Eyd PDF
Eyd PDF
II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husen Sastranegara
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
huruf pertama kata pada awal kalimat. Gubernur Irian Jaya
Misalnya:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perta-
Dia mengantuk.
ma nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti
Apa maksudnya?
nama orang, atau nama tempat.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu belum selesai. Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pe-
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik
tikan langsung.
menjadi mayor jenderal.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!” unsur-unsur nama orang.
“Kemarin engkau terlambat,” katanya. Misalnya:
“Besok pagi,” kata Ibu, “dia akan berangkat.”
Amir Hamzah
Dewi Sartika
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
Wage Rudolf Supratman
dalam ungkapan yang berhubungan dengan
Halim Perdanakusumah
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
Ampere
untuk Tuhan.
Misalnya: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per-
Allah Alkitab Islam tama nama orang yang digunakan sebagai nama
Yang Mahakuasa Quran Kristen jenis atau satuan ukuran.
Yang Maha Pengasih Weda Misalnya:
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar mesin diesel
kepada hamba-Nya. 10 volt
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan 5 ampere
yang Engkau beri rahmat.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
nama gelar kehormatan, keturunan, dan keaga-
maan yang diikuti nama orang. Misalnya:
Misalnya: bangsa Indonesia
suku Sunda
Mahaputra Yamin
bahasa Inggris
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perta-
Imam Syafii
ma nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai
Nabi Ibrahim
sebagai bentuk dasar kata turunan.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perta- Misalnya:
ma nama gelar kehormatan, keturunan, dan
mengidonesiakan kata asing
keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
keinggris-inggrisan
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan. 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
Tahun ini ia pergi naik haji. nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama Misalnya:
unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
bulan Agustus hari Natal
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
bulan Maulid Perang Candu
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
hari Galungan tahun Hijriah
tempat.
hari Jumat tarikh Masehi
Misalnya: hari Lebaran
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perta- 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
ma nama geografi yang digunakan sebagai nama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
jenis. sapaan.
Misalnya: Misalnya:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perta- III. Penulisan Kata
ma kata penunjuk hubungan kekerabatan yang
tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan. A. Kata Dasar
Misalnya: Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu ke-
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. satuan.
Semua kakak dan adik saya sudah berke-
Misalnya:
luarga.
Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama Kantor pajak penuh sesak.
kata ganti Anda. Buku itu sangat tebal.
Misalnya:
B. Kata Turunan
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima. 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis
serangkai dengan kata dasarnya.
B. Huruf Miring Misalnya:
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk bergeletar
menuliskan nama buku, majalah, dan surat dikelola
kabar yang dikutip dalam tulisan. penetapan
menengok
Misalnya:
mempermainkan
majalah Bahasa dan Kesusastraan
buku Negarakertagama karangan Prapanca 2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan
surat kabar Suara Karya atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang
langsung mengikuti atau mendahuluinya. (Lihat
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk me- juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V,
negaskan atau mengkhususkan huruf, bagian Pasal E, Ayat 5.)
kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya:
Misalnya: bertepuk tangan garis bawahi
Huruf pertama kata abad ialah a. menganak sungai sebar luaskan
Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf 3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata
kapital. mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur
Buatlah kalimat dengan berlepas tangan. gabungan kata itu ditulis serangkai. (Lihat juga
keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk E, Ayat 5.)
menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan
Misalnya:
asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
menggarisbawahi menyebarluaskan
Misalnya:
dilipatgandakan penghancurleburan
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia
mangostana. 4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipa-
Politik divide et impera pernah merajalela di kai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis
negeri ini. serangkai.
Weltanschauung antara lain diterjemahkan
menjadi ‘pandangan dunia.’ Misalnya:
Tetapi: adipati mahasiswa
Negara itu telah mengalami empat kudeta. aerodinamika mancanegara
antarkota multilateral
Catatan: anumerta narapidana
audiogram nonkolaborasi
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau awahama Pancasila
kata yang akan dicetak miring diberi, satu garis bikarbonat panteisme
di bawahnya. biokimia paripurna
caturtunggal poligami
dasawarsa pramuniaga
dekameter prasangka
demoralisasi purnawirawan
dwiwarna reinkarnasi
Kain itu terletak di dalam lemari. pun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun,
Bermalam semalam di sini. sekalipun, sungguhpun, dan walaupun ditulis se-
Di mana Siti sekarang? rangkai.
Mereka ada di rumah. Misalnya:
la ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Ke mana saja ia selama ini? Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
Kita perlu berpikir sepuluh tahun ke depan. Bagaimanapun juga akan dicobanya menyele-
Mari kita berangkat ke pasar. saikan tugas itu.
Saya pergi ke sana-sini mencarinya. Baik para mahasiswa maupun mahasiswi ikut
Ia datang dari Surabaya kemarin. berdemonstrasi.
Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaan
Catatan: dapat dijadikan pegangan.
Kata-kata yang dicetak miring di bawah ini ditulis Walaupun miskin, ia selalu gembira.
serangkai. 3. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan
Si Amin tebih tua daripada Si Ahmad. ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang
Kami percaya sepenuhnya kepada kakaknya. mendahului atau mengikutinya.
Kesampingkan saja persoalan yang tidak Misalnya:
penting itu.
Ia masuk, lalu keluar lagi. Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1
Surat perintah itu dikeluarkan di Jakarta April.
pada tanggal 11 Maret 1966. Mereka masuk ke dalam ruangan satu per
Bawa kemari gambar itu. satu.
Kemarikan buku itu. Harga kain itu Rp2.000.00 per helai.
Semua orang terkemuka di desa itu hadir
dalam kenduri itu. I. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang
G. Kata si dan sang terdiri atas satu huruf atau lebih.
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan,
mengikutinya. jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
Misalnya: titik.
Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil. Misalnya:
Surat itu dikirimkan kembali kepada si A.S. Kramawijaya
pengirim. Muh. Yamin
Suman Hs.
H. Partikel Sukanto S.A.
M.B.A. master of business adminis-
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai tration
dengan kata yang mendahuluinya. M.Sc. master of science
Misalnya: S.E. sarjana ekonomi
Bacalah buku itu baik-baik. S.Kar. sarjana karawitan
Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia. S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Apakah yang tersirat dalam surat itu? Bpk. Bapak
Siapakah gerangan dia? Sdr. Saudara
Apatah gunanya bersedih hati? Kol. Kolonel
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah
mendahuluinya. dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,
serta nama dokumen resmi yang terdiri atas
Misalnya: huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan. Misalnya:
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau be-
lum pernah datang ke rumahku. DPR Dewan Perwakilan Rakyat
Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi. PGRI Persatuan Guru Republik Indo-
nesia
Catatan: GBHN Garis-Garis Besar Haluan
Negara
Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya
adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biar-
d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, Jika dianggap perlu membentuk akronim,
takaran, timbangan, dan mata uang tidak hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut.
diikuti tanda titik. (1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi
jumlah suku kata yang lazim pada kata Indo-
Misalnya: nesia. (2) Akronim dibentuk dengan meng-
Cu kuprum indahkan keserasian kombinasi vokal dan
TNT trinitrotoluen konsonan yang sesuai dengan pola kata Indo-
cm sentimeter nesia yang lazim.
kVA kilovolt-ampere
l liter J. Angka dan Lambang Bilangan
kg kilogram
Rp rupiah 1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bi-
langan atau nomor. Di dalam tulisan lazim di-
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan gunakan angka Arab atau angka Romawi.
huruf awal, gabungan suku kata, ataupun ga- Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4,5,6, 7, 8, 9
bungan huruf dan suku kata dari deret kata yang Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,
diperlakukan sebagai kata. IX, X, L (50), C (100), D
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan (500), M (1.000), V (5.000),
huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya M (1.000.000)
dengan huruf kapital. Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-
Misalnya: pasal yang berikut ini.
ABRI Angkatan Bersenjata Republik 2. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran
Indonesia panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu,
LAN Lembaga Administrasi Negara (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas.
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indo-
Misalnya:
nesia
IKIP Institut Keguruan dan Ilmu 0,5 sentimeter 1 jam 20 menit
Pendidikan 5 kilogram pukul 15.00
SIM surat izin mengemudi 4 meter persegi tahun 1928
10 liter 17 Agustus l945
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan Rp5.000,00 50 dolar Amerika
suku kata atau gabungan huruf dan suku kata US$3.50* 10 paun Inggris
dari deret kata ditulis dengan huruf awal $5.10* 100 yen
huruf kapital. ¥100 10 persen
Misalnya: 2.000 rupiah 27 orang
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata * Tanda titik di sini merupakan tanda desimal.
Republik Indonesia
3. Angka lazim dipakai untuk melambangkan uang lima 1000-an atau uang lima seribuan
nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar
pada alamat. 8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf
Misalnya: kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai
Jalan Tanah Abang I No. 15 secara berurutan, seperti dalam perincian dan
Hotel Indonesia, Kamar 169 pemaparan.
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
bukan pertanyaan atau seruan. Gempa yang terjadi semalam menewaskan
1.231 jiwa.
Misalnya:
Ayahku tinggal di Solo. 6b. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan
Biarlah mereka duduk di sana. bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
Dia menanyakan siapa yang akan datang. menunjukkan jumlah.
Hari ini tanggal 6 April 1973. Misalnya:
Marilah kita mengheningkan cipta. Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permo- Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
honan ini. Nomor gironya 5645678.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf 7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang
dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. merupakan kepala karangan atau kepala ilustra-
Misalnya: si, tabel, dan sebagainya.
a. III. Departemen Dalam Negeri Misalnya:
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Acara Kunjungan Adam Malik
Masyarakat Desa Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD '45)
B. Direktorat Jenderal Agraria Salah Asuhan
1. ...
8. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat
b.1. Patokan Umum pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan
1.1. Isi Karangan alamat penerima surat.
1.2. Ilustrasi
Misalnya:
1.2.1. Gambar Tangan
1.2.2. Tabel Jalan Diponegoro 82
1.2.3. Grafik Jakarta
Catatan: 1 April 1991
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau Yth. Sdr. Moh. Hasan
huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka Jalan Arif 43
atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam Palembang
deretan angka atau huruf. Kantor Penempatan Tenaga
Jalan Cikini 7l
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka
Jakarta
jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya:
pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20
detik)
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang ke-
pemakaiannya tidak diapit tanda koma: merdekaan itu: hidup atau mati.
Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan 1b. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau
namanya pada panitia. perian itu merupakan pelengkap yang mengakhi-
13. Tanda koma dapat dipakai—untuk menghindari ri pernyataan.
salah baca—di belakang keterangan yang terda- Misalnya:
pat pada awal kalimat. Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Misalnya: Fakultas itu mempunyai jurusan ekonomi
Dalam pembinaan dan pengembangan ba- umum dan jurusan ekonomi perusahaan.
hasa, kita memerlukan sikap yang bersung- 2. Tanda titik dua dipakai scsudah kata atau ung-
guh-sungguh. kapan yang memerlukan pemerian.
Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan
terima kasih. Misalnya:
Bandingkan dengan: a. Ketua: Ahmad Wijaya
Sekretaris: S. Handayani
Kita memerlukan sikap yang bersungguh- Bendahara: B.Hartawan
sungguh dalam pembinaan dan pengem- b. Tempat Sidang: Ruang 104
bangan bahasa. PengantarAcara: Bambang S.
Karyadi mengucapkan terima kasih atas ban- Hari: Senin
tuan Agus. Waktu: 09.30
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan pe- 3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama
tikan langsung dari bagian lain yang mengiringi- sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
nya dalam kalimat jika petikan langsung itu percakapan.
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya:
Misalnya:
Ibu: (meletakkan bebcrapa kopor)
“Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim. “Bawa kopor ini, Mir!”
“Berdiri lurus-lurus!” perintahnya. Amir: “Baik, Bu.” (mengangkat kopor
dan masuk)
C. Tanda Titik Koma(;) Ibu: “Jangan lupa. Letakkan baik-baik!”
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisah- (duduk di kursi besar)
kan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan se- 4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau no-
tara. mor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat
Misalnya: dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan
juga. acuan dalam karangan.
Misalnya:
2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai penggan-
Tempo, I (1971), 34:7
ti kata penghubung untuk memisahkan kalimat
Surah Yasin: 9
yang setara di dalam kalimat majemuk.
Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur
Misalnya: Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu Tjokronegoro, Sutomo. 1968. Tjukupkah
sibuk bekerja di dapur; Adik menghapal Saudara Membina Bahasa Persatuan Kita?
nama-nama pahlawan nasional; saya sendi- Djakarta: Eresco.
ri asyik mendengarkan siaran “Pilihan Pen-
dengar.” E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda Hubung menyambung suku-suku kata
D. Tanda Titik Dua (:) dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
1a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu Misalnya:
pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau
pemerian. Di samping cara-cara lama itu ada ju-
Misalnya: ga cara yang baru
Kita sekarang memerlukan perabot rumah
tangga: kursi, meja, dan lemari.
Kini ada cara yang baru untuk meng- 7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan un-
ukur panas. sur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Kukuran baru ini memudahkan kita me-
Misalnya:
ngukur kelapa.
Senjata ini merupakan alat pertahan- di-smash
an yang canggih. pen-tackle-an
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau Alangkah seramnya peristiwa itu!
tanggal dengan arti ‘sampai’. Bersihkan kamar itu sekarang juga!
Misalnya: Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan
anak istrinya.
1910–1945 Merdeka!
Tanggal 5–10 April 1970
Jakarta–Bandung
J. Tanda Kurung ((...))
Catatan:
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan
Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan atau penjelasan.
dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebe-
lum dan sesudahnya. Misalnya;
Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun
G. Tanda Elipsis (...) DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terpu- 2. Tanda kurung mengapit keterangan atau pen-
tus-putus. jelasan yang bukan bagian integral pokok
Misalnya: pembicaraan.
4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang 2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti
mengakhiri petikan langsung. kata dan, atau, atau tiap.
Misalnya: Misalnya:
Kata Tono, “Saya juga minta satu.” mahasiswa/mahasiswi
harganya Rp150,00/lembar
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat
ditempatkan di.belakang tanda petik yang meng-
O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (’)
apit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti
khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Tanda penyingkat atau apostrof menunjukkan peng-
Misalnya: hilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Referensi
Menulis Akademik/Profesional
Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
(EYD)
Terlampir dalam
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Balai Pustaka
1988
Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan (EYD)
Isi dokumen ini disalin dengan perbaikan tanda baca dan disajikan
kembali dengan memperhatikan aspek tipografi agar nyaman dibaca.