Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA

SEKOLAH DASAR BERBASIS KEARIFAN


LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN
Alifia Nugrahaning Saputri 1*, Anatri Desstya1
Universitas Muhammadiyah Surakarta1

ELSE (Elementary Abstrak


Penelitian ini mengangkat nilai kearifan lokal yang sudah tertanam di masyarakat Jawa khususnya
School Education daerah Sragen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk eksplorasi terhadap peningkatan dari
implementasi model pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal terhadap kreativitas dan hasil
Journal) belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dengan pendekatan kualitatif ini peneliti akan mengkaji
secara mendalam tentang implementasi pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam hal ini untuk memperoleh
gambaran yang utuh mengenai implementasi pembelajaran IPA sekolah dasar berbasis kearifan
lokal di kabupaten Sragen yang mana menjadi fokus penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD
Negeri Teguhan sebanyak 18 siswa. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dengan implementasi
model pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
siswa.

Kata Kunci: model pembelajaran IPA berbasis kearifan local; kreativitas; hasil belajar

Abstract
This research highlights the value of local wisdom embedded in the Javanese community,
especially in the Sragen area. The aim of this study is to determine the influence and
improvement of the implementation of local wisdom-based science learning models on students'
This is an open access article creativity and learning outcomes. This research uses a qualitative approach with the method used
under the Creative Commons being descriptive. With this qualitative approach, the researcher will examine in-depth the
Attribution-ShareAlike 4.0 implementation of local wisdom-based science learning. The type of research used in this study is
International license. a case study. In this case, to obtain a comprehensive picture of the implementation of local
wisdom-based science learning in elementary schools in Sragen Regency, the focus of the study
is on the teacher and 18 fifth-grade students of SD Negeri Teguhan. The results of this study
prove that the local wisdom-based science learning model can improve students' creativity and
learning outcomes.
ISSN 2477-4820
Keywords: local wisdom-based science learning model; creativity; learning outcomes.
(Online)
ISSN 2406-9205
(Print)

*Correspondence:
Alifia
Nugrahaning
Saputri
alifiasaputri2000@
gmail.com

Received: 12-04-2023
Accepted: 23-07-2023
Published: 01-08-2023

DOI
10.30651/else.v7i2.18280

154
PENDAHULUAN Karakteristik bagi peserta didik di sekolah
Pendidikan IPA merupakan usaha atau proses dasar dalam tahapan belajarnya sudah optimal
mendidik peserta didik hakikat ilmu dalam pembelajaran menggunakan
pengetahuan, yang meliputi: produk, teknik, pengintegrasian materi muatan potensi kearifan
membentuk pola pikir ilmiah, dan sadar akan lokal perlu dipelajari oleh peserta didik salah
nilai-nilai yang berlaku. satunya dalam pembelajaran potensi kearifan
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam (IPA) lokal berupa muatan pembelajaran IPA sekolah
bertujuan untuk mengarahkan peserta didik dasar. Dikarenakan pada muatan pembelajaran
tentang hakikat sains yang mencakup IPA sekolah dasar sendiri dapat dikaitkan dengan
komponen-komponen sebagai berikut : produk, fenomena alam yang sesuai dengan
prosedur, dan pengembangan perilaku yang pembahasan terkait potensi kearifan lokal.
ilmiah serta menyadari nilai-nilai yang terdapat Memudahkan siswa memahami materi adalah
pada masyarakat guna pengembangan perilaku salah satu kemungkinan lokal dalam
dan pelaksanaan pembelajaran ilmu pembelajaran, tetapi bisa juga membantu siswa
pengetahuan alam yang positif (Pamungkas, guna berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif
2017) . tentang lingkungan mereka. Guru perlu
Pelajar mulai kehilangan rasa nasionalisme memahami pembelajaran terpadu daerah di
karena mereka belajar lebih banyak tentang setiap daerahnya masing-masing. Guru dapat
budaya luar negeri dan kurang menguasai memanfaatkan berbagai bahan ajar untuk
kearifan lokal Indonesia di era membantu siswa mereka mengembangkan sifat-
globalisasi.(Wibowo, 2015). Siswa harus sifat karakter yang positif. Salah satunya adalah
ditanamkan rasa cinta kepada budaya dan pengembangan pembelajaran berbasis kearifan
kearifan lokal sebagai generasi penerus negara lokal yang sangat terikat dengan lingkungan
agar keberadaan budaya dan kearifan lokal tetap siswa. Lingkungan tempat siswa belajar serta
kuat. Ini dapat dicapai dengan memasukkan atribut mereka mungkin berdampak pada
pengetahuan budaya mereka ke dalam proses kapasitas mereka untuk belajar (Mariana, 2009).
pembelajaran mereka. Karena kearifan lokal dan Pengetahuan lokal merupakan konsekuensi
budaya dapat mempengaruhi pengalaman dari pengalaman komunitas tertentu dan
belajar siswa, serta pola berpikir mereka mungkin tidak dirasakan oleh kelompok lain.
(kognitif), sikap mereka (afektif), dan perilaku Karena nilai-nilai kearifan lokal terbukti dari
mereka (psikomotor) (Wibowo, 2015). Karena itu, waktu ke waktu, mereka terkait erat dengan
penting untuk menciptakan inovasi komunitas tertentu. Terlebih lagi usianya nyaris
pembelajaran yang menggabungkan budaya sama dengan keberadaan masyarakat maupun
dengan pengetahuan, yang juga dikenal sebagai komunitas tertentu. Pembelajaran IPA bisa
etnosains (Puspitasari, 2022) terkembang mengandalkan keunikan serta
Terdapat kurikulum terbaru yang disebut keunggulan suatu wilayah, terhitung budaya
kurikulum merdeka yang saat ini mengharuskan serta teknologi berbasis kearifan lokal. Kearifan
guru untuk lebih inovatif lagi dalam kegiatan lokal, yang berasal dari tradisi turun temurun
belajarJadi, guru harus mampu memberikan dan menciptakan kedamaian dan kemakmuran
konsep baru dalam pembelajaran. Ide-ide baru bagi masyarakat, adalah ciri khas suatu wilayah
tersebut sangat penting membuat kegiatan (Pamungkas et al., 2017).
belajar menyenangkan. Salah satu usaha yang Kearifan daerah menurut (Rahyono,2014)
bisa dilakukan yaitu dengan menggabungkan isi adalah kecerdasan manusia yang dibentuk oleh
pelajaran dengan pembelajaran tradisi lokal. pengalaman komunal dan dimiliki oleh berbagai
kelompok etnis. Dengan kata lain, kearifan lokal

155
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

berasal dari pengalaman masyarakat sendiri, sambil menghargai keberagaman budaya lokal.
bukan dari pengalaman orang lain. Nilai—nilai Mengaplikasikan kebijaksanaan lokal selama
yang kuat melekat pada komunitas tertentu, dan proses pembelajaran adalah salah satu tindakan
nilai-nilai ini telah ada sejak lama. Berdasarkan yang dapat dilakukan. Penerapan kebijakan lokal
gagasan, interaksi sosial, dan hasil kreatif, dalam proses belajar mengajar sebagai upaya
antropolog termasuk Koentjaraningrat, Spradley, untuk meningkatkan kesadaran akan kebijakan
Taylor, dan Suparlan telah membagi budaya lokal di sekitarnya dan sebagai langkah untuk
masyarakat ke dalam empat kearifan lokal. mempertahankan keberadaan kebijakan lokal di
Semua informasi yang dimiliki dan digunakan tengah arus globalisasi. Namun, kebanyakan
sekelompok orang untuk memahami lingkungan guru belum menerapkan kebijakan lokal
mereka melalui tindakan sehari-hari mereka kegiatan belajar, yang menghambat pencapaian
dikenal sebagai budaya (Ulfah Fajarini, 2014). tujuan pendidikan (Shufa et al., 2018).
Pembelajaran berbasis kearifan lokal adalah Kejadian di atas masih banyak terjadi,
upaya terencana yang menggunakan potensi terutama di sekolah dasar. Banyak guru belum
lokal secara cerdas untuk membuat lingkungan menerapkan kearifan lokal pada kegiatan belajar,
belajar dalam proses pendidikan sehingga khususnya materi IPA. Sehingga sangat sulit
peserta didik dapat secara aktif meningkatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Maka,
keahlian, informasi, dan keterampilan mereka. untuk menghadapi situasi tersebut, guru
Sikap meningkatkan bangsa dan negara diharapkan dapat memiliki penguasaan dan
(Widyaningrum, 2018). menjalankan implementasi kearifan lokal dalam
Pembelajaran IPA tidak hanya teori; itu juga proses pembelajaran.
berkaitan dengan masalah yang terjadi di dunia Dari penelitian (Sari, 2020), disimpulkan
nyata. Metode pembelajaran yang tepat banyak murid yang belum mengetahui jenis-
diperlukan untuk mengajarkan siswa untuk jenis kearifan lokal yang ada di sekitar mereka.
berpikir kritis, kreatif, menangkap informasi, dan Hal ini disebabkan oleh mayoritas siswa yang
membuat argumen yang kuat. lebih suka bermain dengan perangkat elektronik
Dalam desain pembelajaran sains yang dan terdampak dari berkembangnya IPTEK yang
didasarkan pada kearifan lokal (local wisdom), cepat. Akibatnya, mereka tidak mengenal dan
tindakan yang dilakukan (Subali et al., 2015) tidak terlibat dengan budaya lokal.
menunjukkan bahwa sebelas sifat peserta didik Selain itu, peneliti melakukan survey terhadap
menjadi lebih baik (Subali et al., 2015): disiplin, beberapa siswa kelas V SD Negeri Teguhan
jujur cermat, tekun, berkarakter, tanggung jawab, bahwa banyak siswa yang belum mengetahui
dan peduli terhadap lingkungan. apa itu kearifan lokal dan siswa tersebut juga
Berdasarkan pengertian kearifan lokal yang belum mengetahui kearifan lokal yang ada di
sudah di jelaskan, kearifan lokal adalah segala tempat mereka tinggal. Untuk memastikan
sesuatu yang menjadi kekuatan wilayah, hasil bahwa siswa memperoleh pemahaman yang
pemikiran manusia dan karya masyarakat, lebih baik tentang lingkungan setempat mereka
mengandung prinsip-prinsip bijaksana dan dan memastikan bahwa kearifan budaya lokal
cerdas, serta diwariskan selalu. Mengintegrasikan tidak akan punah seiring berjalannya waktu, guru
kearifan lokal kedalam pembelajaran berat harus memperkuat pembelajaran berbasis
mengembangkan kecintaan terhadap kearifan kearifan lokal. Diharapkan para pendidik akan
lokal yang ada di sekitar kita. Menurut Lampiran lebih kreatif memadukan konten dari sekolah
IV Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, dasar dengan kearifan lokal. Konten berbasis
pendekatan tematik yang menggabungkan pengetahuan lokal dapat menambah konteks
berbagai mata pelajaran digunakan dalam dan signifikansi pembelajaran.
kurikulum sekolah dasar untuk menumbuhkan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa

156
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

Kajian tentang Implementasi Pembelajaran tanaman jagung yang tumbuh di wilayah


IPA Berbasis Kearifan Lokal yang sudah Kota Kupang secara anatomi tidak memiliki
dilakukan oleh beberapa peneliti, yang pertama perbedaan yang jelas dengan anatomi
(Pamungkas et al., 2017) hasilnya adalah tanaman jagung pada umumnya. Hal ini
Pengaruh model pembelajaran IPA berbasis dikarenakan jagung ini berada pada tingkat
kearifan lokal terhadap kreativitas siswa dapat takso yang spesifik di bawah genus. Hasil
dilihat dari hasil observasi ketika pembelajaran. dari pengamatan karakter Anatomi Jaringan
Kreativitas siswa ketika pembelajaran diteliti epidermis tanaman jagung (Zea maysL.) yang
ketika siswa berdiskusi dan menjawab tumbuh di wilayah Kota Kupang ini dibuat suatu
pertanyaan diskusi yang disajikan di lembar bahan ajar leaflet yang telah di validasi oleh ahli
kegiatan siswa. Observasi kreativitas siswa tidak materi dan ahli bahan ajar diperoleh rata -
hanya dilakukan pada satu kali pertemuan rata nilai sebesar 3,95 yang masuk dalam
melainkan dilakukan setiap pertemuan. Hal kategori sangat valid sehingga leaflet dapat
tersebut dilakukan untuk mengetahui digunakan sebagai sumber belajar tambahan
peningkatan kreativitas siswa dari pertemuan ke pada mata pelajaran IPA SD yang berbasis
pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal.
kreativitas siswa pada kelas eksperimen lebih Keenam, (Khaerani et al., 2020) Hasil
tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran IPA
analisis data menunjukkkan rata-rata hasil berbasis kearifan lokal telah memenuhi kategori
observasi aspek kreativitas siswa pada kelas valid, fase-fase RPP dapat dilaksanakan dengan
eksperimen sebesar 73,5 sedangkan pada kelas baik, dan hasil belajar kognitif siswa dapat
kontrol sebesar 68,6. meningkat dalam kategori sedang. Selain itu,
Kedua, (Pradyta Bela Assyaril & Aditya Dyah siswa memberikan respon positif terhadap
Puspitasari, 2022) Hasil analisis kompetensi dasar proses pembelajaran yang telah diikutinya.
pada muatan IPA kelas IV dapat diketahui bahwa Ketujuh, (Andriana et al., 2017) hasilnya
muatan IPA SD dapat disisipkan dengan pengembangan multimedia pembelajaran IPA
integrasi kearifan lokal kota pamekasan dapat berbasis kearifan lokal di sekolah dasar dengan
diketahui terdapat dua KD yang dapat memanfaatkan microsoft power point dan
dipadukan dengan kearifan lokal tersebut. dikemas ke dalam CD (Compact Disk) dengan
Ketiga, (Widyaningrum, 2018) Hasil analisis materu sumber daya alam dan pemanfaatan
kebutuhan pengembangan model pembelajaran yang telah terintegrasi dengan kearifan lokal
berbasis etnosains untuk meningkatkan kualitas baduy. Kelayakan produk pengembangan ini
pembelajaran IPA dan menanamkan nilai didasarkan pada hasil uji ahli media nilai rata-
kearifan lokal siswa sekolah dasar terbukti efektif rata yang diperoleh adalah 88,57% dengan
mampu memperbaiki kualitas pembelajaran kategori sangat layak.
pada aspek aktivitas dan hasil kognitif siswa. Kedelapan, (Ayurachmawati et al., 2022) Hasil
Keempat, (Risyanti et al., 2022) hasilnya Pengembangan multimedia berbasis kearifan
Analisis materi IPA pada Lembar Kerja Peserta lokal pada muatan materi IPA di SD yang telah
Didik (LKPD) berbasis kearifan lokal dalam dikembangkan dalam penelitian ini
pembelajaran tematik kelas IV SD Negeri dikategorikan sangat valid. Pada aspek
Tegalrejo Purworejo telah menunjukkan hasil. penelitian ini dihasilkan nilai kevalidan yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema yang diperoleh dari para validator untuk aspek materi,
digunakan dalam penelitian ini yaitu tema 6 media, dan bahasa secara berturut-turut sebesar
Cita-Citaku, subtema 2 Giat Berusaha Meraih 89,3%, 90,6%, dan 88,3%. Selain itu multimedia
Cita-Cita, pembelajaran 2. berbasis kearifan lokal pada muatan materi IPA
Kelima, (Alihar, 2018) Berdasarkan hasil yang telah dikembangkan dalam penelitian ini
penelitian diketahui bahwa jaringan epidermis dikategorikan sangat praktis untuk digunakan

157
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

dan menjadikan pembelajaran lebih tersebut sudah dilaksanakan di tingkat sekolah


menyenangkan. menengah baik itu Sekolah Menengah Pertama
Kesembilan, (Aditya et al., 2019) (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Pada tingkat sekolah dasar jarang ditemukan
diketahui bahwa sikap disiplin belajar siswa pembelajaran yang mengaitkan kearifan lokal di
meningkat setelah model learning cycle(5E) wilayah setempat. Oleh karena itu, peneliti
berbasis kearifan lokal, begitu pula dengan hasil melakukan penelitian lebih lanjut tentang
belajar IPA siswa meningkat setelah mengikuti implementasi pembelajaran IPA berbasis
model learning cycle(5E) berbasis kearifan kearifan budaya local Kabupaten Seragen di
lokal. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tingkat Sekolah Dasar.
perbedaan secara simultan sikap disiplin belajar
dan hasil belajar IPA siswa. Semakin tinggi sikap METODE PENELITIAN
disiplin belajar siswa, maka semakin tinggi pula Dengan menggunakan metode yang
pemahaman hasil belajar IPA yang dimiliki. berfokus pada penjelasan dan penggambaran
Sebaliknya, semakin rendah sikap disiplin pada penelitian ini. Dengan metode ini, peneliti
belajar siswa, maka semakin rendah pula hasil akan melakukan analisis mendalam tentang
belajar IPA yang dimiliki. Sehingga dapat penerapan pembelajaran IPA yang berbasis
dikatakan terdapat perbedaan secara simultan kearifan lokal. Alasan untuk menggunakan
sikap disiplin belajar dan hasil belajar IPA siswa. pendekatan ini adalah dapat membantu
Kesepuluh, (Meifisya et al., 2020) Berdasarkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik dan
hasil penelitian dan pembahasan dipeoleh rata- penemuan informasi yang sebelumnya belum
rata nilai yaitu 79,83 dan persentase siswa yang ditemukan. Peneliti juga dapat memahami ide-
tuntas sebesar 78% dengan nilai zhitung > ide menggunakan strategi ini yang sulit
ztabel yaitu 3,35 >1,64, maka dapat disimpulkan dipahami dengan menggunakan pendekatan
bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri lain. Analisis kasus merupakan pendekatan yang
3 Srikaton Kabupaten Musi Rawas setelah dipakai di sini. Dalam konteks ini, tujuan
diterapkan model pembelajaran Children’s penelitian adalah untuk memahami secara
Learning in Science berbasis kearifan lokal secara menyeluruh bagaimana penerapan
signifikan tuntas. pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal
Berdasarkan pemaparan diatas yang sudah dilakukan oleh guru dan siswa kelas V di SD
banyak dilakukan oleh peneliti seperti penelitian Negeri Teguhan, kabupaten Sragen. Dalam studi
yang dilakukan oleh (Pamungkas et al., 2017) ini, guru dan siswa di sekolah-sekolah tersebut
dan (Widyaningrum, 2018) menyebutkan bahwa akan diamati saat mereka mengajar sains
pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal dapat dengan menggunakan pengetahuan
meningkatkan kreativitas siswa dan konvensional.
meningkatkan kualitas di dalam pembelajaran. Menafsirkan dan menggambarkan fakta yang
Dengan mengaitkan kearifan lokal dalam berkaitan dengan situasi saat ini adalah tujuan
pembelajaran IPA, siswa dapat mengenal dan dari penelitian kualitatif deskriptif. Untuk
mengetahui kearifan lokal yang ada di memahami dengan baik penerapan
lingkungan setempat. Selain itu, mengaitkan pembelajaran saintifik sekolah dasar berbasis
pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal juga kearifan lokal di Kabupaten Sragen, maka
dapat mencegah supaya kearifan lokal budaya digunakan metode kualitatif deskriptif dalam
setempat tidak punah karena perkembangan penelitian ini.
zaman. Kajian ini dilakukan di SD Negeri Teguh yang
Penelitian implementasi pembelajaran IPA berstatus school organizer dan saat ini
berbasis kearifan lokal sudah banyak dilakukan menawarkan Kurikulum Belajar Bebas dengan
oleh peneliti, tetapi kebanyakan penelitian akreditasi A. Terletak di Jalan Merapi 12, Sragen

158
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Penelitian ini memiliki dokumentasi berupa
Jawa Tengah dengan kode pos 57214. Data data-data penting yang digunakan pada saat
utama dan data tambahan keduanya digunakan pembelajaran seperti perangkat pembelajaran
dalam penelitian ini. Data yang langsung berupa RPP (Rencana Pelaksanaan
dikumpulkan dari sumbernya disebut sebagai Pembelajaran), modul ajar, media
data primer. Sementara data tambahan adalah pembelajaran, serta ditambah foto kegiatan
informasi yang peneliti kumpulkan dari sumber yang berhubungan dengan proses
yang sudah ada untuk memenuhi syarat sebagai pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal.
orang kedua fungsional (Mulyadi, 2016). Sumber
data primer di penelitian ini melibatkan guru Dalam penelitian ini, teknik interaktif
wali kelas V berjenis kelamin perempuan diterapkan guna analisis data. pendapat Miles
bernama ibu Ammar Nur Ashri., S.Pd, dan dan Huberman (2012), teknik analisis data
peserta didik kelas V dengan jumlah 18 peserta pendekatan interaktif memiliki tiga komponen
didik dengan rentan usia 11-12 tahun yang penting:
meliputi 8 siswa perempuan dan 10 siswa laki- 1. Reduksi data
laki sebagai pelaksana implementasi Reduksi data dapat digambarkan sebagai
pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal. proses seleksi yang berfokus pada
Sumber data sekunder diperoleh dalam pengurangan, pengabstraksian, dan
penelitian ini diambil dari dokumen penting pengubahan data mentah yang berasal dari
yang digunakan dalam pembelajaran, foto catatan lapangan yang ada. Ini adalah tahap
pelaksanaan pembelajaran, data penting lainnya awal analisis data, dan dilakukan untuk
serta penelitian terdahulu yang relevan. memudahkan peneliti menginterpretasikan
Data collection technique data yang mereka peroleh. Pengurangan data
Peneliti menggunakan banyak teknik dilakukan dengan memilih dan memisahkan
pengumpulan data untuk mengumpulkan data setiap entri data dari pengamatan,
studi yang diperlukan, termasuk: wawancara, dan rekaman; kemudian, data
1. Wawancara mentah diproses dan dipisahkan agar lebih
Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh bermanfaat.
penjelasan materi yang lebih menyeluruh dari 2. Penyajian data
pihak yang dianggap lebih tahu tentang Singkatnya, penyajian data dapat
pokok bahasan yang diselidiki. Wawancara didefinisikan sebagai kumpulan informasi
dilakukan setiap kali informan memiliki waktu yang sistematis yang memungkinkan
luang. seseorang untuk menarik kesimpulan dan
Fokus penelitian ini adalah untuk menentukan mengambil tindakan. Penyajian data dalam
metode pengajaran IPA berbasis kearifan penelitian ini dilakukan dengan
lokal di sekolah dasar. Panduan wawancara menggunakan teks naratif, dengan tujuan
digunakan untuk mengatur wawancara. membantu peneliti memahami masalah dan
2. Observasi merencanakan tindakan selanjutnya.
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi.
data berdasarkan perkembangan yang terjadi Peneliti mulai memeriksa signifikansi korelasi
selama di lapangan. pada awal pengumpulan data, mencatat pola
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati dan kecenderungan, dan kemudian sampai
kegiatan tentang proses pembelajaran IPA pada kesimpulan. Gagasan dasar dan hasil
yang dilakukan oleh guru kelas V dengan awal yang disampaikan pada awal proses
mengimplementasikan kearifan lokal terdapat pengumpulan data hanyalah sementara dan
di SD Negeri Teguhan. akan berubah seiring berlangsungnya proses
3. Dokumentasi pengumpulan data. Namun, keputusan yang

159
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

dibuat dapat dipercaya hanya jika didukung bahwa di dalam profil pelajar pancasila juga
oleh informasi yang sah dan konsisten yang mengharuskan adanya pembelajaran berbasis
ditemukan peneliti di lapangan. kearifan lokal, untuk itu sekolah mulai
menerapkan pembelajaran berbasis kearifan
Penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam lokal. Hal ini sesuai dengan temuan studi
penelitian ini adalah sebagai berikut : Widyaningrum (2018). Pembelajaran berbasis
1. Menyusun simpulan sementara. kearifan lokal merupakan upaya sadar untuk
Disebut "sementara" karena informasi mewujudkan lingkungan belajar dalam proses
tambahan akan diperoleh selama penelitian pendidikan dengan secara cerdas memanfaatkan
berlangsung. Oleh karena itu, verifikasi data potensi daerah setempat, dengan tujuan
dilakukan dengan mempelajari data yang membantu peserta didik secara aktif
sudah bertujuan supaya data yang meningkatkan potensi keahlian, pengetahuan,
didapatkan menjadi lebih objektif sekaligus dan keterampilannya. pandangan yang ingin
akurat. memperbaiki bangsa dan negara.
2. Menarik kesimpulan akhir setelah kegiatan Ada beberapa jenis kearifan lokal yang sudah
pertama selesai. di terapkan di SD Negeri Teguhan seperti,
Untuk mencapai kesimpulan ini, pernyataan penanaman sayuran sawi, seni batik, seni tari,
narasumber dibandingkan dengan makna olah pangan lokal yang di kembangkan oleh
konseptual masalah penelitian. siswa dalam kegiatan market day, dan produksi
Pada tahap awal proses penelitian, survei tahu. Guru mengatakan bahwa di lingkungan SD
dilakukan terhadap SD Negeri Teguhan untuk Negeri Teguhan yang paling terkenal adalah
mengetahui bagaimana penggunaan produksi tahu, tapi untuk sekolah sendiri belum
pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal menerapkan produksi tahu hanya saja sekolah
dilaksanakan. Selain itu, dilakukan mengajak siswa untuk mengunjungi pabrik
penelusuran literatur dan referensi pembuatan tahu yang berada di sekitar
pendukung penelitian. Langkah kedua, sering lingkungan sekolah. Dan project selanjutnya SD
dikenal sebagai tahap implementasi, Negeri Teguhan berencana untuk membuat
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin project perikanan supaya basis kearifan lokal
untuk mendapatkan informasi spesifik. Tahap perikanan ada di daerah teguhan.
ketiga sering disebut sebagai tahap finishing. Pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal
Pada titik ini, peneliti melakukan analisis data sangat penting untuk di terapkan kepada siswa.
berdasarkan temuan dari dokumentasi, Guru mengatakan jika siswa hanya belajar dari
observasi, wawancara. yang ada di buku materi saja namun tidak ada
Memanfaatkan tiga sumber memastikan pengalaman nyata di lingkungan sendiri itu tidak
keandalan temuan penelitian ini. Dengan akan bermakna untuk siswa, pastinya
menggunakan berbagai sumber data, seperti pembelajaran akan terasa kurang maksimal. Jadi
dokumen, arsip, temuan wawancara, dan hasil nilai-nilai yang ada di kehidupan itu kita
observasi, peneliti dapat memeriksa masukkan kedalam kearifan lokal sehingga siswa
kebenaran informasi tertentu melalui tahu bahwa ternyata tidak perlu jauh-jauh
penggunaan triangulasi sumber. karena di lingkungan sekitar kita memiliki
kearifan lokal sendiri.
Pada saat pembelajaran IPA berbasis kearifan
HASIL DAN PEMBAHASAN lokal, siswa terlibat aktif saat melakukan diskusi,
Hasil wawancara kepada guru kelas V SD kerja sama dalam kelompok, dan melakukan
Negeri Teguhan telah menerapkan pembelajaran penelitian saat berkunjung ke pabrik tahu. Saat
IPA berbasis kearifan lokal sebagai bagian dari pembelajaran berbasis kearifan lokal dilakukan,
kurikulum mandiri mereka. Guru mengatakan siswa juga merespons dengan baik, antusias, dan

160
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

senang. Pembelajaran dilakukan di luar ruangan sekolah, memanfaatkan kearifan lokal yang
tidak di dalam ruangan. Hal ini di perkuat paling terkenal di daerah Teguhan. Sekolah
melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri belum menerapkan produksi tahu hanya
bahwa siswa sangat antusias dan aktif dalam sesi saja sekolah mengajak siswa untuk mengunjungi
tanya jawab kepada pengerajin tahu. pabrik pembuatan tahu yang berada di
Cara memanfaatkan wujud kearifan lokal lingkungan sekolah dengan cara bergantian
dengan membuat project, guru mengatakan untuk setiap kelasnya. Selain itu, siswa terlibat
bahwa sekolah memiliki project kearifan lokal aktif mengamati proses pembuatan tahu dari
dengan membuat festival seperti market day. awal sampai akhir. Tidak hanya mengamati,
Siswa membuat dan menjual olahan pangan siswa juga sangat aktif dalam melakukan tanya
yang ada di daerah sekitar secara berkelompok. jawab kepada pemilik serta pengerajin tahu yang
Siswa sendiri yang memproduksi dan mereka berada di tempat produksi tahu tersebut.
sendiri yang menjualnya. SD Negeri Teguhan sudah menerapkan
Sekolah menerapkan konsep yang baru di penanaman sayuran, saat ini sekolah sedang
pelajari kedalam tradisi atau kebiasaan yang ada menanam sawi. Penanaman sayuran berlokasi di
di dalam lingkungan sekolah yaitu dengan belakang sekolah, siswa terlibat secara langsung
konsep baru dalam kebiasaan. Misalnya, siswa untuk penanaman sawi. Siswa diajarkan cara
jarang memakai internet. Sebenarnya ini konsep menanam sawi dan merawat dengan benar, dan
sudah lama hanya saja baru di terapkan di SD sekolah berencana untuk memperkenalkan
Negeri Teguhan seperti pemakaian LCD saat proyek perikanan di masa depan. Selain itu,
pembelajaran, jadi siswa terlihat lebih antusias, melalui kegiatan ini, Berdasarkan pengamatan
lebih memperhatikan, dan lebih fokus. Jadi yang mereka lakukan, anak menjadi lebih
menerapkannya itu dalam pembelajaran saja, termotivasi untuk belajar dan lebih mudah
pembelajaran yang menyenangkan dan memahami pengertian tumbuh kembang.
pembelajaran yang menginovatif dengan cara Tidak hanya itu, sekolah juga menerapkan
inovasi model pembelajaran. seni batik kepada para siswa. Berdasarkan
Perkembangan yang terjadi pada saat observasi yang dilakukan oleh peneliti, seni batik
dilaksanakan proses pembelajaran IPA berbasis ini baru saja di terapkan sekolah kepada siswa.
kearifan lokal terhadap siswa yaitu emosional Guru mengajarkan bagaimana cara membuat
anak berbeda. Dari yang awalnya tidak antusias batik jumputan kepada siswa. Kegiatan
berubah menjadi antusias, dari segi emosional membatik ini juga dapat menjadi bekal
peserta didik berubah walaupun intelegensinya keterampilan yang dapat digunakan dalam
belum begitu meningkat tapi sosial kehidupan dimasa mendatang. Dengan
emosionalnya berubah. mengasah keterampilan membatik ini, siswa bisa
Setelah melakukan pembelajaran IPA berbasis mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari,
kearifan lokal membuat siswa bermotivasi dan misalnya siswa dapat membuat batik jumputan
memiliki minat untuk memiliki usaha sendiri. dirumah mereka masing-masing dan juga bisa
Diperkuat pada observasi dari peneliti bahwa menjualnya di online shop. Pengetahuan dan
sebagian besar pekerjaan dari orang tua siswa keterampilan membatik ini dapat mereka ajarkan
adalah pengusaha sekaligus pengerajin tahu. kepada orang tua sehingga ibu-ibu yang
Siswa memiliki minat untuk memiliki usaha dari diharuskan untuk dirumah dapat membuat batik
olahan tahu, dan memiliki motivasi untuk jumputan dirumah. Belajar berkreasi siswa
membuka usaha olahan tahu. memerlukan proses untuk mendukung
Sekolah telah mengeksplorasi beberapa tercapainya kemampuan tersebut. Sebelumnya,
praktik kearifan lokal, seperti produksi tahu. guru menjelaskan kepada siswa tentang motif-
Siswa diajak untuk berkunjung ke tempat motif batik jumputan serta teknik melipat kain
pengolahan tahu yang berada di belakang batik jumputan untuk membuat pola. Dengan ini

161
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

diharapkan siswa dapat memiliki keahlian khusus siswa meningkatkan keterampilan soft skill
membuat batik untuk masa depan mereka. mereka dalam kewirausahaan. Selain itu,
Selain seni batik, sekolah juga menerapkan harganya berkisar dari dua ribu rupiah hingga
seni tari. Karena tari berdampak pada berbagai tiga ribu rupiah. Anak-anak sangat gembira dan
faktor, termasuk kemampuan kognitif, senang dengan kegiatan ini. Kegiatan hari
emosional, dan psikomotorik siswa, perdagangan ini bertujuan untuk mendorong
pembelajaran seni tari di sekolah dasar bakat siswa SD Negeri Teguhan dalam
merupakan sarana yang memberi kesempatan wirausaha, terutama di luar sekolah.
bagi anak untuk mengembangkan bakatnya Pembelajaran IPA sendiri tidak hanya teori,
sendiri. Seni tari banyak diminati oleh banyak namun pula berkaitan dengan situasi
siswa, khususnya siswa perempuan. Seni tari permasalahan nyata yang berlangsung dalam
dimasukkan kedalam kegiatan ekstrakurikuler kehidupan nyata. Dengan berkembangnya ilmu
yang diadakan setelah pembelajaran, biasanya pengetahuan alam di berbagai bidang
seni tari dilakukan selama satu minggu sekali. kehidupan masyarakat, metode pendidikan yang
Siswa belajar tari daerah seperti tari gambyong, tepat diperlukan untuk mempersiapkan siswa
tari manuk dadali, dan lain sebagainya. Siswa untuk menguasai pengetahuan alam sehingga
yang mengikuti ekstrakurikuler tari akan di mereka dapat berpikir kritis, kreatif, dan dapat
pentaskan di dalam lomba dan tampil saat membuat kesimpulan yang masuk akal. Selain
perpisahan siswa kelas VI. Dalam itu, pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal
pelaksanaannya, pengajaran tari di sekolah dasar dapat meningkatkan kreativitas siswa. Ini
disesuaikan dengan usia siswa, dengan gerakan terbukti dengan lembar kegiatan siswa yang
tari yang dimodifikasi agar tidak terlalu meneliti pembelajaran dan menjawab
menantang dan lebih fokus pada eksplorasi pertanyaan dalam diskusi.
gerak yang digunakan dalam kegiatan sehari- Salah satu pendekatan pembelajaran yang
hari atau mengamati lingkungan sekitar. Dengan didasarkan pada kearifan lokal adalah
adanya seni tari di sekolah dasar, siswa dapat pendekatan yang memanfaatkan potensi
mengembangkan bakat yang mereka miliki, seni lingkungan yang ada di tempat siswa tinggal,
tari juga bisa mengembangkan rasa percaya diri tinggal, dan dibesarkan. Selama proses
siswa. Seni tari sangat membantu guru untuk pembelajaran, siswa aktif terlibat dalam kegiatan
menumbuhkan rasa percaya diri siswa. seperti diskusi, kerja kelompok, dan penelitian.
Jenis kearifan lokal yang di terapkan di SD Mereka juga dibawa dalam kunjungan lapangan
Negeri Teguhan selanjutnya adalah olah pangan untuk mengamati dan berpartisipasi dalam
lokal yang dikembangkan melalui kegiatan kegiatan lokal seperti pembuatan tahu.
market day. Di dalam kegiatan market day siswa Dalam pembelajaran yang di ambil pada Bab
membentuk kelompok dan membuat kreasi VII “Daerah Kebanggaanku” dengan topik
mereka sendiri dengan mengolah makanan yang ”Kondisi perekonomian di daerahku” siswa
ada di sekitar mereka. Dalam observasi yang mengenal apa saja kearifan lokal yang ada di
dilakukan peneliti, kebanyakan siswa menjual sekitar lingkungan tempat mereka tinggal.
hasil olahan tahu yang telah mereka buat secara Sebelum itu juga di jelaskan mengenai apa saja
berkelompok. Olahan tahu tersebut seperti, tahu kearifan lokal yang berada di Kabupaten Sragen.
bakso, tahu walik, tahu telur, tahu mercon, tahu Pada pembelajaran sebelumnya siswa diajak
isi, dan masih banyak lagi. Acara market day ini untuk berkunjung ke pabrik tahu yang berlokasi
berupaya untuk mempromosikan dan di belakang sekolah, siswa di tunjukkan proses
membangun keterlibatan kelas serta pembuatan tahu dari awal hingga akhir. Selain
memberikan pengalaman yang mengubah hidup itu, siswa terlihat antusias dan bertanya tentang
siswa Sekolah Dasar Teguhan. Selain itu, proses pembuatan tahu. Setelah itu guru
diharapkan bahwa kegiatan ini akan membantu mengaitkannya di pertemuan yang akan datang

162
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

dengan kearifan lokal yang berada di sekitar Hasil penelitian yang dilakukan oleh
lingkungan sekolah yaitu produksi tahu. Sumintono et al. (2018) menunjukkan bahwa
Siswa telah merespons positif terhadap pembelajaran IPA yang berbasis kearifan lokal
pengalaman belajar ini, menunjukkan dapat meningkatkan keinginan siswa untuk
antusiasme dan minat dalam topik-topik yang belajar dan meningkatkan pemahaman mereka
diajarkan. Sekolah percaya bahwa program ini tentang konsep. Strategi ini sejalan dengan apa
penting dalam memberikan siswa pemahaman yang dilakukan oleh SD Negeri Teguhan, yang
yang praktis dan holistik tentang lingkungan memasukkan pembelajaran sains berbasis
lokal dan keterampilan yang diperlukan untuk kearifan lokal ke dalam kurikulumnya. Dengan
menciptakan dan mengelola bisnis mereka memperkenalkan pengetahuan lokal melalui
sendiri. pembelajaran IPA, siswa menjadi lebih
Untuk mengintegrasikan pengetahuan lokal menyadari lingkungan sekitar mereka dan
ke dalam kurikulum, para guru mengumpulkan memperoleh keterampilan praktis yang dapat
informasi tentang lingkungan sekitar mereka dan membantu mereka dalam menciptakan dan
mengintegrasikannya ke dalam presentasi dan mengelola bisnis mereka sendiri di masa depan.
video. Selain itu, sekolah juga telah membuat Penelitian yang dilakukan oleh (Sumintono, et
proyek seperti hari pasar, di mana siswa menjual al., 2018) juga menunjukkan bahwa
produk lokal dan memperoleh pengalaman pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal dapat
dalam kewirausahaan. meningkatkan keinginan siswa untuk belajar dan
Secara keseluruhan, SD Negeri Teguhan telah pemahaman mereka tentang konsep. Modul
berhasil mengintegrasikan pembelajaran sains pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal yang
berbasis kearifan lokal ke dalam kurikulum dikembangkan oleh peneliti menekankan
mandiri mereka. Sekolah telah mengeksplorasi pengenalan konsep sains melalui aktivitas yang
beberapa praktik lokal, dan siswa telah berbasis kearifan lokal, seperti menanam padi
merespons positif terhadap program ini, dan membuat kerajinan yang terbuat dari bahan
menunjukkan antusiasme dan minat dalam alam.
topik-topik yang diajarkan. Sekolah percaya Siswa memiliki kesempatan untuk
bahwa program ini penting dalam memberikan berkembang secara kreatif melalui pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan yang praktis bagi IPA yang didasarkan pada kearifan lokal. Siswa
siswa untuk mengelola bisnis dan lingkungan menjadi aktif dalam proses pembelajaran melalui
lokal mereka. Kearifan lokal yang dikembangkan percobaan dan diskusi. Siswa dapat
dari hasil wawancara dan observasi. meningkatkan kreativitas mereka melalui diskusi,
Siswa memiliki kesempatan untuk yang mendorong mereka untuk berpartisipasi
menunjukkan kreativitas mereka dengan dalam kegiatan aktif lainnya. Pembelajaran IPA
menerapkan model pembelajaran IPA berbasis yang didasarkan pada kearifan lokal
kearifan lokal. Ini sesuai dengan penelitian memungkinkan siswa untuk memanfaatkan dan
Pamungkas et al. (2017), di mana hasil observasi mengembangkan potensi yang ada dilingkungan
saat pembelajaran menunjukkan pengaruh sekitarnya. Dengan demikian, siswa dapat
model pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal berpartisipasi dalam pemanfaatan dan
terhadap kreativitas siswa. Ketika siswa pelestarian budaya yang ada dilingkungan
berpartisipasi dalam diskusi dan menjawab sekitarnya.
pertanyaan diskusi di lembar kegiatan, kreatifitas
mereka dalam proses belajar diteliti. Observasi KESIMPULAN DAN SARAN
kreativitas siswa tidak hanya melihat seberapa Dari hasil wawancara serta penelitian
kreatif siswa dari pertemuan ke pertemuan; itu diambil kesimpulan bahwa SD Negeri Teguhan
juga melihat seberapa kreatif siswa dari di Kabupaten Sragen telah berhasil
pertemuan ke pertemuan. mengimplementasikan pembelajaran IPA

163
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

berbasis kearifan lokal dalam kurikulum mereka. Puspitasari, A. D. (2022). Analisis Materi IPA SD
Sekolah telah mengintegrasikan pengetahuan Kelas IV dengan Integrasi Potensi
lokal seperti produksi tahu dan penanaman Kearifan Lokal Kota Pamekasan
sayuran ke dalam pembelajaran IPA dan Kurikulum 2013. 1–5.
memperkenalkannya kepada siswa melalui Wibowo, G. (2015). Pendidikan Karakter Berbasis
berbagai kegiatan seperti diskusi, kerja Kearifan Lokal di Sekolah (Konsep,
kelompok, penelitian, dan kunjungan lapangan. Strategi dan Implementasi). Yogyakarta:
Siswa merespons positif terhadap pengalaman Pustaka Pelajar.
belajar ini dan menunjukkan antusiasme serta Aditya, I. K. D., Sumantri, M., & Astawan, I. G.
minat dalam topik-topik yang diajarkan. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Dengan mengintegrasikan pembelajaran IPA Learning Cycle (5E) Berbasis Kearifan Lokal
berbasis kearifan lokal, siswa menjadi lebih Terhadap Sikap Disiplin Belajar Dan Hasil
menyadari lingkungan sekitar mereka dan Belajar Ipa Siswa Kelas Iv Sd Gugus V
memperoleh keterampilan praktis yang dapat Kecamatan Sukasada. Jurnal Pendidikan
membantu mereka dalam menciptakan dan Multikultural Indonesia, 2(1), 43.
mengelola bisnis mereka sendiri di masa depan. https://doi.org/10.23887/jpmu.v2i1.20792
Srikaton, N. (2020). Model Pembelajaran
Beberapa saran dapat diberikan kepada Children’s Learning in Science, Hasil Belajar.
peneliti lain yang ingin mengimplementasikan 3, 128–135.
pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal: Pamungkas, A., Subali, B., & Lunuwih, S. (2017).
1. Mengembangkan modul pembelajaran IPA Implementasi Model Pembelajaran IPA
berbasis kearifan lokal yang sesuai dengan Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan
lingkungan sekitar siswa. Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa
2. Menggunakan metode pembelajaran yang Implementation of Science Learning Model
interaktif, seperti diskusi, kerja kelompok, dan
Based on Local Wisdom to Improve Creativity
penelitian, untuk meningkatkan partisipasi
and Student Learning Outcomes. 3(2), 118–
siswa dalam pembelajaran.
127.
3. Melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan
lokal, seperti kunjungan lapangan dan proyek Puspitasari, A. D., & Assyari, P. B. (2022). Analisis
bisnis, untuk memberikan pengalaman praktis Materi IPA SD Kelas IV dengan Integrasi
yang lebih baik. Potensi Kearifan Lokal Kota Pamekasan
4. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran Kurikulum 2013. 1–5.
IPA berbasis kearifan lokal guna mengetahui Sari, N. (2020). Pendidikan Berbasis Kearifan
efektivitas sekaligus kualitas pembelajaran Lokal Untuk Membentuk Karakter Siswa
tersebut, serta memperbaiki kelemahan yang Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian, Pendidikan
ditemukan. Dan Pengajaran: JPPP, 1(1), 27.
Pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal https://doi.org/10.30596/jppp.v1i1.4452
dapat terus ditingkatkan dan memberikan Shufa, F., Khusna, N., & Artikel, S. (2018).
manfaat yang lebih besar bagi siswa dan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Di
lingkungan sekitar mereka jika rekomendasi ini Sekolah Dasar : Sebuah Kerangka
diterapkan. Konseptual. Inopendas Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 1(1), 48–53.
DAFTAR PUSTAKA Subali, B., Sopyan, A., & Ellianawati. (2015).
Mariana, P. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan Pengembangan Desain Pembelajaran Sains
IP. Bandung: Pusat Pengembangan dan Berbasis Kearifan Lokal untuk
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Mengembangkan Karakter Positif di
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam.

164
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Alifia Nugrahaning Saputri, Anatri Desstya BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Fisika


Indonesia, 11(1), 1–7.
https://doi.org/10.15294/jpfi.v11i1.3998
Ulfah Fajarini. (2014). Peranan kearifan lokal
dalam pendidikan karakter. SOSIO-
DIDAKTIKA: Social Science Education
Journal, 1(2), 123–130.
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/SOSIO-
FITK/article/view/1225
Widyaningrum, R. (2018). Analisis Kebutuhan
Pengembangan Model Pembelajaran
Berbasis Etnosains Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Ipa Dan
Menanamkan Nilai Kearifan Lokal Siswa
Sekolah Dasar. Widya Wacana: Jurnal
Ilmiah, 13(2), 26–32.
https://doi.org/10.33061/ww.v13i2.2257
Ulfaturrokhmah, Ngazizah, N., & Safitri, R. (2021).
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Untuk
Mengembangkan Keterampilan Generik
Sains.
http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/
semnaspgsd/article/view/1788

165

Anda mungkin juga menyukai