OLEH
MAHIROTUL VIKRIA
PGMI 2
JUDUL ARTIKEL
IMPLEMENTASI ETNOSAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
MUHAMMADIYAH ALAM SURYA MENTARI SURAKARTA
Gambaran Umum
• Lembaga pendidikan merupakan wadah untuk membentuk, mengembangkan karakter, dan mencetak
generasi intelektual.
• Etnosains merupakan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar sambil melakukan atau
“learning by doing” (menghubungkan materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari.
• Tujuan pelaksanaan pembelajaran menurut kurikulum 2013 sesuai denga permendikbud nomor 58 tahun
2014 yaitu peserta didik mampu menerapkan IPA secara bijaksana untuk menjaga dan melestarikannya.
• IPA adalah konsep pembelajaran mengenai gejala alam yang memiliki hubungan dengan kehidupan
manusia.
Teori dasar
• Etnosains merupakan pembelajaran yang bermakna memungkinkan peserta didik belajar dengan
menghubungkan materi pembelajaran yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari.
• Etnosains yaitu pengetahuan asli dalam bentuk bahasa, adat istiadat, budaya dan moral begitu
juga teknologi yang diciptakan oleh masyarakat yang mengandung pengetahuan ilmiah.
• Bidang kajian etnosains memusatkan perhatian pada kebudayaan sebagai model untuk
• Pembelajaraan lebih identik dengan membaca, menghafal, dan mengingat materi pelajaran.
• Mengajar hanya diibaratkan sebagai proses transfer pengetahuan dari guru kepada peserta didik.
• Meteri pembelajaran cenderung berorientasi pada ilmu pengetahuan murni bersandar pada
kepentingan kognitif siswa tanpa menggali kearifan budaya lokal.
• Anak lebih familiar dengan kultur asing dibandingkan kebudayaan dan kearifan lokal yang
dimiliki masyarakat Indonesia.
• Penerapan pembelajaran etnosains bertujuan untuk menanamkan sikap cinta terhadap budaya
dan bangsanya, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap budaya dan
potensi yang dimiliki daerahnya.
• Selain itu pembelajaran etnosains berguna untuk membantu peserta didik dalam menyerap
pelajaran yang bersifat abstrak.
TUJUAN PENELITIAN
• Teknik pengambilan sampel: snowball sampling yaitu teknik pemilihan sample yang
awalnya kecil kemudian membesar.
secara tidak sadar oleh guru. SD Alam Surya Mentari menerapkan 3 kurikulum yaitu kurikulum dinas,
• Guru membuat weekly plan dan media utama yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media alam dan
lingkungan sekitar.
• Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam proses pembelajaran lingkungan hidup seperti banyak
pekarangan pepohonan, banunan terbuat dari kayu, adanya study banding, OTFA (Out Tracking Fun Adventure).
• Adanya bengkel guru yaitu suatu wadah yang memiliki kegiatan diskusi antar guru, penjelasan materi dari guru
yang telah mengikuti seminar atau workshop. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru.
Implementasi pembelajaran IPA berbasis etnosains
• Pembuatan tape
Dalam kegiatan ini siswa belajar sains yaitu proses fermentasi dan kearifan lokal tentang makanan
tradisional daerah. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik.
• Pembuatan serabi
Dalam kegiatan ini siswa diajak ke sentra pembuatan serabi. Disana siswa dapat melihat proses
pembuatan serabi terdapat proses pengembangan dengan memberikan soda kue. Hal ini siswa belajar
tentang zat aditif pada makanan sekaligus belajar tentang kearifan lokal makanan tradisional.
Implementasi pembelajaran IPA berbasis etnosains
• Membatik
Dalam proses pembuatan batik terdapat pembelajaran sains yaitu perubahan fisika, pada saat
lilin meleleh karena dipanaskan. Selain itu terjadi perubahan wujud dari benda cair menjadi
padat pada saat menggoreskan canting ke kain. Pada saat pencelupan warna terjadi
perpindahan kalor secara konveksi dan terjadi proses kapilaritas yaitu meresapnya zat pewarna
pada kain pada saat penirisan. Pada saat penjemuran terjadi proses penguapan.
Batik sendiri adalah kearifan lokal dan menjadi ciri khas Indonesia. Kesenian batik adalah
kesenian gambar diatas kain.
Implementasi pembelajaran IPA berbasis etnosains
• Mengunjungi pabrik Es
Di lingkungan SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari terdapat pabrik pembuatan Es. Siswa diajak keluar kelas dan
mengunjungi pabrik es. Pada proses pembuatan es terdapat pembelajaran sains tentang perubahan wujud yaitu pembekuan. Nilai
kearifan lokal yaitu pembelajaran berorientasi pada lingkungan sekitar.
• Pembelajaraan tematik
Guru dituntut untuk mengaitkan antara satu konten dengan konten lainnya seperti sains konten sains dengan kebudayaan.
Contohnya:
1. Guru mngaitkan sistem gerak manusia dengan pakaian tradisional dan kenampakan SDM di Indonesia.
2. Manfaat matahari dengan tumbuhan (biji jagung). Jagung sendiri merupakan tanaman tradisional yang digunakan sebagai
salah satu makanan pokok orang Indonesia.
Evaluasi Implementasi Pembelajaran IPA Berbasis
Etnosains
• Evaluasi rutin yang disebut dengan bengkel guru.
2. Penilaian afektif: dilihat dari perilaku atau sikap peserta didik dalam proses
pembelajaran.
learning by maestro
• Faktor penghambat
Anak terkadang badmood dan kurang bersemangat dalambelajar, maka solusinya sebelum memulai pembelajaran sebaiknya
melakukan ice breaking, brainstorming atau games.
KESIMPULAN