Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN

KESEHATAN JIWA PADA LANSIA


DI DESA WONOREJO, KEC. BANTUR, KAB. MALANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Jiwa di Desa


Wonorejo Kecamatan Bantur

OLEH:
NI LUH PUTU SAPTYA WIDYATMI
170070301111033

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2017
HALAMAN PENGESAHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN KESEHATAN JIWA PADA LANSIA


DI DESA WONOREJO, KEC. BANTUR, KAB. MALANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Jiwa
di Desa Wonorejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang

Oleh:
Ni Luh Putu Saptya Widyatmi
170070301111033

Telah diperiksa kelengkapannya pada:


Hari :
Tanggal :
Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Mengetahui
Perseptor Akademik Perseptor Klinik

(Ns. Retno Lestari S.Kep, MN) (Ns. Soebagijono, S.Kep, M.MKes)


NIP. 19800914 200502 2001 NIP. 1968109 1999003 1003
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan jiwa pada lansia


Sasaran : Warga Desa Bantur, Kec. Bantur, Kab. Malang
Tempat : Di balai desa Wonorejo
Hari/Tanggal/Jam : Oktober 2017
Waktu : 1 x 30 menit
Penyuluh : Ni Luh Putu Saptya Widyatmi

A. Latar Belakang
Data menunjukkan di Indonesia terjadi peningkatan yang konsisten
jumlah lansia. Pada tahun 2000 terdapat 14,4 juta lansia atau 7,18 %, tahun
2005 jumlah ini meningkat menjadi 17,6 juta atau 8,48 %. Pada tahun 2010
jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia meningkat sebesar 24 juta jiwa atau
9,77 %, dan diperkirakan pada tahun 2020 jumlah lansia meningkat
mencapai 28,8 juta atau11,31% dari total jumlah penduduk. (Depkes, 2008).
Peningkatan jumlah penduduk usia lanjut akan diikuti meningkatnya
permasalah kesehatan seperti masalah kesehatan indera pendengaran dan
penglihatan, kesehatan jiwa dan sebagainya (Depkes, 2008). Di Indonesia
jumlah pasien gangguan jiwa semakin meningkat, salah satu resiko tinggi
yang terkena gangguan jiwa adalah lansia. Hal ini disebabkan karena proses
penuaan, fungsi fisik menurun, perubahan psikososial, finansial menurun,
dan menurunnya nilai kekerabatan
Perubahan menjadi tua adalah perubahan alami yang akan dilalui oleh
setiap orang saat memasuki usia lanjut. Selama proses ini akan terjadi
penurunan sejumlah sel-sel tubuh baik bentuk maupun jumlahnya, yang
tentunya berpengaruh pada fungsi organ-organ tubuh lainnya. Perubahan
juga terjadi dalam aspek sosial berupa kehilangan pekerjaan, pensiun,
kehilangan pasangan dan terpisah dengan anak. Selain itu juga terjadi
perubahan kejiwaan berupa daya ingat yang menurun, cepat lupa, mudah
sedih, mudah tersinggung, mudah frustasi,merasa kesepian, dan takut
kemandirian hilang (Nugroho,1999).
Selama ini program kesehatan hanya berfokus pada kesehatan fisik
sementara kesehatan jiwa terabaikan (Depkes, 2005), survey masyarakat
menunjukkan bahwa 10 persen penduduk di atas 65 tahun membutuhkan
bantuan psikiatri, dan meningkat 25 persen pada penduduk di atas 75 tahun.
Menurut Depkes (2005) kesehatan jiwa lansia adalah perasaan sehat dan
bahagia yang dialami lansia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat
menerima orang lain sebagai mana adanya, dan mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi pada diri sendiri, oranglain, masyarakat, dan lingkungan sehingga
lansia dapat berpikir dan melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan
lansia. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penyuluhan terkait
kesehatan jiwa pada lansia.
B. Tujuan Instruksionel
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan sasaran
mampu mengetahui tentang kesehatan jiwa pada lansia serta cara
menjaga kesehatan jiwa.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapat penyuluhan tentang “Kesehatan Jiwa pada Lansia”,
diharapkan peserta mampu:
a. Mengetahui pengertian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan jiwa
b. Mengetahui masalah kejiwaan yang sering muncul pada lansia
c. Mengetahui manajemen kesehatan jiwa lansia

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian lansia
2. Faktor-faktor yang berpengaruh kesehatan jiwa
3. Masalah kejiwaan yang sering muncul
4. Manajemen kesehatan jiwa pada lansia
5.
D. Sasaran
Sasaran penyuluhan lansia desa Wonorejo, kecamatan Bantur.
E. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
F. Media
Media yang digunakan adalah leafleat
G. Pengorganisasian
Moderator :
Penyuluh : Ni Luh Putu Saptya Widyatmi
Fasilitator :
Operator :

H. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Peserta Metode Media
Penyuluhan
Pembukaan 5 menit - Membuka  Menjawab Ceramah, -
kegiatan dengan salam Tanya
mengucapkan  Mendengarkan jawab
salam  Memperhatikan
- Memperkenalkan  Menjawab
diri pertanyaan pre
- Menjelaskan test
maksud dan
tujuan dari
penyuluhan
- Kontrak waktu
- Menggali
pengetahuan
peserta sebelum
diberi kegiatan
penyuluhan

Penyajian 15 menit Menjelaskan  Mendengarkan Ceramah, Leaflet


tentang : dan Tanya
1. Pengertian memperhatikan jawab
lanisa  Memberikan
2. Faktor-faktor tanggapan dan
yang pertanyaan
berpengaruh mengenai hal
terhadap yang kurang
kesehatan jiwa dimengerti
pada lanisa
3. Masalah
kesehatan jiwa
yang sering
muncul pada
lansia
4. Manajemen
kesehatan jiwa
pada lansia
5. Memberi
kesempatan
bertanya/diskusi
kepada peserta
penyuluhan
Penutup 10 menit - Menggali - Menjawab Ceramah, Leaflet
pengetahuan pertanyaan Tanya
peserta setelah - Memberikan jawab
dilakukan tanggapan
penyuluhan balik
- Meyimpulkan
hasil kegiatan
penyuluhan
- Menutup dengan
salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Melakukan perizinan kepada kader desa dan bidan desa mengenai
kegiatan penyuluhan
b. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
c. Persiapan materi penyuluhan dan pemateri oleh Ni Luh Putu Saptya
Widyatmi
d. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan yang dirumuskan di SAP
2. Proses :
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta
b. Media yang digunakan adalah leaflet
c. Waktu penyuluhan adalah 30 menit
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan
penyuluhan berlangsung
e. Peserta aktif dan antusias dalam megikuti kegiatan penyuluhan
3. Hasil
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti
dan memahami tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan jiwa pada lansia, masalah kejiwaan yang sering muncul
pada lansai, dan menejemen kesehatan jiwa pada lansia
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan
perilaku kesehatan, yaitu peerta dapat melakukan kegiatan yang
dapat untuk menjaga kesehatan jiwa pada lansia.

J. Materi Penyuluhan (lampiran 1)


K. Daftar pustaka (lampiran 2)
L. Pretest dan Post-test penyuluhan (lampiran 3)
Lampiran (Materi)
Kesehatan Jiwa Lansia
a. Pengertian Lansia
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan
kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama
lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan
secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.
Batasan lanjut usia :
1. Menurut WHO :
 Middle age (45-59 th)
 Elderly (60-70 th)
 Old/lansia (75-90 th)
 Very Old/sangat tua (>90 th)
b. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kesehatan Jiwa
1. Penurunan Kondisi Fisik
Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya
kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology),
misalnya tenaga berkurang, enerji menurun, kulit makin keriput, gigi
makin rontok, tulang makin rapuh, dsb.
2. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti : Gangguan
jantung, gangguan metabolisme, misal diabetes millitus, vaginitis, baru
selesai operasi : misalnya prostatektomi, kekurangan gizi, karena
pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang,
penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid,
tranquilizer.
3. Perubahan Aspek Psikososial
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami
penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses
belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain
sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat.
Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan,
koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
4. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun
tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua
atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan
sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan
penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri
5. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik
dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan
kecacatan pada lansia. Misalnya badannya menjadi bungkuk,
pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya
sehingga sering menimbulkan keterasingan.
c. Masalah Kesehatan Jiwa yang Sering Pada Lansia
1. Depresi
2. Pikun
3. Kekhawatiran
4. Paranoid
5. Stress
d. Cara Menjaga Kesehatan Jiwa
1. Berolah raga
2. Ekspresikan cinta
3. Mengapresiasi dan membuat karya seni
4. Beribadah
5. Rekreasi di luar tumah
6. Hindari mengisolasi diri
7. Menjaga pola makan

Anda mungkin juga menyukai