Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERBANDINGAN 2 JURNAL

Untuk memenuhi mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif


Dosen Pengampu: Firmansyah, M. Pd

Disusun oleh
1. Hielda Hanifah 18108241050
2. Ronald Felix Yanuar 18108241088
3. Pingkan Pangestu Dewanti 18108241107
4. Naufal Farulianita Rahma 18108244023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
PENDAHULUAN
1. JURNAL 1
Pengaruh Metode Cooperative Scrift dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia
Penulis : Sigit Widiyarto
Intansi : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Objek : Siswa-Siswi kelas X SMP Future Gate Jati Kramat Bekasi Jawa Barat
2. JURNAL 2
Penelitian Etnografi tentang Budaya Sekolah dalam Pendidikan Karakter di Sekolah
Dasar
Penulis : Sukadari, Suyata, Shodiq A. Kuntoro
Intansi : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang
Objek : Siswa-siswi SD Kasihan Bantul
PEMBAHASAN

A. ABSTRAK
JURNAL 1
Penguasaan metode pembelajaran Bahasa Indonesia yang diterapkan di sekolah masih
kurang optimal. Salah satu metode yang meningkatkan keaktifan siswa untuk adalah
Cooperatif Scrift. Metode in menggunakan hasil eksperiment. Pengaruh pemberian metode
Cooperatif Scrift terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia yaitu dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Selain itu, peran orang tua sangat penting untuk mendukung anak
dalam meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Peran orang tua baik di rumah
maupun di sekolah dapat mendukung hasil belajar yang lebih baik.
JURNAL 2
Penelitian ini menggunakan metode etnografik dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan pengembangan budaya dalam pembentukan karakter siswa,
pengintegrasian unsur penilaian pendidikan karakter dalam kegiatan sehari-hari, bentuk
kegiatan siswa dalam pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya sekolah, dan
hubungan pergaulan antarwarga sekolah setelah mendapatkan pendidikan karakter melalui
budaya sekolah.

B. MASALAH
JURNAL 1
1. Penguasaan metode yang diterapkan disekolah masih kurang optimal
2. Peningkatan keaktifan siswa melalui metode Cooperatif scrift.
3. Pengaruh orang tua dalam peningkatan prestasi belajar siswa.

JURNAL 2
1. Pengembangan budaya dalam pembentukan karakter
2. Peningkatan pendidikan karakter dalam kegiatan sehari-hari di sekolah
3. Hubungan pergaulan antarwargasekolah
4. Pengaruh metode etnografik untuk memahami kehidupan masyarakat sekolah.
C. TINJAUAN PUSTAKA
JURNAL 1
A. Metode Cooperatif Scrift
Cooperatif scrift adalah model pembelajaran dimana siswa bekerja
berpasangan dan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Cooperative berasal dari kata Cooperate yang artinya bekerja sama,
bantuanmembantu, gotong royong. Sedangkan kata dari Cooperation yang memiliki arti
kerja sama, koperasi persekutuan. Script ini berasal dari kata Script yang memiliki
arti uang kertas darurat, surat saham sementara dan surat andil sementara. Jadi
pengertian dari Cooperative cript adalah naskah tulisan tangan sementara. Jadi
pengertian dari Cooperative adalah Strategi belajar dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda.

B. Pengaruh Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa


Sedangkan peran orang tua tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan anak dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Menurut Baber (1953) dalam bukunya
“Marriege and The family”, membentuk keluarga biasa juga didasarkan hasrat
berkumpul bersama secara kontinyu dengan orang yang dicintai. Pendidikan yang
baik kepada anak –anak berarti telah memfungsikan keluarga sebagai tempat mendidik
secara baik. Dampak dari peran orang tua tentunya dapat dirasakan oleh
anak.Fungsi keluarga sebagai penerus kebudayaan dan pembentukan karakter akan
memajukan pendidikan baik di rumah maupun di sekolah.

JURNAL 2
A. Pendidikan Karakter
Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar tersebut merupakan vitalitas
pendidikan yang selama ini telah dilaksanakan. Anak usia sekolah dasar sangat
memerlukan perhatian dan penanganan secara serius dalam mengembangkan
kepribadian. Hal tersebut perlu dilakukan karena pada usia tersebut merupakan dasar
untuk pertumbuhan dan perkembangan karakter anak ke jenjang selanjutnya.
B. Budaya Sekolah
Budaya sekolah merupakan norma perilaku bersama warga sekolah dan
konsensus bersama yang terdiri dari seperangkat adat/ tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan
yang bersifat positif maupun negatif. Perilaku yang dijalankan warga sekolah
mengandung unsur norma, ritual, mitos, dan nilai tradisi yang merupakan kepercayaan
dasar yang dianut semua warga sekolah dalam berperilaku. Di dalam budaya sekolah,
terdapat substansi yang terkandung di dalamnya, yaitu politik, ekonomi, sosial,
intelektual, moral agama, dan estetika. Selain itu, juga terdapat simbol-simbol, persepsi,
dan asumsi yang setiap sekolah memiliki pola sendiri yang berbeda dengan sekolah
lainnya. Dalam pelaksanaan budaya sekolah, juga terdapat unsur sanksi yang berdasarkan
konsensus yang telah disepakati bersama antarwarga sekolah. Budaya sekolah yang ada
juga dipengaruhi oleh kehidupan keluarga/masyarakat, tempat siswa hidup di tengah
lingkungan tempat mereka tinggal.

D. METODE PENELITIAN
JURNAL 1
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2014:13)mendefinisikan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Perhitungan diperoleh melalui pengolahan dengan
menggunakan teknik-teknik statistik pada program SPSS 22 for Windows.

JURNAL 2
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif.
Menurut Danin (2007, p.6), penelitian kualitatif adalah pendekatan sistematis dan
subjektif yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman hidup dan memberikan makna
atasnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian etnografi.
Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utamanya
adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli.
HASIL PEMBAHASAN

JURNAL 1
Jumlah Sampel adalah 80 orang yang dibagi kedalam 6 kelas penelitian,masing-masing
kelas penelitian berjumlah 15 orang. Data uji persyaratan data menunjukan bahwa data
prestasi belajar Sig.>0.05, yang menandakan data berdistribusi normal. Begitu pula dengan
uji persyaratan homogen, Sig.> 0.05. Pada kolom metode Sig.= 0.000 ,dan α =0.05,maka α >
Sig. Dapat dikatakan H0A ditolak, dengan kata lain pemberian metode Cooperatif Skrift
mempengaruhi prestasi belajar Bahasa Indonesia. Pemberian metode Cooperatif Scrift dapat
meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Pada kolom peran orang tua Sig.= 0.000 ,dan α
=0.05,maka α > Sig. Dapat dikatakan H0A ditolak, dengan kata lain peran orang tua
mempengaruhi prestasi belajar Bahasa Indonesia. Peran orang tua dapat membantu
meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada kolom metode *peran orang tua Sig.= 0.035 ,dan
α =0.05,maka α > Sig. Dapat dikatakan H0A ditolak,dengan kata lain pemberian metode
Cooperatif Scrift dan peran orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar Bahasa
Indonesia.

JURNAL 2
a. Pelestarian budaya Adiluhung
SD N Kasihan Bantul mengembangkan seni pedalangan, gamelan Jawa/karawitan, dan
permainan tradisional. Budaya adiluhung yang dikembangkan di SD N Kasihan Bantul
meliputi seni pedalangan, gending-gending Jawa dengan musik gamelan, juga seni tari,
baik tari klasik maupun tari kreasi baru. Seni tari mengandung unsur wirama, wirasa, dan
wiraga.
b. Mengembangkan budaya malu
budaya malu yang dikembangkan oleh SD N Kasihan Bantul tersebut adalah (1) malu
datang terlambat/pulang cepat, (2) malu melihat rekan sibuk melakukan aktivitas, (3)
malu karena melanggar peraturan, (4) malu untuk berbuat salah, (5) malu karena belajar
tidak berprestasi, (6) malu karena tugas tidak selesai tepat waktu, dan (7) malu karena
tidak menjaga kebersihan kantor/sekolah
c. Upaya Peningkatan Pemahaman Tentang Budaya Sekolah dan Pendidikan Karakter
Kepala Sekolah mengikuti Diklat di pusat yaitu di Bogor dan Jakarta secara periodik
untuk memberi bekal yang nanti berperan sebagai manager di sekolahnya. Guru yang
dipandang mampu untuk mengimbaskan pemahaman budaya sekolah dan pendidikan
karakter ditunjuk oleh kepala sekolah mengikuti diklat yang diprogramkan dari
Puskurbuk Kemdiknas Pusat Jakarta tetapi pelaksanaannya di Kabupaten Bantul di Dinas
Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul. Guru dan karyawan yang tidak mengikuti Diklat
baik di pusat maupun di daerah mendapatkan sosialisasi tentang pendidikan karakter dan
budaya sekolah melalui sosialisasi dari kepala sekolah dan guru yang mengikuti diklat.
d. Pelaksanaan Penilaian Pendidikan Karater
Untuk menilai keberhasilan tentang karakter siswa, guru memberikan nilai dengan
beberapa kategori antara lain: Belum Terlihat, yaitu peserta didik belum memperlihatkan
tanda-tanda perilaku yang dinyatakan pada indikator, Mulai Terlihat, yaitu sudah
memperlihatkan tandatanda perilaku yang dinyatakan pada indikator, Mulai berkembang,
yaitu perilaku siswa sudah menunjukkan adanya nilai karakter dan mengalami kemajuan,
dan Membudaya, yaitu perilaku yang secara terus menerus menerapkan nilai-nilai
karakter secara konsisten
e. Pemahaman budaya sekolah
SD N Kasihan Bantul membekali siswa dengan nilai-nilai budaya tradisional dan Islami
(bagi yang beragama Islam) seperti: Tempat Pendidikan Alquran (TPA), shalat
berjamaah, dan budaya yang berakar di masyarakat melalui berbagai macam kegiatan
ekstrakurikuler, baik di bidang seni tradisional, keagamaan, maupun bidang olahraga.
Dengan upaya tersebut anak akan mampu menanamkan budaya sendiri dengan sadar,
peduli dan mempertahankannya selaras dengan pendidikan karakter.
f. Pemanfaatan perkembangan teknologi
SD N Kasihan Bantul mengembangkan model pendidikan yang memberikan wawasan
atau pengetahuan tentang dampak positif dan negatif dari IPTEK terhadap pengembangan
peserta didik di tingkat sekolah.
g. Pendidikan karakter
Di lingkungan SD N Kasihan Bantul pemahaman tentang budaya sekolah dan pendidikan
karakter telah diupayakan seoptimal mungkin, melalui diklat, sosialisasi, rapat,
pertemuan-pertemuan formal maupun nonformal tetapi perlu ditingkatkan lagi dengan
harapan mampu menciptakan iklim atau budaya yang kondusif dan pelaksanaannya telah
berjalan dengan baik, terbukti para siswa dapat mengikuti kegiatan intra-kurikuler
maupun ekstra-kurikuler di sekolah sesuai bakat minat atau hobi dari masing-masing
siswa.

KESIMPULAN

JURNAL 1
Terdapat pengaruh pemberian metode Cooperatif Scrift dan peran orang tua secara
simultan terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia. Pemberian metode yang tepat sasaran akan
menciptakan proses belajar mengajar yang optimal. Peran orang tua baik di rumah maupun di
sekolah dapat mendukung hasil belajar yang lebih baik.

JURNAL 2
Pemahaman budaya sekolah dan pendidikan karakter menurut pandangan guru dan
kepala sekolah di SD N Kasihan Bantul adalah sebagai berikut: Guru telah memahami budaya
sekolah dan pendidikan karakter melalui diklat maupun pengimbasan/sosialisasi dari teman
sejawat dan Kepala Sekolah. Pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya sekolah telah
berjalan dengan baik. Terbukti para siswa dapat mengikuti kegiatan intra kurikuler maupun
ekstra-kurikuler di sekolah sesuai bakat minat atau hobi dari masing-masing siswa.
KESIMPULAN PERBANDINGAN
Aspek yang Ditinjau Jurnal 1 Jurnal 2
Judul Pengaruh Metode Cooperative Penelitian Etnografi tentang Budaya
Scrift dan Peran Orang Tua Sekolah dalam Pendidikan Karakter
terhadap Prestasi Belajar Bahasa di Sekolah Dasar
Indonesia.
Objek Siswa-Siswi kelas X SMP Future Siswa-siswi SD Kasihan Bantul
Gate Jati Kramat Bekasi Jawa
Barat
Metode penelitian Metode kuantiatif Metode kualitatif
Pembahasan Membahas tentang peningkatan Membahas tentang tentang budaya
prestasi belajar bahasa Indoensia sekolah sangat mempengaruhi
melalui metode cooperative scrift perkembangan karakter siswa
dan peran orang tua.
Kesimpulan Terdapat pengaruh dari penerapan Pelaksanaan pendidikan karakter
metode Cooperative Scrift dan melalui budaya sekolah telah
berjalan dengan baik dan terbukti
peran orang tua terhadap prestasi
para siswa dapat mengikuti kegiatan
belajar Bahasa Indonesia intra kurikuler maupun ekstra-
kurikuler di sekolah sesuai bakat
minat atau hobi dari masing-masing
siswa.

Saran Tidak Ada Ada

Anda mungkin juga menyukai