Anda di halaman 1dari 54

MODUL

Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan
(PPKn)
KELAS X

Nama :
Kelas :
Alamat :
Guru Mapel : Ririn Wulandari, S.Pd.

SMAIT AL HASANAH
Jl. Soeprapto Dalam Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar
Kota Bengkulu

1
DAFTAR ISI

No table of contents entries found.

2
PENDAHULUAN

1. Deskripsi
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Secara umum
tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam Kurikulum 2013 pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam
seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni:
a. Sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewargenegaraan
(civic confidence, civic committment, and civic responsibility)
b. Pengetahuan kewarganegaraan;
c. Keterampilan kewarganegaraan, termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic
competence and civic responsibility).
Secara khusus Tujuan PPKn dalam Kurikulum Tahun 2013 yang berisikan keseluruhan dimensi
tersebut di atas sehingga peserta didik mampu:
a. Menampilkan karakter yang menceminkan penghayatan, pemahaman, dan pengalaman nilai
dan moral Pancasila secara personal dan sosial;
b. Memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan pemahaman utuh
tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan serta cinta Tanah Air
yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota
masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhkuk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup bersama dalam berbagai tatanan sosial
budaya.
2. Prasyarat
Tidak ada persyaratan khusus dalam mempelajari materi pelajaran PPKn. Kalian hanya
dituntut hal-hal berikut:
a. Kuatkan tekad untuk mempelajari materi dalam modul ini dengan sebaik-baiknya;
b. Pelajari materi pelajaran dalam modul ini, sehingga kalian benar-benar mencapai standar yang
ditetapkan. Jika nilai kalian belum mencapai standar yang ditetapkan, kalian harus bersabar
dengan terus mengulangi pelajaran;
c. Tanyakan kepada Guru Mata Pelajaran jika kalian mengalami kesulitan dalam mempelajari
modul ini.
3. Panduan Belajar
Untuk mempelajari modul ini secara efektif dan efisien, kalian diharapkan mengikuti
langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
a. Bacalah kompetensi dasar yang ada pada setiap bab, kemudian cermati indikator pencapaian
kompetensi atau tujuan pembelajaran;
b. Bacalah uraian materi yang disajikan secara cermat dan perlahan-lahan sampai betul-betul
dapat dipahami;
c. Kerjakan semua soal evaluasi yang disajikan dalam modul ini. Jika ada istilah yang kurang
dipahami, kalian dapat mencarinya di daftar istilah (glosarium).
d. Apabila ada konsep atau hal-hal yang tidak kalian pahami dari modul ini, kalian dapat
menanyakannya kepada guru bina kalian, baik saat tatap muka atau melalui media atau cara
lain.

3
4. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini, kalian diharapkan dapat:
a. Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan negara;
b. Menelaah ketentuan UUD NRI Tahun 1945 yang mengatur tentang Wilayah Negara, Warga
Negara dan Penduduk, Agama dan Kepercayaan, serta Pertahanan dan Keamanan;
c. Menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut UUD NRI Tahun
1945;
d. Merumuskan hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut UUD NRI Tahun 1945.

4
Nilai-nilai Pancasila dalam Praktik
Modul 1 Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

Kompetensi Dasar 3.1


Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
Pemerintahan Negara

Indikator Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan sistem pembagian kekuasaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Siswa dapat menganalisis sistem pembagian kekuasaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Siswa dapat menjelaskan kedudukan dan fungsi kementerian Negara kesatuan
Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah NonKementerian
4. Siswa dapat menganalisis kedudukan dan fungsi kementerian Negara kesatuan
Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah NonKementerian
5. Siswa dapat menjelaskan Nilai-nilai pancasila dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan
6. Siswa dapat menganalisis Nilai-nilai pancasila dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan
7. Siswa dapat menyajikan hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintah Negara

5
PETA KONSEP

Sifat hakikat negara


dan kedaulatan
negara
Sistem Pembagian
Kekausaan Negara
Kesatuan Republik Sistem pemerintahan
Indonesia NKRI

Konsep pembagian
kekuasaan negara

Kedudukan, tugas
dan fungsi
Nilai-nilai Pancasila kementerian
Dalam Kerangka Kedudukan dan fungsi indonesia
kementerian negara
Praktik kesatuan republik Klasifikasi
Penyelenggaraan indonesia dan lembaga kementerian di
Negara pemerintahan non Indonesia
kementrian (LPNK)
Lembaga
pemerintahan
nonkemeterian

Nilai subjektif dan


objektif pancasila
Nilai-nilai pancasila
dalam penyelenggaraan Aktualisasi nilai-nilai
pemerintahan pancasila dalam
penyelenggaraan
negara

6
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
Kegiatan Siswa
Sebelum mempelajari sistem pembagian kekuasaan, coba kalian jawab beberapa pertanyaan
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan?
2. Apa yang dimaksud dengan negara?

1. Sifat Hakikat Negara dan Kedaulatan Negara


a. Sifat Hakikat Negara
Menurut Prof. Miriam Budiardjo, Negara memiliki sifat memaksa, monopoli dan mencakup
semua.
 Sifat memaksa artinya Negara memiliki kekuatan untuk memakai kekuatan fisik secara legal
agar peraturan perundang-undangan ditaati sehingga ketertiban dapat dicapai dan anarki dapat
dicegah. Contohnya adalah pemberlakuan pajak.
 Sifat monopoli artinya Negara mempunyai hak tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari
masyarakat. Contoh: negara melarang suatu ormas yang bertentangan dengan tujuan
masyarakat dan negara.
 Sifat mencakup semua artinya semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua
orang tanpa terkecuali.
b. Pengertian kedaulatan
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi atas pemerintahan suatu Negara. Menurut Jean Bodin
kedaulatan dibedakan menjadi:
 Kedaulatan ke dalam, yaitu kekuasaan tertinggi dalam Negara untuk melakukan fungsi Negara
dalam urusan nasional atau dalam negeri.
 Kedaulatan ke luar yaitu kekuasaan tertinggi bagi suatu Negara untuk melaksanakan fungsi
Negara dalam urusan internasional atau luar negeri.
Menurut J.W. Garner menyatakan kedaulatan mempunyai sejumlah sifat pokok antara lain:
 Eksklusivitas berarti tidak ada kekuasaan yang menyaingi.
 Permanen berarti kekuasaan itu tetap ada selama Negara itu berdiri sekalipun pemegang
kedaulatan sudah berganti-ganti.
 Tunggal atau tidak terbagi-bagi berarti kekuasaan itu merupakan satu-satunya kekuasaan
tertinggi dalam Negara yang tidak diserahkan atau dibagi-bagikan kepada badan-badan lain.
 Tidak terbatas berarti kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.

2. Pemisahan Kekuasaan dan Pembagian Kekuasaan


Jika kita cermati dengan seksama, di dunia ini dianut dua sistem pengelolaan negara. Ada sistem
pemisahan kekuasaan, ada sistem pembagian kekuasaan. Sistem pemisahan kekuasaan berpandangan
bahwa kekuasaan negara dikelompokkan ke dalam beberapa lembaga, yakni lembaga pembuat
regulasi/aturan (legislatif), pelaksana regulasi (eksekutif), dan pengawas terhadap pelaksanaan regulasi
(yudikatif). Namun, dalam sistem pemisahan kekuasaan, antara ketiga lembaga itu terpisah secara tegas.
Masing-masing lembaga menjalankan tugas pokok dan fungsinya tanpa ada saling mempengaruhi satu
sama lain. Adapun dalam sistem pembagian kekuasaan, kekuasaan negara dikelompokkan ke dalam tiga
lembaga, yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Namun, di antara ketiga lembaga negara tersebut memiliki hubungan keterkaitan atau hubungan saling
mempengaruhi satu sama lain dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Apabila digambarkan
secara visual, antara teori pemisahan kekuasaan dengan teori pembagian kekuasaan nampak
perbedaannya seperti pada gambar 1.1 dan 1.2 berikut ini.

7
Gambar 1.1. Teori Pemisahan Kekuasaan Gambar 1.2. Teori Pembagian Kekuasaan

3. Pembagian Kekuasaan di Indonesia


Di negara kita, ada tiga pemegang kekuasaan negara seperti berikut ini.
Tabel 1. Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Kekuasaan
Kekuasaan Legislatif Kekuasaan Yudikatif
Eksekutif
Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden, Mahkamah Agung (MA),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Wapres, dan Mahkamah Konstitusi (MK)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Menteri-menteri Komisi Yudisial (KY)

Gambar 1.3.
Gedung Lembaga Legislatif

Gambar 1.4.
Gedung Lembaga Eksekutif

Gambar 1.5.
Gedung Lembaga Yudikatif
Selain itu, di negara kita juga terdapat kekuasaan eksaminatif, yaitu kekuasaan menguji kinerja
pemerintah dan penggunaan keuangan negara. Kekuasaan ini berada di tangan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK).

Gambar 1.6.
Gedung Lembaga Eksaminatif

Kegiatan Siswa
Mengapa antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif ada hubungan keterkaitan satu sama lain
dalam menjalankan tugas dan fungsinya? Adakah nilai-nilai Pancasila yang memengaruhinya?
Nilai apa sajakah itu?

Di antara ketiga pemegang kekuasaan negara tersebut terdapat saling hubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain, misalnya:

1. Presiden bekerja sama dengan DPR dalam membuat Undang-Undang, menetapkan APBN, serta
dalam mengangkat duta dan konsul.
2. Presiden meminta pertimbangan MA dalam memberikan grasi.
3. MA, Presiden, dan DPR bekerja sama dalam pencalonan Hakim Agung untuk Mahkamah
Konstitusi.
4. DPR mengawasi Presiden dalam menjalankan undang-undang; dan sebagainya.
Kegiatan Siswa

Nah, coba kalian cari pasal-pasal dalam UUD9 NRI Tahun 1945 yang mengatur pemegang
kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif seperti tersebut di atas! Ada di pasal berapa sajakah
lembaga-lembaga tersebut?
Di Indonesia, hubungan kerja sama antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif dipengaruhi oleh
nilai-nilai yang dianut bangsa kita, di antaranya ialah nilai kerja sama (gotong-royong) dan nilai
musyawarah mufakat. Artinya, dalam sistem pembagian kekuasaan, nilai-nilai Pancasila, terutama sila
ketiga dan keempat Pancasila, mempengaruhi praktik penyelenggaraan negara kita. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia adalah negara penganut teori pembagian kekuasaan, bukan
teori pemisahan kekuasaan sebagaimana dikemukakan John Locke dan Montesquieu.

B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara dan LPND


Kegiatan Siswa

Apakah kalian mengetahui ada berapa kementerian dalam kabinet yang sekarang? Coba
kalian sebutkan kementerian apa saja yang kalian ketahui? Apa tugasnya?

Kementerian Negara merupakan salah satu perangkat eksekutif yang menjalankan undang-undang
(aturan). Kementerian negara dibentuk oleh Presiden berdasarkan undang-undang. Artinya,
Kementerian Negara berkedudukan sebagai lembaga (eksekutif) yang berfungsi membantu Presiden
dalam menjalankan Undang-Undang.
Dasar hukum secara konstitusional yang melandasi pembentukan kementerian negara dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ialah Bab V Pasal 17 seperti berikut ini.
1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara;
2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden;
3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan;
4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-
undang.
Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara dan Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara diatur hal-hal
berikut:
1. Kementerian merupakan perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan;
2. Menteri merupakan pembantu Presiden yang memimpin Kementerian;
3. Urusan Pemerintahan merupakan setiap urusan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
4. Pembentukan Kementerian dilakukan dengan nomenklatur tertentu setelah Presiden
mengucapkan sumpah/janji;
5. Pengubahan Kementerian adalah pengubahan nomenklatur Kementerian dengan cara
menggabungkan, memisahkan dengan menggantikan nomenklatur Kementerian yang sudah
terbentuk;
6. Pembubaran Kementerian merupakan tindakan menghapus Kementerian yang sudah terbentuk.
Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, yakni urusan-urusan seperti
berikut ini.
1. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri,
dalam negeri, dan pertahanan.
10
2. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi
manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan,
pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi,
pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.
3. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program
pemerintah, meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan
negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan
perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka struktur kementerian negara berbeda satu sama lain. Perbedaan
tersebut dapat dilihat seperti berikut ini.
Susunan organisasi kementerian yang mengurusi urusan pemerintahan yang nomenklatur
kementeriannya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 terdiri atas unsur:
 Pemimpin, yaitu Menteri;
 Pembantu Pemimpin, yaitu Sekretariat Jenderal;
 Pelaksana Tugas Pokok, yaitu Direktorat Jenderal;
 Pengawas, yaitu Inspektorat Jenderal;
 Pendukung, yaitu badan dan/atau pusat;
 Pelaksana tugas pokok di daerah dan/atau perwakilan luar negeri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Susunan organisasi kementerian yang mengurusi urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas:
 Pemimpin, yaitu Menteri;
 Pembantu Pemimpin, yaitu Sekretariat Jenderal;
 Pelaksana Tugas Pokok, yaitu Direktorat Jenderal;
 Pengawas, yaitu Inspektorat Jenderal;
 Pendukung, yaitu badan dan/atau pusat.
Kementerian yang mengurusi masalah hukum, agama, keuangan, dan keamanan juga memiliki
unsur pelaksana tugas pokok di daerah.
Susunan organisasi kementerian yang mengurusi urusan pemerintahan dalam rangka penajaman,
koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah terdiri atas:
 Pemimpin, yaitu Menteri;
 Pembantu Pemimpin, yaitu Sekretariat Kementerian;
 Pelaksana, yaitu Deputi;
 Pengawas, yaitu Inspektorat.

Selain dibantu oleh kementerian negara, dalam menjalankan kewenangan dan tugasnya, Presiden
juga dibantu oleh Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND). LPND didirikan dengan tujuan
untuk melaksanakan tugas khusus yang didelegasikan kepadanya oleh Presiden. LPND termasuk ke
dalam kekuasaan eksekutif. Pembentukan dan pembubarannya sangat tergantung pada keinginan
Presiden.

Menurut Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001, Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND) adalah lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan
tertentu dari Presiden. Kedudukan LPND berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Tugas LPND adalah melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Menurut Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001, LPND yang ada di Indonesia adalah
11
seperti berikut ini:
1. Lembaga Administrasi Negara\ disingkat LAN;
2. Arsip Nasional Republik Indonesia disingkat ANRI;
3. Badan Kepegawaian Negara disingkat BKN;
4. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia disingkat PERPUSNAS;
5. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
6. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan disingkat BAPEDAL;
7. Badan Pusat Statistik disingkat BPS;
8. Badan Standardisasi Nasional disingkat BSN;
9. Badan Pengawas Tenaga Nuklir disingkat BAPETEN;
10. Badan Tenaga Nuklir Nasional disingkat BATAN;
11. Badan Intelijen Negara disingkat BIN;
12. Lembaga Sandi Negara disingkat LEMSANEG;
13. Badan Urusan Logistik disingkat BULOG;
14. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional disingkat BKKBN;
15. Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional disingkat LAPAN;
16. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional disingkat BAKOSURTANAL;
17. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan disingkat BPKP;
18. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia disingkat LIPI;
19. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi disingkat BPPT;
20. Badan Pertanahan Nasional disingkat BPN;
21. Badan Pengawas Obat dan Makanan disingkat BPOM;
22. Lembaga Informasi Nasional disingkat LIN;
23. Lembaga Ketahanan Nasional disingkat LEMHANNAS;
24. Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata
25. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional disingkat BAKOSURTANAL;
26. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan disingkat BPKP;
27. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia disingkat LIPI;
28. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi disingkat BPPT;
29. Badan Koordinasi Penanaman
Kesamaan antara kementerian negara dengan lembaga pemerintah non departemen ialah sama-
sama sebagai lembaga eksekutif yang membantu pelaksanaan tugas Presiden. Adapun perbedaan antara
kementerian negara dengan lembaga pemerintah non departemen ialah seperti Tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2.
Perbedaan Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian
Kementerian Negara Lembaga Pemerintah Non
Departemen
1. Dibentuk berdasarkan Undang- Undang 1. Dibentuk berdasarkan Keputusan
2. Tugasnya membidangi urusan tertentu dalam Pesiden
pemerintahan 2. Melaksanakan tugas pemerintahan
tertentu dari Presiden

Adapun struktur (susunan) lembaga pemerintah non departemen adalah seperti berikut ini.
 Kepala;
 Sekretariat Utama
 Deputi;
 Unit Pengawasan

Kepala
12
Sekretariat Utama
Gambar. 1.7. Struktur Lembaga Non Kementerian

Deputi Unit

C. Nilai-nilai Pancasila dalam Praktik Pemerintahan Negara


1. Pengertian dan Pembagian Nilai
Apa yang kalian ketahui tentang nilai? Coba sebutkan beberapa nilai Pancasila yang kalian
ketahui, dari nilai sila pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima!
Nilai adalah sesuatu yang berharga, benar, dan berguna. Sesuatu dianggap punya nilai jika
sesuatu itu dianggap benar dan berguna bagi kehidupan manusia, baik ditinjau dari segi religius, etika,
moral, estetika, ekonomi, dan sosial budaya. Notonegoro (1974: 66) membagi nilai menjadi 3 (tiga),
yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai ruhani.
Apa yang dimaksud dengan nilai material, nilai vital, dan nilai ruhani? Perhatikan uraian berikut
ini.
 Nilai material, yaitu sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani.
 Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
aktivitas.
 Nilai ruhani, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Gbr. 1.8. Nilai material Gbr. 1.9. Nilai vital bagi siswa Gbr. 1.10. Nilai ruhani
Menurut Notonegoro (1974: 67) nilai ruhani dibedakan menjadi empat macam yaitu:
 Nilai kebenaran/kenyataan, bersumber pada unsur akal manusia (rasio, budi, cipta).
 Nilai keindahan, bersumber pada unsur rasa manusia, (gevoel, perasaan, estetis).
 Nilai kebaikan atau nilai moral, bersumber pada unsur kehendak/kemauan manusia (will, karsa,
etik).
 Nilai religius, merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan nilai mutlak, nilai
religius bersumber dari agama, kepercayaan/keyakinan masing-masing manusia.

2. Nilai Pancasila dalam Praktik Pemerintahan Negara


Ditinjau dari pembagian nilai menurut Notonegoro, nilai Pancasila termasuk ke dalam nilai ruhani
yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia. Jika bangsa Indonesia bersikap dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, maka bangsa kita memiliki budi pekerti luhur, bermoral tinggi, dan
berdampak positif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara yuridis formal, sebetulnya nilai-nilai Pancasila telah tersurat dan tersirat dalam UUD

13
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada bagian Pembukaan termuat pokok-pokok pikiran yang
isinya adalah nilai-nilai Pancasila, yakni pokok pikiran:
 Negara Persatuan;
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
 Kerakyatan;
 Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pokok-pokok pikiran itu dijabarkan dalam pasal-pasalnya. Dengan demikian, kita dapat
mengatakan bahwa pasal-pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia merupakan perwujudan nilai-
nilai Pancasila. Pasal-pasal ini dalam praktik ketatanegaraan Indonesia menjadi dasar hukum dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara. Jadi, apabila penyelenggara negara benar-benar melaksanakan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam praktik pemerintahannya, maka nilai-nilai Pancasila
terwujud dalam praktik pemerintahan negara.

Nilai Dasar

Nilai Pancasila Nilai Instrumental

Nilai Praksis

Gambar. 1.11. Nilai Pancasila terdiri atas nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis

Contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam praktik pemerintahan negara dapat dilihat seperti
Tabel 1.3 berikut ini.
Tabel 1.3

Contoh Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Praktik Pemerintahan Negara

No Sila Pancasila Praktik Penyelenggaraan Negara


1 Ketuhanan Yang Maha Esa Pengurusan agama dalam pemerintahan,
perlindungan kebebasan beragama dan
beribadah, pengurusan ibadah haji,
dansebagainya.
2 Kemanusiaan yang adil dan Perlindungan hak-hak asasi manusia dalam
beradab segenap aspek kehidupan: politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
3 Persatuan Indonesia Upaya pemerintah menjaga Negara Kesatuan
Republik Indonesia melalui TNI/Polri dan
aktivitas lain yang berorientasi pada kokohnya
persatuan dan kesatuan bangsa
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh Diadakannya pemilihan umum sebagai
hikmat kebijaksanaan dalam mekanisme permusyawaratan dalam
permusyawaratan/perwakilan menentukan wakil-wakil rakyat dalam
pemerintahan.

14
5 Keadilan sosial bagi seluruh Upaya-upaya menyejahterakan rakyat melalui
rakyat Indonesia berbagai upaya, seperti pembangunan
pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial.

15
UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) huruf A, B, C, D atau E pada
jawaban yang kalian anggap paling benar!

1. Lembaga negara yang bertugas membentuk Undang-undang atau regulasi disebut lembaga....
A. Legislatif C. Yudikatif E. Eksaminatif
B. Eksekutif D. Feredatif

2. Lembaga negara yang bertugas melaksanakan undang-undang atau regulasi disebut lembaga....
A. Legislatif C. Yudikatif E. Eksaminatif
B. Eksekutif D. Feredatif

3. Lembaga negara di Indonesia yang berfungsi sebagai lembaga eksekutif ialah ....
A. MPR C. BPK E. MPR
B. DPR D. Presiden

4. Lembaga yudikatif di Indonesia berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 ialah ....
A. MK D. Presiden
B. DPR E. MPR
C. DPD

5. Hal yang menunjukkan adanya hubungan antarlembaga negara di Indonesia dari pernyataan di
bawah ini tampak seperti berikut, kecuali ....
A. Presiden bersama-sama DPR menetapkan Undang-Undang;
B. Presiden dalam menetapkan grasi meminta pertimbangan MA;
C. DPR mengawasi Presiden dalam melaksanakan Undang-Undang;
D. Presiden mengawasi kinerja BPK setiap setahun sekali;
E. Presiden bekerja sama dengan MK saat memutuskan sengketa pemilu.

6. Dasar hukum pembentukan kementerian negara oleh Presiden dalam UUD NRI Tahun 1945 ialah
pasal ....
A. 15 B. 16 C. 17 D. 18 E. 19

7. Kementerian Negara dalam tata pemerintahan Indonesia termasuk ke dalam kelompok lembaga....
A. Legislatif D. Federatif
B. Eksekutif E. Eksaminatif
C. Yudikatif
8. Kementerian Negara Republik Indonesia dibentuk oleh Presiden berdasarkan ketentuan....
A. Undang-Undang Dasar D. Peraturan Pemerintah
B. Undang-Undang E. Perpu
C. Keputusan Presiden

9. Kesamaan antara kementerian negara dengan lembaga pemerintah non departemen ialah....
A. Berkedudukan sebagai pembantu Presiden
B. Dibentuk dengan Undang-Undang
16
C. Dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden
D. Diatur langsung dalam UUD NRI Tahun 1945
E. Merupakan lembaga legislative

10. Lembaga pemerintahan non departemen dipimpin oleh seorang ....


A. Menteri D. Deputi
B. Sekretaris Jenderal E. Sekretaris Jenderal
C. Kepala

11. Kementerian Negara yang nomenklaturnya ditetapkan langsung dalam Undang-Undang Dasar NRI
Tahun 1945 ialah kementerian ....
A. Luar Negeri D. Politik dan keamanan
B. Kehutanan E. Agama
C. Kelautan

12. Contoh perwujudan nilai Ketuhanan YME dalam praktik penyelenggaraan negara diantaranya
ialah ....
A. Diakuinya berbagai macam agama yang mengesakan Tuhan
B. Dilindunginya hak-hak asasi warga negara tanpa kecuali
C. Dibentuknya Tentara Nasional Indonesia untuk melindungi rakyat
D. Dijadikannya salah satu agama menjadi agama negara
E. Diakuinya aliran kepercayaan sebagai agama

13. Dibentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menunjukkan bahwa pemerintah
mewujudkan nilai pancasila, terutama sila….
A. Pertama D. Keempat
B. Kedua E. Kelima
C. Ketiga

14. Pembuatan Undang-Undang oleh DPR harus mendapatkan persetujuan Presiden. Hal ini
menunjukkan perwujudan nilai Pancasila, yakni nilai ....
A. Gotong royong D. Keadilan
B. Demokrasi E. Kemanusiaan
C. Kekeluargaan

15. Dilindunginya hak asasi manusia oleh pemerintah menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila
diwujudkan dalam pemerintahan, terutama sila ....
A. Pertama D. Keempat
B. Kedua E. Kelima
C. Ketiga

16. Berdasarkan pembagian nilai menurut Notonagoro, nilai Pancasila termasuk ke dalam nilai....
A. Vital D. Kebenaran
B. Material E. Keindahan
C. Ruhani

17
17. Dipilihnya negara kesatuan sebagai bentuk negara Indonesia menunjukkan bahwa ada nilai
Pancasila yang diwujudkan dalam kehidupan negara, yakni nilai sila ....
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang adil dan beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
E. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

18. Pemilihan umum untuk memilih wakil-wakil rakyat yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali
menunjukkan perwujudan salah satu nilai Pancasila, yakni nilai ....
A. Kerakyatan D. Keadilan
B. Demokrasi E. Ketuhanan
C. Kebijaksanaan

19. Dibentuknya TNI dan Polri untuk menjaga keutuhan negara RI merupakan wujud pelaksanaan
nilai Pancasila, yakni nilai dalam sila ....
A. Kesatu D. Keempat
B. Kedua E. Kelima
C. Ketiga

20. Pemberian bantuan bagi rakyat miskin untuk melanjutkan sekolah menunjukkan dilaksanakannya
salah satu nilai Pancasila dalam kehidupan pemerintahan, yakni nilai ....
A. Ketuhanan C. Persatuan E. Kesetaraan
B. Kemanusiaan D. Keadilan
Soal Uraian

1. Negara memiliki sifat hakikat Negara. Tuliskan dan jelaskan sifat-sifat tersebut!
2. Jelaskan perbedaan kedaulatan ke luar dan kedaulatan ke dalam menurut Jean Bodin!
3. Kedaulatan mempunyai sifat pokok. Tuliskan dan jelaskan sifat-sifat tersebut!
4. Teori kedaulatan ada beberapa macam. Jelaskan teori kedaulatan Ketuhanan dan tuliskan tokoh-
tokohnya.
5. Pengakuan kedaulatan dari Negara lain ada dua. Tuliskan dan jelaskan pengakuan kedaulatan
tersebut!
6. Tuliskan variasi-variasi dari sistem pemerintahan presidensial Negara Indonesia!
7. Jelaskan pembagian kekuasaan secara horizontal dan secara vertikal!
8. Di Indonesia terdapat klasifikasi kementerian. Tuliskan urusan pemerintahan yang nomenklatur
kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD NRI Tahun 1945.
9. Dalam pancasila terkandung berbagai nilai. Tuliskan nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-1
dan sila ke-3.
10. Tuliskan tiga contoh perwujudan nilai-nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan di
Indonesia.

18
Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam
MODUL 2 Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kompetensi Dasar 3.2


Mengkatagorikan ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan
kepercayaan, pertahanan dan keamanan

Indikator Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan:
1. Siswa dapat mengkategorikan ketentuan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah Negara.
2. Siswa dapat mengkategorikan ketentuan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang warga negara dan
penduduk.
3. Siswa dapat mengkategorikan ketentuan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang agama dan
kepercayaan
4. Siswa dapat mengkategorikan ketentuan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang pertahanan dan
keamanan.
5. Siswa dapat menganalisis ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah Negara.
6. Siswa dapat menganalisis ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang warga negara dan penduduk.
7. Siswa dapat menganalisis ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang agama dan kepercayaan.
8. Siswa dapat menganalisis ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang pertahanan dan keamanan.
9. Siswa dapat menyaji hasil analisis tentang ketentuan Undang-undang Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara
dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.

19
Pengertian Wilayah Negara
dan Deklarasi Djuanda

Ruang Lingkup Wilayah


Negara Indonesia
Wilayah Negara
Kesatuan Republik Batas Wilayah Republik
Indonesia Indonesia

Kekuasaan Negara atas


Kekayaan Alam dalam
Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Ketentuan UUD NRI Pengertian Penduduk dan


Tahun 1945 dalam Kedudukan Warga Warga Negara
Kehidupan Negara dan Penduduk
Indonesia
Berbangsa dan Kedudukan Warga Negara
Bernegara dalam Negara

Pengertian kemerdekaan
Kemerdekaan beragama dan Kepercayaan
Beragama dan
Berkepercayaan di
Membangun Kerukunan
Indonesia
Umat Beragama

Sistem Pertahanan
dan Keamanan
Negara Kesatuan
Republik Indonesia

20
A. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menurut Ensiklopedia Umum, wilayah Negara sebagai suatu bagian di muka bumi daerah
tempat tinggal, tempat hidup, dan sumber hidup warga Negara dalam Negara tersebut. Dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 25 A dinyatakan, ”Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah
yang batas–batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.”
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas wilayah daratan, lautan, dan
udara. Selain itu, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan, artinya
suatu Negara yang terdiri atas pulau-pulau. Menurut Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember
1957, wilayah lautan yang ada di antara pulau-pulau Indonesia, termasuk selatnya merupakan
wilayah teritorial Indonesia. Negara kita memiliki kedaulatan di wilayah ini.
Dengan Deklarasi Djuanda ini, maka wilayah Indonesia bertambah menjadi 5.180.053
km2, dengan rincian wilayah daratan seluas 1.922.570 km2 dan wilayah lautan seluas 3.257.483
km2, dan 13.466 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Wilayah daratan adalah
seluruh wilayah negara yang berupa daratan. Penentuan batas wilayah daratan negara ditentukan
oleh tanda alam atau buatan.
Wilayah laut Indonesia terdiri dari tiga bagian (zona) yakni laut teritorial, Zona Ekonomi
Ekslusif, dan Landas Benua (Continent). Apa yang dimaksud dengan laut teritorial, zona
ekonomi ekslusif, dan landas benua? Perhatikan Tabel 2.1 berikut ini!
No Batas Lautan Uraian Pengertian
1 Laut Teritorial Laut yang jaraknya 12 mil laut, diukur berdasarkan garis
lurus yang ditarik dari garis dasar pantai pulau terluar
ketika air surut.
2 Zona Ekonomi Ekslusif Wilayah suatu negara pantai yang batasnya 200 mil laut
(ZEE) diukur dari pantai. Negara Pantai dapat menggali
kekayaan alam lautan dan melakukan kegiatan ekonomi
tertentu. Negara pantai memiliki hak menangkap nelayan
asin yang diketahui menangkap ikan di wilayah ZEE
tersebut.
3 Landas Benua Wilayah Lautan suatu negara yang lebih dari 200 mil laut.
Dalam wilayah ini, suatu negara dapat melakukan
eksplorasi dan eksploitasi dengan kewajiban membagi
keuntungannya dengan masyarakat internasional

Selain wilayah daratan dan lautan, Indonesia juga memiliki kekuasaan atas wilayah
udara. Wilayah udara Indonesia merupakan ruang udara yang yang terletak di atas wilayah
Indonesia. Berdasarkan, Konvensi Chicago Tahun 1944 bahwa setiap negara mempunyai
kedaulatan utuh dan eksklusif.
Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang utuh dan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Keberadaan wilayah ini merupakan potensi yang harus dimanfaatkan untuk
kesejahteraan rakyatnya. Sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat

21
dan karunia Tuhan yang telah diberikan dengan cara terus berkarya demi kemajuan bangsa dan
negara kita.
Perundang-undangan yang berisi penjelasan mengenai wilayah Indonesia:
 UUD NRI Tahun 1945 Pasal 25 A
 UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara
 UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Pasal 1 Ayat (2)
 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wiayah
Nasional Pasal 1 ayat (7)

B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia


1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara tertentu dan
tunduk pada kekuasaan negara itu. Rakyat dibagi 2 yaitu:
a) Penduduk, mereka yang telah memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan
negara yang bersangkutan dan memiliki tempat tinggal pokok di Negara tersebut.
b) Bukan Penduduk, orang yang berada di wilayah suatu negara untuk sementara dan tidak
memiliki tempat tinggal pokok.
2. Penduduk
Penduduk adalah orang yang menetap di dalam suatu wilayah negara selama jangka waktu
tertentu. Akan tetapi, jika tidak bermukim, maka ia tidak dapat disebut penduduk. Misalnya,
wisatawan luar negeri yang ada di Indonesia hanya untuk waktu tertentu, ia tidak dapat disebut
sebagai penduduk. Jadi, syarat untuk menjadi penduduk adalah harus menetap (mukim) untuk
jangka waktu tertentu, biasanya tidak kurang dari 6 bulan.
Penduduk Indonesia dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu seperti berikut:
a) Penduduk dengan status warga negara Indonesia (WNI), yaitu warga negara Indonesia
yang bermukim di Indonesia.
b) Penduduk dengan status warga negara asing (WNA), yaitu warga negara asing yang
bermukim di Indonesia.
3. Warga Negara
Warga negara adalah anggota suatu negara yang ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku di negara tersebut. Menurut Pasal 26 UUD NRI Tahun 1945 Warga
Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Jadi, menurut pasal 26 UUD NRI Tahun
1945 warga negara Indonesia ada dua jenis, yaitu:
a. Warga Negara Indonesia asli
b. Warga Negara Indonesia keturunan asing.
Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan, baik sebagai warga
masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut Undang-Undang Kewarganegaraan RI No. 12 Tahun 2006, yang menjadi warga
negara Indonesia adalah sebagai berikut:
22
a) Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI;
b) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI;
c) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga Negara
asing (WNA), atau sebaliknya;
d) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut;
e) Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI;
f) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI;
g) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah
WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18
tahun atau belum kawin;
h) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
i) Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya tidak diketahui;
j) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
k) Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
l) Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
Untuk menentukan kewarganegaraan seseorang terdapat asas kewarganegaraan serta status
kewarganegaraan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel di bawah ini!
No Asas Kewarganegaraan Penjelasan
1 Asas ius soli Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan tempat di mana ia dilahirkan.
Misalnya, Robert dilahirkan di Amerika, maka ia
menjadi warga negara Amerika.
2 Asas ius sanguinis Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya
(keturunan). Misalnya, Tekoseng adalah anak dari
ayah/ibu berkewarganegaraan Cina, maka di mana
pun ia dilahirkan, maka Tekoseng akan diakui
sebagai warga negara Cina.

23
No Status Kewarganegaraan Penjelasan
1 Apatride Seseorang yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seseorang keturunan bangsa
A yang negaranya memakai asas ius soli dalam
menentukan kewarganegaraannya, lahir di kota B yang
memakai asas ius sanguinis dalam menentukan
kewarganegaraannya, maka orang itu bukanlah warga
negara A karena tidak lahir di negara A. Akan tetapi, ia
pun bukan warga negara B, sebab ia bukanlah keturunan
bangsa B. Maka, status orang ini tidak mempunyai
kewarganegaraan sama sekali. Inilah yang disebut dengan
apatride.
2 Bipatride Bipatride, yaitu seseorang yang mempunyai dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap/
dwi kewarganegaraan). Contohnya, seseorang keturunan
bangsa B, yang negaranya memakai asas ius sanguinis
dalam menentukan kewarganegaraannya, lahir di Negara
A yang memakai asas ius soli dalam menentukan
kewarganegaraannya. Karena keturunan bangsa B, maka
ia dianggap sebagai warga negara B. Namun, karena ia
lahir di negara A, maka ia juga diakui sebagai warga
negara A. Dengan demikian, ia mempunyai dua
kewarganegaraan (bipatride).

Berdasarkan undang-undang kewarganegaraan (UU No. 12 Tahun 2006), status


kewarganegaraan Indonesia dapat diperoleh melalui pewarganegaraan (naturalisasi). Artinya,
bangsa asing bisa menjadi warga negara Indonesia bila memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Namun, warga negara Indonesia pun dapat kehilangan kewarganegaraannya. Untuk lebih
memahami kedua hal tersebut, perhatikan uraian dalam tabel di bawah ini.

Syarat Mendapat Kewarganegaraan Syarat Kehilangan Kewarganegaraan


1. sudah berumur 18 (delapan belas) tahun 1. Memperoleh kewarganegaraan lain
atau sudah nikah. karena kemauannya sendiri.
2. Pada waktu mengajukan permohonan 2. Tidak menolak atau tidak melepaskan
sudah bertempat tinggal di wilayah kewarganegaraan lain diakui oleh orang
Negara Republik Indonesia paling sedikit asing sebagai anaknya.
5 tahun berturut-turut atau selama 10 3. Diangkat dengan sah oleh seorang asing
tahun tidak berturut-turut. sebagai anaknya.
3. Sehat jasmani dan rohani 4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa
4. Cakap berbahasa Indonesia serta izin terlebih dahulu kepada presiden.
mengakui Dasar Negara Pancasila dan 5. Masuk dalam dinas negara asing tanpa

24
UUD NRI Tahun 1945. izin terlebih dahulu dari presiden.
5. Tidak pernah dijatuhi tindak pidana yan 6. Mengangkat sumpah atau janji setia
diancam dengan hukuman pidana paling kepada negara asing.
singkat 1 (satu) tahun.
6. Apabila memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau
penghasilan tetap.
8. Membayar uang pewarganegaraan ke
Kas Negara.

Aktivitas Siswa

Setelah kalian membaca dan memahami materi di atas, tuliskan identifisikasi minimal 3
hak dan kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia!

C. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia


Banyaknya agama yang ada dan berkembang di masyarakat menunjukkan bukti bahwa
masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang percaya dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Memeluk agama merupakan hak asasi manusia yang paling asasi. Untuk itu, perlu
ada jaminan kemerdekaan dalam beragama dan berkepercayaan yang jelas dan tegas, sehingga
masyarakat Indonesia yang memeluk agama dan menganut kepercayaan yang berbeda-beda
dapat melaksanakan ajaran agamanya dengan leluasa.
Bukti bahwa negara memberikan jaminan kehidupan beragama adalah dengan diaturnya
kehidupan beragama dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
pasal 29 ayat (2) yang berbunyi, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya
itu“. Ini berarti, bahwa negara memberikan jaminan kemerdekaan dalam bergama.
Apakah yang dimaksud dengan kemerdekaan beragama? Kemerdekaan beragama adalah
hak seseorang utuk memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama yang diyakininya. Jadi,
dengan kemerdekaan beragama tidak berarti seseorang bebas atau boleh tidak beragama, karena
hal ini bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.\
Dengan adanya jaminan kemerdekaan beragama sebagaimana diatur dalam pasal 29 ayat
(2) UUD NRI Tahun 1945 berarti setiap pemeluk agama mempunyai hak dan kebebasan untuk
melaksanakan ajaran agamanya tanpa rasa takut atau tanpa adanya gangguan dari pihak lain.
Sehubungan dengan hak dan kebebasan dalam melaksanakan ibadah maka pergaulan di
masyarakat kita wajib menumbuhkan sikap saling menghormati dan bekerja sama antarumat
beragama.
Apa manfaat mengembangkan sikap saling menghormati antarumat beragama? Manfaat
mengembangkan sikap hormat-menghormati antarumat beragama adalah:
25
1. Menumbuhkan semangat kekeluargaan dan persaudaraan
2. Melahirkan toleransi dalam kehidupan beragama
3. Tumbuhnya sikap bekerja sama antarumat beragama
4. Menciptakan kerukunan antarumat beragama
5. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Kegiatan Siswa

Setelah kalian membaca dan memahami materi di atas, kerjakanlah tugas di bawah ini:
1. Buatlah kesimpulan tentang pentingnya menghormati hak orang lain dalam kehidupan
beragama
2. Berilah contoh bentuk sikap atau perbuatan yang menunjukan sikap saling menghormati
antar umat beragama dalam kehidupan di masyarakat.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem pertahanan dan keamanan negara, ada
baiknya kalian mempelajari UUD NRI Tahun 1945, khususnya pasal 30 ayat (1) sampai ayat (5)
yang mengatur dan menjelaskan tentang sistem pertahanan dan keamanan negara. Dalam pasal
ini dijelaskan dan ditegaskan bahwa:
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas memepertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan Negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta
menegakkan hukum.
5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat ketentuan warga negara dalam
usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Berdasarkan ketentuan Pasal 30 UUD NRI 1945 kalian bisa mendapatkan gambaran
bahwa sistem pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia adalah system pertahanan
dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem ini menuntut adanya keterlibatan seluruh
rakyat, karena dengan sistem ini tanggung jawab pertahanan dan keamanan negara bukan hanya
tanggung jawab TNI dan Polri saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh waraga
negara Republik Indonesia, dalam arti TNI, Polri dan seluruh Warga Negara Indonesia sama-
sama bertanggung jawab dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Hal ini berarti pula
bahwa dengan sishankmrata seluruh warga Negara Republik Indonesia memiliki hak dan

26
kewajiban yang sama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Para peserta didik yang budiman, sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang
diterapkan oleh negara kiita tidak akan berjalan dengan baik dan ampuh untuk mempertahankan
negara bila tidak didukung oleh seluruh warga negara. Oleh karena itu, perlu ditanamkan
kesadaran kepada masyarakat tentang tanggung warga negara dalam pertahanan dan keamanan
serta bela negara. Untuk memahami pentingnya tanggung jawab warga negara dalam membela
Negara ada baiknya kalian lihat Pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945. Berdasarkan pasal ini,
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib iktu serta dalam upaya pembelaan negara.
Sejalan dengan hal tersebut, pembentukan kesadaran bela negara mutlak harus dilakukan.
Kesadaran bela negara merupakan kesiapan seorang warga negara untuk berbakti pada
negaranya. Bela negara tidak hanya bersifat fisik atau berjuang mengangkat senjata, tetapi juga
mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dalam berbagai bidang kehidupan sesuai dengan
potensi dan keahlian masing-masing.
Supaya kalian lebih memahami kegiatan apa saja yang tergolong upaya pembelaan negara
dan bisa dilakukan dalam kehidupan seharai-hari atau dalam kehidupan di masyarakat, mari kita
perhatikan beberapa contoh berikut ini.
1. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar kita
2. Mengerjakan tugas pekerjaan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan peran dan profesi
masing-masing
3. Menjaga dan memelihara kelestarian alam dengan berbagai kegiatan
4. Turut serta dalam sistem keamanan lingkung ( siskamling ) atau ronda malam
5. Belajar dengan giat dan tekun
6. Membantu korban bencana alam
Aktivitas Siswa

Berikan tanda centang (√) pada kolom B jika pernyataan benar dan pada kolom S jika
pernyataan salah!

No Pernyataan B S
1 Kemerdekaan negara Indonesia didapat melalui hasil perjuangan dengan
penuh pengorbanan
2 Bila tidak ingin negara kita dikuasai oleh bangsa lain maka kita harus
memiliki sistem pertahanan yang kuat
3 Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta diatur dalam UUD NRI
Tahun 1945 pasal 27 ayat (2)
4 Bela negara lebih menekankan pada perjuangan dengan mengangkat
senjata
5 Seluruh warga negara mempunyai tanggung jawab yang sama dalam
membela negara.

27
UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) huruf A, B, C, D atau E pada
jawaban yang kalian anggap paling benar!

1. Semua orang yang bertempat tinggal suatu wilayah negara tertentu dan tunduk pada
kekuasaan negara itu disebut ….
A. Rakyat C. Penduduk E. Wisatawan
B. Warga Negara D. Bukan Penduduk

2. Berikut ini merupakan dasar hukum yang mengatur mengenai kewarganegaraan Republik
Indonesia adalah ….
A. UU No. 12 Tahun 2006 D. UU No. 15 Tahun 2006
B. UU No. 13 Tahun 2006 E. UU No. 22 Tahun 2009
C. UU No. 14 Tahun 2006

3. Perbedaan yang paling mendasar antara penduduk dan bukan penduduk adalah ….
A. Hak dan kewajibannya D. Tempat tinggal dan domisilinya
B. Hubungan dengan pemerintahannya E. Tempat kelahirannya
C. Status kewarganegaraannya

4. Warga suatu negara yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di
negara bersangkutan disebut ….
A. Rakyat C. Bukan penduduk E. Mukimin
B. Penduduk D. Warga negara

5. Asas yang dipergunakan untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang yang


didasarkan pada tempat kelahiran disebut dengan asas ....
A. Ius sanguinis C. Stelsel pasif E. Ius gentium
B. Stelsel aktif D. Ius soli

6. Asas yang dipergunakan untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang yang


didasarkan pada keturunan orang tua disebut dengan asas ....
A. Ius sanguinis C. Stelsel pasif E. Ius gentium
B. Stelsel aktif D. Ius soli

7. Seorang anak yang lahir dari seorang wanita Indonesia sedang ayahnya tidak diketahui
kewarganegaraannya maka menurut UU No. 12 Tahun 2006 anak tersebut ….
A. Tidak memiliki kewaganegaraan
B. Memperoleh kewarganegaraan Indonesia setelah berumur 18 tahun
C. Tidak memperoleh kewarganegaraan
D. Memperoleh kewarganegaraan sesuai kewaganegaraan ibunya
E. Berkewarganegaraan rangkap
28
8. Seseorang dapat kehilangan kewarganegaraan apabila ….
A. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Mahkamah Agung
B. Bertempat tinggal di negeri asing 1 tahun berturut-turut
C. Wanita asing yang menikah dengan pria keturunan Indonesia
D. Dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup
E. Mendapat penghargaan dari negara lain

9. Sesuai dengan pasal 34 UUD NRI Tahun 1945 , fakir miskin dan anak terlantar dipelihara
oleh negara. Sikap kita yang paling sesuai terhadap mereka adalah ….
A. Memberi sedekah kepadanya
B. Bersikap masa bodoh
C. Bersedia membantunya
D. Mendidiknya agar mampu berdiri sendiri dan mandiri
E. Tidak usah peduli karena merupakan tanggung jawab Negara

10. Seorang warga negara asing dapat menjadi penduduk negara Indonesia, apabila ….
A. Ia sudah berjasa terhadap RI D. Berpendidikan tinggi dan berpenghasilan
B. Bekerja di Indonesia E. Menjadi wisatawan di negara kita
C. Mengajukan permohonan naturalisasi

11. Agama yang secara resmi diakui oleh negara berjumlah ....
A. 4 B. 5 C. 6 D. 7 E. 8

12. Setiap penduduk dijamin kekebasannya dalam memeluk agama. Ini berarti bahwa tiap
penduduk ....
A. Bebas memilih agama yang diyakininya
B. Bebas tidak beragama
C. Bebas mengajak orang lain untuk mengikuti agama yang dipeluk oleh dirinya
D. Oleh berpindah-pindah agama
E. Bebas mengerjakan berbagai ajaran agama

13. Jaminan kemeredekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia diatur dalam UUD
NRI Tahun 1945 pada pasal ....
A. 28 ayat (1) C. 29 ayat (2) E. 31 ayat (1)
B. 29 ayat (1) D. 30 ayat (1)

14. Setiap warga mendapat jaminan dalam memeluk agama sesuai dengan keyakinannya oleh
karena itu kita harus bersikap ....
A. Mengikuti tata cara beribadah agama lain
B. Menghormati orang yang berbeda agama dengan kita
C. Menyakini bahwa setiap agama memeiliki ajaran yang sama
D. Saling membatasi diri dalam bergaul dalam pergaulan di masyarakat
E. Tak acuh dengan penganut agama lain yang berbeda
15. Manfaat saling menghormati antarumat beragama adalah ....
29
A. Akan disegani dan dihormati oleh orang yang berbeda agama
B. Memberikan kemudahan dalam pergaulan
C. Menciptakan kerukunan hidup di masyarakat
D. Menambah wawasan dalam kehidupan beragama
E. Meningkatkan keimanan semua umat beragama

16. Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan ....


A. Pemberian dari bangsa lain
B. Hasil perundingan dengan negara Belanda
C. Warisan dari kaum penjajah
D. Hasil perjuangan para pahlawan
E. Hadiah dari Jepang

17. Berdasarkan pasal 30 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 Indonesia menganut sistem
pertahanan dan keamanan ....
A. Totalitas B. Militer C. Sishankamrata D. Sipil E. Parsial

18. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, hal ini
ditegaskan dalam UUD NRI Tahun 1945 pasal ....
A. 27 ayat (1) B. 27 ayat (3) C. 28 B D. 30 ayat (1) E. 30 ayat (2)

19. Dalam sistem pertahanan dan keamanan yang dianut oleh Indonesia, TNI merupakan
kekuatan utama dalam ....
A. Mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara
B. Melindungi masyarakat dari berbagai ancaman
C. Mengayomi dan melayani mayarakat dari ancaman kejahatan
D. Memelihara kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat
E. Memberantas terorisme internasional yang masuk ke Indonesia

20. Yang tidak termasuk contoh pelaksanaan kegiatan bela negara yang dapat dilakukan dalam
kehidupan di masyarakat adalah ....
A. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar kita
B. Menjaga dan memelihara kelestarian alam dengan berbagai kegiatan
C. Turut serta dalam sistem keamanan lingkungan
D. Membantu kegiatan perayaan hari besar agama lain
E. Menjaga ketertiban setiap waktu dengan menaati aturan dan norma

Uraian

1. UUD NRI telah memuat penjabaran mengenai wilayah Indonesia. Tuliskan nomor dan isi
pasal yang berkaitan dengan penjabaran tersebut!
2. Pengelolaan wilayah Negara dilakukan melalui beberapa pendekatan. Tulis dan jelaskan
pendekatan tersebut!
30
3. Dua konsep mengenai laut terdapat dalam sejarah hukum laut Internasional. Tulis dan
jelaskan kedua konsep tersebut!
4. Tuliskan dan jelaskan masalah mengenai warga Negara beserta contohnya!
5. Dalam UUD NRI Tahun 1945, pasal berapakah yang membahas warga Negara? Sebutkan
dan tuliskan isi pasal tersebut!
6. Tuliskan 5 syarat untuk mengajukan permohonan pewarganegara!
7. Tulis asas-asas kewarganegaraan khusus!
8. Apakah warga Negara Indonesia dapat memiliki dwi kewarganegaraan? Jelaskan!
9. Tulis dan jelaskan ciri-ciri sistem pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta!
10. Tuliskan contoh sikap-sikap yang mencerminkan kesadaran bela Negara!

31
Fungsi dan Kewenangan Lembaga-
MODUL 3 Lembaga Negara

Kompetensi Dasar 3.3


3.3. Menganalisis kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Indikator Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan:
1. Siswa dapat menyebutkan fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara
menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara
menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Siswa dapat menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara
menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4. Siswa dapat mendemostrasikan hasil analisis tentang fungsi dan kewenangan
lembaga-lembaga Negara menurut Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

32
A. Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik Indonesia
1. Seprastruktur Sistem Politik Indonesia
Sistem politik Indonesia merupakan sebuah kajian politik yang menarik untuk dipelajari.
Istilah sistem politik terbentuk dari dua kata dasar yaitu sistem dan politik. Sistem artinya
hubungan keterkaitan antarkomponen untuk mencapai tujuan. Politik adalah kegiatan
pemerintahan atau kenegaraan. Jadi, sistem politik secara sederhana dapat diartikan
dengan hubungan keterkaitan antara komponen-komponen politik untuk mencapai tujuan hidup
berbangsa dan bernegara. Karena komponen politik secara garis besar terdiri atas suprastruktur
dan infrastruktur politik, maka sistem politik dapat juga diartikan dengan hubungan
suprastruktur dan infrastruktur politik untuk mencapai tujuan negara.
Apakah suprastruktur politik itu?
Suprastruktur politik adalah lembaga-lembaga politik yang menggerakkan pemerintahan
negara. Suprastruktur politik secara umum dibentuk atas perintah konstitusi atau Undang-
Undang Dasar. Birokrasi juga termasuk ke dalam suprastruktur politik. Jadi, suprastruktur
politik adalah bangunan politik formal yang menjadi penggerak utama pemerintahan.
Suprastruktur politik di Indonesia diantaranya ialah seluruh lembaga negara yang ada dalam
UUD NRI Tahun 1945 dan perangkat birokrasi.

1. Infrastruktur Politik Indonesia


Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam masyarakat
yang turut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan politik. Kelompok-kelompok tersebut
dapat berperan menjadi pelaku politik tidak formal untuk turut serta dalam membentuk
kebijaksanaan negara.

Pada dasarnya, organisasi-organisasi yang tidak termasuk dalam birokrasi


pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik. Dengan kata lain, setiap organisasi
non-pemerintah yang berperan dalam kegiatan politik termasuk kekuatan infrastruktur politik.
Di Indonesia banyak sekali organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan infrastruktur
politik, akan tetapi jika diklasifikasikan terdapat empat kekuatan sebagai berikut.

a. Kelompok Kepentingan (interest group), yaitu kelompok yang


mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik negara. Kelompok kepentingan
bisa menghimpun atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan tindakan
politik yang biasanya berada di luar tugas partai politik. Seringkali kelompok ini
bergandengan erat dengan salahsatu partai politik dan keberadaannya bersifat independen
(mandiri). Untuk mewujudkan tujuannya, tidak menutup kemungkinan kelompok
kepentingan dapat melakukan negosiasi dan mencari dukungan kepada masyarakat
perseorangan ataupun kelompok masyarakat. Contoh kelompok kepentingan
misalnya elite politik, pembayar pajak, serikat dagang, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), serikat buruh, dan sebagainya.
b. Partai Politik, yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok Warga Negara
Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui
pemilihan umum. Pendirian partai politik biasanya didorong adanya persamaan
kepentingan, persamaan cita-cita politik, dan persamaan keyakinan keagamaan.

33
c. Kelompok Kepentingan (interest group), yaitu kelompok yang mempunyai
kepentingan terhadap kebijakan politik negara. Kelompok kepentingan bisa menghimpun
atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan tindakan politik yang
biasanya berada di luar tugas partai politik. Seringkali kelompok ini bergandengan erat
dengan salahsatu partai politik dan keberadaannya bersifat independen (mandiri). Untuk
mewujudkan tujuannya, tidak menutup kemungkinan kelompok kepentingan dapat
melakukan negosiasi dan mencari dukungan kepada masyarakat perseorangan ataupun
kelompok masyarakat. Contoh dari kelompok kepentingan adalah elite politik,
pembayar pajak, serikat dagang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serikat buruh
dan sebagainya.

d. Kelompok Penekan (pressure group), yaitu kelompok yang bertujuan mengupayakan


atau memperjuangkan keputusan politik yang berupa undang-undang atau kebijakan
publik yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan kepentingan dan keinginan
kelompok mereka. Kelompok ini biasanya tampil ke depan dengan berbagai cara untuk
menciptakan pendapat umum yang mendukung keinginan kelompok mereka. Misalnya
dengan cara berdemonstrasi, melakukan aksi mogok dan sebagainya.

e. Media komunikasi politik, yaitu sarana atau alat komunikasi politik dalam proses
penyampaian informasi dan pendapat politik secara tidak langsung, baik terhadap
pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana media komunikasi ini antara lain
adalah media cetak seperti koran, majalah, buletin, brosur, tabloid dan sebagainya,
sedangkan media elektronik seperti televisi, radio, internet dan sebagainya. Media
komunikasi diharapkan mampu mengolah, mengedarkan informasi bahkan mencari
aspirasi/pendapat sebagai berita politik.

34
B. Lembaga-Lembaga Negara menurut UUD RI Tahun 1945
Perhatikan struktur lembaga-lembaga negara Republik Indonesia berikut ini! Ada
berapa lembaga negara di Indonesia menurut UUD NRI Tahun 1945?

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Simaklah beberapa informasi singkat mengenai Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
berikut ini.
a. Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilihan umum
(Pasal 2 [1] UUD NRI Tahun 1945).
b. MPR adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, bukan
lembaga tertinggi negara.
c. Tugas dan wewenang MPR adalah berwenang mengubah dan menetapkan UUD,
melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden dan dapat memberhentikan Presiden dan
Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD NRI Tahun 1945. Hal ini sesuai
Pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UUD NRI Tahun 1945.
d. MPR juga memiliki hak dan kewajiban seperti diatur dalam UU Nomor 22 Tahun
2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD

Kegiatan Siswa
Coba kalian periksa UUD NRI Tahun 1945 dan temukan pasal dan ayat yang mengatur
tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

35
2. Presiden
a. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu pasangan calon
(Pasal 6 A ayat [1] UUD NRI Tahun 1945).
b. Syarat menjadi Presiden diatur lebih lanjut dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 6 ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945.
c. Kekuasaan Presiden menurut UUD NRI Tahun 1945.
1) Membuat Undang-Undang bersama DPR (Pasal 5 ayat [1] dan Pasal 20)
2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 [2])
3) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan
udara (Pasal 10)
4) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain atas
persetujuan DPR (Pasal 11)
5) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
6) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13)
7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (Pasal 14
ayat [1])
8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14
ayat [2])
9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15) Membentuk
dewan pertimbangan yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasihat kepada
Presiden (Pasal 16)
10) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (Pasal 17)
11) Mengajukan RUU APBN (Pasal 23)

Kegiatan Siswa
Coba kalian periksa UUD NRI Tahun 1945 dan temukan pasal dan ayat yang
mengatur tentang Presiden.

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


a. Anggota DPR dipilih melalui Pemilu (Pasal 19 ayat [1] UUD NRI Tahun 1945).
b. Fungsi DPR adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan (Pasal 20
ayat [1] UUD NRI Tahun 1945).
c. Hak anggota DPR adalah hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat
(Pasal 20 A ayat [2] UUD NRI Tahun 1945).
d. Hak anggota DPR, hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan usul/pendapat dan
hak imunitas (Pasal 20 A ayat [3] UUD NRI Tahun 1945)

Kegiatan Siswa

1. Coba kalian periksa UUD NRI Tahun 1945 dan temukan pasal dan ayat yang mengatur
tentang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
2. Tanyakan hal-hal yang kalian kurang pahami berkenaan dengan lembaga DPR ini kepada
narasumber terdekat.

36
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
a. BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (Pasal 23E ayat [1]
UUD NRI Tahun 1945).
b. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD (Pasal 23E ayat
[2] UUD NRI Tahun 1945).

5. Mahkamah Agung (MA)


a. MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di samping
sebuah Mahkamah Konstitusi di Indonesia (Pasal 24 ayat [2] UUD NRI Tahun 1945).
b. MA membawahi peradilan di Indonesia (Pasal 24 ayat [2] UUD NRI Tahun 1945).
c. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat [1] UUD NRI
Tahun 1945).

6. Mahkamah Konstitusi
a. Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan:
 Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD NRI Tahun 1945
 Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945.
 Memutus pembubaran partai politik.
 Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C ayat [1] UUD NRI Tahun
1945).
 Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran Presiden
dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
b. Mahkamah Konstitusi beranggotakan sembilan orang, 3 anggota diajukan MA, 3
anggota diajukan DPR dan 3 anggota diajukan Presiden.

7. Komisi Yudisial (KY)


a. KY adalah lembaga mandiri yang dibentuk Presiden atas persetujuan DPR (Pasal 24B
ayat [3] UUD NRI Tahun 1945).
b. KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim (Pasal 24 ayat [1]
UUD NRI Tahun 1945).

8. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


a. DPD merupakan bagian keanggotaan MPR yang dipilih melalui Pemilu dari setiap
provinsi.
b. DPD merupakan wakil-wakil provinsi.
c. Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, selama bersidang bertempat
tinggal di ibukota negara RI (UU Nomor 22 tahun 2003).
d. DPD berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah dan yang berkaitan dengan daerah.

37
C. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
1. Makna dan Karakteristik Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Apa yang kalian ketahui tentang tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)?
Kepemerintahan yang baik (good governance) adalah kepemerintahan yang
mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi,
pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima
oleh seluruh masyarakat.
Dalam tata kelola pemerintahan yang baik, terdapat 3 (tiga) unsur pokok yang
bersifat sinergis.
1) Unsur pemerintah yang dipercaya menangani administrasi negara pada suatu periode
tertentu.
2) Unsur swasta/wirausaha yang bergerak dalam pelayanan publik.
3) Unsur warga masyarakat.
Menurut Laode Ida (2002), tata kelola pemerintahan yang baik memiliki sejumlah ciri dan
karakteristik sebagai berikut.
1) Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, terutama
bekerjasama dalam pengaturan kehidupan sosial politik dan sosio-ekonomi.
2) Komunikasi, adanya jaringan multisistem (pemerintah, swasta, dan masyarakat) yang
melakukan sinergi untuk menghasilkan produk pemerintah yang berkualitas.
3) Proses penguatan diri sendiri, ada upaya untuk mendirikan pemerintah dalam mengatasi
kekacauan dalam kondisi lingkungan dan dinamika masyarakat yang tinggi.
4) Keseimbangan kekuatan, dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,
ketiga elemen yang ada menciptakan dinamika, kesatuan dalam kompleksitas, harmoni,
dan kerjasama.
5) Independensi, yakni menciptakan saling ketergantungan yang dinamis antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui koordinasi dan fasilitasi.
Untuk mengimplementasikan tata kelola pemerintahan yang baik diperlukan beberapa
persyaratan sebagai berikut.
1) Mewujudkan efisiensi dalam menajemen pada sektor publik, antara lain dengan
memperkenalkan teknik-teknik manajemen perusahaan di lingkungan administrasi
pemerintah negara, dan melakukan desentralisasi administrasi pemerintah.
2) Terwujudnya akuntabilitas publik, sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
3) Tersedianya perangkat hukum yang memadai berupa peraturan perundang-undangan
yang mendukung terselenggaranya sistem pemerintahan yang baik.
4) Adanya sistem informasi yang menjamin akses masyarakat terhadap berbagai kebijakan
dan atau informasi yang bersumber baik dari pemerintah maupun dari elemen swasta
serta LSM.
5) Adanya transparansi dalam perbuatan kebijakan dan implementasinya, sehingga hak-
hak masyarakat untuk mengetahui keputusan pemerintah terjamin.
Sedangkan karakteristik atau prinsip-prinsip good governance menurut UNDP tahun
1997 adalah seperti berikut.
1. Participation (Partisipasi), yaitu keikutsertaan masyarakat dalam proses pembuatan
keputusan, kebebasan berserikat dan berpendapat, serta kebebasan untuk berpartisipasi
secara konstruktif.

38
2. Rule of law (aturan hukum), yaitu hukum harus adil tanpa pandang bulu, ditegakkan dan
dipatuhi secara utuh (impartially), terutama aturan hukum tentang hak-hak asasi manusia.
3. Transparecy (transparan), yaitu adanya kebebasan aliran informasi dalam berbagai
proses kelembagaan sehingga mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan.
Informasi harus disediakan secara memadai dan mudah dimengerti, sehingga dapat
digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi.
4. Responsiveness (daya tanggap), yaitu proses yang dilakukan di setiap institusi harus
diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang berkepentingan
(stakeholders).
5. Consensus Oriented (Berorientasi pada konsensus), yaitu bertindak sebagai mediator
bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai kesepakatan.
Jika dimungkinkan dapat diberlakukan terhadap berbagai kebijakan dan prosedur yang
akan ditetapkan pemerintah.
6. Equity (berkeadilan), yaitu memberikan kesempatan yang sama, baik terhadap laki-laki
maupun perempuan dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
7. Effectiveness and Efficiency (efektivitas dan efisiensi), yaitu segala proses dan
kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya berbagai sumber yang tersedia.
8. Accountability (akuntabilitas), yaitu para pengambil keputusan (pemerintah, swasta,
dan masyarakat madani) harus bertanggung jawab kepada publik sesuai dengan jenis
keputusan, baik internal maupun eksternal.
9. Strategic Vision (bervisi strategi), yaitu para pemimpin dan masyarakat memiliki
perspektif yang luas dan jangka panjang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan manusia dengan memahami aspek-aspek historis, kultural, dan kompleksitas
sosial yang mendasari perspektif mereka.
10. Interrelated (kesalingterkaitan), yaitu adanya kebijakan yang saling memperkuat dan
terkait (mutually reinforcing) dan tidak bisa berdiri sendiri.

2. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik di Indonesia


Peran serta dalam sistem politik lazimnya disebut dengan partisipasi politik. Partisipasi
politik secara umum berarti keterlibatan seseorang/sekelompok orang dalam suatu
kegiatan politik. Definisi partisipasi politik salah satunya dikemukakan oleh Verba, yang
mengungkapkan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal,
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara
dan atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.
Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara
individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain
yang tujuannya untuk memengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar
keputusan tersebut menguntungkannya. Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep
partisipasi politik mempunyai bermacam-macam bentuk dan intensitas.
Berikut adalah contoh partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku.
39
1. Di Lingkungan Sekolah
Setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencerminkan pelaksanaan
demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

a. Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstra kurikuler seperti
Pramuka, Pecinta Alam, PMR, Paskibra dan sebagainya.
b. Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi ekstra
kurikuler yang diikuti.
c. Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.
Supaya perilaku politik yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik yang sesuai
aturan, maka setiap siswa harus memperhatikan ketentuan-ketentuan atau norma- norma
sebagai berikut.
a. Pancasila.
b. Undang-Undang Dasar NRI 1945.
c. Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum.
d. Tata tertib siswa dan sebagainya.
2. Di Lingkungan Masyarakat
Perilaku politik yang merupakan cerminan dari demokrasi langsung dapat
ditampilkan warga masyarakat melalui beberapa kegiatan sebagai berikut.
1) Forum warga.
2) Pemilihan ketua RT, RW, kepala desa, ketua organisasi masyarakat dan sebagainya.
3) Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi
organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW, LMD dan sebagainya.

Agar dalam pelaksanaan perilaku politik tersebut sesuai dengan aturan dan norma-
norma sebagai berikut.
1) Pancasila dan UUD RI 1945.
2) Peraturan perundang-undangan yang terkait, misalnya undang-undang HAM,
undang-undang partai politik dan sebagainya.
3) Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan RT-RW,
Peraturan Desa dan sebagainya.
4) Norma-norma sosial yang berlaku.
3. Di Lingkungan Negara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang dapat kita
tampilkan secara langsung di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden.
2) Pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilkada).
3) Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun.
Supaya perilaku yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik yang sesuai aturan,
maka harus menaati ketentuan-ketentuan dan norma-norma sebagai berikut.
1) Pancasila
2) UUD NRI 1945.
3) Undang-Undang seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi
40
Undang-Undang, Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, Undang-Undang RI
Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat dimuka Umum
dan sebagainya.
4) Peraturan Pemerintah.
5) Keputusan Presiden.
6) Peraturan Daerah

41
UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda

1. Berbagai lembaga negara yang keberadaannya diatur dalam UUD NRI Tahun
1945 disebut lembaga .…
A. Terstruktur C. Strukturisasi E. Birokrasi
B. Infrastruktur D. Suprastruktur

2. Berikut ini fungsi lembaga infrastruktur adalah .…


A. Penentu berlakunya kebijakan pemerintah
B. Pihak penekan kebijakan pemerintahan atau Negara
C. Penyeimbang kewenangan pemerintah
D. Wadah para demonstran
E. Pemberi nasihat kepada Presiden

3. Infrastuktur politik memiliki arti .…


A. Lembaga politik yang melakukan pengawasan
B. Suatu mesin politik formal
C. Bangun politik atas
D. Bangun politik bawah atau mesin politik
E. Bangunan politik yang dibentuk UUD

4. Lembaga fomal yang mempunyai fungsi melaksanakan peraturan perundang-undangan


di dalam suprastruktur politik yaitu ….
A. Legislatif C. Infrastruktur politik E. Yudikatif
B. Partai politik D. Eksekutif

5. Partai politik sebagai alat demokrasi memiliki fungsi sebagai .…


A. Wadah untuk mendidik kesadaran politik
B. Sarana pemerintah untuk menjalankan kekuasaanya
C. Alat kontrol bagi penyelenggara pemerintahan
D. Oposisi rakyat terhadap pemerintah yang berkuasa
E. Organisasi kepentingan yang dibuat masyarakat

6. Dalam sistem politik, aspirasi masyarakat merupakan ....


A. Dampak C. Input E. Perangkat
B. Output D. Proses

7. Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila menghendaki musyawarah agar


tetap dibudayakan karena musyawarah ....
A. Merupakan rekayasa politik
B. Sebagai ajang adu kepandaian/kepintaran
C. Merupakan ciri khas bangsa Indonesia
D. Menghabiskan banyak energy
E. Jalan mencapai penyelesaian masalah pelik

42
8. Setiap keputusan yang diambil melalui musyawarah harus .…
A. Sesuai dengan kepentingan pimpinan tertinggi
B. Bisa dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
C. Sesuai dengan kehendak seluruh peserta musyawarah
D. Mencerminkan kepentingan kelompok terbanyak
E. Dilaksanakan dengan baik sesuai pendapat kita

9. Sebagai warga negara kita memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam konstitusi.
Persamaan kedudukan warga negara merupakan konsekuensi dari prinsip…
A. Persamaan kewajiban D. Persamaan sosial dan budaya
B. Persamaan hak E. Persamaan budaya
C. Persamaan ekonomi

10. Dalam UUD NRI Tahun 1945 yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara
yang menganut sistem demokrasi terdapat pada pasal .…
A. 1 ayat (1) B. 1 ayat (2) C. 2 ayat (1) D. 2 ayat (2) E. 2 ayat (3)

11. Yang termasuk ke dalam suprastuktur politik ialah ....


A. Partai politik D. Kelompok Kepentingan
B. Kelompok penekan E. Media Massa
C. Dewan Perwakilan Daerah

12. Di daerah, contoh infra struktur politik ialah ....


A. Kepala Daerah C. DPRD E. Media Massa
B. Sekretaris Daerah D. Camat

13. Mahkamah Agung merupakan salah satu supra struktur politik yang berfungsi sebagai
lembaga ....
A. Legislatif B. Eksekutif C. Yudikatif D. Federatif E. Komunikatif

14. Sistem politik di Indonesia berbeda dengan sistem politik di negara liberal dan negara
komunis. Berikut ini sistem politik di Indonesia, yakni ....
A. Partai politik dibatasi hanya satu saja D. Menganut politik bebas murni
B. Agama dan kepercayaan dibatasi E. Dianut pembagian kekuasaan
C. Terdapat pemisahan kekuasaan

15. Infra struktur politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk menyalurkan aspirasi
dan kebutuhannya dengan sasaran akhir untuk mempengaruhi atau
bahkan membentuk kebijakan pemerintah dinamakan ....
A. Kelompok penekan
B. Kelompok kepentingan
C. Partai politik
D. Media massa
E. Media komunikasi politik

16. Lembaga negara yang memiliki fungsi pengawasan, anggaran, dan fungsi legislasi
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah ....

43
A. DPR B. DPD C. MPR D. MA E. BPK

17. Lembaga negara dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang memiliki
hak mengusulkan dan menetapkan Undang-Undang ialah ....
A. Presiden dan MA C. Presiden dan MK E. DPR dan DPD
B. Presiden dan DPR D. MA dan MK

18. Dalam menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Presiden bekerja
sama dengan ....
A. MA B. BPK C. MPR D. DPR E. DPD

19. Usul impeachment atau pemakzulan Presiden dan/atau Wakil Presiden dilakukan oleh
DPR kepada MPR setelah mendapat putusan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
benar-benar bersalah. Putusan ini dilakukan oleh ....
A. MA B.BPK C.DPR D.MK E.DPD

20. Dalam memberikan grasi, Presiden harus mempertimbangkan pendapat dari ....
A. DPD B. DPR C. MPR D. BPK E. MA

Uraian

1. Di dalam sistem politik terdapat empat variabel yang sangat berpengaruh. Tulis dan
jelaskan variable-variabel tersebut!
2. Menurut kajian literature yang ada, terdapat empat fungsi dari partai politik. Tulis dan
jelaskan fungsi tersebut.
3. Tuliskan 5 kewajiban dari anggota DPR berdasarkan UU No. 17 Tahun 2004 tentang
Dewan Perwakilan Rakyat!
4. Keanggotaan Mahkamah Konstitusi diatur dalam UU No. 8 tahun 2011. Jelaskan
keanggotaan Mahkamah Konstitusi menurut undang-undang tersebut!
5. Dibentuknya undang-undang tentang administrasi pemerintahan dimaksudkan sebagian
salah satu dasar hukum bagi badan, pejabat pemerintahan, masyarakat, dan pihak-pihak
lain yang terkait. Tuliskan tujuan dari undang-undang tersebut!
6. Tuliskan asas-asas umum yang harus dipegang dalam penyelenggaraan Negara!
7. Tulis dan jelaskan lima prinsip good govermance yang menurut Anda paling penting!
8. Surbakti menyatakan ciri-ciri partisipasi politik berdasarkan pandangannya dalam
pengertian pastisipasi politik. Tuliskan ciri-ciri partisipasi politik tersebut!
9. Huntington dan Nelson mengklasifikasikan partisipasi politik ke dalam empat bentuk.
Tulis dan jelaskan bentuk partisipasi tersebut!
10. Tuliskan tiga contoh perwujudan partisipasi politik dalam bidang politik dan hankam!

44
Hubungan Struktural dan Fungsional
MODUL 4 Pemerintah Pusat dan Daerah

Kompetensi Dasar 3.4


3.4. Mengkreasikan hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat
dan daerah menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

Indikator Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan:
1. Menjelaskan desentralisasi dan otonomi daerah
2. Mengidentifikasi tugas dan wewenang pemerintah pusat dan daerah
3. Menyaji bentuk hubungan pemerintah pusat dan daerah
4. Menganalisis pelaksanaan otonomi daerah
5. Merumuskan hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

45
A. Desentralisasi atau Otonomi dalam konteks NKRI
Tahukah kalian, berapa jumlah provinsi yang ada di Indonesia saat ini? Banyak,
bukan? Selain provinsi, Indonesia juga terdiri atas banyak kabupaten dan kota.
Pernahkah kalian berpikir bagaimana pemerintahan pusat dan daerah di Indonesia saat ini
dijalankan? Untuk itu, mari kita pelajari materi berikut ini.
Tahukah kalian apa itu desentralisasi?
Secara etimologis, istilah desentralisasi berasal dari Bahasa Belanda, yaitu de yang
berarti lepas, dan centerum yang berarti pusat. Desentralisasi adalah sesuatu hal yang terlepas
dari pusat. Desentralisasi atau pelimpahan wewenang dari pusat ke daerah dibagi ke dalam
beberapa macam, yakni desentralisasi politik, fungsional, dan kebudayaan. Perhatikan
matrik berikut!

Macam-macam
Desentralisasi

Desentralisasi Politik Desentralisasi Fungsional Desenralisasi Kebudayaan

Gambar 4.1. Macam-macam desentralisasi

Apakah pelaksanaan desentralisasi tanpa cacat?


Pelaksanaan desentralisasi selama ini tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan.
Kalian dapat memahami kelebihan dan kekurangan tersebut melalui tabel perbandingan berikut
ini.
Tabel 4.1. Kelebihan dan Kekurangan Praktik Desentralisasi

Kelebihan Kekurangan

46
a. Struktur organisasi yang didesentralisasikan a. Besarnya badan-badan structural
merupakan pendelegasian wewenang untuk pemerintahan yang membuat struktur
memperingan manajemen pemerintah pusat. pemerintahan bertambah kompleks
b. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di yang berakibat pada lemahnya
pusat pemerintahan. koordinasi.
c. Dalam menghadapi permasalahan yang amat b. Keseimbangan dan kesesuaian antara
mendesak, pemerintah daerah tidak perlu bermacam-macam kepentingan daerah
menunggu instruksi dari pusat. dapat lebih mudah terganggu.
d. Hubungan yang harmonis dapat ditingkatkan c. Desentralisasi teritorial mendorong
dan dapat lebih dioptimalkan gairah kerja timbulnya paham kedaerahan.
antara pemerintah pusat dan daerah. d. Keputusan yang diambil memerlukan
e. Peningkatan efisiensi dalam segala hal, waktu yang lama karena memerlukan
khususnya penyelenggara pemerintahan, baik perundingan yang bertele-tele.
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. e. Desentralisasi memerlukan biaya yang
besar dan sulit untuk memperoleh
keseragaman dan kesederhanaan.

Lalu, apa itu otonomi daerah?


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, otonomi
daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dalam menjalankan otonomi daerah, setiap daerah harus mengacu pada prinsip-
prinsip kesatuan, riil dan tanggung jawab, penyebaran, keserasian, dan pemberdayaan. Semua
prinsip tersebut hendaknya terlaksana dalam praktik otonomi daerah. Namun, dalam praktik
penyelenggaraan otonomi daerah, kadang kala prinsip-prinsip itu tidak dapat terlaksanakan
secara sempurna, sehingga muncul berbagai permasalahan yang membutuhkan penanganan
dan penyempurnaan.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 B Ayat (1)
menyatakan, negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Undang-undang yang
dimaksud adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Adapun yang dimaksud dengan satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus adalah daerah yang diberi otonomi khusus, yaitu Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan
Provinsi Papua. Adapun daerah istimewa adalah Daerah Istimewa Aceh (Nanggroe Aceh
Darussalam) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mungkin kalian bertanya, mengapa tidak semua daerah menerima otonoomi khusus?
Karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki kekhususan yang harus diberi otonomi
khusus. Kalian dapat mempelajari kekhususan daerah -daerah tersebut melalui gambar uraian
di dalam kotak di bawah ini, setelah memperhatikan dan mempelajari gambar di bawah
ini, semoga kalian semakin paham tentang otonomi khusus di Indonesia dan semakin mencintai
daerah-daerah di Indonesia ini.

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Daerah Naggroe Aceh Darussalam

47
Provinsi DKI Jakarta sebagai satuan Daerah Aceh Nanggroe Darussalam (NAD)
pemerintahan yang bersifat khusus merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
dalam kedudukannya sebagai Ibukota bersifat istimewa dan diberi kewe- nangan khusus
Negara Kesatuan Republik Indonesia. menjalankan pemerintah daerah berdasar syariat
Islam.

B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah


Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
Beberapa urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah dan pemerintah pusat
dapat kalian pelajari pada Tabel 4.2. Ada kewenangan pemerintah pusat yang tidak bisa
diserahkan kepada pemerintah daerah. Mengapa demikian? Coba kalian diskusikan dengan
teman kalian!

Tabel 4.2. Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah


1. Bidang Pertahanan 1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
dan Keamanan 2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.
Nasional 3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
2. Bidang masyarakat.
yustisi/peradilan 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.
3. Bidang politik luar 5. Penanganan bidang kesehatan.
negeri 6. Penyelenggaraan pendidikan.
4. Bidang 7. Penaggulangan masalah sosial.
moneter/keuangan
8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.
Negara
5. Bidang Agama 9. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan
menengah.
10. Pengendalian lingkungan hidup.
11. Pelayanan pertanahan.

Tahukah kalian perangkat apa saja yang dibutuhkan pemerintahan daerah ?


Pelaksanaan pemerintahan daerah memerlukan perangkat-perangkat yang saling
berkaitan serta saling mendukung satu sama lain demi terwujudnya pemerintahan daerah
yang baik dan lancar. Di antara perangkat daerah yang bekerja secara bersama untuk
mewujudkan otonomi daerah, di antaranya:
1. Kepala Daerah;
2. DPRD
3. Sekretaris Daerah
4. Dinas-dinas Daerah
48
5. Badan-badan Daerah
6. Kecamatan
7. Kelurahan

Kegiatan Siswa
Coba kalian klasifikasikan, mana perangkat daerah provinsi dan mana perangkat daerah
kabupaten/kota?

C. Tujuan Otonomi Daerah serta Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah


Pada dasarnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki hubungan kewenangan
yang saling melengkapi satu sama lain. Hubungan tersebut terletak pada visi, misi, tujuan, dan
fungsinya masing-masing. Visi dan misi kedua lembaga ini, baik di tingkat lokal maupun
nasional adalah melindungi serta memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk mengolah dan
mengurus rumah tangga sendiri berdasarkan kondisi dan kemampuan daerah.
Otonomi daerah diberlakukan dengan tujuan tertentu. Adapun tujuan pemberian otonomi
kepada daerah adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat agar semakin baik.
2. Pengembangan kehidupan demokrasi.
3. Perwujudan prinsip keadilan.
4. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air.
5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antardaerah dalam
rangka keutuhan NKRI.
6. Pemberdayaan potensi masyarakat.
7. Penumbuhan prakarsa dan kreativitas, peningkatan peran serta masyarakat,
pengembangan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Adapun fungsi otonomi daerah adalah:


1. Menjunjung tinggi kepentingan masyarakat di daerah yang bersifat heterogen.
2. Memotong jalur birokrasi yang rumit serta prosedur yang sangat terstruktur dari
pemerintah pusat.
3. Meningkatkan perumusan kebijakan pemerintah yang lebih realistik.
4. Membuka peluang bagi pemerintahan serta lembaga privat dan masyarakat di daerah
untuk meningkatkan kapasitas teknis dan manajerial.
5. Meningkatkan efisiensi pemerintahan di Pusat sehingga pejabat puncak di Pusat tidak
lagi menjalankan tugas rutin, sebab hal itu dapat diserahkan kepada pejabat Daerah.

Bagaimana hubungan pemerintah pusat dengan daerah berdasarkan undang-undang yang


berlaku?
Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan
pemerintahan dapat diklasifikasikan ke dalam 3 urusan, yakni urusan pemerintahan absolut,
urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum.
a. Urusan pemerintahan absolut adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat.
b. Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi
antaraPemerintah Pusat dan Daerah.
49
c. Urusan pemerintahan umum adalah urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Presiden sebagai kepala pemerintahan.

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah di daerah nampak seperti
berikut:

1. Hubungan structural
Hubungan struktural adalah hubungan yang didasarkan pada tingkat jenjang dalam
pemerintahan. Pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di
tingkat nasional dan pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan
di daerah masing-masing bersama DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

2. Hubungan fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasarkan pada fungsi masing-masing
pemerintahan yang saling memengaruhi dan saling bergantung antara satu dengan yang
lain. Pada dasarnya, pemerintah pusat dan daerah memiliki hubungan kewenangan yang
saling melengkapi satu sama lain.

50
UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda

1. Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dalam rangka


mendukung dan membantu tugas pemerintah daerah dinamakan ....
A. Desentralisasi C. Otonomi khusus E. Dekonsentrasi
B. Otonomi daerah D. Sentralisasi

2. Hak dan wewenang pemerintah daerah untuk menjalankan urusan rumah tangga
daerahnya sendiri, sehingga dapat memajukan potensi daerahnya, dinamakan ....
A. Desentralisasi C. Sentralisasi E. Otonomi khusus
B. Otonomi Daerah D. Tugas Pembantuan

3. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah harus berprinsip pada 5 nilai
dasar penyelanggaran pemerintah daerah di bawah ini, kecuali ....
A. Kesatuan C. Pemberdayaan E. Keserasian
B. Riil dan tanggung jawab D. Kebutuhan khusus

4. Salah satu daerah di Indonesia ini yang memiliki otonomi khusus untuk
dapat menjalankan syariat Islam seperti contoh pemberlakuan qisos bagi warga yang
melanggar hukum Islam yang ditetapkan oleh peraturan daerah. Daerah yang dimaksud
ialah ....
A. Jawa Barat C. DI Yogyakarta E. Jawa Timur
B. DKI Jakarta D. Nanggroe Aceh Darussalam

5. Salah satu perangkat pemerintah daerah adalah kepala daerah. Kepala daerah yang
memimpin suatu provinsi dinamakan ....
A. Camat B. Bupati C. Walikota D. Gubernur E. Lurah

6. Hak, kewenangan, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut peraturan perundang-undangan
disebut ....
A. Desentralisasi C. Sentralisasi E. Tugas Pembantuan
B. Dekonsentrasi D. Otonomi Daerah

7. Asas pemerintahan berupa penyerahan urusan pemerintahan dari Pemerintah Pusat


atau Daerah tingkat atasnya kepada Daerah, menjadi urusan rumah tangganya adalah
asas....
A. Desentralisasi C. Sentralisasi E. Tugas pembantuan
B. Dekonsentrasi D. Otonomi daerah

8. Berikut adalah urusan pemerintahan absolut yang menjadi kewenangan pemerintah


pusat, kecuali ....
A. Yustisi B. Moneter C. Agama D. Pertahanan E. Pendidikan

51
9. Urusan pemerintahan umum merupakan kewenangan Presiden sebagai kepala
pemerintahan. Namun, dalam pelaksanaannya Presiden dapat meminta bantuan kepada
pemerintah daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota) dengan menggunakan asas
pemerintahan, yakni asas ....
A. Tugas pembantuan C. Sentralisasi E. Legalitas
B. Dekonsentrasi D. Dekonsentrasi

10. Tujuan otonomi daerah adalah seperti berikut, kecuali ....


A. Meraih kekuasaan di daerah
B. Pengembangan kehidupan demokrasi.
C. Perwujudan prinsip keadilan.
D. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air.
E. Pemberdayaan potensi masyarakat.

11. Yang termasuk pemerintah pusat dalam kaitannya dengan pelaksanaan otonomi daerah
terdiri atas perangkat berikut, kecuali ....
A. Presiden D. Lembaga non kementerian
B. Wakil Presiden E. Dewan Perwakilan Rakyat
C. Menteri-menteri Negara

12. Termasuk ke dalam perangkat pemerintahan daerah, yakni ....


A. Kepala Daerah D. Lembaga Non Kementerian
B. DPRD E. Dewan Perwakilan Rakyat
C. Dinas Daerah

13. Perangkat Daerah yang hanya ada di tingkat Kabupaten/Kota ialah ....
A. Dinas Daerah C. Kepala Daerah E. Sekretaris Daerah
B. Badan Daerah D. Kecamatan

14. Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dengan Daerah
provinsi dan kabupaten/kota didasarkan pada prinsip-prinsip berikut, kecuali ....
A. Akuntabilitas D. Kepastian Hukum
B. Efisiensi E. Kepentingan Strategis Nasional
C. Eksternalitas

15. Berikut adalah kedudukan Pemerintah Daerah dalam kerangka otonomi daerah,
kecuali....
A. Pemberi otonomi daerah D. Pelaksana asas dekonsentrasi
B. Pelaku otonomi daerah; E. Pelaksana asas desentralisasi
C. Pelaksana tugas pemerintah pusat

16. Urusan pemerintahan yang kemanfaatannya banyak dirasakan oleh warga


kabupaten/kota, maka urusan tersebut menjadi kewenangan ….

52
A. Pemerintah pusat D. Bersama pemkab dan provinsi
B. Pemerintah provinsi E. Bersama pemkab dan pusat
C. Pemerintah kabupaten/kota

17. Urusan pemerintahan umum adalah menjadi tanggung jawab ….


A. Menteri Pekerjaan Umum C. Gubernur E. DPRD
B. Presiden D. Bupati/Walikota

18. Di antara urusan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah ialah ….
A. Keamanan C. Yustisi E. Lingkungan Hidup
B. Pertahanan D. Keuangan

19. Jika akan dibangun proyek jalan tol yang menghubungkan Provinsi Banten sampai ke
Jawa Timur, maka urusan ini menjadi urusan ….
A. Gubernur Banten D. Gubernur Jawa Timur
B. Gubernur Jawa Barat E. Presiden
C. Gubernur Jawa Tengah

20. Jika ada jembatan desa yang menghubungkan kecamatan satu dengan kecamatan lain
rusak, maka urusan ini menjadi tanggung jawab ….
A. Bupati C. Walikota E. Presiden
B. Walikota D. Menteru PU

53
Uraian

1. Tuliskan tujuan, tugas, dan kewajiban utama pemerintah


2. Otonomi daerah adalah pelimpahan sebagian tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan Negara dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Otonomi
daerah mengandung 3 unsur. Tuliskan ketiga unsur tersebut!
3. Berikan penjelasan beserta contoh mengenai hal-hal berikut:
a. Desentralisasi
b. Dekonsentralisasi
c. Tugas pembagian
4. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, jelaskan
mengenai pemerintah pusat dan pemerintah daerah!
5. Ada beberapa fungsi dari pemerintah pusat dalam melaksanakan otonomi daerah. Tulis
dan jelaskan fungsi tersebut!
6. Di dalam Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah, tercantum ada empat daerah yang
memiliki keistimewaan serta kekhususan. Jelaskan mengapa provinsi Papua dan Provinsi
Papua Barat disebut sebagai daerah otonomi khusus. Tuliskan juga apa kekhususan yang
diberikan pemerintah!
7. Perangkat daerah merupakan pelaksana otonomi daerah yang bertugas untuk Membantu
kepada daerah dalam pelaksanaan tugas pemerintahannya. Tuliskan dan jelaskan susunan
perangakat daerah!
8. Tuliskan dan jelaskan beberapa landasan yang harus diperhatikan dalam pembentukan
Perda!
9. Tuliskan dan jelaskan tiga faktor yang menjadi dasar pembagian fungsi, urusan, tugas, dan
wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah!
10. Tuliskan tiga contoh konkret mengenai hubungan koordinasi antara pemerintah pusat dan
daerah di daerah tempat Anda tinggal!

54

Anda mungkin juga menyukai