Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH BUDAYA SUNDA DALAM PEMAHAMAN DIRI DAN

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SISWA MELALUI BIMBINGAN


KONSELING DI SMP PGRI NGAMPRAH

Oleh
Sinta Mutiara, Halimah Tussyadiah, Mohamad Jadid, Abdulah Ahmad Muhajir, Rima
Irmayanti

sintaamutiaraa91@gmail.com jadid.tazakka26@gmail.com
tussyadiahhalimah1@gmail.com bangdul700@gmail.com rima16o5@gmail.com

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan


Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya sunda dalam pemahaman diri dan
peningkatan kesejahteraan siswa melalui bimbingan dan konseling di SMP PGRI Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Teknik
pengumpulan data yaitu teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek dalam
penelitian ini adalah Guru Bimbingan Konseling , Guru Bahasa Sunda dan Siswa kelas IX di
SMP PGRI Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Adapun fokus penelitian ini
adalah 1. Pengenalan budaya sunda melalui program sekolah ekstrakurikuler. 2. Peran guru
bimbingan konseling dalam pemahaman diri siswa melalui nilai-nilai budaya sunda. 3. Upaya
Guru Bimbingan dan Konseling dan Guru Bahasa Sunda dalam peningkatan kesejahteraan
siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa budaya sunda sangat mempengaruhi kualitas
diri dan kesejahteraan siswa melalui pelestarian kesenian sunda.

Kata Kunci : Budaya Sunda, Pemahaman diri, Peningkatan kesejahteraan.

Abstract

This research aims to determine the influence of Sundanese culture in self-understanding and
improving student welfare through guidance and counseling at SMP PGRI Ngamprah, West
Bandung Regency. This research uses qualitative methods with data collection techniques,
namely interview, observation and documentation techniques. The subjects in this study were
Counseling Guidance Teachers, Sundanese Language Teachers and grade IX students at SMP
PGRI Ngamprah, West Bandung Regency, West Java. The focus of this research is 1.
Introduction to Sundanese culture through extracurricular school programs 2.The role of
counseling guidance teachers in students' self-understanding of Sundanese cultural values 3.
Efforts of Guidance and Counseling Teachers and Sundanese Language Teachers in
improving student welfare. The results of this study show that Sundanese culture greatly
affects the quality of self-esteem and the welfare of students through the preservation of
Sundanese art.
Keywords : Sundanese culture, Self-Understanding, Welfare Improvement.

Pendahuluan

Pengimplementasian kebudayaan sunda terhadap pemahaman dan kesejahteraan siswa


dalam ruang lingkup Pendidikan sangat penting untuk menunjang pelestarian kebudayaan.
Budaya sunda adalah salah satu budaya yang sangat kaya di Indonesia, budaya ini tumbuh
dan berkembang di Wilayah Jawa Barat.tepatnya di Kota Bandung, Bogor, Banten dan lain
sebagainya. Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
membuat kebudayaan sunda mulai terasa terasingkan dari penduduk aslinya. Maka dari itu
sangat perlu mengajarkan dan memperkenalkan kebudayaan sunda secara luas yang salah
satunya dapat dilaksanakan dalam sektor Pendidikan.

Dalam pameo ada nilai-nilai yang mencerminkan pribadi seorang masyarakat


budaya sunda yaitu silih asih (saling mengasihi), silih asah (saling memperbaiki diri), dan
silih asuh (saling melindungi).Namun, seiring perkembangan teknologi masyarakat mulai
mengadopsi budaya asing yang mereka lihat di media massa. untuk itu sangat perlu
memberikan pemahaman dan motivasi agar budaya sunda tidak punah dan selalu terjaga
pelestariannya.

Pemahaman diri merupakan potensi yang dimiliki diri individu tentang dirinya yang
dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan
lingkungan.Nana (2004: 215) pemahaman diri pada dasarnya merupakan pemahaman
keseluruhan kepribadiannya dengan segala latar belakang dan interaksinya dengan
lingkungannya.” Sedangkan Santrock (2007:177) mengatakan Pemahaman diri (self-
Understanding) adalah “gambaran kognitif remaja mengenai dirinya, substansi dan isi dari
konsep-diri remaja.”

Mohafsin et al. (2020) dalam studi mereka yang berjudul "Kesejahteraan Siswa:
Sebuah Tinjauan Literatur" menjelaskan kesejahteraan siswa sebagai keadaan di mana siswa
mengalami kepuasan dan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan mereka, baik fisik,
emosional, sosial, maupun akademik. Kesejahteraan siswa melibatkan faktor-faktor seperti
kesehatan fisik yang baik, kebahagiaan, keterlibatan sosial yang positif, rasa aman,
kompetensi akademik, dan motivasi yang tinggi.

Hubungan yang sangat keterkaitan antara pendidikan dan kebudayaan memiliki dua
pengertian: yang pertama adalah reflektif, yaitu. citra budaya yang sedang berlangsung, dan
yang kedua bersifat progresif, yaitu pendidikan memulai penerapan inovasi dan memimpin
budaya menuju peradaban maju. . Bijaksana dan progresif adalah dua hal dimana proses
pendidikan merupakan upaya individu dan upaya inovatif dan dinamis untuk menghadapi
perubahan zaman dengan lebih baik (Sulhan, 2018, hlm. 163).

Budaya Sunda memberikan dampak yang signifikan terhadap pemahaman diri dan
peningkatan kesejahteraan siswa melalui penyuluhan. Sebagai salah satu suku bangsa
Indonesia, suku Sunda memiliki kekayaan budaya yang unik meliputi adat istiadat, tradisi,
bahasa dan kesenian. Budaya tersebut berperan penting dalam membentuk identitas dan citra
diri seseorang, termasuk siswa.

Metode

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan metode deskriptif. Menurut Moleong (2017;6) penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian
seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah.

Teknik pengumpulan data :

1) Observasi
Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan adalah pengamatan. dilakukan dengan
cara mengamati pengaruh budaya sunda yang diterapkan oleh sekolah melalui
ekstrakurikuler maupun peraturan terhadap peserta didik

2) Wawancara
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang akurat dan
sesuai dengan keadaan sekolah maupun subjek yang diwawancarai, peneliti
mewawancarai guru bk,guru bahasa sunda dan siswa.

3) Studi Dokumentasi
Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat penelitian,studi
dokumentasi dengan melihat dokumen tertulis,gambar,dan hasil karya.

Hasil dan Pembahasan penelitian

Keberadaan kebudayaan sunda di Sekolah SMP PGRI Ngamprah ini sangatlah terasa,
dimana mayoritas siswa-siswi di sekolah ini berlatar belakang dari suku sunda. Faktor
lingkungan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dalam menarik daya minat siswa
terhadap budaya sunda. Penerapan kebudayaan sunda di sekolah ini sendiri menjunjung
tinggi nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat sunda yaitu silih asih, silih asah, dan silih
asuh.
Nilai-nilai budaya Sunda dalam pendidikan tersebut merujuk pada pentingnya saling
menjaga, meningkatkan dan mengasihi satu sama lain. Siswa akan lebih mudah memahami
bahwa mereka adalah bagian dari budaya Sunda dan dapat membentuk kepribadian mereka
sesuai dengan identitas orang Sunda jika mempelajari budaya Sunda, khususnya melalui
bahasa Sunda. Internalisasi nilai-nilai budaya merupakan proses penanaman nilai-nilai
budaya sejak masih duduk di bangku sekolah.
Eksistensi kebudayaan sunda yang ada di sekolah ini terlihat pada pembiasaan
kegiatan harian dan pengembangan ekstrakurikuler khususnya di bidang kesenian. Dalam
pembiasaan kegiatan harian, sekolah menerapkan beberapa kegiatan yang mengacu pada
nilai-nilai kebudayaan sunda seperti JUMSIH (Jumat Bersih), JUMQO (Jumat Shodaqoh),
Sholat Dhuha Berjamaah, dan pembiasaan menggunakan bahasa sunda halus. Sedangkan dari
sisi pengembangan ekstrakurikuler, sekolah memfasilitasi minat siswa dengan mengadakan
beberapa kegiatan ekstrakurikuler diantaranya Karawitan, Pencak Silat, Pidato biantara, dan
lain sebagainya.
Seni dan aspek tradisional budaya Sunda juga menjadi sarana ekspresi yang penting
bagi siswa. Seni tradisional seperti tari, musik, dan seni visual memungkinkan siswa
mengekspresikan diri mereka secara kreatif dan menemukan kepuasan emosional. Ini
membantu meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional siswa. Secara keseluruhan,
budaya Sunda berpengaruh positif terhadap pemahaman diri dan kesejahteraan siswa melalui
kepemimpinan. Memahami dan menghargai budaya Sunda membantu siswa mengidentifikasi
identitas diri, memperkuat nilai-nilai positif dan mengekspresikan diri secara kreatif. Oleh
karena itu, konseling yang mengintegrasikan budaya Sunda dapat membantu siswa mencapai
keberhasilan akademik dan kesejahteraan secara holistik.
Penggabungan nilai-nilai budaya Sunda dalam layanan bimbingan dan konseling pada
akhirnya akan menjadi sarana pembinaan perkembangan manusia yang berbudaya. Untuk
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menghayati nilai-nilai budaya seperti
kejujuran, gotong royong, kerendahan hati, kerja keras, dan lain sebagainya secara praktis
setiap hari (Rozaki & Apriani, 2021) proses pembelajaran yang berbudaya yang digunakan
dalam bimbingan dan konseling jasa digunakan untuk membentuk individu yang berbudaya.
Karena semua aspek kehidupan manusia termasuk pertumbuhan, perkembangan,
pemikiran, kebiasaan, bahasa, adat istiadat, dan perilaku saling berhubungan dan dipengaruhi
oleh budaya, maka nilai-nilai budaya Sunda perlu dipahami dan diterapkan dalam praktik
bimbingan dan konseling Indonesia (Khoirina, 2018). . Mengenai pendapat Mufrihah bahwa
variasi budaya dalam hal nilai, keyakinan, pengalaman, lingkungan sosial, jenis kelamin dan
jenis kelamin, ajaran agama, dan identifikasi kelompok dapat mempengaruhi persepsi dan
opini seseorang.
Maka budaya sunda sangat berpengaruh dalam proses pemahaman terhadap diri
siswa dalam lingkup nilai-nilai sunda tentang bagaimana manusia sebagai makhluk
tuhan,individu mandiri, tanggung jawab, makhluk sosial dengan silih asuh,asih.dan tatakrama
dan sopan santun yang baik.maka dalam bimbingan dan konseling nilai-nilai sunda tersebut
digunakan dalam proses bimbingan dan konseling klasikal dengan metode ceramah dan
individual terhadap peserta didik di SMP PGRI Ngamprah.

Kesimpulan

Pengimplementasian kebudayaan sunda terhadap pemahaman dan kesejahteraan siswa


dalam ruang lingkup Pendidikan sangat penting untuk menunjang pelestarian kebudayaan.

Ungkapan silih asih (saling mengasihi), silih asah (saling memperbaiki diri), dan silih
asuh (saling menjaga) merupakan contoh nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Sunda.

Perkembangan globalisasi budaya yang sangat pesat melalui sarana media massa dan
teknologi di dalam menampilkan budaya-budaya asing kepada masyarakat mengakibatkan
banyak masyarakat Sunda yang lebih memilih mengadopsi budaya-budaya asing.

Eksistensi kebudayaan sunda yang ada di sekolah ini terlihat pada pembiasaan
kegiatan harian dan pengembangan ekstrakurikuler khususnya di bidang kesenian.

Daftar pustaka

Suryani, O. I., & Gunawan, I. M. (2018). Hubungan pemahaman diri dengan sikap percaya
diri Pada siswa kelas VIII SMPN 7 Woja. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan
Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 4(2), 188-191

Yulia, L., & Rachmania, S. (2023). Analisis Enkulturasi Nilai Budaya Sunda di Sekolah
Dasar Negeri Wangiwisata Kecamatan Majalaya. Lentera: Jurnal Kajian Bidang Pendidikan
dan Pembelajaran, 3(1), 9-17.

Raka Eka Yurika,Adhitya Ridwan Budhi, dan Prasetyo Nugrooho .(2022).Implementasi


Nilai-Nilai Kebudayaan dalam Praktik Bimbingan dan Konseling. Journal of contemporary
islamic counselling.vol.2.No.1(2022),pp. 23-40

Ditha Prasanti.(2018). Penggunaan Media Komunikasi Remaja Perempuan Dalam Pencarian


Informasi Kesehatan. Jurnal lontar vol.6 No 1 Januari -Juni 2018,13-21.

Fajrussalam, H., Eq, N. A., & Suhartini, A. (2020). Paradigma Teologi Pendidikan Islam:
Konsep Khalifah Perspektif Nilai-Nilai Etika Budaya Sunda Di Jawa Barat. AL-ADABIYAH:
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(1), 1-16.

Anda mungkin juga menyukai