Anda di halaman 1dari 8

1.

Parameter :

CEL : Maximum allowable human exposure limit for an airborne or gaseous substance
(such as chlorine, hydrogen chloride, nitrogen dioxide) which is not to be exceeded even
momentarily. Also called ceiling value. See also threshold level value (TLV).

Read more: http://www.businessdictionary.com/definition/ceiling-limit.html#ixzz4AobnC0lF

2. Hazard Symbol

1. General Warning Symbol


Simbol peringatan secara umum yang
mengingatkan untuk selalu berhati-hati.
Simbol yang biasa juga dipakai dalam
simbol lalu lintas.

2. Flammable Material Symbol.


Simbol peringatan untuk barang atau
material yang mudah terbakar.

3. Toxic Material Symbol.


Simbol untuk material yang beracun

4. Explosive Material Symbol.


Simbol untuk material yang mudah
meledak.
5. Oxidising Material Symbol.
Simbol untuk bahan kimia yang berreaksi
dengan disertai pelepasan panas. Agar
betul-betul dijauhkan dari bahan kimia
yang mudah terbakar.

6. Radioactive Material Symbol.


Simbol untuk material yang mengandung
zat radioacive.

7. Biohazard Symbol.
Simbol untuk organisme atau bahan-
bahan yang berasal dari organisme yang
dapat membahayakan kesehatan
manusia atau mahluk hidup lainnya.

8. Corrosive Material Symbol.


Simbol untuk bahan kimia yang bersifat
korosif, seperti asam (acid) yang sangat
kuat. Bahan kimia ini dapat
manghancurkan kulit dan daging dan
benda-benda lainnya.

9. Electrostatic Sensitive Device (ESD)


Symbol untuk material yang sensitif
terhadap listrik statis. Sering digunakan
pada kemasan komponen electronik
seperti IC. Harus menggunakan sarung
tangan khusus atau perangkap listrik
statis (wrist strap)
10. Laser Radiation Symbol.
Simbol yang terdapat pada alat atau
mesin yang menggunakan sinar laser.
Agar hati-hati terhadap bahaya radiasi
sinar laser.

11. Electric Shock Symbol.


Simbol yang menunjukkan adanya aliran
listrik tegangan tinggi. Agar berhati-hati
terhadap sengatan listrik.

1. Moving / Rotating Parts

Keep hands, loose clothing


Rotating parts - Beware of moving
and long hair away from
entanglement hazard machinery
moving parts.

Beware of moving Entanglement - rotating


Entanglement hazard
machinery parts
Simbol-simbol di atas, biasanya terdapat pada mesin atau bagian mesin yang bergerak
atau berputar. Kita diingatkan untuk menjaga anggota tubuh terutama jari tangan
jangan sampai terjepit. Juga bagi yang berambut panjang atau yang berpakaian longgar
untuk menjauhi mesin tersebut agar rambut atau pakaian longgarnya tidak terlilit atau
terjepit mesin.

2. Cutting Parts / Sharp Edge


Danger for cutter sharp edges watch your fingers
Untuk mesin-mesin yang ada bagian pemotong (cutter) atau memiliki bagian yang
tajam, biasanya terdapat simbol-simbol peringatan seperti di atas.

3. Hot Surface

Do not touch the surface Beware hot surface


Untuk mesin-mesin yang mengeluarkan panas yang membahayakan seperti oven
biasanya terdapat simbol-simbol peringatan seperti di atas.

4. Others

Danger machinery starts Conveyor components


Keep hands clear
automatically moving in the track
Simbol peringatan Simbol peringatan Simbol peringatan
untuk mesin yang pada conveyor agar yang sama seperti
bekerja secara berhati-hati terhadap pada bagian pertama
otomatis tergantung object yang bergerak di atas agar berhati-
ada tidaknya object di atas conveyor hati bisa terjepit.
Breakthrough hazard Danger drop below watch your step

Slippery floor, slippery


Staircase hazard warning Watch for falling objects
surface
Simbol peringatan pada area yang berbahaya. Biasanya sebagai tanda
peringatan sementara disaat ada perbaikan atau maintenance. Hati-hati bisa
terperosok dalam lubang, terjatuh, tersandung, lantai yang licin seperti habis di
pel atau ada tumpahan oli, atau tertimpa benda atau alat-alat.

3. Identifikasi masalah :
A. Hazard and Operability Study (HAZOPS) digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan
dari operasional proses yang dapat mempengaruhi efisiensi produksi dan keselamatan.
HAZOPS merupakan metode identifikasi risiko yang berfokus pada analisis terstruktur
mengenai operasi yang berlangsung.
Dengan menggunakan HAZOPS, kita harus mempelajari setiap tahapan proses untuk
mengidentifikasi semua penyimpangan dari kondisi operasi yang normal, mendeskripsikan
bagaimana bisa terjadi dan menentukan perbaikan dari penyimpangan yang ada.

Metode ini dapat berlaku pada berbagai mode operasi dari suatu proses aliran dan juga dapat
diaplikasikan pada berbagai prosedur atau flowchart. Karakteristik HAZOP adalah:
Sistematik, menggunakan struktur atau susunan dengan mengandalkan guide word dan
gagasan tim untuk melanjutkan dan memastikan safeguard yang sesuai.
Pengkhususan bentuk oleh berbagai multidisiplin ilmu yang dimiliki oleh anggota tim.
Dapat digunakan untuk berbagai macam sistem atau prosedur.
Penggunaannya lebih sebagai sistem pada teknik penafsiran bahaya.
Perkiraan awal, sehingga mampu menghasilkan kualitas yang baik, meskipun kuantitas
berpengaruh.
Teknik kualitatif,teliti, dan sitematis.
Digunakan guide word yang ditentukan dan baku.
Dipertimbangkan penyimpangan dari kondisi normal.
Menemukan permasalahan keselamatan dan operasi.
Beberapa kelebihan dari metode analisa HAZOP adalah:
– Mudah dipelajari
– Memacu kreatifitas dan membangkitkan ide-ide
– Sistematis
– Diterima secara luas sebagai salah satu metode untuk identifikasi bahaya
– Tidak hanya fokus pada safety, karena juga mengidentifikasi hazard (mencegah
kecelakaan) dan operability (berjalan lancarnya suatu proses sehingga meningkatkan plant
performance).

Sedangkan kelemahan penerapan metode HAZOP adalah:


– Sangat bergantung kepada kemampuan anggota tim.
– Memerlukan waktu yang panjang dan melelahkan
– Perlu komitmen tim dan manajemen.
Penerapan metode HAZOP ini sesuai untu kondisi:
Dilakukan di semua tahap, namun disarankan pada final design.
Saat revalidasi HAZOP agar dapat diyakinkan studi tetapi relevan dan mutakhir serta
menjamin keselamatan dan keandalan proses semua permasalahan baru sehingga bisa
diidentifikasi dan dilakukan perbaikan.
Sesudah kecelakaan dan penambahan, penggantian peralatan, maupun ketika memodifikasi
proses dan peralatan disarankan untuk melakukan HAZOP.
Terminologi yang digunakan dalam HAZOP analysis adalah:
Titik studi
Pemisahan satu unit proses atas beberapa bagian agar studi dapat dilakukan lebih terorganisir
untuk memfokuskan studi.
Tujuan
Fungsi, sistem, besaran, dan parameter yang telah ditetapkan/dirancang agar proses berjalan
normal.
Kata penuntun (Guide word)
Parameter
Penyimpangan (deviation)
Penyebab (alasan kenapa terjadi deviasi)
Akibat (hasil dari deviasi)
Bahaya (hazard)
Pengaman (safeguard/control)
Perlengkapan pencegahan yang mencegah penyebab atau perlindungan terhadap konsekuensi
kerugian juga untuk mengurangi akibat.
10. Severity
Tingkat keparahan yang diperkirakan dapat terjadi.
11. LikelyHood
Kemungkinan terjadinya konsekuensi dengan sistem pengamanan yang ada.
12. Risk Ranking
Resiko adalah kombinasi antara likehood dan severity/consequence. Dengan menggunakan
Hazard priority rating matriks antara consequence rating dan probability rating.

B. What If Analysis
Merupakan suatu metode identifikasi bahaya dengan pendekatan brainstorming dan
melibatkan tim yang multidisiplin. Analisis ini digunakan untuk memeriksa secara sistematis
dari setiap aspek, baik dari facility design dan operasi, misalnya seperti bangunan, sistem
pembangkit tenaga, bahan baku, produk, tanki, prosedur operasi, keamanan pabrik dan lain-
lain

Prosedur pelaksanaannya adalah:


Persiapan Review
– Siapkan informasi yang diperlukan, misalnya PFD, SOP, dan lain-lain
– Untuk review existing plant, maka perlu dilakukan kunjungan lapangan dan interview
terhadap personel dari fungsi operasi, pemeliharaan, dan lain-lain.
– Menyusun daftar pertanyaan “what if”.

Pelaksanaan Review
– Penjelasan tentang sistem proses termasuk pelaksanaan plant safety equipment, health
control procedure, dan lain-lain
– Untuk sistem yang kompleks, dilakukan pemecahan sistem atas beberapa bagian,
sehingga proses review bisa lebih difokuskan.
Terminologi yang digunakan dalam “What If Analysis” adalah:
Pertanyaan What if
Akibat (hazard/consequence) dan tanggapan/respon dari pertanyaan yang diajukan.
Pengamanan/safeguard dan safety equipment yang sudah ada
Rekomendasi yang akan diberikan atas dasar analisa terhadap konsekuensi dan safeguard yang
ada. Apabila belum terdapat safeguard yang memadai, perlu direkomendasikan.

c. JHA
Job Hazard Analysis (JHA) adalah tekhnik yang berfokus pada tahapan pekerjaan sebagai cara
untuk mengidentifikasi bahaya sebelum suatu kejadian yang tidak diinginkan muncul. Metode ini
lebih fokus pada interaksi antara pekerja, tugas/pekerjaan, alat dan lingkungan. Setelah diketahui
bahaya yang tidak bisa dihilangkan, maka dilakukan usaha untuk menghilangkan atau
mengurangi risiko bahaya ke tingkat level yang bisa diterima (OSHA 3071).

JHA dapat diterapkan dalam berbagai macam jenis pekerjaan, namun terdapat beberapa prioritas
pekerjaa yang perlu dilakukan JHA, antara lain:
• Pekerjaan dengan tingkat kecelakaan/kesakitan yang tinggi
• Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan luka,cacat atau sakit meskipun tidak terdapat insiden
sebelumnya
• Pekerjaan yang bila terjadi sedikit kesalahan kecil akan dapat memicu terjadinya kecelakaan
parah atau luka
• Pekerjaan yang baru atau mengalami perubahan dalam proses dan prosedur
• Pekerjaan cukup kompleks untuk ditulis instruksi pelaksanaannya

FMEA
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan metode identifikasi risiko dengan
menganalisis berbagai pertimbangan kesalahan dari peralatan yang digunakan dan mengevaluasi
dampak dari kesalahan tersebut. Kelemahan metode ini adalah tidak mempertimbangkan
kesalahan manusia. Dalam hal ini, FMEA mengidentifikasi kemungkinan abnormal atau
penyimpangan yang dapat terjadi pada komponen atau peralatan yang terlibat dalam proses
produksi serta konsekuensi yang ditimbulkan.

4. FTA
Fault Tree Analysis (FTA) merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk memprediksi
atau sebagai alat investigasi setelah terjadinya kecelakaan dengan melakukan analisis proses
kejadian. FTA nantinya akan menghasilkan penilaian kuantitatif dari probabilitas kejadian yang
tidak diinginkan.
FTA merupakan metode yang paling efektif dalam menemukan inti permasalahan karena dapat
menentukan bahwa kerugian yang ditimbulkan tidak berasal dari satu kegagalan. FTA
merupakan kerangka berpikir terbalik di mana evaluasi berawal dari insiden kemudian dikaji
penyebabnya.

5. ETA
Event Tree Analysis (ETA) adalah metode yang menunjukkan dampak yang mungkin terjadi
dengan diawali oleh identifikasi pemicu kejadian dan proses dalam setiap tahapan yang
menimbulkan terjadinya kecelakaan. Dalam melakukan ETA, kita perlu mengetahui pemicu dari
kejadian dan fungsi sistem keselamatan atau prosedur kegawatdaruratan yang tersedia untuk
menentukan langkah perbaikan terhadap dampak yang ditimbulkan.

4. Hazard Identifikasi (Hazard Identification)

Identifikasi yang efektif dari resiko yang potensial dan nyata adalah bergantung pada proses yang
proaktif untuk mengumpulkan dan meneliti data dari proses rutin monitoring, incidents, inspeksi
dan audit dari resiko (hazard) apapun, atau potensial resiko (potential hazard), yang dikenali dari
analisa data dan proses kecenderungan yang menandai adanya kebutuhan penyelidikan lebih
lanjut melalui suatu program penilaian resiko untuk menentukan tindakan korektif yang
diperlukan untuk mengurangi (mitigasi) dan/atau menghapuskan (eliminasi) apapun tingkatan
resiko yang tak dapat diterima (unacceptable levels of risk).

Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Resiko (hazard) yang dikenali dari analisa data yang dikumpulkan melalui Program Keselamatan
dan Pencegahaan Kecelakaan Penerbangan (Flight Safety and Accident Prevention Proramme)
perlu terukur melalui suatu proses penilaian resiko (risk assessment process). Resiko adalah
gabungan dari likelihood (tingkat keseringan kemungkinan yang terjadi) dan Saverity (Keparahan
dari Resiko) yang diramalkan dari hasil atau efek dari Hazard.

Anda mungkin juga menyukai