Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Pandeglang Kelas/Semester : VII/1 (Ganjil)


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (1 Pertemuan)
Materi Pokok : Potensi Sumber Daya Alam Indonesia
Sub Materi : Potensi Sumber daya Alam Taman Nasional Ujung Kulon dan Pengaruhnya kepada
Ekonomi, Sosial dan Budaya masyarakat sekitar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, 3.1.1 Menjelaskan potensi sumber daya alam Indonesia
potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora, 3.1.2 Mengidentifikasi Potensi sumber daya alam di
dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia Taman Nasional Ujung Kulon
serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia 3.1.3 Menganalisis pengaruh sumber daya alam Taman
dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan Nasional Ujung Kulon terhadap ekonomi, sosial
pendidikan. dan budaya Masyarakat sekitar
4.1 Menjelaskan konsep ruang (lokasi, distribusi, 4.1.1 Membuat resume tentang potensi sumber daya
potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora alam Taman Nasional Ujung Kulon dan
dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia pengaruhnya terhadap ekonomi, sosial, budaya
serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia masyarakat sekitar
Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya,
dan pendidikan.
PPK : Religius, Mandiri, Kerjasama, Percaya diri, Tanggung Jawab

A. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Loarning peserta didik dapat :
• Menjelaskan potensi sumber daya alam Indonesia dengan benar
• Mengidentifiaksi potensi sumber daya alam Taman nasional Ujung Kulon pada tayangan Video
dengan baik
• Mengidentifikasi pengaruh sumber daya alam Taman Nasional Ujung Kulon terhadap ekonomi,
sosial dan budaya masyarakat sekitar pada tayangan video dengan baik
• Membuat resume pada LKPD tentang potensi sumber daya alam Taman Nasional Ujung Kulon
dan pengaruhnya terhadap ekonomi, sosial, budaya masyarakat sekitar dengan tepat

B. Metode, Media dan Sumber Belajar


• Metode : Metode Diskusi, Penugasan dan Games (TGT)
• Media : Video, PPT, Laptop, Infocus, Sort Kard (Potongan Kartu yang di
dalamnya ada pertanyaan)
• Alat dan Bahan : Styropoam, kertas HVS, Lem, Gunting
• Sumber belajar : 1. Video tentang Taman Nasional Ujung Kulon.
Sumber : Youtube Data Konservasi KSDE
https://www.youtube.com/watch?v=2l1F898Hv_k
2. Hardcopy Materi
3. Website : Taman Nasional Ujung Kuon https://www.ujungkulon.org/
4. Fitri shofiany (2020) : PENGEMBANGAN TAMAN NASIONAL
UJUNG KULON SEBAGAI OBJEK WISATA EDUKASI
DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE ARHCITECTURE
http://eprints.ums.ac.id
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (Religius)
• Guru memotivasi peserta didik untuk tetap semangat belajar dengan memberikan Quots "Jangan takut
melangkah karena jarak 1.000 mil dimulai dari satu langkah”
• Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan
mengaitkan dengan pembelajaran yang akan dilakukan. “Apakah kalian tahu di Pandeglang terdapat Taman
Nasional? Ayo apa namanya!”
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan dipelajari/dikaji.

Model Problem
Based learning Kegiatan Inti ( 60 Menit )
(PBL)
Orientasi • Peserta didik disajikan video tentang Taman Nasional Ujung Kulon dan
Peserta Didik pengaruhnya terhadap ekonomi, sosial dan budaya, kemudian peserta didik
pada masalah diarahkan untuk melakukan pengamatan dan mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Kemudian siswa
diarahkan kepada satu permasalahan yang utama, yaitu tentang potensi Taman
nasional Ujung Kulon dan pengaruhnya terhadap ekonomi, sosial, budaya
masyarakat sekitar
(Mandiri) • Guru kemudian melakukan penguatan tentang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengkaji Hardcopy bahan ajar yang sudah dibagikan
• Guru membagi permasalahan tentang potensi alam, pengaruh ekonomi, sosial dan
budaya pada masing-masing kelompok.
Mengorganisa- • Guru membagi 5 kelompok terdiri 6 orang disetiap kelompoknya dan memberikan
sikan Peserta arahan permasalahan apa yang perlu untuk di kaji
Didik • Peserta didik diminta untuk mencermati dan memahami penugasan yang harus
dilakukan sesuai arahan LKPD yang diberikan kepada masing-masing kelompok.
(Tanggungjawab) • Guru memfasilitasi dan mendampingi peserta didik untuk mengorganisasikan
tugas yang berkaitan dengan masalah yang digali oleh kelompok masing-masing.
Membimbing • Peserta didik menggali/mengeksplor sumber untuk menjawab masalah-masalah
Penyelidikan yang telah di berikan pada masing-masing kelompok
dalam Kelompok • Dalam kelompoknya peserta didik mengumpulkan berbagai informasi dengan
penuh tanggung jawab , cermat dan secara aktif dari berbagai sumber pendukung
seperti Hardcopy bahan ajar, dan sumber-sumber lain dari internet.
• Guru mendorong peserta didik bersama kelompoknya untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
(Tanggungjawab) mengenai potensi sumber daya alam Taman Nasional Ujung Kulon dan
pengaruhnya terhadap ekonomi, sosial, budaya masyarakat sekitar
• Setelah berdikusi dan memperdalam masalah-masalah yang sudah di kaji terkait
potensi sumber daya alam Taman nasional ujung kulon dan pengaruhnya pada
ekonomi, sosial, budaya, peserta didik akan di arahkan untuk menjawab pertanyaan
Mengembang- berikutnya dalam bentuk games.
kan Dan • Guru mempersilahkan setiap kelompok mempersiapkan diri untuk mengikuti
Menyajikan Times Games Tournament (TGT), serta memberikan penjelaskan tentang
bagaimana aturan jalannya games tersebut.
Hasil Karya
• Setiap kelompok baris berbanjar dengan menghadap ke papan tulis yang sudah
disiapkan soal sebanyak 10 soal isian singkat pada styrofoam.
(Percaya diri, • Pada games tahap pertama (eliminasi) sebanyak 5 kelompok dipersilahkan untuk
Kerjasama) menjawab soal tersebut dengan diberikan waktu selama 5 menit setiap
kelompoknya, dan guru sebagai wasit/pengendali permainan.
• Tahap kedua (Final), kelompok yang masuk 3 besar untuk dipertandingkan
kembali (tournament) untuk mencari Juaranya.
Menganalisa & • Guru melakukan penilaian akhir dan mengumumkan kelompok mana yang
Mengevaluasi menjadi juaranya
Proses • Guru memberikan apresiasi hadiah berupa Alat tulis (Buku, pulpen, pensil, dan
Pemecahan penghapus) kepada kelompok yang mendapatkan Juara 1, 2 dan 3, serta kepada
Masalah kelompok lain yang kalah di babak penyisihan.
• Guru menberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah berpartisisfasi
aktif.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
• Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
(Tanggungjawab)
• Guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesan serta makna pembelajaran hari ini bagi peserta
didik dan memberikan pesan moral serta motivasi untuk tetap semangat belajar. (Percaya diri)
• Guru melakukan evaluasi untuk aspek pengetahuan peserta didik dengan memberikan tes uji
kompetensi
• Guru melakukan feedback dengan memberikan penugasan atau menyampaikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
• Guru dan peserta didik bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam penutup. (Religius)

Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian Pengetahuan Penilaian Keterampilan Penilaian Sikap

• Tes tertulis dan resume pada • Diskusi dan games (TGT) • Kekatifan peserta didik
LKPD dalam proses diskusi

Mengetahui, Pandeglang, Agustus 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Arif Rohmana, S. Pd Dede Apriadi Yusup, S. Pd.


NIP. 197001071994121001 NIP. 199004132019021003
PENILAIAN HASIL BELAJAR

SIKAP
SIKAP

1. Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik selama
kegiatan pembelajaran berlangsung

Rubrik Penilaian

Skor
No. Aspek yang di nilai
4 3 2 1
1. Mampu bekerjasama antar peserta didik
2. Bertanggungjawab mengikuti kegiatan sampai selesai
Mampu Mentaati peraturan dan tidak menggangu
3.
peserta didik
Keterangan :
Rumus :
Skor Perolehan PD x 100
Skor Maksimal

Pedoman Penilaian :
• (4) Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
• (3) Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
• (2) Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
• (1) Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

2. Penilaian Diri
Rubrik Penilaian

Nama Peserta didik : …………………….


Kelas : …………………….
Keterangan
No. Aspek yang di nilai
Ya Tidak
1. Saya berusaha belajar dengan sunguh-sungguh
2. Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian
3. Saya berperan aktif dalam kelompok
4. Saya menghargai dan menghormati teman
Rumus : Skor Perolehan PD x 100
Skor Maksimal
Keterangan :
1. Skor penilaian Ya = 4
2. Skor penilaian Tidak = 1

Kode nilai / predikat :


91-100 = Sangat Baik (SB)
81-90 = Baik (B)
75-80 = Cukup (C)
0- 69 = Kurang (K)
3. Penilaian Teman Sebaya

Rubrik Penilaian

Nama Peserta didik : …………………….


Kelas : …………………….

Keterangan
No. Aspek yang di nilai
Ya Tidak
1. Menerima bekerjasama dengan peserta didik manapun
2. Menghargai pendapat orang lain
3. Tidak memaksakan pendapat sendiri
Rumus : Skor Perolehan PD x 100
Skor Maksimal

Keterangan :
1. Skor penilaian Ya = 3
2. Skor penilaian Tidak = 1

Kode nilai / predikat :


91-100 = Sangat Baik (SB)
81-90 = Baik (B)
75-80 = Cukup (C)
0- 69 = Kurang (K)
PENGETAHUAN

▪ Tes Tertulis
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan memberikan nilai benar pada jawaban dari
pertanyaan yang diberikan secara tertulis.
▪ Bentuk Soal : Pilihan Majemuk
Intrumen :

Indikator Nomor
KD IPK Materi Level
Soal Soal

3.1 Memahami konsep 3.1.1 Menjelaskan Potensi Menganalisis


ruang (lokasi, potensi sumber Sumber potensi-
distribusi, potensi, daya alam daya Alam potensi C4 1
iklim, bentuk Indonesia Taman sumber daya
muka bumi, 3.1.2 Mengidentifikasi Nasional alam TNUK
geologis, flora, dan Potensi sumber Ujung
fauna) dan daya alam di Kulon dan Menganalisis
interaksi Taman Nasional Pengaruhnya Flora dan
Fauna di C4 2
antarruang di Ujung Kulon kepada
Indonesia serta 3.1.3 Menganalisis Ekonomi, TNUK
pengaruhnya pengaruh sumber Sosial dan
terhadap daya alam Budaya Menganalisis
kehidupan manusia Taman Nasional masyarakat Pengaruh
dalam aspek Ujung Kulon sekitar TNUK pada C4 3
ekonomi, sosial, terhadap bidang
budaya, dan ekonomi, sosial Ekonomi
pendidikan. dan budaya
Masyarakat Menganalisis
4.1 Menjelaskan sekitar Pengaruh
konsep ruang TNUK pada C4 4
(lokasi, distribusi, 4.1.1 Menyajikan bidang
potensi, iklim, informasi secara Sosial
bentuk muka bumi, tertulis dengan
geologis, flora dan membuat resume Menganalisis
fauna) dan tentang pengaruh Pengaruh
interaksi sumber daya TNUK pada
antarruang di alam Taman bidang
Indonesia serta Nasional Ujung Budaya
pengaruhnya Kulon terhadap C4 5
terhadap ekonomi, sosial,
kehidupan manusia budaya
Indonesia dalam masyarakat
aspek ekonomi, sekitar
sosial, budaya, dan
pendidikan.
SOAL
Nama Peserta Didik : ……………………………..
Kelas : ……………………………..
Petunjuk Umum :
1. Soal ini dikerjakan pada kertas lampiran
2. Peserta didik mengisi identitas dengan baik dan benar.
3. Bacalah soal dengan seksama sebelum kalian menjawab dan pilih jawaban yang paling
benar
4. Selamat Bekerja!

Pilihlah Salah Satu Jawaban yang Paling Tepat !

1. Perhatikan Tipe ekosistem berikut ini!


1) Hutan pantai
2) Hutan mangrove
3) Perkebunan
4) Padang rumput
5) Gurun pasir
Dari data di atas yang termasuk kedalam Tipe ekosistem di Taman Nasional Ujung Kulon
ditunjukan pada nomor….
A. 1), 2), 3) B. 2), 3), 4)
B. 1), 2), 4) D. 3), 4), 5)

2. Perhatikan Flora dan Fauna berikut ini!

Sumber : https://www.ujungkulon.org/

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa…..


A. Jumlah Flora lebih banyak dibandingkan jumlah Fauna
B. Jumlah Fauna lebih banyak dibandingkan jumlah Flora
C. Jumlah Fauna lebih sedikit dibandingkan jumlah Flora
D. Jumlah Flora dan Fauna berimbang
3. Penataan fungsi ruang dan pengamanan di TN Ujung Kulon telah memperhatikan
pemberdayaan modal sosial masyarakat setempat yaitu dengan menyediakan ruang publik
di zona pemanfaatan yang membuka peluang masyarakat setempat untuk membuka usaha
penyediaan jasa wisata alam. Balai TN. Ujung Kulon melibatkan masyarakat sekitar TN.
Ujung Kulon dalam kegiatan wisata di TN. Ujung Kulon misalnya sebagai tour operator
wisata, guide, porter, kuncen, pemilik kapal wisata, pengelola home stay. Pernyataan
berikut merupakan pengaruh Taman Nasional Ujung Kulon pada bidang…..
A. Ekonomi C. Budaya
B. Sosial D. Religi
4. Pengetahuan masyarakat mengenai hutan jenis tanamah dan satwa) dirnanfaatkan untuk
bekal menjadi guide/pendamping bagi pengunjung yang berwisata ke dalam kawasan TN.
Ujung Kulon. Beberapa masyarakat sekitar kawasan direkrut dan dijadikan sebagai
Pegawai Harian Lepas dan MMP (Masyarakat Mitra Polhut) yang ditempatkan di resort
dan bertugas untuk mendampingi kunjungan wisatawan. Pernyataan berikut merupakan
pengaruh Taman Nasional Ujung Kulon pada bidang…..
A. Ekonomi C. Budaya
B. Sosial D. Religi
5. Di kawasan Taman Nasioanl Ujung Kulon dikembangkan kegiatan wisata ziarah yang
pelaksanaannya wajib didampingi oleh kuncen yang berasal dari masyarakat sekitar
kawasan. Terdapat wisata religi yaitu melakukan kunjungan ke tempat Ziarah salah
satunya sanghiang sirah. Kemudian juga beberapa larangan yang berlaku di masyarakat
di sekitar kawasan yang harus dipatuhi pengunjung misalnya larangan berkata kasar di
dalam kawasan TN. Ujung Kulon. Pernyataan berikut merupakan pengaruh Taman
Nasional Ujung Kulon pada bidang…..
A. Ekonomi C. Budaya
B. Sosial D. Religi

KUNCI JAWABAN

No. Kunci Jawban Skor

1. B 2
2. C 2
3. A 2
4. B 2
5. C 2
Total 10

Rumus : Skor Perolehan PD x 100


Skor Maksimal

PEDOMAN PENSKORAN
No. Penskoran
1 Jika menjawab benar maka skor 2, dan jika
salah/tidak menjawab skor 0
2 Jika menjawab benar maka skor 2, dan jika
salah/tidak menjawab skor 0
3 Jika menjawab benar maka skor 2, dan jika
salah/tidak menjawab skor 0
4 Jika menjawab benar maka skor 2, dan jika
salah/tidak menjawab skor 0
5 Jika menjawab benar maka skor 2, dan jika
salah/tidak menjawab skor 0
KETERAMPILAN

Teknik Penilaian : Unjuk kerja kelompok


Bentuk Instrumen : Lembar observasi penilian diskusi kelompok

Rubrik Penilaian

Skor
No. Aspek yang di nilai
4 3 2 1
1. Keaktifan dalam diskusi kelompok
2. Mampu kerjasama bersama teman kelompoknya
3. Kedisiplinan dalam menyelesaikan tugas
Keterangan :
Rumus :
Skor Perolehan PD x 100
Skor Maksimal

Pedoman Penilaian :
• (4) Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
• (3) Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
• (2) Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
• (1) Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Teknik Penilaian : Produk


Bentuk Instrumen : Lembar penilaian produk (resume)

Rubrik Penilaian

Skor
No. Aspek yang di nilai
4 3 2 1
1. Kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan
2. Kelengkapan konten
3. Menggunakan bahasa yang lugas dan dapat dipahami
4. Kerapihan dalam penulisan
Keterangan :
Rumus :
Skor Perolehan PD x 100
Skor Maksimal

Pedoman Penilaian :
• (4) Sangat Baik
• (3) Baik
• (2) Cukup Baik
• (1) Kurang Baik
Nama :
1. ……………………………………………………
2. …………………………………………………..
3. …………………………………………………..
4. …………………………………………………...
5. ……………………………………………………
6. ……………………………………………………

RESUME
Petunjuk Diskusi kelompok:
1. Bacalah dengan cermat hardcopy materi yang telah diberikan!
2. Diskusikan bersama anggota kelompok materi tentang Potensi Sumber Daya Alam Taman Nasional Ujung
Kulon serta pengaruh terhadap ekonomi, sosial dan budaya!
3. Kerjakan tugas kelompok dengan membuat resume dari poin-poin berikut ini!
A. Bagaimana potensi sumber daya alam Taman Nasional Ujung Kulon?

B. Bagaimana Pengaruh Taman Nasional Ujung Kulon terhadap Ekonomi?

B. Bagaimana Pengaruh Taman Nasional Ujung Kulon terhadap Sosial?

D. Bagaimana Pengaruh Taman Nasional Ujung Kulon terhadap Budaya?

KUNCI JAWABAN LKPD


KUNCI JAWABAN LKPD

No. Kunci Jawaban Skor

1 Potensi Sumber Daya Alam TNUK :


a. Tipe Ekosistem :Hutan pantai, hutan mangrove, hutan air rawa air tawar,
hutan hujan dan padang rumput 4
b. Flora dan Fauna : flora terdiri dari 700 Jenis, dan Fauna 608 Jenis
c. Fauna primadona yaitu Badak Bercula Satu

2 TN. Ujung Kulon melibatkan masyarakat sekitar TN. Ujung Kulon dalam
kegiatan wisata di TN. Ujung Kulon misalnya sebagai tour operator wisata,
guide, porter, kuncen, pemilik kapal wisata, pengelola home stay 4

3 Beberapa masyarakat sekitar kawasan direkrut dan dijadikan sebagai Pegawai


4
Harian Lepas dan MMP (Masyarakat Mitra Polhut) yang ditempatkan di resort
dan bertugas untuk mendampingi kunjungan wisatawan.
4 Terdapat wisata religi yaitu melakukan kunjungan ke tempat Ziarah salah
satunya sanghiang sirah. Kemudian juga beberapa larangan yang berlaku di 4
masyarakat di sekitar kawasan yang harus dipatuhi pengunjung misalnya
larangan berkata kasar
BAHAN AJAR

KONDISI SUMBER DAYA ALAM TAMAN NASIONAL UJUNG KULON


DAN DAMPAKNYA PADA EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA
MASYARAKAT SEKITAR

KELAS VII
SEMESTER GANJIL
POTENSI SUMBER DAYA ALAM TAMAN NASIONAL UJUNG KULON
DAN PENGARUHNYA TERHADAP EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA PADA
MASYARAKAT SEKITAR

1. SEJARAH

Kawasan Ujung Kulon pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Botani Jerman, F.
Junghun pada Tahun 1846, ketika sedang mengumpulkan tumbuhan tropis. Pada masa itu
kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon sudah mulai dikenal oleh para peneliti. Bahkan perjalanan
ke Ujung Kulon ini sempat masuk di dalam jurnal ilimiah beberapa tahun kemudian. Alam Ujung
Kulon merupakan Kawasan konservasi yang dilindungi oleh Pemerintah yang memiliki Flora dan
fauna yang beraneka ragam serta yang paling utama dalah terdapat hewan khas yaitu Badan
Bercula Satu.

Perkembangannya kemudian, beberapa areal berhutan ditetapkan sebagai kawasan yang


dilindungi, secara berurutan yaitu sebagai berikut:
• Tahun 1921, ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai Kawasan Suaka Alam
melalui SK Pemerintah Hindia Belanda Nomor : 60 Tanggal 16 Nofember 1921.
• Tahun 1937, menetapkan status kawasan Suaka Alam tersebut kemudian diubah menjadi
Kawasan Suaka Margasatwa dengan memasukkan P. Peucang dan P. Panaitan.
• Tahun 1958, Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor: 48/Um/1958 Tanggal 17 April
1958 Kawasan Ujung Kulon berubah status kembali menjadi Kawasan Suaka Alam dengan
memasukkan kawasan perairan laut selebar 500 meter dari batas air laut surut terendah.
• Tahun 1967, Melalui SK Menteri Pertanian Nomor: 16/Kpts/Um/3/1967 Tanggal 16 Maret
1967 Kawasan Gunung Honje Selatan seluas 10.000 Ha yang bergandengan dengan bagian
Timur Semenanjung Ujung Kulon ditetapkan menjadi Cagar Alam Ujung Kulon.
• Tahun 1979, Melalui SK Menteri Pertanian Nomor: 39/Kpts/Um/1979 Tanggal 11 Januari
1979 Kawasan Gunung Honje Utara seluas 9.498 Ha dimasukkan ke dalam wilayah Cagar
Alam Ujung Kulon.
• Tahun 1992, Melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 284/Kpts-II/1992 Tanggal 26
Februari 1992, Ujung Kulon ditunjuk sebagai Taman Nasional Ujung Kulon dengan luas
total 122.956 Ha terdiri dari kawasan darat 78.619 Ha dan perairan 44.337 Ha.
Dalam hal penegasan batas-batas hutan negara, perkembangan penataan batasnya adalah sebagai
berikut:
• Tahun 1980, Dilaksanakan Tata Batas di Cagar Alam Gunung Honje, Berita Acara Tata
Batas pada Tanggal 26 Maret 1980, dan disyahkan Tanggal 2 Februari 1982 oleh Menteri
Pertanian.
• Tahun 1995, Dilaksanakan Rekonstruksi Batas Taman Nasional Ujung Kulon wilayah G.
Honje oleh Badan Planologi Kehutanan. Badan Planologi Kehutanan, Taman Nasional
Ujung Kulon bekerjasama dengan Pemerintah New Zealand melaksanakan pemasangan
sebanyak 6 ( enam ) yang terdiri dari 1 ( satu ) unit Rambu suar, dan 5 (lima) unit pelampung
sebagai batas perairan laut.
• Tahun 1999, Badan Planologi Kehutanan melaksanakan pemasangan rambu suar kuning di
Tj. Alang – alang dan pemancangan titik referensi di Tj. Sodong, Tj. Layar, Tj. Alang –
alang, Tj. parat dan Tj. Cina. Badan Planologi Kehutanan melaksanakan pengukuran batas
alam pantai Semenanjung Ujung Kulon. Sesuai SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan
Nomor: 758/Kpts-II/1999 Tanggal 23 September 1999 menetapkan Kawasan Perairan
Taman Nasional Ujung Kulon seluas 44.337 Ha sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan.
• Tahun 2004, Balai Pemantapan Kawasan Hutan ( BPKH ) Wilayah XI Jawa – Madura
melaksanakan Rekonstruksi Batas Taman Nasional Ujung Kulon di daerah Gunung Honje.
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kawasan yang dilindungi berdasarkan
Undang-undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Undang-
undang No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan, telah mendapat pengakuan sebagai kawasan
yang penting dan dibanggakan secara nasional dan internasional, antara lain:
• Tahun 1992, Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon
sebagai Natural World Heritage Site (Situs Warisan Alam Dunia) dengan Surat Keputusan
Nomor: SC/Eco/5867.2.409 Tanggal 1 Februari 1992.
• Sebagai Kawasan Strategis Nasional dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup (dalam Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional).

2. LETAK DAN LUAS


Kawasan Taman nasional Ujung Kulon secara administrative terletak di Kecamatan
Sumur dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten. Secara geografis Taman
Nasional Ujung Kulon terletak antara (06°52′17″S 105°02′32″E) dan (06°30′43″S 105°37′37″E).
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 284/Kpts-II/1992 tanggal 26
Februari 1992 tentang Perubahan Fungsi Cagar Alam Gunung Honje, Cagar Alam Pulau Panaitan,
Cagar Alam Pulau Peucang, dan Cagar alam Ujung Kulon seluas 78.619 Ha dan Penunjukan
perairan laut di sekitarnya seluas 44.337 Ha yang terletak di Kabupaten Daerah Tingkat
II Pandeglang, Provinsi Dati I Jawa Barat menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional
Ujung Kulon maka luas kawasan Taman Nasional Ujung Kulon adalah 122.956 Ha.

3. PEMBAGIAN ZONASI

4. TIPE EKOSISTEM
Hutan Pantai
Dimulai dengan formasi pes caprae yang merupakan vegetasi pioner terdapat di sepanjang tepi
pantai barat dan selatan. Di atas pasir dekat dengan garis pasang tertinggi antara lain
dijumpai Ipomoea pes-caprae (katang-katang), Spinifex littoreus (jukut kiara), Desmodium
umbellatum (kanyere laut) dan Sophora tomentosa (tarum). Di Sepanjang pantai selatan di atas
bukit pasir menghadap laut terdapat Pandanus tectorius (pandan) membentuk tegakan-tegakan
murni dan Pandanus bidur (bidur) walaupun agak jarang.
Selanjutnya di lapisan lebih dalam ditemui Lantana camara (cente), Hibiscus
tiliaceus (waru), Thespesia populnea(waru laut), Tournefortia argentea (babakoan). Lebih turun
ke dalam ditemui Drypetes sumatrana (taritih), Laportea stimulans (pulus). Tepat di belakang
bukit pasir yang datar dan lembab ditemui Arenga obtusifolia (langkap), Corrypha utan (gebang)
dan jenis palma lainnya. Kadang-kadang tegakan pandan diganti oleh formasi Barringtonia karena
tanahnya lebih lembab dan terlindung oleh angin.
Hutan Mangrove
Jenis-jenis bakau yang paling umum terdapat ialah padi-padi (Lumnitzera racemosa), Api-api
(Avicena spp.), Bakau-bakau (Rhizophora), bogem (Sonneratia alba) dan pedada (Bruguiera spp.).
Kadang-kadang terdapat Nypa fructicans dan pakis rawa (Acrostichum aureum) di muara sungai
payau. Hutan mangrove yang luas terdapat pada jalur yang luas sepanjang sisi utara tanah genting
meluas ke arah utara sepanjang pantai sampai Sungai Cikalong dan Legon Lentah Pulau Panaitan.
Di atas sebelah barat laut Pulau Handeuleum dan kedua pulau kecil di sebelah selatan dekat Pulau
Handeuleum terdapat hutan rawa Nypha yang tidak begitu luas, juga di muara Cijungkulon dan
Cigenter di Pantai Utara Semenanjung Ujung Kulon.
Hutan Rawa Air Tawar
Hutan ini dicirikan dengan jenis-jenis Typha (Thypa angustifolia), Teki (Cyperus Spp.), Walingi
(Cyperus pilosus), dan Lampeni (Ardisia humilis), yang kadang-kadang membentuk tegakan
murni. Pohon yang terdapat di daerah ini antara lain dari familia Palmae misalnya Salacca
edulis (salak) dan Caryota mitis (sayar). Hutan ini umumnya berbatasan dengan hutan hujan.
Hutan rawa musiman ini terdapat di bagian Utara Semenanjung Ujung kulon dekat dengan Tanjung
Alang-alang, Nyiur, Jamang, dan sungai Cihandeuleum.

Hutan Hujan
Tipe hutan hujan ini hampir menutupi sebagian besar Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Panaitan,
Pulau Peucang dan Gunung Honje. Hutan hujan di tandai dengan banyaknya palma dari berbagai
spesies terutama Arenga obtusifolia(langkap) yang sering dijumpai dalam tegakan murni di daerah
yang letaknya rendah. Spesies palem yang lain adalah Oncosperma filamentosa (nibung), Arenga
pinnata (aren), Cayota mitis (sayar), Areca catechu (jambe), Areca pumida (bingbin), Corypha
gebanga (gebang), Licualia spinosa (kaman), calamus spp. dan Daemonorops spp.(rotan). Selain
itu terdapat spesies Lagerstroemia flos-reginae (bungur), Ficus spp. (kiara), Diospyros
macrophylla(kicalung), Vitex pubescens (laban), Antocephalus chinensis (hanja) dan Planconia
valida.

Padang Rumput
Di dalam padang rumput sering ditemui bebrapa spesies diantaranya Cyperus pilosuc, Cyperus
compactus, Panicum repens, Panicum colonum, Andropogon sp., Isachne meliacae,
Imperata cylindrica dan Melastoma polyanthum.

5. FLORA DAN FAUNA


FLORA
Flora di Taman Nasional Ujung Kulon membentuk berbagai formasi hutan, dimana formasi hutan ini
dicirikan adanya dominasi oleh jenis/spesies tertentu. Ditinjau dari tipe hutan, flora di kawasan ini terdiri
dari hutan pantai, hutan hujan tropika dataran rendah, hutan hujan tropika pegunungan, hutan rawa air tawar,
hutan mangrove dan padang rumput. Formasi hutan yang cukup lengkap ini mengandung keragaman plasma
nutfah serta spesies tumbuhan berguna dan langka yang sangat tinggi. Beberapa jenis tumbuhan diketahui
langka dan di pulau jawa hanya terdapat di TN Ujung Kulon antara lain : Batryohora geniculata, Cleidion
spiciflorum, Heritiera percoriacea, dan Knema globularia. Banyak pula berbagai jenis tumbuhan yang
telah dimanfaatkan masyarakat baik untuk kayu pertukangan, obat-obatan, tanaman hias maupun pangan.
Jenis-jenis yang telah dimanfaatkan tersebut antara lain bayur (Pterospemum javanicum) dan berbagai
rotan (Calamus sp.) sebagai bahan pertukangan; kayu gaharu (Aquilaria malaccensis), cempaka (Michelia
campaca) dan jambe (Areca catechu) sebagai bahan obat-obatan; Anggrek (Dendrobium sp.) sebagai
tanaman hias; tangkil (Gnetum gnemon) dan salak (Salacca edulis) sebagai bahan pangan.
Hutan pantai umumnya dicirikan oleh adanya jenis-jenis nyamplung (Calophyllum
innophyllum), butun (Barringtonia asiatica), Klampis Cina (Hemandia peltata), ketapang (Terminalia
catappa), cingkil (Pongamia pinnata) dan lain-lain. Formasi hutan pantai ini umumnya dikenal sebagai
formasi barringtonia dengan spesies yang kurang beranekaragam dan nyamplung merupakan jenis yang
lebih khas tipenya. Formasi ini terdapat sepanjang pantai Barat dan Timur Laut Semenanjung Ujung Kulon,
Pulau Peucang, sepanjang pantai Utara dan teluk Kasuaris Pulau Panaitan. Umumnya formasi ini hidup di
atas pasir karang dalam jalur sempit memanjang sepanjang pantai dengan lebar 5 sampai 15 meter.
FAUNA
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki beragam jenis satwa liar baik bersifat endemik maupun
penting untuk dilindungi. Secara umum kawasan ini masih mampu menampung
perkembangbiakan berbagai populasi satwa liar. Beberapa jenis satwa endemik penting dan
merupakan jenis langka yang sangat perlu dilindungi adalah Badak Jawa (Rhinoceros
sondaicus), Owa Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis aigula) dan Anjing hutan (Cuon
alpinus javanicus).
Semenanjung Ujung Kulon pada saat ini merupakan habitat terpenting dari Badak Jawa, yang
populasinya diperkirakan ada 50-60 ekor, serta merupakan satu-satunya tempat di dunia dimana
secara alami Badak Jawa mampu berkembang biak pada dekade terakhir ini. Di taman nasional ini
diperkirakan ada sekitar 30 jenis mamalia, yang terdiri dari mamalia ungulata seperti badak,
banteng, rusa, kijang, kancil, dan babi hutan, mamalia predator seperti macan tutul, anjing hutan,
macan dahan, luwak dan kucing hutan, mamalia kecil seperti walang kopo, tando, landak, bajing
tanah, kalong, bintarung, berang-berang, tikus, trenggiling dan jelarang. Diantara primata terdapat
dua jenis endemik, yaitu owa dan surili. Sedang jenis Primata lain adalah lutung (Presbytis
cristata), kukang (Nycticebus coucang) dan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) mempunyai
populasi yang cukup baik dan tersebar di sebagian kawasan.
Banteng (Bos javanicus) merupakan binatang berkuku terbesar dan terbanyak jumlah populasinya
(± 500 ekor). Satwa ini hanya terdapat di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung Honje, serta
tidak dijumpai di Pulau Panaitan. Rusa (Cervus timorensis) di Semenanjung Ujung Kulon dan
Gunung
Honje terdapat dalam jumlah dan penyebaran yang sangat terbatas,dan di Pulau Peucang tedapat
dalam jumlah yang sangat banyak, dan di Pulau Panaitan menunjukan perkembangan yang
semakin banyak. Babi hutan (Sus scrofa), muncak (Muntiacus muntjak) dan pelanduk (Tragulus
javanicus) relatif umum terdapat di seluruh kawasan, tetapi celeng (Sus verrucosus) hanya di
jumpai di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung Honje

Sumber :https://www.ujungkulon.org/

6. BADAK BERCULA SATU


Badak Jawa termasuk ke dalam golongan binatang berkuku ganjil atau Perrisdactyla, mempunyai
kulit tebal berlipat-lipat seperti perisai dari bahan tanduk sehingga satwa ini kelihatan seperti
bongkah batu yang besar dan tubuhnya lebih besar dari Badak Sumatera (Dicerorhinus
sumetrensis). Cula Badak Jawa jantan biasanya lebih besar dari betinanya, dimana cula Badak
Jawa betina hanya berupa tonjolan di atas kepalanya (Veevers dan Carter, 1978; Prawirosudirjo,
1975). Tinggi rata-rata Badak Jawa antara 140-175 cm. Sedangkan panjang badannya 300 – 315
cm dan adapula yang pernah ditemukan dengan panjang mencapai 392 cm. Tebal kulitnya 25 –
30 mm, lebar kaki rata-rata 27-28 cm dan beratnya sekitar 2300 Kg. Panjang cula diukur
mengikuti lengkungnya bisa mencapai 48 cm (Hoogerwerf, 1970). Penglihatan Badak jawa
tidaklah tajam, tapi pendengarannnya maupun penciumannya sangat tajam. Badak dapat
mengetahui adanya bahaya atau musuh yang kan datang walaupun sesungguhnya bahaya atau
musuh itu masih terpaut jarak jauh dengan badak tersebut (Hoogerwerf, 1970; Prawirosudirjo,
1975). Kadang-kadang badak sanggup untuk menempuh jarak 15 – 20 km dalam sehari, tetapi
sebaliknya sering berada beberapa hari dalam daerah yang tidak lebih dari 0,5 km 2(Hoogerwerf,
1970).

April dan Juni 2021 muncul 2 ekor anak Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang terekam kamera
video trap di Semenanjung Ujung Kulon oleh Tim Monitoring Badak Jawa TNUK. Ini adalah
kelahiran kedua di tahun 2021, setelah kelahiran pertama 2 ekor anak Badak Jawa di bulan Maret
lalu.

Berita gembira kelahiran spesies endemik ini muncul di saat kondisi negara sedang dilanda
pandemi COVID-19 dan menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia
yang ke-76. Kelahiran Badak Jawa ini mencatatkan penambahan jumlah populasi Badak Jawa
menjadi sebanyak 75 ekor. Sumber : http://ppid.menlhk.go.id Nomor:
SP.258/HUMAS/PP/HMS.3/8/2021

3. EKONOMI
Penataan fungsi ruang dan pengamanan di TN Ujung Kulon telah memperhatikan
pemberdayaan modal sosial masyarakat setempat yaitu dengan menyediakan ruang publik di zona
pemanfaatan yang membuka peluang masyarakat setempat untuk membuka usaha penyediaan jasa
wisata alam. Balai TN. Ujung Kulon melibatkan masyarakat sekitar TN. Ujung Kulon dalam
kegiatan wisata di TN. Ujung Kulon misalnya sebagai tour operator wisata, guide, porter, kuncen,
pemilik kapal wisata, pengelola home stay.

4. SOSIAL
Pengetahuan masyarakat mengenai hutan O^nis tanamah dan satwa) dirnanfaatkan untuk bekal
menjadi guide/pendamping bagi pengunjung yang berwisata ke dalam kawasan TN. Ujung Kulon.
Beberapa masyarakat sekitar kawasan direkrut dan dijadikan sebagai Pegawai Harian Lepas dan
MMP (Masyarakat Mitra Polhut) yang ditempatkan di resort dan bertugas untuk mendampingi
kunjungan wisatawan.

5. BUDAYA
Di kawasan Taman Nasioanl Ujung Kulon dikembangkan kegiatan wisata ziarah yang
pelaksanaannya wajib didampingi oleh kuncen yang berasal dari masyarakat sekitar kawasan.
Terdapat wisata religi yaitu melakukan kunjungan ke tempat Ziarah salah satunya sanghiang sirah.
Kemudian juga beberapa larangan yang berlaku di masyarakat di sekitar kawasan yang harus
dipatuhi pengunjung misalnya larangan berkata kasar di dalam kawasan TN. Ujung Kulon.

Anda mungkin juga menyukai