Anda di halaman 1dari 10

1.

STANDAR UNI EROPA


No. Piktogram Kode bahan Keterangan Contoh Bahan
Kode bahan kimia Bahan kimia toksik dan Toksik :
toksik dan kode bahan sangat toksik masuk Karbon tetraklorida
kimia sangat toksik pada kelas yang sama, Benzena
(T+) toksik. Sangat toksik :
1.
Bahan kimia berbahaya Nitrobenzena
dan pemicu iritasi Kalium sianida
masuk pada kelas yang
sama yaitu bahan

Kode bahan kimia berbahaya. Keempat Diklorometana

berbahaya jenis bahan tersebut, Etilen glikol


2
masuk pada kategori
bahan kimia yang

Kode bahan kimia berbahaya bagi Isopropilamin

pemicu iritasi kesehatan (Fatchiyah Asam dan basa sangat


3. (2011:2-11) encer

Kode bahan kimia Bahan pemicu iritasi Asam anorganik


korosif sering dimasukkan Basa dengan
dalam satu kategori konsentrasi di atas 2%
4.
dengan bahan kimia Asam dengan pH di
korosif dan bahan yang bawah 2 dan basa di
berbahaya bagi atas pH 11,5
Kode bahan kimia lingkungan. Kategori AgNO3
berbahaya bagi tersebut adalah bahan Hg2Cl2
5. lingkungan yang merusak jaringan
tubuh (Fatchiyah
(2011:2-11).
Kode bahan kimia Bahan kimia mudah 2,4,6 trinitrotoluena
mudah meledak meledak, pengoksidasi Nitrogliserin
6.
dan mudah terbakar Ammonium nitrat
masuk pada satu
Kode bahan kimia kategori bahankimia Kalium klorat
pengoksidasi mudah terbakar. Faktor Kalium permanganat
7.
mudah terbakar tidak
Kode bahan kimia saja karena adanya Bahan terbakar :
terbakar, mudah sumber api tetapi juga bensin dan minyak
terbakar (F) dan karena gesekan, terpentin
sangat mudah terbakar berdekatan dengan Bahan mudah terbakar
(F+) senyawa lain yang : eter dan aseton
F reaktif atau gaya dan Bahan sangat mudah
8. energi dari luar seperti terbakar : propana dan
benturan (Fatchiyah dietileter
(2011:2-11).

2. NFPA

Warna Kode Keterangan Contoh


Biru 0 Bahan yang terpapar api tidak menimbulkan Oksigen,
Minyak diesel,
(material biasa) bahaya dan hanya terbakar biasa
Argon
Bahan yang terpapar akan menyebabkan iritasi Aseton,
1 namun hanya cedera kecil sekalipun tanpa Etanol,
(sedikit penanganan pertama, termasuk material dengan Butana
sifat inhalasi 10.000 ppm atau kurang (LC50),
berbahaya) oral 2.000 mg/kg atau kurang (LD50), dermal
2.000 mg/kg atau kurang (LD50)
Bahan yang secara intensif atau kontinu Dietil eter,
(kode warna
terpapar dapat menyebabkan cedera atau Kloroform,
biru
2 meninggalkan bekas luka meskipun penanganan Etilen oksida
merupakan pertama dilakukan dengan cepat, termasuk di
(berbahaya)
simbol untuk dalamnya sifat inhalasi 5000 ppm atau kurang
(LC50), oral 500 mg/kg atau kurang (LD50),
bahaya yang dermal 1000 mg/kg atau kurang (LD50)
menyangkut Bahan yang terpapar pada waktu yang pendek Gas klor,
dapat menyebabkan cedera serius sementara Asam kromat,
kesehatan 3
atau meninggalkan luka meskipun tindakan Karbon
atau (sangat monoksida
medis telah diberikan sebelumnya, dan
kemungkina berbahaya) termasuk di dalamnya sifat inhalasi 3.000 ppm
n terjadinya atau kurang (LC50), oral 50 mg/kg atau kurang
(LD50), dermal 200 mg/kg atau kurang (LD50)
cedera Bahan yang terpapar pada waktu yang sangat Hidrogen sianida,
pendek dapat menyebabkan kematian atau Fosfin,
4 cedera berat permanen meskipun tindakan Fenol
medis telah dilakukan, termasuk di dalamnya
(mematikan)
sifat inhalasi 1.000 ppm atau kurang (LC50), oral
5 mg/kg atau kurang (LD50), dermal 40 mg/kg
atau kurang (LD50)
Merah 0 Amonium
hidroksida,
(tidak akan Material yang tidak akan terbakar Kloroform
terbakar)
1 Amonia,
(pembakaran di Bahan perlu dipanaskan terlebih dahulu Asam kloroasetat
sebelum pembakaran dapat terjadi
atas 200oF)
(Kode warna 2 Material perlu dipanaskan terlebih dahulu Asam asetat,
merah (pembakaran di secara sedang atau pada keadaan temperatur Minyak diesel
lingkungan yang relatif panas sebelum proses
merupakan bawah 200oF) pembakaran dapat terjadi
simbol untuk 3 Isopropil alkohol,
bahaya yang (pembakaran di Cairan dan padatan dapat terbakar hampir di Bensin
seluruh kondisi temperatur
menyangkut bawah 100oF)
kebakaran) 4 Material akan secara cepat menguap seutuhnya Hidrogen,
(pembakaran di pada tekanan atmosfer dan kondisi temperatur Dietil eter
normal dan sangat mudah terbakar karena uap
bawah 73oF) tersebar di udara
Kuning 0 Bahan yang stabil sekalipun pada kondisi Asetonitril,
Karbon disulfida
(stabil) terpapar api dan tidak bereaksi dengan air
1 Hidrogen
Material yang sebenarnya stabil namun dapat peroksida (35-
(Kode warna (tidak stabil menjadi tak stabil karena kenaikan temperatur 52%)
kuning ketika dan tekanan atau dapat bereaksi dengan air Gas klor
merupakan dipanaskan) dengan melepaskan sejumlah energi kecil

simbol untuk Material yang tak stabil dan dapat mengalami Diklorosilan,
bahaya yang 2 perubahan kimia dengan melepas energi yang Hidrogen sianida
(perubahan kimia besar namun tidak dapat meledak. Material ini
menyangkut
juga reaktif terhadap air atau dapat membentuk
reaktivitas yang hebat) campuran yang secara potensial mudah meledak
atau ketika bereaksi dengan air.
3 Material yang mampu meledak oleh dirinya Silan,
pelepasan
(benturan dan sendiri atau karena reaksi dengan zat lain tetapi Diboran
energi)
membutuhkan sumber inisiasi yang kuat atau
panas dapat
dapat juga karena pemanasan dan dapat
memicu ledakan) meledak karena bereaksi dengan air
4 Material yang tidak stabil, mudah meledak. Nitrogliserin
Dapat karena reaksi dekomposisi atau reaksi
(mudah meledak)
apapun pada keadaan suhu dan tekanan normal
Putih Sifat bahan atau material adalah asam

(Kode warna
putih Sifat bahan atau material adalah alkalis/basa
merupakan
simbol untuk
karakteristik
bahan
dengan sifat
Bahan memiliki sifat bahaya biologis
tertentu)

Bahan memiliki sifat karsinogenik (pemicu


kanker)

Bahan memiliki sifat korosif

Penggunaan bahan tidak boleh melibatkan air


(tidak boleh adanya paparan air)

Bahan memiliki sifat mudah mengoksidasi (agen


pengoksidasi)
Bahan memiliki bahaya radiasi

3. DOT
No. Kode Keterangan Contoh bahan
Eksplosif (mudah meledak)
Kelas eksplosif memiliki 6 divisi.
Kelas eksplosif 1.1 adalah bahan Dinamit
eksplosif yang memiliki sifat mass TNT
explosion yang mana mempengaruhi
seluruh beban massa hampir
keseluruhan secara instan

Kelas eksplosif 1.2 adalah bahan Bahan perangkat listrik, bahan


eksplosif yang memiliki bahaya peledak
proyeksi (projection hazard) tetapi
tidak sampai mass explosion.

Kelas 1.3 adalah bahan eksplosif Bahan bakar cair motor roket
dengan bahaya kebakaran dan bahaya propelan
1. baik ledakan kecil atau proyeksi kecil
atau keduanya namun bukan mass
explosion.

Kelas 1.4 meliputi alat peledak dengan Roket lempar


daya kecil. Tidak ada dari kategori ini Amunisi
yang mengandung lebih dari 25 g bahan Perangkat sinyal
mudah meledak.

Kelas eksplosif 1.5 terdiri dari zat Campuran pupuk amonium


dengan bahaya ledakan besar akan nitrat dengan bahan bakar
tetapi tidak begitu sensitif dan sedikit sebagai peledak.
kemungkinan melakukan inisiasi
tersendiri oleh bahan tersebut atau
transisi dari pembakaran di bawah
kondisi normal
Kelas 1.6 terdiri atas bahan yang sangat
tidak sensitif (untuk dapat meledak)
dan tidak memiliki sifat ledakan yang
besar. Bahaya ledakan yang
ditimbulkan hampir dapat ditiadakan /
diabaikan.
2 Gas
Gas mudah terbakar yang memiliki titik didih Butadiena
kurang lebih 20oC pada 101.3 KPa dan mudah Metil klorida
tersulut pada tekanan tersebut dengan Propana
konsentrasi 13%. Gas mudah terbakar adalah
merupakan divisi 2.1

Kelas 2.2 meliputi gas tak mudah terbakar, gas Amonia anhidrat
terkompresi non-toksik, gas yang dicairkan, Argon kriogenik
gas terkompresi, serta kriogenik) Karbon dioksida
Nitrogen terkompresi

3. Cairan mudah
terbakar
Cairan mudah terbakar masuk pada kelas 3, Aseton
terdiri atas semua cairan yang memiliki titik Amil asetat
nyala tak lebih dari 60,5oC Toluena
Metanol

Kelas 3 yang lain adalah cairan yang mudah Bahan bakar minyak
menyala. Seluruh cairan dengan titik nyala di Minyak kacang
atas 60oC dan di bawah 93oC adalah Minyak bumi
komponennya

4. Padatan mudah
terbakar
Kelas 4.1 ditunjukkan dengan simbol di Magnesium
samping yang meliputi (a) bahan mudah Nitroselulosa
meledak karena basah, baik karena air,
alkohol atau zat lain (b) material yang reaktif
“sendiri” karena proses dekomposisi (c)
padatan yang dapat melepaskan api karena
gesekan atau bubuk material yang mudah
terpicu.
Bahan dengan kode berikut disebut kelas 4.2 Alkil alumunium
yang terdiri atas bahan piroforik dan bahan Briket
yang sangat mudah bereaksi dengan udara. Fosfor
Magnesium alkil

Kelas 4.3 adalah seluruh padatan yang apabila Kalsium karbida


basah atau kontak dengan air dapat secara Bubuk magnesium
langsung terbakar atau menghasilkan gas Kalium aloy
beracun Natrium hidrida

5. Agen pengoksidasi
dan peroksida
organik
Bahan pengoksidasi adalah bahan yang dapat Aminum nitrat
secara menghasilkan oksigen sehingga Bromin triflorida
memicu atau meningkatkan pembakaran dari Kalsium hipoklorit
bahan lain.

Kelas peroksida organik adalah bahan organik Dibenzoil peroksida


yang memiliki unsur O pada struktur – O – O – Metil etil keton
sebagai turunan H2O2. peroksida
Asam peroksiasetat

6. Bahan beracun
Kelas bahan beracun (6.1) adalah jenis Anilin,
seluruh material selain gas, yang diketahui Golongan arsen
berbahaya bagi manusia atau diperkirakan Karbon tetraklorida
berbahaya bagi manusia, termasuk yang Asam sianida dan gas air
bersifat iritasi mata
Kelas bahan berhaya terinhalasi adalah jenis
bahan beracun yang berbahaya bagi
kesehatan karena efeknya terinhalasi
sehingga masuk ke dalam tubuh

Kelas material infeksi (6.2) adalah seluruh Termasuk di dalamnya


material termasuk mikroorganisme, termasuk adalah anthrax,
racun yang dihasilkannya yang botulism, rabies dan
mengakibatkan penyakit pada tetanus
manusia/hewan.

7. Bahan radioaktif
Kelas radioaktif adalah seluruh material yang Cobalt
memiliki aktivitas radioaktif, yang lebih besar Uranium heksaflourida
dari 0,002 mikrocuri/gram (µCi/g) Senyawa radioaktif

8. Korosif
Kelas korosif adalah bahan – bahan baik Asam nitrat
berbentuk cairan maupun padatan yang dapat NaOH
mengakibatkan destruksi yang dapat terlihat Fosfor triklorida
atau proses perubahan irreversible pada Asam sulfat
jaringan kulit atau mengakibatkan korosi pada
material logam.
9. Bahan lainnya
Kelas lain adalah jenis bahan yang Asam adipat
menunjukkan bahaya saat pemindahan PCB
namun bukan merupakan dari salah satu kelas Lelehan sulfur
yang disebut di atas, seperti contoh :
a. Bahan anestetik atau beracun yang
menyebabkan ketidaknyamanan dan
kebisingan bagi tim pengangkut
b. Bahan lain selain di atas namun masih
memerlukan pengaturan pada
transportasi
4. WHMIS
Kelas Simbol Keterangan Larangan
Gas terkompresi Hijau dan putih tidak dapat digunakan jika
Contoh : butana, propana, bahan kimia tersebut gas yang mudah
dan asetilen terbakar, beracun atau korosif. Terkecuali
A
dengan warna dasar putih dan list bulat
hitam pada piktogram dapat digunakan
untuk gas yang korosif.
Bahan mudah terbakar Tidak boleh menggunakan warna kuning
Contoh : aseton, isopropil Warna biru boleh digunakan untuk produk
B
alkohol yang menghasilkan gas mudah terbakar
jika terkena air
Bahan pengoksidasi Merah dan biru tidak boleh digunakan
Contoh : hidrogen
C
peroksida, kalium nitrat,
natrium klorat
Bahan – bahan yang Tidak boleh oranye
menyebabkan efek toksik
sedang hingga serius
Contoh : arsen, metilen
klorida dan formaldehid
Bahan – bahan yang Tidak boleh oranye
menyebabkan efek toksik
lain
D Contoh : karsinogen
(asbestos, benzena,
kristalin silica), senzitizer
(metil metakrilat),
embriotoksin (xylena)
Material biohazard Tidak boleh oranye
Contoh : mikroorganisme
berbahaya, virus ebola,
hepatitis B
Bahan korosif Tidak boleh oranye
Contoh : NaOH, HCl, HF
E
Bahan berbahaya yang Tidak boleh oranye
reaktif
F Contoh : benzoil
peroksida, asam sianida,
dan klorin dioksida

5. GHS

Anda mungkin juga menyukai