Anda di halaman 1dari 9

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,

ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950


Volume 08 Nomor 02, September 2023

PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI METODE


PENDEKATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING (CRT) DI KELAS
XI.10 SMA NEGERI 3 PALEMBANG

Soleha Wati,1 Kurnisar*2, Tyas Masito Mutiara3


Pendidikan Profesi Guru, FKIP Universitas Sriwijaya
solehaahmad17@gmail.com1, kurnisar@fkip.unsri.ac.id,2
tyasmutiara50@guru.sma.belajar.id 3,

ABSTRACT

Penelitian ini penulis lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ditemui saat PPL
dimana minat belajar peserta didik rendah dan hanya terlihat aktif di awal pembelajaran
saja dan terlihat selebihnya peserta didik mengantuk dan bosan mengikuti pembelajaran
PPKn dikelasnya, maka dari itu dilakukan PTK ini untuk usaha guru merefleksi kinerja
sebagai guru dan juga dilakukan untuk melakukan analisis peningkatan minat belajar
peserta didik pada mata pelajaran PPKn dengan menerapkan pendekatan culturally
responsive teaching dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran
PPKn kelas XI.10 SMA Negeri 3 Palembang. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan
dengan 2 siklus pertemuan melalui 4 tahapan penelitian dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa :
penerapan Culturally Responsive Teaching dapt meningkatkan minat belajar peserta didik
jika dilakukan sesuai langkah-langkahnya juga berdampak pada peningkatan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran PPKn di kelas XI. 10 SMA Negeri 33 Palembang tahun
ajaran 2023/2024.

Keywords: Peningkatan Hasil Belajar, culturally responsive teaching, Minat Belajar

ABSTRAK

The author conducted this research to overcome the problems encountered during PPL
where students' interest in learning was low and only seemed active at the beginning of the
lesson and it was seen that the rest of the students were sleepy and bored following PPKn
learning in their class, therefore this PTK was carried out as an effort for teachers to reflect
on their performance as teachers and also carried out an analysis of increasing students'
interest in learning in Civics subjects by implementing a culturally responsive teaching
approach which can increase students' interest in learning in Civics subjects in class XI.10
SMA Negeri 3 Palembang. This research was conducted for 2 months with 2 meeting cycles
through 4 research stages using descriptive qualitative research methods. Based on this
research, it can be concluded that: the application of Culturally Responsive Teaching can
increase students' interest in learning if it is carried out according to the steps and also has
an impact on improving students' learning outcomes in Civics subjects in class XI. 10 SMA
Negeri 33 Palembang academic year 2023/2024.

Kata Kunci: Improved Learning Outcomes, culturally responsive teaching, Interest in


Learning

6260
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 08 Nomor 02, September 2023

A. Pendahuluan kemungkinan peserta didik bisa melihat


Pedidikan Pancasila dan hubungan dan mkan materi pelajaran
Kewarganegaraan merupakan mata berdasarkan atas pengalaman
pelajaran yang berfungsi untuk kehidupan mereka. Sehingga akan
membentuk karakter peserta muncul minat dan keterlibatan yang
didik.Narimo & Novitasari, (2019) maka lebih tinggi. .
artinya pendidikan bukan hanya untuk Materi yang bisa digunakan ketika
mencerdaskan intelektual saja namun guru menerapkan CRT pada mata
juga pembentukan karakter peserta pelajaran PPKn adalah dengan
didik. tak heran jika materi PPKn menggunakan contoh dan kasus yang
merupakan materi yang membosankan berkaitan dengan budaya peserta didik
karena sifatnya yang subtansial. Kondisi berhubungan pada realitnya dan
ini cenderung menurunkan minat anak ekplorasi budaya orang lain.
pada mata pelajaran ini. Padahal Melalup penerapan CRT
menurut Hardiana, (2023)jika anak ingin diharapkan pembelajaran PPKn peserta
meningkatkan pencapaian didik akan merasakan kepedulian guru,
akademikanya maka mereka perlu merasa dihormati dan didengarkan
memiliki minat belajar yang tinggi agar pendapatnya ketika belajar. Tentunya
memiliki motivasi belajar yang tinggi perasaan ini akan membuat peserta
sehingga termotivasi dengan antusias didik lebih tertarik, lebih terhibur dan
mempelajari materi pelajaran. Namun menjadi terlibat dengan antusiasi
dilapangan tantangan meningkatkan mengikuti pembelajaran.
minat belajar peserta didik pada mata Dalam studi ini, kita akan
pelajaran PPKn menjadi topik penting mempelajari lebih mendalam mengenai
untuk dibahas. penerapan culturally responsive
Mengatasi rendahnya minat teaching memotivasi peserta didik untuk
belajar pendekatan culturally responsive mempelajari materi PPKn. Selain itu
teaching muncul sebagai konsep yang juga kita bisa mengidentifikasi strategi
bisa membantu guru PPKn. (Dewi et al., praktik terbaik yang dapat digunakan
2023) dan melalui CRT guru bisa dalam lingkungan pendidikan untuk
menyatukan budaya peserta didik mencapai tujuan ini
kedalam proses pembelajaran. sebab
CRT merupakan strategi pengajaran B. Metode Penelitian
yang mengakui keberagaman budaya Pada penelitian ini penggunaan
siswa dalam belajar. (Özüdoğru, 2022) metode yang digunakan adalah metode
yang dapat memengaruhi minat belajar penelitian kualitatif dengan alasan
mereka. bahwa penelitian ini dilakukan untuk
Maka dari itu pembelajaran meneliti fenomena terkait perlaku
dengan penerapan CR ini bisa manusia yaitu mengekplorasi dan
terciptanya lingkungan belajar yang aktif memahami makna yang merupakan
terhadap kebudayaan peserta didik itu masalah sosial atau
sendiri. Pendekatan CRT dipilih karena individual.(Kusumastuti & Khoiron, 2019)
Dimana fenomena sosianya, yaitu
6261
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 08 Nomor 02, September 2023

signifikansi peristiwa yang dapat identitas bangsa. Maka pembelajaran


dijadikan pelajaran berharga untuk dengan pendekatan CRT menggunakan
pengembangan konsep teoritis. pengetahuan budaya sebagai
Pengumpulan seluruh data pengalaman belajar peserta didik untuk
penelitian mengenai objek yang diteliti menciptakan pembelajaran bermakna.
ini berlansung selama 2 siklus Melalui pendekatan ini pendidik
pembelajaran melalui wawancara, perlu mengintegrasikan gagasan
reflektif jurnal dan dokumentasi serta budaya siswa yang mencakup norma,
observasi. Lalu akan di reduksi tradisi, bahasa dan pengalaman masing
penyajiannya dan diverifikasi. Tahapan masing kedalam pembelajaran dengan
terakhirnya adalah melakukan menghubungkan materi pembelajaran
pengecekan datan menggunakan tenik dengan kehidupan diri peserta didik.
pemeriksaan ketekunan, pengamatan Ada beberapa prinsip inti dalam
dan trianggulasi selama proses cultural responsive teaching :
pembelajaran 1. Pengakuan identitas budaya siswa:
Analisis data penelitian Guru menghargai dan
menggunakan teknik analisis deskriptif memperhatikan asal usul budaya
dimana hasil kriteria penilaian variabel siswa yang beragam, yang
nantinya akan disimpulkan untuk merupakan alat pembelajaran yang
memperoleh gambaran yang jelas penting. Mereka memahami bahwa
mengenai objek yang diteliti.(Funam identitas budaya siswa dapat
Islamidina & Epi Fitriah, 2022) Hasil yang memengaruhi cara mereka belajar
diperoleh nantinya akan menjadi bahan dan berpartisipasi di kelas.
penulis untuk melakukan perencanaan 2. Pembangunan hubungan yang
di siklus selanjutnya dengan misi positif dan inklusif : Semua anak
meningkatkan minat belajar peserta mendapat manfaat dari lingkungan
didik. Subjek penelitian pada penelitian inklusif dan ramah yang dibangun
ini menggunakan siswa kelas XI.10 dengan kerja keras oleh para guru
siswa SMA Negeri 3 Palembang. bersama siswanya. Di kelas, hal ini
memerlukan pemahaman,
C.Hasil Penelitian dan Pembahasan menghargai, dan menerima
Globalisasi telah memberikan keberagaman.
pengaruh negatif terhadap kebudayaan 3. Pembelajaran yang berpusat pada
dan identitas budaya Indonesia dengan peserta didik : Guru
terlihat mulai mengikisnya nasionalisme mempertimbangkan minat siswanya
pada generasi muda Indonesia. Maka dalam proses pembelajaran dan
dari itu pendidik PPKn perlu sadar memodifikasi metode pengajarannya
bahwa adanya integrasi latar belakang agar sesuai dengan kebutuhan setiap
budaya peserta didik untuk siswa. Mereka berupaya memahami
mendekatkan dengan konteks latar belakang budaya siswa dan
pembelajaran untuk membangun mengintegrasikan materi pelajaran
kesadaran peserta didik terhadap dengan pengalaman pribadi mereka.

6262
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 08 Nomor 02, September 2023

4. Pembelajaran yang relevan dan Maka hasil analisis diatas


berarti: Guru membuat hubungan berdasarkan kondisi kelas dan hasil
antara isi pelajaran dan kehidupan belajar selama penerapan perangkat
siswa sehingga mereka dapat pembelajaran berbasis culturally
memahami nilai dan signifikansi dari responsive teaching digunakan eektif
apa yang mereka pelajari. untuk meningkatkan minat belajar
Menggunakan contoh sumber dari peserta didik dimana aktivitas peserta
budaya pelajar mungkin bisa menjadi didik selama belajar meningkat,
bagian dari hal ini. semangat belajar terlihat dan hasil
5. Pemberdayaan peserta didik : Guru belajar yang diperoleh peserta didik juga
memberikan kesempatan kepada rata-rata diatas KKM. Selain itu jika
siswa untuk terlibat aktif dalam dilihat dari pandangan kurikulum yang
proses pembelajaran, menghargai berlaku capaian pembelajaran dan
pendapatnya, dan mendorong tujuan yang telah ditetapkan untuk
pertukaran gagasan secara sopan. dicapai oleh peserta didik yang telah
Hal ini memungkinkan anak merasa disesuikan dengan budaya ini
dihargai, didengarkan, dan memenuhi syarat untuk dipakai. Sesuai
diperhatikan di kelas. dengan konsep-konsep budaya yang
Ada cara lain untuk menangani dipilih relevan untuk dikombinasikan
perbedaan budaya dalam pendidikan dalam pembelajaran.
selain menggunakan strategi Berikut ini gambaran penerapan
pengajaran yang cultural responsive CRT yang peneliti terapkan untuk
teaching Namun, metode ini dapat meningkatkan minat belajar peserta
menjadi langkah penting dalam didik
membangun lingkungan di mana 1. Relevansi budaya dalam
pembelajaran akan berlangsung. pembelajaran: CRT menghubungkan
Salah satu proses penelitian ini konten akademis dengan kehidupan
adalah melakukan pengembangan dan pengalaman pelajar. Sebab
perangkat pembelajaran seperti modul pelajar akan melihat korelasi yang
ajar dan LKPD yang memuat jelas antara apa yang mereka pelajari
pendekatan CRT Hasil analisis data dari dan kehidupan mereka sehari-hari.
uji beberapa hal sebagai berikut: Karena mereka yakin materi tersebut
1. Perangkan pembelajaran yang guru berdampak langsung pada mereka
buat memuat budaya peserta didik sehingga meningkatkan minat belajar
melalui pendekatan CRT. mereka.
2. penggunaan perangkat pembelajaran 2. Pengakuan identitas peserta didik :
yang dibuat praktis dan bisa CRT mengakui bahwa ketika belajar
digunakan siapapun. siswa benar-benar dihargai dan
3. perangkat pembelajaran yang dibuat diterima di kelas, kepercayaan diri
dengan pendekatan Culturally dan minat mereka terhadap materi
responsive teaching efektif pelajaran akan meningkat. Siswa
meningkatkan minat belajar peserta akan lebih termotivasi untuk
didik. berpartisipasi dalam proses
6263
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 08 Nomor 02, September 2023

pembelajaran ketika melihat budaya dimasukkannya budayanya ke dalam


dan jati dirinya diakui. proses pembelajaran karena mereka
3. Pembelajaran interaktif dan akan memperoleh gambaran tentang
kolaboratif: Melalui partisipasi aktif latar belakang budayanya.
dalam diskusi kelas, berbagi ide, dan Secara umum, culturally
kerja tim, CRT mendorong responsive teaching mengakui
pembelajaran interaktif dan pentingnya budaya dalam pembelajaran
kolaboratif. Siswa mendapat dan menggunakan metode yang
kesempatan untuk memperdalam mempertimbangkan keberagaman
pemahaman mereka dalam siswa. Minat belajar siswa dapat
pengaturan ini dengan mempelajari meningkat secara dramatis ketika
sudut pandang budaya lain. pembelajaran diintegrasikan ke dalam
Kolaborasi antara siswa dari latar kehidupan siswa sehari-hari, identitas
belakang budaya yang berbeda dapat mereka dihormati, kerjasama diperluas,
meningkatkan pembelajaran dan siswa diberi kendali, dan sumber daya
memotivasi mereka untuk lebih budaya digunakan. culturally
tertarik pada pembelajaran. responsive teaching dapat membuat
4. Memberdayakan peserta didik pada lingkungan belajar menjadi relevan
proses pembelajaran: CRT dengan proses yang terpusat pada
mempertimbangkan kemampuan dan peserta didik supaya mereka memiliki
demografi siswa. Guru memberi kemamauan untuk mencapai nilai
siswa kesempatan untuk menyelidiki akademik yang lebih baik.
minat dan keterampilan mereka Hasil Pembelajaran Berbasis
dalam kerangka budaya mereka. Culturally responsive teaching Pada
Siswa merasa diberdayakan dalam Peserta Didik pada siklus yang telah
pembelajarannya ketika perbedaan dilakukan, siswa berhasil memahami
individu dan keragaman budaya sikap terbaik yang harus dimiliki ketika
diakui, yang dapat meningkatkan berinteraksi dengan orang baru,
keinginan mereka untuk terus belajar bagaimana menghargai orang baru, dan
dan berkembang. apa saja dampak positif dan negatif dari
5. Penggunaan sumber daya budaya: orang baru yang ditemui
Pengajaran yang peka terhadap Motivasi belajar dan keterampilan
keragaman budaya dan proses pada mata pelajaran PPKn
memanfaatkan artefak dan ritual dipengaruhi secara positif oleh
budaya otentik, serta buku, dongeng, keberhasilan siswa dalam memahami
musik, dan alat pembelajaran lainnya, gagasan fenomena sosial tersebut.
untuk meningkatkan pembelajaran Berdasarkan hasil observasi, peserta
siswa. Alat-alat ini digunakan oleh didik menunjukkan perhatian yang lebih
pendidik untuk memberikan contoh pada saat selama proses pembelajaran
topik akademik, yang membantu PPKn. Mereka mendengarkan dengan
siswa belajar dengan cara yang lebih baik dan tidak terlalu banyak bermain
menarik dan relevan. Perhatian siswa sendiri saat pembelajaran berlangsung.
akan terfokus dengan Intensitas peserta didik berbincang
6264
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 08 Nomor 02, September 2023

bincang di luar materi dengan peserta 4. Menggunakan strategi pengajaran


didik lain juga mulai berkurang. Selain yang relevan: Guru harus
itu, siswa secara aktif melakukan menyesuaikan rencana pelajaran
analisis dan eksperimen yang berkaitan mereka dengan preferensi budaya
dengan komponen budaya yang siswanya. Untuk meningkatkan
dimilikinya, dan mereka dengan berani pemahaman siswa terhadap materi,
mengkomunikasikan temuannya. Selain guru dapat menggunakan metode
itu, mereka berpartisipasi aktif dalam yang melibatkan siswa secara aktif,
diskusi selama pembelajaran, mendorong kelompok diskusi, kerja
mengungkapkan sudut pandang sama, dan refleksi.
mereka, dan dapat secara efektif 5. Mengenal dan memahami peserta
menanggapi pertanyaan dari guru. didik secara individual : Guru harus
Dalam penerapan CRT dalam mengenal dan memiliki pengetahuan
pembelajaran, ada beberapa bagian tentang setiap siswa, termasuk asal
penting untuk mesti menjadi usul budaya, bidang minat, dan
pertimbangan : persyaratan akademik mereka. Hal ini
1. Mengakui dan menghormati memungkinkan guru untuk
keberagaman budaya : Guru harus memodifikasi pelajaran mereka agar
menyadari dan menghormati lebih memenuhi kebutuhan dan minat
keragaman budaya yang ada di siswa mereka.
kelas. Mereka harus memahami 6. Menghindari stereotip dan prasangka
keyakinan, adat istiadat, tradisi, dan : Pendidik perlu menyadari prasangka
pengalaman hidup siswa dan dan stereotip budaya yang mungkin
menganggapnya sebagai alat mempengaruhi cara mereka
pembelajaran yang penting. memandang dan mengajar. Mereka
2. Menciptakan iklim inklusif : Pendidik harus menghindari generalisasi dan
perlu menciptakan iklim kelas yang mendorong pemahaman menyeluruh
inklusif, sehingga semua siswa tentang keragaman budaya.
merasa diterima, dihargai, dan aman 7. Kolaborasi dengan komunitas dan
untuk berpartisipasi. Mereka harus keluarga : pendidik hendaknya
mendorong kerja sama, saling melakukan hal ini jika ingin
menghormati, dan menjaga keadilan mendapatkan sudut pandang dan
dalam interaksi kelas. dukungan yang diperlukan untuk
3. Mengintegrasikan kebudayaan strategi pengajaran yang responsif
peserta didik dalam pembelajaran : secara budaya, pendidik harus
Guru harus memasukkan latar berkolaborasi dengan komunitas dan
belakang budaya siswa ke dalam keluarga siswa. Hal ini akan
rencana pembelajaran. Mereka dapat membantu mereka mempelajari lebih
mengenalkan materi pelajaran lanjut tentang budaya siswanya..
dengan kehidupan siswa dengan Penerapan strategi culturally
menggunakan contoh, bacaan, dan responsive teaching menghasilkan
sumber daya yang relevan dengan pengembangan keterampilan proses
budaya mereka. pembelajaran pada mata pelajaran PKn
6265
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 08 Nomor 02, September 2023

siklus I dengan sebaik-baiknya, menurut penerapan tersebut. Berdasarkan hasil


penelitian yang dilakukan di SMA Negeri pengamatan dan tanggapan peserta
3 Palembang. Ketika culturally didik, 100% dari jumlah siswa kelas
responsive teaching diterapkan, XI.10 SMA Negeri 3 Palembang
pembelajaran berpusat pada siswa, dan memberikan tanggapan positif terhadap
interaksi terjadi dalam berbagai cara penerapan culturally responsive
yang relevan dengan budaya siswa. teaching.
Pendekatan dan pengaturan Hal ini menunjukkan bahwa siswa
pembelajaran yang berfokus pada percaya pembelajaran PPKn dengan
culturally responsive teaching pengajaran yang culturally responsive
menjadikan pembelajaran PPKn yang teaching. tidaklah sulit, menarik,
berlangsung saat itu menjadi hidup, menghibur, menguntungkan, atau
dinamis, dan menarik. Siswa bermanfaat, dan hal ini mendorong
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran mereka untuk berpartisipasi lebih aktif
mereka dengan berbagi perspektif, dalam pendidikan mereka. Umpan balik
mengamati, mengumpulkan fakta, yang baik dari siswa diyakini akan
membuat prediksi, dan mempelajari membantu siswa kelas XI.10 SMA
atau meneliti adat istiadat atau budaya Negeri 3 Palembang belajar lebih efektif,
yang mereka pilih untuk dijelaskan. khususnya dalam hal mengembangkan
Peserta didik terlihat sangat antusias kemampuannya dalam mengenal
mengikuti pembelajaran dengan budaya yang berbeda dan melestarikan
mencoba manfaatkan pembelajaran pelestarian budaya.
pada media pembelajaran yang ada dan Melalui penerapan CRT pada mata
lingkungan sekitarnya. pelajaran PPKn materi Penerapan
Dengan adanya siswa yang Pancasila dalam Konteks Berbangsa
berpartisipasi aktif dalam proses dan Bernegara, diharapkan dapat
pembelajaran, baik secara fisik, mental, memberikan peningkatan prestasi
dan emosional, maka mereka akan belajar terutama pada mata pelajaran
mampu mengembangkan pengetahuan PPKn bagi speserta didik tersebut, dan
dan informasinya sendiri. Tujuannya juga peningkatan kesadaran diri dalam
adalah agar anak-anak muda dapat mewujudkan penerapan dari nilai
menyimpan informasi baru mereka Pancasila itu sendiri di kehidupan sehari
dalam ingatan jangka panjang dan juga hari sebagai bentuk integrase dari nilai
ingatan jangka pendek mereka. budaya selama proses pembelajaran
Penilaian yang dilaksanakan meliputi dengan penerapan CRT.
evaluasi kinerja dan observasi aktivitas Namun, dalam pelaksanaan
siswa selain ujian tertulis. pembelajaran pada mata pelajaran
Pembelajaran PPKn jika dilakukan PPKn dengan menggunakan metode
dengan menggunakan pendekatan pendekatan pembelajaran culturally
culturally responsive teaching berakhir, responsive teaching, ditemui beberapa
pendidik memberikan kesempatan kendala pada siklus I. Alokasi waktu
kepada peserta didik untuk memberikan dalam tindakan tidak sesuai dengan
tanggapan mereka mengenai rencana.. Karena pendidik dan peserta
6266
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 08 Nomor 02, September 2023

didik belum terbiasa dengan metode Berdasarkan hasil penelitian


pendekatan pembelajaran culturally selanjutnya dapat dikatakan bahwa
responsive teaching ini. Selain itu juga siswa kelas XI.10 SMA Negeri 3
keatifan beljar pada siklus 1 adalah Palembang dapat belajar lebih
didominasikan oleh peserta didik yang semangat dan mengembangkan
tergolong pandai. kemampuan kognitifnya dalam mata
Dengan melakukan perubahan di pelajaran PKn. Siswa kini menunjukkan
kelas, pendidik dapat menghilangkan minat belajar yang jauh lebih besar, hal
tantangan yang muncul pada siklus I ini terlihat dari minat mereka yang kuat
dan menguranginya pada siklus II. terhadap mata pelajaran PKn.
Jawaban atas permasalahan Siswa tidak lagi membicarakan
manajemen waktu adalah agar guru hal-hal yang tidak berhubungan dengan
memberikan penjelasan yang lebih tepat pembelajaran dan bermain sendiri
mengenai kegiatan pembelajaran dan selama pembelajaran. Mereka juga
mendorong siswa agar bisa untuk mendengarkan, dapat menanggapi
mempresentasikan hasil penelitiannya pertanyaan guru, bersedia
di depan kelas dengan penuh percaya mengemukakan pendapat dan
diri. bertanya, sadar akan adat istiadat
Langkah guru yang bisa dilakukan budaya yang harus dipegang dan
untuk mengatasi kendala saat dipelajari atau dianalisis selama proses
pengumpulan data dapat dilakukan pembelajaran, terlibat dan gembira
dengan terlebih dahulu membantu selama kegiatan pembelajaran, dan
peserta didik untuk lebih memahami bersedia untuk maju tanpa diarahkan
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru.
dalam melakukan analisis, memastikan Minat belajar peserta didik
siswa mengikuti petunjuk dengan benar, meningkat ketika pembelajaran guru
mendorong siswa untuk bertanya jika lakukan menggunakan pendekatan
menemui masalah, dan mengajak siswa culturally responsive teaching karena
untuk bersungguh-sungguh. terlihat saat proses pembelajaran
Hasil Penelitan menyatakan adalah adanya semangat peserta didik
bahwa Respon peserta didik terhadap mengerjakan semua aktivitas belajar
pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan semangat peserta
dapat dikatakan memenuhi kriteria didik sehingga terlibat aktif dalam proses
positif dan dikategorikan perangkat yang pembelajaran.
baik sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa perangkat yang
baik seharusnya dapat memberikan
DAFTAR PUSTAKA
respon positif terhadap peserta didik
setelah mengikuti pembelajaran dengan Dewi, E., Vivi Rohmawati Qiyarotul
perangkat yang dikembangkan. Ummah, S., Negeri Surabaya, U.,
Lidah Wetan, J., Wetan, L.,
E. Kesimpulan Lakarsantri, K., & Timur, J. (2023).

6267
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 08 Nomor 02, September 2023

Pengembangan Karakter
Komunikatif dan Disiplin melalui
Metode Culturally Responsive
Teaching dengan Pembelajaran
Sosial Emosional pada
Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas
X-2 SMAN 1 Kalitidu. Journal on
Education, 06(01), 2408–2420.

Funam Islamidina, & Epi Fitriah. (2022).


Analisis Penerapan Balanced
Scorecard dalam Meningkatkan
Kinerja Manajerial. Jurnal Riset
Akuntansi, 25–32.
https://doi.org/10.29313/jra.v2i1.68
5

Hardiana, D. (2023). Peningkatan Minat


Belajar IPAS Melalui Culturally
Responsive Teaching pada Peserta
Didik Kelas IV SDN 01 Sumbersari.
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP
Universitas Mandiri, 09(02).

Kusumastuti, A., & Khoiron, A. M.


(2019). Metode Penelitian Kualitatif
(Fitratun Annisyah & Sukarno, Eds.;
01 ed.). Lembaga Pendidikan
Sukarno Pressindo.

Narimo, S., & Novitasari, M. (2019).


Pembentukan Karakter Peserta
Didik dalam Pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Berbasis Budaya
Lokal. Varia Pendidikan, 31(01).

Özüdoğru, F. (2022). Turkish Teachers’


Culturally Responsive Classroom
Management Self-Efficacy:
Reflections of Culturally Responsive
Teaching. Croatian Journal of
Education, 24(4), 1229–1258.
https://doi.org/10.15516/cje.v24i4.4
309
6268

Anda mungkin juga menyukai