Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERKERASAN JALAN

BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

FAJAR SURYA UTAMY

(20190110053)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir – akhir ini indonesia memang sedang gencar - gencarnya


menggalang proyek pembangunan yang merata. Mulai dari pedesaan
hingga perkotaan. Tujuannya adalah membuat indonesia yang lebih maju
dibidang pembangunan. Apalagi, akhir – akhir ini Presiden Jokowi juga
sudah banyak menetapkan program – program yang berkaitan dengan
pembangunan mulai dari gedung, jalan, perkantoran, jembatan, dan
sebagainya.

Mengingat pentingnya jalan sebagai sarana transportasi yang


sangat mendasar. Sebuah desa tidak akan maju apabila jalannya masih ada
yang rusak, karena sarana transportasi untuk membuat bangunan lain itu
menjadi terhambat. Disisi lain, banyak orang - orang yang beranggapan
bahwa berkembangnya suatu desa itu diukur dari kondisi jalannya. Oleh
sebab itu, saya sebagai penulis ingin membahas tentang perkerasasn jalan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut:
1. Apa perbedaan perkerasan jalan menggunakan flexible pavement,
rigit pavement, dan composite pavement ?
2. Apa keunggulan dan kelemahan dari penggunaan perkerasan jalan
flexible pavement, rigit pavement, dan composite pavement?
3. Mengapa perkerasan jalan banyak yang menggunakan flexible
pavement ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbedaan perkerasan jalan menggunakan tiga
macam tipe perkerasan jalan.
2. Mengetahui keunggulan dan kelemahan perkerasan jalan
menggunakan flexible pavement, rigit pavement, dan composite
pavement.
3. Dapat mengetahui alasan mengapa flexible pavement banyak
digunakan untuk melapisi sebuah jalan

D. Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah mahasiswa menjadi


paham dan tahu tentang teknik perkerasan jalan khususnya mahasiswa
teknik sipil.

Untuk pembaca makalah ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu


dan pengetahuan tentang pembangunan jalan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbedaan Berbagai Perkerasan Jalan


Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat kasar agregat
halus dan bahan pengikat (lem) yang digunakan untuk menahan beban dari
lalu lintas. Agregat kasar itu bisa berupa batu kerikil, batu pecah, batu
belah, batu kali, dan agregat halus itu seperti pasir dan hasil peleburan
baja. Bahan pengikat bisa berupa semen, tanah liat, dan aspal.
Adly (2019), apabila ditinjau dari bahan pengikatnya masing –
masing perkerasan jalan dapat dibedakan atas
 Flexible pavement (perkerasan lentur), yaitu perkerasan jalan yang
menggunakan bahan pengikat aspal. Dan perkerasan ini bersifat
menyebarkan beban lalu lintas yang diatasnya ke tanah dasar.
 Rigit pavement (perkerasan kaku), yaitu perkerasan jalan yang
menggunakan bahan pengikat portland cement atau semen
portland. Pelat beton bertulang atau tidak bertulang diletakkan di
atas tanah dasar, bisa dengan lapis pondasi bawah atau tidak.
Semua beban lalu lintas yang ada di atasnya dipikul oleh pelat
beton itu sendiri.
 Composite pavement (perkerasan campuran atau komposit), yaitu
model perkerasan jalan yang menggabungkan antara perkerasan
jalan dengan flexible pavement dengan rigit pavement. Dan bisa
berupa perkerasan kaku diatas perkerasan lentur maupun
perkerasan lentur diatas perkerasan kaku.
B. Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan Berbagai Perkerasan Jalan.
Dari penjelasan subbab satu diatas saya dapat menyimpulkan
bahwa setiap model – model perkerasan jalan tadi pasti mempunyai
pengaruhnya terhadap jalan. Berikut ini akan kami jelaskan tentang
keunggulan dan kelemahan dari masing masing model perkerasan tersebut.
Adly (2019) pertama, yaitu flexible pavement. Model perkerasan
ini mempunyai keunggulan pengaruh terhadap biaya konstruksinya lebih
hemat dibadingkan perkerasan lain. Proses pembuatannya memerlukan
waktu yang singkat. Namun flexible pavement ini sendiri juga mempunyai
kelemahan, yaitu menimbulkan rutting (lendutan pada jalur roda) yang
menyebabkan perkerasan ini timbul bekas bekas roda dari kendaraan.
Perkerasan jalan ini mengikuti struktur tanahnya.
kedua, yaitu rigit pavement. Perkerasan ini mempunyai
keunggulan yaitu lebih kuat dari flexible paavement. Perkerasan jalan ini
tidak mengikuti struktur tanahnya, jadi tetap datar tidak bergelombang.
Namun kelemahan dari rigit pavement adalah biayanya lebih mahal
dibandingkan flexible pavement, akibat dari repetisi beban adalah
timbulnya retak – retak pada permukaan jalan, proses pengerjaannya yang
cenderung lama dan pembuatannya sulit karena harus tahu komposisi dari
adukan beton yang ingin dibuat.
ketiga, yaitu composite pavement. Perkerasan ini punya
keunggulan yaitu paling kuat dibanding perkerasan jalan yang lain, karena
proses perkerasannya berlapis – lapis menyesuaikan dengan kondisi tanah
dasar. Namun, kelemahan dari composite pavement ini adalah biayanya
yang sangat mahal, pengerjaannya yang sangat lama karena membutuhkan
dua perkerasan, dan pembuatannya paling sulit dari perkerasan lain.
C. Alasan Flexible Pavement Banyak Digunakan Untuk Melapisi Sebuah
Jalan
Sanders (2016), dari segi kondisi ekonomi, masyarakat indonesia
masih banyak yang berpikiran biaya bahwa biaya yang paling murah itu
lah yang bakal digunakan, tanpa melihat struktur dan kualitas
perkerasannya. Oleh sebab itu, masyarakat indonesia banyak memilih
flexible pavement.
Dari segi kualitas, walaupun tidak sekuat rigit dan composite
pavement, namun flexible pavement sendiri masih punya kekuatan untuk
menanggung beban lalu lintas yang wajar, seperti mobil, motor, dan truck
bermuatan sedang. Maka, kualitas dari perkerasan ini masih dibilang
lumayan kuat.
Dari segi proses pengerjaannya pun flexible pavement paling cepat,
kira – kira hanya membutuhkan satu sampai dua hari, tergantung dari
panjang jalan yang akan di lapisi perkerasan. Perkerasan ini juga paling
mudah pengerjaanya karena hanya membutuhkan bahan batu dan perekat
aspal.
Jadi flexible pavement sangat banyak digunakan untuk melapisi
sebuah jalan karena, biaya yang murah, kekuatan strukturnya masih kuat
untuk menanggung beban lalu lintas yang wajar, dan pengerjaanya yang
lebih singkat dibandingkan perkerasan jalan yang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, perkerasan jalan itu di bagi menjadi 3 yaitu flexible pavement
(perkerasan lentur), rigit pavement (perkerasan kaku), dan composite
pavement (perkerasan komposit atau campuran). Masing – masing
perkerasan jalan tersebut memiliki struktur, keunggulan, dan kelemahan
yang berbeda-beda. flexible pavement juga menjadi pilihan terbanyak
dibanding perkerasan lain, karena beberapa penjelasan diatas.

B. Saran

Menurut kesimpulan di atas, pemerintah harus dapat memilih


perkerasan jalan yang sesuai dengan kondisi tanah ataupun hal lainnya
yang dapat mempengaruhi perkersan jalan tersebut. Supaya jalan
pembuatan jalan menjadi efisien dan dapat digunakan dalam jangka
panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Adly, Emil. 2019. Konstruksi Bangunan Non Gedung. Yogyakarta: Jurusan


Teknik Sipil UMY.

Sanders, Fuady. 2016. Lapisan Struktur Perkerasan Jalan. Diakses pada 21


Desember 2019, dari https://www.scribd.com/doc/177126031/Makalah-
Lapis-Perkerasan-Jalan-Tugas-3 Kuala Pembuang: Scribd Tentang-Lapisan
Struktur Perkerasan Jalan. Pada pukul 21.20

Anda mungkin juga menyukai