Anda di halaman 1dari 16

TIPS DAN TRIK MENJADI SISWA

BERPRESTASI UNTUK SISWA KELAS X


SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG

Disusun Oleh
MUHAMMAD WAHYU AUFAN
NIS 5343
KELAS X IPS 12

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Nama Peserta Didik : Muhammad Wahyu Aufan
NIS : 5343
Kelas : X-12
Nama Pembimbing : Drs. Agus Budianto, M.M
Judul Penelitian :Tips dan trik menjadi siswa berprestasi untuk
siswa kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang

Penguji, Pembimbing,

Triwibowo. S.Pd Drs. Agus Budianto, M.M


NIP 197711182009031002 NIP 196108011990091001

Mengetahui:
Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang

Parmin. S.Pd, M.M


NIP 196611051997031001

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunianya, laporan penelitian yang berjudul “tips dan trik menjadi
siswa berprestasi untuk siswa kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang” ini
dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas dalam kegiatan BUGEMM (Budaya Gemar Membaca dan
Menulis) di SMA Plus Negeri 17 Palembang pada tahun ajaran 2017/2018.
Dengan telah selesainya laporan ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. Agus Budianto, M.M, selaku pembimbing sekaligus wali kelas,
yang telah memberikan bimbingan serta motivasi dalam penulisan laporan
ini.
2. Bapak Parmin. S.Pd, M.M, selaku kepala sekolah SMA Plus Negeri 17
Palembang yang telah memberikan kemudahan berupa administrasi dan
sarana yang penulis perlukan.
3. Orang Tua yang selalu mendukung dan memberi perhatian kepada penulis
Sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ini.
4. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu-satu.
Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penulisan
karya tulis ini, karena itu penulis juga meminta kritik dan saran dari pembaca
sehingga dapat membuat karya tulis ini semakin lebih baik dan sempurna.

Palembang,
Penulis

Muhammad Wahyu Aufan

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….1
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………..2
KATA PENGANTAR…………………………………………………..3
DAFTAR ISI…………………………………………………………….4

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1 Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Penjelasan Dari Perubahan Dalam Definisi Belajar
2.1.3 Empat Tahapan Belajar
2.2 Peserta Didik
2.2.1 Istilah Lain Peserta Didik
2.3 Tips
2.3.1 Pengertian Tips
2.3.2 Tips Belajar Di Asrama
2.4 Trik
2.4.1 Pengertian Trik
2.4.2 Trik Belajar Di Asrama

BAB 3 PROSEDUR PENELITIAN


3.1 Definisi Operasional Istilah Penelitian
3.2 Populasi Dan Sampel Sumber Data
3.2.1 Populasi

4
3.2.2 Sampel
3.3 Metode Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data
4.2 Analisis Data
4.3 Pembahasan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

5
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peserta didik kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang biasanya masuk dalam
program asrama. Program ini berjalan selama peserta didik masih berada dalam kelas
X. Program asrama mengharuskan seluruh peserta didik untuk tinggal di bangunan
berbentuk rumah yang fungsinya sejenis penginapan atau wisma selama 5 hari (Senin,
Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) tanpa pengawasan orangtua di belakang sekolah.
Sebagai gantinya Para peserta didik akan dibimbing dan dididik oleh pembina asrama
dan kepala asrama.
Akan tetapi ada beberapa peserta didik yang kesulitan mengatur waktu di asrama
dikarenakan kegiatan yang begitu padat dan kegiatan tadarusan dari magrib sampai
isya yang menghabiskan waktu yang cukup banyak sehingga hanya menyisakan
waktu 1 jam saja untuk belajar di asrama. Tetapi waktu tersebut masih kurang cukup
untuk beberapa peserta didik yang kemungkinan memiliki tugas atau PR yang banyak,
sehingga membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikannya. Apalagi
tugas tersebut harus dikumpulkan esok hari. Maka dari itu BUGEMM ini dibuat untuk
memudahkan anak kelas X yang tinggal di asrama untuk belajar dan meraih prestasi.
1.2 Masalah Penelitian
Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana cara belajar siswa kelas X di asrama SMA Plus Negeri 17 Palembang.
2) Apa saja dampak positif dan negatif siswa kelas X belajar di asrama SMA Plus
Negeri 17 Palembang.
1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum karya tulis ini betujuan untuk memudahkan siswa kelas X
belajar di asrama untuk mendapat nilai yang bagus dan mampu menyelesaikan
tugas sekolah tepat pada waktunya.
1.4 Manfaat Penelitian
1) Untuk menyelesaikan karya tulis BUGEMM
2) Bagi pembaca khususnya kelas X, BUGEMM ini dapat memberi informasi
mengenai cara belajar yang tepat di asrama SMA Plus Negeri 17 Palembang.

6
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar (Slavin, 2000:143) adalah perubahan yang relatif permanen dalam
perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respons.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons
berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati
adalah stimulus dan respons. Oleh karena itu, apa yang diberikan oleh guru (stimulus)
dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat diamati dan diukur.
2.1.2 Penjelasan Dari Perubahan Dalam Definisi Belajar
1. Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah
kognitif, afektif, dan/atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan
pengetahuan saja.
2. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula.
Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan
akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
3. Proses perubahan tingkah laku dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan,
dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai pengetahuan yang terdapat dalam
berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan
yang segera terjadi umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tetapi terutama hanya
dalam potensi seseorang untuk berperilaku.
5. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman, praktik atau latihan. Berbeda
dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.

7
6. Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat, berupa ganjaran
yang diterima – hadiah atau hukuman – sebagai konsekuensi adanya perubahan
perilaku tersebut.
7. Proses perubahan dalam belajar menuju ke arah tujuan yang lebih baik dan
bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
8. perasaan bangga dalam diri karena dapat mengerti dan paham akan apa yang di
pelajari.
2.1.3 Empat Tahapan Belajar
Ada empat tahapan belajar, yaitu:
1) Inkompetensi Bawah Sadar
Kondisi di saat kita tidak mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu. Contohnya
adalah keadaan pikiran banyak pengemudi muda saat mulai belajar mengemudi.
Itulah mengapa pengemudi muda mengalami lebih banyak kecelakaan ketimbang
pengemudi yang lebih tua dan berpengalaman. Mereka tidak dapat (atau tidak
mau) mengakui terbatasnya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka.
Orang-orang yang berada dalam keadaan ini kemungkinan besar akan
mengambil risiko, memapar diri pada bahaya atau kerugian, untuk alasan
sederhana yang sama sekali tidak mereka sadari bahwa itulah yang mereka
lakukan.
2) Inkompetensi Sadar
Pengakuan sadar pada diri sendiri bahwa kita tidak tahu, dan penerimaan penuh
atas kebodohan kita semua.
3) Kompetensi Sadar
Sadar bahwa kita tahu, yaitu ketika kita mulai memiliki keahlian atas sebuah
subjek, tetapi tindakan kita belum berjalan otomatis. Pada belajar yang ini, kita
harus melaksanakan semua tindakan dalam level sadar. Saat belajar mengemudi,
misalnya, kita harus secara sadar tahu di mana tangan dan kaki kita, berpikir
dalam setiap pengambilan keputusan apakah akan menginjak rem, berbelok, atau
ganti gigi. Saat kita melakukannya, kita berpikir dengan sadar tentang bagaimana
melakukannya. Pada tahap ini, reaksi kita jauh lebih lamban ketimbang reaksi
para pakar.

8
4) Kompetensi Bawah Sadar
Tahapan seorang ahli yang sekadar melakukannya, dan bahkan mungkin tidak
tahu bagaimana ia melakukannya secara terperinci. Ia tahu apa yang ia lakukan,
dengan kata lain, ada sesuatu yang ia lakukan di hidup ini yang bagi orang lain
tampak penuh risiko tetapi bagi dia bebas risiko. Ini terjadi karena ia telah
membangun pengalaman dan mencapai kompetensi bawah sadar pada aktivitas
itu selama beberapa tahun. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia juga tahu apa yang
tidak dapat ia lakukan. Bagi seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan
pengalamannya, apa yang ia lakukan tampak penuh risiko.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar)
2.2 Peserta didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal,
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan tertentu.
2.2.1 Istilah lain peserta didik
1) Siswa
Siswa/siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah
pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem
pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga
menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai
pendekatan, antara lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan
pendekatan edukatif/pedagogis.
2) Mahasiswa
Mahasiswa/mahasiswi istilah umum bagi peserta didik pada jenjang pendidikan
tinggi yaitu perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi.
3) Taruna
Banyak digunakan Sekolah Militer atau yang menganut sistem militer, menurut
KBBI berarti “pelajar (siswa) sekolah calon perwira”, beberapa Perguruan
Tinggi Kedinasan juga menggunakan kata Taruna untuk menyebut Peserta Didik,
diantaranya STPN Yogyakarta, STIP Jakarta, dan STP.

9
4) Warga belajar
Warga belajar istilah bagi peserta didik yang mengikuti jalur pendidikan
nonformal. Misalnya seperti warga belajar pendidikan keaksaraan fungsional
5) Pelajar
Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti
pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.
6) Murid
Murid istilah lain peserta didik tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar.
7) Santri
Santri adalah istilah bagi peserta didik suatu pesantren atau sekolah-sekolah
salafiyah yang sangat mempunyai potensi
(https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik)
2.3 Tips
2.3.1 Pengertian Tips
Adalah sebuah kata dari bahasa inggris, yang menurut saya artinya adalah
saran / bantuan untuk melakukan sesuatu. Karena kata ini tak ada di KBBI, tetapi
berasal dari bahasa inggris, mungkin ini arti yang lebih mendekati, yaitu sesuatu yang
memberikan arah atau saran untuk keputusan atau tindakan.
(http://tipstrikindonesia.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-tips-dan-trik.html)
2.3.2 Tips Belajar Di Asrama
1) Menyesuaikan Pola Pikir
Setiap siswa pasti memiliki pola pikir yang berbeda-beda. Oleh karena itulah
disetiap membaca dan memahami isi bacaan harus sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
2) Sering Berdiskusi Dengan Siswa Lain
Secara tidak langsung belajar dengan berdiskusi akan mempercepat pemahaman
karena yang siswa ingat bukan materi tetapi hal-hal yang kita lakukan. Lebih
bagus lagi yang siswa ingat ialah hal yang menarik.
3) Fokus Belajar Saat Jam Sekolah
Salah satu masalah belajar siswa di asrama adalah kurangnya suasana belajar.
Jadi manfaatkanlah kesempatan belajar di sekolah dengan maksimal. Jangan
sampai tidak memperhatikan apalagi sampai tidur. Survei juga membuktikan
efektifitas kegiatan belajar mengajar disekolah besarnya sampai 80%.

10
4) Sering Berbagi Ilmu Dengan Teman
Jika salah satu siswa memiliki ilmu alangkah baiknya dibagi-bagikan dengan
siswa lain, kemudian sekalian siswa tersebut berbagi ilmu, siswa lain juga
mendapat tambahan ilmu..
(http://prima-cakra.blogspot.co.id/2013/03/cara-tepat-belajar-di-asrama.html)
2.4 Trik
2.4.1 Pengertian Trik
Merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa inggris. Menurut KBBI
(https://kbbi.web.id/trik) trik artinya akal, muslihat; kiat: perancang pertunjukan
melakukan - apa saja untuk mengisi menit-menit yg melelahkan. Kalau menurut
penulis definisinya adalah cara atau alternatif untuk melakukan sesuatu. Untuk
mempermudah, berikut beberapa sinonim trik:
1) Akal.
2) Cara.
3) Daya.
4) Kiat.
5) Kunci.
6) Muslihat.
7) Rahasia.
8) Resep.
9) Siasat.
10) Strategi.
11) Taktik.
(http://tipstrikindonesia.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-tips-dan-trik.html)
2.4.2 Trik Belajar Di Asrama
1) Berdoa Sebelum Dan Sesudah Belajar
Berdoa menguatkan jiwa dan memberikan keberkahan pada usaha serta
menambah konsentrasi, karena itu jangan pernah dilupakan, usaha dunia tapi
berpahala akhirat.
2) Tentukan Tujuan Belajar (Belajar untuk apa, untuk mencapai apa, untuk
menguasai apa atau untuk tujuan apa?)
Menentukan tujuan belajar akan membuat belajarmu bisa lurus di jalurnya dan
tidak menggak-menggok

11
3) Tentukan Target Hidup Yang Ingin Dicapai Dari Hasil Belajar (Misalnya nilai
ulangan tinggi, nilai raport memuaskan atau lulus dengan prestasi)
Menentukan target hidup akan memberi motivasi agar belajar terus bersemangat.
bila perlu tuliskan target hidup kalian sebagai cita-cita dan tempelkan di tempat
yang bisa kalian lihat setiap hari.
4) Buatlah Jadwal Belajar dan Taati Jadwal Itu
Buatlah jadwal jam berapa saja siswa harus belajar dan berapa lama siswa belajar.
Belajar yang terjadwal akan menjadi pedoman harian bagi siswa untuk tetap
belajar setiap hari tanpa absen, berikan sanksi diri jika salah satu dari siswa
tersebut melanggarnya, misalnya dengan menggantinya di jam yang lain hari itu
dengan durasi yang sama persis dan ditambah menghafal lima suku kata bahasa
Inggris dan lain-lain. (Ingat : singkat, tapi rutin. Jangan SKS (Sistem Kebut
Semalam). Belajar singkat tapi rutin jauh lebih baik daripada sistem kebut
semalam.
5) Istirahat Yang Cukup
Berikan rehat bagi diri siswa sendiri dari aktifitas belajar, misalnya setelah
belajar selama satu jam istirahatlah selama 5 sampai 10 menit dengan kegiatan
santai yang kalian sukai, sekedar minum atau jalan-jalan sebentar
6) Tuliskan dan Tandai
Tuliskan hal-hal penting dari yang dipelajari dari buku sumber belajar dalam
buku catatan, buatlah ringkasan atau kata-kata kunci, kalau perlu buat jembatan
keledai agar mudah diingat. Tandai bagian yang penting dari buku sumber
dengan tanda-tanda yang menarik dan mudah dilihat, kalau buku itu milik sendiri
bisa menggunakan stabilo atau pensil warna, kalau ingin buku tetap bersih bisa
menggunakan potongan kertas warna-warni yang diselipkan di halaman buku
yang diinginkan
7) Kondisikan dan Nikmati
Kondisikan kamar siswa agar nyaman untuk belajar, atur sedemikian rupa
sehingga kamu ada di posisi yang pas untuk mendukung kenyamanan belajar,
berikan hiasan yang membuat siswa nyaman dan senang berada disana.
8) Jauhkan Semua Gangguan.
Kalau tidak bisa, maka jauhi semua hal yang mengganggu siswa belajar,
misalnya membuka Instagram, Youtube, Game dan Line di laptop dan bermain di

12
lapangan asrama saat seharusnya jam belajar, yang umumnya merupakan hal
yang biasa para siswa kelas X lakukan di asrama saat malam hari.
9) Kenali Cara Diri belajar
kalau siswa suka belajar dengan simbol, gambar dan visualisasi maka belajarlah
yang melibatkan hal-hal visual yang bisa membuat tertarik, misalnya dengan
memperhatikan gambar-gambar pada buku sumber kemudian menelaah
penjelasannya, gunakan ilustrasi dan warna yang bervariasi dalam buku catatan
agar selalu berminat untuk mempelarinya. Kalau siswa suka belajar dengan
mendengarkan suara bisa membaca sambil bersuara, atau sambil mendengarkan
suara lain yang disukai.
10) Rutin Membaca
Jangan bosan dan jangan malas untuk membaca dan terus giat membaca, karena
membaca menjadi pintu masuk pengetahuan dan wawasan yang merupakan
tahapan belajar dasar, semua sumber belajar sekarang ini kebanyakan berbasis
teks, jadi jangan malas untuk membaca, kalau ada waktu luang diluar jadwal
belajar gunakan untuk membaca agar wawasan makin luas dan pengetahuan
terus bertambah.
(http://asrama-tips.blogspot.co.id/2016/05/10-trik-jitu-cara-belajar-
berkualitas.html)

13
BAB 3
PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional Istilah Penelitian


Belajar Merupakan Kewajiban para siswa untuk mendapatkan ilmu yang
berguna untuk masa depan mereka kelak.
3.2 Populasi Dan Sampel Sumber Data
3.2.1 Populasi
Menurut Margono (2004:118), pengertian populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi
populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan
jumlah manusianya.
Populasi terdiri dari objek atau subjek penelitian yang memiliki jumlah tertentu
dan karakteristik yang ditentukan oleh penulis. Populasi bukan hanya jumlah yang ada,
objek atau subjek yang sedang dipelajari, tetapi mencakup semua karakteristik dari
objek atau subjek. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Plus Negeri
17 Palembang yang berjumlah 456 orang.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Karena populasi bersifat besar, penulis tidak
mungkin meneliti seluruh populasi karena kurangnya tenaga dan waktu. Oleh karena
itu, sampel yang diambil harus bisa mewakili populasi.
Jadi sampel yang diambil secara acak adalah 45 siswa yang merupakan 10% dari
seluruh siswa kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang. Penulis mengambil sampel 22
orang siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan di setiap kelas X di SMA Plus Negeri
17 Palembang. Sampel tersebut dipilih dikarenakan penulis bersekolah di SMA Plus
Negeri 17 Palembang sehingga memudahkan penulis dalam pengumpulan data.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini adalah teknik angket atau kuisioner. Teknik ini dilakukan dengan cara
memberikan sejumlah pertanyaan yang tertulis kepada sampel yang telah

14
ditentukan guna untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh penulis.
3.3 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari kuisioner akan ditabulasikan, dibahas dan
dianalisis secara deskriptif. Selain itu, dari informasi yang diterima akan
dilakukan pengumpulan data pendukung, analisis dan penyelidikan
masalah untuk menentukan solusi yang dibahas.
3.4 Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis
kuantitatif dan kualitatif. Maksud dari analisis kuantitatif adalah metode
yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap
fenomena sosial. Sedangkan kualitatif adalah metode yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Keduanya merupakan penelitian dengan cara menyaring data lalu
dijelaskan dan dianalisis.

15
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Bagaimana cara belajar siswa kelas X di asrama SMA Plus


Negeri 17 Palembang
Tabel 4.1.1 Presentase Frekuensi kegiatan siswa di asrama

No Kegiatan Frekuensi Presentase

1 Belajar
2 Bermain Game
3 Chatting
4 Berkumpul Dengan Teman
5 Lainnya

Tabel 4.1.2 Presentase Frekuensi

16

Anda mungkin juga menyukai