Anda di halaman 1dari 228

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan segala upaya yang di rencanakan untuk

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok,atau masyarakat

sehingga mereka melakukan apa yang di harapkan oleh pelaku

pendidikan (Notoatmodjo, 2003). Pendapat tersebut menegaskan bahwa

pendidikan merupakan suatu hal penting bagi kehidupan manusia karena

dapat mempengaruhi individu baik kelompok dan merupakan suatu usaha

untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam masyarakat yang

dapat merubah dirinya untuk berfungsi di dalam masyarakat. Pendidikan

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban manusia yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan manusia, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU

NO.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS).

Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk

mencapai tujuan, belajar adalah modifikasi atau memperteguhkelakuan

melalui pengalaman. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan peserta didik yang berlangsung


2

untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar di

perlukan pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan keterampilan

melalui pengalamannya secara langsung khususnya pada mata pelajaran

IPA Biologi yang membutuhkan pembelajaran yang dapat mengaktifkan

siswa dalam belajar, dan dapat menarik perhatian siswa agar peserta

didik dapat fokus dalam pembelajaran dan tidak bosan saat proses

pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik dapat memahami

materi yang di ajarkan.

Dalam proses pembelajaran banyak permasalahan yang di

dapatkan salah satu contohnya adalah kurang nya keaktifan siswa dalam

belajar dan ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran kerena

membosan kan atau membingungkan peserta didik, sehingga proses

pembelajaran tidak tercapai dengan baik, dan proses pembelajaran

kurang efektif. Sedangkan dunia pendidikan di tantang untuk

menghasilkan pesertadidik yang tidak hanya pintar secara kognitif tetapi

bisa diandalkan serta memiliki keahalian yang mendukung. Oleh karena

itu tenaga pendidik di tuntut untuk dapat menghasilkan output yang dapat

menunjang proses pembelajaran yang baik. ketertarikan peserta didik

dalam proses pembelajaran membuat hasil belajar peserta didik

meningkat, karena peserta didik lebih fokus pada pelajaran. Tenaga

pendidik di tuntut untuk melakukan hal- hal yang baru untuk menarik niat

belajar peserta didik salah satunya belajar dengan alam yang ada .

Sedangkan kota Tentena memiliki banyak lingkungan yang dapat di


3

jadikan sebagai media pendidikan salah satunya adalah Hutan Pinus

Panorama Hutan.

Lingkungan Hutan Pinus Panorama adalah salah satu hutan yang

di miliki daerah kota tentena. Lingkungan hutan pinus tersebut kemudian

di kelola oleh dinas kehutanan salah satunya dengan di buatnya kawasan

konsevasi seperti taman wisata alamHutan Pinus Panorama. Ada banyak

manfaat dari lingkungan Hutan Pinus Panorama antara lain dapat

menjaga flora dan fauna, menjaga iklim agar tetap stabil, menjaga kondisi

air tanah, menahan erosi, menyuplai oksigen, sebagai media

pengetahuan dan media pendidikan.Hutan pinus panorama yang ada di

tentena merupakan lingkungan hutan pinus yang saat ini terkenal di kota

tentena, namun ada dampak yang tidak menguntungkan dari lingkungan

hutan pinus salah satu nya adalah masyarakat tentena khususnya peserta

didik tidak dapat memanfaatkan Hutan Pinus Panorama sebagai media

pendidikan karena kurangnya output pembelajaran yang membantu

pendidik dalam proses belajar di lingkungan.

Solusi yang tepat dalam permasalahan tersebut maka di perlukan

pengenalan perangkat pembelajaran yang berbasis alam sehingga

peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang baru dan dapat

mengetahui bahwa lingkungan alam dapat juga di jadikan sebagai media

untuk pendidikan, khususnya pada mata pelajaran IPA Biologi yang

berhubungan langsung dengan lingkungan. Di dunia pendidikan banyak

sekali di temukan strategi dan cara untuk memperkenalkan perangkat


4

pembelajaran demi tercapainya suatu mutu pendidikan yang lebih baik,

salah satu nya di gunakan adalah dengan Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Berbasis Alam.

Pengembangan adalah suatu langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang

telah ada, yang dapat di pertanggungjawabkan (Hamid 2013). Perangkat

pembelajaran alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yng

memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan (Zuhdan

2011). Dalam PERMENDIKBUD No 26 Tahun 2013 tentang standar

proses pendidikan dasar dan menengah di sebutkan bahwa penyusunan

bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari

perencanaan pembelajaran.

Perangkat pembelajaran meliputi silabus, Rencana pelaksanaan

(RPP), bahan ajar, lembar kerja siswa merupakan sesuatu yang sangat

penting yang harus di buat serta harus di perhatikan oleh guru, karena

perangkat pembelajaran berperan penting untuk kesuksesan dalam

pembelajaran. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, menyenangkan ,memotivasi

siswa untuk aktif , kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat

dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. pengembangan

perangkat pembelajaran adalah usaha atau upaya yang di rancang dan di

laksanakan secara sadar untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan


5

tentang pengetahuan serta mengembangkan bakat yang bermanfaat

untuk meningkatkan kaulitas yang lebih baik dalam proses pembelajaran

dengan mengembangkan pedoman atau perlengkapan yang digunakan

seorang pendidik dalam menjalankan pebelajaran yang lebih baik lagi.

Berbasis Alam adalah model pembelajaran yang berprinsip pada

belajar tentang alam, belajar menggunakan alam ,dan bersama alam.

Belajar tentang alam artinya model pembelajaran berbasis alam

mempelajari konsep-konsep alam sebagai materi pembelajarannya

(Wulansari 2016).

Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis alam diperlukan

dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA Biologi, Maka

dalam pembelajaran IPA Biologi sangat tepat menggunakan perangkat

pembelajaran berbasis alam di mana peserta didik melaksanakan

pembelajaran di lingkungan terlebih khusus di terapkan dalam materi

Ekosistem. Dalam pembelajaran materi Ekosistem di perlukan lingkungan

seperti lingkungan Hutan Pinus Panorama sebagai media pendidikan bagi

peserta didik yang ada di tentena. Untuk meningkatkan pengetahuan

mengenai ekosistem hutan pinus maka perlu di lakukan proses

pembelajaran yang terjun langsung di kawasan hutan pinus agar para

peserta didik dapat memahami peranan penting ekosistem hutan pinus,

dapat mengetahui makhluk hidup apa saja yang hidup dan saling

berinteraksi di dalam suatu ekosistem.


6

Target penelitian untuk menerapkan metode pembelajaran berbasis

alam adalah di SMP Negeri 1 Pamona Utara, sekolah ini adalah sekolah

menengah pertama yang beralokasi di Tendea dengan alamat Jl.Jendral

Sudirman No 21, sekolah ini memiliki jumlah siswa sebanyak 440 siswa.

Alasan peneliti memilih sekolah ini untuk menjadikan tempat menerapkan

Model Perangkat Pembelajaran Berbasis Alam pada mata pelajaran IPA

Biologi dengan materi Ekosistem karena merupakan sekolah yang tidak

sering melaksanakan pembelajaran di alam bahkan tidak pernah keluar

lingkungan sekolah serta sekolah tersebut berdekatan dengan suatu

kawasan Hutan Pinus Panorama yang dapat di jadikan media

pengetahuan sehinga bermaanfaat bagi peserta didik.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan dan mengembangkan

kreatifitas , dan kuallitas seorang pendidik dalam memanfaatkan alam

sebagai media pendidikan yang bertujuan untuk dapat mengaktifkan siswa

dalam proses pembelarajan, maka perlu adanya pengembangan

perangkat pembelajaran. Jadi berdasarkan permasalahan latar belakang

yang ada maka calon peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan

judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Alam (Hutan

Pinus Panorama) dalam materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1

Pamona Utara”.
7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan sebelumnya maka

permasalahan dalam penelitian dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses pengembangan perangkat pembelajaran

berbasis alam (Hutan Pinus Panorama) dalam materi Ekosistem di

kelas VII SMP Negeri 1 Pamona Utara?

2. Bagaimanakah kualitas (kevalidan, kepraktisan,keefektifan)

pengembangan perangkat pembelajaran berbasis alam (Hutan Pinus

Panorama) dalam materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Pamona

Utara?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah proses pengembangan perangkat

pembelajaran berbasis alam (Hutan Pinus Panorama) dalam materi

Ekosistem di SMP Negeri 1 Pamona Utaras

2. Untuk mengetahui kualitas (kevalidan, kepraktisan, keefektifan)

pengembangan perangkat pembelajaran berbasis alam (Hutan Pinus

Panorama) dalam materi Ekosistem di SMP Negeri 1 Pamona Utara.

D. Batasan Istilah

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
8

1) Pengembangan perangkat adalah suatu proses atau kegiatan untuk

menghasilkan perangkat Pembelajaran Berbasis Alam pada pokok

bahasan ekosistem disekolah menengah pertama dengan

berdasarkan teori dan langkah-langkah pengembangan, Sammel dan

Sammel (1974).

2) Perangkat Pembelajaran Berbasis Alam

3) Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis alam.

4) Buku siswa yang disusun adalah bahan ajar dengan materi

Ekosistem, didalamnya, didalamnya membahas sub-sub materi pada

tiap pertemuan. Ciri khas buku siswa adalah materi yang disajikan

tidak terlalu padat, hal ini dikarenakan untuk menggali pengetahun

siswa dimana lebih menekankan penemuan berbasis alam

didalamnya.

5) Lembar kerja siswa yang disusun melatih siswa untuk berpikir lebih

kritis dan analitis. Siswa tidak hanya berusaha mencari jawaban pada

bahan ajar, tetapi siswa dapat mencipta atau menemukan jawabannya

sendiri dengan mengaitkan bagian tubuh secara langsung dengan

pertanyaan.

6) Perangkat pembelajaran dikatakan valid, jika penilaian ahli dan

praktisi menunjukan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran

tersebut didasarkan pada rasional teoritik yang kuat dan memiliki


9

konsistensi internal, yakni terjadi saling berkaitan antar komponen

dalam perangkat.

7) Perangkat pembelajaran dikatakan praktis apabila menurut penilaian

ahli dan praktisi perangkat tersebut dinyatakan dapat diterapkan

secara rill dilapangan dan apabila menurut hasil pelaksanaan

keterlaksanaan perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori

terlaksana sepenuhnya.

8) Perangkat pembelajaran efektif apabila memenuhi 3 dari 4 indikator

keefektifan. Indicator tersebut yaitu: (a) ketercapaian hasil belajar

peserta didik yaitu minimal 80% (skor minimal 70, interval 0-100), (b)

aktivitas peserta didik dan pendidik selama kegiatan belajar mengajar

memenuhi criteria toleransi waktu yang telah ditetapkan, (c) lebih dari

50% peserta didik memberikan respon positif terhadap penerapan

pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber

belajar yang meliputi: respons terhadap pembelajaran, buku peserta

didik dan lembar kerja peserta didik dan (d) kemampuan pendidik

dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran Berbasis Alam (PBA).


10

E. Manfaat Penelitian

Hasil penilitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pengetahuan dalam menfaatkan Alam

sebagai media pendidikan

b. Sebagai bahan acuan dalam menerapkan Perangkat Pembelajaran

Berbasis Alam.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Dapat memahami pembelajaran secara lebih bermakna karena,

siswa turun langsung di alam untuk melakukan proses

pembelajaran sesuai dengan materi dan dapat mengamati

langsung.

b. Bagi Guru

Memacu kreativitas karena, dengan adanya kreativitas seorang

guru dapat menarik keinginan siswa untuk belajar dan memacu

kekaktivan tenaga pendidik untuk mencipatakan metode yang

bermutu dan efektif.

c. Bagi Sekolah

Memacu kaulitas sekolah agar lebih maju karena, dengan adanya

perangkat pembelajaran yang kreatif maka prestasi siswa

meningkat, sehingga kaulitas sekolah menjadi lebih maju.


11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Pengembangan

Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Menurut Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 pengembangan adalah

kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan

kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenaranya untuk

meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang ada, atau menghasilkan teknologi yang baru.

Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik

formal mampun non formal yang di laksanakan secara sadar, berencana,

terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan,

menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasr kepribadian

yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan, sesuai dengan

bakat, keinginan serta, kemampuan- kemampuan sebagai bekal atas

prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri

ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang

optimal dan pribadi mandiri (Wiroyokusumo 2011).

Menurut pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan adalah usaha atau upaya yang di rancang dan di


12

laksanakan secara sadar dalam membuat keterampilan untuk

meningkatkan kemampuan-kemampuan tentang pengetahuan, serta

mengembangkan bakat-bakat yang ada dan lebih bermanfaat untuk

meningkatkan kaulitas sebagai upaya menciptakan mutu yang lebih baik

lagi.

2. Pengertian Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupaka hal yang disiapkan oleh guru

sebelum melaksanakan pembelajaran. Dalam KBBI (2007) Perangkat

adalah alat atau perlengkapan sedangkan pembelajaran adalah proses

atau cara menjadikan orang belajar. Menurut Zuhdan,(2011) perangkat

pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses

yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan.

Perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi guru dalam

melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di kelas.

Menurut pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

perangkat pembelajaran adalah suatu pedoman atau perlengkapan yang

di gunakan seorang pendidik dalam menjalankan pembelajaran, oleh

karena itu di haruskan perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi

setiap tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran.


13

3. Pembelajaran Berbasis Alam

Filosofi pendidikan yang berbasis lingkungan alam sebenarnya

telah di gagas pertama kali Ole Jan Lightghart pada tahun 1859. Tokoh ini

manyajikan suatu bentuk model pendidikan yang di kenal dengan

pengajaran barang sesungunya. Konsep ini menjadi salah satu akar

munculnya konsep pendidikan yang berbasis alam atau back to nature

school. Ide dasarnya adalah pendidikan pada anak di lakukan dengan

mengajak anak dalam suasana sesunggunya melalui belajar pada

lingkungan alam sekitar yang nyata. Bentuk pengajaran ini di lakukan

sebagai upaya menentang bentuk pengajaran yang cenderung

intelektualisme dan verbalistik.

Menurut Jan Lighthart, sumber utama bentuk pengajaran ini adalah

lingkungan di sekitar anak. Melalui bentuk pengajaran ini akan tumbuh

keaktifan anak dalam mengamati, menyelidiki, serta

mempelajarilingkungan. Kondisi lingkungan yang sesungguhnya juga

akan menarik perhatian spontan anak sehingga anak memiliki

pemahaman dan kekayaan pengetahuan yang bersumber dari

lingkungannya sendiri. Bahan-bahan pengajaran yang ada pada

lingkungan sekitar anak akan mudah di ingat, di lihat dan di perhatikan

sehingga kegiatan pengajaran menjadi berfungsi secara praktis.

Inti pengajaran sesungguhnya adalah mengajak anak pada kondisi

lingkungan sesunggunya, semua bahan yang ada di lingkungan sekitar

anak dapat di pakai sebagai pusat minta atau pusat perhatian anak.
14

Landasan filosofi yang kedua dapat di telaah dari filsafat pendidikan

naturalisme romantik yang di kemukakan Rousseau. Filosofi ini berusaha

mengembangkan konsep pendidikan yang di lakukan secara naturalistik

atau alami. Ia mengemukakan filosofinya bahwa :

a. Pendidikan harus mengembangkan kemampuan-kemampuan alami

atau bakat/pembawaan anak

b. Pendidikan yang berlansung di alam.

Landasan filosofi yang ketiga adalah konsep filosofis yang di

sampaikan oleh Decroly (1897), filsuf pendidikan ini mengemukakan

beberapa ide bahwa:

a. Sekolah harus di hubungkan dengan kehidupan alam sekitar

b. Pendidikan dan pengajaran harus di dasarkan pada perkembangan

anak

c. Sekolah harus menjadi laboratorium bekerja bagi anak.

d. Bahan-bahan pendidikan/ pengajaran yang fungsional praktis.

Prinsip-prinsip pendidikan berbasis alam perlu memperhatikan

sejumlah prinsip yang mendasarinya. Prinsip-prinsip yang di maksud di

antara nya adalah:

a. Berpusat pada perkembangan anak dan optimalisasikan

perkembangan keberhasilan pendidikan dapat di ukur pada sejauh

mana pendidikan berhasil mengidentifikasi, mengembangkan, dan

mengoptimalkan potensi setiap anak sesuai dengan karateristik

perkembangan nya.
15

b. Membangun kemandirian anak

Proses pendidikan yang berbasis alam di harapkan dapat

membangun dan mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri

(kemandirian), kedisiplinan dan sosialisasi agar terbentuk karakter

kemandirian yang kuat.

c. Belajar dari lingkungan alam sekitar proses pendidikan berbasis alam

akan memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam yang ada sebagai

sumber ilmu pengetahuan sehingga memiliki ketajaman berfikir dan

wawasan keilmuwan yang aplikatif.

d. Memanfaatkan sumber belajar yang mudah dan murah, dengan

memanfaatkan lingkungan sekitar, anak dapat mempelajari banyak

hal dari lingkungan terdekatnya (lingkungan alam, lingkungan fisik,

lingkungan sosial, kultur budaya) sehingga sumber belajar tidak harus

sengaja di rancang dengan mengeluarkan biaya mahal.

Model pembelajaran berbasis alam model ajaran yang berbasis

yang berprisisp pda belajar tentang alam, belajar menggunakan alam, dan

belajar dengan alam. Belajar tentang alam artinya model Pembelajaran

Berbasis Alam mempelajari konsep-konsep alam sebagai materi

pembelajarannya (Wulansari 2016). Sedangkan belajar dengan alam

artinya model Pembelajaran Berbasis Alam tempat belajar nya

menggunakan lingkungan alam. Model pembelajaran berbasis alam di

kembangkan untuk mengoptimalkan seluruh potensi anak termasuk


16

kemampuan sosisal. Aktifitas pembelajaran lingkungan di lakukan dengan

mengeidentifikasi lingkungan alam.

Model Pembelajaran Berbasis Alam mendukung pengembangan

hubungan sosial dan hubungan pribadi anak dengan alam. Kombinasi

pembelajaran nyata dan akademis tentang alam merupakan pengalaman

bagi proses belajar anak. Model PBA terdapat sistem sosial yang di

bangun dengan dialog antara anak dengan pendidik maupun temannya.

Dialog dukungan dan menhubungkan pengalaman lama anak dengan

pengalaman baru tentang alam menjadi bagian penting dalam

pembelajaran berbasis alam.

Pelaksanaan perangkat pembelajaran berbasis alam mengadopsi

langkah-langkah pembelajaran Zurek,Torquati dan Acar (2014) yang di

peringkas, yaitu membangkitkan respon anak, saran kepada anak untuk

menggunakan fakta yang ada, dorongan kepada anak untuk menebak apa

yang akan terjadi selanjutnya, memusatkan penyelidikan terhadap yang

lebih sempit, pemberian bantuan petunjuk kepada anak untuk

menemukan sesuatu, dan penyediaan alat.

B. Materi Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan

menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling


17

mempengaruhi ilmu yang mempelajari ekosistem ekologi. Soemarwoto

(1983) mengatakan bahwa ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang

terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidip dengan

lingkungannya.

Suatu ekosistem dapat mengcakup area yang luas misalnya hutan,

atau mikrikosmos (microcosm), seperti ruang bawah batang kayu yang

tumbang atau kolam. Terlepas dari ukuran ekosistem, dinamikanya

melibatkan dua proses yang tidak dapat di jebarkan sepenuhnya oleh

fenomena populasi atau komonitas aliran energi dan siklus unsur kimia.

Energi memasuki sebagian besar ekosistem sebagai sinar

matahari,energi di konversi menjadi energi kimiawi oleh autotorof, di

teruskan ke heterotrof di dalam senyawa-senyawa organik makanan, dn di

buang sebagai panas. Unsur-unsur kimia misalnya karbon dan nitrogen, di

daur di antara komponen-komponen abotik dan biotik dari ekosistem.

1. Hukum-Hukum Fisika Mengatur Aliran Energi dan Siklus Kimia Dalam

Ekositem

Kita telah melihat bagaimana sel-sel menstransformasikan energi

dan materi, yang tunduk pada hukum-hukum termodinamika. Seperti para

ahli ekologi ekosistem mempelajari transformasi energi dan materi yang

melintasi batas-batas sistem tersebut, dengan mengelompokkan spesies-

spesies dalam suatu komonitas ke dalam tingkat-tingkat trofik dari

hubungan makan di makan.


18

2. Kekekalan Energi

Para ahli ekologi memepelajari interaksi organisme dengan

lingakungannya banyak pendekatan ekosistem didasarkan pada hukum-

hukum fisika dan kimia yang telah banyak di gunakan. Dengan demikian

kita dapat menghitung transfer energi melalui ekosistem dari masuknya

sebagai tradisi matahaari hingga pelepasannya sebagai panas dari

oerganisme. Tumbuhan dan organisme fotosintetik lainnya mengonversi

energi surya menjadi energi kimiawi (Buku Campbell Biologi, 2010 Edisi

kedelapan 3).

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh

hubungan timbal balik antara maklhuk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem bia dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan

menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling

mempengaruhinya. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut Ekologi.

Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu Oikos dan

Logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan Logos artinya Ilmu.

Secara garis besar Ekosistem tersusun atas satuan maklhuk hidup dan

lingkungannya.
19

Gambar 2.1: Lingkungan Ekosistem


Sumber : Annisa Lutfi Alwi 15/05/2019
http://www.Uniqpost.com/tag/Ekosistem/

3. Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem

Pada suatu habitat terdapat beberapa jenis maklhuk hidup. Suatu

jenis maklhuk hidup jumlahnya akan berbeda dengan jenis yang lainnya.

Gambar 2.2. Lingkungan Ekosistem


Sumber : Berpendidkan
http://www.berpendidikan.com/2016/01/macam-macam-jenis-
Ekosistem-alami-dan-buatan.html
20

Habitat padang rumput ditempati oleh kijang, kuda, rumput. JUmlah

maklhuk hidup tersebut ada yang satu, dua, dan banyak. Kijang satu ekor,

kuda satu ekor, dan rumput banyak. Jumlah ini menunjukan adanya

satuan-satuan maklhuk hidup pada ekosistem.

a. Individu

Pada suatu ekosistem akan ditemukan beberapa jenis maklhuk

hidup. Misalnya, seekor semut dan satu batang pohon. Jumlah

dengan sebutan itu menujukan satu maklhuk hidup sejenis yang

berjumlah tunggal dan disebut Individu. Individu berasal dari bahasa

Latin individuum yang artinya tidak dapat dibagi.

b. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada

suatu wilayah tertentu pada waktu yang bersamaan. Contoh populasi

diantaranya dua ekor ayam dikebun, tiga ekor jerapah dipadang

rumput, sekumpulan semut dipohon jambu dan lima batang pohon

durian dikebun. Sifat populasi adalah adanya kepadatan populasi dan

perubahan jumlah populasi dari waktu ke waktu.

c. Komunitas

Dikebun atau padang rumput terdapat beberapa hewan dan

tumbuhan yang hidup dalam waktu yang bersamaan. Beberapa

populasi tersebut saling berinteraksi membentuk suatu komunitas.

Suatu komunitas tersusun dari beberapa populasi yang hidup dan

saling berinteraksi dalam satu wilayah tertentu pada satu waktu.


21

Nama sebuah komunitas biasanya menunjukan maklhuk hidup

dominan yang menempati habitat tersebut. Pada komunitas hutan

bakau. Begitu juga komunitas hutan bambu, populasi terbanyak

adalah pohon bambu.

d. Ekosistem dan Biosfer

Setiap maklhuk hidup yang menempati suatu tempat akan

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan yang

ditempatinya. Hal ini bertujuan agar setiap organisme mampu

bertahan hidup. Hubungan timbal balik yang kompleks antara

organisme dengan lingkungannya disebut ekosistem.

4. Pengertian Lingkungan

Istilah lingkungan berasal dari kata Environment, yang memiliki

makna “The physical, chemical, and biotic condition surrounding an

organism. ‘’ Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan secara umum dapat

diartikan sebagai segala sesuatu diluar individu. Segala sesuatu diluar

individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat

mempengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling mempengaruhi ini

membuat lingkungan selalau dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai

dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan itu dapat saling

memepengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah

menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk beubah menjadi

buruk. Perubahan ini disebabkan oleh maklhuk hidup dalam satu


22

lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu

komponen biotik dan abiotik.

a. Komponen Biotik meliputi semua maklhuk hidup didalam ekosistem.

Komponen biotik meliputi:

1) Produsen adalah maklhuk hidup yang mampu menghasilkan

makanan sendiri, karena sel-sel penyusun tubunhya mempunyai

klorofil, disebut autotrof. Contoh tumbuhan yang berhijau daun.

2) Konsumen adalah maklhuk hidup yang tidak mampu mengahsilkan

makanan sendiri, disebut Heterotrof. Contoh manusia dan hewan.

3) Pengurai (Dekomposer)adalah maklhuk hidup yang menguraikan

zat-zat organik dari maklhuk hidup yang sudah mati menjadi bahan-

bahan anorganik. Contoh: bakteri, jamur.

b. Komponen abiotik meliputi benda tak hidup yang ada didalam

ekosistem, meliputi:

1) Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan faktor abiotik yang terpenting

untuk menunjang kehidupan dibumi. Cahaya matahari merupakan

sumber energi bagi tumbuhan yang diperlukan dalam proses

fotosintesis.

2) Udara

Udara merupakan komponen abiotik yang sangat diperlukan

makhluk hidup. Hewan dan manusia menggunakan oksigen yang


23

terdapat diudara untuk bernapas dan mengeluarkan karbon

dioksida ke udara.

3) Suhu

Suhu sangat mempengaruhi lingkungan dan kehidupan

makhluk hidup dilingkungan tersebut. Ada makhluk yang mampu

hidup dilingkungan dengan suhu rendah, ada pula makhluk hidup

yang mampu hidup dengan suhu tinggi.

4) Tanah

Tanah berfungsi sebagai tempat hidup berbagai maklhuk

hidup dalam suatu ekositem. Bagi tumbuhan, tanah merupakan

tempat tumbuh dan sumber nutrisi bagi kelangsungan hidupnya.

5) Air

Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk

menunjang suatu kehidupan. Semua sel dan jaringan terdiri atas

air.

6) Kelembaban

Daerah yang bersuhu dingin seperti pegunungan lebih lembab

daripada daerah yang bersuhu panas seperti pantai. Tumbuhan

dan hewan yang hidup dikedua daerah tersebut berbeda. Pada

daerah lembab lebih banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan

sedikit cahaya matahari, seperti paku-pakuan, lumut dan anggrek.

Yang biasa hidup secara epifit pada kayu atau batu lembab.
24

Didaerah panas seperi pantai lebih banyak ditumbuhi tumbuhan

seperti bakau dan pohon kelapa.

5. Macam-Macam Ekosistem

Berdasarkan proses terbentuknya, ekositem dibedakan menjadi

dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem

alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah sebagai akibat

adanya pemgaruh dari alam sekitarnya tanpa campur tangan manusia.

Contohnya adalah danau, hutan, Gua, padang rumput, gurun. Ekosistem

alami dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ekosistem darat dan air.

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh

manusia, misalnya akuarium, kolam waduk dan sawah. Dibumi terdapat

berbagai macam ekosistem yang ditempati oleh berbagai makhluk hidup

yanag memiliki peran masing-masing. Dalam suatu ekosistem terdapat

organisme tertentu yang mendominasi ekosistem tersebut. Contohnya,

ekosistem padang rumput yang didominasi oleh tanaman rumput.

a. Ekosistem darat

Ekosistem darat adalah eksositem yang memiliki lingkungan fisik

didominasi daratan. Ekosistem ini dibagi menjadi beberapa bioma

(daerah habitat), yaitu:

1) Bioma Hutan

Ekosistem hutan merupakan hubungan antara kumpulan

beberapa populasi (baik itu populasi binatang maupun tumbuh-


25

tumbuhan) yang hidup dipermukaan tanah dan berada di pada

suatu kawasan hutan.ekosistem hutan ini membentuk suatu

kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang

bersifat dinamis dan mengadakan interaksi baik langsung maupun

tidak langsung dengan lingkungannya antara satu sama lain dan

tidak dapat dipisahkan. Ekosistem hutan ini termasuk dalam

kategori ekosistem daratan.

Eksositem hutan ini juga masuk kedalam kategori ekosistem

alamiah dan dijuluki sebagai “paru-paru bumi”. Hal ini di karenakan

hutan memegang peranan yang sangat penting untuk dapat

mengatur dan menjaga kesehatan bumi.Contoh nya bioma hutan

pinus,Hutan Pinus merupakan hutan homogen yang di dominasi

oleh satu tumbuhan yaitu pinus. Meski didominasi oleh hutan pinus

hutan tersebut tidak melulu di tumbuhi pohon pinus saja melainkan

ada tumbuhan yang lain contoh nya tumbuhan paku, pohon

mangga, rambutan, bambu dan ada lumut, ada tumbuhan liar.

Hutan pinus panorama merupakan ekosistem taiga, di mana

ekosistem tersebut dapat berubah-ubah faktor abiotik suhunya dari

suhu hangat ke suhu yang sangat dingin ke suhu yang panas. Di

kawasan ekosistem hutan pinus terdapat komponen abiotik dan

biotik contoh nya suhu, udara,dan cahaya matahari sedangkan

komponen biotik contoh nya semua tumbuhan yang ada di

kawasan hutan pinus.


26

Pinus merupakan tanaman berbentuk pohon dengan kayu

keras, daun berbentuk jarum sertang berkembang mengahasilkan

konus. Akar pinus dan daun yang berjatuhan mengandung zat

alelopati (semacam senyawa ya yang menghambat pertumbuhan

tumbuhan lain), sehingga ketika melihat ke dalam hutan pinus,

tanah di dekat pohon pinus tersebut tidak dapat di temukan banyak

tumbuhan lain. Hanya ada sedikit tumbuhan yang bisa bertahan

dari zat alelopati pinus.

Hutan pinus dapat pula di manfaatkan untuk menyokong

perekonomian penduduk sekitarnya. Getah resin yang di keluarkan

pinus dapat di gunakan sebagai bahan pembuat korek api serta

patung hiasan. Kayu dan ranting dapat pula di jadikan sebagai

bahan bangunan kayu bakar.

(Gambar 2. 3: Hutan Pinus Panorama)


Sumber : Dokumentasi Pribadi
27

2) Bioma padang rumput

Ciri-ciri bioma padang rumput adalah hujan turun tidak

teratur, curah hujan sekitar 25-50 cm per tahun. Keadaan hujan

yang tidak teratur ino menyebabkan penyerapan air dan aliran air

tidak baik, sehingga tumbuhan (flora) yang ada dipadang rumput

adalah tumbuhan herba dan rumpu. Sedangkan, jenis-jenis hewan

yang ada adalah bison, singa, gajah, kanguru, dan serangga.

3) Bioma gurun

Bioma gurun terdapat didaerah tropis. Ciri-ciri bioma gurun

adalah gersang, memiliki curah hujan rendah, serta terdapat

tumbuhan xerofita seperti kaktus yang tahan terhadap kondisi yang

kekurangan air. Unta memiliki panuk sebagai tempat persediaan

air.

4) Bioma Tundra

Tundra artinya dataran tanpa pohon, yang ada hanyalah

jenis rumput dan lumut kerak. Ciri-ciri bioma tundra adalah terdapat

lumut kerak, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Hewan

khas yang menetap dibioma ini biasanya memiliki rambut yang

tebal, seperti rusa kutub dan beruang kutub.

5) Bioma taiga

Daerah bioma taiga terdapat dibelahan bumi utara dan di

pegunungan daerah tropis. Cirri-ciri bioma taiga adalah perbedaan

antara musim panas dan musim dingin sangat mencolok. Pada saat
28

musim panas suhu udara sangat rendah. Biasanya bioma taiga

tersusun atas satu spesies khas seperti pinus atau konifer. Hewan

khas yang berada pada bioma ini adalah beruang hitam.

b. Ekosistem air

Ekosistem air dibagi menjadi dua macam, yaitu ekosistem air tawar

dan ekosistem air laut.

Gambar 2.4: Ekosistem Air Tawar Dan Air Laut

1) Ekosistem air tawar

Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua macam, yitu

air tawar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tawar yang

tenang dan air tawar yang mengalir. Contoh ekosistem air tawar yang

tenang adalah danau, waduk, dan kolam. Sedangkan, ekosistem air

mengalir adalah sungai. Ekosistem air tawar memliki ciri-ciri, antara

lain: variasi suhu tidak mencolok, cahaya matahari kurang,

dipengaruhi oleh suhu dan iklim, produsen utamanya adalah

fitoplankton dan alga. Hewan yang hidupdisini adalah berbagai jenis

ikan seperti ikan seribu, ikan mas, ikan mujair, dan lain-lain.
29

2) Ekosistem air laut

Ekosistem air laut  sangat berbeda dengan ekosistem air tawar.

Ciri-ciri ekosistem air  laut adalah kadar garam tinggi, tidak

dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, serta memiliki arus air. Komunitas

yang terdapat di ekosistem air laut adalah produsen (fitoplankton dan

alga), konsumen meliputi jenis hewan dari berbagai filum, seperti ikan

hiu, paus, lumba-lumba, bintang laut, dan lain-lain.  Di laut juga

terdapat zooplankton dan pengurai.Berdasarkan posisinya, ekosistem

air laut dibedakan menjadi empat macam, yaitu: a) Daerah litoral,

merupakan daerah pantai atau daerah yang berbatasan dengan

daratan. b) D aerah neritik, merupakan daerah laut dangkal yang

kedalamannya mencapai 200 m.  c) Daerah abisal, daerah laut yang

memiliki kedalaman 2000 m. d) Daerah afotik, daerah laut yang

memiliki kedalaman lebih dari 2000 m.

6. Hal-Hal Yang Ditemukan Dalam Suatu lingkungan

Di sekolah, kamu menghabiskan waktu dalam ruangan kelas untuk

berinteraksi dengan teman dan guru. Setelah kegiatan sekolah selesai,

mungkin kamu pergi kelapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan

menuju tempat bermain. Setiap hari, kamu menuju ke tempat bermain.

Setiap hari, kamu menuju ke tempat yang berbeda disekitarmu.

Pernahkah kamu mencatat tempat yang kamu kunjungi? Apakah kamu

juga mempelajari interaksimu dengan lingkungan yang kamu kunjungi?


30

Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai

tempat hidupnya. Tahukah kamu, tempat hidup dinamakan habitat. Dalam

suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan maklhuk

tak hidup (abiotik). Tempat yang kamu kunjungi merupakan suatu habitat

bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat tersebut akan terjadi interaksi

antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

7. Interaksi Dalam Ekosistem Membentuk Pola

Jika kita mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan

sebelumnya, atau seluruh ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya,

atau seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, kita dapat mengetahui

hubungan keterkaitan diantara organisme yang terdapat dalam ekosistem

tersebut. Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu

bergantung pada organissme yang lain dan lingkungannya. Saling

ketergantungan ini akanmemebentuk suatu pola interaksi. Terjadi interaksi

anatara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi

antar sesame komponen biotik.

a. Interaksi antara maklhuk hidup dengan makhluk hidup yang lain.

Interaksi antara maklhuk hisup dengan makhluk hidup yang lain

dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Seperti

rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida makanan.

1) Rantai makanan.

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan memakan dengan

urutan tertentu.
31

(Gambar 2.5: Rantai Makanan)

2) Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai

makanan yang saling berhubungan.

(Gambar 2.6 : Jaring-jaring makanan)

3) Piramida makanan

Piramida makanan adalah sebuah piramida yang mengambarkan

suatu perbandingan komposisi antara jumlah biomassa dan jumlah

energi dari produsen sampai dengan konsumen puncak (konsumen

tingkat akhir) didalam suatu ekosistem.


32

(Gambar 2.7: Piramida makanan)

b. Interaksi antara makhluk hidup bersama

Interaksi antara makhluk hidup dalam hidup bersama dapat di

lakukan melalui simbiosis. Simbiosis merupakan bentuk hidup

bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada 3 macam

simbiosis, yaitu ;

1) Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua

jenis individu yang saling memberikan keuntungan satusama lain.

Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar

pohon pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus,

sedangkan pohon mendapatkan garam mineral dan air lebih

banyak jika bersimbiosis dengan jamur.

2) Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua

jenis indvidu yang memberikan keuntungan kepada salah satu


33

pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Contoh

simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek

mendapatkan keuntungan berapa tempat hidup, sedangkan

pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian

dari keberadaan tanaman anggrek tersebut.

3) Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis

individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak

dan kerugian pada pihak yang lain. Contoh simbiosis parasitisme

adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh

keuntungan dari manusia berupa darah yang di isap sebagai

makanannya sedangkan manusia akan merasakan gatal pada

kulit di kepalanya.

8. Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan

Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, peran organisme

dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof dan heterotrof.

a. Organisme autotrof

Organisme autotrof adalah organisme yang mampu membuat

makanannya sendiri dari bahan anorganik yang tersedia di alam.

Bahan-bahan anorganik tersebut diolah dan diubah menjadi bahan

organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk kelangsungan

hidupnya. Contoh organisme autotrof adalah tumbuhan hijau.


34

Tumbuhan hijau adalah organisme yang mampu membuat

makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.

b. Organisme Heterotrof

Organisme Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat

membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, untuk memenuhi

kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme

lain. Organisme heterotrof meliputi konsumen dan dekomposer.

Berdasarkan makanannya, konsumen yang merupakan organisme

heterotrof dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu:

1) Herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan. Contoh herbivora

adalah kambing, sapi, dan rusa.

2) Karnivora, yaitu hewan pemakan daging. Contoh karnivora adalah

kucing, harimau, serigala, dan beruang.

3) Omnivora, yaitu hewan pemakan segala, baik tumbuhan maupun

daging. Contoh omnivora adalah tikus dan musang.

C. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan Penelitian yang

dilakukan oleh peneliti, yaitu :

1. Rahmi Rahmadhani dengan judul: Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika yang berorientasi pada model Problem

Based Learning
35

2. Dewi Santi dengan judul : Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika Realistik pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII SMP.

3. Ali Syahbana dengan judul : Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Berbasis Konsektual untuk mengukur kemampuan berpikie kritis

Matematika siswa SMP

4. Agnes Remi Rando dengan judul: Pengembangan Perangkat

Pembelajaran dalam Implementasi Strategi Contextual Teaching

Learning untuk meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan

Perkembangan Teknologi pada siswa kelas IV SD.

D. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model koseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi

sebagai masalah yang penting (Sugiyono 2009).

Penelitian ini didasarkan atas kurangnya kreatifitas dan kualitas

seorang pendidik dan kurangnya perangkat pembelajaran dalam

memanfaatkan Alam sebagai media pendidikan yang mengakibatkan

kurang nya aktivitas yang dapat mengaktifkan peserta didik dalam

pembelajaran dan menarik perhatian siswa pada proses

pembelajaran.Kurangnya perangkat pembelajaran mengakibatkan

hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran seringkali berlangsung

secara tidak efektif dan efisien. Akibat dari kurang nya perangkat

pembelajaran diatas menjadi salah satu alasan mengapa sekolah tidak


36

pernah melakukan pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik

dalam proses pembelajaran dan mengakibatkan kegagalan pada siswa.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada maka di kembangkan

perangkat pembelajaran berbasis alam yang praktis dan efektif. Media

yang di gunakan dalam perangkat pembelajaran berbasis alam ini adalah

alam Hutan Pinus Panorama, perangkat pembelajaran berbasis alam ini di

dapatkan berdasarkan ide peneliti Wulansari, Sugito 2016, sedangkan

perangkat pembelajaran berbasis alam di Hutan Pinus Panorama

berdasarkan hasil kreasi penelitian.

Kurangnya Kreativitas Dan Kualitas Dalam Memanfaatkan


Lingkungan Alam Dalam Proses Pembelajaran Dan Kurangnya
Aktivitas Atau Cara Untuk Mengaktifkan Anak Dalam Pembelajaran
Di Kelas Khususnya Pada Mata Pelajaran IPA Biologi.

Perangkat Pembelajaran Berbasis Alam, Di Mana Media Pembelajaran


Yang Di Gunakan Adalah Media Hutan Pinus Panorama Dalam Materi
Ekosistem

Siswa Menjadi Aktif, Perhatian dan Fokus Sehingga Dapat Memahami


Materi Ekosistem Dengan Cara Yang Praktis

Gambar 2.8: Bagan kerangka pikir penellitian Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Berbasis Alam.


37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian pengembangan.

Menurut Sugiyono (2012) penelitian dan pengembangan adalah metode

penelitian yang di gunakan untuk mengahasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk tersebut.Jadi penelitian pengembangan

merupakan metode untuk menghasilkan produk tertentu atau

menyempurnakan produk yang telah ada serta menguji keefektifan produk

tertentu.

Peneliti melakukan penelitian Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Berbasis Alam pada mata pelajaran IPA Biologi dengan

materi Ekosistem. Tingkat kelayakan pembelajaran berbasis alam dengan

materi Ekosistem di ketahui melalui validasi oleh ahli materi, validasi oleh

ahli media, validasi oleh guru dan uji coba penggunaan oleh siswa.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang

berlokasi Jl. Jendral Sudirman No 21Tentena. Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 19 September 2019.


38

C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Pamona

Utara kelas VII Semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah

144 siswa.

Kelas VII Jumlah

Ruangan A 32 Orang

Ruangan B 32 Orang

Ruangan C 31 Orang

Ruangan D 31 Orang

Ruangan E 18 Orang

Jumlah 144 Orang

Tabel 3.1 : Populasi Siswa

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang di miliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada pupulasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang di ambil dari populasi itu (Sugiyono 2008).Dalam penelitian

ini teknik sampel yang di gunakan yaitu Purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2014)


39

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 1

Pamona Utara Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso yang

berjumlah 31 siswa.

D. Rancangan Penelitian

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada model

Thiagarajam, sammel dan sammel 1974 ( model 4-D ) yang terdiri dari 4

tahap yaitu pendefinisisna (define), perancangan (design), pengembangan

( develop ) dan penyebaran ( dessminate ).


Analisis Awal Akhir

Pengdentifikasian
Analisis Siswa

Analisis Tugas Analisis Konsep Akhir


Akhir

Spesifikasi Tujuan

Perancangan
Penyusunan tes

Pemilihan Media

Pemilihan Format

Rancangan Awal
Penembangan

Validasi Ahli

Uji Pengembangan

Uji Validasi
Penyebaran

Pengemasan

Penyebaran dan Pengadopsian


40

Gambar 3.1. Bagan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Tahap-tahap pengembangan perangkat pembelajaran di uraikan

sebagai berikut :

1. Tahap Pendefinnisisan/Pembatasan (Define)

Tahap pendefinisian adalah tahap untuk menetapkan dan

mendifiisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap ini mencangkup lima

langkah pokok, yaitu:

a. Analisis Awal

Analisis awal bertujuan untuk memunculkan menatapkan

masalah dasar yang di hadapi dalam pembelajaran, sehingga di

perlukan suatu pengembangan bahan ajar. Dengan analisis ini akan di

dapatkan fakta, harapan dan alterative penyelesaian masalah dasar,

yang memudahkan dalam penentuan atau pemilihan bahan yang

dikembangkan.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa merupakan telaah tentang karateristik siswa yang

sesuai dengan desain penngembangan perangkat pembelajaran.

Karateristik ini merupakan latar belakang kemampuan

akademik( penengetahuan ), perkembangan kognitif serta

keterampilan-keterampilan individu atau sosial yang berkaitan dengan

topic pembelajaran, media, format, dan bahasa yang di pilih. Analisis

siswa di lakukan untuk mendapatkan gambaran karaterisktik siswa,

antara lain :
41

1) Tingkat pengetahuan dan perkembangan intelektualnya

2) Keterampilan –keterampilan individu atau sosial yang sudah di

milki dan dapat di kembangkan untuk mencapai tujuan

pembelajaan yag di tetapkan.

c. Analisis Konsep

Analisis konsep di lakukan untuk mengidentifikasi konsep pokok

yang akan di ajarkan, menyusun nya dalam bentuk hirarki, dan merinci

konsep-konsep individu ke dalam hal yang kritis dan tidak relevan.

Analisis membantu mengidentifikasi kemungkinan contoh dan bukan

contoh untuk di gambarkan dalam proses pengembangan.

Mendukung analisis konsep ini, analisis-analisis yang perlu di

lakukan adalah :

1) Analisis standar kompetensi dan kompotensi dasar

2) Analisis sumber belajar

d. Analisis Tugas

Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi kerampilan

utama yang akan di kaji oleh peneliti dan menganalisisnya ke dalam

himpunan keterampilan tambahan yang mungkin di perlukan. Analisis

ini memastikan ulasan yang menyeluruh tentang tugas dalam materi

pembelajaran .

e. Perumusan Tujuan Pembelajaran


42

Perumusan tujuan pembelajaran berguna untuk merangku hasil

dari analisis konsep dan analisis tugas untuk menentukan perilaku

objek penelitian. Kumpulan objek tersebut menjadi dasar untuk

menyususn tes dan merancang perangkat yang kemudian di

integrasikan ke dalam materi yang akan di gunakan oleh peneliti.

2. Tahap Perancangan

Tahap perancangan bertujuan untuk merangcang perangkat

pembelajaran. Langakah-langakah yang di lakukan pada tahap ini , yaitu :

a. Penelitian Media

Pemilihan media di lakukan untuk mengidentifikasi media

pembelajaran yang relevan dengan karateristik materi, lebih dari itu,

media di pilih untuk menyesuaikan dengan analisis konsep dan

analisis tugas, karateristik target pengguna, serta rencana penyebaran

dengan atribut yang bervariasi dari media berbeda-beda. Hal ini di

gunakan untuk membantu siswa dalam pencapaian kompetensi dasar.

b. Penyusunan Standar Tes

Penyusunan tes acuan patokan merupakan langkah

menghubungkan antara tahap pendefinisian dengan tahap

perangcangan. Tes acuan di susun berdasarkan spesifikasi tujuan

pembelajaran dan analisis siswa kemudian di lanjutakan di susun kisi-

kisi tes hasil belajar. Tes yang di kembangkan di sesuaikan dengan

jenjang kemampuan kognitif. Penskoran hasil tes menggunakan


43

menggunakan perangkat evaluasi yang membuat kunci pedoman

penskoran setiap butir soal.

c. Pemilihan Format

Pemilihan format dalam pengembangan perangakat

pembelajaran ini di maksudkan untuk mendesain atau merancang isi

pembelajaran pemilihan strategi pendekatan, metode pembelajaran,

dan sumber belajar, format yang di pilih adalah memenuhi krteria

menarik, memudahkan dan membantu dalam pembelajaran.

d. Rancangan Awal

Rancangan awal yang di maksud adalah rancangan seluruh

perangakat yang di haruskan yaang di haruska di kerjakan sebelum uji

coba di laksnakan.

3. Tahap Pengembangan (Develope)

Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk

pengembangan yang di lakukan melalui dua langkah, yakni :

a. Penilaian ahli yang di ikuti dengan revisi

b. Uji coba pengembangan

Tujuan tahap pengembangan ini adalah unutk menghasilkan

bentuk akhir perangakat setelah melalui revisi berdasarkan masukan

para pakar ahli/ praktisi dan data hasil coba. Langakah-langkah yang di

lakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut :

a. Validasi Ahli/ Praktisi


44

Penilaian para ahli/praktisi terhadap perangkat media

pembelajaran media pembelajaran mencakup format, bahasa, ilustrasi

dan isi. Berdasarkan masukan dari para ahli, materi pembelajaran

direvisi untuk membuatnya lebih tepat,efektif,mudah di gunakan untuk

memiliki kaulitas teknik yang tinggi.

b. Uji Coba Pengembangan

Uji coba lapangan di lakukan untuk memperoleh masukkan

langsung berupa respon, reaksi, komentar siswa dan para pengamat

terhadap perangkat yang telah di susun. Uji coba, revisi dan uji coba

kembali terus di lakukan hingga di peroleh media perangkat yang

kosisten daan efektif.

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Berbasis Alam

Instrument validasi perangkat media digunakan untuk memperoleh

data tentang hasil validasi para ahli. Validator menuliskan skor yang

sesuai dengan memberikan cek pada baris kolom yang sesuai kemudian

diminta memberikan kesimpulan penilaian secara umum tentang

perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam kategori sangat valid,

valid, cukup valid, kurang valid, dan tidak valid.

2. Instrumen Validasi Aktivitas Guru Mengelola Pembelajaran.

Lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran,

digunakan untuk memperoleh data tentang keefektifan perangkat yang


45

telah disusun melalui pengamatan terhadap kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran.

Validator menuliskan skor yang sesuai dengan memberikan tanda

cek pada baris kolom yang sesuai diminta memeberikan kesimpulan

penilaian secra umum tentang lembar observasi tersebut dengan kategori

sangat valid, valid, cukup valid, kurang valid, dan tidak valid.

3. Instrumen Observasi Aktivitas Siswa.

Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran, digunakan

untuk memperoleh data tentang keefektifan perangkat melalui

pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran. Pengamatan

dilakukan melalui observer sejak guru melakukan kegiatan awal sampai

akhir pembelajaran. Observer menuliskan/memberikan kode cek pada

kolom yang tersedia sesuai dengan kategori aktivitas siswa yang terjadi.

Aktvitas yang diamati meliputi sembilan kategori aktivitas siswa yang

tercantum dalam lembar observasi aktivitas siswa.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data uji coba pada pengembangan perangkat

pembelajaran ini digunakan teknik analisis statistic deskriptif. Data yang

dianalisis adalah: Data hasil validasi perangkat pembelajaran, data

keterlaksanaan perangkat pembelajaran, data kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran, data aktivitas siswa selama pembelajaran, data


46

tes hasil belajar sebagai instrument, dan data respon siswa. Analisis data

yang diperoleh dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

1. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran

Data hasil validasi para ahli untuk masing-masing perangkat

pembelajaran dianalisis dengan mempertimbangkan masukan, komentar

dan saran dari validator. hasil analisis dijadikan sebagai pedoman untuk

merevisi perangkat pembelajaran. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam

proses analisis data kevalidan perangkat pembelajaran yang meliputi

rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, dan lembar kerja

peserata didik adalah sebagai berikut;

a. Melakukan rekapitulasi hasil penelitian ahli ke dalam tabel yang

meliputi: (1) Aspek (Ai), (2) kriteria (Ki), (3) hasil Penelitian (Vij);

b. Mencari rerata hasil tiap aspek ahli untuk setiap dengan rumus:
n

∑ Ai
i =1
X=
n
n
X =∑ Ai , dengan
J=1

X = rerata Total

A i = rerata aspek ke-i

n = banyaknya aspek

c. Mencari rerata tiap aspek dengan rumus:


n
K i=∑ K ij,dengan:
J=1
47

A i = rerata Aspek ke-i

K ij = rerata untuk aspek ke-i kriteria ke – j

n = banyaknya kriteria dalam aspek ke – i

d. Mencari rerata total ( X ) dengan rumus:


n

∑ V ij n
K i=∑ V ij, dengan
K i= j=1 J=1
n

K i = rerata kriteria ke – i

V ij = skor hasil penilaian terhadap kriteria ke –i oleh penilai ke-j

n = banyaknya penilai

e. Menentukan kategori validitas setiap kriteria K i atau rerata aspek A i

atau rerata total X dengan kategori validasi yang telah ditetapkan;

Kategori validitas sebagai berikut:

3,5 ≤ M ≤ 4,0 sangat valid

2,5 ≤ M < 3,5 valid

1,5 ≤ M < 2,5 cukup valid

0,5 ≤ M < 1,5 kurang valid

M < 0,5 tidak valid

Keterangan:

M = K i untuk mencari validitas setiap kriteria

M = A i untuk mencari validitas setiap aspek

M = X untuk mencari validitas keseluruhan aspek


48

Kriteria yang digunakan dalam menetapkan bahwa perangkat

pembelajaran memiliki derajat validitas yang memadai adalah nilai X

untuk keseluruhan aspek minimal berada dalam kategori cukup valid dan

nilai Ai untuk setiap aspek minimal berdasarkan dalam kategori valid. Jika

belum valid, dilakukan revisi berdasarkan saran dari validator atau dengan

melihat kembali aspek-aspek yang dinilainya kurang. Selanjutnya

dilakukan validasi ulang lalu dianalisis kembali. Demikian seterusnya

sampai memenuhi nilai M minimal berada dalam kategori valid (Borich,

1994 dalam Nurdin, 2007)

2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran

Analisis data kepraktisan perangkat pembelajaran yang diperoleh

dari data hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Melakukan rekapitulasi hasil penelitian ahli keterlaksanaan perangkat

pembelajaran yang meliputi: (1) aspek ( Ami ), (2) kriteria (Ki);

b. Mencari rerata setiap aspek pengamatan setiap pertemuan dengan


n

rumus;
∑ K ij
Ami = i=1
n
n
Ami =∑ K ij ,dengan
J=1

Ami = rerata aspek ke – i pertemuan ke-m

Ki = hasil pengamatan untuk aspek ke- i kriteria ke- j

n = banyaknya kriteria aspek dalam aspek ke- i


49

c. Mencari rerata tiap aspek pengamatan untuk tiap kali pertemuan

dengan rumus:
t
Ai= ∑ A Mi , dengan:
m=1
t

A i = rerata aspek ke –i

Ami = rerata untuk aspek ke – i pertemuan ke –m

t = banyaknya pertemuan

d. Mencari rerata total ( X ) dengan rumus:


n
n
X =∑ Ai ,dengan ∑ Ai
i =1
J=1 X=
n

X = rerata Total

A i =rerata aspek ke – I

n = banyaknya aspek

e. Menentukan kategori-kategori setiap aspek atau keseluruhan aspek

dengan mencocokkan rerata setiap aspek A i atau rerata total X

dengan kategori yang telah ditetapkan. Kategori keterlaksanaan setiap

aspek atau keseluruhan aspek keterlaksanaan perangkat sebagai

berikut:

M>2 Terlaksana seluruhnya

1,5 ≤ M ≤ 2 Terlaksana sebagian besar

0,5 ≤ M < 1,5 Terlaksana bagian kecil

0,0 ≤ M < 0,5 Tidak terlaksana sama sekali

Keterangan:
50

M = A i untuk mencari keterlaksanaan setiap aspek

M = X untuk mencari keterlaksanaan keseluruhan aspek

Kriteria yang digunakan dalam menetapkan bahwa perangkat

pembelajaran memiliki derajat keterlaksanaan yang memadai adalah nilai

X dan A i minimal berada dalam kategori terlaksana sebagian besar. Hasil

analisis keterlaksanaan prangkat pembelajaran ini digunakan sebagai

dasar untuk merevisi perangkat pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Reliabilitashasil pengamatan keterlaksanaan perangkat

pembelajaran dengan menggunakan rumus percentage of agreement

Grinnel sebagai berikut:

Agreement (A )
Percentage of Agreement (R) ¿ x 100 %
Disagreements ( D )+ Agreements( A)

Keterangan:

R = koefisien reliabilitas instrument

A = besarnya frekuensi kecocokkan antara data dua pengamat

D = besarnya frekuensi ketidak cocokkan antara data dan dua

pengamat

Kriteria hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran

dikatakan realibel jika nilai reliabelitasnya (R) ≥ 0,75 (Grinnell, 1988 dalam

Nurdin, 2007).

3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran

Keefektifan perangkat pembelajaran diperoleh dari empat data

yaitu; (a) hasil belajar siswa, (b) aktivitas siswa, (c) respon siswa, dan (d)
51

kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran. Kemudian

dianalisis data terhadap komponen diatas lebih lanjut Nurdin

mengemukakan bahwa sebagai berikut:

a. Analisis Hasil Belajar

Analisis penguasaan materi diarahkan pada pencapaian hasil

belajar secara individual dan klasikal. Seseorang siswa dikatakan

berhasil dalam belajar apabila memperoleh nilai kriteria ketuntasan (S)

minimal 70 (S≥70). Sedangkan pembelajaran dikatakan berhasil

secara klasikal jika minimal 85% siswa mencapai skor minimal 70.

Skor kemampuan siswa dilakukan dengan kiteria yang ditetapkan oleh

Badan Standar nasiaonal pendidikan (BSNP), sebagai berikut:

Skor 85 – 100 sangat tinggi

Skor 70 – 84 tinggi

Skor 55 – 69 sedang

Skor 35 – 54 rendah

Skor 0 – 34 sangat rendah

b. Analisis Data Aktivitas Siswa

Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan pada dua

kelompok saja untuk mewakili pengamatan terhadap siswa secara

keseluruhan. hal ini dilakukan untuk keefektifan dan keakuratan data

oleh observer, dengan merujuk pada pengalaman para peneliti

sebelum dalam melakukan pengamatan aktivitas siswa.

Mengemukakan bahwa data hasil observer aktivitas siswa selama


52

kegiatan pembelajaran berlangsung selanjutnya dianalisis dan

dideskripsikan. Analisis hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa

meliputi : (1) menghitung frekuensi rata-rata tiap pertemuan dan

dilakukan dengan cara menjumlahkan frekuensi aspek yang dimaksud

dibagi banyaknya siswa yang diamati, (2) menghitung waktu waktu

ideal dengan mencari persentase waktu pada aktivitas yang

dilakukan, kemudian menentukan interval waktu dari setiap aktivitas,

jika waktu yang digunakan tersebut berada pada rentang interval yang

ditentukan, maka waktu yang dipergunakan tersebut berada pada

rentang interval yang ditentukan, maka waktu yang digunakan dalam

pencapaian waktu ideal aktivitas siswa (Borich 1994 dalam Nurdin

2007)

Menentukan kriteria pencapaian waktu ideal aktivitas siswa

diatas dijelaskan sebagai berikut.

1) Waktu ideal yang di gunakan siswa

untukmendengarkan/memperhatikan penjelasan pendidik dan

mencatat seperlunya adalah 10 menit atau 11% dari waktu yang

tersedia pada setiap pertemuan, sehingga batas toleransi

pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator tersebut

ditetapkan 6-16%.

2) Waktu ideal yang digunakan siswa untuk membaca dan memahami

pada buku siswa adalah 10 menit atau 11% dari waktu yang

tersedia pada setiap pertemuan sehingga batas toleransi


53

pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator tersebut

ditetapkan dari 6-16%.

3) Waktu ideal yang digunakan siswa untuk mengerjakan lembar kerja

siswa (memecahkan masalah secara mandiri) adalah 15 menit atau

17% dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan batas

toleransi pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator

tersebut ditetapkan dari 11 - 22%.

4) Waktu ideal yang digunakan siswa untuk berdiskusi/bertanya

antara siswa maupun pendidik dalam memecahkan masalah dalam

lembar kerja siswa adalah 15 menit atau 17% dari waktu yang

tersedia pada setiap pertemuan sehingga batas toleransi

pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator tersebut

ditetapkan dari 11-22%.

5) Waktu ideal yang digunakan siswa untuk persentase/menyajikan

hasil pemecahan masalah adalah 20 menit atau 22% dari waktu

yang tersedia pada setiap pertemuan sehingga batas toleransi

pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator tersebut

ditetapkan dari 17%-28%.

6) Waktu ideal yang digunakan siswa untuk menanggapi pendapat

teman adalah 5 menit atau 6% dari waktu yang tersedia pada

setiap pertemuan sehingga batas toleransi pencapaian waktu ideal

aktivitas siswa untuk indikator tersebut ditetapkan dari 1%-11%.


54

7) Waktu ideal yang digunakan siswa untuk mengerjakan kuis adalah

10 menit atau 11% dari waktu yang tersedia pada setiap

pertemuan sehingga batas toleransi pencapaian waktu ideal

aktivitas siswa untuk indikator tersebut ditetapkan dari 6-11%.

8) Waktu ideal yang digunakan siswa untuk merangkum materi

pembelajaran adalah 5 menit atau 6% dari waktu yang tersedia

pada setiap pertemuan sehingga batas toleransi pencapaian waktu

ideal aktivitas siswa untuk indikator tersebut ditetapkan dari 6-11%.

9) Waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan lain

misalnya tidak memperhatikan penjelasan pendidik atau melakukan

aktivitas yang tidak berkaitan dengan KBM (seperti mengantuk,

tidur, bicara, melamun dan sebagainya) adalah 0 menit atau 0%

dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan sehingga batas

toleransi pencapaian waktu ideal aktivitas sisa untuk indikator

tersebut ditetapkan dari 0-5%.

Aktivitas siswa dikatakan efektif jika waktu yang digunakan

untuk setiap aktivitas sesuai dengan alokasi waktu ideal yang

tercantum dalam (RPP) dengan toleransi 5% dengan syarat

memenuhi minimal enam dari sembilan kategori aktivitas siswa

dengan syarat kategori (2), (3), (4), (5), (6), dan (7) harus terpenuhi

karena merupakan kegiatan inti dari pembelajaran (Borich, 1994

dalam Nurdin, 2007).

c. Analisis data respon siswa


55

Data siswa yang diperoleh dibagi atas 3 aspek, yaitu : (a) respon

siswa terhadap pembelajaran, (b) respon siswa terhadap buku siswa dan

(c) respon siswa terhadap lembar kerja siswa. Kegiatan yang dilakukan

untuk menganalisis data respon siswa pada ketiga aspek terhadap relatife

sama, yakni melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menghitung banyaknya siswa yang memberi respon positif, terhadap

tiga aspek (kegiatan pembelajaran, buku siswa dan lembar kerja

siswa) kemudian menghitung presentasenya.

2) Menentukan kategori untuk respon positif siswa dengan cara

mencocokan hasil presentase dengan kriteria yang ditetapkan.

3) Jika hasil analisis belum menunjukkan respon positif maka dilakukan

revisi terhadap perangkat yang dikembangkan.

Kriteria yang ditetapkan untuk menentukan bahwa siswa memiliki

respon positif terhadap kegiatan pembelajaran, buku siswa dan lembar

kerja siswa adalah jika lebih dari 50% dari mereka memberi respon positif

terhadap minimal 70% dari jumlah aspek yang ditanyakan. Respon positif

siswa terhadap pembelajaran dikatakan tercapai apabila kriteria respon

positif siswa untuk ketiga aspek terpenuhi.

d. Analisis data kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran

Data tentang kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran

dianalisis dengan menggunakan statistik deskriktif dengan skor rata-rata.

Dari hasil pengamatan observer ditentukan nilai pengamatan kemampuan

pendidik dalam mengelola lingkungan sebagai sumber belajar selanjutnya


56

nilai KG ini dikonfirmasikan dengan interval penentuan kategori

kemampuan pendidik mengelola pembelajaran.

KG ≥ 4,5 sangat tinggi

3,5 ≤ KG < 4,5 tinggi

2,5 ≤ KG < 3,5 cukup tinggi

1,5 ≤ KG < 2,5 rendah

KG < 1,5 sangat rendah

Kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran dikatakan

efektif jika rata-rata skor dari setiap pertemuan minimal berada pada

kategori tinggi. Hasil analisis kemampuan pendidik dalam mengelola

pembelajaran ini digunakan sebagai dasar untuk merevisi perangkat

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan demikian kriteria

ditetapkan untuk menyatakan bahwa dengan memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar bersifat efektif jika minimal 3 dari 4 kriteria

keefektifan dipenuhi dengan syarat kriteria 1 (kriteria hasil belajar)

terpenuhi (Borich 1994 dalam Nurdin, 2007).


57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Analisis data dari produk pengembangan perangkat pembelajaran

berbasis alam akan di bahas pada bab ini. Sebagaimana telah di jelaskan

pada pada sebelumnya bahwa tujuan penulisan pada penelitian ini

adalah untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berbasis alam

pada materi ekosistem yang memenuhi kiteria valid, praktis, dan efektif

yang di susun dan dikembangkan berdasarkan model pengembangan

perangkat Thiagarajam, 1974 yang terdiri atas 4 tahap yaitu; define,

design, devolop, dan disseminate.

1. Pendefinsian

Tahap pendefinisian adalah tahap untuk menetapkan dan

mendefinisikan syarat-syarat pembembelajaran

a. Analisis awal

Observasi awal yang di lakukan di lapangan, di peroleh

informasi sebagai berikut;

1) Pembelajaran di dominasi oleh pendidik. Pendidik lebih aktif

dalam proses pembelajaran sehingga siswa cenderung pasif,

mengakibatkan siswa tidak dapat mengkontruksi pengetahuan

mereka dalam proses pembelajaran itu sendiri.


58

2) Guru kurang sekali menyajikan pembelajaran yang bersifat

praktikum, ataupun observasi ke lapangan sehingga siswa kurang

merasa tertantang unutk belajar dalam hal ini pembelajaran

bersifat datar.

3) Di mana siswa tidak dapat menjadikan alam sebagai media

pedidikan karena guru kurang melakukan pembelajaran di alam.

Berdasarkan analisis awal menunjukkan permasalahn yang di

temui di jadikan dasar untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran berbasis alam.

b. Analisis siswa

Hasil analisis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pamona Utara

adalah sebagai berikut;

1) Siswa SMP Negeri 1 Pamona Utara kelas VII Sebanyak orang

dengan usia rata-rata tahun.

2) Siswa SMP Negeri 1 Pamona Utara kelas VII tahun ajaran

2019/2020 memiliki kemampuan akademik beragam meliputi

kategori tinggi, sedang, dan rendah.

3) Siswa Negeri 1 Pamona Utara memiliki rentang usia 10-12 tahun,

menurut piaget pada usia ini kemampuan berpikir anak telah

memasuki operasional formal. Pada tahap ini seharus nya anak

sudah dapat berfikir secara abstrak dan logis. Ketika

menyelesaikan suatu masalah, anak tersebut menganalisis


59

masalanya atas dasar analisisnya. Hasil analisis siswa tersebut di

jadikan dasar dalam menyusun perangkat pembelajaran.

c. Analisis Konsep

Adapun standar kompentensi dan kompotensi dasar yang harus

di capai dalam pembelajaran materi ekosistem, adalah sebagai berikut:

Standar kompetensi : hubungan saling ketrgantungan dalam

ekosistem

Kompetensi dasar : Mendeskripsiskan hubungan ketergantungan

antara makhluk hidup dengan lingkungan nya

Secara garis besar materi yang disajikan dalam rancangan

perangakat pembelajaran ini sebagai berikut :

Materi
ekosistem
Satuan-satuan Komponen- Macam-macam Interaksi-
makhuluk hidup komponen ekosistem interaksi
yang ada di membentuk
ekosistem
ekosistem suatu pola

Satuan-satuan Komponen- Interaksi makhluk


makhluk hidup komponen hidup di hutan
yang ada di hutan ekosistem di hutan
hutan pinus
pinus panorama pinus panorama
panorama

Gambar 4.1 Peta Konsep Materi Ekosistem

d. Analisis Tugas
60

Analisis tugas ini dilakukan dengan tetap memperlihatkan

perkembangan psikologi siswa termasuk penyesuaian materi dengan

metode pembelajaran dengan berdasarkan pada analisis materi pada

pokok bahasan materi ekosistem. Seluruh kerja yang ada pada lembar

siswa di arahkan pada kerja kelompok sedangkan uji kompentensi tes

hasil belajar berupa soal pilihan ganda dan isian. Berdasarkan SK dan

KD maka di kembangkan inidikator pembelajaran :

1) Mengidentifikasi satuan-santuan makhluk hidup dalam ekosistem

2) Mengidentifikasi komponen-komponen di dalam Ekosistem

3) Mengidentifikasi macam-macam Ekosistem

4) Menjelaskan interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola

5) Mengidentifikasi satuan-santuan makhluk hidup dalam ekosistem

hutan pinus panorama

6) Mengidentifikasi komponen-komponen di dalam Ekosistem hutan

pinus panorama

e. Perumusan Tujuan Pembelajaran

Penyusunan tujuan pembelajaran atau indikator pencapaian

hasil belajar di dasarkan pada kompetensi dasar dan indikator yang

tercantum dalam Kurikulum Adapun rumusan tujuan pembelajaran

materi ekosistem sebagai berikut :

1) Siswa dapat mengidentifikasi satuan-satuan makhluk hidup dalam

ekosistem
61

2) Siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen di dalam

ekosistem

3) Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam ekosistem

4) Siswa dapat menjelaskan berbagai interaksi di dalam ekosistem

membentuk suatu pola

5) Siswa dapat mengidentifikasi satuan-satuan makhluk hidup dalam

ekosistem hutan pinus panorama

6) Siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen di dalam

ekosistem hutan pinus panorama

Selanjutnya tujuan pembelajaran tersebut di jadikan dasar

dalam penyusunan perangkat pembelajaran berbasis alam .

f. Deskripsi Tahap Perancangan (Design)

Tahap ini berisi kerja perancangan perangakat pembelajaran

berbasis alam yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran,

buku siswa, lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar.

1) Penyusunan tes

Penyusunan perangkat tes hasil belajar di dadahului

dengan penyusunan kisi-kisi tes. Kisi-kisi tes hasil belajar di susun

berdasarkan spesifikasi tujuan pembelajaran, yang berisi peta

penyebaran butir pertanyaan yang disiapkan untuk ketercapaian

penguasaan materi yag di hasilkan dalam peneliatian ini berupa

tes penguasaan hasil belajar setelah menjalani pembelajarana

berbasis alam.
62

a) Pemilihan media

Media yang di gunakan dalam uji coba terbatas ibi

adalah hutan pinus panorama, di mana media ini berfungsi

untuk menarik perhatian dan menjelaskan materi ekosistem

yang akan diajarkan. Ciri khas perangkat pembelajaran alam

yang di susun di bandingkan dengan perangkat pembelajaran

yang lainya yang menggunakan alam sebagai media

pembelajaran. Oleh karena itu hasil akhir dari perangkat ini

bukan saja RPP, buku siswa, dan LKS tetapi juga dapat

menfaat kan hutan pinus panorama yang ada di tentena

sebagai media pendidikan.

b) Pemilihan format

Format tes hasil di lengkapi petunjuk pengerjaan soal

secara jelas dan kolom untuk menuliskan jawaban siswa.

keseluruhan format perangkat pembelajaran yang di

kembangkan dalam penelitian ini di lengkapi dengan lembar

validasi rencana pelaksanaan pembelajaran , lembar validasi

buku siswa, lembar validasi lembar kerja siswa dan lembar

validasi tes hasil belajar.

c) Perancangan awal

Rancangan awal perangkat pembelajaran merupakan

rancangan yang melibatkan aktivitas pendidik dan siswa dalam

proses pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran di


63

rancang berdasarkan silabus pada KTSP yang berisi

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar

metode pembelajaran langkah-langkah pembelajaran , sumber

belajar dan instrumen penilaian (berupa tes hasil belajar). Pada

tahap-tahap pembelajaran di gunakan sintaks pembelajaran

berbasis masalah yang terdiri atas 5 fase. RPP yang di

kembangkan berjumlah setiap kali pertemuan dengan alokasi

waktu setiap RPP yaitu 2 x 40 menit.

Lembar kerja siswa yang di rancang yakni berjumlah 1

setiap kali pertemuan . lembar kerja siswa di rancang dalam

bentuk tugas-tugas yang di kerjakan oleh siswa secara

berkelompok. Melalui penggunaan lembar kerja siswa ini di

harapkan dapat bekerjasam melalui diskusi dengan teman

kelompoknya dalam memecahkan soal yang ada dalam lembar

kerja sisw untuk dapat memahami materi ekosistem dan dapat

mempresentasikan hasil pembahasan mereka. Buku siswa

yang berjumlah satu buah di rancang dengan menyajikan 5

fase pembelajaran konsektual di dalam nya. Di harapkan siswa

sendirilah yang dapat menemukan konsep baru dari materi

yang di pelajarinya.

g. Deskripsi Hasil Pengembangan ( Develop)

Tahap ini merupakan tahapan ketiga dari model Thiagaram (4-

D). Tahap perkembangan bertujuan untuk menghasilkan perangkat


64

pembelajaran yang telah di revisi sehingga layak di gunakan dalam

kerja pembelajaran.

1) Hasil Validasi

Validator yang mengvalidasi perangkat dan instrument

penelitian berjumah dua validator. Adapun validator satu dan dua

sebagai validator ahli dan dua validator sebagai validator praktisi.

Validator ahli mengvalidasi perangkat pembelajaran adalah Ibu

Liliane Kolu, M.Pd dan Ibu Delfince Tjenemundan di mana

keduanya merupakan ahli bahasa dan ahli biologi yang juga

bergelut dalam pendidikan bahasa dan biologi, sedangkan ahli

praktisi yang mengvalidasi perangkat adalah ibu Yosevin Balanda,

S.Pd di mana validator merupakan guru Biologi pada SMP Negeri

1 Pamona Utara, yang di pilih oleh validasi karena validator telah

mengetahui mengenai kondisi lingkungan pembelajaran

2) Hasil Validasi Ahli Terhadap Perangkat Pembelajaran

Perangkat yang di validasi oleh ahli meliputi ; (a) rencana

pelaksanaan pembelajaran, (b), buku siswa (c) lembar kerja

siswa (d) tes hasil belajar siswa.

a) Rencana pelaksanaan pembelajaran

Aspek yang di perhatikan dalam proses validasi

rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi : kesesuaian

tujuan, materi, langkah-langkah pembelajaran, media/sumber

belajar, penilaian bahasa, manfaat/kegunaan. Hasil validasi


65

RPP secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 19 tabel 4. 1

berikut adalah rangkuman hasil validasi RPP untuk setiap

aspek pengamatan.

Tabel 4.1 Hasil Validasi RPP

NO Aspek yang di nilai X Ket

1 Kesesuain tujuan 3.6 Sangat valid

2 Materi 3.50 Sangat valid

3 Metode Langkah-Langkah 3.6 Sangat valid

Pembelajaran

4 Media / Sumber Belajar 3,75 Sangat valid

5 Penilaian 3.8 Sangat valid

6 Bahasa 3,50 Sangat valid

7 Manfaat dan kegunaan 3.6 Sangat valid

Rata-rata penilaian tolah 3,61 Sangat valid

Hasil analisis yang di tunjukkan pada Tabel 4.1 dapat

di jelaskan sebagai berikut :

i. Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek kesesuaian

tujuan adalah X = 3, 6 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dlam kategori “ sangat valid

(3,5 ≤ M ≤ 4,0)
66

ii. Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek materi adalah X

= 3,5 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai termasuk

dlam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

iii. Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek metode

langkah-langkah pembelajaran adalah X = 3,6

berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini termasuk

dalam kategori ”sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

iv. Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek media dan

sumber belajar adalah X = 3,7 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori ”sangat valid”

(3,5 ≤ M ≤ 4,0)

v. Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek penilaian

adalah X = 3,8 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini

termasuk dalam kategori ”sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

vi. Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek bahasa adalah

X = 3,5 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini

termasuk dalam kategori ”sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

vii. Nilai rata-rata kevalidan RPP untuk aspek

manfaat/kegunaan adalah X = 3,6 berdasarkan hasil

kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori ”sangat

valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

Nilai rata-rata kevalidan RPP yang di peroleh dari

keseluruhan aspek yang di nilai adalah X = 3,61 berdasarkan


67

hasil kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat

valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

b) Buku siswa

Aspek-aspek yang di perhatikan dalam proses validasi

buku siswa secara umum adalah materi, teknik penyajian,

kelengkapan panyajian, kesesuaian dengan perangkat lain,

bahasa, manfaat/kegunaan. Hasil validasi buku siswa secara

lengkap dapat di lihat pada lampiran. Tabel 4.3 berikut adalah

rangkuman hasil validasi buku siswa untuk setiap aspek

pengamatan.

Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Siswa

NO Aspek yang di nilai X Ket

1 Materi 3,6 Sangat valid

2 Teknik penyajian 3.66 Sangat valid

3 Kesesuaian dengan perangkat lain 3.5 Sangat valid

4 Bahasa 3,50 Sangat valid

5 Manfata/kegunaan 4.0 Sangat valid

Rata-rata total penilaian 3,64 Sangat valid

Hasil yang di tunjukkan pada Tabel 4.3 dapat di jelaskan

sebagai berikut:

i. Nilai rata-rata kevalidan buku siswa untuk aspek materi

adalah
68

X = 3.6 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini

termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

ii. Nilai rata-rata kevalidan buku siswa untuk aspek teknik

penyajian adalah X = 3.6 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid”

(3,5 ≤ M ≤ 4,0)

iii. Nilai rata-rata kevalidan buku siswa untuk aspek

kesesuaian dengan perangkat lain adalah X= 3.5

berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam

kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

iv. Nilai rata-rata kevalidan buku siswa untuk bahasa dengan

perangkat lain adalah X = 3.5 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid”

(3,5 ≤ M ≤ 4,0)

v. Nilai rata-rata kevalidan buku siswa untuk

manfaat/kegunaan dengan perangkat lain adalah X = 4.0

berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam

kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

Nilai rata-rata kevalidan buku siswa yang di peroleh dari

keseluruhan aspek yang di nilai adalah X = 3,6 berdasarkan hasil

kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid”

(3,5 ≤ M ≤ 4,0)

c) Lembar kerja siswa


69

Aspek yang di perhatikan dalam proses validasi lembar

kerja siswa secara umum adalah kontruksi isi, teknik penyajian,

kelengkapan penyajian, waktu dan bahasa. Hasil validasi lembar

kerja siswa secara lengkap dapat di lihat pada lampiran,

rangkuman hasil validasi kerja siswa seperti pada tabel 4.4

berikut;

Tabel 4.4 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa

NO Aspek yang di nilai X ket

1 Kontruksi isi 3.6 Sangat valid

2 Teknik penyajian 3.7 Sangat valid

3 Kelengkapan penyajian 3.5 Sangat valid

4 Waktu 4.0 Sangat valid

5 Bahasa 3.50 Sangat valid

Rata-rata 3,6 Sangat valid

Hasil analisis yang di tunjukkan pada tabel 4.4 dapat di

jelaskan sebagai berikut;

i. Nilai rata-rata kevalidan lembar kerja siswa untuk aspek

kontruksi isi adalah X =3,6 berdasarkan hasil kriteria kevalidan

nilai termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

ii. Nilai rata-rata kevalidan lembar kerja siswa untuk aspek teknik

penyajian adalah X =3,7 berdasarkan hasil kriteria kevalidan

nilai termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)


70

iii. Nilai rata-rata kevalidan lembar kerja siswa untuk aspek

kelengkapan penyajian adalah X =3,5 berdasarkan hasil

kriteria kevalidan nilai termasuk dalam kategori “sangat valid”

(3,5 ≤ M ≤ 4,0)

iv. Nilai rata-rata kevalidan lembar kerja siswa untuk aspek waktu

adalah X =4,0 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai

termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

v. Nilai rata-rata kevalidan lembar kerja siswa untuk aspek

bahasa adalah X =3,5 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai

termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0)

Nilai rata-rata kevalidan lembar kerja siswa yang di peroleh

dari keseluruhan aspek yang dinilai adalah X =3,65 berdasarkan

hasil kriteria kevalidan inilai ini termasuk dalam kategori “sangat

valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0).

d) Tes hasil belajar

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam proses validasi tes

hasil belajar secara umum adalah kontruksi isi, waktu, dan bahasa.

Hasil validasi tes hasil belajar secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran 23 rangkuman hasil validasi tes hasil belajar seperti pada

tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar

No. Aspek penilaian X Ket.


71

1. Kontruksi isi 3,6 Sangat valid

2. Bahasa 3,5 Sangat valid

3. Waktu 3,5 Sangat valid

Rata-rata penilaian total 3.5 Sangat valid

Hasil analisis yang ditunjukan pada tabel 4.4 dapat

dijelaskan sebagai berikut :

i. Nilai rata-rata kevalidan lembar tes hasil belajar untuk aspek

konstruksi isi adalah X = 3.6 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5

≤ x ≤ 4,0 ).

ii. Nilai rata-rata kevalidan lembar tes hasil belajar untuk aspek

bahasa adalah X = 3,5 berdasarkan hasil kriteria kevalidan

nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 )

iii. Nilai rata-rata kevalidan lembar tes hasil belajar untuk aspek

waktu adalah X = 3,5 berdasarkan hasil kriteria kevalidan

nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 )

Nilai rata-rata kevalidan Tes hasil belajar yang diperoleh

oleh keseluruhan aspek yang dinilai adalah X = 3,5 berdasarkan

kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid”

(3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

3) Hasil Validasi Ahli Terhadap Instrument Penelitian.

a) Lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran.


72

Instrument lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat

pembelajaran dibuat dengan tujuan untuk menilai kepraktisan

perangkat pembelajaran yang telah disusun. Instrument lembar

pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran ini divalidasi

oleh dua ahli dalam bidang pendidikan, hasil validasi lembar

pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran secara

lengkap dilihat pada lampiran hasil analisis validasi lembar

pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran seperti pada

tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Validasi Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Perangkat

Pembelajaran

No. Aspek pengamatan X Ket.

1. Aspek tujuan 3,75 Sangat valid

2. Aspek cakupan unsur-unsur 3,50 Sangat valid

pembelajaran

3. Aspek bahasa 3,3 Sangat valid

Rata-rata penilaian total 3,5 Sangat valid

Hasil analisis yang ditunjukan pada tabel 4.5 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

i. Nilai rata-rata kevalidan lembar pengamatan keterlaksanaan

perangkat pembelajaran untuk aspek tujuan adalah X = 3,7


73

berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam

kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

ii. Nilai rata-rata kevalidan lembar pengamatan keterlaksanaan

perangkat pembelajaran untuk aspek cakupan unsur-unsur

pembelajaran adalah X = 3,5 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5

≤ x ≤ 4,0 ).

iii. Nilai rata-rata kevalidan lembar pengamatan keterlaksanaan

perangkat pembelajaran untuk aspek bahasa adalah X = 3,5

berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam

kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

Nilai rata-rata kevalidan lembar pengamatan keterlaksanaan

perangkat pembelajaran yang diperoleh oleh keseluruhan aspek

yang dinilai adalah X = 3,5 berdasarkan kriteria kevalidan nilai ini

termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M ≤ 4,0 ).

b) Lembar Pengamatan Kemampuan Pendidik Mengelola

Pembelajaran.

Instrument lembar pengamatan kemampuan pendidik

mengelola pembelajaran dibuat dengan tujuan untuk menilai

keefektifan perangkat yang telah dibuat . instrument ini memuat

aspek petunjuk kegiatan pembelajaran dan suasana pembelajaran,

dan bahasa. Instrument lembar pengamatan keterlaksanaan

perangkat pembelajaran ini divalidasi oleh dua ahli dalam bidang


74

pendidikan, hasil validasi lembar pengamatan keterlaksanaan

perangkat pembelajaran secara lengkap dilihat pada lampiran hasil

analisis validasi lembar kemampuan pendidik mengelola

pembelajaran seperti pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil validasi lembar kemampuan pendidik mengelola

pembelajaran

No. Aspek pengamatan X Ket.

1. Aspek petunjuk 3,7 Sangat valid

2. Aspek kegiatan pembelajaran 3, 6 Sangat valid

dan suasana pembelajaran

3. Aspek bahasa 3,6 Sangat valid

Rata-rata penilaian total 3,6 Sangat valid

Hasil analisis yang ditunjukan pada tabel 4.6 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

i. Nilai rata-rata kevalidan lembar kemampuan pendidik

mengelola pembelajaran untuk aspek petunjuk adalah X = 3,7

berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam

kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

ii. Nilai rata-rata kevalidan lembar kemampuan pendidik

mengelola pembelajaran untuk aspek kegiatan pembelajaran

dan suasana pembelajaran adalah X = 3,6 berdasarkan hasil


75

kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat

valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

iii. Nilai rata-rata kevalidan lembar kemampuan pendidik

mengelola pembelajaran untuk aspek bahasa adalah X = 3,6

berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam

kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

Nilai rata-rata kevalidan lembar pendidik mengelola

pembelajaran yang diperoleh oleh keseluruhan aspek yang dinilai

adalah X = 3,6 berdasarkan kriteria kevalidan nilai ini termasuk

dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

c) Lembar pengamatan aktivitas siswa

Instrument lembar pengamatan aktivitas siswa bertujuan

untuk menilai keefektifan perangkat yang telah dibuat. Instrumen ini

di validasi oleh 2 ahli yaitu Ahli bahasa dan Ahli Biologi. Hasil validasi

lembar pengamatan aktivitas siswa secara lengkap dapat dilihat

pada lampiran. Rangkuman hasil analisis validasi lembar

pengamatan aktivitas siswa seperi pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7. Hasil validasi lembar pengamatan aktivitas siswa.

No Aspek pengamatan X Ket.

1. Aspek tujuan 3,6 Sangat valid

2. Aspek bahasa 3,5 Sangat valid

3. Aspek isi 3,3 Sangat valid

Rata-rata penilaian total 3,4 Sangat valid


76

Hasil analisis yang ditunjukan pada tabel 4.7. dapat dijelaskan

sebagai berikut:

i. Nilai rata-rata kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa

untuk aspek tujuan adalah X = 3,6 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x

≤ 4,0 ).

ii. Nilai rata-rata kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa

untuk aspek bahasa adalah X = 3,5 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x

≤ 4,0 ).

iii. Nilai rata-rata kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa

untuk aspek isi adalah X = 3,3 berdasarkan hasil kriteria

kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x

≤ 4,0 ).

Nilai rata-rata kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa

yang diperoleh oleh keseluruhan aspek yang dinilai adalah X = 3,4

berdasarkan kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam kategori

“sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

d) Angket Respon Siswa

Instrument angket respon siswa bertujuan untuk menilai

keefektifan perangkat yang telah dibuat. Aspek-aspek yang dinilai

adalah aspek petunjuk, aspek bahasa dan aspek isi. Instrument ini di
77

validasi oleh 2 validator yaitu validar ahli bahasa dan ahli Biologi. Hasil

validasi respon siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Rangkuman hasil analisis validasi respon siswa seperti pada tabel 4.8

berikut:

Tabel 4.8 Hasil validasi angket respon siswa.

No. Aspek pengamatan X Ket.

1. Aspek konstruksi 3,7 Sangat valid

2. Aspek bahasa 3,6 Sangat valid

3. Aspek isi 3,5 Sangat valid

Rata-rata penilaian total 3,5 Sangat valid

Hasil analisi ynag ditunjukan pada tabel 4.8 dapat dijelaskan

sebagai berikut:

i. Nilai rata-rata kevalidan lembar respon siswa untuk aspek

konstruksi adalah X = 3,7 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai

ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

ii. Nilai rata-rata kevalidan lembar respon siswa untuk aspek bahasa

adalah X = 3,6 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini

termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

iii. Nilai rata-rata kevalidan lembar respon siswa untuk aspek isi

adalah X = 3,5 berdasarkan hasil kriteria kevalidan nilai ini

termasuk dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).


78

Nilai rata-rata kevalidan lembar pendidik mengelola

pembelajaran yang diperoleh oleh keseluruhan aspek yang dinilai

adalah X = 3,6 berdasarkan kriteria kevalidan nilai ini termasuk dalam

kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0 ).

e) Hasil revisi/perbaikan perangkat pembelajaran

i. Hasil revisi/perbaikan perangkat pembelajaran

Beberapa saran dari ahli untuk perbaikan rencana

pelaksanaan pem belajaran dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.9 Gambaran keadaan RPP sebelum dan sesudah revisi

No. Sebelum revisi Sesudah revisi

1. Kesalahan pada setiap kata Penulisan kata berupa

berupa istilah istilah telah diperbaiki

2 Kesalahan pada tata bahasa Penulisan pada tata

yang tidak di perjelas bahasa telah di perjelas

3. Setiap istilah tidak di jelaskan Setiap istilah telah di

definisinya kepada siswa jelaskan definisinya

ii. Hasil revisi buku siswa

Beberapa saran dari ahli untuk perbaikan buku siswa dapat

dilihat pada tabel berikut:


79

Tabel 4.12 Gambaran Keadaan Buku Siswa Sebelum Dan Sesudah

Revisi

No. Sebelum revisi Sesudah revisi

1. Data tidak di isi lengkap Penulisan tanda baca

telah diperbaik

2. Keterangan gambar Keterangan gambar

belum ada sudah ada


3. Tanda baca tidak di Tanda baca sudah di

gunakan sesuai dengan gunakan sesuai dengan

kepentingan kepentingan

iii. Hasil Revisi Lembar Kerja Siswa

Beberapa saran dari ahli untuk perbaikan lembar kerja

siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12. Gambaran Keadaan Lks Sebelum Dan Sesudah Revisi

No. Sebelum direvisi Sesudah revisi

1. Kesalahan penulisan dan Penulisan dan tanda

tanda baca baca telah diperbaiki

2. Tidak gambar pada LKS Sudah ada gambar

pada LKS
80

3. Tidak ada tabel pada LKS Sudah ada tabel pada

LKS

iv. Hasil Revisi Tes Hasil Belajar

Beberapa saran dari ahli untuk perbaikan tes hasil belajar dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13. gambaran keadaan THB sebelum dan sesudah direvisi

No. Sebelum direvisi Sesudah direvisi

1. Tanda baca tidak di gunakan Tanda baca telah di gunakan

sesuai kepentingan sesuai dengan kepentingan

2. Perbaiki penulisan yang Penulisan yang salah telah

salah diperbaiki

v. Hasil Revisi Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran

Beberapa saran dari ahli untuk perbaikan lembar

pengamatan pembelajaran sebelum dan sesudah direvisi.

Tabel 4.14 Gambaran Keadaan Lembar Pengamatan Keterlaksanaan

Pembelajaran Sebelum Dan Sesudah Direvisi

No. Sebelum direvisi Sesudah direvisi

1. Perjelas kriteria penilaian Kriteria penilaian telah

diperjelas
81

2. Perjelas petujuk lembar Petunjuk lembar

pengamatan pengamatan telah

diperjelas

vi. Hasil Revisi Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola

pembelajaran

Beberapa saran dari ahli perbaikan lembar pengamatan

kemampuan guru mengelola pembe;ajaran dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.15 Gambaran Keadaan Lembar Pengamatan Kemampuan Guru

Mengelola Pembelajaran Sebelum Dan Sesudah Direvisi

No. Sebelum diirevisi Sesudah direvisi

1. Terdapat kesalahan Kesalahan pengetikan

pengetikan telah diperbaiki

2. Observer belum Obsever telah

dikenalkan dengan dikenalkan dengan

instrument instrumen

vii. Hasil Revisi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

Beberapa saran dari para ahli untuk perbaikan lembar

pengamatan aktivitas siswa dapat di lihat pada table berikut :


82

Table 4.16 Gambaran Keadaan Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

Sebelum dan Sesudah Revisi

NO Sebelum direvisi Sesudah revisi

1. Terdapat kesalahan Kesalahan dalam pengetikan

dalam pengetikan telah di perbaiki

2. Tidak ada keterangan Keterangan waktu pada

waktu pada tabel pertama tabel pertama telah di

tambahkan

f) Hasil Revisi Lembar Respon Siswa

Beberapa saran dari ahli untuk perbaikan lembar respon

siswa dapat di lihat pada table berupa :

Tabel 4.17 Gambaran Keadaan Lembar Respon Siswa Sebelum dan

Sesudah di Revisi

No Sebelum di revisi Sesudah revisi

1. Aspek-aspek pertanyaan Aspek-aspek pertanyaan telah di

salah pengetikan perbaiki

i. Analisis Hasil Uji Coba

Kerja uji coba di laksanakan selama dua kali pertemuan.

Pelaksanaan uji coba di mulai pada tanggal 19 september dengan

28 september 2019. Uji coba perangkat di laksanakan oleh peneliti


83

di sekolah tempat meneliti dan dua orang pengamat yang

keduanya adalah pendidik di SMP N 1 Pamona Utara. Rincian

pelaksanaan uji coba perangkat pembelajaran (rencana

pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, lembar kerja siswa dan

THB) dapat di lihat pada tabel 4.18 berikut:

Tabel 4.18 Rincian Waktu Pelaksanaan Uji Coba

Pertemua Waktu RPP Buku siswa LKS

n ke

1 Senin 19 september 2019 Rpp 1 Buku siswa 1 LKS 1

2 Senin 28 september 2019 Rpp 2 Buku siswa 2 LKS 2

3 Senin 28 september 2019 THB - -

ii. Hasil Uji Coba

1) Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran

Data kepraktisan perangkat di peroleh dari analisis data

keterlaksanaa perangkat pembelajaran hasil uji coba oleh dua

orang pengamat. Hasil analisis terhadap pengamatan

keterlaksanaan perangkat pembelajaran di lakukan dengan

menghitung realibitas instruman agar data hasil uji coba layak

di pergunakan untuk menilai kprektisan perangkat

pembelajaran. Adapun rangkuman hasil analisis data

keterlaksanaan perangkat pembelajaran dapat di lihat pada

tabel 4.19 berikut


84

Tabel 4.19 Hasil Analisis Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran

No. Aspek Percentage Kategori Rata-rata Kategori

pengamatan of hasil

agreements pengamatan

1 Sintaks 1.00 reliabel 3.5 Terlaksana

seluruhnya

2 PBM 1.00 Reliabel 3.9 Terlaksana

interaksi selurunya

3 Sosial prinsip 1.00 Reliabel 4.5 Terlaksana

interaksi seluruhnya

Rata-rata 1.00 Reliabel 3.9 Terlaksana

total seluruhnya

Analisis reliabilitas hasil pengamatan keterlaksanaan

perangkat pembelajaran secara keseluruhan adalah R= 100 %

atau 1,00 yang berarti reliabel ( dapat percaya). Rata-rata hasil

pengamatan oleh 2 orang pengamat rata-rata hasil pengamat =

3.9 yang berarti bahwa keterlaksanaan perangkat pembelajaran

secara keseluruhan berada pada kategori kategori

terlaksananya seluruh nya (M>2).

2) Analisis keefektifan perangkat pembelajaran


85

Suatu perangkat di katakan efektif jika memenuhi

empat kriteria keefektifan yaitu : (1) kemampuan pendidik

mengelolah pembelajaran memadai apabila nilai KG minimal

berada dalam kategori tinggi, (2) aktivitas siswa ideal, apabila

minimal enam dari sembilan kriteria batas toleransi pencapaian

waktu ideal yang di gunakan terpenuhi , dengan syarat kerja

mengerjakan lembar kerja siswa, diskusi kelompok dalam

memecahkan masalah, dan presentasi/ penyajian hasil

pemecahan masalah terpenuhi (karena merupakan kerja inti

dari pembelajaran berbasis masalah (3) respon positif siswa

terhadap kerja pembelajaran , buku siswa dan lembar kerja

siswa, di mana lebih dari 50% siswa memberi respon posistif

terhadap minimal 70 % dari jumlah aspek yang di tanyakan

( Nurdin, 2007).

iii. Data Kemampuan Pendidik Dalam Mengelolah Pembelajaran

Data kemampuan pendidik dalam mengelolah pembelajaran

dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis alam

inkuiri di peroleh dari instrumen lembar pengamatan kemampuan

pendidik mengelolah pembelajaran. Data hasil analisis tentang

kemampuan pendidik mengelolah pembelajaran dapat di lihat

secara lengkap pada lampiran , rangkuman data hasil analisis

kemampuan pendidik mengelolah pembelajaran adalah sebagai

berikut :
86

Tabel 4.20 Hasil Analisis Kemampuan Pendidik Mengelolah Pembelajaran

N Tahap kerja Percentage of Rata-rata Kategori

o agreements pengamat

1 Keg. Awal 1,00 3,8 Tinggi

2 Keg. Inti 1,00 3,8 Tinggi

3 Keg. Akhir 1,00 4,0 Tinggi

4 Penglolaan 1,00 4.2 Tinggi

5 Waktu suasana 1,00 4.3 Tinggi

kelas

Rata-rata total 1,00 4.0 Tinggi

Keseluruhan tahap kerja pembelajaran yang di kelolah oleh

pendidik dengan rata-rata pengamatan 4,0 berada pada kategori

tinggi dengan nilai reliabilitas 1,00

iv. Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama pembelajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran berbasis alam di peroleh

dari lembar pengamatan aktivitas siswa selama kerja uji coba yang

di amati oleh dua orang pengamat. Lembar pengamat aktivitas


87

siswa di isi dengan memberikan tanda/kode jenis aktivitas tertentu

yang telah di tetapkan pada kolom pengamatan yang telah

disediakan setiap lima menit . data hasil tentang aktivitas siswa

selama pembelajaran dapat di lihat secara lengkap pada lampiran.

Rangkuman data hasil analisis aktivitas siswa selama

pembelajaran adalah sebagai berikut

Tabel 4.21 Hasil Analisis Persentase Waktu Aktivitas Siswa

No Kategori aktivitas siswa Interval Persentase

tolenransi waktu (%)

(%)

1. Mendengarkan dengan cermat 6-16 10,04

penjelasan pendidik

2. Membaca dan memahami materi 6-16 13.61

ajar (buku peserta didik)


3. Mencari jawaban atas masalah 17-27 13.49

yang di berikan
4. 6-16 12.44
Menyelesaikan lembar kegiatan

peserta didik secara mandiri.


5. 17-27 13.00
Berdiskusi dengan kelompok

dalam memecahkan masalah


6. 1-11 13.10
Mempresentasikan hasil diskusi

dengan kelompok di depan kelas

atau memperhatikan persentasi


88

kelompok lain

7. Merespon penjelasan 6-16 11.32

pendidik/teman, baik melaui

pertanyaan , menjawab, maupun

menanggapi hasil diskusi


8. 1-11 12.94
Bersama guru menerapkan

konsep baru
9. 0.00 0.00
Melakukan kegiatan lain seperti

tidak memperhatikan penjelasan

pendidik, menyontek pekerjaan

teman, atau melakukan aktivitas

yang tidak berkaitan dengan

pembelajaran ( melamun,

berbicara dengan temannya,tidur,

dan sebagainya.

Jumlah 100 100

Berdasarkan data pada tabel 4.21 sembilan atau seluru

aktivitas siswa telah terpenuhi sesuai dengan interval toleransi

waktu idealnya, yang berarti bahawa siswa telah melaksanakan

pembelajaran berbasis alam dengan baik. Data tersebut terlihat dari

rata-rata persentase waktu yang di habiskan oleh siswa dalam


89

aktivitas pembelajaran berada dalam rentang waktu ideal yang di

toleransi.

v. Data Respon Siswa

Data respon siswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis

alam di peroleh dari instrumen angket respon siswa meliputi respon

siswa terhadap kerja pembelajaran, buku siswa dan lembar kerja

siswa. rangkuman data hasil analisis angket respon adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.22 Hasil Analisis Angket Respon Siswa

Respon siswa terhadap

No. Respon Buku LKS (%) Cara guru mengajar

siswa (%)

1. Positif 87.18 90.30 89.87

2.. Negatif 32.13 11.63 10.47

Hasil respon tabel 4.22 dinalisis sebagai berikut :

1) Hasil respon siswa terhadap buku siswa setelah uji coba,

terdapat siswa yang memberi respon positif 87.18 dan siswa

yang memberi respon negatif32.13

2) Hasil respon siswa terhadap LKS yaitu siswa yang memberi

respon positif 90.30 dan siswa yang memberi respon

negatif11.63
90

3) Hasil respon siswa terhadap cara guru mengajar yaitu terdapat

siswa yang memberi respon positif 89. 87 dan siswa yang

memberi respon negatif.10 47

vi. Data Tes Hasil Belajar (THB)

Hasil analisis data hasil belajar setelah ujicoba secara

lengkap dapat di lihat pada lampiran. Rangkuman hasil analisis

data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 23 Analisis Hasil Belajar Siswa

No Kategori Frenkuensi Persentase (%)

1. Tuntas 26 92

2. Tindak tuntas 2 7

Ketuntasan secara klasikal (T tot > 85%) Tuntas

Tabel 4. 23 menunjukkan bahwa persentase ketuntasan

hasil belajar siswa adalah dengan standar deviasi dengan nilai

tersebut bararti bahwa hasil belajar siswa mencapai ketuntasan

secara klasikal. Kriteria ini mengacu pada syarat ketuntasan belajar

yaitu ketuntasan individual jika mencapai nilai minimal 70 dan

secara klasikal minimal siswa mencapai ketuntasan minimum

(KKM) berdasarkan kurikulum di SMP Negeri 1 Pamona Utara

tempat penelitian yaitu (KKM = 70)

3. Deskripsi Hasil Penyebaran ( Disseminate)


91

Pada akhir pengembangan selanjutnya di sosialisasikan di pada

kegiatan sosialisasi pengembangan perangkat pembelajaran di Tentena

Sulawesi Tengah.

Adapun yang berupa saran dari pendidik dari hasil sosialisasi

pembelajaran berbasil alam tersebut adalah RPP di rancang mengikuti

standar nasional yaitu tertulis jelas kegitan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir (penutup) dalam materi Ekosistem hutan pinus panorama.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah uji validasi dilakukan maka pembahasan hasil penelitian ini

meliputi tiga hal yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Hasil uji

coba yang dilakukan kemudian dijadikan sebagai dasar untuk melihat

sejauh mana kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan perangkat yang di

kembangakan.

Pada tahap awal pendidikan yaitu analisis awal dan analisis siswa,

yang di lakukan dengan observasi terlihat dengan jelas bahwa

pembelajaran yang didominasi Pembelajaran di dominasi oleh pendidik.

Pendidik lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa

cenderung pasif, mengakibatkan siswa tidak dapat mengkontruksi

pengetahuan mereka dalam proses pembelajaran itu sendiri. Dan Siswa

SMP Negeri 1 Pamona Utara kelas VII Sebanyak 148 orang dengan usia

rata-rata tahun. Siswa SMP Negeri 1 Pamona Utara kelas VII tahun ajaran

2019/2020 memiliki kemampuan akademik beragam meliputi kategori


92

tinggi, sedang, dan rendah. Tahap selalnjutanya dalam penelitian adalah

analisi konsep dan analisis tugas dalam analisis konsep terlihat bahwa

materi ekosistem memiliki kompotensi dasar yang harus di tuntaskan oleh

siswa dan guru dalam pembelajaran, sehingga dalam penelitian ini peneliti

menyusun dua kali pertemuan pembelajaran yang dirasa cukup untuk

menyelesaikan kompetensi dasar pembelajaran. Dalam analisi tugas,

hasil observasi terlihat siswa dapat mengidentifikasi keterampilan utama

yang akan di kaji oleh peneliti dan menganalisinya ke dalam himpunan

keterampilan tambahan yang mungkin di perlukan. Analisi ini memastikan

ulasan yang menyeluruh tentang tuga dalam materi pembelajaran. Tahap

akhir dari pendefinisin yaitu perumusan tujuan pembelajaran yang di

turunkan dari indikator kompetensi dasar. Tahap selanjutanya yaitu tahap

perancangan, di dalamnya perangcangan ini media, format, dan

perangcangan awal. Perangcangan tes dilakukan pada perangcangan

awal hal ini dikarenakan tes merupakan tolak ukur yang akan dapat

menggambarkan kesuksessan pembelajaran. Selanjutanya format RPP,

buku siswa dan LKS, THB di susun sesederhana mungkin, untuk tidak

membuat siswa merasa terbeban pada format, sehingga siswa lebih

terarah pada isi dalam pembelajaran. Perangkat yang di susun baik itu

RPP, buku siswa, LKS dan THB terdiri dari dua pertemuan, yang disusun

dengan format yang sama untuk tiap pertemuan, perancangan awam

yang didapatkan selanjutnya memasuki tahap uji coba dan validasi yang

merupakan tahan pengembangan.


93

1. Kevalidan perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dilakukan validasi

oleh ahli dan praktisi sebagai salah satu uji cobakan. Berdasarkan hasil

penilaian dua validator ahli dan dua praktisi (pendidik sederajat), diperoleh

hasil bahwa secara umum keseluruhan komponen perangkat

pembelajaran bebasis alam dan instrumennya dinyatakan valid. Dengan

demikian perangkat pembelajaran dan instrumennya dapat diterapkan

atau diuji cobakan. Meskipun secara keseluruhannya perangkat dan

instrumennya memenuhi kriteria valid namun terdapat saran ahli sehingga

dapat diterapkan dengan revisi kecil.

Pada RPP telah memenuhi kategori valid denga nilai 3,61.

Sehingga dapat diterapkan dengan revisis kecil dengan memperhatikan

beberapa saran ahli untuk perbaikan RPP, saran ahli dan praktisi. Hal

yang membedakan RPP yang ada

Pada buku siswa yang dikembangkan berdasarkan analisis data

telah memenuhi kriteria valid. Walaupun secara keseluruhan aspek sudah

memenuhi kriteria kevalidan, namun terdapat beberapa saran ahli yang

perlu diperhatikan untuk perbaikan buku siswa.aran ahli dan praktisi

Pada lembar kerja siswa telah memenuhi kriteria valid. Sehingga

dapat diterapkan dengan revisi kecil dengan memperhatikan berapa saran

ahli untuk perbaikan lembar kerja siswa. Saran ahli dan praktisi
94

Pada tes hasil belajar telah memenuhi kriteria valid. Sehingga

dapat diterapkan dengan revisi kecil dengan memperhatikan beberapa

saran ahli untuk perbaikan tes hasil belajar.

Berdasarkan saran ahli dan praktisi maka dilakukan revisi. Setelah

revisi perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran, buku siswa dan lembar kerja siswa maka diperoleh

perangkat pembelajaran yang selanjutnya diuji cobakan dikelas.

2. Kepraktisan perangkat pembelajaran

Data kepraktisan perangkat diperoleh dari analisis data

keterlaksanaan perangkat pembelajaran hasil uji coba oleh dua orang

pengamat. Hasil analisis terhadapa pelaksanaan perangkat pembelajaran

dilakukan dengan menghitung reabilitas (derajat kepercayaan) instrumen

agar data hasil uji coba layak digunakan untuk menilaian kepraktisan

perangkat pembelajaran. Penilaian umum ahli terhadap intrumen lembar

ketrelaksanaan perangkat pembelajaran menunjukan bahwa rata-rata

validator memberi penilaian valid terhadap komponen lembar pengamatan

kerelaksanaan perangkat pembelajaran dan dapat digunakan dengan

revisi kecil.

Secara umum hasil uji coba dalam hal ini perangkat yang telah

direvisi berdasarkan penilaian dan saran oleh ahli telah memenuhi kriteria

kepraktisan . kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari hasil

pengamatan observer terhadap keterlaksanaan perangkat pembelajaran

diluar kelas selama uji coba dilaksanakan. Penjelasan tentang hasil


95

pengamatan terhadap pelaksanaan perangkat pembelajaran selama uji

coba sebagai berikut.

a) Sintaks Pembelajaran berbasis alam

Pengamatan terhadap aspek sintaks pembelajaran berbasis

alam selama uji coba dimana pendidik telah mampu melaksanakan

tahap-tahap pembelajaran secara optimal. Rata-rata hasil

pengamatan pada sintaks pembelajaran berbasis alam pada kategori

terlaksana seluruhnya.

b) Interaksi sosial

Pengamatan terhadap aspek interaksi sosial selama uji coba

yaitu: keterlaksanan perangkat untuk aspek interaksi sosial adalah

realibel (dapat dipercaya). Rata-rata hasil pengamatan terhadap

keterlaksanaan perangkat untuk aspek interaksi sosial berada dalam

kategori terlaksana seluruhnya. Namun demikan walaupun aspek

interaksi sosial terlaksana seluruhnya terdapat kendala dari pendidik

yaitu bahwa pada umumnya siswa masih secara aktif melibatkan

dirinya untuk mengkontruksi pengetahuannya dengan bantuan

pendidik seminimal mungkin. Kebiasaan mereka belajar selama ini

adalah belajar pada pembelajaran yang langsung diantarkan oleh

pendidik dengan variasinya.

c) Prinsip reaksi
96

Hasil pengamatan terhadap aspek prinsip reaksi selama uji

coba yaitu: rata-rata hasil pengamatan terhadap prinsip reaksi

berada pada kategori terlaksana seluruhnya. Analisis hasil

pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran secara

keseluruhan berada pada kategori terlaksana seluruhnya.

3. Keefektifan perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi empat

kriteria kefeektifan yaitu: (1) kemampuan pendidik mengelola

pembelajaran memadai apabila nilai KG minimal berada dalam kategori

tinggi, (2) aktivitas siswa ideal, apabila enam dari sembilan kriteria batas

toleransi pencapaian waktu ideal yang digunakan terpenuhi, dengan

syarat mengerjakan lembar kerja siswa, diskusi kelompok dalam

memecahkan masalah , dan prestasi/ penyajian hasil pemecahan

masalah terpenuhi 9karena merupakan kerja inti dari pembelajaran

berbasis masalah, (3) respon positif siswa terhadap pembelajaran, buku

siswa, dan lembar kerja siswa, dimana lebih dari 50% siswa memberi

respon posistif terhadap minimal 70% dari jumlah aspek yang ditanyakan,

dan (4) siswa berjasil dalam belajar jika keuntasan belajar siswa secara

individual minimal 70 dan secara klasikal minimal 85% terhadap standar

ketuntasan minimal (Nurdin, 2007).

Penilaian umum ahli terhadap instrument lembar pengamatan

kemampuan pendidik mengolah pembelajaran, lembar pengamatan

aktivitas siswa, angket respon siswa dan tes hasil belajar menunjukkan
97

bahwa rata-rata validator memberi penilaian valid terhadap komponen

yang terdapat dalam instrument tersebut dan dapat di gunakan dalam

revisi kecil. Hasil penilaian ini menjadi dasar untuk menggunakan lembar

pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran di luar kelas oleh

dua orang pengamat. Penjelasan tentang dua keefektifan perangkat

pembelajaran selama ujicoba sebagai berikut:

a) Kemampuan pendidik mengelolah pembelajaran

Secara keseluruhan, kemampuan pendidik mengelolah

pembelajaran berbasis alam selama ujicoba dengan nilai rata-rata

total pengamatan berada pada kategori tinggi. Jadi berdasarkan

syarat keefektifan perangkat, maka kemampuan pendidik mengelolah

pembelajaran berbasis alam belajar dinyatakan efektif. Berdasarkan

komponen yang dijadikan acuan keberhasilan pendidik dalam

mengelolah pembelajaraan adalah pelaksanaan setiap tahap-tahap

yang ditetapkan dalam perangkat yang telah dirancang.

Data hasil uji coba yang telah dilaksanakan, menunjukkan

bahwa setiap fase terlaksana dengan baik. Hal ini terbukti dari hasil

analisis kemampuan pendidik dalam mengelolah pembelajaran

berada pada kategori tinggi. Meskipun demikian, setelah melakukan

refleksi dengan pengamat dan pendidik terkait pngelolaan waktu

karena tidak terbiasannya pendidik dan siswa dengan model

pembelajaran berbasis alam.


98

Keterbatasan pendidik dalam pemberian hal tersebut, untuk

mencapai tingkat pengelolaan pembelajaran yang maksimal dalam

pembelajaran alam perlu pembiasaan yang dilakukan oleh pendidik

dan siswa. Hal ini sesuai prinsip khusus dalm pengelolaan.

pembelajaran, yaitu prinsip interaktif yang mengandung makna bahwa

mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan informasi dari

pendidik kesiswa tetai mengajar dianggap proses yang dapat

memotivasi siswa untuk belajar. Melalui proses interaksi,

memungkinkan kemampuan siswa akan mengembangkan baik mental

maupun intelektual.

b) Aktivitas siswa

Berdasarkan hasil analisi pencapaian waktu aktivitas siswa,

Sembilan atau seluruh aktivitas siswa telah terpenuhi sesuai dengan

interval toleransi waktu idelanya, yang berarti bawha siswa telah

melaksanakan pembelajaran berbasis alam dengan baik. Data

tersebut terlihat dari rata-rata pesentase waktu yang dihabiskan oleh

siswa dalam aktivitas pembelajaran berada dalam waktu ideal yang

toleransi.

Data yang diperoleh, aktivitas siswa dikategorikan efektif

karena waktu yang diguanakan untuk setiap aktivitas sesuai dengan

toleransi waktu ideal yang telah ditetapkan dan semua kategori

aktivitas siswa terpenuhi. Hasil ini melebihi syarat efektifitas dimana

minimal 6 dari 9 kategori (termasuk kerja inti) terpenuhi.


99

c) Respon siswa

Berdasarkan hasil analisis data tentang respon siswa, maka

rata-rata siswa merespon positif terhadap perangkat pembelajaran

yang telah dikembangkan. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan untuk

menentukan bahwa siswa memberi respon positif terhadap cara guru

mengelola pembelajaran, buku siswa, dan lembar kerja siswa adalah

jika lebih dari 50% siswa memberi respon positif terhadap minimal

70% dari jumlah aspek yang dinyatakan (Nurdin,2007). Jadi secara

umum, siswa memberi respon positif terhadap keseluruhan aspek

yang ditanyakan. Hal ini mengindikasi bahwa secara umum

pemahaman serta minat belajar siswa dengan menggunakan

perangkat pembelajaran berbasis alam berkembang secara signifikan,

sebagai dampak dari proses pembelajaran yang melibatkan siswa

secara aktif dalam mengkontruksi pemahamannya.

d) Hasil belajar

Hasil belajar siswa dari instrument pengumpul data uji coba

secara keseluruhan menujukan bahwa persentase ketuntasan belajar

siswa adalah 100%. Dengan hasil tersebut berarti siswa mencapai

keruntasan belajar secara klsikal. Kriteria ini mengacu pada syarat

ketuntasan belajar yaitu ketuntasan individual jika mencapai nilai

minimal 68 dan secara klasikal 85% siswa mencapai ketuntasan

minimum (KKM) berdasarkan ketuntasan di SMP Negeri 1 Pamona

Utara tempat penelitian yaitu 70 (KKM=70).


100

Keseluruhan data yang diperoleh menujukan bahwa hasil uji

coba perangkat pembelajaran berbasis alam kriteria kevalidan,

kepraktisan dan keefektifan. Oleh karena itu, perangkat yang telah

direvisi setelah uji coba berdasarkan analisis data semua aspek dan

kriteria, diperoleh perangkat yang valid, praktis, dan efektif. Proses

dan hasil belajar selama pembelajaran berbasis alam serta data-data

pengamatan observer selama ujicoba diatas ditemukan beberapa hal

antara lain.

(1) Dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis alam

maka pembelajaran berpusat pada guru dapat diubah menjadi

pembelajaran yang berpusat pada siswa.

(2) Siswa berupaya untuk menggali pengetahuan sedalam-dalamnya

yang merupakan tantangan bagi pribadi siswa sendiri untuk di

pertanggung jawabkan kepada siswa lainnya.

(3) Melatih siswa berani dan p ercaya diri dalam hal menyampaikan

ide, gagasan ataupun pendapatnya didepan umum.

Perangkat pembelajaran yang dihasilkan oleh peneliti memiliki

ciri khas yang membedakan antara perangkat pembelajaran Biologi

berbasis alam dengan perangkat pembelalajaran sebelumnya.Berikut

dikemukakan perbedaan tersebut antara lain:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang berhasil dirancang telah mencapai suatu

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi. Langkah-


101

langkah yang dilakukan mengikuti tahap-tahap pada sintaks

sedangkan RPP yang sudah ada yang menggunakan pembelajaran

metode ceramah khusus nya di sekolah tempat penelitian.

2) Buku siswa

Ciri yang membedakan buku siswa yang dirancang yaitu tiap

pertemuan memiliki buku siswa sendiri, yaitu buku siswa pertemuan

1, dan buku siswa pertemuan 2. Serta dalam materi buku siswa

membahas tentang lingkungan hutan pinus panorama yang ada di

daerah Tentena

Buku siswa yang dirancang di sinkronkan dengan lembar

kerja siswa. Sedangkann buku siswa yang ada sebelumnya tidak

komunikatif dengan lembar kerja siswa karena buku siswa yang

digunakan berasal dari penerbit yang dipasarkan bebas begitu juga

dengan lembar kerja siswa sehingga tidak menyentuh inti dari

tujuan pembelajaran.

Dalam buku ditampilkan ilustrasi gambar yang menampilkan

media “Hutan Pinus Panorama ”. Penampilan ilustrasi ini

dikhusukan untuk mebedakan buku siswa yang disusun dalam

penelitian ini dengan buku siswa pada penelitian-penelitian lainnya.

3) Lembar kerja siswa

Lembar kerja siswa yang dirancang, disinkronkan dengan

buku siswa. Proses pengerjaannya dilakukan dalam proses


102

pembelajaran. LKS yang disusun pengerjaannya siswa

berkelompok-kelompok bukan secara individual.

4) Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar di rancang, di singkronkan dengan buku

siswa dan LKS yang di susun secara sederhana. Proses

pengerjaannya dilakukan setelah selesai mambahas materi

ekosistem, dan di rancang khusus dengan pengerjaan siswa secara

individu.
103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan perangkat

pembelajaran berbasis alam dan analisis data, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Adapun tahapmodel 4-D yang dilakukan selama penelitian, terlihat

seperti pengembangan diawali dengan tahap define (pendefinisian)

yang memiliki sub-sub tahap analisis awal, analisis siswa, analisis

konsep, analisis tugas serta perumusan tujuan pembelajaran. Tahap

kedua adalah design (perancangan) yang memiliki sub-sub tahap

penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format,.tahap ketiga

adalah develop (pengembangan) yang memiliki sub-sub tahap adalah

validasi dan uji coba serta tahap terakhir adalah disseminate

(penyebaran) penyebaran yang dilakukan adalah di mana

pengembangan perangkat pembelajaran di sosialisasikan.

2. Kualitas perangkat pembelajaran pada materi Ekosistem, yang

berbasis alam telah memenuhi kriteria valid berdasarkan hasil validasi

sepert berikut ; pada perangkat pembelajaran RPP telah memenuhi

kriteria dengan nilai 3, 61 masuk dalam kategori sangat valid, buku

siswa telah memenuhi kriteria dengan niliai 3,64 masuk dalam


104

kategori sangat valid , LKS telah memenuhi kriteriadengan nilai 3,68

masuk dalam kategori sangat valid dan tes hasil belajar siswa telah

memenuhi kriteria valid dengan nilai 3,5. Berdasarkan analisis hasil

keterlaksanaan perangkat pembelajaran yang dinyatakan reliable

(dapat dipercaya) dengan nilai 3.96 dan telah memenuhi kriteria efektif

berdasarkan analisis hasil kemampuan pendidik mengelola

pembelajaran dinyatakan reliable dengan nilai 4.18, aktivitas siswa

berada dalam rentang waktu yang ideal, respon siswa masuk dalam

kategori positif, serta tes hasil belajar siswa masuk dalam kategori

tuntas.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian perangkat

pembelajaran Berbasis Alam, maka peneliti menyarankan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Pada penelitian dengan uji coba terbatas telah mengahasilkan

perangkat pembelajaran berbasis alam dalam materi ekosistem (hutan

pinus panorama)

2. Kepada Guru Bidang Studi Biologi disarankan perangkat pebelajaran

berbasis alam ini di terapkan dalam lingkup yang lebih luas seperti di

sekolah masing-masing.
105

3. Kepada peneliti selanjutnya disaran kan untuk dapat mengembangkan

kan perangkat pembelajaran berbasis alam pada kompotensi dasar

yang lain atau materi yang lain, agar peserta didik memperoleh

pemahaman lebih bermakna.


106

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No 20 Tahun Tentang Sistem


Pendikan Nasional.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Pendidikan, jakarta: DIKMENUM.


Jakarta

Hamid, Hamdani. 2013. Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia.


Bandung: Pustaka Setia

Iskandar Wirsokusumo. 2011. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum


Jakarta; Bumi Aksara.

Kamus Besar Indonesia 2007. Tentang pengertian Perangkat


Pembelajaran Balai Pustaka . Jakarta.

Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika Yang


Menumbuhkankembangkan Metakognitif Untuk mengusai
Bahan Ajar, Disertasi. Tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya

Notoamodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan,


Rinekacipta. Jakarta

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA


Sammel dan Sammel. 1974. Desain Model Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika. Jurusan Matematika FMIPA
UNNES. Semarang

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D,


Bandung : Alfabeta

Soemarwoto, Otto. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan,


Jakarta, Penerbit Djambatan

Wulansari, Sugito. 2016.Pengembangan Pembelajaran Berbasis Alam


Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Anak Usia Dini.
Yogyakarta

Zuhdan. 2011. Pengembangan perangkat pembelajaran sains terpadu


untuk meningkatkan kognitif, keterampilan proses kreativitas
serta menerapkan konsep ilmiah peserta didik program
pascasarjan uny
107
108

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan pendidikan : SMP

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Pertemuan : Pertama

Materi Pokok : Ekosistem

Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong,kerjasama, cinta

damai, responsif, dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

berinterkasi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan hurmaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebagsaan,

kenegaraan, dan peradaban, terkait fenomena dan kejadian.

Serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


109

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memcahkan masalah.

KI 4 : Mengolah menalar, dan menyaji dalam rana konkret dan rana

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang di pelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode

sesuai dengan keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur hubungan

ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungan nya

2.1 Menunujukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu ; objektif,

jujur, teliti, cermati; tekun; hati-hati;bertanggungjawab, terbuka,

kritis,kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-

hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan

dan berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalamm aktivitas sehari-hari

sebagia wujud implementasi melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3.1 Menganalisis hubungan makhluk hidup didalam suatu Ekosistem

4.1 Melakukan pengamatan dan mengenal berbagai satuan-satuan

makhluk hidup dalam Ekosistem


110

4.2 Melakukan pengamatan dan mengenal berbagai komponen-

komponen dalam Ekosistem

4.3 Melakukan pengamatan dan mengenal berbagai macam-macam

Ekosistem baik melalui pengamatan langsung maupun pengamatan

dengan gambar

4.4 Melakukan pengamatan dan mengenal bentuk-bentuk interaksi di

dalam Ekosistem

C. Indikator

1. Mengidentifikasi satuan-satuan makhluk hidup dalam Ekosistem

2. Mengidentifikasi komponen-komponen di dalam Ekosistem

3. Mengidentifikasi macam-macam Ekosistem

4. Menjelaskan interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola

D. Tujuan pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengidetifikasi satuan-satuan makhluk hidup

dalam Ekosistem

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi komponene-komponen di

dalam Ekosistem

3. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam Ekosistem

4. Siswa dapat mnjelaskan berbagai interaksi di dalam Ekosistem

membentuk suatu pola


111

E. Materi Pembelajaran

 Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh

hubungan timbal balik antara maklhuk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem bia dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan

menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling

mempengaruhinya. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut Ekologi.

Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu Oikos dan

Logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan Logos artinya Ilmu.

Secara garis besar Ekosistem tersusun atas satuan maklhuk hidup dan

lingkungannya.

 Satuan maklhuk hidup dalam Ekosistem

Pada suatu habitat terdapat beberapa jenis maklhuk hidup. Suatu

jenis maklhuk hidup jumlahnya akan berbeda dengan jenis yang

lainnya. Perhatikan gambar habitat padang rumput dibawah ini!

Menurutmu, hewan apa saja yang terdapat pada habitat tersebut?

Habitat padang rumput ditempati oleh kijang, kuda, rumput. JUmlah

maklhuk hidup tersebut ada yang satu, dua, dan banyak. Kijang

satu ekor, kuda satu ekor, dan rumput banyak. Jumlah ini

menunjukan adanya satuan-satuan maklhuk hidup pada

ekosistem.Ada beberapa satuan maklhluk hidup dalam suatu


112

ekosistem yaitu: Individu, Populasi, Komunitas, ekosistem dan

biosfer.

 Macam-macam Ekosistem

Berdasarkan proses terbentuknya, ekositem dibedakan menjadi

dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.

Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah

sebagai akibat adanya pemgaruh dari alam sekitarnya tanpa

campur tangan manusia. Contohnya adalah danau, hutan, Gua,

padang rumput, gurun. Ekosistem alami dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu ekosistem darat dan air. Ekosistem buatan adalah

ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya akuarium,

kolam waduk dan sawah. Dibumi terdapat berbagai macam

ekosistem yang ditempati oleh berbagai makhluk hidup yanag

memiliki peran masing-masing. Dalam suatu ekosistem terdapat

organisme tertentu yang mendominasi ekosistem tersebut

 Interaksi dalam Ekosistem membentuk pola

1. Interaksi antara maklhuk hidup dengan makhluk hidup yang

lain.

Interaksi antara maklhuk hisup dengan makhluk hidup yang lain

dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan.

Seperti rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida

makanan.

2. Interaksi antara makhluk hidup bersama


113

Interaksi antara makhluk hidup dalam hidup bersama dapat di

lakukan melalui simbiosis. Simbiosis merupakan bentuk hidup

bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada 3 macam

simbiosis, yaitu ; simbiosis mutualisme, simbiosis

komensalisme, simbiosis parasitisme.

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pembelajaran saintific

Model : Discovery learning

Metode : presentasi, Tanya jawab, ceramah, diskusi

G. Media, Alat dan sumber belajar

Media : Papan Tulis , Spidol, LKS Ekosistem

Sumber belajar : Buku ajar, dan buku paket IPA kelas VII

H. Kegiatan pembelajaran

Alokasi

Kegiatan Deskripsi kegiatan waktu

(menit)

1. pendahuluan  Guru mengabsensi siswa

 Mengkondisikan siswa agar 5 menit

berkonsentrasi saat di absen satu

persatu

 Guru menarik perhatian siswa

kedalam materi dengan memberi


114

pertanyaan “ apa kah yang

mereka ketahui tentang

lingkungan di sekolah dengan

melihat sekitar sekolah”?

2. kegiatan inti 1. mengamati

 Guru memberi kesempatan

kepada peserta didik

mengamati sekitar lingkungan

sekolah

 Peserta didik mengamati

lingkungan sekolah dan

menganalisis apa saja yang

tedapat di lingkugan sekolah

2. menanya

 Guru memberi penjelasan

tentang apa yang ada di

lingkungan sekolah atau

lingkungan sekitar dan

bagaiamana hubungan

makhluk hidup dengan

lingkungan sekitar dan

menjelaskan tentang apa itu


115

ekosistem

 Peserta didik bertanya

mengenai materi tentang

ekosistem

3. Mencoba
60 menit
 Guru membagi peserta didik

kedalam kelompok

 Peserta didik bersedia untuk di

kelompokkan

 Guru memberikan lembar

kegiatan siswa (LKS) dan

mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi

tentang soal yang ada di LKS.

 Guru memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk

mengerjakan LKS yang di

berikan

4. menalar

 Peserta didik menggali

informasi, melakukan analisis

untuk menjelaskan dan

menarik kesimpulan mengenai


116

materi ekosistem , masing-

masing kelompok berdiskusi di

dalam kelompok mengenai

LKS yang guru bagikan

 Guru mengarahakan,

membimbing/menilai

kemampuan peserta didik

mengolah data dan

merumusakan jawaban yang

peserta didik temukan

5. mengkomunikasikan

 Guru menjadi mediator dan

pengarah dalam diskusi

 Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk

memprentasikan hasil diskusi

masing-masing kelompok

 Peserta didik pada setiap

kelompok menyampaikan

hasil diskusi dan hasil

kesimpulan diskusi

 Guru menilai kemampuan

peserta didik dalam


117

membahas hasil disuksi

peserta didik.

3. Penutup 1. guru melakukan penilaian atau

refleksi terhadap kegiatan yang

sudah di laksanakan dengan

mengadakan evaluasi kepada

peserta didik dengan memberi

pertanyaan yang merupakan


15 menit
umpan balik kepada siswa

2. guru bersama-sama dengan

peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran

3. guru memberitahu kepada peserta

didik bahwa pertemuan berikutnya

pembelajaran akan di laksanakan

di hutan pinus panorama.

4. Guru bersama-sama dengan

peserta didik mengakhiri kegiatan

pembelajaran
118

I. Penilaian

1. teknik dan bentuk instrument

No. Teknik Bentuk instrument

1. Pengamatan sikap Lembar pengamatan

sikap

2. Tes untuk kerja Tes uji presentasi

3. Tes tulis Essay yang di LKS

2.Lembar pengamatan sikap

N Belum Mulai Mulai Membuday


Sikap Ket
o terlihat terlihat berkembang a

1 Teliti

2 Tanggung

jawab

3 Disiplin
119

3. Lembar tes presentasi

Aspek yang di nilai

Materi Keterampilan Keaktifan


No Nama Nilai
presentas dalam
mahasiswa
i mengemukakan

pendapat

Tentena, agustus 2019

Mengetahui,

Kepala sekolah Guru

________________ _________________

NIP NIP
120

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

pendidikan : SMP

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Pertemuan : Kedua

Materi Pokok : Ekosistem

Waktu : 3 x 40 Menit

A. Kompetensi inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong,kerjasama, cinta

damai, responsif, dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

berinterkasi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan hurmaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebagsaan,

kenegaraan, dan peradaban, terkait fenomena dan kejadian.


121

Serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memcahkan masalah.

KI 4 : Mengolah menalar, dan menyaji dalam rana konkret dan rana

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang di pelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode

sesuai dengan keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur hubungan

ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungan nya

2.1 Menunujukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu ; objektif,

jujur, teliti, cermati; tekun; hati-hati;bertanggungjawab, terbuka,

kritis,kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-

hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan

dan berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagian wujud implementasi melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3.1 Menganalisis hubungan makhluk hidup didalam suatu Ekosistem

Hutan Pinus Panorama


122

4.1 Melakukan pengamatan dan mengenal berbagai satuan-satuan

makhluk hidup dalam Ekosistem Hutan pinus Panorama

4.2 Melakukan pengamatan dan mengenal berbagai komponen-

komponen dalam Ekosistem hutan pinus panorama

C. Indikator

1. Mengidentifikasi satuan-satuan makhluk hidup dalam Ekosistem

hutan pinus panorama

2. Mengidentifikasi komponen-komponen di dalam Ekosistem hutan

pinus panorama

D. Tujuan pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengidetifikasi satuan-satuan makhluk hidup

dalam Ekosistem hutan pinus panorama

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi komponene-komponen di

dalam Ekosistem hutan pinus panorama

E. Materi Pembelajaran

Ekosistem Hutan Pinus adalah merupakan contoh ekosistem taiga

yang memiliki daun jarum, hutan pinus merupakan jenis hutan dengan

tanaman yang homogen.

 Satuan-Satuan Makhluk Hidup Yang Ada di Ekosistem Hutan

Pinus Panorama

1. Populasi hutan pinus


123

Di hutan pinus panorama terdapat sekumplan pohon pinus,

sekumpulan tanaman paku, sekumpulan semut, sekumpulan ulat dan

sekumpulan burung.

2. Individu yang di hutan pinus

Pada suatu ekosistem akan di temukan beberapa jenis makhluk

hidup sejenis yang berjumlah tunggal contoh seperti pohon nangka dan

pohon rambutan, pohon bambu yang ada di panorama

3. Komonitas hutan pinus

Di kebun atau hutan pinus terdapat beberapa hewan dan tumbuhan

yang hidup dalam waktu yang bersamaan contoh nya komonitas pohon

pinus, komonitas tumbuhan paku, dan komonitas ulat, komonitas burung,

komunitas hewan kaki seribu.

 Komponen-Komponen Hutan Pinus

1. Komponen biotik meliputi semua makhluk hidup yang di dalam

ekosistem hutan pinus contoh nya pohon pinus, tumbuhan paku,pohon

nangka, pohon, rambutan, dan semua hewan, contoh nya kaki seribu,

li]an, burung,ulat,tikus, ular dan kupu-kupu

Komponen biotik hutan pinus meliputi:

1) Produsen adalah makhluk hidup yang yang mampu

menghasilkan makanan sendiri, karena sel-sel penyusun

tubuhnya mempunyai klorofil di sebut autotrof. Contoh nya

tumbuhan yang berhijau daun


124

2) Konsumen adalah makhluk hidup yang tidak mampu

mengahasilkan makan sendiri, di sebut heterotrof. Contoh nya

manusia dan hewan

3) Pengurai adalah makhluk hidup yang menguaraikan zat-zat

organik dari makhluk hidup yang sudah mati menjadi bahan-

bahan anorganik contohnya bakteri dan jamur.

2. Komoponen abiotikadalah benda tak hidup di dalam ekosistem hutan

pinus meliputi:

1) Cahaya matahari

Cahaya matahari yang masuk di di dalam ekosistem hutan pinus

panorama merupakan faktor abiotik yang terpenting untuk

menunjang pertumbuhan pohon pinus dan tumbuhan yang

lainya. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi

tumbuhan yang ada di hutan pinus panorama di perlukan dalam

proses fotosintesis.

2) Udara

Udara yang ada di hutan pinus panorama merupakan komponen

abiotik yang sangat di perlukan makhluk hidup yang ada di hutan

pinus panorama, hewan menggunakan oksigen yang terdapat di

udara untuk bernafas dan mengeluarkan karbondioksida ke

udara.

3) Suhu
125

Suhu sangat mempengaruhi lingkungan kehidupan ekosistem

hutan pinus, suhu yang ada di hutan pinus panorama bersuhu

dingin dan cocok untuk makhluk hidup yang ada di hutan pinus

panorama contoh nya tumbuhan paku, tumbuhan lumut yang

tumbuh di pohon-pohon.

4) Tanah

Tanah berfungsi sebagai tempat hidup sebagai makhluk hidup

dalam ekosistem. Bagi tumbuhan tanaman pinus , tanah

merupakan tempat tumbuh dan sumber nutrizi bagi

kelangsungan hidup nya.

5) Kelembapan

Daerah di kawasan hutan pinus panorama sedikit lembap karena

bersuhu dingin sehingga di dalam ekosistem hutan pinus banyak

di tumbuhi tumbuhan paku.

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pembelajaran saintific

Model : pembelajaran inkuiri

Metode : presentasi, Tanya jawab, ceramah, diskusi

G. Media, Alat dan sumber belajar

Media : LKS Ekosistem, polpen

Sumber belajar : Buku ajar, dan buku paket IPA kelas VII
126

H. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan Tahap kegiatan Wakt

1.  Guru mengabsensi peserta didik

pendahulua  Mengkondisikan peserta didik agar

n berkonsentrasi saat di absen satu persatu

 Guru membagi peserta didik dalam


20
kelompok-kelompok
menit
 Peserta didik bersedia untuk di kelompok-

kelompokkan

 Guru mengajak peserta didik ke hutan pinus

panorama sesuai hasil kesepakatan diskusi

pada pertemuan sebelumnya

 Guru dan siswa tiba di hutan pinus

panorama

2. Kegiatan 1. mengamati

inti  Guru mengingatkan kembali materi

tentang macam-macam ekosistem yang

telah di bahas pada pertemuan sebelumnya

dengan mengamati ekosistem hutan pinus

panorama

 Peserta didik mendengarkan penjelasan


50
guru dan menganalis lingkungan hutan
127

pinus panorama menit

2. menanya

 Guru memberikan penjelasan mengenai

materi tentang ekosistem hutan pinus

panorama yang ada di tentena

 Peserta didik bertanya mengenai materi

ekosistem hutan pinus panorama

3 . mencoba

 Guru memberi kesempatan kepada

kelompok-kelompok yang telah di bentuk,

untuk melakukan diskusi

 Pesert didik bersedia untuk melaksanakan

diskusi didalam kelompok masing-masing

 Guru memberikan lembar kegiatan siswa

(LKS) dan mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi tentang soal yang

ada di LKS.

 Guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk mengerjakan LKS yang di

berikan

4. menalar

 Peserta didik menggali informasi,

melakukan analisis untuk menjelaskan dan


128

menarik kesimpulan mengenai materi

ekosistem hutan pinus panorama , masing-

masing kelompok berdiskusi di dalam

kelompok mengenai LKS yang guru bagikan

 Guru mengarahakan,membimbing/menilai

kemampuan peserta didik mengolah data

dan merumusakan jawaban yang peserta

didik temukan

5. mengkomunikasikan

 Guru menjadi mediator dan pengarah dalam

diskusi

 Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk memprentasikan hasil

diskusi masing-masing kelompok

 Peserta didik pada setiap kelompok

menyampaikan hasil diskusi dan hasil

kesimpulan diskusi

 Guru menilai kemampuan peserta didik

dalam membahas hasil disuksi peserta

didik.

3. Penutup 1. guru melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah di

laksanakan dengan mengadakan evaluasi


129

kepada peserta didik dengan memberi

pertanyaan yang merupakan umpan balik

kepada siswa

2. guru bersama-sama dengan peserta didik

menyimpulkan materi pembelajaran

3. guru memberi Tes Hasil Belajar Siswa

kepada peserta didik untuk mengukur


20
sejauh mana pemahaman peserta didik
menit
mengenai materi ekosistem

4. Guru bersama-sama dengan peserta didik

mengakhiri kegiatan pembelajaran

I. Penilaian

1. teknik dan bentuk instrument

No. Teknik Bentuk instrument

1. Pengamatan sikap Lembar pengamatan

sikap

2. Tes untuk kerja Tes uji presentasi

3. Tes tulis Essay yang di LKS

2.Lembar pengamatan sikap

N Sikap Belum Mulai Mulai Membuday Ket

o terlihat terlihat berkembang a

1 Teliti
130

2 Tanggung

jawab

3 Disiplin

3. Lembar tes presentasi

Aspek yang di nilai

Materi
No Nama Keterampilan Keaktifan Nilai
presentasi
mahasiswa dalam

mengemukakan

pendapat

Tentena, agustus 2019

Mengetahui,

Kepala sekolah Guru

________________ _________________

NIP NIP
131

LAMPIRAN 2

BUKU AJAR BERBASIS ALAM

MATERI EKOSISTEM

PERTEMUAN 1

A. Standar kompetensi :

Memahami hubungan saling ketergantungan dalam ekosistem

B. Kompetensi dasar

Mendeskripsikan hubungan ketergantungan antara makhluk hidup

dengan lingkungan nya

Tujuan Pembelajaran:

 Siswa dapat mengidentifikasi satuan-satuan makhluk hidup dalam

ekosistem

 Siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen di dalam ekosistem

 Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam ekosistem

 Siswa dapat menjelaskan berbagai interaksi di dalam ekosistem

membentuk suatu pola


132

EKOSISTEM

Pada bab sebelumnya kamu telah belajar

bahwa sel-sel akan membentuk jaringan,

beberapa jaringan membentuk organ,

organ-organ bergabung membentuk

sistem organ,dan sistem organ

membentuk organisme`atau makhluk

hidup. Satu makhluk hidup di sebut individu, misalnya sebatang pohon

mangga, seekor ikan ,seekor sapi.

A. Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem bisa di katakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan

menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling

mempengaruhinya. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut Ekologi.

Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu Oikos dan

Logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan Logos artinya Ilmu.
133

Secara garis besar Ekosistem tersusun atas satuan makhluk hidup dan

lingkungannya.

Annisa Lutfi Alwi 15/05/2019

B. Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem

Pada suatu habitat terdapat beberapa jenis makhluk hidup. Suatu

jenis makhluk hidup jumlahnya akan berbeda dengan jenis yang lainnya.

Perhatikan gambar habitat padang rumput di bawah ini! Menurutmu,

hewan apa saja yang terdapat pada habitat tersebut.


134

Berpendidkan 31 januari 2016

Habitat padang rumput ditempati oleh kijang, kuda, rumput. Jumlah

makhluk hidup tersebut ada yang satu, dua, dan banyak. Kijang satu ekor,

kuda satu ekor, dan rumput banyak. Jumlah ini menunjukkan adanya

satuan-satuan maklhuk hidup pada ekosistem.

1) Individu

Pada suatu ekosistem akan ditemukan beberapa jenis makhluk

hidup. Misalnya, seekor semut dan satu batang pohon. Jumlah

dengan sebutan itu menujukan satu makhluk hidup sejenis yang

berjumlah tunggal dan disebut Individu. Individu berasal dari

bahasa latin individuum yang artinya tidak dapat dibagi.

2) Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada suatu

wilayah tertentu pada waktu yang bersamaan. Contoh populasi di

antaranya dua ekor ayam di kebun, tiga ekor jerapah dipadang

rumput, sekumpulan semut dipohon jambu dan lima batang pohon

durian dikebun. Sifat populasi adalah adanya kepadatan populasi

dan perubahan jumlah populasi dari waktu ke waktu.

3) Komunitas
135

Di kebun atau padang rumput terdapat beberapa hewan dan

tumbuhan yang hidup dalam waktu yang bersamaan. Beberapa

populasi tersebut saling berinteraksi membentuk suatu komunitas.

Suatu komunitas tersusun dari beberapa populasi yang hidup dan

saling berinteraksi dalam satu wilayah tertentu pada satu waktu.

Nama sebuah komunitas biasanya menunjukkan makhluk hidup

dominan yang menempati habitat tersebut. Pada komunitas hutan

bakau. Begitu juga komunitas hutan bambu, populasi terbanyak

adalah pohon bambu.

4) Ekosistem dan Biosfer

Setiap makhluk hidup yang menempati suatu tempat akan

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan yang di

tempatinya. Hal ini bertujuan agar setiap organisme mampu

bertahan hidup. Hubungan timbal balik yang kompleks antara

organisme dengan lingkungannya disebut ekosistem. Sedangkan

Biosfer adalah bagian yang mencangkup udara, daratan, dan air,

yang memungkinkan kehidupan berlangsung.

C. Pengertian Lingkungan

Istilah lingkungan berasal dari kata “Environment”, yang memiliki

makna “The physical, chemical, and biotic condition surrounding and

organism. ‘’ Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan secara umum dapat

diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar

individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat


136

mempengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling mempengaruhi ini

membuat lingkungan selalau dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai

dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan itu dapat saling

memepengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah

menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk beubah menjadi

buruk. Perubahan ini disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu

lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu

komponen biotik dan abiotik.

1. Komponen Biotik meliputi semua makhluk hidup didalam

ekosistem.

Komponen biotik meliputi:

a) Produsen adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan

makanan sendiri, karena sel-sel penyusun tubunhya

mempunyai klorofil, disebut autotrof. Contoh tumbuhan yang

berhijau daun.

b) Konsumen adalah makhluk hidup yang tidak mampu

menghasilkan makanan sendiri, disebut Heterotrof. Contoh

manusia dan hewan.

c) Pengurai (Dekomposer)adalah makhluk hidup yang

menguraikan zat-zat organik dari makhluk hidup yang sudah

mati menjadi bahan-bahan anorganik. Contoh: bakteri, jamur.

2. Komponen abiotik meliputi benda tak hidup yang ada didalam

ekosistem, meliputi:
137

a) Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan faktor abiotik yang terpenting

untuk menunjang kehidupan dibumi. Cahaya matahari

merupakan sumber energi bagi tumbuhan yang diperlukan

dalam proses fotosintesis

b) Udara

Udara merupakan komponen abiotik yang sangat diperlukan

makhluk hidup. Hewan dan manusia menggunakan oksigen

yang terdapat di udara untuk bernapas dan mengeluarkan

karbon dioksida ke udara.

c) Suhu

Suhu sangat mempengaruhi lingkungan dan kehidupan

makhluk hidup di lingkungan tersebut. Ada makhluk yang

mampu hidup di lingkungan dengan suhu rendah, ada pula

maklhuk hidup yang mampu hidup dengan suhu tinggi.

d) Tanah

Tanah berfungsi sebagai tempat hidup berbagai makhluk

hidup dalam suatu ekositem. Bagi tumbuhan, tanah

merupakan tempat tumbuh dan sumber nutrisi bagi

kelangsungan hidupnya.

e) Air
138

Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk

menunjang suatu kehidupan. Semua sel dan jaringan terdiri

atas air.

f) Kelembaban

Daerah yang bersuhu dingin seperti pegunungan lebih lembab

daripada daerah yang bersuhu panas seperti pantai.

Tumbuhan dan hewan yang hidup di kedua daerah tersebut

berbeda. Pada daerah lembab lebih banyak terdapat

tumbuhan yang memerlukan sedikit cahaya matahari, seperti

paku-pakuan, lumut dan anggrek. Yang biasa hidup secara

epifit pada kayu atau batu lembab. Di daerah panas seperi

pantai lebih banyak ditumbuhi tumbuhan seperti bakau dan

pohon kelapa.

D. Macam-macam Ekosistem

Berdasarkan proses terbentuknya, ekositem dibedakan menjadi

dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem

alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah sebagai akibat

adanya pengaruh dari alam sekitarnya tanpa campur tangan manusia.

Contohnya adalah danau, hutan, Gua, padang rumput, gurun. Ekosistem

alami dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ekosistem darat dan air.

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia,

misalnya akuarium, kolam waduk dan sawah. Dibumi terdapat berbagai

macam ekosistem yang ditempati oleh berbagai makhluk hidup yanag


139

memiliki peran masing-masing. Dalam suatu ekosistem terdapat

organisme tertentu yang mendominasi ekosistem tersebut. Contohnya,

ekosistem padang rumput yang didominasi oleh tanaman rumput.

1. Ekosistem darat

Ekosistem darat adalah eksositem yang memiliki lingkungan fisik

didominasi daratan. Ekosistem ini dibagi menjadi beberapa bioma

(daerah habitat), yaitu:

a) Bioma Hutan

Ekosistem hutan merupakan hubungan antara kumpulan beberapa

populasi (baik itu populasi binatang maupun tumbuh-tumbuhan) yang

hidup di permukaan tanah dan berada pada suatu kawasan hutan.

Ekosistem hutan ini membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada

dalam keseimbangan yang bersifat dinamis dan mengadakan interaksi

baik langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya antara satu

sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Ekosistem hutan ini termasuk

dalam kategori ekosistem daratan. Ekosistem hutan ini juga masuk

kedalam kategori ekosistem alamiah dan di juluki sebagai “paru-paru

bumi”. Hal ini di karenakan hutan memegang peranan yang sangat

penting untuk dapat mengatur dan menjaga kesehatan bumi. Contoh nya

bioma hutan pinus.Hutan pinus merupakan hutan homogen yang di

dominasi oleh satu tumbuhan yaitu pinus. Meski di dominasi oleh

tumbuhan pinus hutan tersebut tidak melulu di tumbuhi pohon pinus saja

melainkan ada tumbuhan yang lain contoh nya tumbuhan paku, pohon
140

mangga, rambutan, bambu dan ada lumut, ada tumbuhan liar. Hutan

pinus panorama merupakan ekosistem taiga, di mana ekosistem tersebut

dapat berubah-ubah faktor abiotik suhunya dari suhu hangat ke suhu yang

sangat dingin ke suhu yang panas. Di kawasan ekosistem hutan pinus

terdapat komponen abiotik dan biotik, komponen abotik di antaranya

adalah suhu, udara,dan cahaya matahari sedangkan komponen biotik

contoh nya semua tumbuhan yang ada di kawasan hutan pinus.

Gambar Ekosistem
Hutan Pinus
Panorama

Pinus merupakan

tanaman berbentuk pohon dengan kayu keras, daun berbentuk jarum

sertang berkembang mengahasilkan konus. Akar pinus dan daun yang

berjatuhan mengandung zat alelopati (semacam senyawa yang

menghambat pertumbuhan tumbuhan lain), sehingga ketika melihat ke

dalam hutan pinus, tanah di dekat pohon pinus tersebut tidak dapat di

temukan banyak tumbuhan lain. Hanya ada sedikit tumbuhan yang bisa

bertahan dari zat alelopati pinus. Hutan pinus dapat pula di manfaatkan

untuk menyokong perekonomian penduduk sekitarnya. Getah resin yang

di keluarkan pinus dapat di gunakan sebagai bahan pembuat korek api

serta patung hiasan. Kayu dan ranting dapat pula di jadikan sebagai

bahan bangunan kayu bakar.


141

b) Bioma padang rumput

Ciri-ciri bioma padang rumput adalah hujan turun tidak teratur,

curah hujan sekitar 25-50 cm per tahun. Keadaan hujan yang tidak teratur

ini menyebabkan penyerapan air dan aliran air tidak baik, sehingga

tumbuhan (flora) yang ada di padang rumput adalah tumbuhan herbal dan

rumput. Sedangkan, jenis-jenis hewan yang ada adalah bison, singa,

gajah, kanguru, dan serangga.

c) Bioma gurun

Bioma gurun terdapat di daerah tropis. Ciri-ciri bioma gurun adalah

gersang, memiliki curah hujan rendah, serta terdapat tumbuhan xerofit

seperti kaktus yang tahan terhadap kondisi yang kekurangan air. Unta

memiliki panuk sebagai tempat persediaan air.

d) Bioma Tundra

Tundra artinya dataran tanpa pohon, yang ada hanyalah jenis

rumput dan lumut kerak. Ciri-ciri bioma tundra adalah terdapat lumut

kerak, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Hewan khas yang

menetap dibioma ini biasanya memiliki rambut yang tebal, seperti rusa

kutub dan beruang kutub.

e) Bioma taiga

Daerah bioma taiga terdapat di belahan bumi utara dan di

pegunungan daerah tropis. Ciri-ciri bioma taiga adalah memiliki perbedaan


142

antara musim panas dan musim dingin sangat mencolok. Pada saat

musim panas suhu udara sangat rendah. Biasanya bioma taiga tersusun

atas satu spesies khas seperti pinus. Hewan khas yang berada pada

bioma ini adalah beruang hitam.

2. Ekosistem air

Ekosistem air dibagi menjadi dua macam, yaitu ekosistem air tawar dan

ekosistem air laut.

Arthur Fathoni 02/2017

1) Ekosistem air tawar

Ekosistem air tawar dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu air

tawar yang tenang dan air tawar yang mengalir. Contoh ekosistem air

tawar yang tenang adalah danau, waduk, dan kolam. Sedangkan,

ekosistem air mengalir adalah sungai. Ekosistem air tawar memiliki ciri-

ciri, antara lain: variasi suhu tidak mencolok, cahaya matahari kurang,

dipengaruhi oleh suhu dan iklim, produsen utamanya adalah fitoplankton


143

dan alga. Hewan yang hidup disini adalah berbagai jenis ikan seperti ikan

seribu, ikan mas, ikan mujair, dan lain-lain.

2) Ekosistem air laut

Ekosistem air laut  sangat berbeda dengan ekosistem air tawar.

Ciri-ciri ekosistem air  laut adalah kadar garam tinggi, tidak dipengaruhi

oleh iklim dan cuaca, serta memiliki arus air. Komunitas yang terdapat di

ekosistem air laut adalah produsen (fitoplankton dan alga), konsumen

meliputi jenis hewan dari berbagai filum, seperti ikan hiu, paus, lumba-

lumba, bintang laut, dan lain-lain.  Di laut juga terdapat zooplankton dan

pengurai.Berdasarkan posisinya, ekosistem air laut dibedakan menjadi

empat macam, yaitu: a) Daerah litoral, merupakan daerah pantai atau

daerah yang berbatasan dengan daratan. b) Daerah neritik, merupakan

daerah laut dangkal yang kedalamannya mencapai 200 m.  c) Daerah

abisal, daerah laut yang memiliki kedalaman 2000 m. d) Daerah afotik,

daerah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 2000 m.

E. Hal-hal yang ditemukan dalam suatu lingkungan

Disekolah, kamu menghabiskan waktu dalam ruangan kelas untuk

berinteraksi dengan teman dan guru. Setelah kegiatan sekolah selesai,

mungkin kamu pergi kelapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan

menuju tempat bermain. Setiap hari, kamu menuju ke tempat bermain.

Setiap hari, kamu menuju ke tempat yang berbeda di sekitarmu.

Pernahkah kamu mencatat tempat yang kamu kunjungi? Apakah kamu

juga mempelajari interaksimu dengan lingkungan yang kamu kunjungi?


144

Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai

tempat hidupnya. Tahukah kamu, tempat hidup dinamakan habitat. Dalam

suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan maklhuk

tak hidup (abiotik). Tempat yang kamu kunjungi merupakan suatu habitat

bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat tersebut akan terjadi interaksi

antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

F. Interaksi dalam Ekosistem membentuk pola

Jika kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan

sebelumnya, atau seluruh ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya,

atau seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui

hubungan keterkaitan diantara organisme yang terdapat dalam ekosistem

tersebut. Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu

bergantung pada organissme yang lain dan lingkungannya. Saling

ketergantungan ini akanmemebentuk suatu pola interaksi. Terjadi interaksi

anatara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi

antar sesame komponen biotik.

1. Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain.

Interaksi antara maklhuk hisup dengan makhluk hidup yang lain

dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Seperti

rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

a. Rantai makanan.

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan memakan dengan

urutan tertentu.
145

Nanang Ajim 2018

b. Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai

makanan yang saling berhubungan.

Nasria Ika Nitasari 1125 juni 2013

c. Piramida makanan

Piramida makanan adalah sebuah piramida yang mengambarkan

suatu perbandingan komposisi antara jumlah biomassa dan jumlah

energi dari produsen sampai dengan konsumen puncak (konsumen

tingkat akhir) didalam suatu ekosistem.


146

Vishal Aji Armansyah 14 maret 2019

2. Interaksi antara makhluk hidup bersama

Interaksi antara makhluk hidup dalam hidup bersama dapat di

lakukan melalui simbiosis. Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama

antara dua individu yang berbeda jenis. Ada 3 macam simbiosis, yaitu ;

a. Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis

individu yang saling memberikan keuntungan satusama lain.

Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon

pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan

pohon mendapatkan garam mineral dan air lebih banyak jika

bersimbiosis dengan jamur.

b. Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis

indvidu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak,

tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Contoh simbiosis


147

komensalisme adalah tanaman anggrek mendapatkan keuntungan

berupa tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak

mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan

tanaman anggrek tersebut.

c. Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis individu

yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan

kerugian pada pihak yang lain. Contoh simbiosis parasitisme

adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh

keuntungan dari manusia berupa darah yang di isap sebagai

makanannya sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit

di kepalanya.

G. Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan

Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, peran organisme

dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof dan heterotrof.

1. Organisme autotrof

Organisme autotrof adalah organisme yang mampu membuat

makanannya sendiri dari bahan anorganik yang tersedia di alam. Bahan-

bahan anorganik tersebut diolah dan diubah menjadi bahan organik yang

dibutuhkan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Contoh

organisme autotrof adalah tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau adalah


148

organisme yang mampu membuat makanannya sendiri melalui proses

fotosintesis.

2. Organisme Heterotrof

Organisme Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat

makanannya sendiri. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan

makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Organisme

heterotrof meliputi konsumen dan dekomposer. Berdasarkan

makanannya, konsumen yang merupakan organisme heterotrof dibedakan

menjadi tiga kelas, yaitu:

a. Herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan. Contoh herbivora

adalah kambing, sapi, dan rusa.

b. Karnivora, yaitu hewan pemakan daging. Contoh karnivora adalah

kucing, harimau, serigala, dan beruang.

c. Omnivora, yaitu hewan pemakan segala, baik tumbuhan maupun

daging. Contoh omnivora adalah tikus dan musang.

Setelah kita mempelajari betapa pentingnya suatu ekosistem dalam

kehidupan kita,dan kita mengetahui bahwa dalam suatu ekosistem kita

saling bergantungan satu sama lain, suatu ekosistem pun bisa berubah

jika dalam ekosistem tidak ada interaksi makhluk hidup.

Guru akan mengevaluasi kemampuan mu dalam memahami materi

yang telah kamu pelajari. Mari cek kembali pemahaman mu dengan

pertanyaan-pertanyaan yang di berikan oleh guru !


149

“SAMPAI JUMPA DI PERTEMUAN YANG KEDUA”

BUKU AJAR BERBASIS ALAM

MATERI EKOSISTEM

PERTEMUAN II

A. Standar kompetensi :

Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

B. Kompetensi dasar

Mendeskripsikan hubungan ketergantungan antara makhluk hidup

dengan lingkungan nya


150

TUJUAN PEMBELAJARAN :

 Siswa dapat mengidentifikasi satuan-satuan makhluk hidup dalam

ekosistem Hutan Pinus Panorama

 Siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen di dalam

ekosistem hutan pinus panorama.

EKOSISTEM HUTAN PINUS

pernah kah kalian mengunjungi

hutan pinus yang ada di daerah

kalian?

Jika pernah apakah yang ada pada hutan

pinus tersebut.

Di Tentena terdapat ekosistem hutan pinus, hutan pinus yang ada

di daerah Tentena adalah salah satu jenis pohon pinus merkusi, sebelum

adanya hutan pinus di Panorama beberapa tahun yang lalu tempat itu

adalah hutan padang kemudian untuk menjaga erosi di kawasan Tentena

pemerintah mengadakan kegiatan penghijaun salah satunya adalah

penghijauan yang di lakukan masyarakat dengan menanam pohon pinus

di sekitaran Tentena seperti di Panorama. Hutan pinus saat ini di kelola

oleh dinas kehutanan dengan di buatnya kawasan konsevasi seperti

taman wisata alam hutan pinus panorama, ada banyak manfaat dari
151

kawasan hutan pinus panorama antara lain dapat menjaga flora dan

fauna, menjaga iklim agar tetap stabil,menjaga kondisi air tanah, menahan

erosi, menyuplai oksigen, sebagai media pengetahuan, media pendidikan

dan sebagai tempat daya tarik wisata dengan tujuan kegiatan rekreasi dan

menambahkan rasa cinta terhadap alam.

Gambar Ekosistem Hutan Pinus


Panorama

Pinus merupakan tanaman berbentuk pohon dengan kayu keras,

daun berbentuk jarum sertang berkembang mengahasilkan konus. Akar

pinus dan daun yang berjatuhan mengandung zat alelopati (semacam

senyawa yang menghambat pertumbuhan tumbuhan lain), sehingga

ketika melihat ke dalam hutan pinus, tanah di dekat pohon pinus tersebut

tidak dapat di temukan banyak tumbuhan lain. Hanya ada sedikit

tumbuhan yang bisa bertahan dari zat alelopati pinus. Hutan pinus dapat

pula di manfaatkan untuk menyokong perekonomian penduduk sekitarnya.

Getah resin yang di keluarkan pinus dapat di gunakan sebagai bahan

pembuat korek api serta patung hiasan. Kayu dan ranting dapat pula di

jadikan sebagai bahan bangunan kayu bakar.


152

Ekosistem Hutan Pinus adalah merupakan contoh ekosistem taiga

yang memiliki daun jarum, hutan pinus merupakan jenis hutan dengan

tanamana yang homogen.

a. Satuan-Satuan Makhluk Hidup Yang Ada di Ekosistem Hutan Pinus

Panorama

1. Populasi hutan pinus

Di hutan pinus panorama terdapat

sekumplan pohon pinus, sekumpulan tanaman

paku, sekumpulan semut, sekumpulan ulat

dan sekumpulan burung.

2. Individu yang di hutan pinus

Pada suatu ekosistem akan di temukan beberapa jenis makhluk

hidup sejenis yang berjumlah tunggal contoh seperti pohon nangka dan

pohon rambutan, pohon bambu yang ada di panorama

3. Komonitas hutan pinus

Di kebun atau hutan pinus terdapat beberapa hewan dan tumbuhan

yang hidup dalam waktu yang bersamaan contoh nya komonitas pohon

pinus, komonitas tumbuhan paku, dan komonitas ulat, komonitas burung,

komunitas hewan kaki seribu.

b. Komponen-Komponen Hutan Pinus

1. Komponen biotik meliputi semua makhluk hidup yang di dalam

ekosistem hutan pinus contoh nya pohon pinus, tumbuhan


153

paku,pohon nangka, pohon, rambutan, dan semua hewan, contoh

nya kaki seribu, li]an, burung,ulat,tikus, ular dan kupu-kupu.

Komponen biotik hutan pinus meliputi:

1) Produsen adalah makhluk hidup yang yang mampu

menghasilkan makanan sendiri, karena sel-sel penyusun

tubuhnya mempunyai klorofil di sebut autotrof. Contoh nya

tumbuhan yang berhijau daun

2) Konsumen adalah makhluk hidup yang tidak mampu

mengahasilkan makan sendiri, di sebut heterotrof. Contoh nya

manusia dan hewan

3) Pengurai adalah makhluk hidup yang menguaraikan zat-zat

organik dari makhluk hidup yang sudah mati menjadi bahan-

bahan anorganik contohnya bakteri dan jamur.

2. Komoponen abiotikadalah benda tak hidup di dalam ekosistem

hutan pinus meliputi:

1) Cahaya matahari

Cahaya matahari yang masuk di di dalam ekosistem hutan

pinus panorama merupakan faktor abiotik yang terpenting

untuk menunjang pertumbuhan pohon pinus dan tumbuhan

yang lainya. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi

tumbuhan yang ada di hutan pinus panorama di perlukan

dalam proses fotosintesis.

2) Udara
154

Udara yang ada di hutan pinus panorama merupakan

komponen abiotik yang sangat di perlukan makhluk hidup

yang ada di hutan pinus panorama, hewan menggunakan

oksigen yang terdapat di udara untuk bernafas dan

mengeluarkan karbondioksida ke udara.

3) Suhu

Suhu sangat mempengaruhi lingkungan kehidupan ekosistem

hutan pinus, suhu yang ada di hutan pinus panorama bersuhu

dingin dan cocok untuk makhluk hidup yang ada di hutan

pinus panorama contoh nya tumbuhan paku, tumbuhan lumut

yang tumbuh di pohon-pohon.

4) Tanah

Tanah berfungsi sebagai tempat hidup sebagai makhluk hidup

dalam ekosistem. Bagi tumbuhan tanaman pinus , tanah

merupakan tempat tumbuh dan sumber nutrizi bagi

kelangsungan hidup nya.

5) Kelembapan

Daerah di kawasan hutan pinus panorama sedikit lembap

karena bersuhu dingin sehingga di dalam ekosistem hutan

pinus banyak di tumbuhi tumbuhan paku.

Gambar Ekositem
Hutan Pinus Panorama
155

Interaksi-inteaksi makhluk hidup dalam ekosistem hutan pinus

panorama

Interaksi antara makhluk hidup bersama

Interaksi antara makhluk hidup dalam hidup bersama dapat di

lakukan melalui simbiosis. Simbiosis merupakan bentuk hidup

bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada 3 macam

simbiosis, yaitu ;

a) Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah merupakan suatu hubungan dua

jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu sama

lain. Contohnya simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan

akar pohon pinus. Jamur mendapat makanan dari pohon pinus,

sedangkan pohon pinus mendapatkan garam mineral dan air

lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.

b) Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis

individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak,

tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Contoh simbiosis

komensalisme adalah antara tanaman bambu dengan pohon


156

nangka yang ada di hutan pinus. Tanaman mendapat

keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon nangka

tidak mendapat keuntungan maupun kerugian dari keberadaan

tanaman bambu tersebut.

c) Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitieme merupakan hubungan dua jenis yang

memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian

pada pihak yang lain. Contoh simbiosis parasitisme adalah

antara benalu dengan tumbuhan inangnya pada tumbuhan yang

ada di hutan pinus panorama. Benalu memperoleh keuntungan

sementara dengan adanya benalu akan merugikan tumbuhan

yang ada di hutan pinus karena benalu tidak memiliki akar

sehingga mengakibatkan benalu mengambil air dan mineral dari

tumbuhan inangnya sementara tumbuhan inangnya akan di

rugikan karena kehilangan air dan mineral untuk proses

fotosintesis, dan menghambat pertumbuhan.

Guru akan mengevaluasi kemampuan mu dalam memahami materi

yang telah kamu pelajari. Mari cek kembali pemahaman mu dengan

pertanyaan-pertanyaan yang di berikan oleh guru.


157

LAMPIRAN 3

 LEMBAR KERJA SISWA 1

Tanggal :

Nama Siswa :

Sekolah :

Petunjuk :

1. Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu untuk membahas

permasalahan atau menjawab setiap pertanyaan

2. Tulislah hasil diskusi kalian pada tempat yang telah di sediakan

3. Setiap kelompok memiliki kesempatan yang sama dengan

kelompok lain untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok nya.

Selamat bekerja
158

1. Satuan – Satuan Ekosistem

Isilah kolom-kolom di bawah ini, seperti contoh yang di berikan !

NO GAMBAR NAMA PENJELASAN

1 Indvidu adalah

Individu jumlah dengan

sebutan yang

menunjukkan satu

makhluk hidup

atau berjumlah

tunggal pada

suatu lingkungan

2
159

2. Macam-Macam Ekosistem

NO. NAMA EKOSISTEM PENJELASAN

1. Ekosistem Darat

2.

Ekosistem Perairan
160

 LEMBAR KERJA SISWA II

Tanggal :

Nama Siswa :

Sekolah :

Petunjuk :

1. Diskusikanlah dengan teman sekelompok mu untuk membahas

permaslahan atau menjawab setiap pertanyaan

2. Tulislah hasil diskusi kalian pada tempat yang telah di sediakan


161

3. Setiap kelompok memiliki kesempatan yang sama dengan

kelompok lain untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok nya.

Selamat bekerja

1. isilah kolom di bawah ini !

Komponen apa sajakah yang ada di hutan pinus panorama ?

NAMA KOMPONEN BIOTIK PENJELASAN

Komponen biotik

2. isilah kolom di bawah ini! Sebutkan dan jelaskan penyusun komponen

abiotik yang ada di hutan pinus panorama?

NAMA KOMPONEN ABIOTIK PENJELASAN

Udara

Tanah
162

Matahari

3. Perhatikan gambar di bawah ini , apa yang kalian ketahui tentang

ekosistem hutan pinus panorama ?

NO. GAMBAR PENJELASAN


163

LAMPIRAN 4

TES HASIL BELAJAR

“EKOSISTEM”

Durasi waktu 55 menit


164

Petunjuk :

1. Tuliskan identitas (Nama, Kelas dan NIS) pada lembar jawaban.

2. Periksa dan bacalah soal baik-baik sebelum anda menjawabnya

3. Untuk soal bagian A (pilihan ganda), pililah salah satu jawaban

yang paling tepat pada soal di bawah ini dengan cara

menyilangkan (X) pada lembar jawaban. Setiap jawaban yang

benar pada soal bagian A di beri skor 1(satu) dan setiap jawaban

yang salah di beri skor 0 (nol).

4. Untuk soal bagian B (Essay test), berikan jawaban yang jelas

sesuai dengan pertanyaan dan tulis lah pada tempat yang di

sediakan pada lembar jawaban, setiap jawaban yang benar pada

soal bagian B di beri skor minimal 10

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Makhluk hidup serta faktor biotik dan faktor abiotik yang terdapat

dalam sebuah lingkugan merupakan kesatuan yang utuh.

Peryataan tersebut merupakan definisi dari istilah....

a. Populasi

b. Ekosistem

c. Bioma

d. Indvidu

e. Genetika
165

2. Segolongan tumbuhan padi yang hidup pada sebidang sawah, jika

di dasarkan pada konsep ekologi maka termasuk ke dalam

cakupan...

a. Komunitas

b. Species

c. Ekosistem

d. Individu

e. Populasi

3. Jika di sawah terdapat seekor burung, tiga petani,15 ekor belalang,

6 ekor katak, 2 ekor ular, dan ada sinar matahari, maka yang di

sebut individu adalah....

a. 1 ekor burung

b. 15 ekor burung

c. 6 ekor katak

d. Sinar matahari

e. 2 ekor ular

4. Organisme yang berperan sebagai produsen di dalam ekosistem

air adalah...

a. Bakteri

b. Fitoplankton

c. Plankton

d. Zooplankton

e. Semua jawaban salah


166

5. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan di sebut...

a. Jaring-jaring makanan

b. Jaring-jaring kehidupan

c. Piramida makanan

d. Rantai makanan

e. Semua jawaban benar

6. Di bawah ini yang bukan merupakan hubungan simbiosis adalah...

a. Komunitas

b. Mutualisme

c. Komensalisme

d. Parasitisme

e. Jawaban b,c dan d benar

7. Di bawah ini yang merupakan hubungan mutualisme adalah...

a. Kupu-kupu dengan bunga

b. Pohon anggrek dengan pohon inangnya

c. Benalu dengan pohon inganya

d. Bunga bangkai dengan pohon

e. Semua jawaban benar

8. Jika karbondioksida dalam suatu ekosistem jumlahnya makin

berkurang, organisme yang pertama-tama akan mengalami

dampak negatif adalah

a. Pengurai

b. Karnivor
167

c. Produsen

d. Karnivora puncak

e. Konsumen

9. Jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem hutan akan

terganggu jika..

a. Di lakukan pelestarian hutan

b. Serangga penyerbu berlimpah

c. Regenerasi biji langsung terus

d. Terjadi penebangan hutan

e. Pemangsa seimbang dengan yang di mangsa

10. Yang di maksud dengan lingkungan biotik adalah lingkungan ...

a. Yang menyokong kegiatan organisme

b. Yang terdiri atas udara, air, dan tanah

c. Yang di susun produsen, konsumen,dan pengurai

d. Fisik sebagai habitat fauna dan flora

e. Yang menunjang manusia dan aktivitasnya

11. Berikut ini yang bukan satuan ekosistem adalah...

a. Individu

b. Populasi

c. Biosfer

d. Habitat

e. Komunitas
168

12. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri berkedudukan sebagai ...

a. Produser

b. Konsumen

c. Karnivora

d. Pengurai

e. Herbivora

13. Tumbuhan hijau merupakan organisme autotrof karena mampu...

a. Membuat bahan organik dari anorganik

b. Menyusun makanan dari bahan organik

c. Menghasilkan bahan anorganik dari hasil organik

d. Memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis

e. Menyusun bahan organik dari anorganik

14. Seekor kupu-kupu di sebuah hutan pinus di sebut...

a. Komunitas

b. Individu

c. Populasi

d. Biosfer

e. Ekosistem

15. Biomasa terbesar dalam piramida makanan di tempati oleh...

a. Konsumen 1

b. Produsen

c. Konsumen 3

d. Konsumen 3
169

e. Biosfer

16. Bila salah satu jenis populasi tumbuhan dalam hutan di musnakan,

maka...

a. Ekosistem hutan tersebut akan labil

b. Banyak tumbuhan itu saja yang akan musnah

c. Akan di ikuti musnanya populasi yang lain

d. Tidak akan ada spesies hewan yang ikut musnah

e. Hanya populasi tumbuhan saja yang akan musnah

17. Jaring-jaring makanan adalah...

a. Hewan tumbuhan dan lingkungan abioiknya saling

ketergantungan

b. Konsumen ketergantung pada produsen

c. Peristiwa tergantung pada produsen

d. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan

e. Konsumen tergantung pada produsen

18. Proses memakan dan di makan dalam ekosistem di sebut...

a. Rantai makanan

b. Perpindahan energi

c. Piramida makanan

d. Rantai karbon

e. Jaring-jaring makanan

19. Komponen abiotik yang terdapat pada akuarium adalah...

a. Ikan
170

b. Air

c. Tanaman air

d. Lumut

e. Udang

20. Faktor abiotik yang di perlukan dalam proses fotosintesis adalah....

a. Tanah

b. Cahaya

c. Udara

d. Suhu

e. Zat hara

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan secara singkat pemahamanmu tentang ekosistem ?

2. Sebutkan dan jelaskan satuan-satuan penyusun ekosistem ?

3. Komponen biotik meliputi semua makhluk hidup di dalam

ekosistem, ada 3 komponen biotik sebutkan dan jelaskan ?

4. Interaksi makhluk hidup dalam hidup bersama di lakukan melalui

simbiosis. Sebutkan dan jelaskan 3 macam simbiosis ?

5. Jelaskan perbedaan dari rantai makanan, piramida makanan,

jaring-jaring makanan?
171

LEMBAR JAWABAN

Nama Siswa :

Kelas :

NIS :

A. PILIHAN GANDA
172

NO PILIHAN NO PILIHAN

1. A B C D E 11. A B C D E

2. A B C D E 12. A B C D E

3. A B C D E 13. A B C D E

4. A B C D E 14. A B C D E

5. A B C D E 15. A B C D E

6. A B C D E 16. A B C D E

7. A B C D E 17. A B C D E

8. A B C D E 18. A B C D E

9. A B C D E 19. A B C D E

10. A B C D E 20. A B C D E
173

B.SOAL ESSAI :

1. ............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

2. ............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

3. ............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................
174

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

4. ............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

..........................................................................................

A. JAWABAN PILIHAN GANDA

1. B 11. D

2. E 12. D

3. A 13. D

4. B 14. B

5. A 15. B
175

6. A 16. D

7. A 17. D

8. C 18. A

9. D 19. B

10. C 20. C

B. JAWABAN SOAL ESSAI

1. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh

hubungan timbal balik antara maklhuk hidup dengan

lingkungannya.

2. Satuan-satuan penyusun ekosistem

a) Individu

Pada suatu ekosistem akan ditemukan beberapa jenis maklhuk

hidup. Misalnya, seekor semut dan satu batang pohon. Jumlah

dengan sebutan itu menujukan satu maklhuk hidup sejenis yang

berjumlah tunggal dan disebut Individu. Individu berasal dari

bahasa latin individuum yang artinya tidak dapat dibagi.

b) Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada

pada suatu wilayah tertentu pada waktu yang bersamaan. Contoh

populasi diantaranya dua ekor ayam dikebun, tiga ekor jerapah

dipadang rumput, sekumpulan semut dipohon jambu dan lima

batang pohon durian dikebun. Sifat populasi adalah adanya


176

kepadatan populasi dan perubahan jumlah populasi dari waktu ke

waktu.

c) Komunitas

Dikebun atau padang rumput terdapat beberapa hewan dan

tumbuhan yang hidup dalam waktu yang bersamaan. Beberapa

populasi tersebut saling berinteraksi membentuk suatu komunitas.

Suatu komunitas tersusun dari beberapa populasi yang hidup dan

saling berinteraksi dalam satu wilayah tertentu pada satu waktu.

Nama sebuah komunitas biasanya menunjukan maklhuk hidup

dominan yang menempati habitat tersebut. Pada komunitas hutan

bakau. Begitu juga komunitas hutan bambu, populasi terbanyak

adalah pohon bambu.

d) Ekosistem dan Biosfer

Setiap maklhuk hidup yang menempati suatu tempat akan

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan yang

ditempatinya. Hal ini bertujuan agar setiap organisme mampu

bertahan hidup. Hubungan timbal balik yang kompleks antara

organisme dengan lingkungannya disebut ekosistem.

3. Komponen biotik

 Produsen adalah maklhuk hidup yang mampu

menghasilkan makanan sendiri, karena sel-sel penyusun


177

tubunhya mempunyai klorofil, disebut autotrof. Contoh

tumbuhan yang berhijau daun.

 Konsumen adalah maklhuk hidup yang tidak mampu

mengahsilkan makanan sendiri, disebut Heterotrof. Contoh

manusia dan hewan.

 Pengurai (Dekomposer) adalah maklhuk hidup yang

menguraikan zat-zat organik dari maklhuk hidup yang sudah

mati menjadi bahan-bahan anorganik. Contoh: bakteri,

jamur.

4. 3 macam simbiosis

 Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis

individu yang saling memberikan keuntungan satusama lain.

Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon

pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan

pohon mendapatkan garam mineral dan air lebih banyak jika

bersimbiosis dengan jamur.

 Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis

indvidu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak,

tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Contoh simbiosis

komensalisme adalah tanaman anggrek mendapatkan keuntungan


178

berupa tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak

mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan

tanaman anggrek tersebut.

 Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis individu

yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan

kerugian pada pihak yang lain. Contoh simbiosis parasitisme

adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh

keuntungan dari manusia berupa darah yang di isap sebagai

makanannya sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit

di kepalanya.

5. Perbedaan dari rantai makanan, jaring-jaring makanan,

piramida makanan

a. Rantai makanan.

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan memakan

dengan urutan tertentu.

b. Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai

makanan yang saling berhubungan.

c. Piramida makanan

Piramida makanan adalah sebuah piramida yang

mengambarkan suatu perbandingan komposisi antara

jumlah biomassa dan jumlah energi dari produsen sampai


179

dengan konsumen puncak (konsumen tingkat akhir) didalam

suatu ekosistem.

PEDOMAN PENSKORAN

A. Untuk soal pilihan ganda

1. Setiap jawaban yang benar di beri skor 1 (satu)

2. Jawaban yang salah di beri skor 0 (nol)


180

3. Skor maksimal jika seluruh jumlah jawaban benar adalah 20 (dua

puluh)

4. Skor minimal jika seluruh jumlah jawaban salah adalah 0 (nol)

Nilai = jumlah Skor Peroleh x 70 %

Jumlah skor Maksimal

B. Untuk soal Essay

1. Setiap nomor mempunyai skor maksimal 10 dan skor minimal 0

2. Skor maksimal untuk tiga nomor essay dalam 30 dan skor minimal

adalah 0

Nilai = jumlah skor perolehan x 30 %

Jumlah skor maksimal

NILAI AKHIR = NILAI A + NILAI B

KISI- KISI

A. Standar kompetensi :

Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem


181

B. Kompetensi dasar

Mendeskripsikan hubungan ketergantungan antara makhluk hidup

dengan lingkungan nya

N INDIKATOR SOAL

1. Mengidentifikasi satuan- satuan PG 1,2,3,11,14, essay 1,2

makhluk hidup dalam ekosistem

2. Mengidentifikasi komponen- PG 4, 8 10 12 13, 20 essay

komponen di dalam ekosistem 3

3. Mengidentifikasi macam-macam PG 16, 19

ekosistem

4. Menjelaskan interkasi dalam PG 5, 6, 7, 9, 15, 17, 18,

ekosistem membentuk suatu pola essay 4 ,5

LAMPIRAN 5

LEMBAR VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP)

Mata pelajaran : Biologi


182

Kelas/Semester : VII SMP/ ganjil

Perangkat pembelajaran : Berbasis alam

Nama Validator :………………………………………...

1. Petunjuk Penilaian

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN BARBASIS ALAM (HUTAN PINUS

PANORAMA) DALAM MATERI EKOSISTEM DI SMP NEGERI 1PAMONA

UTARA”, peneliti mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pelajaran

(RPP). Untuk itu peneliti meminta bapak/ibu untuk memberikan penilaian

terhadap perangkat yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan

dengan memberikan tanda check (√) pada kolom sesuai dengan mariks

udarain aspek yang dinilai. Apabila aspek yang dinilai ada, mohon

dilanjutkan dengan penilaian menggunakan rentang sebagai berikut.

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik

Selain bapak/ibu memberikan penilaian, mohon agar bapak/ibu juga

memberikan saran dan komentar di dalam lembar pengamatan. Atas

bantuan penilaian bapak.ibu peneliti mengucapkan banyak terima kasih.


183

2. Penilaian

No Aspek yang dinilai Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Kesesuaian Tujuan

1. Kesesuaian Indikator dengan kompetensi

dasar

2. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan

indicator

3. Kesesuaian materi ajar dengan tujuan

pembelajaran

4. Kesesuaian tujuan pembelajarn dengan

alokasi waktu

5. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan

tingkat perkembangan intelektual siswa SMP

II. Materi

1. Kebenaran isi materi

2. Ketepatan uraian penyajian materi

3. Kesesuaian antara materi ajar dengan

tingkat perkembangan intelektual siswa SMP.

4. Kesesuaian antara materi ajar dengan

perangkat pembelajaran dan media ajar

III Metode Langkah– Langkah Pembelajaran

1. Metode yang dipilih memungkinkan siswa


184

aktif belajar.

2. Kegiatan guru dirumuskan secara

operasional

3. Kegiatan siswa dirumuskan secara

professional

4. Kegiatan antara langkah – langkah

pembelajaran dengan model pembelajaran

berbasis alam

5. Rasionalitas alokasi waktu dengan

langkah–langkah pembelajaran

IV. Media/Sumber Belajar

1. Ketepatan Pemilihan Media “hutan pinus

panorama” dan sumber belajar

2. Kesesuaian antara media dan sumber

belajar dan LKS yang dikembangkan

V Penilaian

1. Kesesuaian antara instrument penilaian

dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian antara instrument penilaian

dengan materi ajar.

3. Dilengkapi dengan pedoman penskoran/

pedoman penilaian

VI Bahasa
185

1. Penggunaan bahasa sesuai dengan Ejaan

Yang Disempurnakan

2. Kejelasan petunjuk dan arahan (tidak

ambigu)

VII Manfaat/Kegunaan

1. Kelayakan sebagai perangkat

pembelajaran

2. Dapat digunakan sebagai pedoman bagi

guru maupun siswa dalam pembelajaran

3. Dapat mengubah kebiasaan pembelajaran

yang berpusat kepada guru menjad terpusat

pada siswa.

3. Penilaian umum

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan.

4) Komentar dan Saran Perbaikan


186

...........................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

Tentena September 2019

Validator,

( …………………………………)

LAMPIRAN 6

LEMBAR VALIDASI BUKU SISWA

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII SMP/ Ganjil

Media pembelajaran : Berbasis alam

Nama Validator :…………………………...


187

1. Petunjuk Penilaian

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul

“PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BARBASIS ALAM

(HUTAN PINUS PANORAMA) DALAM MATERI EKOSISTEM DI KELAS

VII SMP NEGERI 1 PAMONA UTARA. peneliti mengembangkan Buku

Siswa. Untuk itu peneliti meminta bapak/ibu untuk memberikan penilaian

terhadap perangkat yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan

dengan memberikan tanda check (√) pada kolom sesuai dengan mariks

udarain aspek yang dinilai. Apabila aspek yang dinilai ada, mohon

dilanjutkan dengan penilaian menggunakan rentang sebagai berikut.

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik

Selain bapak/ibu memberikan penilaian, mohon agar bapak/ibu juga

memberikan saran dan komentar di dalam lembar pengamatan. Atas

bantuan penilaian bapak.ibu peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

2. Peniaian

Skala Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3 4

I Materi

1. Kebenaran isi/materi
188

2. Dikelompokkan dalam

bagian-bagian yang logis

3. Kesesuaian konsep

dengan tujuan

pembelajaran

4. Kesesuaian urutan

penyajian konsep

5. Kedalaman materi sesuai

dengan perkembangan

intelektual siswa SMP

6. Keluasan materi sesuai

dengan perkembangan

intelektual siswa SMP

7. Masalah yang disajikan

bersifat kontekstual

8. Ketepatan urutan materi

(keruntutan konteks)

II Teknik Penyajian

1. Menggunakan

ilustrasi/gambar/tabel

untuk memperjelas

konsep

2. Kesesuaian antara teks


189

dan ilustrasi/gambar/tabel

3. Sistem penomoran jelas

4. Kekonsistenan sistematika

5. Pengaturan ruang/tata

letak

6. Jenis dan ukuran huruf

sesuai

7. Kesesuaian antara fisik

buku dengan

perkembangan siswa

8. Mendorong pembaca

untuk berpikir

9. Menarik

III Kesesuaian dengan RPP,

LKS, dan tes hasil belajar

IV Bahasa

1. Penggunaan bahasa

sesuai dengan Ejaan

Yang Disempurnakan

2. Kesesuaian kalimat

dengan tingkat

perkembangan dan usia

siswa SMP
190

3. Bahasa yang digunakan

bersifat komunikatif

4. Menggunakan istilah

secara tepat dan mudah

dipahami siswa

5. Menggunakan petunjuk

yang jelas sehingga tidak

menimbulkan penafsiran

ganda

V Manfaat/kegunaan

1. Kelayakan sebagai

perangkat pembelajaran

2. Dapat digunakan sebagai

pedoman bagi guru

maupun siswa dalam

pembelajaran

3. Dapat mengubah

kebiasaan pembelajaran

yang terpusat kepada

guru menjadi terpusat

kepada siswa

3. Penilaian Umum
191

1. Dapat digunakan tanpa revisi

2. Dapat digunakan dengan revisi kecil

3. Dapat digunakan dengan revisi besar

4. Belum dapat digunakan

4. Komentar dan saran

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

....................................................................................................................

Tentena, Agustus 2019

Validator,

(...........................................)
192

LAMPIRAN 7

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII SMP/ Ganjil

Perangkat pembelajaran : Berbasis alam

Nama Validator :………………………


193

1. Petunjuk Penilaian

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN BARBASIS ALAM (HUTAN PINUS

PANORAMA) DALAM MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP

NEGERI 1 PAMONA UTARA”, peneliti mengembangkan Lembar Kerja

Siswa (LKS). Untuk itu peneliti meminta bapak/ibu untuk memberikan

penilaian terhadap perangkat yang dikembangkan tersebut. Penilaian

dilakukan dengan memberikan tanda check (√) pada kolom sesuai dengan

mariks udarain aspek yang dinilai. Apabila aspek yang dinilai ada, mohon

dilanjutkan dengan penilaian menggunakan rentang sebagai berikut.

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik

Selain bapak/ibu memberikan penilaian, mohon agar bapak/ibu juga

memberikan saran dan komentar di dalam lembar pengamatan. Atas

bantuan penilaian bapak.ibu peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

2. Penilaian

Skala Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4

I Konstruksi Isi

1. Kebenaran isi/materi

2. Kesesuaian soal-soal LKS dengan


194

tujuan pembelajaran

3. Kesesuaian soal-soal LKS dengan

tingkat perkembangan intelektual

siswa SMP

4. Keruntutan soal

5. Merupakan tugas yang esensial

6. Dikelompokkan dalam bagian-bagian

yang logis

7. Kesesuaian dengan pembelajaran

berbasis alam

8. Kesesuaian dengan RPP, buku

siswa, dan tes hasil belajar

9. Soal-soal dapat mendorong siswa

untuk menemukan konsep/prosedur

secara mandiri

II Teknik Penyajian

1. Menggunakan ilustrasi/gambar/tabel

untuk memperjelas konsep

2. Kesesuaian antara soal dengan

ilustrasi/gambar/tabel

3. Tampilan tabel/diagram/gambar

menarik, jelas terbaca, dan mudah

dipahami
195

4. Sistem penomoran jelas

5. Pengaturan ruang/tata letak

6. Jenis dan ukuran huruf sesuai

7. Memiliki daya tarik

III Kelengkapan Penyajian

1. Judul

2. Petunjuk belajar

3. Tujuan pembelajaran

4. Waktu penyelesaian

5. Peralatan/bahan yang diperlukan

untuk menyelesaikan tugas

6. Tugas/langkah kerja

IV Waktu

Rasionalitas alokasi waktu yang

digunakan untuk menyelesaikan LKS

V Bahasa

1. Penggunaan bahasa sesuai dengan

Ejaan Yang Disempurnakan

2. Kesederhanaan struktur kalimat

3. Kalimat soal tidak diambigu

4. Bahasa yang digunakan bersifat

komunikatif, sederhana dan mudah


196

dipahami siswa

5. Menggunakan istilah (kata-kata) yang

dikenal siswa

3. Penilaian Umum

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

4. Komentar dan saran

................................................................................................................

................................................................................................................

..........................................................................................................

Tentena , September 2019

Validator,
197

(.......................................)

LAMPIRAN 8

LEMBAR VALIDASI TES HASIL BELAJAR

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII SMP/ Ganjil

Perangkat pembelajaran : Berbasis alam

Nama Validator :…………………………

1. Petunjuk Penilaian
198

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN BARBASIS ALAM (HUTAN PINUS

PANORAMA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PAMONA UTARA”, peneliti

mengembangkan Tes Hasil Belajar (THB). Untuk itu peneliti meminta

bapak/ibu untuk memberikan penilaian terhadap perangkat yang

dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan dengan memberikan tanda

check (√) pada kolom sesuai dengan mariks udarain aspek yang dinilai.

Apabila aspek yang dinilai ada, mohon dilanjutkan dengan penilaian

menggunakan rentang sebagai berikut.

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik

Selain bapak/ibu memberikan penilaian, mohon agar bapak/ibu juga

memberikan saran dan komentar di dalam lembar pengamatan. Atas

bantuan penilaian bapak.ibu peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

Skala Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4

I Konstruksi Isi

1. Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan secara jelas

2. Kalimat soal tidak menimbulkan penafisran ganda

3. Rumusan pernyataan soal menggunakan kalimat


199

tanya atau perintah jelas

4. Option/alternatif jawaban seragam dan konsisten,

baik dari segi panjang kalimat maupun dari segi

tingkatan materi

5. Setiap item soal mengemukakan satu masalah

secara penuh dan berdiri sendiri (suatu item tidak

dapat digunakan untuk menjawab item lainnya)

6. Kalimat soal tidak dinyatakan secara negatif

(menggunakan kata tidak, bukan, atau kecuali) atau

apabila menggunakan kalimat negatif, fakta diberi

penekanan dengan digarisbawahi atau dicetak miring

7. Gambar/grafik/tabel/diagram pada soal terbaca

dengan jelas

Jumlah soal cukup proporsional

9. Soal-soal mempunyai tingkat kesulitan yang

proporsional

10. Kesesuaian antara tingkat kesulitan soal dengan

tingkat perkembangan intelektual siswa SMP

11. Kesesuaian antara soal-soal dengan tujuan

pembelajaran pada RPP dan tabel spesifikasi/kisi-kisi

12. Kesesuaian antara soal-soal dengan materi ajar

13. Item soal untuk konsep yang sama disusun dalam

urutan termudah ke yang tersulit


200

14. Pola jawaban bersifat acak

II Bahasa

1. Bahasa yang digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan

2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah

dipahami siswa

3. Menggunakan istilah (kata-kata) yang dikenal siswa

III Waktu

Rasionalitas alokasi waktu yang digunakan untuk

menyelesaikan soal-soal

3. Penilaian

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

4. Komentar dan saran

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

............................................................................................................

Tentena, september2019
201

Validator,

(...........................................)

LAMPIRAN 9

LEMBAR VALIDASI
LEMBAR KETERLAKSANAAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII SMP/ Ganjil

Perangkat pembelajaran : Berbasis alam

Nama Validator :…………………………

1. Petunjuk Penilaian

Dalam rangka penyusunan sikripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN BARBASIS ALAM (HUTAN PINUS


202

PANORAM) DALAM MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 1

PAMONA UTARA”, peneliti mengembangkan lembar pengamatan

keterlaksanaan perangkat pembelajaran. Untuk itu peneliti meminta

bapak/ibu untuk memberikan penilaian terhadap perangkat yang

dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan dengan memberikan tanda

check (√) pada kolom sesuai dengan mariks udarain aspek yang dinilai.

Apabila aspek yang dinilai ada, mohon dilanjutkan dengan penilaian

menggunakan rentang sebagai berikut.

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik

Selain bapak/ibu memberikan penilaian, mohon agar bapak/ibu juga

memberikan saran dan komentar di dalam lembar pengamatan. Atas

bantuan penilaian bapak.ibu peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

No Aspek yang dinilai Skala penilaian

1 Aspek tujuan 1 2 3 4
203

a. petunjuk lembar pengamatan dinyatakan dengan

jelas

b. criteria penilaian dinyatakan dengan jelas

2 Aspek cakupan unsur-unsur dinyatakan dengan jelas

a. aspek sintaks

b. aspek prinsip reaksi

c. aspek interaksi social

3 Aspek bahasa

a. menggunakan bahasa yang sesuai

b.menggunakan bahasa yang mudah dipahami

c. menggunakan pernyataan yang komunikatif

3. Penilaian Umum

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

4. Komentar dan saran

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................
204

................................................................................................................

.....................................................................................................

Tentena, September 2019

Validator,

(...........................................)

LAMPIRAN 10

LEMBAR VALIDASI KEMAMPUAAN GURU

MENGELOLAH PEMBELAJARAN

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII SMP/ Ganjil

Perangkat pembelajaran : Berbasis Alam

Nama Validator :……………………………...

Jabatan :………………………………

1. Petunjuk Penilaian
205

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN BARBASIS ALAM (HUTAN PINUS

PANORAMA) DALAM MATERI EKOSISTEM DI SMP NEGERI 1

PAMONA UTARA. Peneliti mengembangkan lembar validasi kemampuan

guru mengelola pembelajaran. Untuk itu peneliti meminta bapak/ibu untuk

memberikan penilaian terhadap perangkat yang dikembangkan tersebut.

Penilaian dilakukan dengan memberikan tanda check (√) pada kolom

sesuai dengan mariks udarain aspek yang dinilai. Apabila aspek yang

dinilai ada, mohon dilanjutkan dengan penilaian menggunakan rentang

sebagai berikut.

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik

Selain bapak/ibu memberikan penilaian, mohon agar bapak/ibu juga

memberikan saran dan komentar di dalam lembar pengamatan. Atas

bantuan penilaian bapak.ibu peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

1. Penilaian
Skala Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
206
I Petunjuk

1. Petunjuk lembar pengamatan dinyatakan

dengan jelas

2. Kriteria penilaian dinyatakan dengan jelas

II Aspek kegiatan pembelajaran dan suasana

pembelajaran

1. Kesesuaian antara aspek yang diamati

dengan langkah-langkah pembelajaran

Berbasis Alam

2. Kegiatan mengamati dinyatakan dengan

jelas

3. Kegiatan menanya dinyatakan dengan jelas

4. Kegiatan mencoba dinyatakan dengan

jelas

5. Kegiatan menalar dan mengkomunikasikan

dinyatakan dengan jelas

6. Kegiatan penutup dinyatakan dengan jelas

7. Kegiatan inti dinyatakan dengan jelas

8. Kegiatan akhir dinyatakan dengan jelas

9. Aspek-sapek suasana kelas dinyatakan

dengan jelas

10. Aspek pengelolaan waktu dinyatakan

dengan jelas

III Bahasa

1. Bahasa yang digunakan sesuai dengan

Ejaan Yang Disempurnakan

2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan

mudah dipahami

3. Menggunakan kata-kata (istilah) yang


207

3. Penilaian Umum

1. Dapat digunakan tanpa revisi

2. Dapat digunakan dengan revisi kecil

3. Dapat digunakan dengan revisi besar

4. Belum dapat digunakan

5. Komentar dan saran

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

........................................................................................................

Tentena , Agustus 2019

Validator,

(...........................................)
208

LAMPIRAN 11

LEMBAR VALIDASIRESPON SISWA

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII SMP/ Ganjil

Media pembelajaran : Berbasis alam

Nama Validator :……………………………...

1. Petunjuk Penilaian

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN BARBASIS ALAM (HUTAN PINUS

PANORAMA) DALAM MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI

1 PAMONA UTARA”, peneliti mengembangkan instrument respon siswa

Untuk itu peneliti meminta bapak/ibu untuk memberikan penilaian

terhadap perangkat yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan

dengan memberikan tanda check (√) pada kolom sesuai dengan mariks

udarain aspek yang dinilai. Apabila aspek yang dinilai ada, mohon

dilanjutkan dengan penilaian menggunakan rentang sebagai berikut.

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik
209

Selain bapak/ibu memberikan penilaian, mohon agar bapak/ibu juga

memberikan saran dan komentar di dalam lembar pengamatan. Atas

bantuan penilaian bapak.ibu peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

2. Penilaian

Skala Penilaian
NO Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4

KonstruksiBKontruksi
I. I

1. Petunjuk pengisian instrumen

dinyatakan dengan jelas

2. Kalimat dalam pernyataan tidak

menimbulkan penafisran ganda

1. Pernyataan sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran

berbasis alam dipadukan dengan

media pembelajaran “Hutan pinus

panorama”.

2. Pernyataan dirumuskan dengan

jelas

3. Jawaban yang diharapkan jelas

II. II Bahasa

1. Menggunakan bahasa yang sesuai

dengan kaidah bahasa Indonesia

yang benar
210

2. Menggunakan bahasa yang

sederhana dan mudah dipahami

3. Menggunakan kata-kata (istilah)

yang dikenal oleh responden

3. Penilaian Umum

1. Dapat digunakan tanpa revisi

2. Dapat digunakan dengan revisi kecil

3. Dapat digunakan dengan revisi besar

4. Belum dapat digunakan

4. Komentar dan saran

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

Tentena , September 2019

Validator

(......................................)
211

LAMPIRAN 12

LEMBAR VALIDASI LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VII SMP/Ganjil

Perangkat pembelajaran : Berbasis alam

Nama Validator :……………………………...

1. Petunjuk Penilaian

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN BARBASIS ALAM (HUTAN PINUS

PANORAM) DALAM MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI

1 PAMONA UTARA”, peneliti mengembangkan tes hasil belajar biologi.

Untuk itu peneliti meminta bapak/ibu untuk memberikan penilaian

terhadap perangkat yang dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan

dengan memberikan tanda check (√) pada kolom sesuai dengan mariks

udarain aspek yang dinilai. Apabila aspek yang dinilai ada, mohon

dilanjutkan dengan penilaian menggunakan rentang sebagai berikut.

1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = baik

4 = sangat baik
212

Selain bapak/ibu memberikan penilaian, mohon agar bapak/ibu juga

memberikan saran dan komentar di dalam lembar pengamatan. Atas

bantuan penilaian bapak.ibu peneliti mengucapkan banyak terima kasih

2. Penilaian

No Aspek yang dinilai Skala penilaian

1 Aspek petunjuk 1 2 3 4

a. petunjuk lembar observasi aktivitas siswa

dinyatakan dengan jelas

b. lembar observasi mudah untuk dilaksanakan

c. criteria yang diobservasi dinyatakan dengan

jelas

2 Aspek bahasa

a. penggunaan bahasa ditinjau dengan

penggunaan kaidah bahasa Indonesia

b. kejelasan petunjuk/arahan, komentar dan

penyelesaian masalah

c. kesederhanaan struktur kalimat

d. bahasa yang digunakan bersifat komunikatif

3 Aspek isi

a. kategori aktivitas siswa yang terdapat dalam

lembar observasi sudah mencakup semua

aktivitas yang mungkin terjadi dalam


213

pembelajaran

b. satuan waktu siswa untuk melakukan aktivitas

dengan satuan waktu observasi dinyatakan

dengan jelas

c. kategori siswa yang diamati dapat teramati

dengan baik

d. kategori aktivitas siswa tidak menimbulkan

makna ganda

3. Penilaian Umum

1. Dapat digunakan tanpa revisi

2. Dapat digunakan dengan revisi kecil

3. Dapat digunakan dengan revisi besar

4. Belum dapat digunakan

4. Komentar dan saran

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

Tentena, Agustus 2019

Validator,

(.......................................)
214

LAMPIRAN 13

LEMBAR OBSERVASI
KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN
BERBASIS ALAM

Nama Pengamat:……………………………

Hari/tanggal :……………………………

Pertemuan ke :……………………………

Petunjuk Pengisian

1. Amatilah kegiatan pengelolaan pembelajaran biologi oleh guru yang

menggunakan perangkat pembelajaran berbasis alam.

2. Berilah tanda check list (√ ) pada kolom keterlaksanaan sesuai dengan

aspek yang teramati :

Ya : Berarti terlaksana

Tidak : Berarti tidak terlaksana sama sekali

3. Berilah penilaian tentang keterlaksanaannya Keterangan kolom skala

penilaian pengelolaan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

1 : jika terlaksana tetapi sangat kurang baik

2 : jika terlaksana tetapi kurang baik

3 : jika terlaksana dengan cukup baik


215

4 : jika terlaksana dengan baik

5 : jika terlaksana dengan sangat baik

4. Mohon mengisi format ini secara obyektif dan serius

Keterlaksanaan Skala Penilaian

No Aspek yang dinilaii Ya Tidak 1 2 3 4 5

1.

1) Kegiatan pendahuluan

a. Menyiapkan salam

b. Mengabsensi siswa

c. Menarik peratian masuk

ke dalam materi dengan

memberikan pertanyaan-

pertanyaan

d. Membagi siswa kedalam

kelompok-kelompok

2) Kegiatan mengamati

 Merangsang daya tarik

siswa untuk mengenal

tentang lingkungan

3) Kegiatan mencoba

 Memberi kesempatan

kepada kelompok untuk


216

mendiskusikan LKS

berdasarkan bahan ajar

4) Kegiatan menalar

 Meminta kepada

kelompok-kelompok

untuk menyampaikan

hasil diskusi mereka,

dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan.

5) Kegiatan

mengkomunikasikan

 Guru bersama-sama

dengan peserta didik

menyimpulkan hasil

diskusi

6) Kegiatan penutup

 Guru memberikan

tes kepada siswa

sebagai bahan

evaluasi

II Pengelolaan Waktu

Kegiatan pembejaran sesuai

dengan alokasi waktu pada


217

RPP

III Suasana Kelas

1) Siswa antusias

2) Guru antusias

Berilah komentar menyeluruh tentang cara guru mengelola pembelajaran

biologi di kelas.

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.............................................................................................................

Tentena, September 2019

Observer,

(...................................................)
218

LAMPIRAN 14

LEMBAR OBSERVASI

KETERLAKSANAAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BERBASIS ALAM

Nama Pengamat :……………………………

Hari/tanggal :……………………………

Pertemuan ke :……………………………

Petunjuk Pengisian

1. Amatilah kegiatan pengelolaan pembelajaran biologi oleh guru yang

menggunakan perangkat pembelajaran berbasis alam.

2. Berilah tanda check list (√ ) pada kolom keterlaksanaan sesuai

dengan aspek yang teramati :

Ya : Berarti terlaksana

Tidak : Berarti tidak terlaksana sama sekali

3. Berilah penilaian tentang keterlaksanaannya Keterangan kolom skala

penilaian pengelolaan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

1 : jika terlaksana tetapi sangat kurang baik

2 : jika terlaksana tetapi kurang baik

3 : jika terlaksana dengan cukup baik

4 : jika terlaksana dengan baik


219

5 : jika terlaksana dengan sangat baik

4. Mohon mengisi format ini secara obyektif dan serius

Keterlaksa Skala

No Aspek yang dinilai naan penilaian

Ya Tidak 1 2 3 4 5

1 Sintaks pembelajaran berbasis alam

Fase pendahuluan mengamati : menarik

perhatian siswa

Fase menanya :

guru mengajak siswamenggali materisedalam-

dalamnya

Fase menalar :

guru mengajak siswa menjelaskan hasil

diskusi mereka dalam fase eksploration

Fase mengkomunikasikan : guru mengajak

siswa menarik konsep baru

Fase penutup : guru mengevaluasi siswa

2 Interaksi social

a. interaksi (komunikasi) multi arah antara

guru dengan siswa dan antara siswa

dengan siswa
220

b. keaktifan siswa

c. pemberian kesempatan pada siswa untuk

terlibat secara aktif dalam pembelajaran

3 Prinsip reaksi

a. guru menciptakan suasana yang kondusif

untuk pembelajaran dan membangkitkan

motivasi siswa untuk belajar

b. guru menyediakan dan mengelola sumber-

sumber belajar yang relevan yang dapat

mendukung kelancaran proses

pembelajaran

c. guru membimbing siswa berdiskusi dalam

kelompok

d. guru memberi penguatan positif

Berilah komentar menyeluruh tentang keterlaksanaan pembelajaran

biologi di kelas.

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Tentena, Agustus 2019

Observer

(............................................)
221

LAMPIRAN 15

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN BERBASIS ALAM

Petunjuk Pengisian

1. Amatilah aktivitas siswa dalam kelompok selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

2. Observer duduk di tempat yang memungkinkan untuk mengamati

seluruh aktivitas siswa.

3. Tuliskan hasil pengamatan Anda pada lembar pengamatan, dengan

prosedur sebagai berikut :

a. Setiap 4 menit pengamat melakukan pengamatan terhadap

aktivitas siswa, kemudian 1 menit berikutnya pengamat

menuliskan nomor kategori pengamatan.

b. Kode/nomor kategori pengamatan ditulis secara berurutan sesuai

dengan kejadian, pada baris dan kolom yang sesuai.

c. Pengamatan dilakukan sejak guru memulai pembelajaran sampai

menutup pembelajaran.

4. Aktivitas siswa yang diamati adalah sebagai berikut :

1) Mendengarkan dengan cermat penjelasan pendidik

2) Membaca dan memahami materi ajar (buku peserta didik)


222

3) Mencari jawaban atas masalah yang diberikan

4) Menyelesaikan lembar kegiatan peserta didik secara mandiri,

5) Berdiskusi dengan kelompok dalam memecahkan masalah

6) Mempersentasikan hasil diskusi dengan kelompok didepan kelas

atau memperhatikan persentasi kelompok lainnya

7) Merespon penjelasan pendidik/teman, baik melalui pertanyaan,

menjawab, maupun menanggapi hasil diskusi

8) Bersama guru menerapkan kekonsep baru.

9) Melakukan kegiatan lain seperti tidak memperhatikan penjelasan

pendidik, menyontek pekerjaan teman, atau melakukan aktivitas

yang tidak berkaitan dengan pembelajaran (melamun, berbicara

dengan temannya, tiur, dan sebagainya).


223

Nama PERTEMUAN KE -

Tentena, 2019

Observer,

(........................................)
NIP
224

LAMPIRAN 16

LEMBAR RESPONS SISWA


TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Hari / tanggal : .........................................................................

Petunjuk :

1. Berilah tanda check list (√ ) pada kolom yang sesuai dengan pendapat

Anda sendiri, dan tuliskan jawabanmu pada tempat yang tersedia

tanpa dipengaruhi oleh siapapun.

2. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai biologi Anda, sehingga

Anda tidak perlu takut mengungkapkan pendapat yang sebenarnya.

Respon Siswa

No. Aspek Yang Direspon Ragu- Tidak


Setuju
ragu Setuju

Buku Siswa

1. Saya senang menggunakan


225

buku siswa

2. Buku siswa ini baru bagi saya

3. 3. Bahasa yang digunakan dalam

buku siswa mudah dipahami

4. 4. Gambar/ilustrasi jelas dan

mudah dipahami

5. 5. Menarik (tulisan, besar huruf,

gambar, letak gambar, dan

warna)

6.6 6. Praktis dan mudah digunakan

7. Menantang saya untuk berpikir

dan menemukan jawaban atas

masalah yang diajukan

LKS

1. 7. Saya senang menggunakan

LKS

LKS
2. ini baru bagi saya

3. 8. Bahasa yang digunakan dalam

LKS mudah dipahami

4. 9. Gambar/ilustrasi jelas dan

mudah dipahami

5. Menarik (tulisan, besar huruf,

gambar, letak gambar dan


226

10. warna)

6. 11 Praktis dan mudah digunakan

7. Soal-soal menarik dan

menantang untuk diselesaikan

12.

Cara Guru Mengajar

1. Saya senang dengan cara

mengajar guru

2. Cara guru mengajar masih baru

bagi saya

3. Cara guru mengajar menarik

bagi saya

4. Saya senang saat diminta untuk

berdiskusi dalam kelompok

5. Saya senang saat diminta untuk

menemukan jawaban-jawaban

dengan panduan Bahan Ajar

dan LKS

6. Saya berminat mengikuti

pelajaran selanjutnya seperti

yang telah saya ikuti saat ini

7. Apakah ada kemajuan yang kamu rasakan setelah kegiatan

pembelajaran ini? (seperti mudah untuk belajar, hasil belajar yang


227

baik, dan sebagainya). Jelaskan jawabanmu!

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.............................

8. Tuliskan kesulitan-kesulitan yang kamu rasakan, baik dalam

menggunakan buku siswa dan LKS maupun selama guru

mengajar!

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.............................

9. Tuliskan saran-saran terhadap :

a. Buku siswa

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

........................................

b. LKS

..................................................................................................
228

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

........................................

c. Cara guru mengajar

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

........................................

Anda mungkin juga menyukai