Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal Kearifan Lokal

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etnocivic


Pengampu : Ika Ari Pratiwi, S. Pd, M. Pd.

Disusun Oleh:

Fifta Hikmasari 201533012

Triyana Wahyu Sugma 201533016

Silvia Febiliana 201533034

Qurrota A’yuni 201533044

PGSD 6A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2018
Jurnal Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Konstektual Berbasis Kearifan
Lokal Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD Gugus Viabuansemal
A. Dasar Teori
Menurut Gunawan dalam Yuniarni ;2014, Kearifan lokal (local genius/local wisdom)
merupakan pengetahuan lokal yang tercipta dari hasil adaptasi suatu komunitas yang
berasal dari pengalaman hidup yang dikomunikasikan dari generasi ke generasi. Kearifan
lokal dengan demikian merupakan pengetahuan lokal yang digunakan oleh masyarakat
lokal untuk bertahan hidup dalam suatu lingkungannya yang menyatu dengan sistem
kepercayaan, norma, budaya dan diekspresikan di dalam tradisi dan mitos yang dianut
dalam jangka waktu yang lama. Proses regenerasi kearifan lokal dilakukan melalui tradisi
lisan (cerita rakyat) dan karya-karya sastra, seperti babad, suluk, tembang, hikayat,
lontarak dan lain sebagainya.
B. Hasil Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat di interpretasikan bahwa ada perbedaan yang
signifikan hasil belajar PKN antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan pembelajaran
kontekstual berbasis kearifan lokal dengan siswa yang diajarkan melalui pembelajaran
konvensional. Dari hasil temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil belajar
yang muncul dosebabkan karena siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan minat
dan motivasi siswa, siswa dapat menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya,
sehingga siswa lebih memahami materi pelajaran secara mendalam yang akan
memberikan peningkatan pada hasil belajar siswa.
C. Simpulan
Adanya perbedaan yang siggnifikan hasil belajar PKN antara siswa yang diajarkan
melalui pendekatan pembelajaran kontejs tual berbasis kearifan lokal dengan siswa yang
diajarkan melalui pembelajaran konvensiomal. Maka dari itu pendekatan pembelajaran
kontekstual berbasis kearifan lokal berpengaruh terhadap hasil belajar PKN pada siswa
kelas V SD Gugus VI Abiaansemal Mambal-Mekarbuana 2013/2014

Jurnal Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Siswa Sekolah Dasar Melalui Kearifan
Lokal
A. Dasar Teori
Menurut Rachmadyanti (2017) kearifan lokal adalah segala bentuk kebijaksanaan
yang didasari oleh nilai-nilai kebaikan yang dipercaya, diterapkan dan senantiasa dijaga
keberlagsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama (secara turun-temurun) oleh
sekelompok orang dalam lingkungan atau wilayah tertentu yang menjadi tempat tinggal
mereka. Kearifan lokal memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan tradisional pada
suatu tempat, dalam kearifan lokal tersebut banyak mengandung suatu oandangan
maupun aturan agar masyarakat lebih memiliki pijakan dalam menentukan suatu tindakan
seperti perilaku masyarakat sehari-hari.
B. Hasil Pembahasan
Kegiatan yang bersumber dari kearifan lokal dapat diaplikasikan melalui kegiatan
observasi disertai tugas tentang pelaporan hasil observasi. Selain itu guru dapat
memberikan bacaan atau teks tentang kearifan lokal yang ditunjang dengan media
gambar dan video. Salah satu contoh kearifan lokal yang dapat diintegrasikan ke dalam
materi pembelajaran di sekolah dasar adalah tentang usaha penyulingan minyak daun
cengkeh di daerah Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Usaha penyulingan ini
menjadi usaha melestarikan sumber daya alam berupa daun cengkeh dan dapat dijadikan
sebagai ladang usaha warga setempat.
Ada beberapa hal penting yang dapat menjadi implikasi materi kearifan lokal terhadap
pembelajaran di Sekolah Dasar dalam kaitannya dengan pendidikan karakter Pertama,
dari segi sosial, proses penyulingan daun cengkeh membutuhkan banyak petani. Karakter
baik yang di tonjolkan adalah kerja sama, guyub rukun, saling tolong menolong.
Hubungan jual beli antar petani dan pembeli akan memunculkan karakter saling
menghargai. Kedua dari segi ekonomi, kegiatan penyulingan mampu membuka lapangan
pekerjaan. Yang ketiga dari segi lingkungan, daun cengkeh yang berserakan ternyata
mampu diolah dengan baik dan menjadikan lingkungan bersih.
C. Simpulan
Dalam pengembangan materi kearifan lokal, guru harus aktif dan kreatif falam
memadukan antara kearifan lokal dengan materi di Sekolah Dasar, selain itu, guru harus
aktif mengenalkan lingkungan setempat agar siswa semakin cinta dengan bangsanya.
Sehingga pada akhirnya,, pendidikan di Indonesia memiliki pancaran keunggulan lokal
di tengah budaya global.

Anda mungkin juga menyukai