Anda di halaman 1dari 3

Simpulan

Budaya lokal juwana yang meliputi upacara tradisional, cerita rakyat, permainan rakyat,
ungkapan tradisional, pengobatan tradisional, makan dan minum tradisional, kain tradisional,
kesenian tradisional, serta pengetahuan dan teknologi tradisiona, tidak lepas dari sejarah dari Nyi
Ageng Bhanowati atau Nyi ageng Sabriah yang banyak mencurahkan perhatian pada
masyarakatnya, sehingga juwana menjadi salah satu kotaindustri yang mampu memakmurkan
dan mensejahterakan masyarakat juwana.

BAB III

PEMBELAJARAN TEMATIK

Pembelajaran tematik integrative atau pembelajaran tematik terpadu di kembangkan pada


tahun 1970-an. Pembelajaran tematik diyakini mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu
dimensi emosi, fisik, dan akademik peserta didik. Pembelajaran tematik terpadu di Indonesia di
kembangkan pada mulai pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK) di tahun 2004 sampai
kurikulum 2013 edisi revisi 2016

Arti penting penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar

Pembelajaran tematik integrative merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan


tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada murid. Pertama individu hanya belajar dan mengembangkan pemikiranya.
Kedua dengan melakukan prosese-proses kognitif dalam proses-prose penemuan. Ketiga, satu-
satunya cara agar seseorang dapat mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan.
Pendekatan yang diterapkan pada pembelajaran tematik integrative sesuai dengan kurikulum
2013 ialah pendekatan scientific, maka keempat pokok pembelajaran Bruner akan tersampaikan
dengan pembelajaran tematik itegratif.

Kurikulum 2013 khususnya di sekolah dasar menekankan pembelajaran tematik karena


mempunyai manfaat sebagai berikut:

1 Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.


2 Menggunakan kelompok,kerjasama,kolaborasi,kelompok belajar, dan setrategi
pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah.
3 Mengoptimalkan lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-
friendly classroom).
4 Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Prose
situ tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplorasi
konsep-konsep baru dan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan
secara siap dll.
Perilaku belajar anak tentunya tidak lepas dari aspek perkembangan ana. Menurut
piaget seseorang anak memiliki 4 tahap diantaranya:
1 Sensori motorik,mulai lahir samapai dengan usia 2 tahun.
2 Pra oprasional 2-7 tahun.
3 Oprasional kongkrit 7-11 tahun.
4 Oprasional formal 11- dewasa.

Kesimpulanya, penerapan pembelajaran tematik integrative disekolah dasar mampu


mengispirasi peserta didik untuk mendapat pengalaman belajar , dapat mengakomodasi
lingkungan belajar , memadu peserta didik mencapai kemampuan berfikir tinggi.

Model pembelajaran tematik

Pengembangan PGSD, 1997

Model pembelajaran ini menyajikan hubungan yang ekplisitdidalam suatu mata pembelajaran
yaitu menghubungkan antara topik satu ke topik lain,satu konsep ke konsep lain, satu
keterampilan ke keterampilan lain,satu tugas ke tugas berikutnya.Contoh : guru menghubungkan
atau menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual beli,untung
rugi,simpan pinjam,bunga.

Kedua,Webbed model (model jaring laba laba/ model terjala).

Ketiga,Integrated model (model terpadu).

Keempat,Fragmanted model (model terpisah).

Kelima,Nasted model (model gugusan).

Keenam,Sequenced model ( model urutan).

Ketuju,Shared model (model gabung bagian).

Kedelapan,Threaded model(model rajutan).

Kesembilan,Immersed model (model cellup).

Kesepuluh,Networked mode( model jaringan )

Sistem pembelajaran tematik disekolah dasar

Penerapan pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan pada sekolah dasar merupakan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema.
Kurikulum 2013 revisi 2016.
1. Pendidkan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh 4
subtema inti kebangsaan yait:
1. Pancasila sebagai dasar Negara.
2. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai hokum
dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
3. NKRI, sebagai final bentuk Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap
bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia.
4. Bhinika tinggal ika sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional.

Anda mungkin juga menyukai