Anda di halaman 1dari 12

BAB 6.

Fungsi dan Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD


Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PETA MATERI

SUB-BAB MATERI

A. Kewenangan Lembaga- - Pengertian Sistem Politik


lembaga Negara Menurut UUD - Suprastruktur Politik Indonesia
NRI Tahun 1945

SUB-BAB
B. Lembaga-lembaga Negara RI Menurut UUD NRI Tahun
1945 dan Impeachmen dalam Ketatanegaraan RI

Fungsi dan Kewenangan


Lembaga-Lembaga Negara
Menurut UUD NRI Tahun
1945
SUB-BAB

D. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

SUB-BAB

D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik Republik


Indonesia

UJI KOMPETENSI

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 58


Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1.6 Menghayati nilai-nilai terkait fungsi dan 1.6.1 Mensyukuri nilai-nilai terkait fungsi lembaga-lembaga Negara
kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
menurut Undang-Undang Dasar Negara 1945 secara adil dengan mempelajari sungguh-sungguh materi
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk tentang kewenangan lembaga-lembaga Negara sebagai bentuk
sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan penghargaan sebagai warga Negara
Yang Maha Esa 1.6.2 Mensyukuri dan mendukung nilai-nilai yang menunjukkan perilaku
orang beriman dalam praksis pelindungan dan penegakan hukum
dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian

2.6 Peduli terhadap fungsi dan kewenangan 2.6.1 Memperlihatkan perilaku peduli terhadap nilai-nilai terkait fungsi dan
lembaga- lembaga negara menurut Undang- kewenangan lembaga- lembaga negara menurut Undang-Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk
dukungan sebagai warga Negara
Tahun 1945
2.6.2 Mempraktikan dan mendukung ketentuan tentang fungsi dan
kewenangan lembaga- lembaga negara menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil

3.6 Menganalisis fungsi dan kewenangan 3.6.1 Menerangkan aturan mengenai lembaga-lembaga negara
lembaga-lembaga Negara menurut Undang- 3.6.2 Menjabarkan Lembaga-Lembaga Negara RI menurut UUD NRI Tahun
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Tahun 1945 3.6.3 Melaksanakan Impeachment dalam Ketatanegaraan RI
3.6.4 Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
3.6.5 Menganalisis Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik RI

4.6 Menyaji hasil analisis tentang fungsi dan 4.6.1.Menyaji hasil analisis tentang fungsi kewenangan lembaga-lembaga
kewenangan lembaga-lembaga Negara Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
menurut Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945
Republik Indonesia Tahun 1945 4.6.2. Mengkomunikasikan hasil telaah analisis tentang fungsi dan
kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 59


Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:


1. Menghayati nilai-nilai terkait fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Peduli terhadap fungsi dan kewenangan lembaga- lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
3. Menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Menyaji hasil analisis tentang fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

Pada bab ini kalian akan diajak untuk menyelami kewenangan lembaga- lembaga negara berdasarkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu
menganalisis kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Coba kalian amati gambar 3.1.

Sumber: www.primaironline.com
Gambar 1.6 Gedung MPR/DPR merupakan gedung tempat bekerja dan berkumpulnya wakil rakyat untuk kesejahteraan
rakyat Indonesia.

Tahukah kalian gambar apakah itu?Gedung tersebut adalah gedung MPR/ DPRRI, merupakan tempat para wakil
rakyat yang sering kita sebut anggota DPR. Dewan Perwakilan Rakyat merupakan salah satu lembaga negara yang hak dan
kewajibannya diatur dalam UUDN RI Tahun 1945. Dewan Perwakilan Rakyat bertugas mengawasi jalannya
penyelenggaraan pemerintahan atau dengan kata lain menjadi wakil rakyat dalam mengawasi pemerintahan untuk
mencapai cita-cita dan tujuan negara. Walaupun demikian, pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk mengatur
seluruh rakyat dan menjaga keutuhan wilayah Negara untuk mencapai kemakmuran rakyat.
Sejarah bangsa Indonesia, diwarnai oleh pergerakan politik yang bertujuan untuk membangun sistem politik milik
bangsa Indonesia sendiri. Kemudian sejarah mencatat, system politik Indonesia sejak tahun 1945 sampai dengan tahun
1998 belum menunjukkan system politik yang mapan. Jatuh bangun kabinet di orde lama, pembelokan demokrasi
Pancasila menjadi demokrasi terpimpin dan monotafsir terhadap Pancasila oleh orde baru memperlihatkan sistem
politik Indonesia terus mencari bentuknya. Pembangunan sistem politik Indonesia menjadi sebuah system politik yang
mapan menuntut peran aktif seluruh rakyat Indonesia. Upaya apapun yang dilakukan pemerintah untuk membangun
sistem politik Indonesia akan menjadi sia-sia apabila tidak didukung oleh rakyat Indonesia.

A. Kewenangan Lembaga-lembaga Negara menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Pengertian Sistem Politik Indonesia


Secara umum sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di dalam negara atau masyarakat yang
mana kegiatan tersebut berupa proses alokasi nilai-nilai dasar kepada masyarakat dan menunjukan pola hubungan yang
fungsional diantara kegiatan-kegiatan politik tersebut.
Melalui sistem politik aspirasi masyarakat (berupa tuntutan dan dukungan) yang merupakan cerminan dari tujuan
masyarakat dirumuskan dan selanjutnya dilaksanakan oleh kebijakan-kebijakan negara tersebut.
Terdapat 4 (empat) ciri khas dari sistem politik yang membedaknnya dengan sistem sosial lainnya, yaitu:

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 60


1. daya jangkaunya universal, meliputi semua anggota masyarakat
2. adanya kontrol yang bersifat mutlak terhadap pemakaian kekerasan fisik
3. hak membuat keputusan-keputusan yang mengikat dan diterima secara sah
4. keputusannya bersifat otoritatif, artinya mempunyai kekuatan legalitas dan kerelaan yang besar.

2. Supra-struktur Politik Indonesia


Dalam menjalankan sistem politik dalam suatu negara diperlukan struktur lembaga negara yang dapat menunjang
jalannya pemerintahan. Struktur politik merupakan cara untuk melembagakan hubungan antara komponen-komponen
yang membentuk bangunan politik suatu negara supaya terjadi hubungan yang fungsional. Struktur politik suatu negara
terdiri dari kekuatan supra-struktur dan infra-struktur. Struktur politik negara Indonesia pun terdiri dari dua kekuatan
tersebut.
Supra-struktur politik diartikan sebagai mesin politik resmi di suatu negara dan merupakan pengerak politik yang
bersifat formal. Dengan kata lain supra-struktur politik merupakan gambaran pemerintah dalam arti luas yang terdiri dari
lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya di atur dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan
lainnya.

A. Lembaga-Lembaga Negara RI menurut UUD NRITahun 1945 dan Impeachment dalam Ketatanegaraan RI.

Konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengatur keberadaan
kekuatan supra-struktur politik Indonesia dari mulai tugas, fungsi, wewenang sampai pada susunan dan kedudukannya.
Aturan dalam konstitusi ini dijabarkan oleh undang-undang.

LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN 5


menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PUSAT
UUD 1945

BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK


kpu bank kementerian badan-badan lain KY
sentral negara
yang fungsinya
dewan berkaitan dengan
pertimbangan
kekuasaan
TNI/POLRI kehakiman

Perwakilan Pemerintahan Daerah Lingkungan


BPK Provinsi Provinsi
Peradilan Umum
Gubernur DPRD
Lingkungan
Peradilan Agama
Lingkungan
Peradilan Militer
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota Lingkungan
Bupati/ Peradilan TUN
DPRD
Walikota

DAERAH

Sumber: www.pembelajaranhukumindonesia.blogspot.com
Gambar 1.7 Skema lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

Secara garis besar berdasarkan UUD 1945 tugas dan wewenang lembaga negara yang merupakan kekuatan supra
struktur politik di Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
a. anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD (pasal 2 (1) UUD 1945)
b. anggota MPR sebanyak 550 anggota DPD dan 4 X Jumlah propinsi anggota DPD (UU No. 22 tahun 2003)
c. MPR adalah lembaga negara bukan lembaga tertinggi negara
d. Tugas dan wewenang MPR adalah berwenang mengubah dan menetapkan UUD, melantik Presiden dan/atau Wakil
Presiden dan hanya dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
(pasal 3 (1,2,3) UUD 1945).
e. MPR juga memiliki hak dan kewajiban seperti diatur dalam UU No. 22 tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan
MPR, DPR, DPD dan DPRD.

2) Presiden
a. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu pasangan calon (pasal 6 A(1) UUD 1945).
b. syarat menjadi Presiden lainnya diatur lebih lanjut dalam undang-undang pasal 6 (2) UUD 1945 amandemen.
c. Kekuasaan Presiden meliputi menurut UUD 1945 amandemen adalah :
1) Membuat undang-undang bersama DPR (pasal 5 (1) dan Pasal 20)
2) Menetapkan peraturan pemeriontah (pasal 5 (2))
3) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut dan udara (pasal 10)
4) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (pasal
11)
5) Menyatakan keadaan bahaya (pasal 12)
6) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 13)
7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (pasal 14 (1))
8) Memberi amnesty dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 14 (2))

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 61


9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (pasal 15)
10) Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat kepada Presiden
(pasal 16)
11) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (pasal 17)
12) Mengajukan RUU APBN (pasal 23)

3) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


a. Anggota DPR dipilih melalui Pemilu (pasal 19 (1) UUD 1945).
b. Anggota DPR sebanyak 550 orang (UU No. 22 tahun 2003).
c. Fungsi DPR adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan (pasal 20 (1) UUD 1945).
d. Hak anggota DPR adalah hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat (pasal 20A (2) UUD 1945).
e. Hak anggota DPR hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan usul/pendapat dan hak imunitas (pasal 20A (3)
UUD 1945).

4) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


a. BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara (pasal 23E (1) UUD 1945).
b. Hasil pemeriksaan BPK di serahkan kepada DPR, DPD dan DPRD (pasal 23E (2) UUD 1945).
5) Mahkamah Agung (MA).
a. MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman disamping sebuah Mahkamah Konstitusi
di Indonesia (pasal 24 (2) UUD 1945).
b. MA membawahi peradilan di Indonesia (pasal 24 (2) UUD 1945).
c. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan
hukum dan keadilan (pasal 24 (1) UUD 1945).

6) Mahkamah Konstitusi
a. Mahkamah konstitusi memiliki kewenangan :
1) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD.
3) Memutus pembubaran partai politik.
4) Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C (1) UUD 1945)
5) Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut
UUD (pasal 24C (2) UUD 1945).
b. Mahkamah konstitusi beranggotakan sembilan orang, 3 anggota diajukan MA, 3 anggota diajukan DPR dan tiga
anggota diajukan Presiden.

7) Komisi Yudisial (KY).


a. KY adalah lembaga mandiri yang dibentuk Presiden dengan persetujuan DPR (pasal 24B (3) UUD 1945).
b. KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan menegakan kehormatan, keluhuran
martabat, dan perilaku hakim (pasal 24 (1) UUD 1945).

8) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


a. DPD merupakan bagian keanggotan MPR yang dipilih melalui Pemilu dari setiap propinsi.
b. DPD merupakan wakil-wakil propinsi.
c. Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, dan selama bersidang bertempat tinggal di Ibukota negara RI
(UU No. 22 tahun 2003).
d. DPD berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah dan yang berkaitan
dengan daerah.

 Impeachment dalam Ketatanegaraan RI


Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945membawa perubahan yang signifikan
terhadap eksistensi MPR. MPR tidak lagi memiliki wewenang memilih Presiden dan Wakil Presiden. Namun demikian,
MPR masih tetap memiliki wewenang melakukan impeachment terhadap Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya apabila yang bersangkutan terbukti telah melakukan pelanggaran hukum.
Impeachment Presiden sering diungkapkan oleh masyarakat luas sebagai istilah yang menunjukkan sebagai
pemberhentian Presiden. Impeachment atau pemakzulan lebih lazim dimaksudkan sebagai dakwaan untuk
memberhentikan Presiden.
Sesungguhnya, kedudukan Presiden dalam sistem pemerintahan presidensial sangat kuat. Sistem ini dimaksudkan
untuk menciptakan pemerintahan yang stabil dalam jangka waktu tertentu. Dalam sistem ini ditentukan masa jabatan
Presiden untuk jangka waktu tertentu (Fix Term Office Periode). Presiden dapat diberhentikan dalam jabatannya apabila ia
melakukan pelanggaran hukum yang secara tegas diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Presiden dan
Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam jabatannya apabila terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan apabila
terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 62


Mekanisme pemberhentian Presiden diatur dalam Pasal 7B UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan
ketentuan UUD ini, lembaga negara yang diberi kewenangan untuk memberhentikan Presiden dalam masa jabatannya
adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Namun, sebelum diputus oleh MPR, proses pemberhentian dimulai
dengan proses pengawasan terhadap Presiden oleh DPR. Apabila dari pengawasan itu ditemukan adanya pelanggaran
hukum yang dilakukan oleh Presiden yang berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat,
perbuatan tercela serta tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden, maka DPR dengan dukungan 2/3 (dua per tiga) jumlah
suara dapat mengajukan usulan pemberhentian kepada MPR. Namun, terlebih dahulu meminta putusan dari Mahkamah
Konstitusi tentang kesimpulan dan pendapat dari DPR. Dalam hal Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa pendapat DPR
itu tidak berdasarkan hukum, maka proses pemberhentian Presiden menjadi gugur. Sebaliknya, jika Mahkamah Konstitusi
membenarkan pendapat DPR, maka DPR akan meneruskannya kepada MPR untuk menjatuhkan putusannya,
memberhentikan atau tidak memberhentikan Presiden.
Dengan demikian, pemberhentian Presiden menurut UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, harus melewati
3 (tiga) lembaga negara yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mahkamah Konstitusi (MK), serta Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Ketiga lembaga ini memiliki kewenangan berbeda. DPR melakukan penyelidikan dan mencari bukti-bukti
serta fakta yang mengukuhkan dugaan adanya pelanggaran pasal mengenai pemberhentian Presiden oleh Presiden (yaitu
Pasal 7A UUD Negara Republik Indonesia Tahun1945) serta mengajukan usul pemberhentian kepada MPR. Mahkamah
Konstitusi mengkaji dari segi hukum dan landasan yuridis alasan pemberhentian Presiden. MPR yang akan menjatuhkan
vonis politik apakah Presiden diberhentikan atau tetap memangku jabatannya.

B. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.

Good Governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang
sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi
baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi
tumbuhnya aktivitas usaha.
Dalam tatakelola pemerintahan yang baik, terdapat 3 (tiga) unsur pokok yang bersifat sinergis, yaitu:
1. unsur pemerintah yang dipercaya menangani administrasi negara pada suatu periode tertentu
2. unsur swasta/wirausaha yang bergerak dalam pelayanan public
3. unsur warga masyarakat (stakeholders).
Pada prakteknya, tatakelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan negara dan masyarakat yang
bersandar pada stakeholders. Pemerintah dan mayarakat duduk bersama untuk membicarakan masalah-masalah yang
dihadapi berama dan sekaligus merencanakan bersama apa yang mau dilakukan dan dikerjakan di masa mendatang.
Menurut Laode Ida (2002), tatakelola pemerintahan yang baik memiliki sejumlah ciri dan karakteristik sebagai berikut:
1) Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, terutama bekerja sama dalam
pengaturan kehidupan sosial politik dan sosio-ekonomi
2) Komunikasi, yakni adanya jaringan multi sistem (pemerintah, swasta, dan masyarakat) yang melakukan sinergi
untuk menghasilkan output yang berkualitas
3) Proses penguatan diri sendiri (self enforcing process), dimana ada upaya untuk mendirikan pemerintah (self
governing) dalam mengatasi kekacauan dalam kondisi lingkungan dan dinamika masyarakat yang tinggi
4) Keseimbangan kekuatan (balance of force), di mana dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development), ketiga elemen yang ada menciptakan dinamika, kesatuan dalam kompleksitas,
harmoni, dan kerjasama
5) Independensi, yakni menciptakan saling ketergantungan yang dinamis antara pemerintah, swasta, dan masyarakat
melalui koordinasi dan fasilitasi.

Dalam perkembangan selanjutnya, tata pemerintahan yang baik berkaitan dengan struktur pemerintahan yang
mencakup antara lain:
1) Hubungan antara pemerintah dengan pasar
2) Hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya
3) Hubungan antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan
4) Hubungan antara pejabat-pejabat yang dipilih (politisi) dan pejabat-pejabat yang diangkat (pejabat borokrat)
5) Hubungan antara lembaga pemerintahan daerah dengan penduduk perkotaan dan pedesaan
6) Hubungan antara legislatif dan eksekutif
7) Hubungan pemerintah nasional dengan lembaga-lembaga internasional.

Untuk mengimplementasikan tatakelola pemerintahan yang baik diperlukan beberapa persyaratan, yaitu:
1) Mewujudkan efisiensi dalam menajemen sektor publik, dengan antara lain memperkenalkan teknik-teknik
manajemen perusahaan di lingkungan administrasi pemerintah negara, dan melakukan desentralisasi
administrasi pemerintah.
2) Terwujudnya akuntabilitas publik, dalam arti bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 63


3) Tersedianya perangkat hukum yang memadai, yakni peraturan perundang-undangan yang mendukung
terselenggaranya sistem pemerintahan yang baik
4) Adanya sistem informasi yang menjamin akses masyarakat terhadap berbagai kebijakan dan atau informasi yang
bersumber baik dari pemerintah maupun dari elemen swasta serta LSM
5) Adanya transparansi dalam pebuatan kebijakan dan implementasinya, sehingga hak-hak masyarakat utuk
mengetahui (rights to information) keputusan pemerintah terjamin.
Salah satu wujud tata pemerintahan yang baik adalah adanya citra pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan yang
demokratis merupakan landasan terciptanya tata keperintahan yang baik. Pemerintahan yang demokratis menjalankan tata
pemerintahan secara terbuka terhadap kritik dan kontrol dari rakyat.

C. Negara dalam Sistem Politik Republik Indonesia

Peran serta dalam sistem politik lazimnya disebut dengan partisipasi politik. Partisipasi politik secara umum berarti
keterlibatan seseorang/sekelompok orang dalam suatu kegiatan politik. Menurut Verba, partisipasi politik adalah kegiatan
pribadi warga negara yang legal, yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat
negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka
Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun kolektif, atas dasar
keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk mempengaruhi keputusan politik yang akan
diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkannya.
Partisipasi politik yang baik akan terwujud dalam masyarakat politik yang sudah mapan. Suatu komunitas masyarakat
dapat disebut masyarakat politik jika masyarakat tersebut telah memiliki ciri-ciri:
a. selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah
b. memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan masyarakat
c. memiliki lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pemerintahan
d. memilki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat
e. memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana sebuah institusi bekerja
f. dapat menerima perbedaan pendapat
g. memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa
h. memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan keadaan negara dan bangsanya
i. memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan penentuan kebijakan negara, mengawasi dan
mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan
j. menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara, kedaulatan, keberadaan dan keutuhan negara
k. memahami, menyadari dan melaksanakan sikap dan perilaku yang seseuai dengan hak dan kewajibannya sebagai
warga masyarakat dan warga negara
l. patuh terhadap hukum dan menegakan supremasi hukum
m. membangun budaya politik yang demokratis
n. menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan
o. mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik
p. memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta tanah air
Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat. Contoh partisipasi dan perilaku politik
yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku adalah :
a. Di lingkungan sekolah
Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang
mencerminkan pelaksanaan demokrasi langsung, antara lain melalui:
2. Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler seperti Pramuka, Pecinta Alam, PMR,
Paskibra dan sebagainya.
3. Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi ekstrakurikuler yang diikuti
4. Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah

b. Di lingkungan masyarakat
Perilaku politik yang merupakan cerminan dari demokrasi langsung dapat ditampilkan warga masyarakat melalui
beberapa kegiatan antara lain:
1) Forum warga
2) Pemilihan ketua RT, RW, Kepala Desa, Ketua organisasi Masyarakat dan sebagainya
3) Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi organisasi masyarakat,
koperasi, RT-RW, LMD dan sebagainya
Warga masyarakat dapat menampilkan perilaku politiknya yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi tidak
langsung melalui penyampaian pendapat atau aspirasi baik secara lisan ataupun tertulis kepada melalui lembaga
perwakilan rakyat atau melalui media massa seperti koran, majalah dan sebagainya. Agar dalam pelaksanaan perilaku
politik tersebut sesuai dengan aturan, maka harus diperhatikan berbagai ketentuan yang berlaku, sepeti:
1) Pancasila dan UUD RI 1945

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 64


2) Peraturan perundang-undangan yang terkait, misalnya undang-undang HAM, undang-undang parpai politk dan
sebagainya.
3) Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan RT-Rw, Peraturan Desa dan
sebagainya.
4) Norma-norma sosial yang berlaku

1) Di lingkungan negara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang dapat kita tampilkan secara langsung diantaranya
melalui kegiatan:
a. Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan Presiden
b. Pemilihan Kepala Daerah langsung (Pilkadal)
c. Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun
Sedangkan perilaku politik yang tidak langsung diwujudkan dengan penyampaian aspirasi melalui lembaga
perwakilan rakyat, partai politik, organisasi masyarakat dan media massa. Supaya perilaku yang ditampilkan
mencerminkan perilaku politik yang seseuai aturan, maka harus menaati ketentuan-ketentuan dalam:
a. Pancasila
b. UUD RI 1945
c. Undang-Undang seperti Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2002 tentang Pemilu, Undang-Undang RI Nomor
31 tentang Partai Politik, Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum dan sebagainya
1) Peraturan Pemerintah
2) Keputusan Presiden
3) Peraturan daerah
Berbagai bentuk partsisipasi dan perilaku politik diatas merupakan peran serta aktif dalam pelaksanaan sistem
politik di indonesia. Peran aktif warga negara juga dapat dilakukan dalam berbagai aspek lainnya seperti dalam bidang
politik, hukum, ekonomi dan sosial budaya. Partisipasi warga negara dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara pada gilirannya dapat memperkuat sistem politik bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab iniadalah suprastruktur, infrastruktur,
lembaga negara, sistem politik, impeachment, dan pemerintah.
2. Intisari Materi
Materi Bab 6 ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politikdi dalam negara atau masyarakat berupa proses
alokasi nilai-nilai dasar kepada masyarakat dan menunjukkan pola hubungan yang fungsional di antara kegiatan-
kegiatan politik tersebut.
b. Suprastruktur politik merupakan gambaran pemerintah dalam arti luas yang terdiri atas lembaga-lembaga Negara
yang tugas dan peranannya di- atur dalam konstitusi Negara atau peraturan perundang-undanganlainnya.
c. Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam masyarakat yang turut berpartisipasi secara
aktif. Kelompok-kelompok tersebut dapat berperan menjadi pelaku politik tidak formal untuk turut serta dalam
membentuk kebijakan negara.
d. Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan Negara dan masyarakat yang bersandar pada
stakeholders. Pemerintah dan mayarakat duduk bersama untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi
bersama dan sekaligus merencanakan bersama apa yang mau dilakukan dan hendak dikerjakan dimasa mendatang.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 65


Uji Kompetensi Bab 6

Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !
1. Perhatikan data berikut :
1. Menetapkan Undang-Undang Dasar dan mengubah Undang-Undang Dasar,
2. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara,
3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden,
4. Menetapkan Undang-Undang Dasar dan/ Perubahan UUD,
5. Melantik Presiden dan Wakil Presiden,
6. Memberhentikan Presiden dan/ Wakil Presiden, serta
Berdasarkan data diatas yang merupakan kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat setelah diadakannya
Perubahan UUD 1945 ditandai oleh nomor ...
A. Nomor 1, 2, dan 3
B. Nomor 3, 4, dan 5
C. Nomor 2, 4, dan 6
D. Nomor 3, 4, dan 6
E. Nomor 4, 5, dan 6

2. Perhatikan data di bawah ini !


1. Lembaga swadaya masyarakat
2. Dewan Perwakilan Rakyat
3. Dewan Perwakilan Daerah
4. Komisi Pemberantasan Korupsi
5. presiden dan Wakil Presiden
6. Mahkamah Konstitusi
Dari data tersebut di atas yang merupakan lembaga suprastruktur dalam sistim politik Indonesia adalah….
A. 1, 2, 3 dan 4
B. 1, 3, 4 dan 5
C. 1, 3, 5 dan 6
D. 2, 3, 5 dan 6
E. 3, 4, 5 dan 6

3. Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan. Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa Presiden Republik Indonesia bertanggung
jawab atas kegiatan pengelolaan keuangan negara yang dilakukan untuk mencapai tujuan Negara, hal tersebut dengan
UU no. 17 tahun 2003, ….
A. Pasal 1 ayat 6
B. Pasal 2 ayat 6
C. Pasal 5 ayat 1
D. Pasal 6 ayat 1
E. Pasal 6 ayat 2

4. Lembaga yang wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga, telah
melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, dan tindak pidana berat
lainnya, adalah…
A. Mahkamah Agung
B. Mahkamah Konstitusi
C. Dewan Perwakilan Rakyat
D. Dewan Perwakilan Daerah
E. Badan Pengawas Keuangan

5. Keberadaan lembaga-lembaga negara di Indonesia begitu dinamis. Hal tersebut merupakan dampak langsung dari
mekanisme pengelolaan kekuasaan negara yang bersifat dinamis pula, setelah Reformasi lembaga yang tidak ada
dalam struktur kelembagaan Negara adalah…
A. Mahkamah Agung
B. Dewan Perwakilan Rakyat
C. Dewan Perwakilan Daerah
D. Dewan Pertimbangan Agung
E. Badan Pengawas Keuangan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 66


6. Pada saat ini terdapat berbagai lembaga penegak hokum seperti Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi
Yudisial, Kepolisian, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Akan tetapi kasus-kasus pelanggaran hukum masih
saja terjadi, bahkan cederung meningkat. Yang menjadi factor penyebabnya sebagai berikut …kecuali ….
A. Disiplin masyarakat rendah
B. Kurang tegasnya penegak hukum
C. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat
D. Banyak liputan media masa tentang kejahatan
E. Kurangnya contoh dan keteladan dari para pemimpin

7. Peran serta masyarakat dalam sistim politik Indonesia dalam dilakukan dalam berbagai aktivitas, sesuai UU No. 9 tahun
1998 sebuah produk hukum yang dikeluarkan awal reformasi di Indonesia di dalamnya terdapat bentuk-bentuk dan
Tata cara menyampaikan pendapat di muka umum, di bawah ini yang tidak sesuai dengan UU tersebut adalah.…
A. Rapat Umum
B. Mimbar Bebas
C. Arak-arakan
D. Unjuk Rasa
E. Pawai

8. Negara demokrasi (Negara yang berkedaulatan rakyat) menjamin hak-hak warga Negara serta memberikan kebebasan
kepada warga untuk berpendapat dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan bernegara. Namun, berdasar pengalaman
seringkali terjadi demonstrasi yang berakhir ricuh, pertentangan pendapat yang tajam, dan bahkan mudah terjadi
tawuran karena perbedaan. Kebebasan mengemukakan pendapat di Indonesia terdapat dalam....
A. Pancasila
B. UUD NRI Tahun 1945
C. Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
D. Pasal 28 E ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
E. Pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945

9. Setiap warga negara Indonesia memperoleh kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan.
Bahkan, pekerja seni atau artis lomba-lomba untuk berpartisipasi dalam memperebutkan kursi di pemerintahan. Hal
tersebut mengindikasikan salah satu ciri negara yang menganut sistem demokrasi, yaitu.....
a. Adanya pemilu berkala
b. Adanya supermasi hukum
c. Adanya akuntabilitas politik
d. Bebas berpendapat, berserikat dan berkumpul
e. Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

10. Bagi bangsa Indonesia, pilihan yang tepat dalam menerapkan paham demokrasi adalah dengan menerapkan Demokrasi
Pancasila. Paham Demokrasi Pnacasila sesuai dnegan keribadian bangsa yang digai dari tata nilai sosial budaya sendiri.
Hal ini telah dipraktikkan secara turun temurun jauh sebelum Indonesia merdeka. Kenyataan ini dapat kita lihat pada
masyarakat desa yang menerapkan.....
A. Voting
B. Kerja sama
C. Sikap individual
D. Musyawarah mufakat
E. Sikap senasib sepenanggungan

Uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di dalam negara atau masyarakat yang mana
kegiatan tersebut berupa proses alokasi nilai-nilai dasar kepada masyarakat. Jelaskan pengertian sistem politik
menurut pendapat para ahli!
Jawab: ............................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

2. Pada dasarnya organisasi-organisasi yang tidak termasuk dalam birokrasi pemerintahan merupakan kekuatan infra-
struktur politik. Jelaskan apa yang dimaksud partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan media
komunikasi politik.!
Jawab: ............................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................................................................

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 67


............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

3. Sesungguhnya, kedudukan Presiden dalam sistem pemerintahan presidensial sangat kuat, namun dalam
perjalanannya presiden dapat di impeach oleh lembaga Negara lainnya dan ekanisme tersebut diatur dalam Pasal 7B
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Uraikan proses Impeacment dalam ketatanegaraan RI !
Jawab: ............................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

4. Pada prakteknya, tatakelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan negara dan masyarakat yang
bersandar pada stakeholders. Sebutkan 5 (lima) ciri dan karakteristik Tatakelola pemerintahan yang baik !
Jawab: ............................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

5. Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat yang berlandaskan pada nilai dan norma
yang berlaku. Jelaskan bentuk perilaku dan partisipasi politik yang dapat dilakukan oleh kita sebagai warga negara!
Jawab: ............................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

NILAIKU
Aspek Penilaian Nilai Komentar Guru Komentar
Rata-rata Orang Tua
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Paraf/Tanda tangan

http://bit.ly/KelasX-Bab6-KewenanganLembagaLembagaNegara

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 68


Fungsi dan Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945

https://www.youtube.com/watch?v=Q6jGaFHGBfs

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 69

Anda mungkin juga menyukai