Anda di halaman 1dari 21

BAB I OLAHRAGA BULUTANGKIS

A.SEJARAH BULUTANGKIS DAN TOKOH-TOKOHNYA

1. Bulutangkis di Luar Negeri Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari sebuah rumah/istana di kawasan Gloucester-shire, sekitar 200 kilometer sebelah barat London, Inggris. Badminton House, demikian nama istana tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini mulai dikembangkan menuju bentuknya sekarang.

Permainan macam ini sudah dilakukan anak-anak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (kini Thailand), Yunani, dan Cina. Di kawasan terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock.

Pada tahun 1860-an ada seorang penjual mainan dari London mungkin juga penyedia peralatan battledore bernama Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore a new game. Tulisan tersebut menggambarkan terjadinya evolusi permainan di Badminton House.

2. Bulutangkis di Indonesia dan Riwayat Bedirinya PBSI Pada jaman penjajahan dahulu, ada perkumpulan-perkumpulan bulutangkis di Indonesia yang bergerak sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan satu cita-cita perjuangan di alam negara merdeka, memang tidak bisa dibiarkan berlangsung terus. Harus diusahakan satu organisasi secara nasional, sebagai organisasi pemersatu.

Usaha yang dilakukan oleh Sudirman Cs dengan melalui perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI ( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah / propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda ( Pengurus Dareah ) sedangkan Pengcab (Pengurus Cabang ) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImor-Timur ) dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.

B. UPAYA UNTUK MENCAPAI PRESTASI BULU TANGKIS

Permainan Bulu Tangkis

ILMU BULU TANGKIS atau TEKNIK


Cara Memegang Raket

JASMANI / FISIK

MORAL

Cara Memakai Bola


Macamnya Pukulan

MENTAL

Latihan Pemanasan

Stroke

Latihan Loncat Tali

Cara Servis

Latihan Lari Khusus

Cara Bermain BuluTangkis

Latihan Kelenturan

Tipe Pemain Strategi

Latihan Beban Latihan Bayangan

Taktik

Latihan Pendinginan

JUARA
PENJELASAN
Permainan bulutangkis terdiri dari dua faktor penting yang saling menunjang, yaitu : 1. Ilmu Bulutangkis/Teknik Ilmu ini dibagi lagi menjadi: a. Cara Memegang Raket Cara memegang raket ada empat macam, yaitu: Satu: seperti memegang kapak yang berbentuk V atau biasa disebut dengan memegang raket forehand. Dua: seperti memegang pemukul kasur atau biasa disebut dengan pukulan backhand-nya lemah. Tiga: seperti cara satu namun hanya menggeser bentuk V tangan ke arah dalam, biasa disebut memegang raket backhand. Empat: cara memegang raket campuran dengan cara 1 atau forehand dan dengan cara 3 atau backhand.

b. Cara Memukul Bola Hal penting dalam memukul bola yaitu:

1. Ketika bola akan dipukul, posisi badan miring. 2. Usahakan bola berada di depan badan agar mudah

pengembbaliannya. 3. Untuk bermain ganda cara memegang raket dimajukan agar dapat memukul dengan cepat dan keras. 4. Untuk bermain tunggal cara memegang raket dimundurkan atau dipegang pada ujungnya agar jalan bola bisa cepat dan jatuh ke belakang. 5. Usahakan bola yang dipukul arahnya sulit ditebak oleh lawan. 6. Bola dipukul dengan kekuatan yang berpusat pada pergelangan tangan. 7. Ketika akan memukul bola, jari-jarinya memegang raket supaya dikencangkan dengan memijit grip sehingga ada tenaga dan rileks kembali sambil melihat arah bola. 8. Bola diambil dengan cara jumping atau meloncat agar bola jatuhnya lebih cepat dan menukik di tempat lawan. 9. Bila mengejar bola sambiil memukulnya, dengan kaki kanan selalu didepan saat raket mengenai bola. 10. Bila memukul bola diatas kepala (over hand) dengan jenis pukulan forehand, diperlukan langkah yang cepat.

c.

Macamnya Pukulan

1. Forhand/backhand lob penuh adalah pukulan dari bagian kanan atau kiri bola yang melambung tinggi ke belakang dan jatuh dekat garis belakang. Agar dapat mengembalikan posisi dan untuk menguras tenaga lawan.

2. Forehand/backhand lob serang adalah seperti lob penuh namun tidak melambung tinggi/sedang. Agar dapat menempatkan bola diposisi kosong, karena posisi lawan yang kurang baik (jelek). 3. Forehand/backhand smash adalah memukul bola dismash yang tidak terlalu keras agar lawan tidak dapat mengembalikannya (return). 4. Forhand/backhand full-smash adalah memukul bola yang sangat keras dan tajam atau smash penuh dan disertai dengan seluruh tenaga serta mengambilnya dengan cara meloncat. Agar bola mati ditempat lawan. 5. Forehand/backhand half-smash adalah pukulan setengah smash yang cara memukulnya seperti smash biasa. Agar dapat mengecoh lawan dan mengangkat bola. 6. Forehand/backhand choffed adalah pencegatan bola agar jatuh dekat net sehingga lawan mengangkatnya. 7. Forehand/backhand dro-short adalah memukul bola dengan cara dipotong dan jauh dari lawan. Agar lawan terkecoh dan mengangkat bolanya. 8. Forehand/backhand drive adalah pukulan datar dengan jalan bola yang cepat atau lambat. Agar jatuh ditempat kosong. 9. Forehand/backhand netting adalah sentuhan bola dengan raket yaitu caranya disodokkan sehingga jatuhnya bola dibibir net. 10. Forehand/backhand order arm-lob yaitu pukulan yang diangkat dari dekat net dengan forehand/backhand, karena bola sudah diujung net. 11. Forehand/backhand tampar adalah memukul bola seperti menampar. Karena bola yang sedang muncul menyebrangi net dan tidak diberi kesempatan turun dan tidak menyentuh net.

d. Stroke Jika seorang atlet telah menguasai teknik dasar yaitu cara memegang raket, foot work/gerak langkah yang baik dan pukulannya telah lancar, amak perlu meningkatkan pukulannya dengan melakukan stroke agar mendapatkan pukulan yang berkualitas, akurat dan bervariasi. Macam-macam stroke adalah sebagai berikut: 1. Atlet berdiri di tengah dari separoh lapangan, bola dipukul melambung dengan forehand (arah kanan tangan) dalam waktu beberapa lama sampai lancar. 2. Atlet berdiri ditengah dari separoh lapangan, memperbanyak pukulan backhand (arah kiri tangan). 3. Atlet berdiri dekat net dari separoh lapangan, dan berlatih menggunakan bola dengan cara forehand maupun backhand lalu dilanjutkan dengan cara mengangkat bola lob (order arm lob). 4. Atlet berdiri di tengah dari separoh lapangan. Sparingnya 2 orang yang tegak ke depan sedikit dari tengah lapangan dan yang lain tegak dibelakang untuk memberikan umpan lob yang dismash dan dikembalikan ke net lalu diangkay lob. 5. Atlet berdiri ditengah dari separoh lapangan, diberi umpan lob lalu dismash. 6. Atlet dan sparingnya berdiri disudut lapangan yang berlawanan arah/silang untuk melakukan pukulan lob silang dengan cara backhand ataupun forehand. 7. Atlet berdiri ditengah lapangan yang agak mundur sedikit bersama sparingnya dan melakukan smash sehingga dapat mengembalikan pukulan yang jauh.

8. Atlet berdiri ditengah lapangan pada len tengah agar dapat memberikan umpan dan stamina atlet dapat optimal dalam penggunaanya. 9. Sistem latihan stroke lainnya adalah dengan hitungan pukulan atau waktu, misalnya: a. Lob silang di kanan lapangan b. Lob silang di kiri lapangan c. Latihan netting dengan sparing : 15 menit. : 15 menit. : 15 menit.

Pukulan netting dengan cara diiris atau disodok backhand/forehand. d. Jumping smash tubruk : 15 menit.

Boal umpan dari sparingnya di smash loncat dan dikembalikan ke depan net lalu ditubruk dan dikembalikan lambung tinggi, atlet terus lari mundur, lalu jumping smash lagi dan seterusnya.

e.

Cara Servis Sebelum melakukan servis ada beberapa hal yang harus diketahui oleh atlet antara lain sebagai berikut: 1. Sebaiknya berdiri ditengah lapangan dekat len tengah sekitar 30 cm dari len depan, untuk servis ganda/double dan sekitar 1 m dari len depan untuk servis tunggal/single. 2. Kaki tidak boleh menginjak len tengah sebelum nola dipukul. 3. Daun raket tidak boleh lebih tinggi dari pangkal raket yang dipegang atau tidak boleh diatas pinggang saat bola dipukul. 4. Tidak boleh melakukan gerakan pura-pura atau 2 gerakan.

5. Konsentrasi, jangan terburu-buru. 6. Arahkan bola ke posisi lawan yang lemah/kosong dan jarang memberi bola, yang lawan mudah menyerangnya. 7. Bila akan melakukan servis kecil/pendek, daun raket didekatkan dengan bola kemudian bibir netlah yang harus dilihat kemudian bola dipukul dengan cara diiris supaya larinya bola berputar, sehingga tipis di atas net, maka sulitlah lawan untuk mencetuknya. 8. Perbanyaklah melakukan servis kecil. 9. Ketika melakukan servis pasangannya tidak boleh berdiri di satu kamar dan boleh hanya satu kakinya saja. 10. Macam-macam servis anatara lain: a. Forehand/backhand short service (servis pendek/kecil) yaitu dilakukan dari muka tangan yang jatuh bolanya disekitar len depan lawan dan diarahkan ke sudut kiri atau sudut kanan. b. Forehand/backhand lob service adalah melakukan service dengan forehand/backhand yang diarahkan ke belakang dan melambung tinggi. c. Forehand/backhand Lob Service adlaah service forehand lob penuh. d. Forehand/backhand Flick Service adalah servis yang dikejut serta diarahkan ke sudut kiri/kanan lapangan lawan yang jatuhnya bola didekat len paling belakang agar posisi lawna tidak selalu dekat net dan untuk mengacaukan konsentrasi lawan.

f. Cara Bermain Bulutangkis Permainan bulutangkis ada 2 macam, yaitu: 1. Single Tunggal Ada dua jenis single tunggal yaitu Tunggal Puteri dan Tunggal Putera. 2. Double atau Ganda Ada tiga macam ganda yaitu Ganda Putera, Ganda Puteri serta Ganda Campuran.

Menurut sistemnya dalam permainan ganda ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: a. Side by Side (Bersebelahan). b. Muka (Belakang). c. Kombinasi side by side dengan muka-belakang (Round System/Sistem Keliling). 3. Ganda Campuran Yaitu campura satu orang putera dengan satu orang puteri.

g. Tipe Pemain Setiap pemain mempunyai kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya dan mereka dikelompokkan pada tipe-tipe pamian sebagai berikut: 1. Pemain Serang (Ofensif). 2. Pemain Ulet

3. Pemain Tipuan (Diption). 4. Pemain Kombinasi Serang, Ulet dan Tipuan.

h. Strategi Merupakan suatu cara untuk mengantisipasi permainan lawan baik beregu ataupun individu/perorangan agar lawan menk=jadi sulit dan dapat ditaklukan.

i. Taktik Taktik adalah bagian dari strategi yaitu cara untuk mengantisipasi permainan lawan agar lawan mengalami kesulitan dan dapat dikalahkan.

2. Jasmani/Fisik Pada bagian jasmani/fisik dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain: a. Moral. b. Mental. c. Latihan Pemanasan. d. Latihan Loncat Tali. e. Latihan Lari Khusus. f. Latihan Kelenturan. g. Latihan Beban. h. Latihan Bayangan.

i. Latihan Pendinginan.

BAB II PERLENGKAPAN, PEMELIHARAAN, PERWASITAN

A. PERLENGKAPAN
Perlengkapan untuk bermain bulutangkis antara lain adalah sebagai berikut: 1. Lapangan Untuk membuat lapangan bulutangkis diperlukan lahan minimal berukuran 10 x 18 m. Lapangan dapat dibuat pada tanah biasa dengan line/len bambu, lapangan dapat diperkeras dengan semen cor, aspal atau papan tebal. Jika lapangan

diberi atap, sekurang-kurangnya setinggi 8 m, dan tidak ada halangan untuk jalannya bola. Lapangan bulutangkis yang diakui Intenasional dilapisi karpet yang elastis. Perincian ukuran lapangan adalah sebagai berikut : - Panjang - Lebar - Garis servis pendek ke net - Garis servis ke garis servis panjang untuk ganda - Garis servis panjang untuk ganda ke garis batas belakang : 13,42 m : 6,10 m : 1,98 m : 3,96 m : 0,76 m

- Garis samping untuk tunggal ke garis samping untuk ganda : 0,46 m - Lebar garis line/ len : 0,04 m

2. Net atau Jaring Net/ jaring sebagai pembataas lapangan yang tingginya 1,55 pada pangkal tiang net, dan 1,52 m di tengah lapangan dari lantai. Tiang net harus dibuat kokoh agar ketika net ditarik tidak berubah manjadi miring.

3. Raket Jika diperhatikan, ada raket yang dibuat lebih berat pada bagian kepala, dan ada pula raket yang dibuat lebih berat pada bagian tangkainya. Raket yang dibuat lebih berat pada bagian kepala lebih bagus dipakai pada saat bermain tunggal. Karena raket ini hanya memerlukan sedikit tenaga untuk memukul bola jauh. Dan raket yang dibuat lebih berat pada bagian tangkainya akan lebih baik digunakan pada saat bermain ganda. Sebab kecepatan untuk memukul bola akan lebih baik. Raket harus dipasang tali yang disebut string/ senar yang berbentuk tali plastik sintetik. Senar yang baik jika dipasang kencang-kencang, namun pantulannya baik. Sedangkan raket yang bagus adalah raket yang enteng namun kuat, pada umumnya raket yang harganya mahal. Kemudian pada gripnya dilapisi semacam kain penyerap keringat.

4. Shuttle Cock / Kok / Bola. Kok / Bola dibuta oleh pabrik dengan bulu angsa atau bahan plastik sebanyak 14- 16 buah, yang beratnya 5,67 gram berdasarkan standar IBF. Bola yang baik jika dipukul dengan ayunan raket sekuatnya, kemudian bola melambung tinggi ke belakang lawan dengan tidak oleng/ goyang

5. Sepatu

Sepatu yang baik adalah sepatu yang neteng, dan jika dipakai tidak licin, umumnya bewarna putih. 6. Span dan Kaos Baju Span/ celana yang dipakai ukuran pendek, warnanya bervariasi, ada yang putih, hitam, abu-abu dan sebagainya, sedang kaos baju yang dipakai bebas, tapi untuk taraf internasional berwarna yang sejuk. Dan pemain memilih kaos baju yang mudah menyerap keringat.

B. PEMELIHARAAN
1. Emosi Luapan emosi yang dituangkan dalam perasaan senang,cemas, takut dan sebagainya terdapat pada setiap orang, karena itu seorang atlet harus bisa mengendalikan emosinya supaya permainannya stabil. 2. Jarak waktu makan minimal 3 jam Upayakan 3 jam sebelum bertanding sudah makan. Jika makan kurang dari tiga jam ke saat bertanding akan berdampak kurang baik. 3. Hindari makan makanan yang merangsang Seperti cabe,pete,jengkol dan makanan yang sulit dicerna misalnya ketan dan sebagainya pada saat akan pertandingan. 4. Hindari minum-minuman yang beralkohol Karena dapat mengganggu saraf dan menurunkan konsentrasi. 5. Sarapan nasi Karena mengandung karbohidrat agar tidak loyo.

6. Minum sebelum, saat dan sesudah bertanding 7. Tidur yang cukup Tidak boleh kurang dari 8 jam 8. Latihan ringan Menjelang 3 hari saat pertandingan jangan melakukan latihan yang berat tetapi yang ringan-ringan saja. 9. Hari pertandingan usahakan melakukan pemanasan, bersenam dan menghirup udara pagi sebanyak-banyaknya 10. Pemanasan setengah jam sebelum pertandingan 11. Tidak terburu-buru menyelesaikan pertandingan 12. Berpikir positif 13. Penyesuaian alat dan lokasi a) Menggunakan raket yang biasa dipakai b) Mencoba pukul-pukul bola bila bola yang dipakai berbeda dengan saat latihan c) Mencoba lapangan yang akan dipakai d) Datang lebih awal untuk beradaptasi dengan tempat pertandingan 14. Istirahat

B.

PERWASITAN

Peraturan permainan bulutangkis tidaklah sulit. Yang perlu dihayati oleh setiap atlet adalah rasa sportif, sopan santun serta tidak melakukan gerakan yang dianggap bermusuhan dan menghormati wasit.

Ada 2 hal yang perlu diketahui oleh para atlet antara lain: 1. Aturan Bermain Bulutangkis, yaitu: a. Servis awal dilakukan dari sebelah kanan. b. Sebelum bola dipukul, si penerima servis tidka boleh bergerak lebih dulu. c. Saat bola berjalan, raket maupun anggota badan lainnya tidak boleh menyentuh net. d. Saat servis tidak boleh dengan dua gerakan. e. Hitungan permainan ganda 21 angka, berlaku untuk ganda putera dan ganda puteri ataupun ganda campuran. f. Hitungan permainan tunggal adalah 21 poin dengan point 11 harus pindah tempat.

2. Aturan Perwasitan Dalam permainan bulutangkis wasit dibantu dengan Service Controle yaitu pengontrol servis bagi pemain yang akan melakukan servis. Adapun tugas-tugas wasit antara lain sebagai berikut: a) Memimpin jalannya pertandingan sejak awal hingga selesai dengan tertib. Serta dapat menguasai peraturan permainan perbulutangkisan. b) Bertindak jujur, adil, tegas dan tidak memihak. c) Menyebut angka dengan suara yang keras agar didengar oleh pemain dan penonton.

d) Jika ragu terhadap jatuhnya bola agar bertanya pada hakim garis. e) Mencatat angka kedua belah pihak pemain. f) Sebelum pertandingan dimulai melakukan tos/undian untuk memilih tempat atau bola bagi pemainnya. g) Bilaman ada masalah yang sulit dipecahkan, wasit agar berkonsultasi dengan referee sebagai pimpinan dalam kejuaraan tersebut. h) Peraturam Permainan Bulutangkis (Laws Of Badminton) dikeluarkan oleh IBF di Tokyo Mei 2006. IBF kini diganti menjadi BWF (Badminton World Federation).

3. Pemain Cedera atau Sakit a. Bila pemain cedera atau sakit dalam suatu pertandingan harus segera ditangani secara hati-hati dan fleksibel. Wasit harus secepat mungkin menentukan ringanberatnya problem. Atau referee dipanggil ke lapangan. b. Referee harus memutuskan apakah petugas medis atau beberapa orang diperlukan di lapangan. Petugas medis harus memeriksa dan memberikan advis kepada pemain tentang berat-ringannya cedera atau sakit. Jika ada pendarahan, game harus ditunda sampai pendarahan berhenti atau luka telah diproteksi secukupnya.

c. Referee harus memberikan advis kepada wasit mengenai waktu yang dibutuhkan oleh pemain untuk melanjutkan permainan. Wasit harus memantau waktu yang berlalu. d. Wasit harus memastikan lawannya tidak dirugikan. e. Ketika cedera sakit atau gangguan lain yang tidak terelakkan, teriakan kepada pemain: Apakah kamu mengundurkan diri? dan jika jawabannya, Ya, maka ucapkan ................ (nama pemain atau tim) mengundurkan diri, partai pertandingan dimenangkan oleh ............ (nama pemain atau tim) ............. (skor).

TUGAS RESUME KEJAR BULUTANGKIS


H.Tumin Atmadi Usman

Nama Anggota : Jeanna Salima Karimah Ihda Husnayain Meka Anggidian Primadina

M. Dwi Ario

JURUSAN PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

Anda mungkin juga menyukai