminya,
2.Banyak melahirkan dan sangat sabar serta selalu puas dengan
pemberian suaminya walaupun sedikit
3.Istri yang pemalu, bila suami sedang tidak di rumah maka ia
menjaga kehormatannya dan harta suaminya dan bila suaminya
pulang ia senantiasa menjaga lisannya agar tidak menyakitinya.
4.Istri yang saat suaminya meninggal dunia, ia dikaruniahi anak-
anak yang masih kecil, maka ia menahan dirinya untuk nikah
lagi, lalu ia mendidik serta membesarkan anak-anak suami
karena khawatir mereka terbengkalai
Sedangkan empat penghuni neraka:
1.Istri yang lisannya tajam senantiasa mencaci dan menyalahkan
suaminya. Bila suaminya ghoib maka ia berkhianat dan bila ia
sedang di rumah maka ia terus menyakiti suami dengan
lisannya.
2.Istri yang membebani suaminya apa yang diluar
kemampuannya.
3.Istri yang tidak menutupi dirinya juga auratnya dari lawan
jenisnya dan keluar rumah dengan membuka auratnya.
4.Istri yang tujuan hidupnya hanya makan, minum dan tidur,
yang ia tidak punya keinginan untuk mendirikan sholat,
mentaati Allah SWT juga RasulNya serta suaminya.
Hikmah
Pernikahan
Terciptanya hubungan antara laki-laki dan
perempuan yang bukan mahram, dalam ikatan
suci yang halal dan diridhai Allah Swt.
Mendapatkan keturunan yang sah dari hasil
pernikahan
Terpeliharanya kehormatan suami istri dari
perbuatan zina
Terjalinnya kerja sama antara suami dan istri
dalam mendidik anak dan menjaga kehidupannya
Terjalinnya silaturahim antarkeluarga besar
pihak suami dan pihak istri
Menikah berarti menjalankan perintah Allah dan
Rasul-Nya. Sebagai hamba yang bertakwa, tentu
kita akan berbahagia jika bisa menaati perintah
Allah dan Rasul-Nya.
Menikah berarti mengikuti Sunnah Rasulullah n.
Allah l menjadikan beliau sebagai teladan bagi
manusia. Orang-orang yang menyelisihi beliau n
akan mendapatkan kerendahan dan kehinaan.
Akan diperoleh banyak keturunan sehingga umat
Islam menjadi kuat menghadapi musuh-musuh
mereka. Akan terwujud pula kebanggaan Nabi n
dengan banyaknya umat beliau di hadapan
seluruh nabi dan umat pada hari kiamat.
Penutup
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu
bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda:
"Perempuan itu dinikahi karena empat
hal, yaitu: harta, keturunan,
kecantikan, dan agamanya.
Dapatkanlah wanita yang taat
beragama, engkau akan berbahagia."
Muttafaq Alaihi dan Imam Lima.
Rasul SAW bersabda:
"Bila telah datang pada kalian
(wanita juga walinya) yang telah
kalian ridhoi akhlaq dan
agamanya, maka nikahkanlah ia.
Bila tidak, maka tunggulah
kerusakan yang akan terjadi."
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai