1. Dandangan itu termasuk kearifn lokal atau budaya ?
2. Apa peranan keluarga, pendidik, masyarakat/ negara dengann adanya dandangan ? 3. Kebijakan JK mengenai batik seperti apa ?
Jawaban :
1. Dandangan termasuk kearifan lokal masyarakat kudus karena dandangan merupakan
bagian dari budaya masyarakat Kudus yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat itu sendiri. Dandangan ini diwariskan secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi lain. Dandangan tersebut tumbuh dan menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Kudus. Dandangan ini dijadikan sebagai penanda akan datangnya bulan Ramadhan. Oleh karena itu, dandangan dijadikan sebagai ciri khas daerah Kudus dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. 2. Peranan Dandangan a) Peranan Keluarga: Keluarga adalah tempat kita memulai mengenali dnia. Keluarga mempunyai peranan yang besar dalam memperkenalkan dan mengajarkan tentang budaya yang ada dilingkungan sekitar. Peran keluarga dalam dandangan sangat penting. Sebagai keluarga, kita harus memperkenalkan budaya kita sendiri dengan cara mengajak berkunjung bersama ke dandangan. Dengan demikian, dandangan akan terus menjadi tradisi yang selalu ada di setiap tahunnya. b) Peranan pendidik Pendidik merupakan fasilitator kedua setelah keluarga, setelah keluarga memperkenalkan dandhangan, peran pendidik selanjutnya yaitu memperkuat peserta didik untuk terus melestarikan tradisi masyarakat Kudus ini. Pendidik juga adakalanya sesekali mengajak peserta didik untuk mengunjungi dandhangan secara bersamma-sama. Hal ini dapat membuat peserta didik menjadi mantab kalau dandhangan tersebut memang sebuah tradisi khas Kudus dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. c) Peranan Masyarakat Masyarakat memiliki peran penting dalam dandhangan ini. Antusiasme masyarakat menjadi hal yang paling utama dalam melestarikan tradisi dandhanngan ini. Partisipasi masyarakat sangat penting demi kemeriahan acara dandhangan yang digelar setiap tahunnya. d) Peranan Pemerintah Tingkat keramaian yang selalu meningkat dari waktu ke waktu membuat pemerintah setempat mengambil alih secara langsung dalam mengelolanya. Karena padatnya para pedagang yang memenuhi jalanan, dipastikan pihak pemerintah yaitu kedinasan menutup aksen jalan utama transportasi antar kabupaten Jepara menuju Kudus. Kedinasan mengambil langkah dengan cara pengalihan jalan agar jalan raya tidak macet dan dandhangan dapat berjalan dengan lancar. 3. Kebijakan Jusud Kalla mengenai batik Menurutt Jk, batik memiliki dampak ekonomi yang besar bagi Indonesia dalam menghadapi krisis. JK memiliki strategi khusus untuk ppelestarian batik yang digadang-gadang mampu dijjadikan sebagai salah satu langah untuk menghemat energi. Salah satu langkah JK dalam hal ini yaitu mengharuskan semua AC di kantor- kantor tidak boleh kurang dari 25 derajat. Akibatnya orang tidak sangggup lagi pakai jas karena panas. Oleh karena itu dengan suhu ruangan yang demikian, mewajibkan semua karyawan untuk memahai batik. Menurutnya, sekarang investasi tidak perlu dibangun, tetapi membuat negara efisien dan ramah lingkungan.