Rekayasa Jalan Raya
Rekayasa Jalan Raya
A. PENDAHULUAN
Jalan raya merupakan salah satu prasarana transportasi yang memegang peranan
penting dalam pembangunan di segala bidang. Dengan adanya prasarana jalan, hubungan
antara daerah satu dengan daerah yang lainnya menjadi lancar dan mudah. Hal ini berdampak
positif terhadap kegiatan di segala sektor pembangunan. Dengan jalan raya pada hakekatnya
membentuk jaringan yang menghubungkan wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
Perencanaan yang baik merupakan langkah awal dalam usaha untuk mencapai sasaran
yang diinginkan. Langkah perencanaan dalam pembangunan jalan raya diawali dengan
pemilihan material yang akan digunakan untuk membangun infrastuktur jalan. Handout ini
akan membahas tentang susunan lapisan perkerasan lentur dan pemilihan bahan material
yang dapat diaplikasikan dalam pembangunan jalan raya. Pemahaman yang baik tentang
susunan lapisan perkerasan lentur dan pemilihan bahan material akan dapat membantu anda
sebagai calon sarjana teknik sipil dalam mengetahui kualitas perkerasan jalan. Materi tentang
Reakayasa Jalan Raya yang dibahas dalam handout ini meliputi Susunan Perkeran Lentur
AC-WC (Asphalt Concrete Wearing Course); Pengertian Bahan Konstruksi Jalan; Jenis
Bahan Konstruksi Jalan; Susunan Bahan Konstruksi Jalan; Bahan Susunan Perkerasan;
Perkembangan Konstruksi Perkerasan
Perkerasan yang dibuat untuk konstruksi jalan disebut perkerasan jalan. Hal tersebut
dimaksudkan untuk membedakan dengan perkerasan yang dibuat untuk tujuan lain seperti
bandar udara, parkir, dan terminal.
Bahan konstruksi jalan aspal adalah bahan konstruksi jalanyang permukaan bagian
atasnya menggunakan campuran agregat-aspal. Struktur bahan konstruksi jalanaspal bersifat
relatif lentur karena aspal dapat melunak bila suhu meningkat atau dibebani secara terus
menerus. Oleh karena itu maka bahan konstruksi jalanaspal sering juga disebut perkerasan
lentur.
Ada juga jenis bahan konstruksi jalan yang menggabungkan konstruksi perkerasan
lentur dan perkerasan kaku, yaitu perkerasan komposit. Perkerasan komposit terdiri dari pelat
beton yang berfungsi struktural dan lapis tipis campuran beraspal yang berfungsi non
struktural. Dengan demikian dalam perkerasan komposit, pelat beton yang mendukung beban
lalulintas sedangkan lapis tipis campuran beraspal menyediakan kekesatan dan kerataan
permukaan jalan. Jenis perkerasan komposit pada umumnya diterapkan pada perkerasan
bandara atau jalan raya yang demandlalulintasnya tinggi dan tuntutan persyaratan kinerjanya
tinggi.
(a) Cangkang kelapa sawit sebagai (b) Limbah kulit jagung sebagai sumber
sumber pembuatan aspal hayati aspal hayati
(c) Abu sekam padi sebagai bahan (d) Komposit aspal dan paving block
pembuatan batu bata
7. Rangkuman
1) Perkerasan (pavement) adalah lapis tambahan yang diberikan di atas tanah dasar dengan
maksud untuk memperkuat daya dukung tanah dasar terhadap beban kendaraan.
Perkerasan yang digunakan untuk melayani lalulintas darat disebut perkerasan jalan.
2) Secara umum ada tiga jenis bahan konstruksi jalany aitu perkerasan lentur, perkerasan
kaku dan perkerasan komposit. Perkerasan lentur adalah perkerasan yang bahan susunnya
menggunakan agregat dan aspal. Perkerasan kaku adalah perkerasan yang bahan
susunnya menggunakan agregat dan semen. Perkerasan komposit adalah perkerasan yang
lapis permukaan strukturalnya menggunakan pelat beton sedangkan lapis permukaan non
strukturalnya menggunakan agregat dan aspal. Pemilihan jenis perkerasan tergantung
sejumlah faktor antara lain faktor teknis, pendanaan, kenyamanan dan
keamananberkendaraan bahkan seringkali harus mempertimbangkan aspek politis.
3) Baik perkerasan lentur, perkerasan kaku dan perkerasan komposit secara umum terdiri
dari tiga lapisan yaitu lapis permukaan (surface course), lapis pondasi (road
foundation)dan tanah dasar (subgrade). Lapis permukaan terdiri dari 2 lapisan yaitu lapis
non struktural (wearing course)dan lapis struktural (binder course). Lapis pondasi dapat
terdiri dari 2 lapisan yaitu LPA (base course) dan LPB (sub base course).
4) Bahan susun lapis perkerasan lentur adalah agregat dan aspal. Komposit agregat dan aspal
disebut campuran beraspal. Bahan susun lapis perkerasankaku adalah agregat dan semen.
Komposit agregat dan semen disebut beton.
Konstruksi perkerasan komposit menggunakan binder course berupa pelat beton dan
wearing course berupa campuran beraspal.
Latihan Soal
1. Petunjuk Penilaian
Setiap nomor pada latihan di atas berbobot 25 %. Kemampuan anda menjawab soal
dengan benar mencerminkan penguasaan materi yang telah diberikan.
2. Jawaban
1) Perkerasan (pavement) adalah lapis tambahan yang diberikan di atas tanah dasar dengan
maksud untuk memperkuat daya dukung tanah dasar terhadap beban kendaraan.
Perkerasan yang digunakan untuk melayani lalulintas darat disebut perkerasan jalan.
2) Secara umum ada tiga jenis bahan konstruksi jalanyaitu perkerasan lentur, perkerasan
kaku dan perkerasan komposit. Perkerasan lentur adalah perkerasan yang bahan susunnya
menggunakan agregat dan aspal. Perkerasan kaku adalah perkerasan yang bahan
susunnya menggunakan agregat dan semen. Perkerasan komposit adalah perkerasan yang
lapis permukaan strukturalnya menggunakan pelat beton sedangkan lapis permukaan non
strukturalnya menggunakan agregat dan aspal.
3) Analisis masalah : tanah dasar berdaya dukung relatif rendahmeskipun mungkin telah
dilakukan ground improvement. Jika tidak terdapat kendala dana maka konstruksi
perkerasan kaku lebih sesuai secara teknis dibandingkan jenis bahan konstruksi
jalanlainnya. Kelemahannya adalah permukaan jalan relatif kurang rata sehingga jika
dapat diberikan wearing course berupa campuran beraspal maka dapat diperoleh
permukaan yang lebih nyaman untuk dilewati. Jika terdapat kendala dana maka perlu
dipikirkan rencana perbaikan tanah yang baik misalnya dengan pemasangan geosintetik.
Jika daya dukung dapat ditingkatkan maka dapat dilakukan pembangunan konstruksi
perkerasan lentur.
4) Baik perkerasan lentur, perkerasan kaku dan perkerasan komposit secara umum terdiri
dari tiga lapisan yaitu lapis permukaan (surface course), lapis pondasi (road
foundation)dan tanah dasar (subgrade). Lapis permukaan terdiri dari 2 lapisan yaitu lapis
non struktural (wearing course)dan lapis struktural (binder course). Lapis pondasi dapat
terdiri dari 2 lapisan yaitu LPA (base course)dan LPB (sub base course).
5) Beberapa contoh material inovatif yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi jalan
adalah tar atau bio-aspal, serat alam, agregat hasil pengolahan limbah, komposit serta
smart/advanced material.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ir. Hamirhan Saodang MSCE, 2004, Konstruksi Jalan Raya Buku 2 Perancangan
Perkerasan Jalan Raya, Nova, Bandung.
3. Laboratorium Jalan dan Aspal Jurusan Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, 2001,
Penuntun Praktikum, Makassar.
6. Syahrul Sariman, dkk, 2007, Pedoman Prosedur & Tata Cara Penulisan Tugas Akhir,
Makassar.